Bab VI - 130 BAB VI
KELAYAKAN ASPEK TEKNIS PER SEKTOR
Pada tahapan ini penyusunan dokumen RPI2-JM mengacu pada sektor secara top down, yaitu
mengikuti arahan dari pusat baik berupa output maupun sub out put kegiatan pada masing- masing
sektor. Adapun kelayakan aspek teknis tersebut :
6.1. Rencana Investasi Sektor Pengembangan Permukiman
6.1.1. Kondisi Umum
Penyebaran kawasan permukiman di kabupaten Tojo Unauna terkonsentrasi di
pusat-pusat kota dikarenakan ketersediaan infrastruktur penunjang, sehingga kawasan
kawanan permukiman di perkotaan menjadi kumuh
Sektor Pengembangan permukiman berusaha menyediakan infrastruktur penunjang
guna mendukung aktifitas masyarakat di kawasan permukiman
6.1.2. Isu Strategis, Permasalahan, dan Tantangan
Kawasan strategis kabupaten Tojo Unauna memiliki maksud untuk memilahkan
wilayah kota atas beberapa bagian yang mempunyai karateristik pengembangan
tertentu, sehingga mempermudah penerapan dan pengendaliannya di lapangan serta
memperjelas hirarki dalam pemenuhan fasilitas.
6.1.2.1. Isu Strategis
Ibu kota Kabupaten Tojo Unauna terletak di kecamatan Ampana yang mana
semua pelayanan Masyarakat dan perdagangan berada di ibukota kabupaten
dalam hal ini sangat mempenagruhi laju pertumbuhan di ibu kota kabupaten
yang menimbulkan berbagi dampak sosial masyarakat
Guna pengaturan/ penataan kawasan–kawasan permukiman yang
berkembang saat ini sektor bangkim telah membantu dalam penyusunan
Bab VI - 131
6.1.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Berdasarkan kondisi Exiting sektor pengembangan permukiman
permasalahan dan tantangan yang di hadapi adalah masih luasnya kawasan
kumuh sebagai permukiman tidak layak huni di perkotaan sehingga dapat
menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan, masih terbatasnya pelayanan
infrastruktur sarana dan prasarana dasar bagi masyarakat sehingga
menyebabkan tersendatnya arus perputaran ekonomi, keterbatan pemahanan
masyarakat terhadap kebijakan / peraturan pembangunan kawasan sangat
terkendala dalam hal pembebasan lahan. Untuk kawasan Perdesaan
permukiman masyarakat letaknya sangat berjauhan terutama di daerah
pegunungan sehingga mempersulit akses ke desa tersebut, untuk itu
pemerintah kabupaten Tojo Unauna melalui semua jajaran ke
pemerintahannya berusaha untuk memenuhi sarana dan prasarana di daerah
perdesaan dengan membuka akses ke kantong-kantong produksi/ sentra
ekonomi di kawasan perdesaan
6.1.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor Bangkim
Kondisi eksisting secara keseluruhan terangkum dalam dokumen kegiatan yang
dilaksanakan oleh masing-masing dinas yang menangani, secara umum dibagi dalam 2
output kegiatan yaitu perkotaan dan perdesaan. Kondisi eksisting perkotaan secara
rinci termuat dalam dokumen SPPIP.
6.1.4. Pembinaan Pengembangan Permukiman
6.1.4.1. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman
(SPPIP)
Penyusunan SPPIP Kabupaten Tojo Unauna dilaksanakan oleh sector
bangkim dalam pelaksanaannya melibatkan SATGAS yang dibentuk oleh
pemda Kabupaten Tojo Unauna Kawasan yang termuat dalam dokumen
Bab VI - 132
6.1.4.2. Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP)
Penyusunan RPKPP Kabupaten Tojo Unauna dilaksanakan oleh sector
bangkim dalam pelaksanaannya melibatkan SATGAS yang dibentuk oleh
pemda Kabupaten Tojo Unauna
Kegiatan yang termuat RPKPP adalah penataan kawasan kumuh yang ada
dalam Tojo Unauna Kota
6.1.5. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan
6.1.5.1. Kawasan Permukiman Kumuh
Fokus utama pemenuhan infrastruktur di kawasan kumuh di kabupaten Tojo
Unauna adalah jalan lingkungan dan kebutuhan akan sanitasi lingkungan.
