HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG
SISWA KELAS IV SD N GAMBIRANOM DEPOK, SLEMAN, DIY TAHUN
AJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
FITRI PAMULATSIH NIM : 081134184
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk ….
1. Alloh SWT, terima kasih telah melukis hidupku dengan lukisan dan warna yang terindah.
2. Ayah dan Ibuku yang selalu memberi dorongan yang amat berarti baik moril maupun materiil.
3. Kakak-kakakku yang dengan segala kerendahan hati selalu mengalah dan bersabar untukku.
MOTTO
Kita butuh kegelapan untuk melihat bintang….
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN
MENGARANG SISWA KELAS IV SD N GAMBIRANOM DEPOK,
SLEMAN, DIY TAHUN AJARAN 2009/2010
Fitri Pamulatsih Universitas Sanata Dharma
2010
Siswa kelas IV SD sudah memiliki kegemaran membaca cukup tinggi dan mereka
cenderung menyukai bacaan ringan berupa cerita fiksi bergambar. Di sisi lain, nilai tes mengarang mereka justru berbanding terbalik dari kegemaran membaca. Uraian tersebut mendorong penulis untuk mengetahui minat membaca siswa kelas IV SD N Gambiranom dan kemampuan mereka membuat karangan, serta untuk mengetahui hubungan antara keduanya. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, khususnya pendidikan Sekolah Dasar dan termasuk penelitian deskriptif dengan metode studi korelasi. Sampel penelitian adalah siswa kelas IV SDN Gambiranom Depok, Sleman, DIY Tahun Ajaran 2009/2010 yang berjumlah 37 siswa.
Hasil penelitian ini adalah (1). Jumlah siswa yang memiliki minat membaca tinggi lebih banyak yaitu 20 siswa (54,05%) daripada jumlah siswa yang memiliki minat membaca rendah yaitu 17 siswa (45,95%). (2). Jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang tinggi lebih banyak yaitu 23 siswa (62,16%) daripada jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang rendah yaitu 14 siswa (37,84%). (3). Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat membaca siswa dengan kemampuan mengarang mereka.
Kesimpulan penelitian ini adalah (1). Masih cukup banyak siswa yang memiliki minat membaca rendah, (2). Masih cukup banyak siswa yang memiliki kemampuan mengarang rendah, dan (3). Minat membaca tinggi tidak selalu diikuti dengan kemampuan mengarang tinggi pula, begitu pula sebaliknya minat membaca rendah tidak selalu diikuti kemampuan mengarang yang rendah pula. Minat membaca dan kemampuan mengarang mengukur dua hal berbeda. Minat membaca bagi anak berkaitan dengan perasaan, kesenangan. Sedangkan kemampuan mengarang mengukur kemampuan kognitif. Perkembangan kedua hal tersebut pada anak-anak masih terpisah. Apabila anak sudah membaca maka ia sudah lupa, begitu juga mengarang.
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN READING INTEREST AND THE
WRITING ABILITY OF STUDENT OF SD N GAMBIRANOM
DEPOK, SLEMAN, DIY IN 2009/2010
Fitri Pamulatsih Sanata Dharma University
2010
Elementary fourth grade students have had been high interest in reading and they tend to
prefer reading fiction pictorial form. On the other hand their writing test scores instead of their reading interest is inversely proportional. The description is encouraging authors to know the fourth grade elementary school students Gambiranom’s reading interest and their ability to make the essay, and to determine the relationship betweeen the two.
This study is an education research, especially primary school education and includes a descriptive research method correlation study. The samples were students Gambiranom SDN Depok, Sleman, Yogyakarta grade four in Academic Year 2009/2010 which amounted 37 students.
The result of this study were (1). The number of students who have high interest in reading was 20 students (54,05 %), more than the number of students who have low reading that is 17 students (45,95 %). (2). The number of students who have high writing ability interest was 23 (62,16 %), more than the number of students who have the low reading ability which was 14 students (37,84 %). (3). There was no significant relationship between student’ interest in reading with their writing ability.
The conclusion of this study were (1). Still quite a lot of students who have low reading interests, (2). Still quite a lot of students who have low writing ability, and (3). High reading interests are not always followed by high writing ability, and a low reading interests are not always followed by a low writing ability. Reading interest and writing ability are measuring two different things. Reading interest for the children is associated with feelings, pleasure. While the writing ability measures cognitive ability. The developments of those two on children are still separated. If the children have read, they had forgotten, so is writing.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penyusunan skripsi ini tidak
lepas dari bantuan, masukan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Drs.Wens Tanlain, M.Pd (alm), Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak
menyediakan waktu, tenaga, dan dengan sabar membimbing selama penulisan skripsi ini
hingga selesai. Namun, dalam perjalanannya beliau berpulang ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Drs.Puji Purnomo, M.Si, Ketua Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma
sekaligus dosen pengganti sebagai Dosen Pembimbing Utama.
3. Drs.P.Haryanto, Dosen Pembimbing II yang telah membimbing penulis menyelesaikan
skripsi ini.
4. Dra.Twinarsih, Kepala Sekolah yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di SD N Gambiranom Depok, Sleman, DIY.
5. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan, nasihat, doa, dan pembiayaan
selama penulis kuliah.
Akhir kata, penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………... ix
KATA PENGANTAR ………. x
DAFTAR ISI ……… xi
DAFTAR TABEL……… xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………... xiv
1. Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia ………. 10
2. Pengajaran Membuat Karangan ……….. 10
F. Hubungan Minat Membaca dengan Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD ………... 11
2. Validitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa ……... 13
a. Pengertian Validitas ……….……... 13
b. Kisi-kisi ………... 13
xii
3. Reliabilitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa ….. 15
a. Pengertian Reliabilitas ………. 15
b. Reliabilitas Minat Membaca Siswa …...……… 15
c. Reliabilitas Tes Mengarang Siswa .………. 16
4. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa ……… 17
C. Subjek Penelitian………... 18
D. PengumpulanData ………. 19
E. Teknik Analisis Data ……… 20
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 21
A. Hasil Ujicoba Instrumen Penelitian……… 21
1. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya ……… 21
2. Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya ………... 22
B. Hasil Penelitian……….. 23
1. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Gambiranom ……….... 23
2. Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD N Gambiranom ………... 24
3. Pengujian Hipotesis ………. 25
C. Pembahasan ………... 25
BAB V. PENUTUP ……….. 28
A. Kesimpulan ……….. 28
B. Saran ………. 29
DAFTAR PUSTAKA ……… 30
LAMPIRAN……… 32
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kisi-Kisi Kuesioner Minat Membaca Siswa ………... 13
Tabel 2. Kisi-Kisi Tes Mengarang Siswa ………. 14
Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Alat Ukur ………. 17
Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Alat Ukur ………. 18
Tabel 5. Kategorisasi Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya …….. 21
Tabel 6. Kategorisasi Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya ………..……… 22
Tabel 7. Kategorisasi Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Gambiranom ……… 23
Tabel 8. Kategorisasi Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD N Gambiranom ………..……… 24
Tabel 9. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya ……… 35
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner Minat Membaca Siswa Kelas IV ……… 32
Lampiran 2. Tes Mengarang Siswa Kelas IV ………... 34
Lampiran 3. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV
SD N Gambiranom ……….. 35
Lampiran 4. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV
SD N Bhakti Karya ……….. 36
Lampiran 5. Hasil Ujicoba Instrumen Penelitian ………. 37
Lampiran 6. Hasil Penelitian ………...………. 51
Lampiran 7. Surat Ijin Melakukan Penelitian dari Universitas Sanata Dharma.
