• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program aplikasi pencarian jalur bis Trans Jogja - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Program aplikasi pencarian jalur bis Trans Jogja - USD Repository"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROGRAM APLIKASI PENCARIAN JALUR BUS TRANS JOGJA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika

OLEH:

MALICHAH CHARITSAH

NIM : 055314055

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

ii

LINE SEARCH APPLICATION PROGRAM BUS TRANS JOGJA

FINAL PROJECT

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain Sarjana Teknik Degree

In Department of Informatics Engineering

By :

MALICHAH CHARITSAH

055314055

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Allah SWT

Yang telah memberi petunjuk, bimbingan dan mendengar semua doa-doa saya. Allhamdulillah.

Bapak Aris Sukardjito, SIP

Ibu Ruzah Solichah

Sumber semangat saya. Terimakasih atas segala cinta, doa, pengorbanan dan semangat yang tak terbalaskan.

M. Kadaruz Eka Saputra (alm)

M. Hamam Ibnu Charis

Amalia Charitsah (almh)

(6)
(7)

vii MOTTO

“Berjuanglah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Allah. Yang demikian itu adalah

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan petunjuk,

membimbing dan membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari banyak hal yang terjadi selama pengerjaan skripsi, baik

itu yang menyulitkan maupun yang membantu, dan banyak pihak yang telah

berperan besar dalam memberikan sumbangan pikiran, doa, semangat, maupun

tenaga. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan

ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Puspaningtyas Sanjaya Adi, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika Universitas Sanata Dharma.

3. Anastasia Rita Widiarti, S.Si., M.Kom., selaku Dosen Pembimbing Akademik

Teknik Informatika angkatan 2005.

4. Eko Hari Parmadi, S.Si, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing TA. Terima

kasih atas bimbingan selama saya mengerjakan Laporan Skripsi ini.

5. Kedua orangtua, terima kasih atas dukungan, kasih sayang dan semangat yang

(9)

ix

6. Seluruh pihak yang membantu saya baik secara langsung maupun tidak

langsung, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Saya menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat pada laporan ini.

Saran dan kritik selalu saya harapkan dari pembaca untuk perbaikan–perbaikan di

masa yang akan datang.

Akhir kata, saya berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai pihak pengguna pada umumnya.

Yogyakarta, Maret 2010

(10)
(11)

xi ABSTRAK

Trans Jogja merupakan salah satu alat transportasi darat di kota

Yogyakarta. Kehadirannya terbilang baru di kota ini dan mendapat tanggapan

yang baik oleh para pengguna. Namun, masyarakat masih sering mengalami

kesulitan ketika mereka harus menentukan jalur mana yang dipilih agar dapat

sampai tujuan. Hal ini dikarenakan informasi tentang jalur bus hanya terbatas

pada informasi trayek dan shelter yang dilewati. Akibatnya masyarakat harus

menentukan sendiri trayek- trayek yang akan digunakan supaya sampai tujuan

yang dikehendaki.

Berdasarkan masalah di atas, maka penulis ingin membangun program

aplikasi pencarian jalur bus Trans Jogja. Masyarakat yang menggunakan program

ini dapat mengakses informasi jalur bus melalui peta digital yang disediakan serta

menginputkan shelter awal dan shelter tujuan. Peta digital akan menginformasikan

nama shelter yang akan dipilih, shelter awal dan shelter akhir. Program ini juga

mampu menampilkan jalur hasil pencarian. Penulis menggunakan Macromedia

(12)

xii ABSTRACT

Trans Jogja is one means of land transportation in the city of Yogyakarta.

Fairly new presence in this city and get a good response by the user. However,

people still often have trouble when they must decide which path is chosen to be

up to destination. This is because information about the bus route is limited to

routes and shelter information is passed. As a result people must determine their

own routes to be used in order until the desired destination.

Based on the above issues, the authors wanted to build a search application

program bus lane Trans Jogja. The people who use this program to access

information through the bus route that provided a digital map and enter initial

shelter and shelter purposes. Digital maps will inform the name will be chosen

shelter, shelter beginning and end of the shelter. This program is also capable of

displaying search results line. The author uses Macromedia Flash 8 to create

(13)

xiii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS...x

ABSTRAK...xi

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Batasan Masalah...2

1.3 Tujuan Penelitian...2

1.4 Manfaat Penelitian...2

(14)

xiv

1.6 Metodologi Penelitian...3

1.7 Sistematika Penulisan...4

BAB II LANDASAN TEORI ...5

2.1 Graf...5

2.2 Sub Graf...7

2.3 Representasi Graf dalam matriks…...9

2.4 Path...10

2.5 Lintasan Terpendek…...10

2.6 Pohon………...11

2.7 Algoritma Depth First Search………..13

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM…….………...…19

3.1 Analisis Sistem...19

3.1.1 Identifikasi...19

3.1.2 Ruang Lingkup Masalah ...19

3.2 Kebutuhan Sistem...20

3.3 Perancangan Input...20

3.4 Perancangan Output...21

3.5 Identifikasi Obyek...21

3.6 Identifikasi Aktor ...21

3.7 Use Case...22

3.7.1 User ...22

3.7.2 Definisi Use Case...23

(15)

xv

3.8 Diagram Arus Data...30

3.8.1 Context Diagram...30

3.8.2 DAD level 1 sisi user ...31

3.9 Perancangan Model...31

3.10 Desain Rute...33

3.11 Perancangan Antar Muka...34

3.11.1 Halaman Utama...34

3.11.2 Halaman Pencarian Jalur...35

3.11.3 Halaman Informasi Shelter... ...36

3.11.4 Halaman Jalur Bis...37

3.11.5 Halaman Kontak...38

3.11.6 Halaman About...39

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ...40

4.1 Implementasi Kebutuhan Sistem...40

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras...40

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak...40

4.2 Implementasi Program...40

4.3 Implementasi Antar Muka...42

4.3.1 Halaman Utama...42

4.3.2 Halaman Pencarian Jalur...43

4.3.3 Halaman Informasi Shelter...44

4.3.4 Halaman Informasi Jalur Bis...45

(16)

xvi

4.3.6 Halaman Informasi About...47

BAB V ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI...48

5.1 Analisis Hasil Perangkat Lunak Terhadap Stakeholder...48

5.2 Analisis Teknologi...48

5.3 Analisis Hasil Output Program...49

5.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem...50

5.3.1 Kelebihan Sistem...50

5.3.1 Kekurangan Sistem...50

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……….……....51

6.1 Kesimpulan………...……...51

6.2 Saran……...………...51

DAFTAR PUSTAKA

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 2.1. Graf dengan 6 vertex dan 7 edges ...5

