• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR HUKUM. 2. Undang-Undang No 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan jo Undang-Undang No 17 Tahun 2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DASAR HUKUM. 2. Undang-Undang No 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan jo Undang-Undang No 17 Tahun 2006"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KEY FACTORS….

Pahami nilai pabean ≠ nilai transaksi (tidak selalu

sama)

Hal-hal yang dapat menggugurkan nilai transaksi

Deklarasi Nilai Pabean (DNP) adalah hal penting –

(3)

DASAR HUKUM

1. Artikel VII GATT

2. Undang-Undang No 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan jo

Undang-Undang No 17 Tahun 2006

3. PMK No.160/PMK.04/2010 tentang Nilai Pabean Untuk

Penghitungan Bea Masuk

4. PMK No. 34/PMK.04/2016 tentang Nilai Pabean Untuk

Penghitungan Bea Masuk

5. PMK No. 67/PMK.04/2016 tentang Deklarasi Inisiatif

(Voluntary Declaration) Atas Nilai Pabean Untuk Penghitungan

Bea Masuk

6. PERDIRJEN BC No. 17/BC/2016 tentang Mekanisme Konsultasi

Nilai Pabean

7. PERDIRJEN BC No. 18/BC/2016 tentang Lembar Penelitian dan

Penetapan Tarif dan Nilai Pabean

(4)

Pasal 12 (1) UU 17/2006 :

Dasar Hukum

Barang impor dipungut bea masuk berdasarkan

tarif setinggi-tingginya 40 % dari nilai pabean

untuk penghitungan bea masuk

1. Undang-Undang No 10 Tahun 1995 tentang

Kepabeanan jo Undang-Undang No 17 Tahun 2006

2. PMK No.160/PMK.04/2010 tentang Nilai Pabean

Untuk Penghitungan Bea Masuk

(5)

Nilai Pabean

adalah nilai yang digunakan sebagai dasar untuk

menghitung Bea Masuk dan Pajak dalam rangka

impor

Pengertian

(6)

Agreement on Implementation of

Article VII of GATT

Diratifikasi dgn UU No. 7 tahun 1994

Negara berkembang (termasuk Indonesia) wajib

menerapkan Agreement tsb max tahun 2000

Indonesia telah menyesuaikan dgn disahkannya

UU No. 10 tahun 1995

(7)

Metode Penetapan Nilai Pabean

Metode I, nilai transaksi barang impor ybs

Metode II, nilai transaksi barang identik

Metode III, nilai transaksi barang serupa

Metode IV, metode deduksi

Metode V, metode komputasi

Metode VI, pengulangan (

fall

back)

Metode I s/d Metode VI hrs diterapkan secara hierarkhi

Atas permintaan Importir Metode V dapat digunakan

mendahului Metode IV

Metode I s/d Metode VI hrs diterapkan secara hierarkhi

Atas permintaan Importir Metode V dapat digunakan

mendahului Metode IV

(8)

METODE I

(PS 15 AYAT 1)

NILAI PABEAN UNTUK

PENGHITUNGAN BEA

MASUK ADALAH NILAI

TRANSAKSI DARI BARANG

IMPOR YANG

BERSANGKUTAN

(9)

Definisi Nilai Transaksi

HARGA YANG SEBENARNYA ATAU

SEHARUSNYA DIBAYAR

OLEH PEMBELI KEPADA PENJUAL

ATAS BARANG YANG DIJUAL

UNTUK DIEKSPOR KE DALAM DAERAH

PABEAN

(10)

HARGA SEBENARNYA (ACTUAL PAID)

JIKA PADA SAAT DIIMPOR, IMPORTIR TELAH MELUNASI

PEMBAYARAN

HARGA SEHARUSNYA (PAYABLE)

JIKA PADA SAAT BARANG DIIMPOR, IMPORTIR BELUM

MELUNASI PEMBAYARAN BAIK SEBAGIAN ATAU

SELURUHNYA

(11)

TIDAK TERMASUK HARGA YG SEBENARNYA / SEHARUSNYA

DIBAYAR

pengeluaran pembeli untuk

kepentingannya

bunga / deviden

discount

post importation cost (biaya

pemeliharaan, bantuan teknis,

pengangkutan setelah

(12)

