LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 MARET 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK
PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31
MARET 2012 DAN 2011
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI 1
DAFTAR ISI 2
LAPORAN KEUANGAN – Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan laporan keuangan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011.
Laporan Posisi Keuangan 3 - 4
Laporan Laba Rugi Komprehensif 5
Laporan Perubahan Ekuitas 6
Laporan Arus Kas 7
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Catatan (Tidak diaudit) (Diaudit)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d,2e,4,25 2.738.449.489 3.630.533.950 Saldo bank yang dibatasi penggunaannya 5, 25 1.488.675.840 1.038.666.609
Piutang usaha 2e,2f,6,22,25
Pihak berelasi - bersih setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 7.027.482.941
tahun 2012 dan 2011 1.712.198.440 722.998.984
Pihak ketiga - bersih setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sebesar Rp 402.664.003 tahun 2012 dan 2011 9.157.842.859 9.954.869.397
Piutang lain-lain 2e 200.109.230 235.041.142
Uang muka pembelian 1.013.835.284 22.490.245
Persediaan 2e,2g,7,11 43.795.159.100 40.127.961.349
Piutang pajak 19a 31.096.656
-Biaya dibayar di muka 2h 68.447.093 38.880.000
Aset lancar lainnya 263.434.734 318.688.351
TOTAL ASET LANCAR 60.469.248.725 56.090.130.027
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan 2m,19d 18.930.089.345 18.825.433.242 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2i,9
sebesar Rp 44.204.588.669 pada tahun 2012
dan Rp 43.977.939.120 pada tahun 2011 7.982.765.322 7.984.973.765
Properti investasi 2j,10 4.518.577.465 4.518.577.465
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 31.431.432.132 31.328.984.472
JUMLAH ASET 91.900.680.857 87.419.114.499
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Catatan (Tidak diaudit) (Diaudit)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman jangka pendek 2e,11,25 4.876.736.991 4.802.112.013 Utang usaha - pihak ketiga 12, 25 5.564.361.910 1.645.224.513
Utang lain-lain - pihak ketiga 17.000.000 17.000.000
Uang muka penjualan 25 270.099.304 210.722.819
Utang pajak 20b 356.189.921 330.340.522
Biaya yang masih harus dibayar 2e,13,25 1.391.822.069 720.790.277
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 12.476.210.195 7.726.190.144
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang kepada pihak yang berelasi 8, 22 5.010.755 370.042.889 Liabilitas imbalan pasca kerja 2l, 21 15.394.595.280 15.025.279.075
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 15.399.606.035 15.395.321.964
JUMLAH LIABILITAS 27.875.816.230 23.121.512.108
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per lembar saham Modal dasar - 200.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 138.000.000 saham 14 69.000.000.000 69.000.000.000
Tambahan modal disetor 15 3.300.000.000 3.300.000.000
Defisit (8.275.135.373) (8.002.397.609)
JUMLAH EKUITAS 64.024.864.627 64.297.602.391
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 91.900.680.857 87.419.114.499
-Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
31 Maret 2012 31 Maret 2011 Catatan (Tidak diaudit) (Tidak diaudit)
PENJUALAN BERSIH 2k,16,22 18.679.495.390 19.917.639.698
2k,17,22
BEBAN POKOK PENJUALAN 16.107.145.503 18.021.935.470
LABA KOTOR 2.572.349.887 1.895.704.228
BEBAN USAHA 2k,18,22
Beban penjualan 479.160.135 416.636.229
Beban umum dan administrasi 2.405.078.394 2.283.036.523
JUMLAH BEBAN USAHA 2.884.238.529 2.699.672.752
RUGI USAHA (311.888.642) (803.968.524)
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN - LAIN
Keuntungan (rugi) selisih kurs 2c 77.902.767 (176.000.983)
Pendapatan bunga bank 14.732.342 36.650.899
Beban bunga dan administrasi bank (120.365.782) (89.317.886)
Pendapatan lain-lain 37.948 2.025.020
JUMLAH BEBAN LAIN-LAIN (27.692.725) (226.642.950)
RUGI SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK (339.581.367) (1.030.611.474)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2m,19c,19d