2. Gambar 2.2. Graf G dan graf H ...8

3. Gambar 2.3. Graf dengan 5 vertex dan 8 edges...9

4. Gambar 2.4. Pohon dengan depth 3 ...11

5. Gambar 2.5. Pohon dengan 13 vertex dan 12 edge...14

6. Gambar 2.6. Vertex A...14

7. Gambar 2.7. Perluasan vertex A...15

8. Gambar 2.8. Perluasan vertexB………...15

9. Gambar 2.9. Perluasan vertex E...17

10.Gambar 2.10. Vertex F ditemukan ………...17

11.Gambar 3.1. Diagram Use CaseUse...22

12.Gambar 3.2. Context diagram ...………...31

13.Gambar 3.3. DAD level 1 sisi user...31

14.Gambar 3.4. Pohon Jalur Bis...32

15.Gambar 3.5. Path jalur bis Trans Jogja...33

16.Gambar 3.6. Rancangan Antarmuka Halaman Utama...34

17.Gambar 3.7. Rancangan Antarmuka Halaman Pencarian ………...………..35

18.Gambar 3.8. Rancangan Antarmuka Halaman Informasi Shelter...36

(18)

xviii

20.Gambar 3.10. Rancangan Antarmuka Halaman Kontak...38

21.Gambar 3.11. Rancangan Antarmuka Halaman About...39

22.Gambar 4.1. Halaman utama...42

23.Gambar 4.2. Halaman pencarian jalur...43

24.Gambar 4.3. Halaman Informasi Shelter...44

25.Gambar 4.4. Halaman jalur bis...45

26.Gambar 4.5. Halaman Kontak...46

(19)

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Trans Jogja merupakan salah satu alat transportasi darat di kota

Yogyakarta. Kehadiran bus Trans Jogja yang dapat dibilang baru di kota

Yogyakarta, telah mampu menarik perhatian masyarakat dengan

banyaknya jumlah penumpang setiap harinya. Akan tetapi timbul satu

permasalahan yaitu penumpang bus masih sulit menentukan jalur bus dari

shelter asal ke shelter tujuan yang seharusnya digunakan dan diharapkan

dapat menghemat waktu perjalanan mereka.

Informasi mengenai rute jalur bus yang ada selama ini hanya

berupa lembaran kertas, hal ini tentu mengakibatkan calon penumpang

harus menentukan secara manual jalur mana yang akan digunakan agar

sampai ke tujuan. Keterbatasan pegawai shelter dalam memberikan

informasi juga menjadi salah satu faktor kesulitan calon penumpang

dalam menentukan jalur yang akan digunakan. Alangkah baiknya apabila

terdapat suatu program bantu untuk mencari jalur bus Trans Jogja berupa

visualisasi gambar yang diletakkan pada setiap shelter, sehingga dapat

(21)

2

Dari permasalahan tersebut penulis mempunyai suatu gagasan

untuk membangun suatu aplikasi yang dapat membantu calon penumpang

untuk menentukan rute jalur Trans Jogja.

1.2Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, penulis membatasi

masalah sebagai berikut:

a. Program hanya digunakan untuk mencari jalur dari shelter awal ke

shelter tujuan.

b. Studi kasus yang digunakan adalah rute jalur bus Trans Jogja pada saat

penulisan tugas akhir dilaksanakan.

c. Data inputan dari user berupa titik shelter awal dan shelter tujuan.

d. Shelter yang ada tetap, tidak ada penambahan maupun penghapusan

shelter.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah membuat suatu program bantu untuk

menentukan jalur bus yang akan digunakan oleh calon penumpang bus

Trans Jogja.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian bagi masyarakat sebagai calon penumpang adalah

dapat mengetahui rute jalur bus Trans Jogja dari shelter asal ke shelter

tujuan.

(22)

3

1.5Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang ada, maka rumusan masalah

yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah bagaimana

mengimplementasikan aplikasi pencarian rute bus Trans Jogja dari suatu

shelter awal ke shelter tujuan.

1.6Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode

FAST (Framework for the Application of System Thinking). Metode ini meliputi:

a. Scope definition, merupakan penetapan ukuran dan batasan dari

penelitian.

b. Problem analysis, analisa masalah yang akan menghasilkan system

improvement objective yaitu, ukuran dari keberhasilan penelitian. c. Requirement analyisis, mengidentifikasi dan mengungkapkan

kebutuhan sistem.

d. Logical design, menterjemahkan kebutuhan user ke dalam sistem model.

e. Desicion analysis, mengidentifikasi solusi yang tepat untuk sistem. f. Physical design and integration, desain fisik dari sistem yang akan

dibangun.

