• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA KELAS IV SD N GAMBIRANOM DEPOK, SLEMAN, DIY TAHUN AJARAN 20092010 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA KELAS IV SD N GAMBIRANOM DEPOK, SLEMAN, DIY TAHUN AJARAN 20092010 SKRIPSI"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG

SISWA KELAS IV SD N GAMBIRANOM DEPOK, SLEMAN, DIY TAHUN

AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

FITRI PAMULATSIH NIM : 081134184

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk ….

1. Alloh SWT, terima kasih telah melukis hidupku dengan lukisan dan warna yang terindah.

2. Ayah dan Ibuku yang selalu memberi dorongan yang amat berarti baik moril maupun materiil.

3. Kakak-kakakku yang dengan segala kerendahan hati selalu mengalah dan bersabar untukku.

(5)

MOTTO

 Kita butuh kegelapan untuk melihat bintang….

(6)
(7)
(8)

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN

MENGARANG SISWA KELAS IV SD N GAMBIRANOM DEPOK,

SLEMAN, DIY TAHUN AJARAN 2009/2010

Fitri Pamulatsih Universitas Sanata Dharma

2010

Siswa kelas IV SD sudah memiliki kegemaran membaca cukup tinggi dan mereka

cenderung menyukai bacaan ringan berupa cerita fiksi bergambar. Di sisi lain, nilai tes mengarang mereka justru berbanding terbalik dari kegemaran membaca. Uraian tersebut mendorong penulis untuk mengetahui minat membaca siswa kelas IV SD N Gambiranom dan kemampuan mereka membuat karangan, serta untuk mengetahui hubungan antara keduanya. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, khususnya pendidikan Sekolah Dasar dan termasuk penelitian deskriptif dengan metode studi korelasi. Sampel penelitian adalah siswa kelas IV SDN Gambiranom Depok, Sleman, DIY Tahun Ajaran 2009/2010 yang berjumlah 37 siswa.

Hasil penelitian ini adalah (1). Jumlah siswa yang memiliki minat membaca tinggi lebih banyak yaitu 20 siswa (54,05%) daripada jumlah siswa yang memiliki minat membaca rendah yaitu 17 siswa (45,95%). (2). Jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang tinggi lebih banyak yaitu 23 siswa (62,16%) daripada jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang rendah yaitu 14 siswa (37,84%). (3). Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat membaca siswa dengan kemampuan mengarang mereka.

Kesimpulan penelitian ini adalah (1). Masih cukup banyak siswa yang memiliki minat membaca rendah, (2). Masih cukup banyak siswa yang memiliki kemampuan mengarang rendah, dan (3). Minat membaca tinggi tidak selalu diikuti dengan kemampuan mengarang tinggi pula, begitu pula sebaliknya minat membaca rendah tidak selalu diikuti kemampuan mengarang yang rendah pula. Minat membaca dan kemampuan mengarang mengukur dua hal berbeda. Minat membaca bagi anak berkaitan dengan perasaan, kesenangan. Sedangkan kemampuan mengarang mengukur kemampuan kognitif. Perkembangan kedua hal tersebut pada anak-anak masih terpisah. Apabila anak sudah membaca maka ia sudah lupa, begitu juga mengarang.

(9)

ABSTRACT

THE CORRELATION BETWEEN READING INTEREST AND THE

WRITING ABILITY OF STUDENT OF SD N GAMBIRANOM

DEPOK, SLEMAN, DIY IN 2009/2010

Fitri Pamulatsih Sanata Dharma University

2010

Elementary fourth grade students have had been high interest in reading and they tend to

prefer reading fiction pictorial form. On the other hand their writing test scores instead of their reading interest is inversely proportional. The description is encouraging authors to know the fourth grade elementary school students Gambiranom’s reading interest and their ability to make the essay, and to determine the relationship betweeen the two.

This study is an education research, especially primary school education and includes a descriptive research method correlation study. The samples were students Gambiranom SDN Depok, Sleman, Yogyakarta grade four in Academic Year 2009/2010 which amounted 37 students.

The result of this study were (1). The number of students who have high interest in reading was 20 students (54,05 %), more than the number of students who have low reading that is 17 students (45,95 %). (2). The number of students who have high writing ability interest was 23 (62,16 %), more than the number of students who have the low reading ability which was 14 students (37,84 %). (3). There was no significant relationship between student’ interest in reading with their writing ability.

The conclusion of this study were (1). Still quite a lot of students who have low reading interests, (2). Still quite a lot of students who have low writing ability, and (3). High reading interests are not always followed by high writing ability, and a low reading interests are not always followed by a low writing ability. Reading interest and writing ability are measuring two different things. Reading interest for the children is associated with feelings, pleasure. While the writing ability measures cognitive ability. The developments of those two on children are still separated. If the children have read, they had forgotten, so is writing.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya,

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan, masukan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Drs.Wens Tanlain, M.Pd (alm), Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak

menyediakan waktu, tenaga, dan dengan sabar membimbing selama penulisan skripsi ini

hingga selesai. Namun, dalam perjalanannya beliau berpulang ke hadirat Tuhan Yang

Maha Esa.

2. Drs.Puji Purnomo, M.Si, Ketua Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma

sekaligus dosen pengganti sebagai Dosen Pembimbing Utama.

3. Drs.P.Haryanto, Dosen Pembimbing II yang telah membimbing penulis menyelesaikan

skripsi ini.

4. Dra.Twinarsih, Kepala Sekolah yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di SD N Gambiranom Depok, Sleman, DIY.

5. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan, nasihat, doa, dan pembiayaan

selama penulis kuliah.

Akhir kata, penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran yang

sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

pihak-pihak yang membutuhkan.

(11)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………... ix

KATA PENGANTAR ………. x

DAFTAR ISI ……… xi

DAFTAR TABEL……… xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………... xiv

1. Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia ………. 10

2. Pengajaran Membuat Karangan ……….. 10

F. Hubungan Minat Membaca dengan Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD ………... 11

2. Validitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa ……... 13

a. Pengertian Validitas ……….……... 13

b. Kisi-kisi ………... 13

(12)

xii

3. Reliabilitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa ….. 15

a. Pengertian Reliabilitas ………. 15

b. Reliabilitas Minat Membaca Siswa …...……… 15

c. Reliabilitas Tes Mengarang Siswa .………. 16

4. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa ……… 17

C. Subjek Penelitian………... 18

D. PengumpulanData ………. 19

E. Teknik Analisis Data ……… 20

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 21

A. Hasil Ujicoba Instrumen Penelitian……… 21

1. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya ……… 21

2. Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya ………... 22

B. Hasil Penelitian……….. 23

1. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Gambiranom ……….... 23

2. Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD N Gambiranom ………... 24

3. Pengujian Hipotesis ………. 25

C. Pembahasan ………... 25

BAB V. PENUTUP ……….. 28

A. Kesimpulan ……….. 28

B. Saran ………. 29

DAFTAR PUSTAKA ……… 30

LAMPIRAN……… 32

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kisi-Kisi Kuesioner Minat Membaca Siswa ………... 13

Tabel 2. Kisi-Kisi Tes Mengarang Siswa ………. 14

Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Alat Ukur ………. 17

Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Alat Ukur ………. 18

Tabel 5. Kategorisasi Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya …….. 21

Tabel 6. Kategorisasi Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya ………..……… 22

Tabel 7. Kategorisasi Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Gambiranom ……… 23

Tabel 8. Kategorisasi Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD N Gambiranom ………..……… 24

Tabel 9. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya ……… 35

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner Minat Membaca Siswa Kelas IV ……… 32

Lampiran 2. Tes Mengarang Siswa Kelas IV ………... 34

Lampiran 3. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV

SD N Gambiranom ……….. 35

Lampiran 4. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV

SD N Bhakti Karya ……….. 36

Lampiran 5. Hasil Ujicoba Instrumen Penelitian ………. 37

Lampiran 6. Hasil Penelitian ………...………. 51

Lampiran 7. Surat Ijin Melakukan Penelitian dari Universitas Sanata Dharma.