Sejalan dengan penataan kawasan yang tertuang dalam RTRW Kabupaten
Tojo Unauna kawasan tersebut merupakan kawasan padat penduduk dan
kawasan perdagangan.
6.1.5.2. Permukiman RSH yang Meningkat Kualitasnya
Seiring laju pertumbuhan penduduk berimbas akan kebutuhan pemenuhan
hunian yang layak, pemerintah Kabupaten Tojo Unauna bekerja sama dengan
pengusaha dalam hal pengembangan perumahan rakyat telah membangun
beberapa kawasan perumahan RSH, namun tidak semua kebutuhan
infrastruktur dapat terpenuhi di kawasan RSH oleh pihak pengembang. Untuk
itu fasilitas umum berupa sarana infrastruktur dibangun oleh pemerintah
Bab VI - 133 Tabel 6.2 kawasan RSH
No Nama RSH Lokasi Jumlah
Penghuni Sarana CK Kondisi Keterangan 1 BTN bukit Ampana Kel Ampana 570 KK Jln
Lingkungan
Baik
6.1.5.3. Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya
Guna pemenuhan perumahan yang murah namun layak serta pemanfaatan
lahan dan ruang yang terbatas terutama di Tojo Unauna Kota Pemerintah
berencana akan membangun rusunawa, lokasi yang telah disiapkan adalah di
kecamatan Tojo Unauna Kota
6.1.6. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan
6.1.6.1. Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial yang Meningkat Kualitasnya
Wilayah kabupaten Tojo Unauna terbesar adalah kawasan perdesaan yang
mana daerah tersebut merupakan sentra pertanian dan perikanan olehnya itu
pemerintah kabupaten Tojo Unauna dalam pengembangan kawasan
sentra-sentra produksi membangun sarana dan prasarana penunjang kawasan
produksi. Dinas yang berkompeten dalam pemenuhan infrastruktur sarana dan
prasarana pendukung adalah dinas pertanian dan kelautan melalui
program-program kerjanya terkait kegiatan diatas bidang cipta karya dalam
pembangunan infrastruktur penunjang bersifat stimulant.
Tabel 6.3 Kawasan Agropolitan/ Minapolitan
No Nama Kawasan Lokasi PSD yang di
Perlukan
1 Agropolitan
Balingara Seluruh Kecamatan Ampana tete
Jln Lingkungan
Bab VI - 134
Seluruh Kecamatan Ulubongka Jln Lingkungan
3 Minapolitan Togean
Seluruh Kecamatan Togean Jln Lingkungan Seluruh Kecamatan walea Kepulauan Jln Lingkungan Seluruh Kecamatan walea Besar Jln Lingkungan
6.1.6.2. Kawasan Permukiman Rawan Bencana
Kabupaten Tojo Unauna sebagian besar merupakan dataran tinggi
pegunungan yang rawan bencana tanah longsor dan sebagian permukiman
berada kawasan pesisir, berdasarkan data dari badan penanggulangan bencana
daerah mengidentifikasi daerah-daerah permukiman yang rawan bencana.
Tabel 6.4 Daerah Rawan Bencana)
No Wilayah Jumlah
6.1.6.3. Kawasan Permukiman di Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar
Untuk kawasan permukiman perbatasan dengan Negara lain dan pulau kecil
terluar kabupaten Tojo Unauna tidak memiliki,
6.2. Rencana Investasi Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
6.2.1. Kondisi Umum
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan
sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk
mewujudkan lingkungan binaan, baik perkotaan maupun di perdesaan, khususnya
wujud fisik bangunan gedung dan lingkungan.
Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terwujudnya bangunan gedung dan
lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya adalah:
1. Memberdayakan masyarakat dalam penyelengaraan bangunan gedung yang tertib,
Bab VI - 135
2. Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalm penataan lingkungan yang
produktif dan berkelanjutan.
6.2.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan
6.2.2.1. Isu Strategis
Untuk merumuskan isu strategis sektor PBL dapat melihat agenda yang telah
ditetapkan oleh pemerintah sebagai agenda nasional yang salah satunya
kabupaten Tojo Unauna ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional
sehingga penataan kawasan akan lebih terarah. Isu dalam hal penataan
kawasan di kabupaten Tojo Unauna antara lain :
1) Kawasan Yang Belum Tertata
2) Minimnya infrastruktur kawasan yang tersedia
3) Belum terdapatnya Ruang terbuka Publik
4) Tingginya angka kebakaran
5) Belum tertanganinya kawasan/bangunan tradisional yang berpotensi
kawasan swasta.