Lampiran 8. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari SD N Bhakti Karya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dahulu sekitar tahun 1990an banyak siswa SD rajin membaca bacaan
anak-anak antara lain Bobo. Secara psikologis, membaca merupakan bentuk
bermain yang sehat. Menurut Hurlock (1978:335-337) ada beberapa alasan yaitu:
a. Membaca mendorong para siswa berswadaya dan mengembangkan sumber daya yang ada dalam dirinya, sehingga mereka dapat menikmati waktu luangnya bila tidak ada teman teman bermain. Saat para siswa menyukai membaca sebagai kesenangan, mereka tidak saja membentuk sikap yang sehat terhadap kegiatan membaca, mereka juga mendapatkan kemahiran membaca yang akan merupakan penunjang bagi kepentingan studi mereka.
b. Membaca menimbulkan kreativitas.
c. Membaca memberi para siswa wawasan tentang masalahnya sendiri dan menawarkan petunjuk tentang bagaimana cara terbaik memecahkannya.
Hurlock (1978:335-337) menyatakan bahwa
“Membaca paling sering dilakukan anak-anak pada sore atau malam hari. Siswa dari kelompok sosioekonomi lebih baik biasanya lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca daripada para siswa dari sosioekonomi kurang beruntung, karena siswa dari sosioekonomi lebih baik lebih banyak memiliki banyak bacaan di rumah dan mereka didorong untuk membaca demi kesenangan. Beberapa media yang menyediakan bahan bacaan populer bagi anak-anak yaitu, buku, surat kabar, majalah, cerita pendek, dan cerita kartun dalam komik”.
Saat kegemaran membaca siswa bertambah luas, kegemaran membaca
akan berakibat lambat laun memahami susunan karangan. Biasanya anak-anak
seperti pada saat dewasa ada yang memilih pekerjaan sebagai pengarang. Ada
beberapa contoh pengarang terkenal Indonesia era ‘80an yang sejak kecil telah
akrab dengan kegiatan membaca majalah anak-anak, dan sejak saat itu ia mulai
tertarik untuk membuat cerita sendiri, salah satu contohnya Poppy Donggo Huta
2
beberapa penulis cilik yang telah menerbitkan buku cerita fiksi seperti Alya
Nabila, Sucia Ramadhani, Sarah Aulia Muntaza,dll.
Ada sebuah kutipan dari seorang penulis terkenal yang menjadi motivasi
bagi penulis menyukai kegiatan menulis yaitu,” dengan menulis kita bisa
mengungkapkan apa yang paling berarti dalam hidup kita”. Orang yang banyak
membaca, membaca apa saja, koran, majalah, komik, buku-buku cerita, dan
bahan bacaan lainnya, memiliki perbendaharaan kata lebih banyak dibandingkan
dengan orang yang jarang membaca. Oleh karena itu, orang yang gemar
membaca akan lebih mudah membuat karangan dengan jumlah kosakata
beragam dan tepat.
Data dari perpustakaan SD N Gambiranom menunjukkan bahwa secara
umum siswa kelas IV SD sudah memiliki kegemaran membaca cukup tinggi dan
mereka cenderung menyukai bacaan ringan berupa cerita fiksi bergambar. Di sisi
lain, nilai tes mengarang mereka justru berbanding terbalik dari kegemaran
membaca.
Uraian di atas mendorong penulis untuk mengetahui minat membaca
siswa kelas IV SD N Gambiranom dan kemampuan mereka membuat karangan,
serta untuk mengetahui hubungan antara keduanya.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan di atas dirumuskan menjadi :
1. Bagaimana minat membaca siswa kelas IV SD N Gambiranom ?
2. Bagaimana kemampuan mengarang siswa kelas IV SD N Gambiranom?
3. Apakah ada hubungan yang berarti antara minat membaca dengan
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Minat membaca siswa kelas IV siswa kelas IV SD N Gambiranom.
2. Kemampuan mengarang siswa kelas IV siswa kelas IV SD N
Gambiranom.
3. Hubungan yang berarti antara minat membaca siswa dengan kemampuan
mengarang siswa kelas IV SD N Gambiranom.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan pihak sekolah untuk menambah bahan bacaan di perpustakaan
sekolah.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan guru untuk lebih
mengembangkan minat membaca siswa dan kegiatan mengarang mereka
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan faktor-faktor
lain yang dapat mempengaruhi minat membaca dan kemampuan mengarang,
seperti faktor sosial ekonomi keluarga, peran sekolah dalam menyediakan
bahan bacaan, peran guru dalam mengembangkan minat membaca dan
kemampuan mengarang siswa, dll. Hal-hal tersebut perlu dikembangkan
4 E. Batasan Istilah dan Batasan Operasional
1. Batasan Istilah
a. Minat adalah kecenderungan individu terhadap sesuatu; gairah;
keinginan (Depdiknas, 2007:744).
b. Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan
apa yang tertulis itu (Depdiknas, 2007:71).
c. Jadi minat membaca adalah kecenderungan individu untuk melihat
tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu.
d. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Depdiknas,
2007:707).
e. Mengarang adalah menulis dan menyusun sebuah cerita, buku, sajak,
dan sebagainya (Depdiknas, 2007:506).
f. Jadi kemampuan mengarang adalah kesanggupan seseorang untuk
menulis dan menyusun sebuah cerita, buku, sajak, dan sebagainya.
2. Batasan Operasional
a. Minat membaca siswa mencakup kecenderungan membaca buku
catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik,
majalah anak, surat kabar, dongeng, dan cerita pendek di rumah dan
di perpustakaan, kemudian diukur dengan kuesioner minat membaca
siswa serta ditunjuk oleh skor-skor yang diperoleh siswa.
b. Kemampuan siswa membuat karangan artinya susunan karangan
mereka mencakup pendahuluan, isi, penutup, penggunaan kalimat
tepat (mencakup penggunaan kata, isi, susunan, tanda baca, ejaan, dan
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini adalah penelitian dari
Wahyu Sudarti (2003) yang berjudul “Hubungan Antara Minat Siswa Terhadap
Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia dengan Prestasi belajar Bahasa Dan
Sastra Indonesia Studi Kasus Pada Siswa Kelas II SLTP N 1 Samigaluh Tahun
Ajaran 2002/2003”. Populasi penelitiannya adalah 120 siswa. Hasil yang
diperoleh dari penelitian itu adalah adanya korelasi positif dan signifikan antara
minat siswa terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (nilai Ulangan
Umum Semester 1 siswa kelas II SLTP N 1 Samigaluh). Selain itu ada korelasi
positif dan signifikan antara siswa yang sangat berminat, berminat terhadap
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan siswa yang mempunyai
prestasi yang sangat baik, baik dapat diterima.
Penulis juga menggunakan penelitian yang dilakukan Anastasia Wiji
Saptaningsih (2003) sebagai penelitian relevan. Ia meneliti “Hubungan Intensitas
Menonton Tayangan Drama di Televisi dengan Kemampuan Menulis Naskah
Drama Siswa Kelas II SMU Pangudi Luhur Tahun Ajaran 2002/2003”. Hasil
penelitian menunjukkan ada korelasi positif dan signifikan antara siswa yang
suka menonton menonton tayangan drama di televisi dengan siswa yang tidak
suka menonton menonton tayangan drama di televisi dengan kemampuan
menulis naskah drama. Kelompok yang suka menonton menonton tayangan
drama di televisi mempunyai kemampuan lebih tinggi dibandingkan yang tidak
suka menonton menonton tayangan drama di televisi. Ada perbedaan kesukaran
6
suka menonton menonton tayangan drama di televisi dalam kemampuannya
menulis naskah drama.