Pajak kini (37.812.500)
-Pajak tangguhan 104.656.103 247.897.265
RUGI PERIODE BERJALAN (272.737.764) (782.714.209)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN -
-JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN (272.737.764) (782.714.209)
RUGI PER SAHAM DASAR 2n, 20 (2) (6)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
Tambahan Modal
Modal Disetor Disetor Defisit Total Ekuitas
Saldo Per 1 Januari 2011 69.000.000.000 3.300.000.000 (8.359.137.073) 63.940.862.927 Jumlah laba komprehensif tahun 2011 - - 356.739.464 356.739.464 Saldo per 31 Desember 2011 (Diaudit) 69.000.000.000 3.300.000.000 (8.002.397.609) 64.297.602.391
Jumlah rugi komprehensif periode berjalan - - (272.737.764) (272.737.764) Saldo per 31 Maret 2012 (Tidak diaudit) 69.000.000.000 3.300.000.000 (8.275.135.373) 64.024.864.627
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
31 Maret 2012 31 Maret 2011 (Tidak diaudit) (Tidak diaudit) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 18.599.765.341 18.676.169.113
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (18.896.490.003) (22.269.587.670)
Kas digunakan untuk aktivitas operasi (296.724.662) (3.593.418.557)
Penerimaan restitusi pajak - 707.062.787
Pembayaran bunga dan beban keuangan (120.365.782) (89.317.885)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (417.090.444) (2.975.673.655) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembayaran utang kepada pihak berelasi (363.757.786) (272.271.690)
Penerimaan penghasilan bunga 14.732.342 36.650.899
Perolehan aset tetap (224.442.106) (71.661.912)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (573.467.550) (307.282.703) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan pinjaman jangka pendek 2.354.579.034 2.508.618.734
Pembayaran pinjaman jangka pendek (2.302.070.056) (1.442.029.737)
Pembayaran utang lain-lain - (38.300.001)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 52.508.978 1.028.288.996 PENURUNAN KAS DAN SETARA KAS (938.049.016) (2.254.667.362)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 3.630.533.950 6.524.739.494
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 45.964.555 (66.173.271) KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 2.738.449.489 4.203.898.861
1.465.449.372 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Kedaung Indah Can Tbk ("Entitas") didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo Undang-Undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta notaris No. 37 tanggal 11 Januari 1974 dari Julian Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat keputusan No. Y.A.5/239/18, tanggal 24 Juli 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 27 tanggal 2 April 1976, Tambahan No. 237.
Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 13, tanggal 10 Nopember 2008 dari Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., notaris di Jakarta. Anggaran Dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat keputusan No. AHU-99739.AH.0102, tanggal 24 Desember 2008 yang isinya antara lain mengenai persetujuan untuk penyesuaian seluruh anggaran dasar Entitas dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Entitas berdomisili di Jalan Raya Rungkut No.15-17, Surabaya dengan pabrik berlokasi di tempat yang sama. Entitas tergabung dalam kelompok usaha Kedaung Group.
Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas terutama meliputi industri peralatan dapur dari logam dan produk sejenis serta industri kaleng dan produk sejenis. Jumlah karyawan Entitas rata-rata 971 karyawan pada tahun 2012 dan 1.071 karyawan pada tahun 2011.
Pada tahun 2007, Entitas memiliki kepemilikan langsung atas Borneo Enamel Industrial Sdn. Bhd. (BEISB) dan entitas anaknya (Indo-Ghana Enamel Industrial Ltd.). Terhitung sejak tanggal 5 September 2007, CIMB Bank Berhad, Malaysia melakukan pengambilalihan aset BEISB dalam rangka penyelesaian utang bank BEISB. Atas pengambilalihan tersebut Entitas tidak memiliki kendali lagi atas BEISB dan entitas anaknya. Sehingga sejak tanggal tersebut laporan keuangan Entitas tidak dikonsolidasi.