Lampiran 8. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari SD N Bhakti Karya.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dahulu sekitar tahun 1990an banyak siswa SD rajin membaca bacaan

anak-anak antara lain Bobo. Secara psikologis, membaca merupakan bentuk

bermain yang sehat. Menurut Hurlock (1978:335-337) ada beberapa alasan yaitu:

a. Membaca mendorong para siswa berswadaya dan mengembangkan sumber daya yang ada dalam dirinya, sehingga mereka dapat menikmati waktu luangnya bila tidak ada teman teman bermain. Saat para siswa menyukai membaca sebagai kesenangan, mereka tidak saja membentuk sikap yang sehat terhadap kegiatan membaca, mereka juga mendapatkan kemahiran membaca yang akan merupakan penunjang bagi kepentingan studi mereka.

b. Membaca menimbulkan kreativitas.

c. Membaca memberi para siswa wawasan tentang masalahnya sendiri dan menawarkan petunjuk tentang bagaimana cara terbaik memecahkannya.

Hurlock (1978:335-337) menyatakan bahwa

“Membaca paling sering dilakukan anak-anak pada sore atau malam hari. Siswa dari kelompok sosioekonomi lebih baik biasanya lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca daripada para siswa dari sosioekonomi kurang beruntung, karena siswa dari sosioekonomi lebih baik lebih banyak memiliki banyak bacaan di rumah dan mereka didorong untuk membaca demi kesenangan. Beberapa media yang menyediakan bahan bacaan populer bagi anak-anak yaitu, buku, surat kabar, majalah, cerita pendek, dan cerita kartun dalam komik”.

Saat kegemaran membaca siswa bertambah luas, kegemaran membaca

akan berakibat lambat laun memahami susunan karangan. Biasanya anak-anak

seperti pada saat dewasa ada yang memilih pekerjaan sebagai pengarang. Ada

beberapa contoh pengarang terkenal Indonesia era ‘80an yang sejak kecil telah

akrab dengan kegiatan membaca majalah anak-anak, dan sejak saat itu ia mulai

tertarik untuk membuat cerita sendiri, salah satu contohnya Poppy Donggo Huta

(16)

2

beberapa penulis cilik yang telah menerbitkan buku cerita fiksi seperti Alya

Nabila, Sucia Ramadhani, Sarah Aulia Muntaza,dll.

Ada sebuah kutipan dari seorang penulis terkenal yang menjadi motivasi

bagi penulis menyukai kegiatan menulis yaitu,” dengan menulis kita bisa

mengungkapkan apa yang paling berarti dalam hidup kita”. Orang yang banyak

membaca, membaca apa saja, koran, majalah, komik, buku-buku cerita, dan

bahan bacaan lainnya, memiliki perbendaharaan kata lebih banyak dibandingkan

dengan orang yang jarang membaca. Oleh karena itu, orang yang gemar

membaca akan lebih mudah membuat karangan dengan jumlah kosakata

beragam dan tepat.

Data dari perpustakaan SD N Gambiranom menunjukkan bahwa secara

umum siswa kelas IV SD sudah memiliki kegemaran membaca cukup tinggi dan

mereka cenderung menyukai bacaan ringan berupa cerita fiksi bergambar. Di sisi

lain, nilai tes mengarang mereka justru berbanding terbalik dari kegemaran

membaca.

Uraian di atas mendorong penulis untuk mengetahui minat membaca

siswa kelas IV SD N Gambiranom dan kemampuan mereka membuat karangan,

serta untuk mengetahui hubungan antara keduanya.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan di atas dirumuskan menjadi :

1. Bagaimana minat membaca siswa kelas IV SD N Gambiranom ?

2. Bagaimana kemampuan mengarang siswa kelas IV SD N Gambiranom?

3. Apakah ada hubungan yang berarti antara minat membaca dengan

(17)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Minat membaca siswa kelas IV siswa kelas IV SD N Gambiranom.

2. Kemampuan mengarang siswa kelas IV siswa kelas IV SD N

Gambiranom.

3. Hubungan yang berarti antara minat membaca siswa dengan kemampuan

mengarang siswa kelas IV SD N Gambiranom.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan pihak sekolah untuk menambah bahan bacaan di perpustakaan

sekolah.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan guru untuk lebih

mengembangkan minat membaca siswa dan kegiatan mengarang mereka

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan faktor-faktor

lain yang dapat mempengaruhi minat membaca dan kemampuan mengarang,

seperti faktor sosial ekonomi keluarga, peran sekolah dalam menyediakan

bahan bacaan, peran guru dalam mengembangkan minat membaca dan

kemampuan mengarang siswa, dll. Hal-hal tersebut perlu dikembangkan

(18)

4 E. Batasan Istilah dan Batasan Operasional

1. Batasan Istilah

a. Minat adalah kecenderungan individu terhadap sesuatu; gairah;

keinginan (Depdiknas, 2007:744).

b. Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan

apa yang tertulis itu (Depdiknas, 2007:71).

c. Jadi minat membaca adalah kecenderungan individu untuk melihat

tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu.

d. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Depdiknas,

2007:707).

e. Mengarang adalah menulis dan menyusun sebuah cerita, buku, sajak,

dan sebagainya (Depdiknas, 2007:506).

f. Jadi kemampuan mengarang adalah kesanggupan seseorang untuk

menulis dan menyusun sebuah cerita, buku, sajak, dan sebagainya.

2. Batasan Operasional

a. Minat membaca siswa mencakup kecenderungan membaca buku

catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik,

majalah anak, surat kabar, dongeng, dan cerita pendek di rumah dan

di perpustakaan, kemudian diukur dengan kuesioner minat membaca

siswa serta ditunjuk oleh skor-skor yang diperoleh siswa.

b. Kemampuan siswa membuat karangan artinya susunan karangan

mereka mencakup pendahuluan, isi, penutup, penggunaan kalimat

tepat (mencakup penggunaan kata, isi, susunan, tanda baca, ejaan, dan

(19)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini adalah penelitian dari

Wahyu Sudarti (2003) yang berjudul “Hubungan Antara Minat Siswa Terhadap

Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia dengan Prestasi belajar Bahasa Dan

Sastra Indonesia Studi Kasus Pada Siswa Kelas II SLTP N 1 Samigaluh Tahun

Ajaran 2002/2003”. Populasi penelitiannya adalah 120 siswa. Hasil yang

diperoleh dari penelitian itu adalah adanya korelasi positif dan signifikan antara

minat siswa terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (nilai Ulangan

Umum Semester 1 siswa kelas II SLTP N 1 Samigaluh). Selain itu ada korelasi

positif dan signifikan antara siswa yang sangat berminat, berminat terhadap

pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan siswa yang mempunyai

prestasi yang sangat baik, baik dapat diterima.

Penulis juga menggunakan penelitian yang dilakukan Anastasia Wiji

Saptaningsih (2003) sebagai penelitian relevan. Ia meneliti “Hubungan Intensitas

Menonton Tayangan Drama di Televisi dengan Kemampuan Menulis Naskah

Drama Siswa Kelas II SMU Pangudi Luhur Tahun Ajaran 2002/2003”. Hasil

penelitian menunjukkan ada korelasi positif dan signifikan antara siswa yang

suka menonton menonton tayangan drama di televisi dengan siswa yang tidak

suka menonton menonton tayangan drama di televisi dengan kemampuan

menulis naskah drama. Kelompok yang suka menonton menonton tayangan

drama di televisi mempunyai kemampuan lebih tinggi dibandingkan yang tidak

suka menonton menonton tayangan drama di televisi. Ada perbedaan kesukaran

(20)

6

suka menonton menonton tayangan drama di televisi dalam kemampuannya

menulis naskah drama.

