• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK 2010/23/VII/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK 2010/23/VII/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

376

PUTUSAN NOMOR HK 2010/23/VII/MP.12

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG KECELAKAAN KAPAL

TERBALIKNYA KM. BURUNG LAUT 102 DI DERMAGA 002 PELABUHAN TANJUNG PRIOK

JAKARTA

Tanggal 28 April 2011, pukul 22.00 WIB, KM. Burung Laut 102, dengan awak kapal 13 (tiga belas) orang termasuk Nakhoda sandar di dermaga 002, tanggal 29 April 2011, pukul 02.30 WIB, melakukan kegiatan pemuatan General Cargo

dalam palka dan selesai tanggal 30 April 2011, pukul 05.00 WIB, kemudian pukul 13.00 WIB, melakukan kegiatan pemuatan on deck, dan pada tanggal 01 Mei 2011, pukul 04.45 WIB, terjadi kemiringan sampai 23°, kemudian pada pukul 06.30 WIB, kapal terbalik.

Dalam kecelakaan tersebut, tidak terdapat korban jiwa, namun kapal terbalik dengan muatannya.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/20/DN-12, tanggal 26 Januari 20KL.205/1/20/DN-12, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor GM.761/05/V/SYB.TPK-2011, dikeluarkan di Tanjung Priok, tanggal 01 Mei 2011, oleh Nakhoda;

2. Berita Acara Kecelakaan Kapal, dibuat di Tanjung Priok, tanggal 01 Mei 2011, oleh Nakhoda;

(2)

377

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok, tanggal 01, 03 dan 19 Mei 2011, terhadap :

a. Nakhoda, Badarudin; b. Mualim I, Deddi Astonisa; c. KKM, Ahmad Imron;

d. Juru Minyak, Usman M. Adam.

4. Berita Acara Pendapat/Resume, dikeluarkan di Tanjung Priok, tanggal 09 Mei 2011, oleh Kepala Kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok;

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 1718/PPm, dikeluarkan di Batam, tanggal 25 April 2008, oleh Kepala Kantor Pelabuhan Batam;

b. Surat Laut, Nomor PK.674/1014/SL.PM/DK.08, didaftarkan di Batam, tanda Pendaftaran 2008 PPm No.774/L, Tanda Selar GT.555 Nomor 1718/PPm, diberikan di Jakarta, tanggal 04 Agustus 2008, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

c. Sertifikat Manajemen Keselamatan Kapal, Nomor PK. 690/634/SMC/DK-08, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 24 Maret 2009, berlaku sampai dengan 08 Oktober 2013, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla;

d. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.650/27/15/AD.PTK-2011, dikeluarkan di Pontianak, tanggal 30 Maret 2011, berlaku sampai tanggal 08 Desember 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak;

e. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.650/27/16/AD.PTK-2011, dikeluarkan di Pontianak, tanggal 30 Maret 2011, berlaku sampai dengan tanggal 08 Desember 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak;

f. Sertifikat Keselamatan Telepon Radio Kapal Barang, Nomor PK.651/17/14/AD.PTK-2011, dikeluarkan di Pontianak, tanggal 30 Maret 2011, berlaku sampai tanggal 29 Juni 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak;

g. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal, Nomor PK.691/4//20/AD.PTK-2011, dikeluarkan di Pontianak, tanggal 30 Maret 2011, berlaku sampai dengan tanggal 29 Juni 2011, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak;

(3)

378

h. Sertifikat Garis Muat, Nomor 003128, diterbitkan di Jakarta, tanggal 21 Januari 2009, berlaku sampai dengan tanggal 08 Oktober 2013, oleh

Biro Klasifikasi Indonesia;

i. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Register 007826, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 21 Januari 2009, berlaku sampai dengan tanggal 08 Oktober 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

j. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor Register 011731, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 21 Januari 2009, berlaku sampai dengan tanggal 08 Oktober 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

k. Surat Keterangan Susunan Perwira 1 (satu) kali jalan, Nomor PK.683/70/12/AD.BJM-2011,dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 17 April 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

l. Daftar Anak Buah Kapal, dibuat di Banjarmasin, tanggal 17 April 2011, oleh Nakhoda, diketahui oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin; m. Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor

AT.551/70/9/103/11, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 11 Februari 2011, berlaku dari tanggal 11 Februari 2011 s/d 10 Mei 2011, oleh Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Direktur Lalu Lintas Dan Angkutan Laut Dirjen Hubla;

n. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor U.1/API/1037/IV2011, diterbitkan di Banjarmasin, tanggal 17 April 2011, pukul 14.00 LT, oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. Sertifikat ANT-IV, Nomor 6200190176N40209, tanggal 17 Maret 2009, atas nama Badarudin, diterbitkan di Jakarta;

b. Sertifikat ANT-V, Nomor 6200128335N50205, tanggal 22 September 2005, atas nama Deddi Astonisa, diterbitkan di Jakarta;

c. Sertifikat ATT-V, Nomor 6200082371T50102, tanggal 30 Januari 2002, atas nama Achmad Imron, diterbitkan di Jakarta;

d. Sertifikat ATT-V, Nomor 6200068791T50208, tanggal 29 Februari 2008, atas nama Maulana Mangku Alam, diterbitkan di Jakarta.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

(4)

379

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan

Pendahuluan : 1. Data Kapal.

Nama : Burung Laut 102 Eks Myojin Maru No.11 Jenis : Kapal Barang

Bendera/Call Sign : Indonesia/ PMIR

Pembuatan/Konstruksi : Jepang, tahun 1980/Baja Isi kotor : GT. 555

Tanda Pendaftaran : 2008 PPm No. 774/L Tanda Selar : GT.555 No. 1718/PPm

Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) mesin diesel merk Niigata, 6 M 26 ZG, 4 Tak Kerja Tunggal, 700 HP putaran 385 Rpm.

Klass : BKI

Ukuran Pokok Panjang : 47,00 meter Lebar : 9,00 meter

Dalam : 4,80 meter

Pemilik : PT. Melco Jaya Bahari

Nakhoda : Badarudin

Awak Kapal : 13 (tiga belas) orang, termasuk Nakhoda 2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 20 April 2011, pukul 03.00 WIB, KM. Burung Laut 102 dengan awak kapal berjumlah 13 (tiga belas) orang termasuk Nakhoda, muatan kosong, tiba dan labuh jangkar di Pelabuhan Tanjung Priok menunggu sandar;

b. Tanggal 28 April 2011, pukul 22.00 WIB, KM. Burung Laut 102 sandar di dermaga 002, dan tanggal 29 April 2011, pukul 02.30 WIB, melakukan pemuatan di dalam palka sebanyak 698 Ton dan tanggal 30 April 2011, pukul 05.00 WIB, pemuatan dalam palka selesai, kemudian pukul 13.00 WIB, melakukan pemuatan kembali di atas dek berupa besi konstruksi, besi beton, konveyer, dan blok mesin sebanyak 50 Ton;

c. Pukul 16.30 WIB, kegiatan pemuatan dihentikan karena kapal mengalami kemiringan ke kiri 6°, kemudian Port Captain saudara Nofitri memerintahkan KKM untuk mengisi air ballast tangki III kanan, namun kapal tetap miring ke kiri, dan pukul 18.00 WIB, Port Captain memerintahkan untuk mengisi air ballast pada tanki II kiri kanan, kapal malah berbalik miring ke kanan;

(5)

380

d. Pukul 23. 00 WIB, atas perintah Port Captain, Oiler mengisi air ballast pada tangki III kiri, ternyata dalam pengisian air ballast diperkirakan ada kebocoran pada tangki ballast III kiri;

e. Pukul 23.40 WIB, setelah KKM dan Oiler memeriksa, air ballast ada yang masuk ke dalam palka melalui tangki ballast III kiri, dilaporkan kepada

Port Captain dan diketahui oleh Nakhoda, selanjutnya dilakukan

pemompaan air yang berada di dalam palka dan membuang air di tangki ballast III kanan;

f. Tanggal 01 Mei 2011, pukul 00.40 WIB, Nakhoda melakukan pembongkaran muatan atas dek setelah kapal tegak dan normal kembali, tiba-tiba kapal mengalami kemiringan 11° dan terus bertambah miring sampai 23°, dan pukul 04.45 WIB, Nakhoda memerintahkan seluruh awak kapal untuk meninggalkan kapal, kemudian pukul 06.30 WIB, KM. Burung Laut 102 terbalik.

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi – saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Badarudin;

b. Saksi-saksi : 1) Mualim I/ Mualim Jaga, Deddi Astonisa; 2) KKM, Achmad Imron;

3) Juru Mudi Jaga, Kadina/Supianto;