6.2.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan Tantangan yang terkait sektor PBL di kabupaten Tojo
Unauna pada umumnya adalah lahan, yang mana status kepemilikan lahan
terutama dalam kota Tojo Unauna sebagian besar milik masyarakat sehingga
dalam pembebasan lahan sering terjadi kendala dan memerlukan waktu di
tambah masih minimnya pengertian masyarakat akan pentingnya penataan
kawasan. Untuk itu pemerintah kabupaten Tojo Unauna melalui instansi
pemerintah dalam hal ini badan pertanahan telah melakukan identifikasi
tentang status kepemilikan lahan dan telah mengeluarkan perda yang terkait
dengan lahan dan pengunannya.
Kurang ditegakkannya aturan tata bangunan dan keandalan pada bangunan
gedung termasuk pada daerah-daerah permukiman padat perkotaan. Bantaran
sungai dan pesisir pantai. Lemahnya pengaturan penyelenggaraan bangunan
Bab VI - 136
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap nilai keandalan dan keserasian
dalam penyelenggaraan bangunan gedung. Untuk itu pemerintah kabupaten
Tojo Unauna telah mengeluarkan perda bangunan gedung No. 15 tahun 2007
yang bertujuan menata dan mengatur pemanfatan lahan.
6.2.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PBL
Pencapaian sector PBL di kabupaten Tojo Unauna adalah dengan adanya desa yang
telah mendapat fasilitas berupa peningkatan kualitas infrastruktur permukiman melalui
program-program pemerintah.
Kondisi eksisting kawasan yang termuat dalam RTRW kabupaten Tojo Unauna belum
semuanya tertangani karena adanya keterbatasan biaya dan kurangnya koordinasi
antara dinas – dinas yang terkait.
6.2.4. Bangunan Gedung dan Fasilitasnya
6.2.4.1. Aksesibilitas Bangunan Gedung dan Lingkungan
Bangunan gedung pemerintahan yang ada di kabupaten Tojo Unauna
sebagian besar merupakan bangunan lama, yang mana aksesibilitas bangunan
maupun lingkungan belum memenuhi standar pelayanan, sehingga banyak
masyarakat terutama penyandang cacat kesulitan dalam pelayanan.
Tabel 6.5 Gedung Pemerintahan
No Gedung Lokasi Kelengkapan Aksebilitas Ket
Gedung Lingkungan
1
Kantor Bupati Komplek Perkantoran
Kantor DPRD Komplek Perkantoran
Rumah Sakit Kel Ampana Tangga Penyandang Cacat
Taman Penghijauan
Bab VI - 137
6.2.4.2. Rehabilitasi Bangunan Bersejarah
Guna pelestarian peninggalan bersejarah di kabupaten Tojo Unauna yang
memiliki beberapa peninggalan gedung/benda bersejarah, bangunan
bersejarah yang ada di kabupaten Tojo Unauna umumnya berupa rumah adat
serta situs – situs purbakala.
Tabel 6.6 Bangunan Bersejarah
No Nama Bangunan Lokasi
1 Rumah Raja Ampana Ampana Kota
2 Rumah Adat Malei Desa Malei Tojo
3 Kwsn Pulau Togean Pulau Togean
Kepulauan Walea
6.2.5. Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman
6.2.5.1. Revitalisasi Kawasan
Sesuai dengan pembagian kawasan yang tertuang dalam RTRW tentang
pemanfaatan lahan dan penataan kawasan.
