• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI FILM ANIMASI KELOMPOK B DI TK SUKMA KECAMATAN KABILA BONE KABUPATEN BONE BOLANGO SARLIN BULONGGODU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI FILM ANIMASI KELOMPOK B DI TK SUKMA KECAMATAN KABILA BONE KABUPATEN BONE BOLANGO SARLIN BULONGGODU"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK MELALUI FILM ANIMASI KELOMPOK B DI TK SUKMA KECAMATAN KABILA BONE

KABUPATEN BONE BOLANGO

SARLIN BULONGGODU

(Mahasiswa Jurusan SI PG PAUD FIP UNG) Pembimbing

Samsiah, S.Pd, M.Pd

Nunung Suryana Djamin, SE, M.Si

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya kemampuan anak anak dalam menyimak di TK Sukma Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak kelompok B melalui film animasi di TK Sukma Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Hipotesis dalam penelitian ini “jika pendidik menggunakan film animasi dalam proses pembelajaran maka dapat meningkatkan kemampuan menyimak pada anak kelompok B TK Sukma Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango”. Indikator kinerja penelitian yaitu apabila anak yang memiliki kemampuan menyimak dapat ditingkatkan dari dua lima persen menjadi delapan lima persen dari keseluruhan anak yang berjumlah dua puluh orang anak. berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak anak TK Sukma Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango dapat ditingkatkan melalui film animasi dimana diperoleh hasil pada siklus I adalah empat puluh lima persen, siklus II adalah enam lima persen dan hasil penelitian pada siklus II adalah delapan lima persen

Kata kunci : Kemampuan Menyimak Melalui Film Animasi.

I. PENDAHULUAN

Dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

(2)

Salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan adalah kemampuan berbahasa. Pembelajaran bahasa di Sekolah khususnya bagi anak usia dini menuntut anak agar mampu berkomunikasi dengan baik dan benar baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa yang dipelajari anak di sekolah diharapkan mampu meningkatkan keterampilan berbahasa anak. Keterampilan berbahasa tersebut meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa ini merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Keterampilan menyimak merupakan salah satu keterampilan pertama yang dipelajari oleh manusia, kemudian berbicara, diikuti keterampilan berbicara, diikuti keterampilan membaca dan menulis. “setiap keterampilan itu erat hubungannya dengan proses-proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula pikirannya” (Downson dalam Tarigan. 2008:1)

Kegiatan menyimak seringkali dipandang sebelah mata sebagian orang. Menyimak dianggap sebagai kegiatan yang tidak membutuhkan pelatihan. Dan pembiasaan. Menyimak dianggap hanya cukup dengan mendengar apa yang sedang pembicara katakan, padahal kegiatan menyimak tak hanya cukup dengan mendengar.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di TK Sukma Kecamatan Kabila Bone dimana ditemukan masih banyak anak yang kemampuan menyimaknya sangat rendah, hal ini dikarenakan anak kurang memperhatikan pembelajaran saat proses belajar mengajar berlangsung, dari 20 orang anak hanya 25% yang memiliki kemampuan menyimak sedangkan sisanya sebanyak 75% masik kurang mampu dalam menyimak. Hal inilah disebabkan masih kurangnya kegiatan pembelajaran di TK Sukma yang dapat melatih kemampuan menyimak anak.

Salah satu media yang dapat dimanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada misalnya melalui media audio visual. Melalui media ini anak dapat langsung melihat, mendengar dan mengerti alur ceritanya melalui tokoh-tokoh yang memerankannya. Gambar yang bergerak ini dinamakan film dan film yang bagus ditonton oleh anak-anak yaitu film yang bertemakan tentang anak-anak. Film ini

(3)

dikenal dengan nama film animasi. Film animasi merupakan gambar dua dimensi yang seolah-olah bergerak. Anak lebih mengenal film animasi sebagai film kartun dan hampir semua anak menyukai film animasi.