(23)

4

1.7Sistematika Penulisan

a. BAB I : Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, rumusan

masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

b. BAB II : Landasan Teori, berisi tentang teori – teori yang

digunakan penulis dalam penyusunan tugas akhir, antara lain teori graf

dan teori lintasan terpendek.

c. BAB III : Analisis Desain dan Perancangan, berisi tentang use case diagram , data flow diagram, entity relationship diagram, mapping,

user interface design.

d. BAB IV : Implementasi Sistem, berisi tentang implementasi dan

testing dari program bantu yang dibuat sebagai tugas akhir.

e. BAB V : Analisis Hasil dan Pembahasan, berisi tentang analisa

hasil dari sistem yang telah dibangun.

f. BAB VI : Kesimpulan dan Saran, berisi tentang kesimpulan dan

(24)

5 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Graf

Suatu graf G terdiri dari 2 himpunan yang berhingga, yaitu

himpunan titik-titik tidak kosong (simbol V(G)) dan himpunan garis-garis

(simbol E(G)). (Siang, 2002)

Simbol V merupakan vertex (node atau titik) dan simbol E

(25)

6

Berdasarkan ada tidaknya loop atau garis paralel pada suatu graf, maka secara umum graf dapat digolongkan menjadi dua jenis :

1. Graf sederhana ( simple graph ).

Graf yang tidak memiliki loop maupun garis paralel.

2. Graf tak-sederhana ( unsimple-graph ).

Graf yang memiliki loop maupun garis paralel. Ada dua macam graf tak-sederhana, yaitu graf ganda ( multigraph ) dan

graf semu ( pseudograph ). Graf ganda adalah graf yang memiliki garis paralel, sedangkan graf semu adalah graf yang

memiliki loop.

Berdasarkan jumlah vertex pada suatu graf, maka secara umum

graf dapat digolongkan menjadi dua jenis:

1. Graf berhingga ( limited graph ).

2. Graf tak-berhingga ( unlimited graph ).

Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dapat

digolongkan menjadi dua jenis:

1. Graf berarah ( directed graph ).

Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah.

Pada graf berarah, ( v

j, vk ) dan ( vk , vj ) menyatakan dua

busur yang berbeda, dengan kata lain:

( v

(26)

7

Untuk busur ( v

j ,vk ), simpul vj disebut simpul asal

(initial vertex) dan untuk simpul v

k disebut simpul terminal

(terminal vertex) / simpul tujuan. 2. Graf tak-berarah (undirected graph).

Graf yang sisinya tidak memiliki orientasi arah.

Pada graf tak-berarah, urutan pasangan simpul yang

dihubungkan oleh sisi tidak diperhatikan, dengan kata lain:

( v

j ,vk ) = ( vk ,vj )

2.2 Sub Graf

Konsep subgraf sama dengan konsep himpunan bagian. Dalam

teori himpunan, himpunan A dikatakan merupakan himpunan bagian B

bila dan hanya bila setiap anggota A merupakan anggota B. Karena graf

merupakan himpunan yang terdiri dari vertex dan edges maka H dikatakan subgraf G jika semua vertex dan edges H juga merupakan vertex dan edges dalam G. (Siang, 2002)

Misalkan G adalah suatu graf. Graf H dikatakan subgraf G bila dan

hanya bila :

a. V (H) ⊆ V (G)

V (H) merupakan himpunan vertex dari graf H, sedangkan V

(27)

8

b. E (H) ⊆ E (G)

E (H) merupakan himpunan edges dari graf H, sedangkan E (G)

merupakan himpunan edgesdari graf G.

c. Setiap edges dalam H mempunyai titik ujung yang sama dengan edges tersebut dalam G.

Dari ketentuan di atas, ada beberapa hal yang dapat diturunkan:

1. Sebuah vertex dalam G merupakan subgraf G.

2. Sebuah edges dalam G bersama-sama dengan titik-titik

ujungnya merupakan subgraf G.

3. Setiap graf merupakan subgraf dari dirinya sendiri.

4. Dalam subgraf berlaku sifat transitif : Jika H adalah subgraf G

dan G adalah subgraf K, maka H adalah subgraf K.

(28)

9

E (H) = { } dan E (G) = { , , , } sehingga E (H) ⊆ E (G).

Edges di H merupakan loop pada dan edges juga merupakan loop

pada di G. Maka H merupakan subgraf G.

2.3 Representasi Graf dalam matriks

Matriks dapat digunakan untuk menyatakan suatu graf. Misalkan G

adalah graf berarah yang terdiri dari n vertex tanpa garis pararel. Matriks hubung yang sesuai dengan graf adalah matriks bujur sangkar n x n. A =

( ) dengan hubung adalah matriks bujur sangkar 5 x 5 :

(29)

10

2.4 Path

Dalam suatu graf G, dimisalkan v dan w adalah dua vertex di dalamnya. Suatu walk (perjalanan) dari v ke w akan menghasilkan path,

path sederhana, sirkuit dan sirkuit sederhana.

- Path merupakan walk dimana tidak ada edges yang dilalui lebih dari satu kali.

- Path sederhana merupakan walk dimana edges dan vertex yang dilalui tidak boleh berulang

- Sirkuit merupakan walk dimana edges yang dilalui berbeda, tetapi vertex awal dan vertex akhir harus sama.

- Sirkuit sederhana merupakan walk dimana edges dan vertex

yang dilalui berbeda, tetapi vertex awal dan vertex akhir harus sama. (Siang, 2002)

2.5 Lintasan Terpendek

Salah satu aplikasi dari graf berarah berlabel yang sering dipakai

adalah mencari lintasan terpendek dari satu vertex awal ke vertex tujuan. Apabila masalahnya adalah mencari jalur tercepat (jalur terpendek belum

tentu yang tercepat), lintasan terpendek tetap dapat digunakan dengan cara

mengganti bobot garis sehingga menyatakan waktu perjalanan antara

kedua titik. Cara yang sama dapat dipakai apabila dikehendaki mencari

(30)

11

Istilah-istilah objek tree, adalah :

(31)

12

- Tingkat / level suatu simpul ditentukan dari akar (root), sebagai level 1. Apabila simpul dinyatakan sebagai tingkat N, maka simpul-simpul

yang merupakan anaknya berada pada tingkat N+1.