Susunan pengurus Entitas pada tanggal 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Philip Lam Tin Sing
Komisaris : Djoni Sukohardjo Komisaris Independen : Eli Rosiana, SE Direktur Utama : Ir. Ratna Setyakusuma Direktur : Ir. I Made Indrawan Direktur : Hadi Muliyono, SE, Ak.
b. Penawaran Umum Efek Entitas
Pada tanggal 7 Oktober 1993 Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1733/PM/1993 untuk melakukan penawaran umum atas 10.000.000 saham Entitas kepada masyarakat. Pada tanggal 28 Oktober 1993, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 30 September 2011 dan 2010, seluruh saham Entitas atau sejumlah 138.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan ini disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ("SAK"). Kebijakan akuntansi yang dipakai telah sesuai dengan kebijakan yang dipakai untuk menyusun laporan keuangan sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ("SAK"), yang mencakup pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia ("DSAK") dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi akun-akun yang bersangkutan. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali arus kas.
Laporan arus kas disajikan dengan menggunakan metode langsung, sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-06/PM/2000 tertanggal 13 Maret 2000, dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
c. Transaksi dan Saldo Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Entitas diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca), aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
d. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
e. Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Entitas telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".
Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Entitas mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan, yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba (rugi) yang belum direalisasi pada tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Pada tahun 2012 dan 2011, Entitas tidak mempunyai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
2. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Pada tahun 2012 dan 2011, Entitas tidak mempunyai aset keuangan berupa investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek dimana perhitungan bunga tidak material.
Pada tahun 2012 dan 2011, pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pada pihak yang berelasi.
4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal laporan posisi keuangan yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Pada tahun 2012 dan 2011, Entitas tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Pada tahun 2012 dan 2011, Entitas tidak mempunyai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan)
2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Pada tahun 2012 dan 2011, Entitas mempunyai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi meliputi utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman jangka pendek, utang pada pihak yang berelasi.
f. Piutang Usaha
Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai realisasi neto. Cadangan penurunan nilai piutang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
i. Aset Tetap
Per 1 Januari 2009, Entitas telah menerapkan PSAK No. 16 "Aset Tetap" (Revisi 2007) sebagaimana ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Entitas telah menetapkan model biaya terhadap pengelolaan aset tetapnya.
Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetap. Entitas memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Entitas.
Aset tetap dinyatakan menurut harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan aset tetap dihitung dengan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Masa manfaat aset tetap diestimasukan sebagai berikut:
Tahun Bangunan dan prasarana 25 Mesin dan perlengkapan 15
Peralatan kantor 10
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. Aset Tetap (lanjutan)
Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke perhitungan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut; sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari akun aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan ke laba rugi tahun berjalan.
Aset dalam pelaksanaan merupakan akumulasi dari biaya-biaya pembelian bahan dan peralatan serta biaya konstruksi lainnya hingga aset tersebut selesai dan siap untuk digunakan. Biaya-biaya ini dipindahkan ke akun aset tetap pada saat pekerjaan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan.
j. Properti Investasi
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee/penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
a. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif;
b. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan setiap akumulasi kerugian penurunan nilai.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B. Shipping Point). Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis).
l. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan
Entitas telah menerapkan kebijakan akuntansi untuk mengakui liabilitas manfaat karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 mengenai "imbalan kerja". Pemberian imbalan kerja dilakukan oleh Entitas dengan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Beban imbalan kerja karyawan yang dihitung berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama ditentukan dengan metode projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja karyawan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca). Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
n. Laba (Rugi) per Saham Dasar
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi pendapatan komprehensif pada periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
o. Informasi Segmen
Efektif 1 Januari 2011, Entitas menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi". PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
p. Perubahan kebijakan akuntansi
Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011:
a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan".
b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas".Perubahan kebijakan akuntansi c. PSAK No. 3 (Revisi 2010), "Laporan Keuangan Interim".
d. PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi".
e. PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-Pihak yang Berelasi". f. PSAK No. 8 (Revisi 2010), "Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan". g. PSAK No. 19 (Revisi 2010), "Aset Tak Berwujud".
h. PSAK No. 23 (Revisi 2010), "Pendapatan".
i. PSAK No. 25 (Revisi 2009), "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan".
j. PSAK No. 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset".
k. PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi".
