• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM APLIKASI PELAYANAN RESEP OBAT MENGGUNAKAN SMS DAN WEBSITE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROGRAM APLIKASI PELAYANAN RESEP OBAT MENGGUNAKAN SMS DAN WEBSITE"

Copied!
405
0
0

Teks penuh

(1)

i

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

Dominikus Catur Edi Waseso

055314052

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

A Thesis

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the Sarjana Teknik Degree

In Study Program of Informatics Engineering

By:

Dominikus Catur Edi Waseso

055314052

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)

iii

 

 

 

(4)
(5)

v

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia,hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.

Artinya :

Lakukanlah sesuatu dengan berani dan berkeyakinan tinggi dan berikanlah

sesuatu yang berharga untuk diri sendiri dan orang lain. Jangan takut

menjalani hidup didunia ini, karena segala masalah pasti ada jalan.

 

(6)

vi

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 15 Agustus 2010 Penulis

(7)

vii

Tuhan Yesus-ku, panutan sekaligus sumber kekuatan-ku

Kedua orang tua-ku yang telah membesarkan aku dengan penuh perhatian

dan kasih sayang

Kakak2-ku Mbak Hesti, Mas Eko, Mbak Yuli, Mbak Kristin yang menjadi

partner sejati dalam hidup-ku

Adik-adikku viel dan Yolan yang telah memberikan senyuman disetiap

hari-hariku dirumah

Aryadita Wijaya dan Adit India yang telah memberikan banyak motivasi,

support, dukungan dan bantuan saat aku mengerjakan TA ini.

Teman – teman PKM-Ku Fani, Disa, Vica dan Kartono yang telah

membantuku dalam segala hal. Tanpa kalian aku tidak akan dapat

menyelesaikan TA dan dapat menuliskan kata-kata ini sekarang

My friends: Veda, Limin, Anso, Dendy, Antok, Arip, Arik, Itha, Lita, Istrique,

Sifa, Tessa dan teman-teman SaOS yang telah menghiasi hidupku dalam suka,

duka, serta bersedia membantuku dalam segala hal.

Teman-temanku di Panitia Pekan Budaya USD 2007, Panitia Insadha 2006

dan 2007, Piknik 2006 dan 2007 dan terutama buat teman-temanku di Radio

Masdha FM Jogja. Terimakasih atas pelajaran yang kalian berikan dalam

hidupku

(8)

viii

kepada apotek. Tugas akhir ini dibuat untuk membantu pasien dalam menyalurkan resep obat secara cepat kepada apotek.

Tugas akhir ini bertujuan membuat suatu prototype sistem pengantaran resep dari dokter kepada apotek menggunakan SMS dan Website. Cara kerja pengiriman resep via SMS adalah: 1) dokter mengirimkan resep via sms kepada sistem. 2) sistem menerima resep dari dokter dan mengirimkan resep kepada apotek yang paling dekat dengan rumah pasien. 3) Apotek membaca resep dokter dan menterjemahkan resep menjadi daftar obat. Sedangkan untuk cara kerja via website adalah: 1) dokter menuliskan resep menggunakan website. 2) dokter mengirimkan resep kepada sistem. 3) sistem menerima resep dari dokter dan mengirimkan resep tersebut kepada apotek yang paling dekat dengan rumah pasien. Sistem ini akan mengirimkan resep obat ke apotek tanpa harus pasien yang mengantar, sehingga pasien dapat langsung beristirahat dirumah. Aplikasi yang dikembangkan dalam sistem ini adalah website apotek online dan SMS Gateway. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java dan PHP, Java digunakan untuk aplikasi SMS Gateway sedangkan PHP digunakan untuk antarmuka user admin, dokter dan apoteker. Dalam metodologi pengembangan software menggunakan Object Oriented dengan metode RUP.

Dari hasil pengujian, aplikasi ini mampu mengirimkan resep dari dokter ke apotek dalam waktu 45 detik. Sistem ini mengatasi sistem manual dalam hal waktu penyampaian resep ke apotek yang kadang jauh dari praktek dokter. Sistem juga dapat membantu pasien untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai obat. Untuk pengembangan aplikasi yang akan datang, perlu dilakukan perhitungan bisnis agar sistem ini dapat benar-benar diimplementasi dalam dunia nyata.

(9)

ix

designed to assist the patients in quickly distributing prescription drugs to pharmacies.

This final project aims to produce a prototype delivery system of the doctor's prescription to pharmacy using SMS and Website. How the system via SMS works covers: 1) the doctors send the prescriptions via sms to the system, 2) the system receives the doctor’s prescription and sends it to the pharmacy closest to the patient's home, 3) the pharmacy reads and translates it to be a list of prescribed drugs. For the system via Website, it involves 1) the doctor writes prescription using the website. 2) doctors send the prescription to the system. 3) the system receives the prescription from the doctor and sends it to the pharmacy closest to the patient's home. Eventually, the system will send the prescription to the pharmacy without requiring the patients to go to the pharmacy, so patients can just relax at home. Applications developed in this system are an online pharmacy website and SMS Gateway and is developed using Java and PHP. Here, Java is applied for SMS Gateway application, while PHP for the admin user interface, doctors and pharmacists. For the methodology of software development is Object Oriented software using RUP method.

(10)

x

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Dominikus Catur Edi Waseso

NIM : 055314052

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PROGRAM APLIKASI PELAYANAN RESEP OBAT

MENGGUNAKAN SMS DAN WEBSITE

Beserta perangkat yang diperlukan ( bila ada ). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 15 Agustus 2010

Yang menyatakan

(11)

xi

berkat dan rahmatNya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih ini saya sampaikan terutama kepada.

1. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Puspaningtyas Sanjaya Adi, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing TA. Terima kasih atas bimbingan yang selama ini telah diberikan kepada saya.

3. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si., M.Kom, selaku Dosen Pembimbing Akademik Teknik Informatika angkatan 2005.

4. Bapak Ipang Djunarko,S.Si.,APT selaku orang yang telah memberikan masukan mengenai sistem yang telah dibuat dalam TA ini.

5. Ayah, Ibu dan Kakak yang telah memberikan banyak nasehat hidup, doa dan semangat, perhatian sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 6. Aryadita Wijaya yang telah memberikan support, semangat, dukungan

(12)

xii dapat saya diselesaikan.

8. Semua pihak yang telah membantu penulisan baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu penulis sangat berterima kasih atas segala kritik dan saran yang akan diberikan sehingga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Atas perhatian dari semua pihak saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 15 Agustus 2010

(Dominikus Catur Edi Waseso)

(13)

xiii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv 

HALAMAN MOTO ... v 

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi 

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii 

ABSTRAKSI ... viii 

ABSTRACK ... ix 

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... x 

KATA PENGANTAR ... xi 

DAFTAR ISI ... xiii 

DAFTAR GAMBAR ... xvi 

DAFTAR TABEL ... xvii 

BAB I. PENDAHULUAN ... 1 

I.1.  Latar Belakang... 1 

I.2.  Rumusan Masalah ... 2 

I.3.  Tujuan ... 2 

I.4.  Batasan Masalah ... 2 

I.5.  Metodologi Penelitian ... 3 

I.6.  Sistematika Penulisan ... 4 

BAB II. LANDASAN TEORI ... 5 

II.1.  Apotek ... 5 

II.2.  Pekerjaan Kefarmasian ... 5 

II.3.  RUP (Rational Unified Process) ... 6 

II.4.  SMS (Short Message Service) ... 9 

II.5.  Teknologi SMS Gateway ... 10 

BAB III. ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM ... 15 

III.1.  Spesifikasi Program ... 15 

III.1.1.  Gambaran Umum Sistem Lama ... 15 

III.1.2.  Gambaran Umum Sistem Baru ... 16 

III.2.  Fase Pengembangan Perangkat Lunak ... 17 

(14)