4) Port Captain, Nofitri.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan

dengan terbaliknya KM. Burung Laut 102, di dermaga 002 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, pada tanggal 01 Mei 2011, pukul 06.30 WIB, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi – saksi, dengan Surat Panggilan Pertama tanggal 07 Mei 2012, dan Panggilan Kedua tanggal 22 Juni 2012, guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Mahkamah Pelayaran, namun yang bersangkutan tidak hadir sesuai surat PT. Pande Anugrah Dewata dengan Nomor 12/PAD/V/2012, tanggal 28 Mei 2012, dan surat kedua Nomor 18/PAD/VI/2012, tanggal 29 Juli 2012 tidak bisa menghadirkan Tersangkut dan Saksi dikarenakan tidak mengetahui alamat tinggal yang bersangkutan, sedangkan Saksi Port Captain PT. Mantab Mulia Bersaudara Banjarmasin, saudara Nofitri, telah tidak hadir tanpa keterangan yang jelas. Oleh karena Tersangkut dan Saksi – saksi telah dipanggil secara patut sampai 2 (dua) kali tidak hadir dihadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran, maka Majelis mempergunakan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) sebagai berikut :

(6)

381

1. Tersangkut Nakhoda, Badarudin, tidak hadir dalam persidangan, keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut: a. Lahir di : Danau Cala

Tanggal : 15 Januari 1986 Agama : Islam

Alamat : Jln. Anugrah Dahlia RT. 02/04, Nomor 4, Perumnas Palembang.

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1996, di Balikpapan; 2) SMP, tahun 2002, di Danau Cala; 3) SPM, tahun 2005, di Jambi. Kepelautan : 1) ANTD, tahun 2007, Jakarta;

2) ANT IV, tahun 2009, Jakarta. Pengalaman Berlayar :

1) Pelayan, MT. Andhika Adinugraha, tahun 2005 s/d 2006; 2) Kelasi, PT. BLT 9 Baliq Laju Tangker, tahun 2006;

3) Juru Mudi, Kapal Gas Kalimantan, tahun 2007; 4) Mualim II, TB. Margopolo 77, tahun 2007 s/d 2008; 5) Mualim I, TB. Yilli II, tahun 2009;

6) Mualim II, KM. Era 2000, tahun 2009; 7) Mualim I, TB. Dela Samudera, tahun 2010;

8) Nakhoda, KM. Burung Laut 102, tahun 2011 s/d kejadian.

b. Tersangkut menyatakan baru 9 (sembilan) hari menjadi Nakhoda KM. Burung Laut 102 atas perintah Port Captain Saudara Nofitri dari PT. Mantab Mulia Bersaudara Banjarmasin selaku Owner, yang

sebelumnya sebagai Mualim I, karena pada saat itu kapal akan berlayar ke Pelabuhan Tanjung Priok, Nakhoda yang lama sudah dikeluarkan; c. Tanggal 17 April 2011, pukul 16. 00 WITA, KM. Burung Laut 102 dengan

awak kapal berjumlah 13 (tiga belas) orang termasuk Nakhoda, muatan kosong, bertolak dari Pelabuhan Banjarmasin menuju Pelabuhan Tanjung Priok, dan tanggal 20 April 2011, pukul 03.00 WIB, tiba dan labuh jangkar di Pelabuhan Tanjung Priok menunggu sandar;

d. Tanggal 28 April 2011, pukul 22.00 WIB, KM. Burung Laut sandar di Dermaga 002, dan tanggal 29 April 2011, pukul 02.30 WIB, melakukan pemuatan di dalam palka sebanyak 698 Ton dan tanggal 30 April 2011, pukul 05.00 WIB, pemuatan dalam palka selesai;

(7)

382

e. Pukul 13.00 WIB, melakukan pemuatan di atas dek berupa besi konstruksi 20 Ton, ditata mulai dari belakang, kemudian peti-peti, boks besi isi, dan gulungan karet sebanyak 40 Ton, stowage plan dan pengaturan muatan dilaksanakan oleh Port Captain;

f. Pukul 16.30 WIB, kegiatan pemuatan dihentikan karena kapal mengalami kemiringan ke kiri 6°, kemudian Port Captain memerintahkan KKM untuk mengisi air ballast tangki III kanan, hasilnya kapal miring ke kanan 3°, setelah itu Port Captain memerintahkan KKM untuk mengisi air ballast tanki III kiri;

g. Pukul 23. 00 WIB, Oiler melakukan pemeriksaan air ballast tangki III kiri, ternyata tangki ballast tersebut mengalami kebocoran dan melaporkan ke KKM, kebocoran ini diketahui oleh Port Captain, bahwa air telah masuk ke dasar palka muatan di sebelah kiri, selanjutnya KKM melakukan pemompaan air yang berada di dalam palka kemudian tanggal 01 Mei 2011, pukul 00.40 WIB, kapal tegak dan normal kembali;

h. Setelah kapal tegak dan normal kembali, dilakukan pembongkaran muatan di atas dek, dan atas perintah Port Captain, KKM mengisi tangki ballast II kiri kanan, tiba-tiba kapal mengalami kemiringan 11° dan terus bertambah miring sampai 23°, diperkirakan dari kebocoran tangki ballast II kiri kanan;

i. Pukul 04.45 WIB, Nakhoda memerintahkan seluruh awak kapal untuk meninggalkan kapal, kemudian pukul 06.30 WIB, KM. Burung Laut 102 terbalik.