PENGELUARAN PEMBELI UNTUK KEPENTINGANNYA

SENDIRI

Biaya uji coba

Biaya pembuatan ruang pamer

Biaya penyelidikan pasar

Biaya pembukaan LC

Dan pengeluaran lainnya untuk

(13)

BUNGA / DEVIDEN

Nilai bunga dan pengaturan pembayaran harus tertulis

dalam dokumen pelengkap pabean

Bila perlu pembeli harus menunjukkan :

barang benar-benar dibeli dengan harga sebenarnya

/seharusnya

tingkat bunga tidak melebihi tingkat bunga pada

umumnya (di negara penjual/pembeli sesuai

kesepakatan)

Deviden oleh pembeli kepada penjual yg tidak terkait dg

barang impor

(14)

DISCOUNT

Cash Discount

Quantity Discount

Trade Discount

(15)

POST IMPORTATION COST

ongkos pengangkutan atau biaya

lainnya setelah pengimporan

Biaya konstruksi, pengembangan,

perakitan, pemeliharaan atau bantuan

tehnik yg dilaksanakan setelah

pengimporan

(16)

NILAI TRANSAKSI ditetapkan berdasarkan

suatu TRANSAKSI JUAL BELI. Ada penjual yang

menyerahkan barang dan menerima pembayaran.

Ada pembeli yang melakukan pembayaran dan

menerima penyerahan barang

(17)

BUKAN TRANSAKSI JUAL BELI

barang konsinyasi

barang yang dikirim cuma-cuma (promosi, kiriman

hadiah, contoh)

barang diimpor

intermediary

yg tidak membeli barang

barang yang diimpor anak cabang perusahaan yg

bukan badan hukum tersendiri

barang sewaan (under lease)

(18)

BIAYA-BIAYA YG HARUS DITAMBAHKAN PADA

NILAI TRANSAKSI

Biaya tambahan, sepanjang belum termasuk dalam

nilai transaksi

Assist

Royalty dan biaya lisensi

Proceeds

Biaya transportasi

Biaya pemuatan, pembongkaran dan penanganan

terkait pengangkutan barang impor

Insurance

1

2

3

4

5

6

7

(19)

BIAYA-BIAYA TAMBAHAN

Komisi dan jasa kecuali komisi

pembelian

Biaya mengemas

Biaya mengepak

1

(20)

ASSIST

nilai dari barang dan/atau jasa

yang dipasok oleh pembeli (importir) kepada

penjual (eksportir)

dengan cuma-cuma atau harga yang diturunkan

untuk kepentingan produksi dan penjualan barang

yang akan diekspor ke Indonesia

sepanjang belum termasuk pada nilai transaksi

(21)

UNSUR ASSIST

a) material, komponen, bagian dan barang sejenis

yang terkandung pada barang

b) peralatan, cetakan, barang sejenis yang

digunakan untuk pembuatan barang

c)

material yang dikonsumsi untuk pembuatan

barang

d) tehnik, pengembangan, design, perencanaan dan

sket-sket dll,

yang dibuat diluar Daerah Pabean

(22)

ROYALTI DAN BIAYA LISENSI

Royalti dan biaya lisensi ditambahkan pada harga

yang sebenarnya / seharusnya dibayar sepanjang

belum termasuk dalam nilai transaksi

3

PEMBAYARAN

YANG BERKAITAN DENGAN PERDAGANGAN / PEMAKAIAN

BARANG

YANG MENGANDUNG HAKI

(23)

PERSYARATAN ROYALTI/BIAYA

LISENSI TERMASUK DALAM NILAI

TRANSAKSI

DIBAYAR OLEH IMPORTIR

MERUPAKAN PERSYARATAN PEMBELIAN BARANG IMPOR

(24)

PROCEEDS

nilai dari bagian pendapatan

yang diperoleh pembeli (importir)

atas penjualan kembali, pemanfaatan atau

pemakaian barang impor yang bersangkutan di

Daerah Pabean

yang disampaikan secara langsung atau tidak

langsung

kepada penjual (eksportir)

(25)