Penelitian ini dapat dikatakan sejenis dengan penelitian-penelitian di atas
karena penelitian ini juga menyajikan korelasi antara dua variabel, yaitu
hubungan antara minat membaca dengan kemampuan mengarang.
B. Kurikulum Bahasa Indonesia Kelas IV SD
Kajian teoritis ini membahas kurikulum kelas IV SD tentang membaca
dan menulis, membuat karangan, sesuai dengan kurikulum, minat membaca
siswa, serta kemampuan mengarang mereka.
1. Kurikulum Membaca Kelas IV SD
Menurut buku Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Sekolah Dasar Pemerintah Kabupaten Sleman, kurikulum membaca pada
semester 2, standar kompetensinya adalah memahami teks melalui membaca
intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun. Kompetensi dasarnya
adalah :
a.Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif.
b.Membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.
c.Membaca pantun anak secara berbalasan dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Standar kompetensi membaca mendapat alokasi waktu 34 jam
pelajaran. Kompetensi dasar pertama 12 jam pelajaran, kompetensi dasar
kedua 10 jam pelajaran, dan kompetensi dasar ketiga 12 jam pelajaran. Satu
bulan terdapat 8 jam pelajaran, 1 minggu terdiri dari 5 jam pelajaran untuk 4
standar kompetensi Bahasa Indonesia, sehingga standar kompetensi
2. Kurikulum Mengarang Kelas IV SD
Menurut buku Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Sekolah Dasar Pemerintah Kabupaten Sleman, kurikulum menulis pada
semester 2, standar kompetensinya adalah mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan
pantun anak. Kompetensi dasarnya adalah :
a.Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan ejaan (huruf besar, tanda titik, koma, dan lain-lain).
b.Menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan.
c.Membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, dan lain-lain) sesuai dengan ciri-ciri pantun.
Standar kompetensi menulis mendapat alokasi waktu 36 jam
pelajaran. Kompetensi dasar pertama 12 jam pelajaran, kompetensi dasar
kedua 12 jam pelajaran, dan kompetensi dasar ketiga 12 jam pelajaran. Satu
bulan terdapat 9 jam pelajaran untuk standar kompetensi menulis, 1 minggu
terdiri dari 5 jam pelajaran untuk 4 standar kompetensi Bahasa Indonesia,
sehingga 1 minggu standar kompetensi menulis mendapat alokasi waktu 2-3
jam pelajaran.
C. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD
Pada umumnya siswa kelas IV SD sudah mampu membaca dengan
pemahaman bacaan yang baik dan menikmati bahan bacaan yang dibaca. Tarigan
(1979:29-30) menyatakan bahwa
8
Siswa yang lancar membaca juga lancar menulis karangan. Siswa yang
kurang lancar membaca juga kurang lancar dalam menulis karangan.
McLaughlin dan Allen (dalam Rahim, 2007) menyatakan bahwa pembaca yang
baik menggunakan strategi pemahaman untuk mempermudah membangun
makna. Beberapa strategi tersebut mencakup mengetahui bagaimana kata-kata
membangun makna dan meringkas. Beberapa alasan mengapa anak-anak suka
membaca karena ada buku atau bacaan-bacaan lain yang bisa dibaca dan
memiliki waktu untuk membaca. Apabila ada siswa yang kurang lancar
membaca dan mengarang disebabkan ada siswa yang berasal dari luar Pulau
Jawa yang mana penggunaan bahasa ibu lebih banyak daripada penggunaan
Bahasa Indonesia, sedangkan di Pulau Jawa antara penggunaan bahasa ibu dan
Bahasa Indonesia seimbang. Kadang-kadang siswa juga kesulitan untuk
memahami bacaan apabila terdapat kosakata asing.
Minat membaca siswa mencakup minat membaca buku catatan pelajaran,
buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak, surat kabar,
dongeng, cerita pendek, dan buku-buku pengetahuan umum lain, atau bacaan
ringan untuk anak-anak. Membaca buku-buku pelajaran, buku-buku penunjang
pelajaran, atau bacaan ringan untuk hiburan, diharapkan siswa semakin memiliki
banyak kosakata, mengenal susunan kalimat suatu cerita. Jadi minat membaca
siswa mendukung kemampuan mengarang mereka.
D. Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SD
Kemampuan mengarang adalah kesanggupan seseorang untuk menulis dan
menyusun sebuah cerita, buku, sajak, dan sebagainya. Wiyanto (2004:2-3)
“mengarang sebagai suatu kegiatan yang mengungkapkan gagasan melalui huruf dan tanda baca. Huruf dan tanda baca itu menjadi ‘wakil’ bunyi bahasa berupa kata, frasa, kalimat, dan paragraf yang berisi gagasan untuk disampaikan kepada orang lain. Dalam kegiatan mengarang dihasilkan karangan. Sebuah karangan banyak dipengaruhi imajinasi dan perasaan pengarangnya”.
Tarigan menyatakan (1985:3-4) bahwa
“kegiatan mengarang merupakan kegiatan produktif dan efektif. Ketrampilan dalam mengarang tidak datang secara otomatis melainkan melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Hubungan antara membaca dan mengarang erat. Ketika kita menulis karangan, pada prinsipnya kita ingin agar karangan kita dibaca orang lain, paling sedikitdapat dibaca kita sendiri pada waktu lain”.
Pengarang dalam membuat karangan membutuhkan suatu penghayatan
cerita. Dengan begitu, karangan yang dibuat seolah-olah hidup dan pembaca bisa
ikut menikmati, mengalami alur cerita dalam karangan tersebut. Gaya penulisan
yang jujur dan apa adanya tentu akan lebih mengena di hati pembaca, karena
dapat ditangkap dan dipahami.
Hasil karangan siswa kelas IV hanya dibaca dalam kegiatan belajar
mengajar Bahasa Indonesia, karangan yang bagus dan jelek dipajang hanya
sesekali di papan majalah dinding kelas. Di sisi lain, masih terdapat SD yang
tidak memiliki papan majalah dinding untuk memajang karya siswa dari kelas
1-6, termasuk SD N Gambiranom. Tidak dipajangnya hasil karya siswa tidak
memiliki dampak bagi mereka. Apabila hasil karangan dipajang akan dibaca
orang lain, dinilai, diperbaiki, dan apabila sudah baik dipertahankan.
E. Pengajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD
Ada hubungan yang erat antara minat membaca siswa dengan kemampuan
mengarang mereka. Di sini akan diuraikan tentang pengajaran membaca dan
10 1. Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia Kelas IV SD
Kegiatan guru mengajar pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan
buku paket Bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai
sumber bahan, serta buku LKS sebagai latihan pengayaan. Guru juga
memberi kesempatan siswa untuk membaca buku-buku penunjang pelajaran
di perpustakaan, misalnya buku cerita fiksi, dongeng, novel anak, buku resep
masakan, buku petunjuk cara beternak, dan buku-buku pengetahuan lainnya.
Apabila 1 siswa sudah selesai membaca 1 buku, ia diminta menceritakan
kembali secara lisan garis besar isi buku agar apa yang ia baca membekas
dalam pikiran siswa. Hal ini dilakukan guru untuk menarik perhatian siswa
agar rajin membaca.