2. Saksi Mualim I, Deddi Astonisa, tidak hadir dalam persidangan, keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut: a. Lahir di : Jakarta

Tanggal : 21 Februari 1974 Agama : Islam

Alamat : Jln. Gunung Giri Tidar, Blok M 4 No. 26,

RT. 002/RW.002, Kunciran Indah, Pinang Tangerang, Banten

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1986, di Jakarta; 2) SMP, tahun 1989, di Jakarta; 3) SMA, tahun 1992, di Mataram-NTB. Kepelautan : ANT V, tahun 2005, di Jakarta.

(8)

383 Pengalaman Berlayar :

1)Juragan Moring, MB. Moring V dan Moring 11, tahun 2002 s/d 2008; 2)Mualim II, KM. Burung Laut 102, tahun 2010 s/ April 2011;

3)Mualim I, KM. Burung Laut 102, April 2011 s/d kejadian.

b. Tanggal 17 April 2011, pukul 15.00 WIB, kapal bertolak dari Banjarmasin menuju Tanjung Priok, tiba tanggal 20 April 2011, pukul 04.00 WIB, dan berlabuh jangkar;

c. Tanggal 29 April 2011, pukul 02.00 WIB, sandar kanan di Dermaga 002 Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok dengan muatan kosong, pukul 04.00 WIB, melaksanakan kegiatan muat dengan muatan dasar (dalam palka) berupa besi konstruksi untuk gudang sebanyak 689 M/T, dan selesai tanggal 30 April 2011, pukul 05.00 WIB;

d. Pukul 13.00 WIB, kegiatan muatan di atas dek dimulai dengan muatan berupa : besi konstruksi, besi beton, conveyor, dan blok-blok mesin yang keseluruhannya berjumlah 50 M/T;

e. Pukul 16.30 WIB, dimuat muatan on dek sebelah kiri, kapal miring 06°, pukul 17.30 WIB, Saksi mencoba mengangkat dan menggeser muatan ke sebelah kanan namun kemiringan kapal tidak ada perubahan. Port

Captain Nofitri memerintahkan KKM untuk mengisi air tangki ballast

namun kemiringan kapal tidak ada perubahan;

f. Dalam pemuatan kapal tidak memiliki stowage plan, yang mengatur pelaksanaan muat adalah Port Captain Nofitri.mSaksi menyatakan penyebab KM. Burung Laut 102 mengalami kemiringan saat memuat muatan on deck diperkirakan salah menata dan menyusun serta bocornya tangki ballast kapal ketika ada rapat kecil di Dermaga 002, namun kondisi bocor tidak dilaporkan kepada Petugas Syahbandar Utama Tanjung Priok atau kepada pihak Agen juga pihak Owner;

g. Selama bekerja sebagai crew KM. Burung Laut 102, tidak pernah dilaksanakan pengisian air ballast pada saat pemuatan, keadaan dan cara KM. Burung Laut 102 terbalik adalah sandar di dermaga dengan miring pada lambung kiri 23°, kemudian jatuh miring duduk ke dasar laut, tali tros dan spring putus;

h. Dengan terbaliknya KM. Burung Laut 102 mengakibatkan muatan dan barang crew hilang, tetapi tidak ada korban yang terluka dan korban jiwa.

(9)

384

3. Saksi KKM, Achmad Imron, tidak hadir dalam persidangan, keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut:

a. Lahir di : Malang

Tanggal : 08 Oktober 1965 Agama : Islam

Alamat : Jln. Kebantenan III, RT.006/RW.002, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1979, di Malang; 2) SMP, tahun 1982, di Malang; 3) STM, tahun 1985, di Jakarta. Kepelautan : 1) AMKPT, tahun 1993, di Jakarta;

2) ATT V, tahun 2002, di Jakarta. Pengalaman Berlayar :

1)Juru Minyak, PT. Baruna Raya Logistik, tahun 1986 s/d 1988; 2)Juru Minyak, PT. Satmarindo, tahun 1992 s/ 1994;

3)Masinis I, PT. Lingco Marine, tahun 1996 s/d 2008; 4)KKM, TB. Beswin 28, tahun 2008;

5)KKM, PT. Twin Power, tahun 2009 s/d 2010; 6)KKM. KM. Burung Laut 102, 2011 s/d kejadian.