FREIGHT

Adalah biaya transportasi barang impor ke

pelabuhan atau tempat impor di Daerah Pabean

freight yang sebenarnya / seharusnya dibayar

pada umumnya tercantum dalam B/L atau AWB

jika barang impor merupakan consolidation

cargo, digunakan freight yang tertera di House /

Home B/L atau House / Home AWB

(26)

FREIGHT

jika biaya freight tidak tertera di BL / tidak terdapat data

yang obyektif dan terukur, freight:

5% x Fob (dari Asean)

10% x Fob (dari Asia non Asean dan Australia)

15% x Fob (dari luar Asia dan Australia)

jika biaya freight tidak tertera di AWB digunakan tarif

IATA

bila dalam 1 PIB terdapat beberapa jenis barang, freight:

Perbandingan berat/volume brg dgn berat/volume total X

total

freight,

bila tidak bisa :

Perbandingan harga brg dgn harga total X total

freight

(27)

BIAYA YANG BERKAITAN DENGAN

PENGANGKUTAN BARANG IMPOR

INLAND FREIGHT

BIAYA PEMUATAN

BIAYA PEMBONGKARAN

BIAYA PENYIMPANAN

BIAYA PENANGANAN BARANG

(HANDLING CHARGES)

(28)
(29)

ASURANSI

PERTANGGUNGAN ATAS

PENGANGKUTAN BARANG IMPOR

(FREIGHT INSURANCE)

ADALAH SUATU AKTA YANG BERISI PERTANGGUNGAN YG

DIBUAT SECARA TERTULIS / DITERBITKAN OLEH

PERUSAHAAN ASURANSI ATAU UNDERWRITERNYA

7

(30)

BESARNYA BIAYA ASURANSI

 Dlm hal bukan CIF, Importir wajib melampirkan :

 asli Polis Asuransi Individual Policy (closed) atau

 asli Sertifikat Asuransi dan fotocopy Polis Asuransi (Open Floating Policy dan Open Cover Policy)

 Bila dok asuransi tidak diserahkan atau tdk memenuhi kriteria, besarnya asuransi ditetapkan 0,5% dari CFR

 Apabila asuransi ditutup didalam negeri, maka biaya asuransi dianggap 0 (nol)

 Bila dalam 1 PIB terdapat beberapa jenis barang, biaya asuransi:

 Perbandingan berat/volume brg dgn berat/volume total X total biaya asuransi, kalo tidak bisa :

(31)

PERSYARATAN NILAI TRANSAKSI

tidak terdapat pembatasan atas pemanfaatan atau

pemakaian barang impor

tidak terdapat persyaratan atau pertimbangan

terhadap pembelian atau harga barang impor yang

mempengaruhi harga barang yang bersangkutan

tidak terdapat proceeds yang tidak dapat

ditambahkan (dihitung) pada nilai transaksi

tidak terdapat hubungan antara pembeli

(importir) dan penjual (eksportir) yg

mempengaruhi harga

1

2

3

(32)

PEMBATASAN YANG MEMPENGARUHI

HARGA

BARANG IMPOR HANYA DIIJINKAN

UNTUK PAMERAN

BARANG IMPOR HANYA DIIJINKAN

DIJUAL KEPADA PIHAK TERTENTU

(33)

PERSYARATAN/PERTIMBANGAN YG DAPAT

MEMPENGARUHI HARGA

harga barang ditentukan dengan persyaratan pembeli

(importir) akan membeli barang lain dalam jumlah tertentu

harga barang yang bersangkutan ditentukan berdasarkan

harga barang lain yang dijual pembeli (importir) kepada

penjual (eksportir)

harga barang yang bersangkutan ditentukan berdasarkan

suatu bentuk pembayaran yang tidak ada hubungannya

dengan barang tersebut

(34)

PROCEEDS

Nilai dari bagian pendapatan yang diperoleh pembeli

(importir) atas penjualan kembali atau pemakaian barang

impor yang bersangkutan di Daerah Pabean yang

disampaikan secara langsung / tidak langsung kepada

penjual (eksportir)

3

Bila terdapat Proceed:

Importir harus memperkirakan besarnya

proceeds dalam PIB

Jika importir tidak dapat menghitung

besarnya proceeds, maka persyaratan

metode I tidak terpenuhi

(35)