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas seperti diungkapkan pada catatan 2.e.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Entitas mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Estimasi dan asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Entitas mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Entitas. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Pensiun dan imbalan kerja
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan imbalan kerja Entitas bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Entitas langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Entitas berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Entitas dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.
Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Entitas pada masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp15.394.595.280 dan Rp15.025.279.075. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 21.
Penyusutan aset tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 8 sampai dengan 25 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Entitas menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Entitas masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp7.982.765.322 dan Rp7.984.973.765. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 9.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
4. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Kas 374.697.124 390.525.217
Bank
Pihak ketiga Rupiah
PT Bank Chinatrust Indonesia 590.384.179 717.706.519
PT Bank UOB Buana Tbk 161.100.484 232.375.115
PT Bank Central Asia Tbk 24.621.586 146.851.638
Dollar Amerika Serikat
PT Bank Chinatrust Indonesia 1.518.104.328 1.146.906.131 PT Bank Central Asia Tbk 69.541.788 68.659.541 Deposito Berjangka
Dollar Amerika Serikat
PT Bank ICBC Indonesia - 927.509.789
Jumlah 2.738.449.489 3.630.533.950
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
Dollar Amerika Serikat - 2,75%
Entitas tidak mempunyai saldo kas dan setara kas pada pihak berelasi.
5. SALDO BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
Saldo bank pada PT Bank Chinatrust Indonesia yang dibatasi penggunaannya terdiri dari :
31 Maret 2012 31 Desember 2011 Rekening Giro
Dollar Amerika Serikat 732.410.436 243.675.659
Rupiah 245.423.396 398.791.307
Deposito Berjangka
Dollar Amerika Serikat 363.002.008 248.359.643
Rupiah 147.840.000 147.840.000
Jumlah 1.488.675.840 1.038.666.609
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
Rupiah 6,00% 6,75%
Dollar Amerika Serikat 1,25% 1,25%
Saldo rekening giro yang dibatasi penggunaannya dijaminkan untuk penerbitan Letter of Credit (fasilitas kredit L/C) dari PT Bank Chinatrust Indonesia (lihat Catatan 11) dengan jangka waktu kurang dari satu tahun.
Sedangkan saldo deposito yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito yang ditempatkan di
PT Bank Chinatrust Indonesia yang digunakan sebagai jaminan berlangganan gas kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
Entitas tidak memiliki hubungan istimewa dengan bank dimana deposito berjangka tersebut ditempatkan.
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
6. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011 a. Berdasarkan pelanggan
Pihak yang berelasi
Borneo Enamel Industrial Sdn. Bhd. 7.027.482.941 7.027.482.941
Komodo International Corporation 1.174.518.920 307.289.583
PT Kedaung Sentra Distribusi 184.474.125 1.015.476
PT Kedaung Medan Industrial 174.173.940 189.760.820
PT Kedaung Industrial 161.130.593 65.335.755
PT Kedawung Subur 12.400.375
-Forincorp International Ltd. 4.907.280