b. Tanggal 30 April 2011, pukul 16.30 WIB, Saksi diperintahkan oleh Saudara Nofitri selaku Port Captain dan diketahui oleh Nakhoda untuk mengisi air ballast pada tangki III kanan dengan jumlah yang tidak diketahui, namun kapal tetap miring ke kiri;

c. Pukul 18.00 WIB, mendapat perintah dari Port Captain untuk mengisi air ballast pada tangki II kiri kanan dan hasilnya kapal jadi miring kanan; d. Pukul 23.00 WIB, diperintahkan kembali untuk mengisi air ballast pada

tangki III kiri, ternyata dalam pengisian air ballast ada kebocoran pada tangki ballast, setelah di cek air ballast masuk ke ruang palka melalui

tank top No.III, kemudian dilaporkan ke Saudara Nofitri dan diketahui

oleh Nakhoda;

e. Pukul 23.00 WIB, Saksi diperintahkan oleh Port Captain untuk membuang air ballast yang berada di dalam palka dan di dalam tangki ballast III kanan, kapal stady sebentar, kemudian kapal miring 11°, dan dilanjutkan kembali membuang air ballast yang ada di dalam palka, ternyata malah bertambah miring 23°, dan pada pukul 06.30 WIB, pemompaan terus berjalan namun tetap miring dan kapal tenggelam.

(10)

385

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas perkara yang diterima Mahkamah Pelayaran, sehubungan dengan terbaliknya KM. Burung Laut 102, tanggal 01 Mei 2011, pukul 06.30 WIB, di Dermaga 002 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, telah sampai pada pendapat sebagai berikut: 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

a. Kapal.

KM. Burung Laut 102 adalah kapal eks Myojin Maru No.11, merupakan kapal barang berbendera Indonesia, isi kotor GT 555, konstruksi baja, kapal dibangun di Jepang oleh KK Mochinuhikosensko tahun 1980 dan digerakkan oleh mesin utama 1 (satu) buah mesin diesel Niigata 6 M 26Zg, dengan kekuatan 700 HP, dan mesin bantu 1 (satu) buah merk Yanmar 4 KDL, 95 HP. Kapal memiliki sertifikat klasifikasi mesin yang dikeluarkan oleh BKI, tanggal 21 Januari 2009, No. Register 11305 dengan masa berlaku sampai dengan 08 Oktober 2013, dan sertifikat klasifikasi lambung yang dikeluarkan oleh BKI, tanggal 21 Januari 2009, No. Register 11305 dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 08 Oktober 2013.

b. Surat-surat Kapal.

KM. Burung Laut 102 dimiliki oleh PT. Melco Jaya Bahari, berkedudukan di Jl. H. Agus Salim No.3 Rengat, Kab. Indragiri Hulu, dan menurut keterangan awak kapal, di ageni oleh PT. Pande Anugrah Dewata.

KM. Burung Laut 102 memiliki Surat Laut yang diberikan Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Nomor PK.674/1014/SL.PM/DK.08, tanggal 04 Agustus 2008, dengan Tanda Selar GT.555 No. 1718/PPm, Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 1718/PPm, tanggal 25 April 2008, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelabuhan Batam, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, Nomor PK.650/27/15/AD.PTK-2011, tanggal 30 Maret 2011, dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 08 Desember 2011, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, Nomor PK.650/27/16/AD.PTK-2011, tanggal 30 Maret 2011, dengan masa berlaku berlaku sampai dengan tanggal 08 Desember 2011, Sertifikat Keselamatan Telepon Radio Kapal Barang yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, Nomor PK.651/17/14/AD.PTK-2011, tanggal 30 Maret PK.651/17/14/AD.PTK-2011, dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 29 Juni 2011, Sertifikat Garis Muat yang dikeluarkan oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia, Nomor 003128, tanggal 21 Januari 2009, dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 08 Oktober 2013,

(11)

386

Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pontianak, Nomor PK.691/4//20/AD.PTK-2011, tanggal 30 Maret 2011, dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 29 Juni 2011, Sertifikat Manajemen Keselamatan Kapal yang dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Nomor PK. 690/634/SMC/DK-08, tanggal 24 Maret 2009, dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 08 Oktober 2013.

c. Awak Kapal.

KM. Burung Laut 102, berdasarkan Daftar Anak Buah Kapal yang ditandatangani oleh Nakhoda, tanggal 17 April 2011 dan Administrator Pelabuhan Banjarmasin, diawaki oleh 13 (tiga belas) orang termasuk Nakhoda.