xiv

III.4.  Model Analisis ... 36 

III.4.1.  Realisasi Use Case ... 36 

III.4.2.  Diagram Kelas Analisis Keseluruhan ... 36 

III.5.  Model Desain ... 37 

III.5.1.  Realisasi Kelas Desain ... 37 

III.5.2.  Attribut dan Method ... 37 

III.5.3.  ER Diagram ... 37 

III.5.4.  Desain Fisik ... 37 

III.5.5.  Rancangan User Interface ... 41 

III.5.6.  Rencana Pengujian ... 41 

BAB IV. IMPLEMENTASI ... 42 

IV.1.  Karakteristik Sistem ... 42 

IV.2.  Kebutuhan Sistem ... 42 

IV.2.1.  Kebutuhan Perangkat Keras ... 42 

IV.2.2.  Kebutuhan Perangkat Lunak ... 43 

IV.3.  Implementasi Sistem ... 43 

IV.3.1.  Pembuatan Database ... 43 

IV.3.2.  Pembuatan Tabel Database... 43 

IV.3.3.  Koneksi Program ke Port HP ... 49 

IV.3.4.  Implementasi File ... 49 

IV.3.5.  Antarmuka ... 52 

BAB V. PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM ... 53 

V.1.  Pengujian Sistem ... 53 

V.1.1.  Pengujian Proses Keseluruhan ... 53 

V.1.2.  Pengujian Use Case ... 60 

V.2.  Analisa Sistem ... 60 

V.2.1.  Analisa Hasil Perangkat Lunak ... 60 

V.2.2.  Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi ... 61 

BAB VI. PENUTUP ... 63 

VI.1.  Kesimpulan ... 63 

(15)

xv

LAMPIRAN 3. DIAGRAM KELAS ANALISIS KESELURUHAN ... 163 

LAMPIRAN 4. REALISASI KELAS DESAIN ... 164 

LAMPIRAN 5. ATRIBUT DAN METHOD ... 183 

LAMPIRAN 6. ER DIAGRAM ... 243 

LAMPIRAN 7. USER INTERFACE ... 244 

LAMPIRAN 8. RENCANA PENGUJIAN ... 278 

LAMPIRAN 9. ANTARMUKA ... 307 

(16)

xvi

Gambar 2.3. Skema Format SMS PDU Penerima ... 13 

Gambar 3.1. Gambaran Alur Pasien Pada Sistem Lama ... 15 

Gambar 3.2. Gambaran Alur Pasien Pada Sistem Baru ... 16 

Gambar 3.3. Use Case Diagram ... 18 

Gambar 3.4. Use Case Sistem untuk Dokter dan Apoteker ... 21 

Gambar 3.5. Use Case Sistem untuk Administrator ... 22 

Gambar 3.6. Use Case Sistem untuk Administrator Package Menu User ... 23 

Gambar 3.7. Use Case Menejemen Merk Obat... 24 

Gambar 3.8. Use Case Menejemen Obat Generik ... 25 

Gambar 3.9. Use Case Menejemen Apotek ... 26 

Gambar 3.10. Use Case Menejemen Merk Obat... 27 

Gambar 3.11. Use Case Menejemen Merk Obat... 28 

Gambar 3.12. Use Case Menejemen Merk Obat... 29 

Gambar 3.13. Use Case Menejemen Kecamatan ... 30 

Gambar 3.14. Use Case Menejemen Kabupaten ... 31 

Gambar 3.15. Use Case Sistem Menejemen Server SMS ... 32 

Gambar 3.16. Use Case Menejemen Data Pengguna ... 33 

Gambar 3.17. Use Case Menejemen SMS ... 34 

Gambar 3.18. Use Case Sistem untuk Pasien ... 35 

Gambar 3.19. Use Case membuat resep via website ... 35 

Gambar 5.1. Gambar Pengujian Sistem ... 55 

Gambar 5.2. Gambar Proses penyediaan obat via SMS ... 56 

Gambar 5.3. Gambar Proses penyediaan obat via Website ... 58 

(17)

xvii

Tabel 2.1. Tabel SCA(Service Centre Address) ... 11 

Tabel 2.2. Validity Period ... 12 

Tabel 3.1. Tabel Deskripsi Use Case Diagram ... 19 

Tabel 3.2. Tabel Deskripsi Use Case Sistem untuk Dokter dan Apoteker ... 21 

Tabel 3.3. Tabel Deskripsi Sistem untuk administrator package menu user ... 23 

Tabel 3.4. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Merk Obat ... 25 

Tabel 3.5. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Obat Generik ... 25 

Tabel 3.6. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Apotek ... 26 

Tabel 3.7. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Dokter ... 27 

Tabel 3.8. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Apoteker ... 28 

Tabel 3.9. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Pengguna ... 29 

Tabel 3.10. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Kecamatan ... 30 

Tabel 3.11. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Pengguna ... 31 

Tabel 3.12. Tabel Deskripsi Use Case Menejemen Server SMS ... 32 

Tabel 3.13. Tabel Deskripsi Use Case menejemen Data Pasien ... 33 

Tabel 3.14. Tabel Deskripsi Use Case Menejemen SMS ... 34 

Tabel 3.15. Tabel Definisi Aktor ... 35 

Tabel 4.1. Tabel Implementasi Sistem ... 50 

Tabel 5.1. Tabel Perangkat Pengujian ... 53 

Tabel 5.2. Tabel penjelasan gambar penyediaan obat via SMS ... 57 

Tabel 5.3. Tabel penjelasan gambar penyediaan obat via SMS ... 59 

(18)
(19)

1

BAB

 

I

  

PENDAHULUAN

 

I.1.

Latar

 

Belakang

 

Dispensing obat merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap validasi, interpretasi, menyiapkan/meracik obat, memberikan label/etiket, penyerahan obat dengan pemberian informasi obat yang memadai disertai sistem dokumentasi. Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi[1]

Kini sebagaimana berlaku di berbagai negara di dunia, pekerjaan kefarmasian dipisahkan dari pekerjaan kedokteran. Pasien diperiksa oleh dokter, lalu dokter akan menulis resep yang kemudian diserahkan ke apoteker untuk diracik dan diserahkan pada pasien[4]. Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi, mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented) ke paradigma baru (patient oriented) dengan filosofi Pharmaceutical Care (pelayanan kefarmasian)[2]. Dengan adanya paradigma baru tersebut semakin memperjelas hak-hak pasien antara lain dalam memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasa, mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen dan lain-lain.

(20)

tersampaikan secara lengkap ke pasien.

Disisi lain, saat ini pekembangan dunia teknologi semakin cepat terutama jaringan komunikasi seluler. Hingga saat ini, sekitar 95% area populasi Indonesia sudah terjangkau dengan jaringan seluler[7].

Untuk mengatasi penyampaian resep keapotek dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu pasien untuk penyampaian resep obat kepada apotek. Sistem yang dibuat akan memanfaatkan teknologi komunikasi yang saat ini sudah hampir menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Teknologi komunikasi yang paling murah dan mudah untuk diterapkan adalah teknologi SMS dan website.

I.2.

Rumusan

 

Masalah

 

Berdasarkan latar belakang diatas terdapat beberapa tantangan yang muncul, yakni proses penyampaian resep obat dari dokter kepada apotek menjadi lama karena resep harus diantar langsung oleh pasien. Pemilik kepentingan dari perangkat ini adalah pasien, dokter, apotek dan apoteker.

Berdasarkan tantangan diatas, rumusan masalah adalah bagaimana cara membantu pasien dalam menyalurkan resep obat secara cepat kepada apotek.

I.3.

Tujuan

 

Tujuan tugas akhir ini adalah membuat suatu perangkat lunak yang dapat membantu pasien dalam upaya menyalurkan resep obat secara cepat kepada apotek. Perangkat ini ditujukan untuk sebuah konsorsium apotek dan klinik/praktek dokter.

I.4.

Batasan

 

Masalah

 

Batasan-batasan malalah dalam pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut:

(21)

keuangan, gaji kurir dan banyak kurir.

2. Obat hanya terbatas pada resep, tidak menangani obat lain.

I.5.

Metodologi

 

Penelitian

 

Metodologi yang akan digunakan dalam pengembangan perangkat lunak ini adalah pendekatan objek dengan metode RUP, dengan tahap-tahap pengembangan sebagai berikut:

a) Studi Pustaka

Pada tahap ini akan dipelajari buku-buku, laporan-laporan, karya ilmiah maupun makalah yang dapat dijadikan sebagai bahasan masukan informasi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam pembuatan sistem ini.

b) Analisis

Pada tahapan ini akan dilakukan analisis terhadap data-data yang akan digunakan untuk kebutuhan sistem. Selain itu pada tahap ini akan dilakukan analisis secara menyeluruh mengenai sistem yang akan dikembangkan.

c) Perancangan

Setelah mendapatkan hasil dari tahap analisa, maka akan dilakukan tahap perancangan muka. Tahap ini dibuat agar pelaksanaan dalam pembuatan program menjadi lebih mudah.

d) Implementasi

Pada tahapan ini adalah penerapan design ke dalam bentuk program dengan memanfaatkan bahasa pemrograman yang ada.

e) Pengujian

(22)

I.6.