Penelitian ini dapat dikatakan sejenis dengan penelitian-penelitian di atas

karena penelitian ini juga menyajikan korelasi antara dua variabel, yaitu

hubungan antara minat membaca dengan kemampuan mengarang.

B. Kurikulum Bahasa Indonesia Kelas IV SD

Kajian teoritis ini membahas kurikulum kelas IV SD tentang membaca

dan menulis, membuat karangan, sesuai dengan kurikulum, minat membaca

siswa, serta kemampuan mengarang mereka.

1. Kurikulum Membaca Kelas IV SD

Menurut buku Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang

Sekolah Dasar Pemerintah Kabupaten Sleman, kurikulum membaca pada

semester 2, standar kompetensinya adalah memahami teks melalui membaca

intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun. Kompetensi dasarnya

adalah :

a.Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif.

b.Membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.

c.Membaca pantun anak secara berbalasan dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Standar kompetensi membaca mendapat alokasi waktu 34 jam

pelajaran. Kompetensi dasar pertama 12 jam pelajaran, kompetensi dasar

kedua 10 jam pelajaran, dan kompetensi dasar ketiga 12 jam pelajaran. Satu

bulan terdapat 8 jam pelajaran, 1 minggu terdiri dari 5 jam pelajaran untuk 4

standar kompetensi Bahasa Indonesia, sehingga standar kompetensi

(21)

2. Kurikulum Mengarang Kelas IV SD

Menurut buku Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang

Sekolah Dasar Pemerintah Kabupaten Sleman, kurikulum menulis pada

semester 2, standar kompetensinya adalah mengungkapkan pikiran, perasaan,

dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan

pantun anak. Kompetensi dasarnya adalah :

a.Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan ejaan (huruf besar, tanda titik, koma, dan lain-lain).

b.Menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan.

c.Membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, dan lain-lain) sesuai dengan ciri-ciri pantun.

Standar kompetensi menulis mendapat alokasi waktu 36 jam

pelajaran. Kompetensi dasar pertama 12 jam pelajaran, kompetensi dasar

kedua 12 jam pelajaran, dan kompetensi dasar ketiga 12 jam pelajaran. Satu

bulan terdapat 9 jam pelajaran untuk standar kompetensi menulis, 1 minggu

terdiri dari 5 jam pelajaran untuk 4 standar kompetensi Bahasa Indonesia,

sehingga 1 minggu standar kompetensi menulis mendapat alokasi waktu 2-3

jam pelajaran.

C. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD

Pada umumnya siswa kelas IV SD sudah mampu membaca dengan

pemahaman bacaan yang baik dan menikmati bahan bacaan yang dibaca. Tarigan

(1979:29-30) menyatakan bahwa

(22)

8

Siswa yang lancar membaca juga lancar menulis karangan. Siswa yang

kurang lancar membaca juga kurang lancar dalam menulis karangan.

McLaughlin dan Allen (dalam Rahim, 2007) menyatakan bahwa pembaca yang

baik menggunakan strategi pemahaman untuk mempermudah membangun

makna. Beberapa strategi tersebut mencakup mengetahui bagaimana kata-kata

membangun makna dan meringkas. Beberapa alasan mengapa anak-anak suka

membaca karena ada buku atau bacaan-bacaan lain yang bisa dibaca dan

memiliki waktu untuk membaca. Apabila ada siswa yang kurang lancar

membaca dan mengarang disebabkan ada siswa yang berasal dari luar Pulau

Jawa yang mana penggunaan bahasa ibu lebih banyak daripada penggunaan

Bahasa Indonesia, sedangkan di Pulau Jawa antara penggunaan bahasa ibu dan

Bahasa Indonesia seimbang. Kadang-kadang siswa juga kesulitan untuk

memahami bacaan apabila terdapat kosakata asing.

Minat membaca siswa mencakup minat membaca buku catatan pelajaran,

buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak, surat kabar,

dongeng, cerita pendek, dan buku-buku pengetahuan umum lain, atau bacaan

ringan untuk anak-anak. Membaca buku-buku pelajaran, buku-buku penunjang

pelajaran, atau bacaan ringan untuk hiburan, diharapkan siswa semakin memiliki

banyak kosakata, mengenal susunan kalimat suatu cerita. Jadi minat membaca

siswa mendukung kemampuan mengarang mereka.

D. Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD

Kemampuan mengarang adalah kesanggupan seseorang untuk menulis dan

menyusun sebuah cerita, buku, sajak, dan sebagainya. Wiyanto (2004:2-3)

(23)

“mengarang sebagai suatu kegiatan yang mengungkapkan gagasan melalui huruf dan tanda baca. Huruf dan tanda baca itu menjadi ‘wakil’ bunyi bahasa berupa kata, frasa, kalimat, dan paragraf yang berisi gagasan untuk disampaikan kepada orang lain. Dalam kegiatan mengarang dihasilkan karangan. Sebuah karangan banyak dipengaruhi imajinasi dan perasaan pengarangnya”.

Tarigan menyatakan (1985:3-4) bahwa

“kegiatan mengarang merupakan kegiatan produktif dan efektif. Ketrampilan dalam mengarang tidak datang secara otomatis melainkan melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Hubungan antara membaca dan mengarang erat. Ketika kita menulis karangan, pada prinsipnya kita ingin agar karangan kita dibaca orang lain, paling sedikitdapat dibaca kita sendiri pada waktu lain”.

Pengarang dalam membuat karangan membutuhkan suatu penghayatan

cerita. Dengan begitu, karangan yang dibuat seolah-olah hidup dan pembaca bisa

ikut menikmati, mengalami alur cerita dalam karangan tersebut. Gaya penulisan

yang jujur dan apa adanya tentu akan lebih mengena di hati pembaca, karena

dapat ditangkap dan dipahami.

Hasil karangan siswa kelas IV hanya dibaca dalam kegiatan belajar

mengajar Bahasa Indonesia, karangan yang bagus dan jelek dipajang hanya

sesekali di papan majalah dinding kelas. Di sisi lain, masih terdapat SD yang

tidak memiliki papan majalah dinding untuk memajang karya siswa dari kelas

1-6, termasuk SD N Gambiranom. Tidak dipajangnya hasil karya siswa tidak

memiliki dampak bagi mereka. Apabila hasil karangan dipajang akan dibaca

orang lain, dinilai, diperbaiki, dan apabila sudah baik dipertahankan.

E. Pengajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD

Ada hubungan yang erat antara minat membaca siswa dengan kemampuan

mengarang mereka. Di sini akan diuraikan tentang pengajaran membaca dan

(24)

10 1. Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia Kelas IV SD

Kegiatan guru mengajar pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan

buku paket Bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai

sumber bahan, serta buku LKS sebagai latihan pengayaan. Guru juga

memberi kesempatan siswa untuk membaca buku-buku penunjang pelajaran

di perpustakaan, misalnya buku cerita fiksi, dongeng, novel anak, buku resep

masakan, buku petunjuk cara beternak, dan buku-buku pengetahuan lainnya.

Apabila 1 siswa sudah selesai membaca 1 buku, ia diminta menceritakan

kembali secara lisan garis besar isi buku agar apa yang ia baca membekas

dalam pikiran siswa. Hal ini dilakukan guru untuk menarik perhatian siswa

agar rajin membaca.

Secara umum siswa senang membaca. Hal ini terbukti dengan jumlah

pengunjung perpustakaan dari siswa kelas IV yang cukup banyak pada saat

istirahat, yaitu sekitar 20 siwa lebih atau sekitar 51,2 % dari total siswa kelas

yang berjumlah 39 siswa. Meskipun kondisi perpustakaan kurang

mendukung, koleksi buku yang terbatas sekitar 2000an buku dan kebanyakan

sudah usang-buku keluaran lama, ruangan sempit dan tidak tertata karena

harus berbagi ruangan dengan anggota drumband.