HUBUNGAN ANTARA PEMBELI DAN PENJUAL

pegawai dan pimpinan pada perusahaan lainnya

dikenal/diakui secara hukum sebagai rekan dalam bisnis

pekerja dan pemberi kerja

secara langsung/tidak langsung menguasai 5% atau lebih

saham

secara langsung/tidak langsung mengawasi pihak lainnya

secara langsung/tidak langsung diawasi pihak ketiga

secara bersamaan secara langsung/tidak langsung mengawasi

pihak ketiga

merupakan anggota dari satu keluarga

(36)

Tambah :  biaya-biaya lain  assist  royalti  proceed  freight  inland freight  asuransi Tidak termasuk :  biaya kepentingan sendiri  bunga / deviden  discount

 post importation cost

NILAI TRANSAKSI

Syarat :

 transaksi jual beli

 tdk ada pembatasan

 tdk ada persyaratan

 tdk ada proceed*

(37)

METODE I TIDAK DIGUNAKAN

barang impor bukan merupakan subyek suatu penjualan untuk diekspor ke Daerah Pabean

nilai transaksi tidak memenuhi persyaratan

penambahan / pengurangan yg harus dilakukan terhadap harga yg sebenarnya atau yg seharusnya dibayar tdk

didukung oleh data yg obyektif dan terukur

Pejabat BC mempunyai alasan berdasarkan data yang obyektif dan terukur untuk meragukan kebenaran atau

keakuratan pemberitahuan nilai transaksi

1

2

3

(38)

Penjualan ?

Pembatasan ?

Persy / pertimb ?

Proceeds ? Dapat dihitung ?

Berhubungan ? Mempengaruhi harga ? Metode I y t y y y y y y y y y t t t t t y t t t t M II ? M III ? M IV ? M V ? (M VI) NP NP NP NP

FLOW CHART PENETAPAN NILAI PABEAN

t

Berkas PIB

(39)

METODE II

(ps. 15 ayat 2)

NILAI

TRANSAKSI

BARANG

IDENTIK

(40)

BARANG IDENTIK

Barang yang sama dalam segala hal

meliputi karakter fisik, mutu dan reputasi

dibuat dinegara yang sama

oleh produsen yang sama atau yang berbeda

perbedaan kecil yang tidak mempengaruhi

fungsi, karakter fisik, mutu, reputasi dan

(41)

CONTOH BARANG IDENTIK

DATA PIB :

• Steel sheet dalam lembaran digulung

• Ukuran : 5000x100x0,5

• Made in China

• Digunakan untuk perakitan kendaraan bermotor

DATA DI BC :

• Steel sheet dalam lembaran digulung

• Ukuran : 5000x100x0,5

• Made in China

• Digunakan untuk pembuatan silinder dapur industri

(42)

PERSYARATAN

Data berasal dari PIB yg NPnya ditetapkan sbg Nilai Transaksi dgn

kriteria :

Importir mempunyai bidang usaha yg jelas

Data memuat dgn jelas uraian, spesifikasi, dan satuan brg

Bukan dari importir yg NPnya akan ditetapkan

Tgl B/L atau AWB dari PIB brg identik dan brg yg sedang ditetapkan

NP-nya sama atau

max 30 hr sblm / sesudah

tgl BL/AWB dari PIB

yang sedang ditetapkan NPnya.

Jika terdapat lebih dari satu data yang memenuhi syarat, maka

digunakan data yang NTnya paling rendah

.

Tingkat perdagangan dan jumlah brg sama.

Dalam hal tingkat perdagangan dan jumlah brg tidak sama, dilakukan

penyesuaian dgn data yg obyektif dan terukur. Jika tidak ada data

untuk penyesuaian, metode II tidak dapat digunakan.