II. Kajian Pustaka A. Hakikat Bahasa

1. Pengertian Perkembangan Bahasa

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia umumnya dan kegiatan berkomunikasi khususnya. Banyak ungkapan-ungkapan yang dikemukakan untuk menggambarkan bagaimana pentingnya bahasa dan manusia, tidak ada kemanusian tanpa bahasa dan tidak ada peradaban tanpa bahasa lisan, manusia berfikir dengan otaknya, tetapi juga memerlukan bahasa sebagai mediumnya. Orang lain yang tidak akan mendapat memahami hasil pemikiran kita kalau tidak diungkapkan dengan menggunakan bahasa baik lisan maupun tulisan (Lard dalam Dhieni Nurbiana. 2005: 103).

Berkaitan dengan kemampuan kebahasaan ini, Takdirotum Musfiroh (2008:10) menyebutkan bahwa kemampuan berbahasa merupakan satu bagian dari multiple intelegensi, kecerdasan ini termasuk dalam kecerdasan linguistik yang merupakan kecerdasan yang paling berkaitan dengan perkembangan bahasa dan komunikasi. Anak yang cerdas secara linguistik akan berkembang dengan baik kemampuan bahasa dan komunikasinya. Peran stimulasi kecerdasan verbal linguistik akan menunjang pengembangan bahasa secara optimal. Kemampuan berbahasa pada usia dini sangat bervariasi, kegiatan pengembangan kemampuan berbahasa anak seyogyanya dibuat dengan mempertimbangkan perbedaan-perbedaan ini sehingga semua anak bisa berpartisipasi secara aktif.

Adapun peranan bahasa bagi anak menurut Haliday (dalam Dhieni Nurbiana. 2005:7) bahasa memberikan sumbangan yang pesat dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa. Dengan bantuan bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis menjadi pribadi dan kelompok. Pribadi itu

(4)

berfikir, berperasaan, bersikap, berbuat serta memandang dunia dan kehidupan seperti masyarakat sekitarnya.

2. Fungsi Bahasa Bagi Anak

Fungsi bahasa bagi anak menurut Haliday (dalam Dhieni Nurbiana. 2005: 11) yaitu: (1) fungsi Instrumental, bahasa digunakan sebagai alat perpanjangan tang; (2) fungsi regulative, bahasa digunakan untuk mengatur orang lain; (3) fungsi interaksional, bahasa digunakan untuk bersosialisasi; (4) fungsi personal, bahasa digunakan untuk mengemukakan persaan dan pendapat; (5) fungsi heuric/ mencari informasi, bahasa digunakan untuk bertanya; (6) fungsi imajinatif, bahasa digunkan untuk memperoleh kesenangan, dan; (7) fungsi representatif, bahasa digunakan untuk memberikan informasi atau menyampaikan fakta.

B. Hakikat Menyimak 1. Defenisi Menyimak

Menyimak merupakan salah satu kegiatan yang sangat mendukung aktivitas yang dilakukan anak. Menyimak menyelidiki perbedaan dengan mendengar. Dhieni, dkk (2005:4.4) mengemukakan bahwa mendengar bersifat reseptif, pasif dan terjadi secara alamiah karena seseorang memiliki indera pendengaran. Jadi mendengar bisa tanpa sengaja, tanpa tujuan serta yang didengar adalah bunyi apa saja, artinya bunyi yang di dengar tidak hanya bunyi bahasa tetapi dapat berupa bunyi bom, ombak dan lain lain, berbeda dengan menyimak. Dalam konteks ini menyimak merupakan proses yang dilakukan sengaja penuh dan memiliki tujuan tentu sangat berbeda dengan mendengar tanpa tujuan.

Taringan (Dalam Muttaqien:2005:1) berpandangan bahwa menyimak sudah barang tentu dapat dipastikan mendengar. Akan tetapi mendengar belum tentu menyimak. Mendengar saja tidak akan memberikan manfaat yang lebih ketimbang dengan menyimak. Hal ini karena menyimak beberapa proses yang harus dilalui mulai dari mendengar (hearing), memahami (understanding), menginterpretasi (interpreting), mengevaluasi (evaluating), dan menanggapi (responding).

