• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No.78/11/71/Th. X, 7 November 2016

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAAN

A

GUSTUS

2016

A

GUSTUS

2016:

T

INGKAT

P

ENGANGGURAN

T

ERBUKA

S

EBESAR

6,18

P

ERSEN

 Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Utara pada Agustus 2016 mencapai 1,18 juta orang, bertambah sebanyak 84 ribu orang dibanding angkatan kerja Agustus 2015 atau berkurang sebanyak 307 orang dibanding Februari 2016.

 Jumlah penduduk yang bekerja di Sulawesi Utara pada Agustus 2016 mencapai 1,11 juta orang, bertambah sebanyak 110,5 ribu orang dibanding keadaan pada Agustus 2015 atau bertambah 19,2 ribu orang dibanding keadaan Februari 2016.

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Utara pada Agustus 2016 mencapai 6,18 persen, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2015 sebesar 9,03 persen atau mengalami penurunan dibanding TPT Februari 2016 sebesar 7,82 persen.

 Selama setahun terakhir (Agustus 2016―Agustus 2015), jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada beberapa sektor, terutama di Sektor Pertanian sebanyak 78,6 ribu orang (24,61 persen), Sektor Jasa sebanyak 33,4 ribu orang (17,65 persen), serta Sektor Perdagangan sebanyak 15,5 ribu orang (7,45 persen). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan jumlah penduduk bekerja terutama di Sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi dan Sektor konstruksi sebesar 10,09 dan 5,72 persen.  Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2016, sebanyak 800,4 ribu orang (72,07 persen) bekerja

diatas 35 jam perminggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam perminggu mencapai 74,2 ribu orang (6,68 persen).

 Pada Agustus 2016, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SD kebawah masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 408,7 ribu orang (36,80 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 26,9 ribu orang (2,42 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas hanya sebanyak 115,6 ribu orang (10,41 persen).

1.

Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran

Keadaan ketenagakerjaan di Sulawesi Utara pada Agustus 2016 menunjukkan adanya fluktuasi jumlah angkatan kerja, peningkatan jumlah penduduk bekerja,dan penurunan tingkat pengangguran. Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2016 bertambah sebanyak 84 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2015 dan berkurang sebanyak 307 orang dibanding keadaan Februari 2016. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2016 bertambah sebanyak 19,2 ribu orang dibanding keadaan Februari 2016, atau bertambah sebanyak 110,5 ribu orang dibanding keadaan setahun yang lalu (Agustus 2015). Sementara jumlah penganggur pada Agustus 2016 mengalami penurunan yaitu sebanyak 19,5 ribu orang jika dibanding keadaan Februari 2016, dan berkurang sebanyak 26,1 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2015.

(2)

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun Ke AtasMenurut Jenis Kegiatan Utama, 2014–2016

Jenis Kegiatan Utama Satuan 2014 2015 2016 Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Angkatan Kerja Ribu orang 1.159,4 1.060,8 1.180,3 1.099,2 1.184,0 1.183,7

Bekerja Ribu orang 1.075,2 980.8 1.077,7 1.000,0 1.091,4 1.110,5

Penganggur Ribu orang 84,2 80,0 102,6 99,2 92,6 73,2

2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 66,14 59,99 66,24 61,28 65,55 65,11

3. Tingkat Pengangguran Terbuka % 7,27 7,54 8,69 9,03 7,82 6,18

4. Pekerja tidak penuh Ribu orang 303,3 272,8 320,0 261,8 301,0 282,7

Setengah penganggur Ribu orang 90,4 82,2 99,3 93,0 114,9 87,8

Paruh waktu Ribu orang 212,9 190,6 220,7 168,8 186,1 194,9

2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Struktur lapangan pekerjaan hingga Agustus 2016 tidak mengalami perubahan, dimana Sektor Pertanian, Jasa Kemasyarakatan, Perdagangan, dan Sektor Konstruksi secara berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Sulawesi Utara. Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2015, jumlah penduduk yang bekerja mengalami kenaikan pada beberapa sektor terutama di Sektor Pertanian sebanyak 78,6 ribu orang (24,61 persen), Sektor Jasa Kemasyarakatan sebanyak 33,4 ribu orang (17,65 persen), serta Sektor Perdagangan sebanyak 15,5 ribu orang (7,45 persen), sedangkan yang mengalami penurunan paling besar yaitu Sektor Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi sebanyak 8,4 ribu orang (10,09 persen).