Secara umum siswa senang membaca. Hal ini terbukti dengan jumlah
pengunjung perpustakaan dari siswa kelas IV yang cukup banyak pada saat
istirahat, yaitu sekitar 20 siwa lebih atau sekitar 51,2 % dari total siswa kelas
yang berjumlah 39 siswa. Meskipun kondisi perpustakaan kurang
mendukung, koleksi buku yang terbatas sekitar 2000an buku dan kebanyakan
sudah usang-buku keluaran lama, ruangan sempit dan tidak tertata karena
harus berbagi ruangan dengan anggota drumband.
2.Pengajaran Membuat Karangan Kelas IV SD
Guru memberi contoh cara membuat karangan yang baik dengan
mengambil contoh karangan dari buku paket Bahasa Indonesia, yang lebih
mudah dicari dan semua siswa bisa mempelajari. Guru juga memberi contoh
karangan dari sumber lain, contohnya pikiran pembaca dari surat kabar,
Guru menjelaskan susunan karangan kepada siswa dari pembukaan,
isi, penutup, kemudian guru memberi tugas kepada siswa latihan mengarang
di sekolah dan tugas mengarang di rumah untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa memahami standar kompetensi menulis (membuat
karangan). Karangan siswa diperiksa guru dan dibahas bersama mereka.
Karangan siswa dipajang di papan majalah dinding di kelas. Bahkan
kadang-kadang ada juga siswa kelas IV yang diikutsertakan dalam lomba mata
pelajaran Bahasa Indonesia khususnya mengarang.
F. Hubungan Minat Membaca dengan Kemampuan Mengarang Siswa
Kelas IV SD
Sebuah bacaan isinya kalimat, dalam kalimat ada kata. Maksudnya isi
membaca sama dengan isi mengarang hanya saja pengembangannya berbeda.
Siswa mulai dari membaca kemudian dilanjutkan mengarang. Dengan membaca,
siswa memahami isi cerita, pelaku-pelaku sehingga mereka mudah membuat
karangan.
Jadi ada hubungan minat membaca siswa dengan kemampuan mengarang
dengan kalimat yang tepat dan beragam. Sebaliknya siswa yang memiliki minat
membaca rendah akan memiliki kemampuan mengarang yang kurang dalam
penggunaan kalimat yang tepat dan beragam.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan yang berarti antara minat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian deskriptif
menggunakan metode studi korelasi dengan teknik korelasi Product Moment.
Arief Furchan (1982:415) menyatakan bahwa dalam penelitian deskriptif tidak
ada perlakukan yang diberikan atau dikendalikan seperti yang dapat ditemui
dalam penelitian eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah melukiskan variabel
atau kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi.
Studi korelasi adalah penelitian deskriptif yang digunakan dengan tujuan
menetapkan besarnya hubungan antara variabel-variabel. Studi korelasi
memungkinkan peneliti memastikan sejauh mana perbedaan di salah satu
variabel ada hubungannya dengan perbedaan dalam variabel lain. Besarnya
hubungan itu ditetapkan dengan koefisien korelasi (Furchan, 1982:415).
Teknik korelasi Product Moment dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui besarnya hubungan minat membaca dengan kemampuan mengarang
siswa .
B. Alat Pengumpul Data
1. Alat pengumpul data pertama yang digunakan untuk mengumpulkan data
tentang minat membaca adalah Kuesioner Minat Membaca. Alat
pengumpul data kedua yang digunakan untuk mengukur kemampuan
mengarang adalah Tes Mengarang. Kedua alat pengumpul data disusun
2. Validitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang.
a. Pengertian Validitas
Arief Furchan (1982:281) menyatakan bahwa validitas menunjuk
kepada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi
melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau
melalui professional judgement (Azwar, 2008:45). Validitas isi
tersebut pada umumnya menggunakan tes untuk menaksir
pengetahuan dan kecakapan siswa dalam bidang tertentu di dalam
kelas (Furchan, 1982:181). Pengetahuan yang akan diukur dalam
penelitian ini adalah minat membaca dan kecakapan siswa dalam
membuat karangan. Validitas isi disusun berdasarkan kurikulum
membaca dan menulis karangan kelas IV SD. Kisi-kisi kuesioner
membaca, dan tes membuat karangan disajikan berikut ini.
b. Kisi – kisi
Tabel 1. Kisi – kisi Kuesioner Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Gambiranom
No. Minat Membaca Nomor item
1. Dalam seminggu siswa membaca bahan bacaan buku catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak,surat kabar, dongeng, dan cerita pendek.
1,4,7,10,13,16,19,22,25
2. Siswa senang membaca buku catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak,surat kabar, dongeng, dan cerita pendek.
14
3. Siswa memahami isi buku catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak,surat kabar, dongeng, dan cerita pendek.
3,6,9,12,15,18,21,24,27
4. Siswa meminjam bahan bacaan buku catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, majalah dinding, komik, majalah anak,surat kabar, dongeng, dan cerita pendek dari teman, perpustakaan sekolah, taman bacaan, rumah baca, atau milik sendiri.
28,29,30,31,32,33,34,35,
36,37,38,39,40
41,42,43,44,45
Tabel 2. Kisi – kisi Tes Mengarang Siswa Kelas IV SD N Gambiranom
No. Aspek yang Dinilai
1. Judul karangan.
2. Pembukaan, isi, penutup karangan. 3. Uraian Pokok pikiran tiap paragraf.
4. Ejaan yang disempurnakan, tanda baca, dan huruf kapital. 5. Ketepatan kata dan kalimat.
c. Skoring
c.1. Skoring Minat Membaca Siswa
Jumlah item pada skala minat membaca adalah 45 item. Tiap
item dengan 4 pilihan jawaban dan diberi skor sebagai berikut:
Selalu = 4, Banyak Kali=3, Kadang-Kadang = 2, Tidak Pernah =
1.
c.2. Skoring Tes Mengarang Siswa
Skoring tes mengarang para siswa terdiri dari 5 item yang
15, uraian pokok pikiran tiap paragraf = 25, ejaan yang
disempurnakan, tanda baca, dan huruf kapital = 10, ketepatan kata
dan kalimat = 45.
3. Reliabilitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa
a. Pengertian Reliabilitas
Menurut Arief Furchan (1982:295) reliabilitas adalah derajat
keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya.
b. Reliabilitas Kuesioner Minat Membaca Siswa
Minat membaca para siswa diukur dengan kuesioner minat
membaca siswa yang berjumlah 45 item. Formula digunakan untuk
mengukur reliabilitas kuesioner minat membaca adalah teknik belah dua
gasal genap. Berikut adalah perhitungan reliabilitas minat membaca
menggunakan rumus Spearman Brown.
b.1.Perhitungan koefisien reliabilitas minat membaca dihitung dengan
rumus Spearman Brown sebagai berikut :
Langkah 1.
Menghitung korelasi Product Moment dengan rumus sebagai
berikut :
rxy = 𝑁𝑁
.∑XY−(∑X)(∑Y) �(N.∑X2−(∑X)2)((N.∑Y2−(∑Y)2)
Langkah 2.
16
rtt = 𝑟𝑟𝑔𝑔𝑔𝑔
1+(𝑟𝑟𝑔𝑔𝑔𝑔)
Langkah 3.
Menghitung koefisien validitas dengan rumus r t∞= √ rtt.
b.2. Perhitungan koefisien korelasi skor minat membaca siswa dengan
skor tes mengarang mereka dengan rumus (Pearson) angka kasar
sebagai berikut :
rxy = 𝑁𝑁
.∑XY−(∑X)(∑Y) �(N.∑X2−(∑X)2)((N.∑Y2−(∑Y)2)
b.3. Uji signifikansi nilai rxy dengan taraf signifikansi 5 %.