-PT Pratama Gelas 593.207 159.597.350
Jumlah 8.739.681.381 7.750.481.925
Penyisihan piutang ragu-ragu (7.027.482.941) (7.027.482.941)
Jumlah 1.712.198.440 722.998.984
Pihak ketiga
Pelanggan dalam negeri 5.862.314.089 4.965.576.462 Pelanggan luar negeri 3.698.192.773 5.391.956.938
Jumlah 9.560.506.862 10.357.533.400
Penyisihan piutang ragu-ragu (402.664.003) (402.664.003)
Jumlah 9.157.842.859 9.954.869.397
Jumlah bersih 10.870.041.299 10.677.868.381
b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari)
Belum jatuh tempo 8.928.692.202 7.732.482.935
Lewat jatuh tempo
1 s/d 30 hari 1.346.416.587 2.166.396.585
Lebih dari 30 hari 8.025.079.454 8.209.135.805
Jumlah 18.300.188.243 18.108.015.325
Penyisihan piutang ragu-ragu (7.430.146.944) (7.430.146.944)
Jumlah Bersih 10.870.041.299 10.677.868.381
c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang
Rupiah 13.422.569.270 12.408.768.804
Dollar Amerika Serikat 4.877.618.973 5.699.246.521
Jumlah 18.300.188.243 18.108.015.325
Penyisihan piutang ragu-ragu (7.430.146.944) (7.430.146.944)
Jumlah Bersih 10.870.041.299 10.677.868.381
adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut:
Entitas melakukan penyisihan terhadap piutang tak tertagih pada BEISB senilai Rp7.027.482.941 pada tahun 2007, dikarenakan oleh hilangnya pengendalian Entitas pada BEISB (lihat Catatan 1a). Dengan demikian, manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha Entitas pada BEISB kemungkinan kecil dapat tertagih.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
Piutang usaha Entitas kepada pihak yang berelasi dan kepada pihak ketiga tidak ada yang digunakan sebagai jaminan pinjaman Entitas.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
7. PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Bahan baku 14.583.692.766 13.729.852.364
Barang dalam proses 14.493.606.317 13.905.612.833
Barang jadi 13.954.681.243 11.791.846.128
Bahan pembantu 763.178.774 700.650.024
Jumlah 43.795.159.100 40.127.961.349
Pada tahun 2012 dan 2011, manajemen tidak melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan karena manajemen berpendapat bahwa persediaan yang ada dalam kondisi baik dan tidak mengalami keusangan atau penurunan nilai.
Seluruh persediaan Entitas pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap resiko kebakaran, pencurian dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 3.500.000 masing-masing pada tahun 2012 dan tahun 2011. Manajemen berpendapat jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas resiko yang mungkin dialami Entitas.
Sejumlah persediaan senilai US$ 400.000 dan Rp 15.000.000.000 pada tahun 2012 dan sejumlah US$ 400.000 dan Rp6.000.000.000 pada tahun 2011, dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek masing-masing kepada Combined Way Ltd. Hongkong dan PT Bank Chinatrust Indonesia (lihat Catatan 11).
8. PIUTANG DARI DAN UTANG KEPADA PIHAK YANG BERELASI
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2011 31 Desember 2011 Piutang
Borneo Enamel Industrial Sdn. Bhd. 47.628.631.978 47.628.631.978
Indo-Ghana Enamel Industrial Ltd. 10.072.475.180 10.072.475.180
Jumlah 57.701.107.158 57.701.107.158
Penyisihan piutang ragu-ragu (57.701.107.158) (57.701.107.158)
Jumlah bersih -
-Utang
PT Kedawung Surya Industrial 5.010.755 325.503
PT Kedawung Subur - 369.717.386
Jumlah 5.010.755 370.042.889
Piutang dan utang kepada pihak yang berelasi, timbul dari transaksi arus dana, sewa tanah, pembebanan atas pemakaian fasilitas bersama dan pembayaran biaya Entitas yang dilakukan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang berelasi dan/atau sebaliknya (lihat Catatan 22).