- Derajat / degree menyatakan banyaknya anak/turunan di simpul

maksimum dari tingkat dalam tree tersebut dikurangi 1. Contoh dalam tree di atas, mempunyai depth 3.

- Successor adalah simpul yang berada di bawah simpul yang ditinjau. Contoh : Successor D adalah H.

- Descendant adalah seluruh simpul yang terletak sesudah simpul tertentu dan terletak pada jalur yang sama.

(32)

13

- Sibling adalah simpul-simpul yang memiliki parent yang sama dengan simpul yang ditinjau.

Contoh : Sibling I adalah J

- Parent adalah simpul yang berada satu level di atas simpul yang

ditinjau.

Contoh : Parent J adalah E

2.7 Algoritma Depth Fisrt Search

Pada Depth First Search, proses pencarian akan dilaksanakan

pada semua anaknya sebelum dilakukan pencarian ke node-node yang

se-level. Pencarian dimulai dari node akar ke level yang lebih tinggi.

Proses ini diulangi terus hingga ditemukaannya solusi.

Algoritma :

1. Deklarasikan dua list kosong: OpenList dan Closed List.

2. Tambahkan node awal ke Open List. 3. While Open List≠ 0, lakukan:

a. Hapus node pertama dari Open List.

b. Cek, apakah node tersebut adalah tujuan.

- Jika node tersebut adalah tujuan, pencarian dihentikan,

tambahkan node pada Closed List.

- Jika tidak, lanjutkan ke langkah berikutnya.

(33)

14

d. Tambahakan node tetangga pada awal dari Open List, dan tambahkan node yang dihapus pada Closed List. Lanjutkan

pencarian.

Contoh:

Temukan path diantara A sampai F Untuk pohon yang digambarkan pada Gambar 2.5 berikut ini:

Gambar 2.5 Pohon dengan 13 vertex dan 12 edge. Langkah 0

Dimulai dari root / node awal:

Gambar 2.6 Vertex A Tambahkan vertex A ke dalam Open List.

(34)

15

Closed List: <empty>

Langkah 1

Periksa vertex tetangga dari vertex A.

Gambar 2.7 Perluasan vertex A

Node A bertetangga dengan vertex B dan vertex C. Karena kita telah

selesai dengan vertex A, maka vertex A dipindahkan dari Open List ke dalam Closed List.

Open List: B, C Closed List: A

Langkah 2

Open List terdiri dari dua vertex, B dan C. Vertex pertama adalah B. Node B bukanlah vertex tujuan. Lanjutkan ke vertex tetangganya.

(35)

16

Vertex B telah diperluas, pindahkan vertex tersebut dari Open List ke Closed List. Vertex baru yang didapatkan adalah vertex D dan vertex E,

tambahkan vertex D dan E pada awal Open List.

Open List: D, E, C

Closed List: A, B

Langkah 3

Karena vertex D berada pada awal Open List, maka vertex D diperluas. Vertex D bukanlah vertex tujuan, kemudian pindahkan vertex D dari Open List ke dalam Closed List, sehingga terbentuk list:

Open List: E, C Closed List: A, B, D

Langkah 4

(36)

17

Gambar 2.9 Perluasan vertex E Open List: F, G, C

Closed List: A, B, D, E

Langkah 5

Selanjutnya ditemukan vertex F. Vertex F adalah node tujuan. Pencarian dihentikan.

Gambar 2.10 Vertex F ditemukan. Pindahkan vertex F dari Open List ke dalam Closed List.

Open List: G, C

(37)

18

(38)

19 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1Analisis Sistem 3.1.1 Identifikasi

Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang

digunakan penulis untuk mempermudah penentuan solusi yang

akan diambil. Dalam tugas akhir ini masalah yang ditemukan

adalah informasi jalur bus hanya berupa lembaran kertas yang

mengakibatkan pencarian jalur bus Trans Jogja masih dilakukan

secara manual. Padahal, bus ini melewati banyak shelter dan

memiliki rute khusus. Keterbatasan pegawai shelter dalam

memberikan informasi ikut berpengaruh dalam pencarian jalur ini.

Hal ini tentu saja menyulitkan para pengguna bus yang ingin

mendapatkan informasi secara cepat dan akurat.

3.1.2 Ruang Lingkup Masalah

Pada tahap ini dilakukan pembatasan terhadap masalah

yang akan dicari penyelesaiannya. Pembatasan ini bertujuan agar

program bantu dapat menyelesaikan masalah yang telah

diidentifikasi sebelumnya. Pembatasan yang dilakukan pada tugas

(39)

20

a. Shelter yang digunakan adalah shelter khusus

pemberhentian bus Trans Jogja.

b. Dalam sistem tidak terdapat proses penambahan,

pengubahan dan penghapusan shelter dikarenakan

untuk melakukan proses tersebut diperlukan juga

perubahan shelter secara fisik. Hal ini tentu akan

memakan waktu yang lama dan membutuhkan prosedur

yang tidak mudah.

3.2Kebutuhan Sistem

3.2.1 Kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan

dalam dalam proses pembuatan program bantu yaitu: Processor

AMD Athlon 3200 atau lebih baik, 512 Mb RAM atau lebih besar,

Keyboard, Mouse, Sistem operasi Windows XP, Macromedia

Flash 8.

3.2.2 Kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan

dalam implementasi program bantu yaitu: Processor Pentium IV

atau lebih baik, 512 Mb RAM atau lebih besar, Keyboard, Mouse,

Sistem operasi Windows XP, Macromedia Flash 8.

3.3Perancangan Input

Program bantu membutuhkan input dari user untuk mencari jarak

antar shelter. Inputan ini diperoleh dari user dengan cara mengklik shelter

pertama sebagai shelter awal, kemudian dilanjutkan dengan mengklik

(40)

21

3.4Perancangan Output

Rancangan output yang merupakan hasil dari program bantu adalah

berupa teks berisikan tabel jalur yang harus digunakan beserta rute bus

melaju dari shelter awal ke shelter tujuan.