Sistematika

 

Penulisan

 

Sistematika penulisan pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab pembuka ini secara umum dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini mengemukakan teori – teori yang mendukung mengenai sistem yang akan dibuat.

BAB III. ANALISIS KEBUTUHAN dan PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan mengenai analisa kebutuhan dan perancangan sistem, antara lain mencakup rancangan basis data dan rancangan antar muka yang akan digunakan.

BAB IV. IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan mengenai implementasi dalam bentuk program berdasarkan analisa dan perancangan yang telah dilakukan.

BAB V. PENGUJIAN dan ANALISIS SISTEM

Pada bab ini berisi mengenai pengujian sistem, antara lain menilai tentang Performance, Information, Economics, Control, Eficiency, Servicesprogram layanan dispensing obat. Selain itu juga akan dilakukan tahap analisa dari pengujian sistem sehingga dapat diketahui apakah sistem yang telah dibuat dapat menjawab permasalahan yang ada.

BAB VI. PENUTUP

(23)

5

BAB

 

II

 

LANDASAN

 

TEORI

 

II.1.

Apotek

 

Menurut ketentuan umum yang terdapat dalam KEPMENKES RI No. 1027/MENKES/SK/IX/2004, apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat[1]. Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan, yang menurut UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan demi tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan merupakan salah satu program pengembangan kesehatan sesuai KEPMENKES RI No. 1202/MENKES/SK/VIII/ 2003.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1980 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1965 tentang Apotek, pada pasal 2 menyatakan bahwa tugas dan fungsi apotek adalah (1) tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan; (2) sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat; (3) sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.

II.2.

Pekerjaan

 

Kefarmasian

 

(24)

label/etiket, penyerahan obat dengan pemberian informasi obat yang memadai disertai sistem dokumentasi[1]

Berdasarkan UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pekerjaan kefarmasian yang dilakukan di apotek meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional.

Aspek pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan kualitas hidup pasien[1].

Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan perundangan yang berlaku[1]. Di dalam resep terdapat beberapa informasi yang harus ada, antara lain: nama dokter, tempat praktek, nomor telepon, tempat dan tanggal pemberian resep, paraf untuk setiap satu jenis obat yang diberikan atau tanda tangan untuk obat golongan narkotik, nama penerima resep dan usia.

II.3. RUP (Rational Unified Process)

Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak[10]. Ciri utama metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk siklus pengembangan perankat lunak.

RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language (UML). Melalui gambar dibawah dapat dilihat bahwa RUP memiliki, yaitu:

(25)

as di m ph D Tr ƒ D as di pe em in Im M spek-aspek ijabarkan da memiliki suat hase selanju imensi ini ransition. imensi kedu spek statis ikelompokka erangkat lun mpat elemen ni terdiri ata mplementatio Manegement,

G

dinamis da alam tahapa

tu major m utnya. Setiap

terdiri ata

ua digambar dari pro an ke dala nak yang di n penting, ya as Business on, Test,

Project Man

Gambar 2.1. A

ari pengemb an pengemb ilestone yan p phase dap as Inceptio

rkan secara v oses penge

am beberap ijelaskan ke akni who is Modeling, Deployme nagement, E

Arsitektur Ra

bangan pera bangan atau ng menanda pat berdiri d n, Elabora vertikal. Dim embangan pa disiplin. edalam bebe doing, what Requiremen ent, Config Environtmen

ational Unifie

angkat luna u fase. Seti akan akhir d dari satu beb ation, Cons

mensi ini me perangkat . Proses p erapa disipli t, how dan w

nt, Analysis guration d

t.

ed Process 

ak. Aspek i iap fase ak dari awal da

berapa itera truction, da

ewakili aspe lunak yan pengembang

(26)

Pada penggunaan kedua standar tersebut diatas yang berorientasi obyek (object orinted) memiliki manfaat yakni:

9 Improve productivity

Standar ini dapat memanfaatkan kembali komponen-komponen yang telah tersedia/dibuat sehingga dapat meningkatkan produktifitas

9 Deliver high quality system

Kualitas sistem informasi dapat ditingkatkan sebagai sistem yang dibuat pada komponen-komponen yang telah teruji (tested dan well-proven) sehingga dapat mempercepat delivery sistem informasi yang dibuat dengan kualitas yang tinggi.

9 Lower maintenance cost

Standar ini dapat membantu untuk menyakinkan dampak perubahan yang terlokalisasi dan masalah dapat dengan mudah terdeteksi sehingga hasilnya biaya pemeliharaan dapat dioptimalkan atau lebih rendah dengan pengembangan informasi tanpa standar yang jelas.

9 Facilitate reuse

Standar ini memiliki kemampuan yang mengembangkan komponen-komponen yang dapat digunakan kembali untuk pengembangan aplikasi yang lainnya.

9 Manage complexity

Standar ini mudah untuk mengatur dan memonitor semua proses dari semua tahapan yang ada sehingga suatu pengembangan sistem informasi yang amat kompleks dapat dilakukan dengan aman dan sesuai dengan harapan semua manajer proyek IT/IS yakni kualitas perangkat linak yang baik dalam biaya dan waktu yang akan diterima user.

Fase-fase RUP

1. Inception

• Menentukan ruang lingkup proyek

(27)

• Menjawab pertanyaan “apakah yang dikerjakan dapat menciptakan good business sense” sehingga proyek dapat dilanjutkan.

2. Elaboration

• Menganalisa berbagai persyaratan dan resiko

• Menetapkan ‘base line’

• Merencanakan fase berikutnya yaitu construction 3. Construction

• Melakukan sederetan iterasi

• Pada setiap iterasi akan melibatkan proses berikut: analisa desain, implementasi dan testing

4. Transistion

• Membuat apa yang sudah dimodelkan menjadi suatu produk jadi

• Dalam fase ini dilakukan: a) Beta dan performance testing

b) Membuat dokumentasi tambahan seperti; training, user guides dan sales kit

c) Membuat rencana peluncuran produk ke komunitas pengguna

II.4.

SMS (

Short Message Service

)

Short Message Service (SMS) adalah salah satu tipe Instant Messaging (IM) yang memungkinkan pengguna untuk bertukar pesan singkat kapanpun, walaupun pengguna sedang melakukan call data/suara. SMS dihantarkan pada channel signal GSM (Global System for Mobile Communication) spesifikasi teknis ETSI. SMS diaktifkan oleh ETSI dan dijalankan di scope 3GPP. SMS juga digunakan pada teknnologi GPRS dan CDMA. SMS menjamin pengiriman pesan oleh jaringan, jika terjadi kegagalan pesan akan disimpan dahulu di jaringan, pengiriman paket SMS bersifat out of band dan menggunakan bandwidth rendah[5]

(28)

besar di Indonesia telah membangun sekitar 27.500 BTS dan telah menjangkau lebih dari 95% wilayah populasi Indonesia. Selain itu Telkomsel juga menyediakan fasilitas handling SMS hingga 47.100 SMS per detik atau berkemampuan melayani 4 milyar SMS per hari[7].

II.5.

Teknologi SMS Gateway

 

SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak yang dipergunakan oleh penyedia jasa untuk memanage SMS yang diterima dan yang akan dikirimkan. SMS Gateway bekerja dengan cara menghubungkan handphone yang memiliki fasilitas SMS dengan komputer (PC). Keduanya akan dihubungkan oleh suatu kabel data dari handphonenya yang sesuai dengan serial port yang ada di PC. Seiring dengan berkembangnya sistem dan pemrograman yang lebih baik, SMS Gateway dapat dikembangkan dengan dua jenis arsitektur yaitu stand alone dan client server yang berbasis web. Arsitektur stand alone dikembangkan untuk single user yaitu aplikasi yang hanya satu user yang dapat mengakses aplikasi tersebut dalam waktu yang bersamaan, sedangkan arsitektur client server dikembangkan untuk multi user yaitu aplikasi yang memungkinkan banyak user untuk dapat mengakses aplikasi tersebut dalam waktu yang bersamaan.

SMS PDU Pengirim (Mobile Originated)

(29)

Penjelasan dari format di atas adalah sebagai berikut:

•

• SCA (Service Centre Address)

Berisi informasi dari alamat SMS-Centre. SCA memiliki tiga komponen utama.