Entitas melakukan penyisihan terhadap piutang tak tertagih pada BEISB senilai Rp57.701.107.158 pada tahun 2007 dikarenakan oleh hilangnya pengendalian Entitas pada BEISB
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
9. ASET TETAP
1 Januari 2012 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Maret 2012
Biaya perolehan: Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 6.170.536.646 - - - 6.170.536.646
Mesin dan perlengkapan 36.591.319.271 13.991.980 - 36.605.311.251
Peralatan kantor 7.262.328.988 210.450.126 - 7.472.779.114
Kendaraan 1.938.727.980 - - 1.938.727.980
Jumlah 51.962.912.885 224.442.106 - - 52.187.354.991
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 2.247.074.649 56.257.246 - - 2.303.331.895
Mesin dan perlengkapan 33.670.535.068 115.186.735 - - 33.785.721.803
Peralatan kantor 6.717.275.715 29.431.426 - - 6.746.707.141
Kendaraan 1.343.053.688 25.775.142 - - 1.368.828.830
Jumlah 43.977.939.120 226.650.549 - - 44.204.589.669
Jumlah Tercatat 7.984.973.765 7.982.765.322
1 Januari 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2011
Biaya perolehan: Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 3.511.461.942 136.640.000 - 2.522.434.704 6.170.536.646
Mesin dan perlengkapan 36.567.544.271 23.775.000 - - 36.591.319.271
Peralatan kantor 7.146.700.488 115.628.500 - - 7.262.328.988
Kendaraan 1.914.977.980 23.750.000 - - 1.938.727.980
Bangunan dalam penyelesaian 2.507.751.293 14.683.411 - (2.522.434.704) -
Jumlah 51.648.435.973 314.476.911 - - 51.962.912.885
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 2.017.946.464 229.128.185 - - 2.247.074.649
Mesin dan perlengkapan 33.165.098.399 505.436.669 - - 33.670.535.068
Peralatan kantor 6.613.685.575 103.590.140 - - 6.717.275.715
Kendaraan 1.242.427.078 100.626.610 - - 1.343.053.688
Jumlah 43.039.157.516 938.781.604 - - 43.977.939.120
Jumlah Tercatat 8.609.278.457 7.984.973.765
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
31 Maret 2012 31 Maret 2011 Pemilikan langsung:
Biaya pabrikasi 191.690.674 214.788.111
Beban administrasi (Catatan 18) 34.959.875 32.785.484
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
9. ASET TETAP (lanjutan)
Seluruh aset tetap Entitas telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap risiko
kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$7.650.000 dan Rp680.000.000 pada 31 Maret 2012 serta sebesar US$7.350.000 dan
Rp719.800.000 pada 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Gedung dan bangunan pabrik milik Entitas didirikan di atas tanah yang disewa dari PT Kedawung Subur, pihak yang berelasi, dengan masa sewa sesuai dengan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2029 dan dapat diperpanjang (lihat Catatan 22 dan 24).
10. PROPERTI INVESTASI
Akun ini terdiri dari tanah milik Entitas yang berlokasi di :
31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
Porong, Sidoarjo 2.552.890.925
Sumberejo, Surabaya 1.965.686.540
Jumlah Tercatat 4.518.577.465
Pada tahun 2006 terjadi semburan lumpur dari Lapindo Brantas Incorporation (Lapindo) yang merusak tanah Porong. Pada tanggal 18 Januari 2007, Entitas mengajukan klaim atas rusaknya
lahan kepada Lapindo sesuai dengan Surat No.015/KIC-DIR/I/2007, sebesar Rp21.413.000.000. Per 31 Maret 2012 klaim tersebut masih dalam proses penyelesaian.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut.
Nilai properti investasi pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 4.518.577.465, yang berasal dari dasar penilaian manajemen yang dilakukan berdasarkan
metode biaya. Menurut pendapat pihak manajemen, nilai wajar atas properti investasi yang dimiliki saat ini adalah sebesar Rp 11.300.000.000 sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) terakhir.
11. PINJAMAN JANGKA PENDEK
31 Maret 2012 31 Desember 2011
PT Bank Chinatrust Indonesia 3.496.736.991 3.441.912.013
Combined Way Ltd. 1.380.000.000 1.360.200.000
Jumlah 4.876.736.991 4.802.112.013
Pinjaman jangka pendek dari PT Bank Chinatrust Indonesia
Pada tanggal 4 Juli 2008, Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Chinatrust Indonesia berupa fasililtas Surat Kredit Berdokumen (L/C), dalam bentuk sight L/C, termasuk juga L/C lokal dengan jumlah limit sebesar USD 1.000.000. Fasilitas Surat Kredit Berdokumen (L/C) tersebut hanya diterbitkan untuk impor bahan baku dan pembelian lokal dari PT Krakatau Steel dan PT Latinusa sebagai pemasok utama Entitas.
Pada tanggal 16 September 2009, PT Bank Chinatrust Indonesia memberikan tambahan fasilitas kredit jangka pendek dengan limit sebesar USD 500.000 (atau setara dengan limit tersebut bila pinjaman dalam mata uang Rupiah). Perjanjian kredit di atas telah beberapa kali mengalami perpanjangan, dan terakhir pada 26 Juli 2011, dimana perjanjian kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan 27 Juli 2012.