Tabel 6.7 Penataan dan Pemanfaatan lahan)
No Nama Kawasan Lokasi
1
Kwsn Permukiman Ampana Kota2
Kwsn Budidaya Kepulauan togean3
Kwsn Wisata Kwsn Togean4
Kwsn Perdagangan Kota Ampana6.2.5.2. Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Dalam penataan Kota Tojo Unauna perlu memperhatikan pemanfaatan ruang
Bab VI - 138 Tabel 6.8 Kawasan Ruang Terbuka Hijau/Taman Kota
No Nama Lokasi Luas Ket
1 RTH Tojo Unauna Ampana Kota 2,6 Ha 2 Lapangan Tojo Unauna. Ampana Kota 1,2 M2
6.2.5.3. Lingkungan Permukiman Tradisional/Bersejarah
Masyarakat Kabupaten Tojo Unauna terdiri dari beberapa suku bangsa baik
yang pendatang maupun penduduk asli. Penduduk asli kabupaten Tojo
Unauna ada beberapa suku.
Tabel 6.9 Lingkungan Permukiman Tradisional
No Suku Jumlah Penduduk Lokasi Keterangan
1 Bajo 560 KK Kepuluan Togean
6.2.5.4. Penanggulangan Bahaya Kebakaran
Kepadatan permukiman terutama di daerah perkotaan sangat rawan akan
terjadinya kebakaran. Untuk itu identifikasi terhadap daerah rawan kebakaran
sangat diperlukan sehingga kita bisa meminimalisasi bencana kebakaran dan
penanganan terhadap kebakaran yang terjadi.
Tabel 6.10 Identifikasi Daerah Rawan Kebakaran
No Kawasan/
Pemukiman Luas
Jumlah penduduk
Jumlah
Rumah Rencana Sistem PK 1 Tojo Unauna Kota 32Ha 9.885.000 421.5600 Pemb Pos Pemadam
Tabel 6.11 Sarana dan Prasarana Proteksi Kebakaran
NO Sarana & Prasarana Jumlah Kondisi Ket
1 Mobil Pemadam 3 Unit Baik
2 Pos Jaga 1 Unit Baik
Bab VI - 139
6.3. Rencana Investasi Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman
6.3.1. Kondisi Umum
Kondisi sector PLP yang menangani kegiatan pengelolaan air limbah, drainase, dan
persampahan secara umum di kabupaten Tojo Unauna belum maksimal karena
penanganan kegiatan ini dilaksanakan secara per spot kegiatandan kesadaran
masyarakat akan system sanitasi perkotaan masih kurang peduli.
6.3.2. Isu Strategis, Pemasalahan dan Tantangan
6.3.2.1. Isu Strategis
Pemenuhan akan sarana sanitasi, penanganan air limbah, persampahan dan
jaringan drainase sesuai dengan standar kesehatan lingkungan di kawasan
permukiman dan kawasan publik.
6.3.3. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan akan sanitasi
terkendala beberapa aspek antara lain :
1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan sanitasi masih
kurang
2. Masih banyak masyarakat yang BAB dan membuang sampah di sungai
terutama di daerah perdesaan.
3. Kesulitan mendapatkan lahan yang akan digunakan pembangunan IPLT
dan TPA
4. Kurangnya sarana angkutan pengolahan limbah dan sampah.
6.4. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Sektor PLP
6.4.1. Infrastruktur Air Limbah
Penanganan infrastruktur air limbah di kabupaten Tojo Unauna masih belum maksimal
dikarenakan permasalahan yang telah diurai diatas, mengingat sangat penting dan
perlunga akan penangan limbah terutama limbah permukiman dan industri yang
Bab VI - 140
kabupaten Tojo Unauna melalui dinas menangani limbah dengan cara sosialisasi dan
penyediaan sarana penanganan limbah.
Tabel 6.12 Kondisi Penanganan Air Limbah di Kabupaten
Sarana &
Prasarana Jumlah Kapasitas
Sistem
6.4.1.1. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Terpusat Skala Kota
Kabupaten Tojo Unauna belum mempunyai IPLT, penanganan air limbah
masih bersifat komunal, karena masih terkendala dalam penyiapan lahan,
namun pemerintah telah berupaya dalam penyediaan sarana penanganan
limbah dengan dibangunkannya MCK ++.