2.Pengajaran Membuat Karangan Kelas IV SD

Guru memberi contoh cara membuat karangan yang baik dengan

mengambil contoh karangan dari buku paket Bahasa Indonesia, yang lebih

mudah dicari dan semua siswa bisa mempelajari. Guru juga memberi contoh

karangan dari sumber lain, contohnya pikiran pembaca dari surat kabar,

(25)

Guru menjelaskan susunan karangan kepada siswa dari pembukaan,

isi, penutup, kemudian guru memberi tugas kepada siswa latihan mengarang

di sekolah dan tugas mengarang di rumah untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan siswa memahami standar kompetensi menulis (membuat

karangan). Karangan siswa diperiksa guru dan dibahas bersama mereka.

Karangan siswa dipajang di papan majalah dinding di kelas. Bahkan

kadang-kadang ada juga siswa kelas IV yang diikutsertakan dalam lomba mata

pelajaran Bahasa Indonesia khususnya mengarang.

F. Hubungan Minat Membaca dengan Kemampuan Mengarang Siswa

Kelas IV SD

Sebuah bacaan isinya kalimat, dalam kalimat ada kata. Maksudnya isi

membaca sama dengan isi mengarang hanya saja pengembangannya berbeda.

Siswa mulai dari membaca kemudian dilanjutkan mengarang. Dengan membaca,

siswa memahami isi cerita, pelaku-pelaku sehingga mereka mudah membuat

karangan.

Jadi ada hubungan minat membaca siswa dengan kemampuan mengarang

dengan kalimat yang tepat dan beragam. Sebaliknya siswa yang memiliki minat

membaca rendah akan memiliki kemampuan mengarang yang kurang dalam

penggunaan kalimat yang tepat dan beragam.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan yang berarti antara minat

(26)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian deskriptif

menggunakan metode studi korelasi dengan teknik korelasi Product Moment.

Arief Furchan (1982:415) menyatakan bahwa dalam penelitian deskriptif tidak

ada perlakukan yang diberikan atau dikendalikan seperti yang dapat ditemui

dalam penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah melukiskan variabel

atau kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi.

Studi korelasi adalah penelitian deskriptif yang digunakan dengan tujuan

menetapkan besarnya hubungan antara variabel-variabel. Studi korelasi

memungkinkan peneliti memastikan sejauh mana perbedaan di salah satu

variabel ada hubungannya dengan perbedaan dalam variabel lain. Besarnya

hubungan itu ditetapkan dengan koefisien korelasi (Furchan, 1982:415).

Teknik korelasi Product Moment dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui besarnya hubungan minat membaca dengan kemampuan mengarang

siswa .

B. Alat Pengumpul Data

1. Alat pengumpul data pertama yang digunakan untuk mengumpulkan data

tentang minat membaca adalah Kuesioner Minat Membaca. Alat

pengumpul data kedua yang digunakan untuk mengukur kemampuan

mengarang adalah Tes Mengarang. Kedua alat pengumpul data disusun

(27)

2. Validitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang.

a. Pengertian Validitas

Arief Furchan (1982:281) menyatakan bahwa validitas menunjuk

kepada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang

seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi

melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau

melalui professional judgement (Azwar, 2008:45). Validitas isi

tersebut pada umumnya menggunakan tes untuk menaksir

pengetahuan dan kecakapan siswa dalam bidang tertentu di dalam

kelas (Furchan, 1982:181). Pengetahuan yang akan diukur dalam

penelitian ini adalah minat membaca dan kecakapan siswa dalam

membuat karangan. Validitas isi disusun berdasarkan kurikulum

membaca dan menulis karangan kelas IV SD. Kisi-kisi kuesioner

membaca, dan tes membuat karangan disajikan berikut ini.

b. Kisi – kisi

Tabel 1. Kisi – kisi Kuesioner Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Gambiranom

No. Minat Membaca Nomor item

1. Dalam seminggu siswa membaca bahan bacaan buku catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak,surat kabar, dongeng, dan cerita pendek.

1,4,7,10,13,16,19,22,25

2. Siswa senang membaca buku catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak,surat kabar, dongeng, dan cerita pendek.

(28)

14

3. Siswa memahami isi buku catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak,surat kabar, dongeng, dan cerita pendek.

3,6,9,12,15,18,21,24,27

4. Siswa meminjam bahan bacaan buku catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak,surat kabar, dongeng, dan cerita pendek dari teman, perpustakaan sekolah, taman bacaan, rumah baca, atau milik sendiri.

28,29,30,31,32,33,34,35,

36,37,38,39,40

41,42,43,44,45

Tabel 2. Kisi – kisi Tes Mengarang Siswa Kelas IV SD N Gambiranom

No. Aspek yang Dinilai

1. Judul karangan.

2. Pembukaan, isi, penutup karangan. 3. Uraian Pokok pikiran tiap paragraf.

4. Ejaan yang disempurnakan, tanda baca, dan huruf kapital. 5. Ketepatan kata dan kalimat.

c. Skoring

c.1. Skoring Minat Membaca Siswa

Jumlah item pada skala minat membaca adalah 45 item. Tiap

item dengan 4 pilihan jawaban dan diberi skor sebagai berikut:

Selalu = 4, Banyak Kali=3, Kadang-Kadang = 2, Tidak Pernah =

1.

c.2. Skoring Tes Mengarang Siswa

Skoring tes mengarang para siswa terdiri dari 5 item yang

(29)

15, uraian pokok pikiran tiap paragraf = 25, ejaan yang

disempurnakan, tanda baca, dan huruf kapital = 10, ketepatan kata

dan kalimat = 45.

3. Reliabilitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa

a. Pengertian Reliabilitas

Menurut Arief Furchan (1982:295) reliabilitas adalah derajat

keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya.

b. Reliabilitas Kuesioner Minat Membaca Siswa

Minat membaca para siswa diukur dengan kuesioner minat

membaca siswa yang berjumlah 45 item. Formula digunakan untuk

mengukur reliabilitas kuesioner minat membaca adalah teknik belah dua

gasal genap. Berikut adalah perhitungan reliabilitas minat membaca

menggunakan rumus Spearman Brown.

b.1.Perhitungan koefisien reliabilitas minat membaca dihitung dengan

rumus Spearman Brown sebagai berikut :

Langkah 1.

Menghitung korelasi Product Moment dengan rumus sebagai

berikut :

rxy = 𝑁𝑁

.∑XY−(∑X)(∑Y) �(N.∑X2−(∑X)2)((N.∑Y2−(∑Y)2)

Langkah 2.

(30)

16

rtt = 𝑟𝑟𝑔𝑔𝑔𝑔

1+(𝑟𝑟𝑔𝑔𝑔𝑔)

Langkah 3.

Menghitung koefisien validitas dengan rumus r t∞= √ rtt.

b.2. Perhitungan koefisien korelasi skor minat membaca siswa dengan

skor tes mengarang mereka dengan rumus (Pearson) angka kasar

sebagai berikut :

rxy = 𝑁𝑁

.∑XY−(∑X)(∑Y) �(N.∑X2−(∑X)2)((N.∑Y2−(∑Y)2)

b.3. Uji signifikansi nilai rxy dengan taraf signifikansi 5 %.

Analisis koefisien reliabilitas dan validitas minat membaca

menggunakan perangkat lunak SPSS.

c. Reliabilitas Tes Mengarang Siswa

Kemampuan mengarang siswa diukur dengan tes membuat

karangan. Formula yang digunakan untuk perhitungan koefisien

reliabilitas tes mengarang adalah teknik belah dua gasal genap. Berikut

adalah perhitungan reliabilitas minat membaca menggunakan rumus

Alpha :

r 11 = [

k k−1][1−

∑ℴb2

ℴt2

]

Analisis koefisien reliabilitas dan validitas kemampuan mengarang

(31)

4. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes

Mengarang Siswa.