Tabel 2.1. Tabel SCA(Service Centre Address) 

Oktet Keterangan Hasil

Len Panjang Informasi SMSC dalam

oktet

00

Type of Number Format nomor dari SMSC

81 hexa = format local

91 hexa = format international

<none>

Service Center

Number

Nomor SMSC dari operator

pengirim. Jika panjangnya ganjil

maka pada karakter terakhir

ditambahkan 0F hexa

<none>

Pada PDU pengirim umumnya nilai hasil SCA adalah 00

• Tipe PDU (PDU Type)

Berisi informasi jenis dari PDU tersebut. Nilai default dari tipe PDU untuk PDU pengirim adalah 11.

• MR (Message Reference)

(30)

Message Reference adalah acuan dari pengaturan pesan SMS. Nilai MR default adalah 00 untuk membiarkan pengaturan pesan SMS dilakukan sendiri oleh handphone tujuan

• DA (Destination Address)

Berisi informasi nomor alamat yang dituju yang berisi atas panjangnya nomor tujuan (Len), format dari nomor tujuan (Type Number), dan nomor tujuan (destination number).

• PID (Protocol Identifier)

Protokol Identifier adalah tipe atau format dari cara pengiriman pesan yang biasanya diatur dari handphone pengirim. Nilai default dari PID adalah 00.

• DCS (Data Coding Scheme)

Berisi informasi skema pengkodean data yang digunakan, ada tiga jenis pengkodeean yaitu SMS teks standar, Flash SMS, atau Blinking SMS. Nilai default dari DCS yaitu SMS teks standar yang bernilai 00.

• VP (Validity Period)

Berisi informasi jangka waktu lamanya pesan yang disimpan di SMSC apabila pesan tersebut gagal diterima oleh handphone penerima.

Tabel 2.2. Validity Period 

Waktu VP Nilai VP

5 menit – 720 menit (12 jam) (Waktu VP / 5 ) -1

12,5 jam – 24 jam 142 +((Waktu VP – 12)*2)

2 – 30 hari 166 + Waktu VP

Lebih dari 4 minggu 192 + Waktu VP

• UDL (User Data Length)

Berisi informasi panjang dari pesan SMS yang akan dikirim dalam bentuk teks standar dalam heksadesimal.

• UD (User Data)

(31)

SMS PDU Penerima

SMS PDU Penerima adalah terminal menerima pesan yang datang atau masuk dari SMSC ke handphone dalam format PDU. Pada prinsipnya pesan yang diterima dari SMSC masih dalam format PDU, setelah itu terminal handphone yang menerima pesan akan melakukan pengkodean menjadi teks, proses ini disebut proses decodec. Cara pengkodean format PDU sudah diatur dan distandarkan oleh ETSI. Format PDU dari sms penerima adalah :

 

Gambar 2.3. Skema Format SMS PDU Penerima

Pada format ini beberapa meta-informasi yang dibawa, antara lain:

• SCA (Service Centre Address)

Berisi informasi dari alamat SMS-Centre. SCA memiliki tiga komponen utama, yakni:

- Len : Panjang Informasi SMSC dalam oktet.

- Type of Number : Format nomor dari SMSC (81 hexa = format lokal, 91 hexa = format internasional).

- Service Center Number : Nomor SMSC daru operator pengirim. Jika panjangnya ganjil maka pada karakter terakhir ditambahkan 0F hexa.

• Tipe PDU (PDU Type)

Berisi informasi jenis dari PDU tersebut. Nilai default untuk SMS-Delivered adalah 04 hexa.

• OA (Originating Address)

(32)

berisi atas panajangnya nomor pengirim (Len), format dari nomor pengirim (Type Number), dan nomor pengirim (orginator number)

• PID (Protocol Identifier)

Protokol Identifier adalah tipe atau format dari cara pengiriman pesan yang biasanya diatur dari handphone pengirim. Nilai default dari PID adalah 00.

• DCS (Data Coding Scheme)

Berisi informasi skema pengkodean data yang digunakan, ada tiga jenis pengkodeean yaitu SMS teks standar, Flash SMS, atau Blinking SMS. Nilai default dari DCS yaitu SMS teks standar yang bernilai 00.

• SCTS (Service Center Time Stamp)

Service Center Time Stamp adalah waktu dari penerimaan pesan SMSC penerima.

• UDL (User Data Length)

Berisi informasi panjang dari pesan SMS yang akan dikirim dalam bentuk teks standar dalam heksadesimal

• UD (User Data)

(33)

15

BAB

 

III

  

ANALISIS

 

KEBUTUHAN

 

DAN

 

PERANCANGAN

 

SISTEM

 

III.1.

Spesifikasi

 

Program

 

III.1.1. Gambaran Umum Sistem Lama 

Sistem yang saat ini biasa digunakan saat pasien periksa ke dokter adalah dengan cara sebagai berikut: Pasien yang ingin berobat datang ke dokter. Setelah menunggu beberapa saat, kemudian dokter akan memeriksa pasien dan menuliskan secarik kertas resep. Kertas resep tersebut nantinya akan digunakan pasien untuk mencari obat di apotek. Pasien mencari obat ke tiap-tiap apotek hingga obat tersebut ditemukan. Pasien kemudian memberikan resep obat dari dokter kepada apoteker untuk diterjemahkan menjadi obat. Pasien kemudian pulang ke rumah membawa obat. Kekurangan dari sistem ini adalah pasien harus mencari obat ke apotek hingga obat tersebut ditemukan, seharusnya sistem yang ada dapat mengurangi proses pasien mencari obat agar pasien dapat langsung pulang ke rumah. Gambaran singkat dari sistem, dapat dilihat pada gambar di bawah:

(34)

III.1.2. Gambaran Umum Sistem Baru 

Sistem yang baru berbeda dengan sistem yang ada sebelumnya, sistem yang baru lebih menguntungkan pasien karena tidak perlu pergi ke apotek untuk mencari obat. Adapun skenario sistem yang baru tersebut adalah sebagai berikut:

Pasien dari rumah datang ke dokter untuk diperiksa, setelah menunggu beberapa saat kemudian dokter memeriksa pasien. Untuk pasien baru, pasien terlebih dahulu mendaftarkan data-datanya ke dalam sistem menggunakan SMS. Dokter menuliskan resep untuk pasien dengan menggunakan SMS untuk dikirimkan kedalam sistem. Dokter kemudian meminta pasien untuk pulang ke rumah dan obat akan di kirim ke rumah pasien. Selain itu sistem yang baru juga melayani penulisan resep menggunakan website, hal ini dapat dilakukan apabila dokter mengakses internet.

Adapun analoginya adalah sebagai berikut: Resep yang telah dibuat oleh dokter akan dikirimkan melalui SMS atau website ke sistem. Sistem mengirimkan resep dokter ke apotek yang paling dekat dengan rumah pasien, sehingga waktu pengiriman obat ke pasien menjadi lebih singkat. Apoteker menterjemahkan resep dari dokter tersebut agar menjadi daftar obat yang akan diterima pasien. Kemudian kurir apotek mengirimkan obat ke rumah pasien sesuai dengan alamat yang tertera pada daftar obat. Adapun gambaran umum dari sistem baru dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(35)

III.2. Fase Pengembangan Perangkat Lunak

Fase-fase pengembangan perangkat lunak berorientasi objek menggunakan metode Rational Unified Process (RUP). Metode RUP merupakan metode pengembangan kegiatan yang berorientasi pada proses. Dalam metode ini, terdapat empat tahap pengembangan perangkat lunak yaitu:

ƒ Inception

Keluaran dari tahap ini berupa model use case yang didalamnya terdapat diagram use case, definisi aktor dan skenario use case.

ƒ Elaboration :

Keluaran yang dihasilkan dalam tahap ini adalah Model analisis dan model desain. Dalam model analisis terdapat realisasi use case dan diagram kelas analisis keseluruhan. Sedangkan pada model desain terdapat realisasi kelas desain, attribut dan method, ER diagram, desain fisik, rancangan user interface dan rencana pengujian.

ƒ Construction

Pengimplementasian rancangan perangkat lunak yang telah dibuat dilakukan pada tahap ini. Pada tahap ini proses implementasi yang dilakukan meliputi pembuatan database, pembuatan tabel database, dan coding.