Tabel 6.13 Data Sanitasi Air Limbah Offsite
No Lokasi Sistem Dibangun
6.4.1.2. Infrastruktur Air Limbah dengan Sistem Setempat dan Sistem Komunal
Pada umumnya masyarakat di kawasan peerkotaan telah memiliki MCK,
namun MCK yang berada di kawasan umum tidak terawat dikarenakan belum
adanya petugas pengelola, untuk kawasan perdesaan belum semuanya
Bab VI - 141 Tabel 6.14 Data Sanitasi Air Limbah On Site
No
Lokasi Jumlah PS Sanitasi
Kecamatan Desa
Binanguna 1.564 1.564
Kavetan 1.647 1.647
Tanimpo 2.076 2.076
Luangon 2.345 2.345
Molowagu 1.975 1.975
Bomba 2.097 2.097
Tumbulawa 2.364 2.364
Taningkola 2.76 2.76
Bambu 2.865 2.865
Wakai 2.965 2.965
Una-una 2.086 2.086
Tj. Pude 2.765 2.765
Lembanya 3.863 3.863
Siatu 2.312 2.312
Kambutu 2.976 2.976
Patoyan 3.086 3.086
Kadidiri 2.200 - 2.200
Langger 3.097 3.097
Pulau Enam 2.875 2.875
Katupat 3.876 3.876
Awo 1.086 1.086
Kololio 2.875 2.875
Bab VI - 142
Lembanato 2.986 2.986
Lebiti 3.867 3.867
Tobil 2.987 2.987
Baulu 1.985 1.985
Panabali 2.680 2.680
Matobiai 2.083 2.083
3 Walea
Malenge 2.890 2.890
Tiga Pulau 3.809 3.809
Popolii 3.600 3.600
Dolong B 2.890 2.890
Tampabatu 2.690 2.690
Bab VI - 143
Balingara 1.978 1.978
Bulan Jaya 1.954 1.954
Uentanaga B 3.000 3.000
Labuan 3.750 3.750
Sabulira 4.863 4.863
Uebae 2.075 2.075
Uesantoto 2.086 2.086
Toba 3.086 3.086
Saluaba 3.096 3.096
Bab VI - 144
Uematopa 2.635 - 2.635
Uekambuno 2.790 - 2.790
Paranonge 1.972 - 1.972
Bonebae I 2.800 2.800
Watusongu 2.980 2.980
Mire 3.750 3.750
Marowo 2.850 2.850
Borneang 3.654 3.654
Bongka Makmur 2.780 2.780
Cempa 3.976 3.976
Bonevoto 1.975 1.975
Bongkakoi 2.955 2.955
Uentowu 2.755 2.755
Bongkakoi KM 6 3.570 3.570
Takibangke 3.870 3.870
Kasiala 4.050 4.050
7 Tojo Barat
Tanamawau 1.897 1.897
Malewa 1.970 1.970
Mawomba 2.785 2.785
Bab VI - 145
Dataran Bugi 2.987 2.987
Banano 2.970 2.970
Bahari 1.980 1.980
Buyuntaripa 2.970 2.970
Kalemba I 3.097 3.097
Kalemba II 1.899 1.899
Gandalari 2.511 2.511
9 Walea Besar
Pasokan 3.109 - 3.109
Kondongan 2.207 - 2.207
Katogop 1.209 - 1.209
Malapo 2.350 - 2.350
Salinggoha 1.873 1.873
Tingki 1.780 1.780
6.4.2. Infrastruktur Drainase Perkotaan
Dalam usaha penanggulangan bahaya banjir dan menghilangkan area/kawasan
genangan setelah hujan, pemerintah kabupaten melalui dinas pekerjaan umum telah
membangun/membuat drainase dengan segala dimensi di kawasan permukiman
Bab VI - 146 Tabel 6.15 Daerah Genangan
No Lokasi/ Daerah/Kawasan Luas Genangan
1 Kota Ampana 965 M2
2 Kwsn Ampna tete 586 M2
6.4.3. Infrastruktur Persampahan
Sampah merupakan momok bagi semua daerah baik daerah maju maupun
berkembang begitu juga di kabupaten Tojo Unauna persoalan sampah sampai sekarang
belum bisa tertangani dengan sempurna dikarenakan banyak faktor.
Tabel 6.16 Kondisi Eksisting Penanganan Persampahan
No Sistem Pengelolaan
Sarana &
Prasarana Kapasitas Jumlah Kondisi Ket
1 Pewadahan Bin/Tong
6.4.3.1. Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
Bab VI - 147 Tabel 6.17 Operasional Pelayanan Persampahan TPA
No Uraian Volume Ket
1 Cakupan Layanan - -
2 Perkiraan Timbulan Sampah -
3 Sampah yg terangkut -
- Permukiman -
- Non Permukiman -
- Total -
4 Kapasitas Pelayanan TPA -
Tabel 6.18 Operasional TPA
No Sistem
6.4.4. Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah Terpadu (3R)
Bab VI - 148
membangun sarana pengolahan sampah dengan skala kawasan yang dibangun di
beberapa titik kawasan.