3.5Identifikasi Obyek

Tahap ini melakukan identifikasi terhadap obyek-obyek yang

terdapat dalam ruang lingkup permasalahan. Obyek-obyek tersebut adalah:

a. Obyek shelter dengan informasi berupa nama dan letak

geografis shelter sesuai dengan peta yang ada, serta hubungan

dari setiap shelter.

b. Obyek Jalur yang merupakan informasi rute bus yang melewati

shelter dan juga berisi informasi jarak tiap shelter.

3.6Identifikasi Aktor

Dilihat dari permasalahan yang ada, aktor yang berhubungan

langsung dengan program bantu yaitu:

User

User disini merupakan orang yang menggunakan program

bantu hanya untuk mencari jalur bus yang akan digunakan dan

(41)

22

3.7Use Case 3.7.1 User

Mencari jalur bis

Melihat data jalur

Melihat informasi kontak Melihat informasi shelter

Melihat informasi about

(42)

23

3.7.2 Definisi Use Case

Use Case merupakan penjelasan mengenai

kegiatan-kegiatan dalam sistem yang dilakukan oleh masing-masing

pengguna(actor). Use case yang ada pada sistem pencarian jalur bus Trans Jogja terdapat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Definisi Use Case User

Nama Use case Deskripsi Use case Pelaku yang berpartisipasi Mencari jalur

melalui menu pencarian

Use case ini menggambarkan proses mencari jalur melalui menu pencarian jalur

User

Melihat informasi halte yang ada pada sistem

Use case ini menggambarkan proses user melihat informasi halte yang ada

User

Melihat informasi jalur yang ada pada sistem

Use case ini menggambarkan proses user melihat informasi jalur yang ada proses user melihat informasi kontak. proses user melihat informasi about.

(43)

24

3.7.3 Narasi Use Case (Use case Narative)

Bagian ini menjelaskan mengenai langkah-langkah kegiatan

dalam setiap use case.

Tabel 3.2 Narasi Use Case Mencari Jalur

Author : Malichah Charitsah Date : 26 November 2009 Version : 1.0 shelter awal ke shelter tujuan.

Precondition: -

Trigger: Use case ini digunakan apabila user akan melihat mencari jalur dari shelter awal ke shelter tujuan.

Typical Course of event:

Actor Action System Response

Step 1: user memanggil halaman utama aplikasi

Step 3: User mengklik gambar shelter pertama sebagai shelter awal

Step 2: Sistem menampilkan halaman utama aplikasi.

(44)

25

Step 5: User mengklik gambar shelter kedua sebagai shelter

tujuan Step 6: Sistem menampilkan nama shelter yang dipilih

Step 7: Sistem melakukan proses pencarian jalur, kemudian menampilkan hasil pencarian.

Alternate Course:

Alt-step 5: User mengklik gambar shelter kedua sebagai shelter tujuan, pada shelter yang sama dengan shelter awal

Alt-step 6: Sistem menampilkan pesan bahwa shelter awal sama dengan shelter tujuan.

Conclusion: Sistem akan berjalan apabila pengaturan software sesuai dengan hardware yang digunakan

Post Condition: User berhasil mencari jalur yang akan digunakan Business Rules: -

Implementation Constrains and Specifications:

(45)

26

Tabel 3.3 Narasi Use Case Melihat Informasi Shelter

Author : Malichah Charitsah Date : 26 November 2009 Version : 1.0

Use case Name: melihat informasi Shelter Jenis Use case Business Requirements: ฀

Decription: Use case ini menggambarkan proses user melihat informasi halte yang di sediakan pada sistem

Precondition: -

Trigger: Use case ini digunakan apabila user akan melihat informasi halte yang disediakan oleh sistem.

Typical Course of event:

Actor Action System Response

Step 1: user memanggil halaman yang diinginkan user

Alternate Course:

Alt-step 3: User menutup aplikasi sehingga user tidak dapat lagi melihat informasi yang disedikan.

Conclusion: Sistem akan berjalan apabila pengaturan software sesuai dengan hardware yang digunakan

(46)

27

Business Rules: - Implementation Constrains and Specifications:

Harus dapat diakses setiap saat.

Tabel 3.4 Narasi Use Case Melihat Informasi Jalur

Author : Malichah Charitsah Date : 26 November 2009 Version : 1.0

Use case Name: melihat informasi Jalur Jenis Use case Business Requirements: ฀

Decription: Use case ini menggambarkan proses user melihat informasi jalur yang di sediakan pada sistem

Precondition: -

Trigger: Use case ini digunakan apabila user akan melihat informasi jalur yang disediakan oleh sistem.

Typical Course of event:

Actor Action System Response

(47)

28

Alternate Course:

Alt-step 3: User menutup aplikasi sehingga user tidak dapat lagi melihat informasi yang disedikan.

Conclusion: Sistem akan berjalan apabila pengaturan software sesuai dengan hardware yang digunakan

Post Condition: User berhasil melihat informasi jalur yang disedikan oleh aplikasi

Business Rules: - Implementation Constrains and Specifications:

Harus dapat diakses setiap saat.

Tabel 3.5 Narasi Use Case Melihat Informasi Kontak

Author : Malichah Charitsah Date : 26 November 2009 Version : 1.0

Use case Name: melihat informasi Kontak Jenis Use case Business Requirements: ฀

Decription: Use case ini menggambarkan proses user melihat informasi kontak yang di sediakan pada sistem

Precondition: -

Trigger: Use case ini digunakan apabila user akan melihat informasi kontak yang disediakan oleh sistem.

Typical Course of event:

Actor Action System Response

Step 1: user memanggil halaman utama aplikasi

(48)

29

Step 3: memanggil halaman kontak yang ada pada aplikasi

halaman utama aplikasi.