(43)

METODE III

(pasal 15 ayat 3)

NILAI PABEAN

BERDASARKAN NILAI

TRANSAKSI BARANG

SERUPA

(44)

BARANG SERUPA

Barang yang meskipun tdk sama dlm segala hal

tetapi memiliki karakter fisik sama , komponen

material sama, berfungsi sama dan secara komersial

saling dapat dipertukarkan

dibuat dinegara yang sama

(45)

CONTOH BARANG SERUPA

DATA PIB :

Digital Versetile Disk (DVD) Player

Merk : LG

Type : DV4S2H

Spec : Touch sensor button, various installation scene, DivX HD 720p, USB

Made in South Korea

DATA DI BC :

Digital Versetile Disk (DVD) Player

Merk : SAMSUNG Type : DVD 1080p9

Spec : Touch sensor button, various installation scene, DivX HD 720p, USB

Made in South Korea

(46)

SYARAT METODE III

Data berasal dari PIB yg NPnya ditetapkan sbg Nilai Transaksi dgn

kriteria :

Importir mempunyai bidang usaha yg jelas

Data memuat dgn jelas uraian, spesifikasi, dan satuan brg

Bukan dari importir yg NPnya akan ditetapkan

Tgl B/L atau AWB dari PIB brg identik dan brg yg sedang ditetapkan

NP-nya sama atau

max 30 hr sblm / sesudah

tgl BL/AWB dari PIB

yang sedang ditetapkan NPnya.

Jika terdapat lebih dari satu data yang memenuhi syarat, maka

digunakan data yang NTnya paling rendah

.

Tingkat perdagangan dan jumlah brg sama.

Dalam hal tingkat perdagangan dan jumlah brg tidak sama,

dilakukan penyesuaian dgn data yg obyektif dan terukur. Jika tidak

ada data untuk penyesuaian, metode III tidak dapat digunakan.

(47)

METODE IV

(ps 15 ayat 4)

NILAI PABEAN

BERDASARKAN

(48)

METODE DEDUKSI

penetapan NP berdasarkan harga satuan yg terjadi

dari penjualan oleh Importir di pasar daerah pabean,

atas :

barang impor ybs, atau

barang identik, atau

barang serupa

dengan kondisi sebagaimana saat brg diimpor

dikurangi dg sejumlah faktor pengurangan

(49)

FAKTOR PENGURANG

komisi

keuntungan

pengeluaran umum

biaya transpotasi

asuransi

biaya lain

bea masuk dan pajak impor

biaya2 setelah brg tiba di pelab

(50)

PERSYARATAN PENGGUNAAN METODE IV

harga satuan dipasar Daerah Pabean adalah harga jual tangan pertama

(harga importir) setelah pengimporan

harga satuan barang yang terjual dalam jumlah terbanyak

tidak boleh dari harga satuan oleh penjual dan pembeli yg saling

berhubungan atau kepada pembeli pemasok

assist

harga satuan dr penjualan pd tgl yg sama atau 30 hr sebelum/sesudah

tgl PIB yg akan ditetapkan Npnya, jk tdk ada digunakan penjualan

setelah tgl PIB yg akan ditetapkan Npnya max 90 hr sejak tgl PIB dr

brg yg digunakan untuk penetapan NP

kondisi sebagaimana saat diimpor, bila tdk ada dilakukan penyesuaian

dgn memperhitungkan nilai tambah barang

data disediakan importir, kecuali tdk lazim digunakan data lain yang

relevan

(51)

RUMUS METODE IV

NP =

HJ – (Kom + PU + Trans + Ass)

1 + BM + CK + PJK + {(BM + CK) x PJK}

HJ

: Harga jual tangan pertama per satuan barang di pasaran

dalam Daerah Pabean

Kom

: Komisi atau keuntungan

PU

: Pengeluaran Umum

Trans

: Biaya transportasi setelah pengimporan dlm rupiah

Ass

: Asuransi setelah pengimporan dlm rupiah

BM+Ck : Prosentase BM, BMAD, BMI dan Cukai

Pjk

: Prosentase PPN, PPnBM dan PPh

(52)

NILAI PABEAN

BERDASARKAN

METODE

KOMPUTASI

“ metode V digunakan bila importir dan eksportir saling berhubungan “

METODE V

(53)

METODE KOMPUTASI

Metode penetapan NP

dengan cara menghitung sejumlah

unsur biaya

sehingga diperoleh harga CIF di

(54)