(5)

Laundsteen (dalam dhieni dkk, 2005:4.4) mengemukakan bahwa menyimak meliputi cara penerimaan suara sedangkan menyimak merupakan penerjemaan suara suara yang masuk dalam hati merupakan proses oleh pembicara dan mengubah arti dalam otak. Dari pandangan ini jelas bahwa menyimak proses yang aktif secara sadar termasuk menghubungkan arti dengan suara yang didengar. Namun menurut Akhadiah (dalam Dhieni dkk,2005:4.4) bahwa dalam kegiatan mendengar belum ada keinginan atau upaya pendengar untuk betul-betul memahami makna yang didengarkan. Sedangakan proses menyimak pemahaman terhadap suatu makna sangat penting agar dapat memahami makna yang dijelaskan serta dapat menjelaskan kembali kepada orang lain.

2. Ciri-ciri Menyimak

Menurut Samosir Aldon (2012:1) ciri-ciri menyimak diantaranya yaitu: 1) Siap Fisik dan Mental

Penyimak yang baik adalah penyimak yang benar-benar bersiap untuk menyimak.

2) Berkonsentrasi

Menyimak yang baik adalah penyimak yang dapat memusatkan perhatiannya pada bahan simakan.

3) Bermotivasi

Penyimak yang baik selalu mempunyai motivasi yang kuat dalam menyimak.

4) Objektif

Penyimak yang baik adalah penyimak yang berprasangka, tidak berat sebelah. Yang bersangkutan bukan melihat siapa yang berbicara tetapi apa yang dikatakannya.

5) Menyeluruh

Penyimak yang baik ialah penyimak yang menyimak bahan simakan secara lengkap, utuh, atau menyeluruh.

(6)

6) Menghargai Pembicara

Penyimak yang baik ialah penyimak yang menghargai pembicara. Ia tidak menganggap enteng, menyepelekan apa yang disampaikan oleh pembicara. 7) Selektif

Penyimak yang baik tahu memilih bagian-bagian penting dan bahan simakan yang perlu diperhatikan dan diingat.

8) Sungguh-sungguh

Penyimak yang baik selalu menyimak bahan simakan dengan sesungguh hatinya. Ia tidak akan berpura-pura menyimak padahal hatinya dan perhatiannya ke tempat lain.

9) Tak Mudah Terganggu

Penyimak yang baik tidak mudah diganggu oleh hal-hal lain diluar bahan simakan. Yang bersangkutan dapat membentengi diri dari berbagai gangguan kecil seperti kebisingan.

10) Kenal Arah Pembicaraan

Penyimak yang baik selalu mengenal arah pembicaraan, bahkan sudah dapat menduga kearah mana pembicaraan berlangsung.

11) Cepat Menyesuaikan Diri

Penyimak yang baik ialah penyimak yang tanggap terhadap situasi. Ia cepat menghayati dan menyesuaikan diri dengan inti pembicaraan, irama pembicaraan, dan gaya pembicara.

12) Kontak dengan Pembicara

Penyimak yang baik selalu mengadakan kontak dengan pembicara., 13) Merangkum

Penyimak yang selalu menangkap sebagian besar isi bahan simakan. tertulis setelas proses menyimak selesai.

14) Menilai

Penyimak yang baik selalu menilai, menguji, mengkaji atau menelaah isi bahan simakan yang diterimanya.

(7)

15) Merespon

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan penilaian hasil simakan, penyimak menyatakan pendapat terhadap isi pembicaraan tersebut.

3. Fungsi Menyimak

Kemampuan menyimak merupakan kemampuan berbahasa yang secara alamiah dikuasai oleh setiap anak yang normal, keterampilan menyimak ini harus dikembangkan melalui stimulasi-stimulasi dan latihan-latihan karena keterampilan berbahasa tidak akan dapat dimiliki secara optimal termasuk menyimak di dalamya kalau tidak dikembangkan atau dilatih. Menurut Sabarti (dalam Dhieni, dkk. 2005:4.5) menyimak mempunyai fungsi sebagai berikut: (1) dasar belajar bahasa, (2) panjang komunikasi lisan, (3) penambah informasi ataupun pengetahuan. Adapun menurut Hunt (dalam Dhieni, dkk. 2005:4.5) fungsi menyimak adalah (1) memperoleh informasi, (2) membuat hubungan antar pribadi lebih efektif agar dapat memberikan respon yang positif, (4) mengumpulkan data agar dapat membuat keputusan yang masuk akal.