Tabel 2

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2014–2016

(ribu orang)

Lapangan Pekerjaan Utama 2014 2015 2016 Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Pertanian 342,69 320,96 371,61 319,34 317,79 397,91

Industri 73,11 71,29 51,20 67,70 57,13 64,00

Konstruksi 81,98 79,25 67,06 84,55 94,04 79,71

Perdagangan 224,30 195,88 249,07 207,47 255,64 222,93

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 87,27 79,11 97,09 83,4 93,24 74,99

Keuangan 22,50 29,70 33,57 26,31 23,63 26,65

Jasa Kemasyarakatan 208,90 180,37 190,00 189,32 220,63 222,73

Lainnya**) 34,43 24,20 18,07 21,98 29,28 21,63

Jumlah 1.075,18 980,76 1.077,67 1.000,03 1.091,38 1.110,55 **) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas, dan Air

(3)

3

.

Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Dilihat menurut status pekerjaan penduduk, pada Agustus 2016 sebanyak 429,6 ribu orang (38,68 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 680,9 ribu orang (61,32 persen) bekerja pada kegiatan informal.

Dalam setahun terakhir (Agustus 2015―Agustus 2016), penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap bertambah 6,5 ribu orang dan penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan bertambah sebanyak 18,6 ribu orang. Keadaan ini menyebabkan secara absolut jumlah pekerja formal bertambah sekitar 25,1 ribu orang tetapi secara persentase mengalami penurunan dari 40, 45 persen (Agustus 2015) menjadi 38,68 persen (Agustus 2016).

Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Agustus 2015―Agustus 2016), pekerja informal bertambah sebanyak 85,4 ribu orang, dan persentase pekerja informal naik dari 59,55 persen pada Agustus 2015 menjadi 61,32 persen pada Agustus 2016.

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2014–2016

(ribu orang)

Status PekerjaanUtama 2014 2015 2016

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Berusaha sendiri 280,11 272,29 311,88 245,29 259,94 279,43

Berusaha dibantu buruh tidak tetap 116,87 82,62 106,23 99,25 120,25 112,02

Berusaha dibantu buruh tetap 43,08 33,65 47,60 40,44 41,19 46,90

Buruh/Karyawan 381,93 380,31 368,79 364,08 429,87 382,72

Pekerja bebas di pertanian 43,14 72,31 85,47

163,62

67,18

179,06

Pekerja bebas di non pertanian 87,84 60,15 38,98 89,01

Pekerja keluarga/tak dibayar 122,21 79,43 118,72 87,36 90,47 110,42

Jumlah 1.075,18 980,76 1.077,67 1.000,03 1.091,38 1.110,55

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu sedikit mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam keatas perminggu, pada Agustus 2016 jumlahnya mencapai 800,4 ribu orang (72,07 persen). Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) naik sebanyak 20,85 ribu orang (7,96 persen). Di samping itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu pada Agustus 2016 mencapai 74,2 ribu orang (6,68 persen).

(4)

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2014–2016

(ribu orang)

Jumlah Jam Kerja per Minggu 2014 2015 2016

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1–7 11,02 9,75 13,67 6,99 14,49 22,26 8–14 49,70 30,88 44,71 33,49 42,36 51,96 15–24 121,51 112,31 109,84 106,83 112,98 99,64 25–34 121,07 119,94 151,76 114,52 131,12 108,80 1–34 303,30 272,88 319,98 261,82 300,96 282,67 35+ *) 771,88 707,88 757,69 738,21 790,42 827,89 Jumlah 1.075,18 980,76 1.077,67 1.000,03 1.091,38 1.110,55 *) Termasuk sementara tidak bekerja

5.

Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2016 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan SD kebawah sebanyak 408,7 ribu orang (36,80 persen) dan Sekolah Menengah Atas sebanyak 225,8 ribu orang (20,33 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 142,6 ribu orang mencakup 26,9 ribu orang (2,42 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 115,6 ribu orang (10,41 persen) berpendidikan Universitas.