6.5. Rencana Investasi Sektor Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
6.5.1. Kondisi Umum
Pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan konstruksi,
mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan atau mengevaluasi system
fisik teknik dan non teknik penyediaan air minum.
Kondisi secara umum penanganan penyediaan air minum di kabupaten Tojo Unauna
belum semua terlayani dikarenakan faktor daerah layanan yang tersebar dan tidak
terhubung satu daerah dengan daerah lainnya sehingga dalam pelaksanaan kegiatan
terputus satu daerah layanan. Tidak semua daerah layanan memiliki sumber air yang
mencukupi sehingga biaya pelaksanaan menjadi sangat mahal.
6.5.2. Isu Strategis, Permasalahan dan Tantangan
6.5.2.1. Isu Strategis
Isu strategis dalam pengembangan SPAM termuat dalam RPJMD kabupaten
Tojo Unauna yaitu ;
1. Pemenuhan akan air bersih bagi semua masyarakat
2. Pemenuhan akan Air Bersih yang murah dan aman
3. Pemenuhan air baku untuk air minum
4. Penyelenggaran pengembangan air minum sesuai dengan kaidah teknis
dan penerapan inovasi teknologi
6.5.2.2. Permasalahan dan Tantangan
Permasalahan dan tantanangan yang dihadapi dalam pengelolaan dan
pengembangan SPAM di kabupaten Tojo Unauna antara lain;
1. Lokasi daerah yang tidak terpusat/ menyebar
2. Tidak semua daerah memiliki sumber air baku
3. Laju Pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan
Bab VI - 149
6.5.3. Kondisi Eksisting dan Analisis Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
Masih ada masyarakat yang belum mendapat pelayanan air bersih secara tersistem
terutama di daerah pedesaan, secara umum kondisi eksisting pemenuhan air bersih di
kabupaten Tojo Unauna.
Tabel 6.19 Kondisi Pelayanan SPAM
No Desa
Pelayanan SPAM
Keterangan
PDAM Perpipan Non
Perpipaan
Kulingkinari - - -
Cendana - - -
Taupan - - -
Binanguna - - -
Kavetan - - -
Tanimpo - - -
Luangon - - -
Molowagu - - -
Bomba - - -
Tumbulawa - - -
Taningkola - - -
Bambu - - -
Wakai - - -
Una-una - - -
Tj. Pude - - -
Lembanya - - -
Siatu - - -
Kambutu - - -
Patoyan - - -
Bab VI - 150
Bungayo - - -
Benteng - - -
Bangkagi - - -
Tongkabo - - -
Langger - - -
Pulau Enam - - -
Katupat - - -
Awo - - -
Kololio - - -
Urulepe - - -
Lembanato - - -
Lebiti - - -
Tobil - - -
Baulu - - -
Panabali - - -
Matobiai - - -
Kabalutan - - -
Pautu - - -
Tumotok - - -
Kalia - - -
Malenge - - -
Tiga Pulau - - -
Popolii - - -
Dolong B - - -
Tutung - - -
Dolong A - - -
Loe - - -
Kadoda - - -
Bab VI - 151
Kolami - - -
Olilan - - -
Mpoa - - -
Suka Maju - - -
Pusungi - - -
Tete A - - -
Tete B - - -
Uebone - - -
Mantangisi - - -
Bantuga - - -
Borone - - -
Balanggala - - -
Sabo - - -
Longge - - -
Tampabatu - - -
Urundaka - - -
Balingara - - -
Bulan Jaya - - -
Giri Mulyo - - -
Wana Sari - - -
Kajulangko - - -
Sansarino - - -
Malotong √ - -
Bailo √ - -
Ampana √ - -
Uentanaga A √ - -
Sumoli - - -
Dondo √ - -
Bab VI - 152