Susunan Perwira Kapal KM. Burung Laut 102, sesuai surat keterangan perwira yang dikeluarkan Administrator Pelabuhan Banjarmasin, No. PK.683/70/12/AD-BJM-2011, tanggal 17 April 2011, yang berlaku untuk 1 (satu) kali pelayaran dari Banjarmasin menuju Tanjung Priok, TMT 17-21 April 2011, setibanya di Pelabuhan tujuan tidak berlaku lagi, adalah sebagai berikut :

Bagian Dek :

Nakhoda : Badarudin , ANT IV, Tahun 2009, di Jakarta. Mualim I : Dedi Astonisa, ANT V, Tahun 2005, di Jakarta. Bagian Mesin :

KKM : Achmad Imron, ATT V, Tahun 2002, di Jakarta. Masinis II : Maulana Mangkualam, ATT V, Tahun 2008, di Jakarta. Masinis III : Novendi, ATT V, Tahun 2005, di Jakarta.

KM. Burung Laut 102, sesuai dokumen Surat Laut No.PK.674/1014/SL.PM/DK-08, tanggal 08 Agustus 2008, dan Sertifikat Manajemen Keselamatan No. PK.690/634/SMC/DK-09, tanggal 24 Maret 2009, dimiliki oleh PT. Melco Jaya Bahari, sementara awak kapal yang mengoperasikan KM. Burung Laut 102 dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) mengaku sebagai karyawan PT. Mantab Mulia Bersaudara, sedang Perjanjian Kerja Laut (PKL) yang dibuat oleh awak kapal tidak dengan PT. Melco Jaya Bahari dan tidak juga dengan PT. Mantab Mulia Bersaudara, melainkan sebagian dengan PT. Mira Cipta Sombu dan sebagian dengan PT. Putra Segara Abadi.

Dari dokumen yang ada tidak terlihat adanya hubungan hukum antara PT. Melco Jaya Bahari dengan PT. Mantab Mulia Bersaudara, dan atau

PT. Putra Segara Abadi, namun dalam dokumen Surat Keterangan Perwira yang dikeluarkan oleh Adpel Banjarmasin No.PK.683/70/12/AD.BJM-2011, tanggal 17 April 2011, dinyatakan bahwa …

(12)

387

bahwa KM. Burung Laut 102 merupakan milik/agen PT. Mira Cipta Sombu Banjarmasin.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Burung Laut 102 telah dilengkapi surat-surat yang telah dipersyaratkan, namun terhadap awak kapal Mahkamah Pelayaran berpendapat meragukan (ada ketidak sesuaian) terhadap status karyawan dari perusahaan yang mengoperasikan KM. Burung Laut 102.

2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi, dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 22 Maret 2012, perihal Analisis Keadaan Angin Permukaan, Arus Laut, Cuaca, Jarak Penglihatan dan Gelombang di wilayah perairan Terbaliknya KM. Burung Laut 102, di Dermaga 002 Tanjung Priok Jakarta, tanggal 01 Mei 2011, pukul 06.30 WIB, adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan - Hujan.

Arah Angin : Selatan – Barat Daya. Kecepatan Angin Rata – Rata : 4 – 9 knots.

Arah Arus : Timur.

Kecepatan Arus : 9,7 – 10,4 cm/det. Jarak Penglihatan : 2,5 – 5,0 mil.

Tinggi Gelombang berkisar : Timur, 0,3 m – 0,5 m.

b. Sesuai data dalam Buku Daftar Pasang Surut Tide Tables, Tahun 2011, untuk Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai berikut :

April 2011 J T 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 J T 30 0.7 0.6 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.6 0.6 0.7 0.8 0.9 0.9 0.9 0.9 0.8 5 Mei 2011 J T 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 J T 1 0.7 0.6 0.5 0.5 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4 0.5 0.5 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 0.9 1.0 1.0 0.9 0.8 5

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kondisi cuaca tidak membawa pengaruh terhadap penyebab kecelakaan kapal terbaliknya KM. Burung Laut 102.

(13)

388 3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Sesuai Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) yang dibuat di kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok, dinyatakan bahwa waktu terjadinya kecelakaan Terbaliknya KM. Burung Laut 102, di kapal sedang dilakukan kegiatan pemuatan, karena muatan atas deck lebih berat dari muatan dasar, dan tangki ballast III mengalami kebocoran, mengakibatkan kapal mengalami miring ke kiri dan akhirnya terbalik maka stabilitas tidak baik. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal sedang dilakukan pemuatan, stabilitas kapal tidak baik.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

a. Tanggal 28 April 2011, pukul 22.00 WIB, KM. Burung Laut 102 pada waktu kejadian sandar di Dermaga 002, Pelabuhan Tanjung Priok, tanggal 29 April 2011, pukul 02.30 WIB, mulai melaksanakan pemuatan kargo dalam palka sebanyak 689 M/T;

b. Tanggal 30 April 2011, pukul 13.00 WIB, dimulai muatan on deck sebanyak 50 M/T, pukul 16.30 WIB, Tersangkut Nakhoda menyampaikan adanya kemiringan 06°, pukul 17.00 WIB, Port Captain Nofitri memerintahkan isi air ballast tangki No. III kanan;

c. Tanggal 01 Mei 2011, pukul 06.30 WIB, KM. Burung Laut 102 terbalik di perairan dermaga 002 Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok pada saat sedang melakukan pemuatan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa pada saat kejadian kapal sedang tidak bernavigasi dan berolah gerak.