UNSUR BIAYA YANG DIJUMLAHKAN

DIDALAM METODE V

biaya / harga bahan baku

biaya proses produksi

pengeluaran umum

keuntungan pemasok

biaya transportasi termasuk biaya pemuatan,

pembongkaran dan cargo handling , freight dan

asuransi s/d pelabuhan tujuan di Daerah Pabean

(55)

CARA PENENTUAN JUMLAH BIAYA DIDALAM

METODE V

Berdasarkan informasi produsen brg

yg sedang ditetapkan NP-nya

menggunakan data pembukuan

produsen

yg disusun sesuai prinsip umum

akuntansi yang berlaku di negara

produsen

(56)

METODE VI

(ps 15 ayat 6)

NILAI PABEAN

BERDASARKAN

PENGULANGAN

(

FALL BACK

)

(57)

Metode penetapan Nilai Pabean

dengan cara yg wajar dan konsisten

sesuai prinsip-prinsip WTO

Valuation

berdasarkan data yang tersedia di Daerah

Pabean

(58)

PERSYARATAN METODE VI

1. harga jual di Daerah Pabean bagi barang yang

diproduksi di Daerah Pabean

2. sistem yang menetapkan NP lebih tinggi apabila

terdapat dua alternatif nilai

3. harga pasar di negara pengekspor

4. biaya produksi, selain Metode komputasi

5. harga barang yang diekspor ke negara lain

6. nilai pabean minimal

7. nilai yang ditetapkan sewenang-wenang / fiktif

(59)

METODE I

---NILAI PABEAN

DI DASARKAN PADA NILAI

TRANSAKSI

NILAI TRANSAKSI YG DITERAPKAN SECARA FLEKSIBEL

---UTK BRG YG DISEWA DAPAT

DIGUNAKAN NILAI SEWA

SEBAGAI DASAR PENETAPAN

NILAI PABEAN

PENERAPAN METODE VI - 1

(60)

RUMUS MENGHITUNG NILAI PABEAN BERDASARKAN

NILAI SEWA

 Jika pembayaran nilai sewa dilakukan dibelakang

 Untuk periode kontrak : NP = R1 ( QN – 1 )

QN( Q – 1)

 Untuk sisa periode kontrak : NP = R2 ( QN – 1 )

QN( Q – 1)

Keterangan :

R1 = sewa per bulan yg harus dibayar pd periode kontrak R2 = sewa per bulan yg harus dibayar pd sisa periode kontrak Q = 1 + i

i = tingkat suku bunga per bulan kredit bank di negara pemasok N = jumlah pembayaran

 Jika pembayaran nilai sewa dilakukan didepan :

 Untuk periode kontrak : NP = R1 ( QN – 1 )

QN-1( Q – 1)

 Untuk sisa periode kontrak : NP = R2 ( QN – 1 )

(61)

METODE II/III

---i. negara asal harus sama

ii. jangka waktu data max 30 hr sebelum/sesudah tgl BL

iii. tingkat penjualan dan jumlah barang harus sama

METODE VI - II/III

(fleksibel)

---i. negara asal boleh beda

ii. jangka waktu data max 90 hr sebelum/sesudah tgl BL

iii. tingkat penjualan dan

jumlah barang boleh beda iv. penyesuaian spesifikasi brg

PENERAPAN METODE VI – II/III

(62)

METODE IV

---i. Harga jual harus tangan pertama importir

ii. Jangka waktu penjualan max 30 hr sebelum/sesudah tgl pendaftaran PIB

iii. Harga satuan brg identik/ serupa dlm jumlah penjualan terbesar iv. NP = HP – FP

Besarnya Faktor Pengurang (FP) didasarkan informasi Importir

METODE VI - IV

---i. Harga jual dari wholesaler atau retailer ii. Jangka waktu penjualan max 90 hr

sebelum/sesudah tgl PIB

iii. Harga satuan dr brg identik/serupa yg dijual ditingkat wholesaler atau retailer

iv. Data berdasar bukti nyata/data obyektif & terukur v. Bila ada 2 / lebih data berbeda digunakan harga

rata2

vi. NP dihitung berdasarkan Faktor Multiplikator FP ditetapkan : jasa PPJK 5% dari CIF, transportasi dan asuransi 5% dari CIF, keuntungan 20%* dari landed cost