ƒ Transition

(36)

III.3. Model UseCase

III.3.1. Diagram Use Case 

Diagram use-caseadalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan pengguna dan sistem lain di luar sistem tersebut. Secara grafis, use case akan menggambarkan siapa pengguna sistem dan bagaimana cara pengguna tersebut berinteraksi dengan sistem yang dibuat. Adapun diagram program layanan resep obat dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah ini:

(37)

Dalam sistem layanan resep ini terdapat 5 aktor yang terlibat, yakni administrator, dokter, apoteker, pasien dan pengguna umum. Penjelasan mengenai use case di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1. Tabel Deskripsi Use Case Diagram 

No Usecase/ Package Deskripsi

1 Package Menejemen Menu

Package ini berisi mengenai menejemen user yang menggunakan sistem ini. Package ini berisi case menejemen data apotek, apoteker, dokter, merk obat, obat generik dan menejemen pengguna. 2 Menejemen Server SMS Case ini berfungsi untuk mengatur server sms,

serta menghidupkan dan mematikan server SMS. 3 Menejemen Data Pasien Case ini berfungsi untuk menambah,mengedit dan

menghapus data pasien yang telah dimasukkan oleh dokter dan admin. Case ini hanya dapat dilakukan oleh administrator.

4 Ganti Password Case ini berfungsi untuk mengganti passoword dari user, yakni apoteker dan administrator.

5 Mengirim SMS Case ini berfungsi untuk mengirimkan SMS ke user. Aktor yang dapat menjalankan SMS ini adalah administrator.

6 Menterjemahkan Resep Case ini berfungsi untuk melakukan terjemahan resep yang telah ditulis oleh dokter. Case ini hanya dapat dilakukan oleh apoteker, jika dokter sudah menuliskan resep.

7 Menejemen SMS Case ini berfungsi untuk menampilkan SMS masuk dan SMS yang sudah di kirim.

8 Membuat Resep Via SMS

Case ini berfungsi untuk mengirimkan resep menggunakan SMS. Case ini hanya dapat dilakukan oleh dokter.

9 Tambah Data Pasien Via SMS

Case ini berfungsi untuk menambahkan data pasien menggunakan SMS. Data pasien akan disimpan dalam database terlebih dahulu agar dokter lebih mudah dalam menulis resep.

10 Membuat Resep Via Website

(38)

No Usecase/ Package Deskripsi

11 Melihat Status Resep Via SMS

Case ini berfungsi untuk melihat status resep dari pasien. Pasien yang sudah berobat ke dokter dapat mengetahui data apotek yang menterjemahkan resep dari dokter.

12 Login Case ini berfungsi agar user dapat masuk ke dalam sistem. Sebelum administrator dan apoteker masuk ke dalam sistem, aktor tersebut harus melakukan login terlebih dahulu.

III.3.1.1 Use Case sistem untuk Dokter dan Apoteker 

(39)

 Gambar 3.4. Use Case Sistem untuk Dokter dan Apoteker 

Tabel 3.2. Tabel Deskripsi Use Case Sistem untuk Dokter dan Apoteker

No Usecase/ Package Deskripsi

1 Tambah Data Pasien Via SMS

Case ini berfungsi untuk menambahkan data pasien menggunakan SMS. Data pasien akan disimpan dalam database terlebih dahulu agar dokter lebih mudah dalam menulis resep.

2 Membuat Resep Via SMS Case ini berfungsi untuk mengirimkan resep menggunakan SMS. Case ini hanya dapat dilakukan oleh dokter.

3 Login Case ini berfungsi untuk mengedit dan menghapus

data pasien yang telah dimasukkan oleh dokter. Case ini hanya dapat dilakukan oleh administrator. 4 Ganti Password Case ini berfungsi untuk mengganti passoword dari

user,yakni apoteker dan administrator.

5 Menterjemahkan Resep Case ini berfungsi untuk melakukan terjemahan resep yang telah ditulis oleh dokter. Case ini hanya dapat dilakukan oleh apoteker jika dokter sudah menuliskan resep menggunakan SMS.

6 Mencari Merk Obat Case ini berfungsi untuk mencari merk obat yang ada dalam database

7 Tambah Keranjang Merk Obat

(40)

No Usecase/ Package Deskripsi

dalam keranjang.

8 Hapus Keranjang Merk Obat Case ini berfungsi agar aktor dapat menghapus keranjang terjemahan resep.

9 Tambah Catatan Revisi Resep

Case ini berfungsi agar aktor dapat menambah catatan revisi Resep

10 Mencetak Terjemahan Resep

Case ini berfungsi agar aktor dapat mencetak terjemahan resep yang telah ditulis oleh apoteker. 11 Menejemen Data Pasien Case ini berfungsi untuk melakukan tambah,edit

dan hapus data pasien. 12 Membuat Resep Via

Website

Case ini berfungsi untuk menambah resep melalui website yang telah dibuat oleh sistem.

III.3.1.2 Use Case Sistem untuk Administrator  

Administrator dalam sistem ini adalah aktor yang mempunyai fungsi untuk melakukan melakukan menejemen sistem. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh administrator adalah menejemen server SMS, edit hapus data pasien, ganti password, mengirim SMS, menejemen SMS dan melakukan menejemen menu user. Sebelum administrator masuk ke dalam sistem, terlebih dahulu harus melakukan login ke dalam sistem. Gambaran dari use case sistem untuk administrator adalah:

(41)

a. Package Admin Menu User

Pada gambar di bawa ini akan menjelaskan mengenai aktifitas yang dapat dilakukan oleh administrator terhadap sistem untuk package menu user.

Administrator

Menejemen Menu

<<depend on>>

<<depend on>>

Menejemen Doker

Menejemen Apoteker Menejemen Apotek

Menejemen Penguna

Menejemen Obat Generik Menejemen Merk Obat

Menejemen Kecamatan Menejemen Kabupaten

<<depend on>>

Gambar 3.6. Use Case Sistem untuk Administrator Package Menu User 

Penjelasan mengenai gambar menejemen menu di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3. Tabel Deskripsi Sistem untuk administrator package menu user 

No Usecase/ Package Deskripsi

1 Menejemen Merk Obat Case ini berfungsi untuk mencari, menambah, mengedit dan menghapus merk obat yang dilakukan oleh administrator.

(42)

No Usecase/ Package Deskripsi

simpan dalam database.

3 Menjemen Apotek Case ini berfungsi untuk mencari, menambah, mengedit dan menghapus data apotek yang terdapat dalam database.

4 Menejemen Apoteker Case ini berfungsi untuk mencari, menambah, mengedit dan menghapus data apoteker yang terdapat dalam database. Menejemen apoteker dapat dilakukan apabila sudah melakukan menejemen apotek. Hal ini dikarenakan setiap apoteker harus berada dalam 1 apotek.

5 Menejemen Dokter Case ini berfungsi untuk mencari, menambah, mengedit. dan menghapus data dokter yang ada dalam database.

6 Menejemen Pengguna Case ini berfungsi untuk mengatur pengguna yang akan login ke dalam sistem.

7 Menejemen Kecamatan Case ini berfungsi untuk mengatur data kecamatan 8 Menejemen Kabupaten Case ini berfungsi untuk mengatur data kebupaten

Agar lebih jelas mengenai detail dari use case di atas, dapat di lihat dari gambar-gambar di bawah ini:

a.i. UseCase Menejemen Merk Obat

 

Gambar 3.7. Use Case Menejemen Merk Obat 

(43)

Tabel 3.4. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Merk Obat 

No Use Case Deskripsi

1 Menejemen Merk Obat Case ini berfungsi untuk mencari, menambah, mengedit dan menghapus merk obat yang dilakukan oleh administrator.

2 Mencari Merk Obat Case ini berfungsi untuk mencari merk obat yang ada pada database sistem, kemudian akan digunakan untuk melakukan edit dan hapus data merk obat.

3 Menambah Data Merk Obat Case ini berfungsi untuk menambahkan data merk obat dalam database.

4 Hapus Data Merk Obat Case ini berfungsi untuk menghapus data merk obat di dalam database.

5 Edit Data Merk Obat Case ini berfungsi untuk melakukan edit data merk obat yang ada dalam database.

a.ii. UseCase Menejemen Obat Generik

Gambar 3.8. Use Case Menejemen Obat Generik 

 

Use case di atas akan menjelaskan mengenai case apa saja yang dapat dilakukan untuk menejemen obat generik. Penjelasan lebih detail dari tiap-tiap case tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.5. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Obat Generik 

No Use Case Deskripsi

(44)

No Use Case Deskripsi

menghapus obat generik yang dilakukan oleh administrator.

2 Mencari Obat Generik Case ini berfungsi untuk mencari obat generik yang ada pada database sistem, kemudian akan digunakan untuk melakukan edit dan hapus data obat generik.