Koefisien reliabilitas dan validitas ujicoba instrumen penelitian

kuesioner minat membaca siswa dan tes mengarang mereka sebagai

berikut :

a. Minat Membaca rtt Alpha = 0,89 ; rt ∞ = 0,94

b. Tes Mengarang rttAlpha = 0,65 ; rt ∞ 0,80

Klasifikasi koefisien reliabilitas dan validitas mengacu kepada

pedomanyang dikemukakan Garrett (1976:176).

Tabel 3. Klasifikasi koefisien Alat Ukur

Koefisien Korelasi Klasifikasi

0,70 - ± 1,00 Tinggi – Sangat Tinggi

0,40 - ± 0,70 Cukup

0,20 - ± 0,40 Rendah

0,00 - ± 0,20 Tidak Ada – Sangat Rendah

Jadi berdasarkan tabel klasifikasi di atas :

1). Reliabilitas dan validitas ujicoba instrumen kuesioner minat membaca

siswa masuk kategori tinggi-sangat tinggi.

2). Reliabilitas dan validitas kuesioner ujicoba instrumen tes mengarang

siswa masuk kategori cukup dan tinggi – sangat tinggi.

Koefisien reliabilitas dan validitas kuesioner minat membaca siswa

dan tes mengarang mereka sebagai berikut :

c. Minat Membaca rtt Alpha = 0,91 ; rt ∞ = 0,94

(32)

18

Klasifikasi koefisien reliabilitas dan validitas mengacu kepada

pedomanyang dikemukakan Garrett (1976:176).

Tabel 4. Klasifikasi koefisien Alat Ukur

Koefisien Korelasi Klasifikasi

0,70 - ± 1,00 Tinggi – Sangat Tinggi

0,40 - ± 0,70 Cukup

0,20 - ± 0,40 Rendah

0,00 - ± 0,20 Tidak Ada – Sangat Rendah

Jadi berdasarkan tabel klasifikasi di atas :

1). Reliabilitas dan validitas kuesioner minat membaca siswa masuk

kategori tinggi-sangat tinggi.

2). Reliabilitas dan validitas kuesioner tes mengarang siswa masuk

kategori cukup dan tinggi – sangat tinggi.

C. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam ujicoba instrumen penelitian ini : pertama

kali peneliti menyebarkan kuesioner dan tes mengarang pada semua siswa

kelas IV SD N Bhakti Karya, Depok, Sleman, DIY Tahun Ajaran 2009/2010

yang berjumlah 26 siswa. Semua subjek penelitian menjadi responden

penelitian. Responden penelitian ada 23 siswa (karena 3 siswa tidak hadir).

Penelitian ini termasuk penelitian populasi menggunakan teknik insidental.

Subjek penelitian yang kedua adalah semua siswa kelas IV SD N

Gambiranom, Depok, Sleman, DIY Tahun Ajaran 2009/2010 yang berjumlah

(33)

penelitian ada 37 siswa (karena 2 siswa tidak hadir). Penelitian ini termasuk

penelitian populasi menggunakan teknik insidental.

D. Pengumpulan Data

1. Persiapan

Beberapa persiapan yang dilakukan penulis dalam melaksanakan

penelitian ini adalah :

a. Pengajuan surat ijin melaksanakan ujicoba instrumen penelitian

kepada Kepala Sekolah SD N Bhakti Karya dan surat ijin penelitian

kepada Kepala Sekolah SD N Gambiranom.

b. Konsultasi dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV

tentang standar kompetensi membaca dan menulis karangan, serta

kondisi pengajaran Bahasa Indonesia di kelas IV.

c. Pengkajian kurikulum dan silabus Bahasa Indonesia.

d. Penyusunan kuesioner minat membaca dan tes mengarang siswa.

2. Pelaksanaan

a. Pemberian kuesioner minat membaca siswa dalam ujicoba instrumen

penelitian dilaksanakan pada minggu keempat bulan April tanggal 22

April 2010.

b. Pemberian tes mengarang dalam ujicoba instrumen penelitian

dilaksanakan pada minggu keempat bulan April tanggal 22 April

2010.

c. Pemberian kuesioner minat membaca siswa dilaksanakan pada

minggu kelima bulan April tanggal 29 April 2010 dan 30 April 2010.

d. Pemberian tes menulis karangan siswa dilaksanakan pada minggu

(34)

20

E. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian dan jumlah variabel yaitu variabel bebas

dan satu variabel terikat, maka untuk menguji hipotesis yang diajukan

digunakan teknik korelasi dari Pearson. Variabel – variabel yang

diikutsertakan dalam analisis adalah minat membaca sebagai variabel bebas

dan kemampuan mengarang sebagai variabel terikat. Perangkat lunak yang

digunakan dalam analisis adalah SPSS ( Statistical Program for Social

Science ).

Dalam analisis data penelitian, skor yang digunakan untuk menganalisis

variabel bebas adalah skor kuesioner minat membaca. Skor yang digunakan

(35)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL UJICOBA INSTRUMEN PENELITIAN

1. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Bhakti karya

Minat membaca siswa dikategorisasikan menjadi 2 kategori yaitu

rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan untuk menentukan skor yang

termasuk kategori rendah dan skor yang termasuk kategori tinggi adalah

Mean. Penggunaan kategori menurut keadaan diri siswa : ada siswa yang

memiliki minat membaca tinggi seperti yang diharapkan dan ada juga

siswa yang memiliki minat membaca rendah. Pendekatan statistika yang

digunakan dalam menganalisis dan nilai statistik yang dianggap stabil

adalah Mean. Mean minat membaca para siswa = 88. Siswa yang

memperoleh skor ≥ Mean termasuk kategori tinggi dan siswa yang

memperoleh skor < Mean termasuk kategori rendah. Berikut adalah tabel

minat membaca para siswa kelas IV SDN Gambiranom.

Tabel 5. Kategorisasi Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Bhakti karya

Kategori Jumlah

Tinggi 11(47,82 %)

Rendah 12(52,18 %)

Jadi jumlah siswa yang memiliki minat membaca tinggi lebih sedikit

(36)

22

2. Kemampuan MengarangSiswa Kelas IV SD N Bhakti karya

Kemampuan mengarang siswa dikategorisasikan menjadi 2 kategori

yaitu rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan untuk menentukan skor

yang termasuk kategori rendah dan skor yang termasuk kategori tinggi

adalah Mean. Penggunaan kategori menurut keadaan diri para siswa : ada

siswa yang memiliki kemampuan mengarang tinggi seperti yang

diharapkan dan ada juga siswa yang memiliki kemampuan mengarang

rendah. Pendekatan statistika yang digunakan dalam menganalisis dan

nilai statistik yang dianggap stabil adalah Mean. Mean minat membaca

para siswa = 75. Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean termasuk kategori

tinggi dan siswa yang memperoleh skor < Mean termasuk kategori

rendah. Berikut adalah tabel kemampuan mengarang siswa kelas IV SDN

Gambiranom.

Tabel 6. Kategorisasi Kemampuan Mengarang SiswaKelas IV SD N Bhakti karya

Kategori Jumlah

Tinggi 11 (47,82 %)

Rendah 12 (52,18 %)

Jadi jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang tinggi lebih

sedikit daripada jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang

rendah

(37)

B. HASIL PENELITIAN

1. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Gambiranom

Minat membaca siswa dikategorisasikan menjadi 2 kategori yaitu

rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan untuk menentukan skor yang

termasuk kategori rendah dan skor yang termasuk kategori tinggi adalah

Mean. Penggunaan kategori menurut keadaan diri siswa : ada siswa yang

memiliki minat membaca tinggi seperti yang diharapkan dan ada juga

siswa yang memiliki minat membaca rendah. Pendekatan statistika yang

digunakan dalam menganalisis dan nilai statistik yang dianggap stabil

adalah Mean. Mean minat membaca para siswa = 100. Siswa yang

memperoleh skor ≥ Mean termasuk kategori tinggi dan siswa yang

memperoleh skor < Mean termasuk kategori rendah. Berikut adalah tabel

minat membaca para siswa kelas IV SDN Gambiranom.