4. Tujuan Menyimak

Tujuan menyimak tergantung pada niat setiap orang. Dhieni, dkk (2005:4.5) mengemukakan tujuan anak menyimak yaitu:

1) Untuk Belajar

Bagi anak usia dini tujuan mereka menyimak pada umumnya adalah untuk belajar. Misalnya belajar untuk membedakan bunyi-bunyian yang diperdengarkan pendidik, mendengarkan cerita dan permainan bahasa.

2) Untuk Mengapresiasi

Artinya menyiamak bertujuan untuk dapat memahami, menghayati, dan menilai bahan yang disimak.

3) Untuk Menghibur Diri

Menyimak yang bertujuan menghibur diri artinya dengan menyimak peserta didik merasa senang dan gembira.

(8)

4) Untuk Memecahkan Masalah Yang dihadapi.

Tujuan ini biasanya ditemui pada orang dewasa. Orang yang sedang mengalami permasalahan bisa mencari pemecahannya melalui kegiatan menyimak.

5. Jenis-jenis Menyimak pada anak Usia Dini

Adapun jenis-jenis menyimak menurut Bromley (dalam Dhieni, dkk. 2005:4.11) adalah sebagai berikut:

(1) Menyimak Informatif

Menyimak atau mendengarkan informasi untuk mengidentifikasi dan mengingat fakta-fakta, ide-ide dan hubungan-hubungan.

(2) Menyimak Apresiatif

menyimak apresiatif adalah kemampuan untuk menikmati dan merasakan apa yang di dengar. Penyimak dalam jenis menyimak larut dalam bahan yang disimaknya.

(3) Menyimak Kritis

Menyimak kritis lebih dari pada sekedar mengidentifikasi fakta, ide, dan hubungan –hubungan.

C Hakikat Film Animasi 1. Defenisi Film

Agee (dalam Ardianto dkk 2004:134) mengemukakan bahwa film adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual. Istilah film digunakan untuk menanamkan gulungan serangkaian gambar-gambar yang diambil dari objek-objek yang bergerak dan akhirnya proyeksi dari hasil pengambilan gambar tersebut menjadi sebuah gambar hidup yang bisa ditonton oleh publik.

2. Fungsi Film

Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film adalah ingin memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat terkandung fungsi informatif dan edukatif.

(9)

3. Jenis-jenis Film

Menurut Humalik (1986:111) mengemukakan bahwa film dikelompokkan menjadi 10 jenis, yaitu: 1) film informasi, 2) film kecakapan atau drill, 3) film apresiasi, 4) film dokumenter, 5) film rekreasi, 6) film episode, 7) film science, 8) film berita, 9) film industry, 10) film provokasi.

D. Keunggulan film dan Keterbatasan Film 1. Keunggulan film

Arsyad (2004:49) mengemukakan bahwa film mempunyai keunggulan-keunggulan sebagai berikut: 1) film dapat melengkapai pengalaman- pengalaman dasar dari anak ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktek dan lain-lain. 2) Film merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara jantung ketika berdenyut. 3) film dapat menggambarkan proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang jika dipandang perlu. Pada penyajiannya film dapat ditayang ulang apabila didalamnya banyak muatan pendidikan yang tidak bisa sekali dicerna siswa mampu memahaminya. Film menjadikan pesan dan kesan yang tersirat sehingga memerlukan pemahaman dan penghayatan yang lebih. 4) film dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung.

2. Keterbatasan Film

Selain keunggulan film juga memiliki beberapa keterbatasan pada proses penyajiannya di dalam kelas. Durasi film terkadang melebihi waktu atau jam pelajaran yang tersedia. Oleh karena itu guru harus mampu mengedit film sehingga waktunya bisa terkondisikan.

E. Defenisi Film Animasi

Menurut Rinie (2012:1) pengertian Animasi yaitu film yang seolah hidup, terbuat dari fotografi, gambaran, boneka, dan sebagainya dengan perbedaan tipis antar frames, untuk member kesan pergerakan saat diproyeksikan. Sedangkan menurut Yudha Kirana (2012:1) “Objek film animasi adalah gambar yang

(10)

memuat obyek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah, beraturan dan bergantian ditampilkan”. Objek dalam gambar bisa berupa tulisan, bentuk benda, warna dan spesial efek.