3 Menambah Data Obat Generik Case ini berfungsi untuk

menambahkan data obat generik dalam database.

4 Hapus Data Obat Generik Case ini berfungsi untuk

menghapus data obat generik di dalam database.

5 Edit Data Obat Generik Case ini berfungsi untuk melakukan edit data obat generik yang ada dalam database.

a.iii. Use Case Menejemen Apotek

Gambar 3.9. Use Case Menejemen Apotek 

Use case ini akan menerangkan mengenai case apa saja yang dapat dilakukan untuk menejemen apotek. Penjelasan dari tiap-tiap case yang ada dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.6. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Apotek 

No Use Case Deskripsi

(45)

No Use Case Deskripsi

2 Mencari Data Apotek Case ini berfungsi untuk mencari apotek yang ada pada database sistem, kemudian akan digunakan untuk melakukan edit dan hapus data apotek.

3 Menambah Data Apotek Case ini berfungsi untuk menambahkan data apotek dalam database.

4 Hapus Data Apotek Case ini berfungsi untuk menghapus data Apotek di dalam database.

5 Edit Data Apotek Case ini berfungsi untuk melakukan edit data Apotek yang ada dalam database.

a.iv. Use Case Menejemen Dokter

 Gambar 3.10. Use Case Menejemen Merk Obat 

Use case di atas akan menerangkan mengenai case apa saja yang dapat dilakukan untuk menejemen dokter. Penjelasan lebih detail dari tiap-tiap case yang ada dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.7. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Dokter 

No Use Case Deskripsi

1 Menejemen Dokter Case ini berfungsi untuk mencari, menambah, mengedit dan menghapus dokter yang dilakukan oleh administrator.

2 Mencari Data Dokter Case ini berfungsi untuk mencari dokter yang ada pada database sistem, kemudian akan digunakan untuk melakukan edit dan hapus data dokter. 3 Menambah Data Dokter Case ini berfungsi untuk menambahkan data

dokter dalam database.

(46)

No Use Case Deskripsi

5 Edit Data Dokter Case ini berfungsi untuk melakukan edit data dokter yang ada dalam database.

a.v. UseCase Menejemen Apoteker

Gambar 3.11. Use Case Menejemen Merk Obat 

Use case ini akan menerangkan mengenai case apa saja yang dapat dilakukan untuk melakukan menejemen apoteker. Penjelasan lebih detail dari tiap-tiap case yang ada dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.8. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Apoteker 

No Use Case Deskripsi

1 Menejemen Apoteker Case ini berfungsi untuk mencari, menambah, mengedit dan menghapus apoteker yang dilakukan oleh administrator.

2 Mencari Data Apoteker Case ini berfungsi untuk mencari apoteker yang ada pada database sistem, kemudian akan digunakan untuk melakukan edit dan hapus data apoteker.

3 Menambah Data Apoteker Case ini berfungsi untuk

menambahkan data apoteker dalam database.

4 Hapus Data Apoteker Case ini berfungsi untuk menghapus data apoteker di dalam database. 5 Edit Data Apoteker Case ini berfungsi untuk melakukan

(47)

a.vi. UseCase Menejemen Pengguna

Gambar 3.12. Use Case Menejemen Merk Obat 

Use case ini akan menerangkan mengenai case apa saja yang dapat dilakukan untuk menejemen Pengguna. Penjelasan dari tiap-tiap case yang ada dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.9. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Pengguna 

No Use Case Deskripsi

1 Menejemen Pengguna Case ini berfungsi untuk mencari, menambah, mengedit dan menghapus pengguna yang dilakukan oleh administrator.

2 Mencari Data Pengguna Case ini berfungsi untuk mencari Pengguna yang ada pada database sistem, kemudian akan digunakan untuk melakukan edit dan hapus data pengguna.

3 Menambah Data Pengguna Case ini berfungsi untuk

menambahkan data pengguna dalam database.

4 Hapus Data Pengguna Case ini berfungsi untuk

menghapus data pengguna di dalam database.

(48)

a.vii. UseCase Menejemen Kecamatan

Gambar 3.13. Use Case Menejemen Kecamatan 

Use case ini akan menerangkan mengenai case apa saja yang dapat dilakukan untuk menejemen kecamatan. Penjelasan dari tiap-tiap case yang ada dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.10. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Kecamatan 

No Use Case Deskripsi

1 Menejemen kecamatan Case ini berfungsi untuk mencari, menambah, mengedit dan menghapus data kecamatan yang dilakukan oleh administrator.

2 Mencari Data Kecamatan Case ini berfungsi untuk mencari Kecamatan yang ada pada database sistem, kemudian akan digunakan untuk melakukan edit dan hapus data Kecamatan.

3 Menambah Data Kecamatan Case ini berfungsi untuk menambahkan data Kecamatan dalam database.

4 Hapus Data Kecamatan Case ini berfungsi untuk

menghapus data Kecamatan di dalam database.

(49)

a.viii. UseCase Menejemen Kabupaten

Gambar 3.14. Use Case Menejemen Kabupaten 

Use case ini akan menerangkan mengenai case apa saja yang dapat dilakukan untuk menejemen kabupaten. Penjelasan dari tiap-tiap case yang ada dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.11. Tabel Deskripsi Sistem Use Case Menejemen Pengguna 

No Use Case Deskripsi

1 Menejemen Kabupaten Case ini berfungsi untuk mencari, menambah, mengedit dan menghapus data kabupaten yang dilakukan oleh administrator.

2 Mencari Data Kabupaten Case ini berfungsi untuk mencari kabupaten yang ada pada database sistem, kemudian akan digunakan untuk melakukan edit dan hapus data kabupaten.

3 Menambah Data Kabupaten Case ini berfungsi untuk menambahkan data kabupaten dalam database.

4 Hapus Data Kabupaten Case ini berfungsi untuk

menghapus data kabupaten di dalam database.

(50)

b. Use Case Menejemen Server SMS

Use case ini menggambarkan mengenai aktivitas administrator terhadap server SMS Gateway. Administrator berinteraksi dengan use case Menejemen Server SMS. Administrator dapat melakukan beberapa hal, yakni menjalankan server SMS, mematikan server SMS, menampilkan Log server SMS dan mengatur server SMS. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah:

Gambar 3.15. Use Case Sistem Menejemen Server SMS 

Use case ini akan menerangkan mengenai case apa saja yang dapat dilakukan untuk menejemen server sms. Penjelasan dari tiap-tiap case yang ada dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.12. Tabel Deskripsi Use Case Menejemen Server SMS 

No Use Case Deskripsi

1 Menejemen Server SMS Case ini berfungsi untuk melakukan menejemen server SMS yang meliputi menjalankan server SMS, mematikan server SMS, menampilkan Log server, dan mengatur server SMS.

2 Menjalankan Server SMS Case ini berfungsi untuk menjalankan server SMS, sehingga program SMS dapat dijalankan.

3 Mematikan Server SMS Case ini berfungsi untuk mematikan server SMS, sehingga layanan SMS dapat di non aktifkan.

(51)

c. Use Case Menejemen Data Pasien

Use Case ini digunakan untuk melakukan edit dan hapus data pasien. Administrator tidak dapat menambah data pasien baru, karena tambah pasien hanya dapat dilakukan oleh dokter.

Gambar 3.16. Use Case Menejemen Data Pengguna 

Penjelasan mengenai gambar use case menejemen data pengguna di atas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.13. Tabel Deskripsi Use Case menejemen Data Pasien 

No Use Case Deskripsi

1 Menejemen Data Pasien Case ini berfungsi untuk melakukan tambah, edit dan hapus data pasien yang ada.

2 Mencari Data Pasien Case ini berfungsi untuk memudahkan pencarian yang akan digunakan untuk melakukan edit dan hapus data pasien 3 Tambah Data Pasien Case ini berfungsi untuk melakukan

tambah pasien ke dalam sistem.

4 Edit Data Pasien Case ini berfungsi untuk melakukan edit data pasien yang ada dalam database. 5 Hapus Data Pasien Case ini berfungsi untuk menghapus data

Pasien yang ada dalam database.

d. UseCase Menejemen SMS

(52)

Gambar 3.17. Use Case Menejemen SMS 

Use case ini akan menerangkan mengenai case apa saja yang dapat dilakukan untuk menejemen sms. Penjelasan dari tiap-tiap case yang ada dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.14. Tabel Deskripsi Use Case Menejemen SMS 

No Use Case Deskripsi

1 Menejemen SMS Case ini berfungsi untuk melakukan menejemen SMS, yang dapat dilakukan adalah menampilkan data inbox dan outbox.