5. Tentang sebab terjadinya peristiwa.

a. KM. Burung Laut 102 bertolak dari Pelabuhan Banjarmasin tanggal 17 April 2011, pukul 16.00 WIB dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok tanggal 20 April 2011, pukul 03.00 WIB, kemudian berlabuh jangkar. Tanggal 28 April 2011, pukul 22.00 WIB, sandar di dermaga 002 Nusantara Pelabuhan Tanjung Priok untuk melakukan kegiatan muat di atas kapal; b. Tanggal 28 April 2011 dari pukul 22.00 WIB s/d 29 April 2011, pukul

02.00 WIB, dilakukan kegiatan muatan dasar, berupa : besi-besi konstruksi untuk gudang dengan total keseluruhan berjumlah 698 Ton. Saat itu stabilitas kapal masih dalam keadaan normal dan baik;

(14)

389

c. Tanggal 30 April 2011, pukul 13.00 WIB, dimulai muat untuk muatan atas palka (on deck). KKM, dari pukul 16.30 WIB hingga pukul 23.00 WIB, mendapat perintah dari Port Captain (saudara Nofitri) dengan diketahui Nakhoda (saudara Badarudin) untuk mengisi tangki ballast nomor III dan nomor II (kiri dan kanan) secara bergantian untuk mengatasi kondisi kapal yang semakin miring;

d. Tanggal 01 Mei 2011, pukul 00.30 WIB, hasil pengecekan KKM ditemukan kebocoran pada tangki ballast nomor III kiri dan air masuk ke ruang muatan dasar sebelah kiri;

e. Nakhoda menerangkan selama bekerja di KM. Burung Laut 102 belum pernah melakukan pengisian air ballast. Saat mengetahui kebocoran di tangki ballast nomor III kiri, Nakhoda tidak memberitahukan kepada petugas Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok sehingga tanggal 01 Mei 2011, pukul 06.30 WIB, KM. Burung Laut 102 terbalik.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa terbaliknya KM. Burung Laut 102 disebabkan oleh stabilitas kapal yang tidak baik dan

adanya kebocoran pada tangki ballast Nomor III kiri mengakibatkan air masuk ke ruang muatan dasar sebelah kiri.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

a. Tanggal 29 April 2011, pukul 02.30 WIB, kapal memuat kargo besi konstruksi sebanyak 698 Ton, dan on deck besi konstruksi, besi beton, konveyer, dan box-box mesin sebanyak 50 Ton, pukul 22.00 WIB, proses memuat berhenti karena kapal miring 6° ke kiri;

b. Tanggal 30 April 2011, Port Captain (Nofitri) memerintahkan Saudara Ahmad Imron (KKM) untuk melakukan isi ballast tangki III kanan, hasilnya kapal menjadi miring kanan 3°, setelah itu Saudara Nofitri memerintahkan KKM mengisi lagi air ballast tangki III kiri;

c. Pukul 23.00 WIB, Usman M. Adam (Juru Minyak), melakukan pengecekan air ballast pada tangki III kiri, ternyata mengalami kebocoran ke dasar palka dan mengenai muatan sebelah kiri;

d. Pukul 23.45 WIB, Juru Minyak melaporkan kepada KKM bahwa air telah masuk ke dasar palka sebelah kiri dan selanjutnya KKM melakukan pemompaan air yang berada di dalam palka keluar (buang);

e. Tanggal 01 Mei 2011, pukul 00.40 WIB, kapal tegak kembali, tetapi air ballast yang berada di dalam masih dipompa dan pada saat tegak Tersangkut Nakhoda melakukan pembongkaran muatan di atas dek, kemudian Saudara Nofitri memberi order untuk mengisi air ballast nomor II kiri kanan kepada KKM, tiba-tiba kapal menjadi miring kiri lagi sebanyak …

(15)