1. Jenis-jenis Animasi

beberapa jenis animasi (Mhd Abyaz Majid Sitorus. 2010: 1) yaitu:

1) Animasi 2D (2 dimensi). Adalah Animasi yang biasanya juga disebut dengan film kartun.

2) Animasi 3D adalah Animasi, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya.

3) Stop Motion Animasi adalah Animasi ini juga dikenali sebagai claymation karena animasi ini menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang digerakkan .

4) Animasi Jepang adalah Anime, itulah sebutan tersendiri untuk film animasi di Jepang.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Sukma Desa Bintalahe Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah peserta didik sebanyak 45 orang. Tapi yang menjadi subyek dalam penelitian adalah anak kelompok B dengan jumlah 20 orang anak.

B. SIKLUS I

Kemampuan mendengar meningkat dari 6 orang atau 30% menjadi 9 orang atau 45%, yang kurang mampu mendengar tetap 5 orang atau 25% dan yang tidak mampu mendengarturun dari 9 orang atau 45% menjadi 6 orang atau 30%, yang mampu menginterpretasi meningkat dari 5 orang atau 25% menjadi 10 orang atau 50%, yang kurang mampu menginterpretasi turun dari 7 orang atau 35% menjadi 5 orang atau 25% dan yang belum mampu menginterpreasi juga turun

(11)

dari 8 orang atau 40% menjadi 6 orang atau 30%, dan kemampuan menanggapi meningkat dari 4 orang atau 20% menjadi 8 orang atau 40%, yang kurang mampu menanggapi turun dari 7 orang atau 35% menjadi 5 orang atau 25% dan yang belum mampu menanggapi juga turun dari 9 orang atau 45% menjadi 7 orang atau 35%.

C. SIKLUS II

Kemampuan mendengar meningkat lagi dari 9 orang atau 45% menjadi 12 orang atau 60%, yang kurang mampu mendengar turun dari 5 orang atau 25% menjadi 4 orang atau 20% dan yang tidak mampu mendengar juga turun dari 6 orang atau 30% menjadi 4 orang atau 20%, yang mampu menginterpretasi meningkat dari 10 orang atau 50% menjadi 12 orang atau 60%, yang kurang mampu menginterpretasi turun dari 5 orang atau 25% menjadi 2 orang atau 10% dan yang belum mampu menginterpretasi turun dari 6 orang atau 30% menjadi 3 orang atau 15%, dan kemampuan menanggapi meningkat dari 8 orang atau 40% menjadi 12 orang atau 60%, yang kurang mampu menanggapi turun dari 5 orang atau 25% menjadi 3 orang atau 55% dan yang belum mampu menanggapi juga turun dari 7 orang atau 35% menjadi 5 orang atau 25%.

D. SIKLIS III

Kemampuan mendengar meningkat lagi dari 12 orang atau 60% menjadi 17 orang atau 85%, yang kurang mampu mendengar turun dari 4 orang atau 20% menjadi 2 orang atau 10% dan yang tidak mampu mendengar juga turun dari 4 orang atau 20% menjadi 1 orang atau 20%, yang mampu menginterpretasi meningkat dari 12 orang atau 60% menjadi 18 orang atau 90%, yang kurang mampu menginterpretasi turun dari 2 orang atau 10% menjadi 1 orang atau 5% dan yang belum mampu menginterpretasi turun dari 3 orang atau 15% menjadi 1 orang atau 5%, dan kemampuan menanggapi meningkat dari 12 orang atau 60% menjadi 16 orang atau 80%, yang kurang mampu menanggapi turun dari 3 orang atau 15% menjadi 1 orang atau 5% dan yang belum mampu menanggapi juga turun dari 5 orang atau 25% menjadi 2 orang atau 10%

(12)

E. PEMBAHASAN

Kemampuan menyimak sangat penting dalam menunjang aspek perkembangan bahasa anak. Apabila kemampuan menyimak anak ini tidak berkembang dengan baik maka otomatis akan menghambat perkembangan bahasa anak yang lainnya.