Step 4: Sistem menampilkan halaman yang diinginkan user

Alternate Course:

Alt-step 3: User menutup aplikasi sehingga user tidak dapat lagi melihat informasi yang disedikan.

Conclusion: Sistem akan berjalan apabila pengaturan software sesuai dengan hardware yang digunakan

Post Condition: User berhasil melihat informasi kontak yang disedikan oleh aplikasi

Business Rules: - Implementation Constrains and Specifications:

Harus dapat diakses setiap saat.

Tabel 3.6 Narasi Use Case Melihat Informasi About

Author : Malichah Charitsah Date : 26 November 2009 Version : 1.0

Use case Name: melihat informasi About Jenis Use case Business Requirements: ฀

Decription: Use case ini menggambarkan proses user melihat informasi about yang di sediakan pada sistem

(49)

30

Trigger: Use case ini digunakan apabila user akan melihat informasi about yang disediakan oleh sistem.

Typical Course of event:

Actor Action System Response

Step 1: user memanggil halaman utama aplikasi

Step 3: memanggil halaman about yang ada pada aplikasi

Step 2: Sistem menampilkan halaman utama aplikasi.

Step 4: Sistem menampilkan halaman yang diinginkan user

Alternate Course:

Alt-step 3: User menutup aplikasi sehingga user tidak dapat lagi melihat informasi yang disedikan.

Conclusion: Sistem akan berjalan apabila pengaturan software sesuai dengan hardware yang digunakan

Post Condition: User berhasil melihat informasi about yang disedikan oleh aplikasi

Business Rules: - Implementation Constrains and Specifications:

Harus dapat diakses setiap saat.

3.8Diagram Arus Data 3.8.1 Context Diagram

Context Diagram menggambarkan interaksi antara

(50)

31

user

Lihat shelter, Lihat jalur, cari jalur bis

Informasi Shelter, informasi jalur bus, informasi trayek

0

Program pencarian jalur

bis

Gambar 3.2 Context diagram

3.8.2 DAD level 1 sisi user

DFD level 1 Sisi User menggambarkan proses sistem untuk

user. User dapat melakukan pencarian jalur dari shelter awal menuju shelter tujuan. User juga dapat melihat informasi shelter maupun jalur dari aplikasi.

Gambar 3.3 DAD level 1 sisi user

3.9Perancangan Model

Dalam membangun pohon pada pencarian rute bus Trans Jogja

(51)

32

Informasi yang ada dalam vertex meliputi nama shelter dan lokasi shelter. Sedangkan informasi yang ada dalam edge meliputi shelter awal,

shelter tujuan dan jalur.

Proses pencarian jalur dilakukan dengan metode Depth Fisrt

Search.

Sebagai contoh:

Dipilih shelter awal Cik Ditiro 2 dan shelter akhir JIH.

Cik Ditiro 2

Kasudagama

UNY

Jombor Debrito

JIH Manggung Panti Rapih

Gambar 3.4 Pohon Jalur Bus

Hasil pencarian:

(52)

33

3.10 Desain Rute

Bus Trans Jogja memiliki 6 jalur yang beroperasi melewati shelter.

Jika digambarkan, maka akan terbentuk path sebagai berikut :

Gambar 3.5 Path jalur bus Trans Jogja

Gambar 3.5 di atas menunjukkan path jalur bus Trans Jogja dimana

terdapat enam jalur berbeda yang melewatinya. Data shelter maupun jalur

dapat dilihat pada lampiran.

(53)

34

3.11Perancangan Antarmuka

Perancangan Antarmuka ini digunakan untuk memberikan

gambaran mengenai program yang akan dibuat, meliputi:

3.11.1 Halaman Utama

Gambar 3.6 Rancangan Antarmuka Halaman Utama

Gambar 3.6 menunjukkan halaman utama dari program.

Pada halaman ini terdapat kata sambutan sebelum memeulai proses

pencarian. Pada halaman ini terdapat menu-menu pilihan yang

dapat dipilih untuk melihat fasilitas menu lainnya. Pencarian Rute Jalur Bus Trans Jogja

Pencarian Jalur

Informasi Shelter

Jalur Bus

Kontak

(54)

35

3.11.2 Halaman Pencarian jalur

Gambar 3.7 Rancangan Antarmuka Halaman Pencarian

Pengguna dapat berinteraksi secara langsung dengan

halaman ini. Pada halaman ini terdapat peta digital kota

Yogyakarta lengkap dengan letak shelter dan jalur yang dilewati

bus Trans Jogja. Didalamnya terdapat fasilitas zoom untuk

membesarkan dan mengecilkan gambar. Sehingga memudahkan

user dalam membaca peta.

Di bawah item menu pencarian jalur, nantinya terdapat

keterangan yang berisi tentang shelter awal dan shelter akhir yang

telah dipilih pengguna beserta dengan hasil pencarian jalur bus

dalam bentuk teks.

Pencarian Rute Jalur Bus Trans Jogja

Peta Digital Jalur yang

dilewati bus Trans Jogja Pencarian Jalur

Shelter Awal:

Shelter tujuan:

(55)

36

3.11.3 Halaman Informasi Halte

Gambar 3.8 Rancangan Antarmuka Halaman Informasi

Shelter

Gambar 3.8 menunjukkan halaman pada Menu Informasi

Shelter. Tampilan halaman sama seperti halaman utama, hanya saja

yang membedakan keduanya adalah form sebelah kanan yang

semula merupakan gambar peta digital berubah menjadi daftar

informasi halte / shelter.