390

sebanyak 11°, pemompaan pembuangan air di dalam palka masih berjalan sementara pembongkaran muatan atas deck telah dihentikan, kapal terus bertambah miring kiri 23°;

f. Pukul 04.45 WIB, Tersangkut memerintahkan seluruh crew untuk meninggalkan kapal ke darat dan memantau keadaan kapal, pada pukul 06.30 WIB, KM. Burung Laut 102 terbalik.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda telah melakukan upaya penyelamatan, namun tidak sesuai dengan prosedur sebagaimana mestinya.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan terhadap seluruh berkas dalam Berita acara Pemeriksaan Pendahuluan dan Sidang Pemeriksaan Lanjutan kecelakaan kapal Terbaliknya KM. Burung Laut 102, tanggal 01 Mei 2011, pukul 06.30 WIB di dermaga 002 Pelabuhan Tanjung Priok, maka Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda dapat dipersalahkan atas dasar :

a. Tidak membuat dan melaksanakan Stowage Plan, yang mengakibatkan penataan muatan di atas kapal dan stabilitas kapal tidak benar;

b. Tidak mengetahui kondisi kapalnya sehingga pada saat terjadi kemiringan, tidak dapat memperbaiki karena tidak mengetahui penyebabnya;

c. Tidak konsisten dan maksimal dalam pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi kapal sejak kapal sandar di dermaga 002 Pelabuhan Tanjung Priok;

d. Tidak segera melapor dan berkoordinasi tentang adanya kebocoran di tangki Nomor III kiri kepada Petugas Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Burung Laut 102 telah bertindak tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 342 dan 343 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD).

D. Putusan :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) huruf b, ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang ...

(16)

391

tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Burung Laut 102 telah dipanggil secara patut dengan Surat Panggilan Pertama Nomor MP.101/73/05/MP. 12, tanggal 07 Mei 2012, dan Surat Panggilan Kedua Nomor MP.101/115/06/MP. 12, tanggal 22 Juni 2012, untuk menghadap sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, guna didengar keterangannya, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan tersebut.

II. Menyatakan bahwa sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal dan sidang putusan Mahkamah Pelayaran tentang Terbaliknya KM. Burung Laut 102, pada tanggal 01 Mei 2011, pukul 06.30 WIB, di Dermaga 002 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, dilakukan tanpa hadirnya Tersangkut dan dilaksanakan secara In Absensia.

III. Menyatakan bahwa Kecelakaan Kapal Terbalik KM. Burung Laut 102, pada tanggal 01 Mei 2011, pukul 06.30 WIB, di Dermaga 002 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, disebabkan oleh stabilitas kapal yang tidak baik dan adanya kebocoran pada tangki ballast Nomor III kiri mengakibatkan air masuk ke ruang muatan dasar sebelah kiri.

IV. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Burung Laut 102, bernama Badarudin, tanggal lahir 15 Januari 1986, memiliki sertifikat keahlian Pelaut ANT IV, Nomor 6200190176N40209, Tahun 2009, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan.

V. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

(17)

392

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 24 Juli 2012, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, serta tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : TTD Capt. Djemmy R. Sumakud, S.H, M.M, M.Mar. Anggota : TTD Capt. Supardi, M.M.

Anggota : TTD Didi, M. Sc., M. Eng. Anggota : TTD Ir. Benny Haryono, M.M. Anggota : TTD Edy Sunaryo, S.H. Sekretaris : TTD Nyi Mariam Usman, S.H.

Referensi

Dokumen terkait

Natasia Mandiri merupakan perusahaan pembesaran ikan kerapu yang terletak di Kepulauan Riau Dabo Singkep dan sudah berdiri sejak tahun 2001 namun Natasia

Saran Dalam Tugas Akhir ini, saya ingin menyarankan agar di kemudian hari kelak, saya dapat menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan topik pemilihan desain

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Tegal melaksanakan Program Pemberdayaan Sosial

Pada sekretariat bisnis fashion Asean diperlukan museum fashion dan pusat pemasaran bisnis fashion Asean (pada satu kompleks) dan sekaligus tempat wisata fashion, yang

Dalam mengatasi kesulitan mengenai keadaan barang berupa busana dan memperoleh barang-barang tersebut, orang mulai berpikir dengan cara apa busana yang dibutuhkan

Jika terdapat departemen yang memiliki nilai TCR tertinggi yang sama maka pilih salah satu yang memiliki lebih banyak nilai A (tingkat hubungan pada

Sehingga judul di atas memiliki pengertian yaitu tempat yang memiliki fungsi untuk menampung dan mempertemukan berbagai kalangan yang bergerak di bidang mode dan mampu

Oleh karena itu, sebelum menggunakan persamaan regresi dalam menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel, maka perlu dilakukan penganalisisan data untuk mengetahui