Analisis koefisien reliabilitas dan validitas minat membaca
menggunakan perangkat lunak SPSS.
c. Reliabilitas Tes Mengarang Siswa
Kemampuan mengarang siswa diukur dengan tes membuat
karangan. Formula yang digunakan untuk perhitungan koefisien
reliabilitas tes mengarang adalah teknik belah dua gasal genap. Berikut
adalah perhitungan reliabilitas minat membaca menggunakan rumus
Alpha :
r 11 = [
k k−1][1−
∑ℴb2
ℴt2
]
Analisis koefisien reliabilitas dan validitas kemampuan mengarang
4. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Minat Membaca dan Tes
Mengarang Siswa.
Koefisien reliabilitas dan validitas ujicoba instrumen penelitian
kuesioner minat membaca siswa dan tes mengarang mereka sebagai
berikut :
a. Minat Membaca rtt Alpha = 0,89 ; rt ∞ = 0,94
b. Tes Mengarang rttAlpha = 0,65 ; rt ∞ 0,80
Klasifikasi koefisien reliabilitas dan validitas mengacu kepada
pedomanyang dikemukakan Garrett (1976:176).
Tabel 3. Klasifikasi koefisien Alat Ukur
Koefisien Korelasi Klasifikasi
0,70 - ± 1,00 Tinggi – Sangat Tinggi
0,40 - ± 0,70 Cukup
0,20 - ± 0,40 Rendah
0,00 - ± 0,20 Tidak Ada – Sangat Rendah
Jadi berdasarkan tabel klasifikasi di atas :
1). Reliabilitas dan validitas ujicoba instrumen kuesioner minat membaca
siswa masuk kategori tinggi-sangat tinggi.
2). Reliabilitas dan validitas kuesioner ujicoba instrumen tes mengarang
siswa masuk kategori cukup dan tinggi – sangat tinggi.
Koefisien reliabilitas dan validitas kuesioner minat membaca siswa
dan tes mengarang mereka sebagai berikut :
c. Minat Membaca rtt Alpha = 0,91 ; rt ∞ = 0,94
18
Klasifikasi koefisien reliabilitas dan validitas mengacu kepada
pedomanyang dikemukakan Garrett (1976:176).
Tabel 4. Klasifikasi koefisien Alat Ukur
Koefisien Korelasi Klasifikasi
0,70 - ± 1,00 Tinggi – Sangat Tinggi
0,40 - ± 0,70 Cukup
0,20 - ± 0,40 Rendah
0,00 - ± 0,20 Tidak Ada – Sangat Rendah
Jadi berdasarkan tabel klasifikasi di atas :
1). Reliabilitas dan validitas kuesioner minat membaca siswa masuk
kategori tinggi-sangat tinggi.
2). Reliabilitas dan validitas kuesioner tes mengarang siswa masuk
kategori cukup dan tinggi – sangat tinggi.
C. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam ujicoba instrumen penelitian ini : pertama
kali peneliti menyebarkan kuesioner dan tes mengarang pada semua siswa
kelas IV SD N Bhakti Karya, Depok, Sleman, DIY Tahun Ajaran 2009/2010
yang berjumlah 26 siswa. Semua subjek penelitian menjadi responden
penelitian. Responden penelitian ada 23 siswa (karena 3 siswa tidak hadir).
Penelitian ini termasuk penelitian populasi menggunakan teknik insidental.
Subjek penelitian yang kedua adalah semua siswa kelas IV SD N
Gambiranom, Depok, Sleman, DIY Tahun Ajaran 2009/2010 yang berjumlah
penelitian ada 37 siswa (karena 2 siswa tidak hadir). Penelitian ini termasuk
penelitian populasi menggunakan teknik insidental.
D. Pengumpulan Data
1. Persiapan
Beberapa persiapan yang dilakukan penulis dalam melaksanakan
penelitian ini adalah :
a. Pengajuan surat ijin melaksanakan ujicoba instrumen penelitian
kepada Kepala Sekolah SD N Bhakti Karya dan surat ijin penelitian
kepada Kepala Sekolah SD N Gambiranom.
b. Konsultasi dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV
tentang standar kompetensi membaca dan menulis karangan, serta
kondisi pengajaran Bahasa Indonesia di kelas IV.
c. Pengkajian kurikulum dan silabus Bahasa Indonesia.
d. Penyusunan kuesioner minat membaca dan tes mengarang siswa.
2. Pelaksanaan
a. Pemberian kuesioner minat membaca siswa dalam ujicoba instrumen
penelitian dilaksanakan pada minggu keempat bulan April tanggal 22
April 2010.
b. Pemberian tes mengarang dalam ujicoba instrumen penelitian
dilaksanakan pada minggu keempat bulan April tanggal 22 April
2010.
c. Pemberian kuesioner minat membaca siswa dilaksanakan pada
minggu kelima bulan April tanggal 29 April 2010 dan 30 April 2010.
d. Pemberian tes menulis karangan siswa dilaksanakan pada minggu
20
E. Teknik Analisis Data
Sesuai dengan tujuan penelitian dan jumlah variabel yaitu variabel bebas
dan satu variabel terikat, maka untuk menguji hipotesis yang diajukan
digunakan teknik korelasi dari Pearson. Variabel – variabel yang
diikutsertakan dalam analisis adalah minat membaca sebagai variabel bebas
dan kemampuan mengarang sebagai variabel terikat. Perangkat lunak yang
digunakan dalam analisis adalah SPSS ( Statistical Program for Social
Science ).
Dalam analisis data penelitian, skor yang digunakan untuk menganalisis
variabel bebas adalah skor kuesioner minat membaca. Skor yang digunakan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL UJICOBA INSTRUMEN PENELITIAN
1. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Bhakti karya
Minat membaca siswa dikategorisasikan menjadi 2 kategori yaitu
rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan untuk menentukan skor yang
termasuk kategori rendah dan skor yang termasuk kategori tinggi adalah
Mean. Penggunaan kategori menurut keadaan diri siswa : ada siswa yang
memiliki minat membaca tinggi seperti yang diharapkan dan ada juga
siswa yang memiliki minat membaca rendah. Pendekatan statistika yang
digunakan dalam menganalisis dan nilai statistik yang dianggap stabil
adalah Mean. Mean minat membaca para siswa = 88. Siswa yang
memperoleh skor ≥ Mean termasuk kategori tinggi dan siswa yang
memperoleh skor < Mean termasuk kategori rendah. Berikut adalah tabel
minat membaca para siswa kelas IV SDN Gambiranom.
Tabel 5. Kategorisasi Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Bhakti karya
Kategori Jumlah
Tinggi 11(47,82 %)
Rendah 12(52,18 %)
Jadi jumlah siswa yang memiliki minat membaca tinggi lebih sedikit
22
2. Kemampuan MengarangSiswa Kelas IV SD N Bhakti karya
Kemampuan mengarang siswa dikategorisasikan menjadi 2 kategori
yaitu rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan untuk menentukan skor
yang termasuk kategori rendah dan skor yang termasuk kategori tinggi
adalah Mean. Penggunaan kategori menurut keadaan diri para siswa : ada
siswa yang memiliki kemampuan mengarang tinggi seperti yang
diharapkan dan ada juga siswa yang memiliki kemampuan mengarang
rendah. Pendekatan statistika yang digunakan dalam menganalisis dan
nilai statistik yang dianggap stabil adalah Mean. Mean minat membaca
para siswa = 75. Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean termasuk kategori
tinggi dan siswa yang memperoleh skor < Mean termasuk kategori
rendah. Berikut adalah tabel kemampuan mengarang siswa kelas IV SDN
Gambiranom.