Data hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa kemampuan menyimak anak TK Sukma Desa Bintalahe Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango setelah adanya tindakan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan dari tindakan pada siklus I, siklus II hingga siklus III. Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak TK Sukma menggunakan film animasi.

Dari hasil pencapaian tersebut maka dapat dilihat bahwa kemampuan menyimak anak TK Sukma Desa Bintalahe Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango dapat meningkat melalui film animasi.

IV. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan

Berdasarkan uraian dan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, serta hasil deskripsi dan interpretasi data yang penulis lakukan dalam bab IV, maka penulis dapat kemukakan beberapa kesimpulan akhir dari penelitian ini bahwa kemampuan menyimak anak dapat ditingkatkan apabila dalam pembelajaran menggunakan film animasi.

Pada pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I sampai siklus III menunjukkan kemajuan yang signifikan dimana pada siklus I terjadi peningkatan dari sebelumnya 25% (5 orang) menjadi 45% (9 orang), pada siklus II meningkat lagi menjadi 65% (13 orang) dan pada siklus III meningkat hingga 85% (17 orang) maka proses peningkatan kemampuan menyimak anak TK Sukma Desa Bintalahe Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango dinyatakan berhasil karena indikator kinerja yang telah ditetapkan telah terbukti.

Film animasi sangat efektif digunakan oleh guru dalam upaya mengembangkan kemampuan menyimak pada anak TK. Hal ini dibuktikan oleh

(13)

adanya peningkatan melalui perbaikan pada beberapa siklus sebagaimana disebutkan di atas. Dengan demikian, metode mengajar menggunakan film animasi telah menjadi pilihan utama bagi guru TK Sukma Desa Bintalahe Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango dalam pembelajaran umumnya terutama dalam mengembangkan kemampuan menyimak pada anak.

2. Saran

Berkaitan dengan simpulan yang telah dikemukakan, maka penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak sebaiknya para pendidik menggunakan metode, cara ataun permainan yang dapat menarik minat anak sehingga anak terlibat penuh dalam proses pembelajaran dengan demikian tidak akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan pada anak.

2. Dalam kegiatan menonton film animasi, kebebasan berkreasi dan menemukan bentuk sendiri dapat meningkatkan kognitif anak. Oleh dari itu pendidik diharapkan dalam pembelajaran hendaknya memotifasi anak agar lebih sabar, teliti, tekun dan memberi waktu yang banyak kepada anak untuk berfikir. V. DAFTAR PUSTAKA

Aldon Samosir. 2012. http://www.slideshare.net/aldonsamosir/keterampilan-berbahasa diakses tanggal 05 November 2012

Dhieni Nurbiana. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka

Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009. Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Direktorat Pembinaan TK dan SD

Humalik . 1986. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Mhd Abyaz Majid Sitorus http://www.anneahira.com/film-animasi diakses 25 Maret 2013

(14)

Yudha Kirana. 2012. http://www.edu-articles.com/bermain-anak-usia-dini diakses 5 November 2012

http://syifa-chieftain.blogspot.com/karakteristik-film diakses 25 Maret 2013

http://i.d.wikipedia.org/wiki/kategori-film diakses 25 Maret 2013

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Para ulama, cendikiawan muslim maupun akademisi ditantang untuk dapat mencari alternatif baru selain dari dua sistem tersebut, baik itu dengan cara mengkombinasikan dua

Tujuan dari penelitian ilmiah ini secara singkat adalah untuk mengetahui metode yang hasilnya bisa lebih baik digunakan oleh PT. NGK Ceramics Indonesia dan untuk meramalkan

Di dunia teknologi yang semakin berkembang pesat ini banyak sekali pengaruhnya pada kehidupan manusia. Oleh karena itu, agar dapat mempermudah pekerjaan manusia, conveyor

[r]

[r]

SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak yang diaplikasikan ke dalam komputer dan dengan memanfaatkan teknologi seluler yang diintegrasikan guna mendistribusikan

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah tingkat I, disingkat Bapedalda Tingkat I adalah perangkat daerah yang bertugas membantu Gubernur Kepala Daerah dalam melakukan

[r]