Tabel 7. Kategorisasi Minat Membaca Siswa Kelas IV

SD N Gambiranom

Kategori Jumlah

Tinggi 20 (54,05 %)

Rendah 17 (45,95 %)

Jadi jumlah siswa yang memiliki minat membaca tinggi lebih banyak

(38)

24

2. Kemampuan MengarangSiswa Kelas IV SD N Gambiranom

Kemampuan mengarang siswa dikategorisasikan menjadi 2 kategori

yaitu rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan untuk menentukan skor

yang termasuk kategori rendah dan skor yang termasuk kategori tinggi

adalah Mean. Penggunaan kategori menurut keadaan diri para siswa : ada

siswa yang memiliki kemampuan mengarang tinggi seperti yang

diharapkan dan ada juga siswa yang memiliki kemampuan mengarang

rendah. Pendekatan statistika yang digunakan dalam menganalisis dan

nilai statistik yang dianggap stabil adalah Mean. Mean minat membaca

para siswa = 72. Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean termasuk kategori

tinggi dan siswa yang memperoleh skor < Mean termasuk kategori

rendah. Berikut adalah tabel kemampuan mengarang siswa kelas IV SDN

Gambiranom.

Tabel 8. Kategorisasi Kemampuan Mengarang SiswaKelas IV SD N Gambiranom

Kategori Jumlah

Tinggi 23 (62,16 %)

Rendah 14 (37,84 %)

Jadi jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang tinggi lebih

banyak daripada jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang

(39)

3. Pengujian Hipotesis

Hipotesis penelitian :

Ada hubungan yang berarti antara minat membaca siswa dengan

kemampuan mengarang mereka.

Hipotesis Statistik :

Ada hubungan yang signifikan antara skor-skor minat membaca siswa

dengan skor-skor tes mengarang mereka.

Hipotesis Nol :

Tidak ada hubungan yang signifikan antara skor-skor minat membaca

siswa dengan skor-skor tes mengarang mereka.

Uji hipotesis dengan tabel signifikansi nilai r untuk n = 37 dengan

taraf signifikansi 5 %,

r

xy tabel = 0,325. Nilai

r

xy empiris = -0,146

<

r

xy tabel 0,325. Jadi hipotesis nol diterima. Artinya tidak ada hubungan

yang signifikan antara skor-skor minat membaca siswa dengan skor-skor

tes mengarang mereka.

C. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut :

1. Jumlah siswa yang memiliki minat membaca tinggi lebih banyak yaitu 20

siswa (54,05%) daripada jumlah siswa yang memiliki minat membaca rendah

yaitu 17 siswa (45,95%).

2. Jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang tinggi lebih banyak

yaitu 23 siswa (62,16%) daripada jumlah siswa yang memiliki kemampuan

(40)

26

3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat membaca siswa dengan

kemampuan mengarang mereka.

Dari hasil penelitian terlihat bahwa minat membaca siswa kelas IV

SD N Gambiranom rata-rata skor memiliki minat membaca tinggi yaitu 100.

Sedangkan rata-rata skor kemampuan mengarang mereka tinggi yaitu 72. Hasil

perhitungan korelasi antara minat membaca siswa dengan kemampuan

mengarang mereka diperoleh data bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara minat membaca siswa dengan kemampuan mengarang mereka.

Beberapa faktor yang mempengaruhi minat membaca yaitu :

a. Minat membaca siswa sedang berkembang. Anak-anak cenderung tertarik

dengan bahan bacaan dengan jalan cerita sederhana, mudah dimengerti,

kalimat singkat disertai gambar-gambar pendukung dengan berbagai

warna cerah (Hurlock, 1980:337).

b. Minat membaca berawal dari ketersediaan bahan bacaan dan kesediaan

meluangkan waktu untuk membacanya. Siswa kelas IV SD yang rata-rata

berusia 10 tahun masih senang bermain bersama teman-temannya

(berkelompok), sehingga lebih banyak menghabiskan waktu mereka

untuk bermain daripada membaca. Selain itu, keadaan sosial ekonomi

ikut mempengaruhi ketersediaan bahan bacaan. Anak dari kelompok

sosial ekonomi lebih baik didorong untuk untuk membaca demi

kesenangan (Hurlock, 1980:335).

Faktor yang mempengaruhi kemampuan mengarang yaitu :

a. Kemampuan mengarang adalah kesanggupan seseorang untuk menulis

dan menyusun sebuah cerita, buku, sajak, dan sebagainya. Makna lain

(41)

secara berurutan dan logis dalam bahasa yang tersusun baik

menggunakan kata-kata dan kalimat tepat. Siswa kelas IV SD baru mulai

dilatih untuk mengembangkan kemampuan mengarang, sehingga

perkembangan kemampuan berbahasa mereka belum konsisten.

Contohnya, penggunaan huruf kapital yang kadang betul

kadang-kadang salah. Namun, yang terpenting siswa sudah diajarkan pola dasar

mengarang.

Hasil penelitian ini menunjukkan siswa belum mengembangkan minat

membaca, sehingga kemampuan mengarang mereka belum dikembangkan.

Piaget dan Inhelder menyatakan (2010:111) bahwa

“anak berusia 6-11 tahun masuk dalam periode operasi konkret. Artinya anak-anak dengan rentang usia tersebut sudah bisa memahami operasi-operasi, seperti penyatuan dua golongan (ayah bersatu dengan ibu membentuk orang tua) atau penjumlahan dua bilangan, adalah tindakan-tindakan yang ditandai oleh generalitas mereka yang sangat luas karena tindakan menyatukan, mengurutkan, dan lain-lain masuk ke dalam seluruh koordinasi dari tindakan-tindakan tertentu. Mereka pun dapat di balik (kebalikan dari menyatukan adalah memisahkan, kebalikan dari penjumlahan adalah pengurangan, dan seterusnya).”

Walaupun karangan tentang keluarga adalah konkret, karena mereka

mengalami dan menjalani hidup di dalam sebuah keluarga, namun

kadang-kadang siswa agak kesulitan menggambarkan tentang keluarga dalam

simbol-simbol bunyi (tulisan). Apa yang mereka tulis kadang-kadang tidak sesuai apa

yang terjadi. Contohnya, ada seorang siswa yang menulis, “…keluargaku tidak

pernah melecehkan tetangga…”. Maksud siswa tersebut adalah keluarganya

tidak pernah menghina atau meremehkan tetangga. Hasil penelitian mendorong

untuk mengembangkan program sekolah untuk mengarahkan minat membaca

dan kemampuan mengarang siswa. Hal ini disebabkan perkembangan bahasa

(42)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan:

a. Masih cukup banyak siswa yang memiliki minat membaca rendah.

b. Masih cukup banyak siswa yang memiliki kemampuan mengarang

rendah.

c. Minat membaca tinggi tidak selalu diikuti dengan kemampuan

mengarang tinggi pula, begitu pula sebaliknya minat membaca rendah

tidak selalu diikuti kemampuan mengarang yang rendah pula. Minat

membaca dan kemampuan mengarang mengukur dua hal berbeda.

Minat membaca bagi anak berkaitan dengan perasaan, kesenangan.

Sedangkan kemampuan mengarang mengukur kemampuan kognitif.

Perkembangan kedua hal tersebut pada anak-anak masih terpisah.