Tabel 6. Kategorisasi Kemampuan Mengarang SiswaKelas IV SD N Bhakti karya
Kategori Jumlah
Tinggi 11 (47,82 %)
Rendah 12 (52,18 %)
Jadi jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang tinggi lebih
sedikit daripada jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang
rendah
B. HASIL PENELITIAN
1. Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Gambiranom
Minat membaca siswa dikategorisasikan menjadi 2 kategori yaitu
rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan untuk menentukan skor yang
termasuk kategori rendah dan skor yang termasuk kategori tinggi adalah
Mean. Penggunaan kategori menurut keadaan diri siswa : ada siswa yang
memiliki minat membaca tinggi seperti yang diharapkan dan ada juga
siswa yang memiliki minat membaca rendah. Pendekatan statistika yang
digunakan dalam menganalisis dan nilai statistik yang dianggap stabil
adalah Mean. Mean minat membaca para siswa = 100. Siswa yang
memperoleh skor ≥ Mean termasuk kategori tinggi dan siswa yang
memperoleh skor < Mean termasuk kategori rendah. Berikut adalah tabel
minat membaca para siswa kelas IV SDN Gambiranom.
Tabel 7. Kategorisasi Minat Membaca Siswa Kelas IV
SD N Gambiranom
Kategori Jumlah
Tinggi 20 (54,05 %)
Rendah 17 (45,95 %)
Jadi jumlah siswa yang memiliki minat membaca tinggi lebih banyak
24
2. Kemampuan MengarangSiswa Kelas IV SD N Gambiranom
Kemampuan mengarang siswa dikategorisasikan menjadi 2 kategori
yaitu rendah dan tinggi. Patokan yang digunakan untuk menentukan skor
yang termasuk kategori rendah dan skor yang termasuk kategori tinggi
adalah Mean. Penggunaan kategori menurut keadaan diri para siswa : ada
siswa yang memiliki kemampuan mengarang tinggi seperti yang
diharapkan dan ada juga siswa yang memiliki kemampuan mengarang
rendah. Pendekatan statistika yang digunakan dalam menganalisis dan
nilai statistik yang dianggap stabil adalah Mean. Mean minat membaca
para siswa = 72. Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean termasuk kategori
tinggi dan siswa yang memperoleh skor < Mean termasuk kategori
rendah. Berikut adalah tabel kemampuan mengarang siswa kelas IV SDN
Gambiranom.
Tabel 8. Kategorisasi Kemampuan Mengarang SiswaKelas IV SD N Gambiranom
Kategori Jumlah
Tinggi 23 (62,16 %)
Rendah 14 (37,84 %)
Jadi jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang tinggi lebih
banyak daripada jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang
3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis penelitian :
Ada hubungan yang berarti antara minat membaca siswa dengan
kemampuan mengarang mereka.
Hipotesis Statistik :
Ada hubungan yang signifikan antara skor-skor minat membaca siswa
dengan skor-skor tes mengarang mereka.
Hipotesis Nol :
Tidak ada hubungan yang signifikan antara skor-skor minat membaca
siswa dengan skor-skor tes mengarang mereka.
Uji hipotesis dengan tabel signifikansi nilai r untuk n = 37 dengan
taraf signifikansi 5 %,
r
xy tabel = 0,325. Nilair
xy empiris = -0,146<
r
xy tabel 0,325. Jadi hipotesis nol diterima. Artinya tidak ada hubunganyang signifikan antara skor-skor minat membaca siswa dengan skor-skor
tes mengarang mereka.
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut :
1. Jumlah siswa yang memiliki minat membaca tinggi lebih banyak yaitu 20
siswa (54,05%) daripada jumlah siswa yang memiliki minat membaca rendah
yaitu 17 siswa (45,95%).
2. Jumlah siswa yang memiliki kemampuan mengarang tinggi lebih banyak
yaitu 23 siswa (62,16%) daripada jumlah siswa yang memiliki kemampuan
26
3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat membaca siswa dengan
kemampuan mengarang mereka.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa minat membaca siswa kelas IV
SD N Gambiranom rata-rata skor memiliki minat membaca tinggi yaitu 100.
Sedangkan rata-rata skor kemampuan mengarang mereka tinggi yaitu 72. Hasil
perhitungan korelasi antara minat membaca siswa dengan kemampuan
mengarang mereka diperoleh data bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara minat membaca siswa dengan kemampuan mengarang mereka.
Beberapa faktor yang mempengaruhi minat membaca yaitu :
a. Minat membaca siswa sedang berkembang. Anak-anak cenderung tertarik
dengan bahan bacaan dengan jalan cerita sederhana, mudah dimengerti,
kalimat singkat disertai gambar-gambar pendukung dengan berbagai
warna cerah (Hurlock, 1980:337).
b. Minat membaca berawal dari ketersediaan bahan bacaan dan kesediaan
meluangkan waktu untuk membacanya. Siswa kelas IV SD yang rata-rata
berusia 10 tahun masih senang bermain bersama teman-temannya
(berkelompok), sehingga lebih banyak menghabiskan waktu mereka
untuk bermain daripada membaca. Selain itu, keadaan sosial ekonomi
ikut mempengaruhi ketersediaan bahan bacaan. Anak dari kelompok
sosial ekonomi lebih baik didorong untuk untuk membaca demi
kesenangan (Hurlock, 1980:335).
Faktor yang mempengaruhi kemampuan mengarang yaitu :
a. Kemampuan mengarang adalah kesanggupan seseorang untuk menulis
dan menyusun sebuah cerita, buku, sajak, dan sebagainya. Makna lain
secara berurutan dan logis dalam bahasa yang tersusun baik
menggunakan kata-kata dan kalimat tepat. Siswa kelas IV SD baru mulai
dilatih untuk mengembangkan kemampuan mengarang, sehingga
perkembangan kemampuan berbahasa mereka belum konsisten.
Contohnya, penggunaan huruf kapital yang kadang betul
kadang-kadang salah. Namun, yang terpenting siswa sudah diajarkan pola dasar
mengarang.
Hasil penelitian ini menunjukkan siswa belum mengembangkan minat
membaca, sehingga kemampuan mengarang mereka belum dikembangkan.
Piaget dan Inhelder menyatakan (2010:111) bahwa
“anak berusia 6-11 tahun masuk dalam periode operasi konkret. Artinya anak-anak dengan rentang usia tersebut sudah bisa memahami operasi-operasi, seperti penyatuan dua golongan (ayah bersatu dengan ibu membentuk orang tua) atau penjumlahan dua bilangan, adalah tindakan-tindakan yang ditandai oleh generalitas mereka yang sangat luas karena tindakan menyatukan, mengurutkan, dan lain-lain masuk ke dalam seluruh koordinasi dari tindakan-tindakan tertentu. Mereka pun dapat di balik (kebalikan dari menyatukan adalah memisahkan, kebalikan dari penjumlahan adalah pengurangan, dan seterusnya).”