Pencarian Rute Jalur Bus Trans Jogja

Pencarian Jalur

Informasi Shelter

Jalur Bus

Kontak

(56)

37

3.11.4 Halaman Jalur Bus

Gambar 3.9 Rancangan Antarmuka Halaman Informasi Jalur Bus

Gambar 3.9 menunjukkan tampilan dalam halaman Menu

Informasi Jalur Bus. Pada halaman ini terdapat informasi yang

menunjukkan rute jalur bus Trans Jogja secara keseluruhan. Pencarian Rute Jalur Bus Trans Jogja

Pencarian Jalur

Informasi Shelter

Jalur Bus

Kontak

(57)

38

3.11.5 Halaman Kontak

Gambar 3.10 Rancangan Antarmuka Halaman Kontak.

Gambar 3.10 menunjukkan informasi alamat yang dapat dihubungi

jika ingin mengetahui lebih jelas lagi mengenai Trans Jogja atau

jika ada saran dan kritik yang membangun.

Pencarian Rute Jalur Bus Trans Jogja

Pencarian Jalur

Informasi Shelter

Jalur Bus

Kontak

(58)

39

3.11.6 Halaman About

Gambar 3.11 Rancangan Antarmuka Halaman About.

Gambar 3.11 menunjukkan informasi mengenai program pencarian

jalur bus meliputi cara kerja program.

Pencarian Rute Jalur Bus Trans Jogja

Pencarian Jalur

Informasi Shelter

Jalur Bus

Kontak

(59)

40 BAB IV

IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi program pencarian jalur

Trans Jogja yang perancangannya telah dibuat pada bab sebelumnya. Program

yang dihasilkan adalah membuat sistem pencarian jalur bus Trans Jogja. Program

juga dapat digunakan untuk melihat data jalur dan data shelter yang ada

4.1. Implementasi Kebutuhan Sistem 4.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras

- Processor AMD Athlon 3200

- Memori 512 Mb RAM

4.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak

- Sistem operasi Windows XP - Macromedia Flash 8

4.2. Implementasi Program

Berikut adalah implementasi algoritma pencarian Depth Fisrt Search yang digunakan dalam aplikasi.

4. Deklarasikan dua list kosong: Open List dan Closed List.

(60)

41

5. Tambahkan node awal ke Open List.

openList.push(start);

6. While Open List≠ 0, lakukan:

e. Hapus node pertama dari Open List.

while (openList.length>0) {

var node:Vertex = Vertex(openList.pop());

f. Cek, apakah node tersebut adalah tujuan.

- Jika node tersebut adalah tujuan, pencarian dihentikan,

tambahkan node pada Closed List.

closedList.push(node); if (node == finish) { return closedList; }

- Jika tidak, lanjutkan ke langkah berikutnya.

g. Ambil node tetangga dari node yang telah dipindahkan.

h. Tambahakan node tetangga pada awal dari Open List, dan tambahkan node yang dihapus pada Closed List. Lanjutkan

pencarian.

start.wasVisited = true;

for (var i:Number = 0; i<node.neighbor.length; i++) { if (!node.neighbor[i].wasVisited) {

openList.push(node.neighbor[i]); node.neighbor[i].wasVisited = true; }

(61)

42

4.3. Implementasi Antarmuka

Berikut adalah hasil implementasi antarmuka yang telah dirancang

pada bab sebelumnya.

4.3.1. Halaman Utama

Gambar 4.1 Halaman utama

Halaman ini merupakan halawan awal saat pertama kali

aplikasi dijalankan. Menampilkan gambar penumpang yang akan

(62)

43

4.3.2. Halaman Pencarian jalur

Gambar 4.2 Halaman pencarian jalur

Halaman ini merupakan halaman pencarian jalur bus Trans

Jogja. Pada halaman ini ditampilkan peta digital kota Jogja yang

didalamnya terdapat shelter Trans Jogja yang berupa tombol. Jika

tombol shelter pertama di klik, maka akan muncul nama shelter pada

teks filed shelter awal. Kemudian jika shelter kedua diklik maka

akan muncul nama shelter pada teks field shelter tujuan. Setelah

program melakukan proses pencarian, hasilnya akan ditampilkan

(63)

44

4.3.3. Halaman Informasi Shelter

Gambar 4.3 Halaman Informasi Shelter

Halaman ini memberi informasi nama sekaligus lokasi shelter

yang digunakan sebagai tempat pemberhentian bus Trans Jogja.

Terdapat dua buah button, prev dan next dalam halaman ini. Button

(64)

45

4.3.4. Halaman Informasi Jalur Bus

Gambar 4.4 Halaman jalur bus

Halaman ini memberi informasi jalur bus yang melintasi tiap

shelter yang ada. Dalam halaman ini juga terdapat dua buah button, prev dan next. Button next digunakan untuk menuju halaman selanjutnya jika di klik, sedangkan button prev digunakan untuk

(65)

46

4.3.5. Halaman Kontak

Gambar 4.5 Halaman Kontak

Halaman ini memberikan informasi kontak yang dapat

dihubungi jika ada kritik atau saran yang dapat meningkatkan

pelayanan pengelola Trans Jogja kepada masyarakat pengguna bus

(66)

47

4.3.6. Halaman About

Gambar 4.6 Halaman About

Halaman ini memberikan informasi mengenai tujuan dan cara

(67)

48 BAB V

ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

5.1 Analisis Hasil Perangkat Lunak Terhadap Stakeholder

Setelah Aplikasi Pencarian Jalur Bus Trans Jogja diujicobakan kepada

30 responden diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Tampilan interface baik dengan score 5,93 pada skala1-7.

2. Ketertarikan terhadap aplikasi sehingga ingin melihat lebih dalam isi

aplikasi adalah baik dengan score 5,9 pada skala 1-7.

3. Kemudahan mendapatkan informasi jalur bus baik dengan score 5,9 pada

skala 1-7.

4. Kelengkapan informasi dalam aplikasi cukup baik sampai baik dengan

score 5,6 dengan skala 1-7.

5. Kejelasan informasi yang disajikan baik dengan dengan score 5,9 pada

skala 1-7.