Apabila anak sudah membaca maka ia sudah lupa, begitu juga

(43)

B. Saran

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan pihak sekolah untuk menambah bahan bacaan di perpustakaan

sekolah.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan guru untuk lebih

mengembangkan minat membaca siswa dan kegiatan mengarang mereka

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan faktor-faktor

lain yang dapat mempengaruhi minat membaca dan kemampuan mengarang,

seperti faktor sosial ekonomi keluarga, peran sekolah dalam menyediakan

bahan bacaan, peran guru dalam mengembangkan minat membaca dan

kemampuan mengarang siswa. Hal-hal tersebut perlu dikembangkan

(44)

30

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2008 .Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barbel, Inhelder dan Jean Piaget. 2010 .Psikologi Anak. Terjemahan oleh Miftahul Jannah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007 .Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Erneste, Panusuk. 1984. Proses Kreatif Mengapa & Bagaimana Saya Mengarang. Jakarta : Gramedia.

Furchan, Arief. 1982 .Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.

Hadi, Sutrisno. 1998 .Statistika. Jilid 3. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

Horne, Van Marion. 1962 .Tulislah Apa yang Kau Lihat. Terjemahan oleh Putu Laxman S.Pendit. Jakarta:BPK Gunung Mulia.

Hurlock, Elizabeth. 1980 .Psikologi Perkembangan. Edisi Ke Enam. Terjemahan oleh Med.Meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih. Jakarta : Erlangga.

Jennings, Paul. 2006 .Agar Anak Anda Tertular ‘Virus’ Membaca. Terjemahan oleh Ary Nilandari. Bandung : MLC.

Lubis, Muchtar. 1982 .Teknik Mengarang. Jakarta : Nunang Jaya.

Muntaza,Sarah Aulia. 2009. Hazu Academy. Bandung : Dari Mizan.

Musthafa, Fahmi. 2005 .Agar Anak Anda Gemar Membaca. Bandung : Hikmah.

Nabila, Alya . 2009. Teman Khayalan Zaira . Bandung : Dari Mizan.

Nabila, Alya . 2009. The World of Lulu . Bandung : Dari Mizan.

Nurcholis, Hanif dan Mafrukhi. 2007 .Saya Senang Berbahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Rahim, Farida. 2007 .Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ramadhani,Sucia. 2009 . The Roku G. Bandung : Dari Mizan.

Sirait, Bistok. 1989 .Dari Paragraf ke Esei. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Direktorat Jendral Tinggi.

(45)

Tarigan, Henry Guntur. 1979 .Membaca sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1983 .Membaca Ekspresif. Bandung : Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1985 .Menulis sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Wiyanto, Asul. 2004 .Terampil Menulis Paragraf. Jakarta : Gramedia Widiasarana.

N., Syamsu Yusuf. 2009 .Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja Rosdakarya.

(46)

32

Lampiran 1

A. Kuesioner Minat Membaca Siswa

Nama :

Kelas :

No. Pernyataan Selalu

Banyak

1. Saya tiap minggu membaca buku catatan pelajaran.

2. Saya senang membaca buku catatan pelajaran.

3. Saya memahami isi buku catatan pelajaran yang saya baca.

4 Saya tiap minggu membaca buku pelajaran.

5. Saya senang membaca buku pelajaran. 6. Saya memahami isi buku pelajaran

yang saya baca.

7. Saya tiap minggu membaca kamus. 8. Saya senang membaca kamus. 9. Saya memahami isi kamus yang saya

baca.

10. Saya tiap minggu membaca majalah dinding.

11. Saya senang membaca majalah dinding.

12. Saya memahami isi majalah dinding yang saya baca.

13. Saya tiap minggu membaca komik. 14. Saya senang membaca komik. 15. Saya memahami isi komik yang saya

baca.

16. Saya tiap minggu membaca majalah anak.

17. Saya senang membaca majalah anak.. 18. Saya memahami isi majalah anak

yang saya baca.

19. Saya tiap minggu membaca surat kabar.

20. Saya senang membaca surat kabar. 21. Saya memahami isi surat kabar yang

saya baca.

(47)

23. Saya senang membaca dongeng. 24. Saya memahami isi dongeng yang

saya baca.

25. Saya tiap minggu membaca cerita pendek.

26. Saya senang membaca cerita pendek. 27. Saya memahami isi cerita pendek

yang saya baca.

28. Saya meminjam buku catatan pelajaran dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca. 29. Saya meminjam buku pelajaran dari

teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.

30. Saya meminjam kamus dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.

31. Saya meminjam contoh majalah dinding dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca. 32. Saya meminjam komik dari teman,

perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.

33. Saya meminjam majalah anak dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.

34. Saya meminjam surat kabar dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.

35. Saya meminjam dongeng dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.

36. Saya meminjam cerita pendek dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.

37. Saya memiliki buku catatan pelajaran sendiri.

38. Saya memiliki buku pelajaran sendiri. 39. Saya memiliki kamus sendiri.

40. Saya memiliki majalah dinding sendiri.

41. Saya memiliki komik sendiri. 42. Saya memiliki buku majalah anak

sendiri.

(48)

34 B. Tes Mengarang

Siswa membuat karangan berjudul “Keluargaku”, panjang karangan minimal 3

paragraf pada lembar kertas ini.

(49)

Lampiran 3

Tabel 9. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV SD N Gambiranom

(50)

36

Tabel 10. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya

No. minat membacaSkor Tingkat T/R Tes Mengarang Skor Tingkat T/R

1. 76 R 83 T

2. 75 R 85 T

3. 94 T 64 R

4. 70 R 75 T

5. 89 T 73 R

6. 112 T 70 R

7. 69 R 75 T

8. 65 R 94 T

9. 94 T 88 T

10. 79 R 88 T

11. 102 T 66 R

12. 80 R 63 R

13. 123 T 65 R

14. 73 R 75 T

15. 76 R 85 T

16. 111 T 64 R

17. 116 T 65 R

18. 113 T 91 T

19. 66 R 60 R

20. 104 T 68 R

21. 102 T 65 R

22. 81 R 77 R

(51)

HASIL UJICOBA INSTRUMEN PENELITIAN

Data Tabulasi Ujicoba Instrumen Penelitian Kuesioner Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

6 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0

10 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0

12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1

14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

15 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

16 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

17 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

18 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1

19 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

20 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1

21 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1

22 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

(52)

38

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0

11 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0

12 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1

13 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1

14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0

16 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1

17 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0

18 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1

19 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1

21 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0

22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

(53)

Reliabilitas Minat Membaca

Ca se P rocessing Sum ma ry

23 100.0

0 .0

23 100.0

Valid Ex cludeda

Total Cases

N %

Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.891 .884 45

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

Scale Sta tisti cs

10.04 57.134 7.559 45

(54)

40

(55)

Item-Total Statistics

10.00 57.455 -.115 . .893

9.70 54.040 .399 . .889

10.00 56.000 .350 . .890

9.70 55.494 .193 . .892

10.00 56.273 .262 . .890

9.91 54.538 .487 . .888

10.00 56.545 .174 . .891

(56)

42

(57)

Reliabilitas Tes Mengarang

Ca se P rocessing Sum ma ry

23 100.0

Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.656 5

Cronbach's

Alpha N of Items

Statistics

KM1 KM2 KM3 KM4 KM5

De scri ptive Statistics

23 4 5 4.87 .270

(58)

44

Normalitas Sebaran Data

a. T-Test

One-Sample Statistics

23 88.74 18.229 3.801

23 75.09 10.578 2.206

MB KM

N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

One-Sample Test

23.346 22 .000 88.739 80.86 96.62

34.042 22 .000 75.087 70.51 79.66

MB KM

t df Sig. (2-tailed)

Mean

88.74 23 18.229 3.801

75.09 23 10.578 2.206

MB KM Pair 1

Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

Pa ired Sa mpl es Correlations

23 -.396 .061

MB & KM Pair 1

N Correlation Sig.