Walaupun karangan tentang keluarga adalah konkret, karena mereka
mengalami dan menjalani hidup di dalam sebuah keluarga, namun
kadang-kadang siswa agak kesulitan menggambarkan tentang keluarga dalam
simbol-simbol bunyi (tulisan). Apa yang mereka tulis kadang-kadang tidak sesuai apa
yang terjadi. Contohnya, ada seorang siswa yang menulis, “…keluargaku tidak
pernah melecehkan tetangga…”. Maksud siswa tersebut adalah keluarganya
tidak pernah menghina atau meremehkan tetangga. Hasil penelitian mendorong
untuk mengembangkan program sekolah untuk mengarahkan minat membaca
dan kemampuan mengarang siswa. Hal ini disebabkan perkembangan bahasa
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan:
a. Masih cukup banyak siswa yang memiliki minat membaca rendah.
b. Masih cukup banyak siswa yang memiliki kemampuan mengarang
rendah.
c. Minat membaca tinggi tidak selalu diikuti dengan kemampuan
mengarang tinggi pula, begitu pula sebaliknya minat membaca rendah
tidak selalu diikuti kemampuan mengarang yang rendah pula. Minat
membaca dan kemampuan mengarang mengukur dua hal berbeda.
Minat membaca bagi anak berkaitan dengan perasaan, kesenangan.
Sedangkan kemampuan mengarang mengukur kemampuan kognitif.
Perkembangan kedua hal tersebut pada anak-anak masih terpisah.
Apabila anak sudah membaca maka ia sudah lupa, begitu juga
B. Saran
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan pihak sekolah untuk menambah bahan bacaan di perpustakaan
sekolah.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan guru untuk lebih
mengembangkan minat membaca siswa dan kegiatan mengarang mereka
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan faktor-faktor
lain yang dapat mempengaruhi minat membaca dan kemampuan mengarang,
seperti faktor sosial ekonomi keluarga, peran sekolah dalam menyediakan
bahan bacaan, peran guru dalam mengembangkan minat membaca dan
kemampuan mengarang siswa. Hal-hal tersebut perlu dikembangkan
30
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. 2008 .Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Barbel, Inhelder dan Jean Piaget. 2010 .Psikologi Anak. Terjemahan oleh Miftahul Jannah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007 .Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Erneste, Panusuk. 1984. Proses Kreatif Mengapa & Bagaimana Saya Mengarang. Jakarta : Gramedia.
Furchan, Arief. 1982 .Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
Hadi, Sutrisno. 1998 .Statistika. Jilid 3. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Horne, Van Marion. 1962 .Tulislah Apa yang Kau Lihat. Terjemahan oleh Putu Laxman S.Pendit. Jakarta:BPK Gunung Mulia.
Hurlock, Elizabeth. 1980 .Psikologi Perkembangan. Edisi Ke Enam. Terjemahan oleh Med.Meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih. Jakarta : Erlangga.
Jennings, Paul. 2006 .Agar Anak Anda Tertular ‘Virus’ Membaca. Terjemahan oleh Ary Nilandari. Bandung : MLC.
Lubis, Muchtar. 1982 .Teknik Mengarang. Jakarta : Nunang Jaya.
Muntaza,Sarah Aulia. 2009. Hazu Academy. Bandung : Dari Mizan.
Musthafa, Fahmi. 2005 .Agar Anak Anda Gemar Membaca. Bandung : Hikmah.
Nabila, Alya . 2009. Teman Khayalan Zaira . Bandung : Dari Mizan.
Nabila, Alya . 2009. The World of Lulu . Bandung : Dari Mizan.
Nurcholis, Hanif dan Mafrukhi. 2007 .Saya Senang Berbahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Rahim, Farida. 2007 .Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ramadhani,Sucia. 2009 . The Roku G. Bandung : Dari Mizan.
Sirait, Bistok. 1989 .Dari Paragraf ke Esei. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Direktorat Jendral Tinggi.
Tarigan, Henry Guntur. 1979 .Membaca sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1983 .Membaca Ekspresif. Bandung : Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1985 .Menulis sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Wiyanto, Asul. 2004 .Terampil Menulis Paragraf. Jakarta : Gramedia Widiasarana.
N., Syamsu Yusuf. 2009 .Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja Rosdakarya.
32
Lampiran 1
A. Kuesioner Minat Membaca Siswa
Nama :
Kelas :
No. Pernyataan Selalu
Banyak
1. Saya tiap minggu membaca buku catatan pelajaran.
2. Saya senang membaca buku catatan pelajaran.
3. Saya memahami isi buku catatan pelajaran yang saya baca.
4 Saya tiap minggu membaca buku pelajaran.
5. Saya senang membaca buku pelajaran. 6. Saya memahami isi buku pelajaran
yang saya baca.
7. Saya tiap minggu membaca kamus. 8. Saya senang membaca kamus. 9. Saya memahami isi kamus yang saya
baca.
10. Saya tiap minggu membaca majalah dinding.
11. Saya senang membaca majalah dinding.
12. Saya memahami isi majalah dinding yang saya baca.
13. Saya tiap minggu membaca komik. 14. Saya senang membaca komik. 15. Saya memahami isi komik yang saya
baca.
16. Saya tiap minggu membaca majalah anak.
17. Saya senang membaca majalah anak.. 18. Saya memahami isi majalah anak
yang saya baca.
19. Saya tiap minggu membaca surat kabar.
20. Saya senang membaca surat kabar. 21. Saya memahami isi surat kabar yang
saya baca.
23. Saya senang membaca dongeng. 24. Saya memahami isi dongeng yang
saya baca.
25. Saya tiap minggu membaca cerita pendek.
26. Saya senang membaca cerita pendek. 27. Saya memahami isi cerita pendek
yang saya baca.
28. Saya meminjam buku catatan pelajaran dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca. 29. Saya meminjam buku pelajaran dari
teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.
30. Saya meminjam kamus dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.
31. Saya meminjam contoh majalah dinding dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca. 32. Saya meminjam komik dari teman,
perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.
33. Saya meminjam majalah anak dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.
34. Saya meminjam surat kabar dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.
35. Saya meminjam dongeng dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.
36. Saya meminjam cerita pendek dari teman, perpustakaan, taman bacaan, dan rumah baca.
37. Saya memiliki buku catatan pelajaran sendiri.
38. Saya memiliki buku pelajaran sendiri. 39. Saya memiliki kamus sendiri.
40. Saya memiliki majalah dinding sendiri.
41. Saya memiliki komik sendiri. 42. Saya memiliki buku majalah anak
sendiri.
34 B. Tes Mengarang
Siswa membuat karangan berjudul “Keluargaku”, panjang karangan minimal 3
paragraf pada lembar kertas ini.
Lampiran 3
Tabel 9. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV SD N Gambiranom
36
Tabel 10. Daftar Skor-Skor Kuesioner Minat Membaca dan Tes Mengarang Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya
No. minat membacaSkor Tingkat T/R Tes Mengarang Skor Tingkat T/R
1. 76 R 83 T
2. 75 R 85 T
3. 94 T 64 R
4. 70 R 75 T
5. 89 T 73 R
6. 112 T 70 R
7. 69 R 75 T
8. 65 R 94 T
9. 94 T 88 T
10. 79 R 88 T
11. 102 T 66 R
12. 80 R 63 R
13. 123 T 65 R
14. 73 R 75 T
15. 76 R 85 T
16. 111 T 64 R
17. 116 T 65 R
18. 113 T 91 T
19. 66 R 60 R
20. 104 T 68 R
21. 102 T 65 R
22. 81 R 77 R
HASIL UJICOBA INSTRUMEN PENELITIAN
Data Tabulasi Ujicoba Instrumen Penelitian Kuesioner Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Bhakti Karya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
6 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
10 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
15 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
16 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
18 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1
19 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
20 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
21 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1
22 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0
11 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0
12 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1
13 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0
16 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1
17 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0
18 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1
19 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1
21 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
Reliabilitas Minat Membaca
Ca se P rocessing Sum ma ry
23 100.0
0 .0
23 100.0
Valid Ex cludeda
Total Cases
N %
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.891 .884 45
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
Scale Sta tisti cs
10.04 57.134 7.559 45
40
Item-Total Statistics
10.00 57.455 -.115 . .893
9.70 54.040 .399 . .889
10.00 56.000 .350 . .890
9.70 55.494 .193 . .892
10.00 56.273 .262 . .890
9.91 54.538 .487 . .888
10.00 56.545 .174 . .891
42
Reliabilitas Tes Mengarang
Ca se P rocessing Sum ma ry
23 100.0
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.656 5
Cronbach's
Alpha N of Items
Statistics
KM1 KM2 KM3 KM4 KM5
De scri ptive Statistics
23 4 5 4.87 .270
44
Normalitas Sebaran Data
a. T-Test
One-Sample Statistics
23 88.74 18.229 3.801
23 75.09 10.578 2.206
MB KM
N Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
One-Sample Test
23.346 22 .000 88.739 80.86 96.62
34.042 22 .000 75.087 70.51 79.66
MB KM
t df Sig. (2-tailed)
Mean
88.74 23 18.229 3.801
75.09 23 10.578 2.206
MB KM Pair 1
Mean N Std. Deviation
Std. Error Mean
Pa ired Sa mpl es Correlations
23 -.396 .061
MB & KM Pair 1
N Correlation Sig.