Labuan - - -
Sabulira - - -
Uebae - - -
Uesantoto - - -
Toba - - -
Saluaba - - -
Jompi - - -
Padangtumbuo - - -
Bonerato - - -
Bailo Baru √ - -
Dondo Barat √ - -
Labiabae √ - -
Muara Toba √ - -
Uemalingku √ - -
Bontongi - - -
Patingko - - -
Pandalenggi √ - -
Tampanombo - - -
Bonebae II - - -
Tombamau - - -
Rompi - - -
Uematopa - - -
Uekambuno - - -
Paranonge - - -
Bonebae I - - -
Watusongu - - -
Mire - - -
Marowo - - -
Bab VI - 153
Bongka Makmur - - -
Cempa - - -
Bonevoto - - -
Bongkakoi - - -
Uentowu - - -
Bongkakoi KM 6 - - -
Takibangke - - -
Kasiala - - -
Malei Tojo - - -
Matako - - -
Bambalo - - -
Galuga - - -
Toliba - - -
Ujung Tibu - - -
Nggawia - - -
Tombiano - - -
Tatari - - -
Kabalo - - -
Tanamawau - - -
Malewa - - -
Mawomba - - -
Lemoro - - -
Korondoda - - -
Tayawa - - -
Uekuli - - -
Betaua - - -
Uedele - - -
Sandada - - -
Bab VI - 154
Pancuma - - -
Tongku - - -
Podi - - -
Dataran Bugi - - -
Banano - - -
Bahari - - -
Buyuntaripa - - -
Kalemba I - - -
Kalemba II - - -
Gandalari - - -
Pasokan - - -
Kondongan - - -
Katogop - - -
Malapo - - -
Salinggoha - - -
Tingki - - -
Biga - - -
Tutung - - -
Pongidan Tongidon
6.5.3.1. Penyelenggara SPAM Terfasilitasi
A. PDAM yang Memperoleh Pembinaan
Pelayanan PDAM di Kabupaten Tojo Unauna masih terpusat di ibu kota
kabupaten, dikarenakan faktor kemampuan dari PDAM dalam mengelola
Bab VI - 155 Tabel 6.20 Pelayanan PDAM
Nama
Air Baku Daerah layanan
Jumlah
6.5.3.2. SPAM Di Kawasan MBR
Kawasan MBR di kabupaten Tojo Unauna terpusat di ibukota kabupaten dan
terutama di kawasan pesisir pantai atau kawasan nelayan.
Tabel 6.21 Kondisi Eksisting Layanan SPAM Kawasan MBR
Kawasan/
terlayani (%) Kondisi
Bab VI - 156
Labiabae 1.223 KK PDAM 80 Baik
Muara Toba 1.356 KK PDAM 85 Baik
Uemalingku 2.654 KK PDAM 85 Baik
6.5.3.3. SPAM Di Ibu Kota Kecamatan (IKK)
Tabel 6.22 Kondisi Eksisting SPAM IKK
Kecamatan Jumlah Desa
Pelayanan SPAM
Walea Kepulauan 15 Desa Perpipaan 95 Baik
Ampana Tete 19 Desa Perpipaan 90 Baik
Ampana Kota 12 Kelurahan
14 Desa
A. SPAM di Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil
Untuk Mendapatkan air bersih di beberapa desa masih kesulitan
dikarenakan faktor kontur dari daerah tersebut, untuk itu pemerintah
kabupaten Tojo Unauna berupaya memenuhi infrastruktur penyediaan
SPAM bagi semua masyarakat yang ada di perdesaan. Seluruh desa di
Bab VI - 157
namun kondisinya sebagian harus di rehap baik sumber air baku maupun
jalur perpiaan baik yang di biayai oleh APBN , APBD I, APBD II, DAK
maupun PAMSIMAS
6.5.3.5. SPAM Di Kawasan Khusus
Di Kabupaten Tojo Unauna ada beberapa kawasan yang menjadi kawasan strategis
yang memerlukan penanganan khusus termasuk pemenuhan akan air bersih antara
lain
1. SPAM di KAPET
2. SPAM di kabupaten/kota pemekaran
3. SPAM di kawasan perbatasan
4. SPAM di pelabuhan perikanan
Tabel 6.23 Kondisi Eksisting SPAM Kawasan Khusus
Kawasan Lokasi Kondisi SPAM Ket
Ada Tidak Ada