Kualitas penduduk yang bekerja tergolong baik ditunjukkan oleh kecenderungan meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan menengah (SMK) dan penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas). Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan menengah (SMK) naik dari sebanyak 90,5 ribu orang pada Agustus 2015 menjadi 124,7 ribu orang pada Agustus 2016 atau naik dari 9,05 persen menjadi 11,23 persen dalam setahun terakhir. Penduduk bekerja berpendidikan tinggi meningkat dari 127,7 ribu orang (12,77 persen) pada Agustus 2015 menjadi 142,6 ribu orang (12,84 persen) pada Agustus 2016.

Tabel5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2014–2016

(ribu orang)

PendidikanTertinggi yang Ditamatkan 2014 2015 2016 Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

SD Kebawah 407,44 353,25 383,51 347,00 397,70 408,69

Sekolah Menengah Pertama 217,75 193,50 218,82 206,48 200,05 208,80

Sekolah Menengah Atas 234,07 226,62 224,39 229,29 247,41 225,79

Sekolah Menengah Kejuruan 100,04 98,64 119,33 90,49 97,03 124,71

Diploma I/II/III 26,72 23,29 23,77 24,08 21,14 26,92

(5)

6.

Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Jumlah penganggur pada Agustus 2016 mencapai 73,2 ribu orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selama setahun terakhir mengalami penurunan, dimana TPT Agustus 2015 sebesar 9,03 persen turun menjadi sebesar 7,82 persen Februari 2016 dan turun lagi menjadi 6,18 persen pada Agustus 2016. Penurunan tingkat pengangguran salah satunya disebabkan oleh penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian khususnya sektor perkebunan yang disebabkan adanya panen raya cengkeh di Seluruh Wilayah Sulawesi Utara. Selain itu pada bulan Agustus juga merupakan musim panen tanaman jagung dan kedelai,sehingga berdampak pada meningkatnya penduduk yang bekerja di sektor informal.

Pada Agustus 2016, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah menempati posisi tertinggi yaitu sebesar Sekolah Menengah Atas sebesar 10,88 persen, disusul oleh TPT Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 10,29 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 2,80 persen. Jika dibandingkan keadaan Agustus 2015, TPT pada seluruh tingkat pendidikan mengalami penurunan.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2014–2016

(persen)

PendidikanTertinggi yang Ditamatkan 2014 2015 2016 Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) SD Kebawah 4,75 3,54 4,52 3,74 3,95 2,80 SekolahMenengahPertama 6,54 5,55 5,71 6,80 6,70 5,11 SekolahMenengahAtas 10,72 10,65 12,28 13,92 9,17 10,88 SekolahMenengahKejuruan 9,19 14,07 17,23 19,18 16,05 10,29 Diploma I/II/III 10,56 6,29 12,63 7,85 7,08 2,31 Universitas 7,61 11,35 9,64 8,94 11,59 6,20 Jumlah 7,27 7,54 8,69 9,03 7,82 6,18

(6)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ahmad Azhari, SSi

Kepala Bidang Statistik Sosial

BPS Provinsi Sulawesi Utara

Telepon: 0431-847044

Fax.: 0431-862204

E-mail :

bps7100@bps.go.id

/

sosial7100@bps.go.id

Homepage : http://sulut.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

belajar IPA pokok bahasan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan dengan menggunakan pendekatan konvensional siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan power otot tungkai terhadap kemampuan tendangan T pada pesilat putra

Pemahaman tentang deteksi dini kanker payudara di kalangan masyarakat masih kurang, terutama pemahaman kepada remaja putri yang masih kurang sehingga dalam upaya mencegah

Menurut Thomas Connolly dan Begg (2010,p.434), 2NF adalah keadaan dimana sebuah relasi telah pada bentuk 1NF, dan setiap atribut non-primary key fungsinya secara

Pada variabel Attitude terdapat nilai sebesar 2,504 dan nilai signifikansi sebesar 0,016 <0,05. Maka dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa secara parsial Attitude

Sedangkan misinya yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya yang berkaitan dengan kemaritiman, menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, membantu

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Modal, Tenaga Kerja

TAUN AKADEMI !"#$%!"#& TAUN AKADEMI !"#$%!"#&.. atau guna*an s)eet pile+. atau guna*an