Pa ired Sa mples Test
13.652 24.435 5.095 3.086 24.219 2.680 22 .014 MB - KM
b. P-Plot
Model De scription
MOD_1
Mean rank of tied values Model Name
1 2 Series or S equence
Transformation
Non-S easonal Differenc ing
Seasonal Differenc ing Length of S eas onal Period
St andardiz ation
Ty pe Location Sc ale Distribution
Fractional Rank Es timation Method
Rank A ssigned to Ties
Applying the model specific ations from MOD_1
Case Processing Summary
23 23
0 0
0 0
Series or Sequence Length
Us er-Missi ng System -Mis sing Number of Miss ing
Values in the Pl ot
MB KM
The cases are unweighted.
Estimated Distribution Parameters
46 Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E
xpect
ed
C
um
P
rob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
D
evi
at
ion
from
N
orm
al
0.2
0.1
0.0
48 Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E
xpect
ed
C
um
P
rob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
D
evi
at
ion
from
N
orm
al
0.15
0.10
0.05
0.00
-0.05
-0.10
50
Uji Linearitas Hubungan Antar Variabel
Pengujian Hipotesis
Case Processing Summarya
23 100.0% 0 .0% 23 100.0%
23 100.0% 0 .0% 23 100.0%
MB KM
N Percent N Percent N Percent
Included Excluded Total
Cases
Limited to first 100 cases. a.
ANOV A
MB
6655.435 14 475.388 5.806 .009
655.000 8 81.875
Squares df Mean S quare F Sig.
HASIL PENELITIAN
Data Tabulasi Kuesioner Minat Membaca Siswa Kelas IV SD N Gambiranom
Reliabilitas Kuesioner Minat Membaca
Ca se P rocessing Sum ma ry
37 77.1
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Items N of Items
Summ ary Item Statistics
2.227 1.595 3.378 1.784 2.119 .158 45
.887 .248 1.470 1.222 5.933 .089 45
.170 -.398 1.014 1.412 -2. 549 .034 45
.197 -.358 .806 1.165 -2. 250 .039 45
Item Means Item Variances Int er-Item Covarianc es Int er-Item Correlations
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Scale Sta tisti cs
100.22 375.952 19.389 45
54
Intraclass Correlation Coefficient
.191b .129 .294 11.653 36.0 1584 .000
.914c .869 .949 11.653 36.0 1584 .000
Single Measures Average Measures
Intraclass
Correlationa Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
Value df1 df2 Sig
F Test with True Value 0
Two-way mixed effects model where people effects are random and measures effects are fixed.
Type C intraclas s correlation coefficients using a consis tency definition-the between-meas ure variance is excluded from the denominator variance.
a.
The es timator is the same, whether the interaction effect is present or not. b.
Item Statistics
56
NB : Item yang diberi tanda – adalah item yang dinyatakan gugur.
Item-Total Statistics
98.08 363.465 .440 . .912
97.70 354.048 .580 . .911
97.70 362.048 .355 . .913
98.03 359.805 .445 . .912
97.46 356.033 .468 . .912
97.41 362.081 .320 . .914
98.30 355.659 .601 . .911
98.16 357.473 .532 . .911
98.05 351.053 .594 . .910
98.27 368.425 .244 . .914
98.08 370.299 .157 . .915
98.16 364.640 .271 . .914
98.14 364.731 .273 . .914
97.68 363.670 .300 . .914
97.95 355.553 .452 . .912
98.24 358.523 .472 . .912
97.89 354.988 .513 . .911
97.78 347.174 .630 . .910
98.62 369.408 .329 . .913
98.38 366.686 .358 . .913
98.24 362.023 .418 . .912
98.11 354.321 .589 . .911
97.95 350.330 .665 . .910
97.81 341.935 .726 . .908
97.97 352.416 .576 . .911
97.73 353.869 .460 . .912
97.92 349.077 .695 . .909
98.00 356.722 .626 . .911
98.00 357.889 .586 . .911
98.54 358.589 .594 . .911
98.49 363.701 .559 . .912
98.24 364.300 .380 . .913
98.35 358.568 .494 . .912
98.57 362.974 .457 . .912
98.41 360.414 .507 . .912
98.22 358.508 .464 . .912
96.95 364.386 .290 . .914
96.84 377.417 -.068 . .917
97.27 368.147 .146 . .916
98.41 370.526 .103 . .916
97.35 364.456 .230 . .915
98.22 357.285 .499 . .912
98.11 378.044 -.080 . .918
97.73 350.314 .567 . .911
98.03 363.860 .313 . .914
Reliabilitas Tes Mengarang
Descriptives
Ca se P rocessing Sum ma ry
37 94.9
Lis twis e deletion based on all variables in the procedure. a.
Reliability Statistics
.541 5
Cronbach's
Alpha N of Items
De scriptive Statistics
37 5 0 5 4.27 1.627 2.647
37 10 5 15 12.95 2.728 7.441
37 17 8 25 18.84 4.717 22.251
37 6 2 8 4.46 1.709 2.922
37 77 0 77 32.22 13.479 181.674
37
58
Frequencies
Statistics
37 37 37 37 37
0 0 0 0 0
4.27 12.95 18.84 4.46 32.22 .267 .448 .775 .281 2.216 5.00 15.00 19.00 4.00 34.00
5 15 23 3 40
1.627 2.728 4.717 1.709 13.479 2.647 7.441 22.251 2.922 181.674 -2.141 -1.277 -.732 .214 -.082 .388 .388 .388 .388 .388 3.138 1.043 -.166 -1.025 4.052 .759 .759 .759 .759 .759
5 10 17 6 77
0 5 8 2 0
5 15 25 8 77
158 479 697 165 1192
.00 10.00 11.60 2.00 16.00 4.00 10.00 14.60 3.00 26.00 5.00 10.00 15.50 3.00 26.50 5.00 11.40 16.40 3.00 27.80 5.00 13.00 19.00 4.00 30.20 5.00 15.00 19.00 4.00 34.00 5.00 15.00 21.60 5.00 36.80 5.00 15.00 22.00 6.00 39.60 5.00 15.00 23.00 6.00 40.00 5.00 15.00 23.00 6.00 40.00 5.00 15.00 25.00 7.00 41.40 Valid
Missing N
Mean
Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness
Std. Error of Skewness Kurtosis
Std. Error of Kurtosis Range