2 Menghapus Data Inbox Case ini berfungsi untuk

menghapus data sms yang sudah masuk ke dalam sistem

3 Menghapus Data Outbox Case ini berfungsi untuk menghapus data sms yang sudah dikirim oleh sistem.

III.3.1.3 Use Case Sistem untuk Pasien 

(53)

Gambar 3.18. Use Case Sistem untuk Pasien

 

III.3.1.4 Use Case Membuat resep via Website 

Use case ini menggambarkan dokter yang dapat membuat resep menggunakan website yang tersedia oleh sistem. Gambaran dari use case tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 3.19. Use Case membuat resep via website 

III.3.2. Definisi Aktor 

Pada tabel di bawah akan menjelaskan mengenai hak akses dari aktor-aktor yang terlibat dalam sistem. Untuk lebih jelas akan di jelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.15. Tabel Definisi Aktor 

Aktor Hak Akses

Dokter • Membuat Resep via SMS

• Membuat Resep via Website

• Menejemen Data Pasien

• Tambah Data Pasien via SMS

Apoteker • Menterjemahkan resep

• Ganti Password

(54)

Aktor Hak Akses

• Menejemen Data Pasien

• Mengirim SMS

• Menejemen SMS

• Ganti Password

• Menejemen Merk Obat

• Menejemen Obat Generik

• Menejemen Apotek

• Menejemen Dokter

• Menejemen Apoteker

• Menejemen Pengguna

• Menejemen Kecamatan

• Menejemen Kabupaten

Pasien • Melihat Status Resep via SMS

III.3.3. Skenario Use Case 

Setiap use case pada bagian sebelumnya akan dirinci dalam sebuah skenario yang merupakan deskripsi tekstual dari kejadian bisnis dan bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem untuk menyelesaikan tugas tersebut. Untuk lebih jelas mengenai tahap ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

III.4.

Model

 

Analisis

 

Model Analisis adalah salah satu proses untuk menterjemahkan skenario use case menjadi kelas analisis. Dalam kelas analisis terdapat 3 jenis, yakni: Form/bonery, Controller, dan Entitas.

III.4.1. Realisasi Use Case 

Pada tahap ini, analisis kelas dilakukan setiap use case. Setiap use case dicari kelas analisis sehingga kebutuhan kelas dapat ditentukan. Hasil analisis kelas dapat dilihat pada Lampiran 2.

III.4.2. Diagram Kelas Analisis Keseluruhan 

(55)

III.5.

Model

 

Desain

 

Tahap berikutnya dalam pengembangan perangkat lunak ini adalah dengan membuat model desain. Pemodelan desain ini bertujuan untuk menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun. Terdapat beberapa fase dalam pemodelan desain yakni Realisasi kelas desain, attribut dan method, ER Diagram, Desain Fisik, Rancangan User Interface, dan Rencana Pengujian.

III.5.1. Realisasi Kelas Desain 

Realisasi kelas desain adalah diagram yang menunjukan kelas-kelas yang ada dari sebuah sistem dan hubungannya secara logika. Realisasi kelas desain dapat dilihat pada Lampiran 4.

III.5.2. Attribut dan Method 

Bagian ini akan menjelaskan lebih detail mengenai attribut dan method dari kelas desain. Daftar detail mengenai attribut dan method tersebut dapat dilihat pada Lampiran 5.

III.5.3. ER Diagram 

Pada design database ini akan terdapat 16 tabel, yakni pengguna, resep, pasien, kecamatan, apotek, dokter, apoteker, terjemahanresep, MerkObat, ObatGenerik, kabupaten, ObatResep, Log_server, inbox, outbox, server. Hasil dari kolaborasi akan menghasilkan ER Diagram seperti pada Lampiran 6.

III.5.4. Desain Fisik 

Penjelasan lebih detail dari database yang dibuat, dapat dilihat pada tabel fisik di bawah ini:

1. Tabel Pengguna

Nama Field Tipe Deskripsi

(56)

passwd Varchar(50)

akses Varchar(20) Administrator/ Apoteker/ Dokter 2. Tabel Dokter

Nama Field Tipe Deskripsi

PK idDokter int(11) Primary Key, Auto Increament namaDokter Varchar(50)

alamatDokter Text

noIjin Varchar(20)

teleponDokter varchar(15) contoh=+628995134057

keterangan text

FK idPengguna int(11) FK untuk tabel Pengguna 3. Tabel Pasien

Nama Field Tipe Deskripsi

PK idPasien Integer Primary Key, Auto Increament

namaPasien Varchar(50) alamatPasien Text tanggalLahir Varchar(30)

noTelpon Varchar(20)

idKecamatan Integer Foreign Key dari tabel kecamatan

4. Tabel Apotek

Nama Field Tipe Deskripsi

PK idApotek int(11) Primary Key, Auto Increament namaApotek Varchar(50)

alamatApotek Text teleponApotek Varchar(20)

keterangan Text

bobot int(20)

FK idKecamatan Integer Foreign Key dari tabel kecamatan 5. Tabel Apoteker

Nama Field Tipe Deskripsi

PK idApoteker int(11) Primary Key, Auto Increament namaApoteker Varchar(50)

alamatApoteker Text noHpApoteker Varchar(20)

FK idApotek int(11) Foreign Key dari tabel apotek FK idPengguna int(11) Foreign Key dari tabel pengguna

6. Tabel ObatGenerik

Nama Field Tipe Deskripsi

(57)

Nama Field Tipe Deskripsi

jenis Varchar(50)

subJenis Varchar(30)

Indikasi text

peringatan text

kontraindikasi text

Interaksi text

efeksamping text

Catatan_gen text

7. Tabel MerkObat

Nama Field Tipe Deskripsi

PK idMerkObat int(11) Primary Key, Auto Increament namaMerkObat Varchar(50)

bentukSediaan Varchar(20)

dosis Varchar(30)

FK idObatGenerik int(11) Foreign Key dari tabel ObatGenerik 8. Tabel TerjemahanResep

Nama Field Tipe Deskripsi

PK idTerjemahanResep int(11) Primary Key, Auto

Increament status_resep Enum('Belum

Diproses','Sudah Diproses','Delivered')

idApoteker int(11)

catatan_apoteker text 9. Tabel Resep

Nama Field Tipe Deskripsi

PK idResep Integer Primary Key, Auto Increament

isiResep text

Tanggal datetime

FK idPasien int(11) Foreign Key dari tabel Pasien FK idDokter int(11) Foreign Key dari tabel Dokter FK idApotek int(11) Foreign Key dari tabel Apotek FK idApoteker int(11) Foreign Key dari tabel Apoteker

10. Tabel Outbox

Nama Field Tipe Deskripsi

PK idOutbox int(11) Primary Key, Auto Increament

Waktu Datetime

(58)

Nama Field Tipe Deskripsi

isiPesan varchar(10000)

status_outbox enum('0','1','2') 0=belum dikirim, 1=sudah dikirimkan

11. Tabel Inbox

Nama Field Tipe Deskripsi

PK idInbox int(11) Primary Key, Auto Increament

Waktu Datetime

noAsal Varchar(20)

isiPesan varchar(10000)

status_inbox enum('0','1','2') 0-> belum diproses, 1=sudah diproses , 2=masih ada sambungannya

12. Tabel Server

Nama Field Tipe Deskripsi

PK id_server int(11)

port_name Varchar (10) Nama Portname dari terminal boud_rate Varchar (11) Nilai Boud Rate dari terminal flow_control Varchar (11) Nilai Flow Control dari terminal data_bits Varchar (11) Nilai Data Bits dari terminal stop_bits Varchar (11) Nilai Stop Bits dari terminal parity Varchar (10) Nilai Parity dari terminal

status_server int(1) ON/OFF

13. Tabel Kecamatan

Nama Field Tipe Deskripsi

PK idKecamatan int(11) Primary Key, Auto Increament

namaKecamatan varchar(50)

FK idKabupaten int(11) Foreign Key dari tabel Kabupaten 14. Tabel Kabupaten

Nama Field Tipe Deskripsi

PK idKabupaten int(11) Primary Key, Auto Increament namaKabupaten Varchar (50)

15. Tabel temp_inbox

Nama Field Tipe Deskripsi

PK idTempSms int(11) Primary Key, Auto Increament

identitasPonsel Varchar (50)

isiSms Varchar(200)

(59)

16. MerkTerjemahan

Nama Field Tipe Deskripsi

PK idMerkTerjemahan int(11) Primary Key, Auto Increament FK idMerkObat int(11) FK dari tabel merkObat FK idTerjemahanResep int(11) FK dari tabel terjemahanResep

Jumlah int(11)

caraPakai varchar(5000)

harga_obat bigint(20)

III.5.5. Rancangan User Interface 

Dari analisa attribut dan method pada tahap sebelumnya, maka akan ditentukan kelas yang akan dijadikan user interface. Kemudian dari kelas tersebut dibuat suatu rancangan antarmuka yang akan digunakan dalam implementasi program. Tabel user interface dapat dilihat pada Lampiran 7.