Pa ired Sa mples Test

13.652 24.435 5.095 3.086 24.219 2.680 22 .014 MB - KM

(59)

b. P-Plot

Model De scription

MOD_1

Mean rank of tied values Model Name

1 2 Series or S equence

Transformation

Non-S easonal Differenc ing

Seasonal Differenc ing Length of S eas onal Period

St andardiz ation

Ty pe Location Sc ale Distribution

Fractional Rank Es timation Method

Rank A ssigned to Ties

Applying the model specific ations from MOD_1

Case Processing Summary

23 23

0 0

0 0

Series or Sequence Length

Us er-Missi ng System -Mis sing Number of Miss ing

Values in the Pl ot

MB KM

The cases are unweighted.

Estimated Distribution Parameters

(60)

46 Observed Cum Prob

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

E

xpect

ed

C

um

P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

(61)

Observed Cum Prob

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

D

evi

at

ion

from

N

orm

al

0.2

0.1

0.0

(62)

48 Observed Cum Prob

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

E

xpect

ed

C

um

P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

(63)

Observed Cum Prob

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

D

evi

at

ion

from

N

orm

al

0.15

0.10

0.05

0.00

-0.05

-0.10

(64)

50

Uji Linearitas Hubungan Antar Variabel

Pengujian Hipotesis

Case Processing Summarya

23 100.0% 0 .0% 23 100.0%

23 100.0% 0 .0% 23 100.0%

MB KM

N Percent N Percent N Percent

Included Excluded Total

Cases

Limited to first 100 cases. a.

ANOV A

MB

6655.435 14 475.388 5.806 .009

655.000 8 81.875

Squares df Mean S quare F Sig.

(65)

HASIL PENELITIAN

Data Tabulasi Kuesioner Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Gambiranom

(66)
(67)

Reliabilitas Kuesioner Minat Membaca

Ca se P rocessing Sum ma ry

37 77.1

Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.

Items N of Items

Summ ary Item Statistics

2.227 1.595 3.378 1.784 2.119 .158 45

.887 .248 1.470 1.222 5.933 .089 45

.170 -.398 1.014 1.412 -2. 549 .034 45

.197 -.358 .806 1.165 -2. 250 .039 45

Item Means Item Variances Int er-Item Covarianc es Int er-Item Correlations

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Scale Sta tisti cs

100.22 375.952 19.389 45

(68)

54

Intraclass Correlation Coefficient

.191b .129 .294 11.653 36.0 1584 .000

.914c .869 .949 11.653 36.0 1584 .000

Single Measures Average Measures

Intraclass

Correlationa Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval

Value df1 df2 Sig

F Test with True Value 0

Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed.

Type C intraclas s correlation coefficients using a consis tency definition-the between-meas ure variance is excluded from the denominator variance.

a.

The es timator is the same, whether the interaction effect is present or not. b.

(69)

Item Statistics

(70)

56

NB : Item yang diberi tanda – adalah item yang dinyatakan gugur.

Item-Total Statistics

98.08 363.465 .440 . .912

97.70 354.048 .580 . .911

97.70 362.048 .355 . .913

98.03 359.805 .445 . .912

97.46 356.033 .468 . .912

97.41 362.081 .320 . .914

98.30 355.659 .601 . .911

98.16 357.473 .532 . .911

98.05 351.053 .594 . .910

98.27 368.425 .244 . .914

98.08 370.299 .157 . .915

98.16 364.640 .271 . .914

98.14 364.731 .273 . .914

97.68 363.670 .300 . .914

97.95 355.553 .452 . .912

98.24 358.523 .472 . .912

97.89 354.988 .513 . .911

97.78 347.174 .630 . .910

98.62 369.408 .329 . .913

98.38 366.686 .358 . .913

98.24 362.023 .418 . .912

98.11 354.321 .589 . .911

97.95 350.330 .665 . .910

97.81 341.935 .726 . .908

97.97 352.416 .576 . .911

97.73 353.869 .460 . .912

97.92 349.077 .695 . .909

98.00 356.722 .626 . .911

98.00 357.889 .586 . .911

98.54 358.589 .594 . .911

98.49 363.701 .559 . .912

98.24 364.300 .380 . .913

98.35 358.568 .494 . .912

98.57 362.974 .457 . .912

98.41 360.414 .507 . .912

98.22 358.508 .464 . .912

96.95 364.386 .290 . .914

96.84 377.417 -.068 . .917

97.27 368.147 .146 . .916

98.41 370.526 .103 . .916

97.35 364.456 .230 . .915

98.22 357.285 .499 . .912

98.11 378.044 -.080 . .918

97.73 350.314 .567 . .911

98.03 363.860 .313 . .914

(71)

Reliabilitas Tes Mengarang

Descriptives

Ca se P rocessing Sum ma ry

37 94.9

Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.

Reliability Statistics

.541 5

Cronbach's

Alpha N of Items

De scriptive Statistics

37 5 0 5 4.27 1.627 2.647

37 10 5 15 12.95 2.728 7.441

37 17 8 25 18.84 4.717 22.251

37 6 2 8 4.46 1.709 2.922

37 77 0 77 32.22 13.479 181.674

37

(72)

58

Frequencies

Statistics

37 37 37 37 37

0 0 0 0 0

4.27 12.95 18.84 4.46 32.22 .267 .448 .775 .281 2.216 5.00 15.00 19.00 4.00 34.00

5 15 23 3 40

1.627 2.728 4.717 1.709 13.479 2.647 7.441 22.251 2.922 181.674 -2.141 -1.277 -.732 .214 -.082 .388 .388 .388 .388 .388 3.138 1.043 -.166 -1.025 4.052 .759 .759 .759 .759 .759

5 10 17 6 77

0 5 8 2 0

5 15 25 8 77

158 479 697 165 1192

.00 10.00 11.60 2.00 16.00 4.00 10.00 14.60 3.00 26.00 5.00 10.00 15.50 3.00 26.50 5.00 11.40 16.40 3.00 27.80 5.00 13.00 19.00 4.00 30.20 5.00 15.00 19.00 4.00 34.00 5.00 15.00 21.60 5.00 36.80 5.00 15.00 22.00 6.00 39.60 5.00 15.00 23.00 6.00 40.00 5.00 15.00 23.00 6.00 40.00 5.00 15.00 25.00 7.00 41.40 Valid

Missing N

Mean

Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness

Std. Error of Skewness Kurtosis

Std. Error of Kurtosis Range

Gambar

Tabel 1. Kisi – kisi Kuesioner Minat Membaca Siswa Kelas IV
Tabel 2. Kisi – kisi Tes Mengarang Siswa Kelas IV
Tabel 3. Klasifikasi koefisien Alat Ukur
Tabel 4. Klasifikasi koefisien Alat Ukur
+5

Referensi

Dokumen terkait

Keduanya merupakan laboratorium yang juga dimanfaatkan untuk penerangan kampus dan wisata akademik.“Hingga saat ini, lebih dari 3000 pengunjung datang untuk belajar ke PLTMH UMM,”

Pengurasan air pada kontainer dengan interval waktu yang berbeda akan mempengaruhi penggunaan abate yang terlarut dalam air yang dapat menghambat pertumbuhan

Trans merupakan adalah salah satu moda transportasi di kota Solo. Diluncurkan pada 1 September 2010 yang lalu, Batik Solo Trans

Nam et al (2011 : 1016) yang menyatakan bahwa tujuan dari mengidentifikasi merek adalah untuk menciptakan kepuasan bagikonsumen terhadap suatu produk, ketika

Konflik antara menantu dengan mentua Bapa Dr Raiha kurang bersetuju dengan perkahwinan Dr Raiha dengan Dr Sadiz kerana usia Dr Sadiz yang hampir sebaya dengannya Konflik antara

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada jahe segar dan bubuk berdasarkan umur panen yang berbeda ( 3, 4, dan 5 bulan) terhadap

rangka perbaikan yang lebih baik pada masa yang akan datang. Oleh karena itu judul penelitian diajukan adalah” Pengaruh Perilaku kepemimpinan dan Iklim

Pengumpulan data merupakan kegiatan menggali informasi terkait data dari permasalahan yang diteliti. Dari data yang terkumpul diharapkan mampu memecahkan permasalahan yang