PENERAPAN METODE VI - IV

(63)

PIB uji wajar INP Metode II – VI Metode I (NT diterima) OK tdk Very High Low Risk Medium OK tdk ok OK ya tdk DBNP I (identik) DNP

TATA CARA PENELITIAN & PENETAPAN NILAI PABEAN

SESUAI PMK-160/2010

selisih kurang tdk >5%? pengujian NP High Risk Uji INP Konsultasi

Dikecualikan (MITA &

IP low risk) Kecuali reimpor, acak, brg imp ttt

Info ke unit P2  Jual beli?  Syarat NT  Perlu +/+  Perlu -/- LHP? 3/5 hk LPPNP tdk ada uji wajar DBNP II (identik) tdk ada / tdk OK sama / lebih besar? 2/5 hk OK

(64)

SELESAI

(65)

A. F A S I L I T A S I P E R D A G A N G A N

www.prismacenter.co.id

1. PERLUASAN FUNGSI TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT UNTUK MENINGKATKAN INVESTASI: PASAL 44, PASAL 45.

2. JALUR PRIORITAS : PASAL 3.

3. BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN (

SAFEGUARD TARIFF

) :

PASAL 23A, PASAL 23B, PASAL 23D.

4. PENETAPAN JANGKA WAKTU IMPOR SEMENTARA :

PASAL 10D.

5. PENETAPAN KLASIFIKASI DAN NILAI PABEAN SEBELUM DIAJUKAN PEMBERITAHUAN PABEAN : PASAL 17A.

6. PENYESUAIAN DENGAN KETENTUAN DALAM AGREEMENT ON IMPLEMENTATION OF ARTICLE VII (WTO VALUATION AGREEMENT) : PASAL 15, PASAL 16, PASAL 17.

7. PENAMBAHAN JENIS BARANG YANG MENDAPAT PEMBEBASAN DAN ATAU KERINGANAN: PASAL 25, PASAL 26.

(66)

www.prismacenter.co.id

PEMBERLAKUAN UU N0.17 TAHUN 2006

• Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan • Pada saat undang-undang ini mulai berlaku:

a. Peraturan pelaksanaan yang telah ada di bidang

Kepabeanan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diatur dengan peraturan pelaksanaan yang baru berdasarkan undang-undang ini;

b. urusan kepabeanan yang pada saat berlakunya undang-undang ini belum dapat diselesaikan, penyelesaiannya

dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan di bidang kepabeanan yang meringankan setiap orang.

(67)

BAB I

KETENTUAN UMUM

PASAL 1 – PASAL 6A

(68)

Office :

Graha Sentra Pemuda Kav. 12

Jalan Pemuda No. 61, Rawamangun, Jakarta Timur 13220 Phone / fax : 021 2286 8939, 4893 402

Email : info@prismacenter.co.id

Website : www.prismacenter.co.id

Referensi

Dokumen terkait

Gaya geser akibat gempa arah X dengan metode statik ekuivalen, respons spectrum dan time history seperti terlihat pada Gambar 1.53 sampai 1.55.. Gaya geser arah X akibat gempa

Pengujian dilakukan dengan aplikasi yang telah dirancang berbasis visual terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu input gambar, melakukan proses Fisherface dan hasil

Apabila mahasiswa yang telah disetujui Perpanjang Masa Bayar dan Penyesuaian Biaya Pendidikan tidak melakukan pembayaran sampai dengan batas waktu pembayaran yang telah

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pendidikan dan sikap ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Tumpaan Kabupaten Minahasa

Dengan inI kami mengundang Saudara untuk mengikuti Pembuktian Kualifikasi Jasa Konstruksi dengan Sistem Pemilihan Langsung untuk :. Rehabilitasi Balai Kampung

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada masalah penelitian dalam latar belakang masalah yaitu bagaimana efektivitas Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota

Hasil studi pola pembudidayaan ikan belanak di wilayah Sungai Bogowonto oleh (Triyatmo, 2012) menunjukkan bahwa jenis pembudidayaan yang sesuai untuk ikan belanak di

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 merupakan kelanjutan rencana pembangunan tahun sebelumnya yang difokuskan pada upaya perbaikan dan penataan kembali berbagai