6. Aplikasi bermanfaat bagi pengguna baik score 6,06 pada skala 1-7.

7. Aplikasi mudah dioperasikan / dijalankan baik dengan score 6,3 pada skala

1-7.

5.2 Analisis Teknologi

Untuk melakukan pengujian aplikasi aplikasi ini, penulis

menggunakan perangkat laptop. Dari hasil pengujian, aplikasi ini dapat berjalan dengan baik.

Pengguna dapat dengan mudah melakukan pencarian jalur bus Trans

Jogja. Disamping itu pengguna juga mendapatkan informasi mengenai shelter

(68)

49

5.3 Analisis Hasil Output Program

Dalam program terdapat beberapa menu yang dapat dipilih oleh

pengguna. Hasil output program dari masing-masing menu tersebut adalah:

1. Menu Awal

Menampilkan gambar penumpang yang akan menggunakan

bus pada salah satu shelter.

2. Pencarian Jalur

Menampilkan peta digital kota Jogja yng didalamnya

terdapat shelter Trans Jogja. Ketika tombol pertama diklik, maka

muncul nama shelter pada field Shelter Awal. Jika shelter kedua

diklik, maka akan muncul nama shelter pada field Shelter Tujuan.

Kemudian program melakukan proses pencarian.

Hasil pencarian program ditampilkan pada field Hasil

Pencarian berupa shelter-shelter yang dilalui dan jalur apa saja

yang dapat digunakan.

3. Informasi Shelter

Menampilkan informasi nama dan lokasi shelter, sekaligus

jalur-jalur yang melewati shelter tersebut.

4. Jalur Bus

Menampilkan informasi trayek jalur bus yang ada dalam

rute bus Trans Jogja.

5. Kontak

Menampilkan informasi kontak yang dapat dihubungi oleh

pengguna bus Trans Jogja.

6. About

Menampilkan penjelasan mengenai cara kerja program

(69)

50

5.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem

Setelah dilakukan proses pengujian, aplikasi ini memiliki kekurangan dan

kelebihan.

5.3.1 Kelebihan Sistem

1. Pengguna dapat melakukan pencarian jalur secara cepat.

2. Pengguna dapat melihat informasi shelter dan jalur yang

ada.

3. Setiap titik shelter pada peta dapat memberikan informasi

mengenai shelter itu sendiri.

5.3.2 Kekurangan Sistem

1. Aplikasi ini masih bersifat statis, belum mampu melakukan

penambahan data dan informasi, seperti penambahan

(70)

51 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN

1. Dari pengujian yang di lakukan kepada user pengguna bis Trans Jogja berupa kuesiner, secara umum di dapat hasil bahwa mayoritas

responden menyatakan tampilan, ketertarikan terhadap aplikasi,

kemudahan yang di berikan aplikasi, kejelasan informasi, kemudahan

menjalankan aplikasi dan manfaat bagi pengguna baik. Kemudian

dalam kelengkapan informasi responden menyatakan cukup baik.

Secara keseluruhan aplikasi ini adalah baik.

2. Aplikasi ini mempermudah pengguna dalam mencari jalur bus yang

akan digunakannya.

3. Sistem ini dapat membantu pihak pengelola Trans Jogja dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna bus Trans Jogja.

6.2. SARAN

1. Sistem memberikan fasilitas untuk menambahkan shelter dan jalur.

2. Hasil pencarian menggunakan animasi bus bergerak dari shelter awal

ke shelter tujuan.

3. Sistem memberikan informasi mengenai shelter POS (Point of Sales)

dimana pengguna bisa mendapatkan tiket berlangganan di shelter

(71)

DAFTAR PUSTAKA

1. Siang, Jong Jek. 2002. Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer. Yogyakarta: Andi Offset

2. Munir, Rinaldi. 2001. Buku Teks Ilmu Komputer Matematika Diskrit. Bandung: Penerbit Informatika.

3. Chinnathambi, Kirupa. Depth First and Breadth First Search.

http://www.kirupa.com/developer/actionscript/depth_breadth_search.htm, 14 Agustus 2008.

4. Aditia, Riki, Prasodjo, Fachrul, Ritonga, Irwansyah. 2007. Pencarian Jalur dengan Depth First Search dan Breadth First Search.

http://74.125.153.132/search?q=cache:dKHruoDwxZkJ:www.ittelkom.ac.i

Gambar

Gambar 2.1 Graf dengan 6 vertex  dan 7 edges. (Siang, 2002)
Gambar 2.2. graf G dan graf H
Gambar 2.3 Graf dengan 5 vertex dan 8 edges.
Gambar 2.4 Pohon dengan depth 3.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pembahasan diatas dikatakan bahwa Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Beasiswa BSM metode Simple Additive Weighting (SAW) dapat diterapkan untuk

Berdasarkan hasil dari perancangan, maka dilakukan pengujian secara kualitatif kepada pihak Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kab.Nabire dalam hal ini

Hal ini disebabkan oleh pengaruh iklim dingin dari Australia, suhu yang ideal untuk pertanaman gandum jatuh pada periode Juli-September namun kenda- lanya adalah

Ketika alat ortodonsia diaktivasi, gaya yang diberikan pada gigi disalurkan ke semua jaringan di sekelilingnya sehingga gigi akan bergerak lebih besar dibandingkan dengan

Penularan toksoplasmosis dari hospes definitif maupun hospes intermediate ke hospes lainnya, termasuk diantaranya manusia dapat terjadi melalui beberapa cara berikut

Untuk memusatkan pengkajian, penelitian ini mengajukan rumusan masalah tentang bagaimana proses pemrograman ( programming ) Simpang5 TV dalam mengemas Ngaji Bareng

Kholifatus, 2014, Perbedaan tingkat motivasi belajar ditinjau dari tipe kepribadian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Malang, Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas

1. Secara simultan variabel Penataan Organisasi telah berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Kesehatan Kota Banjar, dalam hal ini variabel