III.5.6. Rencana Pengujian 

(60)

42

BAB

 

IV

 

IMPLEMENTASI

 

Bab ini berisi implementasi sistem yang dibuat berdasarkan analisa dan perancangan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai implemetasi dari “Program Pelayanan Resep Obat Menggunakan SMS dan Website”.

IV.1.

Karakteristik

 

Sistem

 

Sistem ini dibagi menjadi 2 bagian, yakni Aplikasi SMS Gateway Server dan Aplikasi Website. Aplikasi SMS Gateway Server dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java, sedangkan untuk aplikasi website dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Aplikasi SMS Gateway Server bertugas untuk menjalankan kebutuhan server, yakni menyalakan server, mematikan server, mengatur server dan melihat proses yang telah dilakukan server. Sedangkan aplikasi website diperuntukan bagi admin, dokter dan apoteker yang bertujuan untuk antarmuka sistem.

IV.2.

Kebutuhan

 

Sistem

 

IV.2.1. Kebutuhan Perangkat Keras 

9 Server

Acer Aspire 4710

Prosesor intel(R) Core(TM) Duo CPU T240@2.00GHz (2CPUs)

Memory 2036 MB Network Lan

9 Client

Prosesor AMN Athlon(tm) 64 Processor 3000+, MMX, 3DNow, 1.83GHz

(61)

NVIDIA Network Card

Handphone LG KG300 dan Kabel Data Hanphone

IV.2.2. Kebutuhan Perangkat Lunak  

Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah :

• Sistem Operasi : Sistem Operasi Windows XP

• IDE : Netbeans 6.8

• Java Development kit : J2SDK 1.6

• Server Database : MySQL Server

5.0.51b

• Database tool : SQLyog Enterprise – MySQL GUI v8.12

• Web Server : AppServ Version 2.5.10 for Windows

IV.3.

Implementasi

 

Sistem

 

IV.3.1. Pembuatan Database 

Database Server yang digunakan dalam implementasi aplikasi ini adalah MYSQL Server 5.0.51b. Database dan tabel-tabel yang digunakan dibuat dengan menggunakan tools SQLyog Enterprise – MySQL GUI v8.12. Berikut adalah script untuk membuat database:

 

create database if not exists `layanan_resep`; 

 

IV.3.2. Pembuatan Tabel Database 

• Tabel Pengguna CREATE TABLE `pengguna` (

`idPengguna` int(11) NOT NULL auto_increment,

`namaPengguna` varchar(50) collate latin1_general_ci default NULL, `passwd` varchar(50) collate latin1_general_ci default NULL, `akses` varchar(20) collate latin1_general_ci default NULL, PRIMARY KEY (`idPengguna`)

(62)

• Tabel Dokter CREATE TABLE `dokter` (

`idDokter` int(11) NOT NULL auto_increment,

`teleponDokter` varchar(15) collate latin1_general_ci default NULL, `namaDokter` varchar(50) collate latin1_general_ci default NULL, `alamatDokter` text collate latin1_general_ci,

`noIjin` varchar(20) collate latin1_general_ci default NULL, `keterangan` text collate latin1_general_ci,

`idPengguna` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`idDokter`), KEY `FK_dokter` (`idPengguna`),

CONSTRAINT `FK_dokter` FOREIGN KEY (`idPengguna`) REFERENCES `pengguna` (`idPengguna`) ) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=5 DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci

• Tabel Pasien CREATE TABLE `pasien` (

`idPasien` int(11) NOT NULL auto_increment, `idKecamatan` int(11) default NULL,

`namaPasien` varchar(50) collate latin1_general_ci default NULL, `alamatPasien` text collate latin1_general_ci,

`tanggalLahir` varchar(20) collate latin1_general_ci default NULL, `noTelepon` varchar(20) collate latin1_general_ci default NULL, PRIMARY KEY (`idPasien`),

KEY `FK_pasien` (`idKecamatan`),

CONSTRAINT `FK_pasien` FOREIGN KEY (`idKecamatan`) REFERENCES `kecamatan` (`idKecamatan `)

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=14 DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci

• Tabel Apotek CREATE TABLE `apotek` (

`idApotek` int(11) NOT NULL auto_increment,

`namaApotek` varchar(50) collate latin1_general_ci default NULL, `alamatApotek` text collate latin1_general_ci,

`teleponApotek` varchar(20) collate latin1_general_ci default NULL, `noIjin` varchar(50) collate latin1_general_ci default NULL, `idKecamatan` int(11) default NULL,

(63)

PRIMARY KEY (`idApotek`), KEY `FK_apotek` (`idKecamatan`),

CONSTRAINT `FK_apotek` FOREIGN KEY (`idKecamatan`) REFERENCES `kecamatan` (`idKecamatan` )

) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=4 DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci

• Tabel Apoteker CREATE TABLE `apoteker` (

`idApoteker` int(11) NOT NULL auto_increment,

`namaApoteker` varchar(50) collate latin1_general_ci default NULL, `alamatApoteker` text collate latin1_general_ci,

`noHpApoteker` varchar(20) collate latin1_general_ci default NULL, `idApotek` int(11) default NULL,

`idPengguna` int(11) default NULL, PRIMARY KEY (`idApoteker`), KEY `FK_apoteker` (`idApotek`), KEY `FK_Pengguna` (`idPengguna`),

CONSTRAINT `FK_apoteker` FOREIGN KEY (`idApotek`) REFERENCES `apotek` (`idApotek`), CONSTRAINT `FK_Pengguna` FOREIGN KEY (`idPengguna`) REFERENCES `pengguna` (`idPengguna`) ) ENGINE=InnoDB AUTO_INCREMENT=60 DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci

• Tabel ObatGenerik CREATE TABLE `obatgenerik` (

`idObatGenerik` int(11) NOT NULL auto_increment,

`namaGenerik` varchar(50) collate latin1_general_ci default NULL, `jenis` varchar(50) collate latin1_general_ci default NULL, `subJenis` varchar(30) collate latin1_general_ci default NULL, `indikasi` text collate latin1_general_ci,

`peringatan` text collate latin1_general_ci, `kontraindikasi` text collate latin1_general_ci, `interaksi` text collate la

Gambar

Tabel 3.1. Tabel Deskripsi Use Case Diagram
Tabel 3.2. Tabel Deskripsi Use Case Sistem untuk Dokter dan Apoteker
Tabel 3.3. Tabel Deskripsi Sistem untuk administrator package menu user 
Gambar 3.8. Use Case Menejemen Obat Generik 
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode uji One Way Anova digunakan untuk menguji lebih dari 2 perlakuan yaitu apakah terdapat perbedaan harga saham sebelum, pada saat dan sesudah pengungkapan

4 Mengidentifikasi letak suatu benda, Siswa bisa melengkapi kalimat dengan Memahami arah preposisi yang benar untuk menyebutkan Hometown letak benda sesuai gambar

Pada penelitian ini dilakukan penentuan se- lektivitas thiacrowIT ether jenuh dan tak jenuh ter- hadap logam transisi Hg dalam bentuk molekul HgCl2 yang dilakukan dengan met ode

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik

Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa pembagian peran antara laki- laki dan perempuan atas dasar mereka sudah saling memahami satu sama lain bagaimana

Trendsetter adalah orang yang menjadi sorotan dan mempengaruhi untuk trend/gaya .Atau bisa dikatakan sesuatu yang diikuti atau ditiru oleh banyak orang bisa juga berarti sorotan

Berdasarkan uraian di atas, specific phobia adalah ketakutan dan kecemasan yang bertahan, berlebihan dan tidak masuk akal terhadap suatu objek atau situasi tertentu,

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa paragraf merupakan bagian dari suatu karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang saling bertalian