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
11. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
Berdasarkan perjanjian perubahan atas perjanjian fasilitas kredit tanggal 26 September 2011 No.BCI SBY-237/IX-2011 dari PT Bank Chinatrust Indonesia, Entitas memperoleh tambahan fasilitas ketersediaan bank garansi sebesar USD500.000, dengan ketentuan bahwa pemakaian pinjaman jangka pendek dan bank garansi tidak melebihi dari USD500.000. Tingkat bunga yang dikenakan untuk penarikan pinjaman jangka pendek dalam mata uang Rupiah pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 10,25% dan 10,55%.
Pada tanggal 21 Maret 2012, Entitas mendapat tambahan fasilitas kredit berupa Akad Trust (Trust Receipt), seperti yang disebutkan dalam Perubahan atas Perjanjian Fasilitas Kredit No. BCI SBY-259/III-2012. Fasilitas kredit Akad Trust ini dapat digunakan secara bersama-sama dengan Fasilitas Surat Kredit Berdokumen atas Unjuk (Sight LC) sampai jumlah yang tidak melebihi limit sebesar USD 1.000.000. Jangka waktu setiap penarikan fasilitas Akad Trust ini adalah maksimal selama 120 hari sejak tanggal pemakaian, dengan tingkat bunga yang sama dengan fasiltas kredit jangka pendek diatas.
Fasilitas kredit dari PT Bank Chinatrust Indonesia tersebut dijamin dengan:
- Rekening escrow pada PT Bank Chinatrust Indonesia dengan nilai minimal sebesar 20% dari setiap nilai Letter of Credit yang diterbitkan (lihat Catatan 5).
- Jaminan fidusia atas persediaan senilai Rp15.000.000.000 (lihat Catatan 7).
Pinjaman jangka pendek dari Combined Way Ltd.
Pada tanggal 23 Mei 2008, Entitas menandatangani Perjanjian Kredit dengan Combined Way Ltd. Hongkong berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja senilai USD300.000. Fasilitas kredit tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu 2 tahun atau sampai dengan 23 Mei 2010. Berdasarkan Surat Perubahan Perjanjian Kredit No.20100515KIC tanggal 15 Mei 2010, Entitas telah memperoleh perpanjangan jatuh tempo kredit tersebut di atas sampai dengan tanggal 23 Mei 2012. Pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan senilai tidak kurang dari USD300.000 (lihat Catatan 7). Tingkat suku bunga atas pinjaman ini adalah 1% per tahun pada tahun 2012 dan 2011. Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, saldo pinjaman tersebut senilai USD50.000 atau masing-masing setara dengan Rp460.000.000 dan Rp453.400.000.
Berdasarkan pada Surat Perjanjian Kredit No.CW20090402.KIC, tertanggal 2 April 2009, Entitas menandatangani Perjanjian Kredit dengan Combined Way Ltd. Hongkong berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan limit kredit sebesar USD200.000, dengan tingkat suku bunga sebesar 1% . Pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan yang dimiliki Entitas dengan nilai yang tidak kurang dari USD100.000 (lihat Catatan 7). Fasilitas ini telah jatuh tempo dalam pada April 2011. Pada tanggal 2 April 2011, Entitas menandatangani amandemen pertama No.CW20110402.KIC dari Perjanjian Kredit tersebut yang akan jatuh tempo pada April 2013. Syarat, kondisi dan jaminan atas pinjaman tersebut sama dengan perjanjian awal. Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, saldo pinjaman tersebut senilai USD100.000 atau masing-masing setara dengan Rp920.000.000 dan Rp906.800.000.
Pinjaman jangka pendek tersebut di atas tidak mempersyaratkan adanya ketentuan yang penting selain sejumlah jaminan yang telah disebutkan di atas. Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Entitas tidak memiliki saldo pinjaman jangka pendek kepada pihak yang berelasi.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
12. UTANG USAHA
Akun ini terdiri dari :
31 Maret 2012 31 Desember 2011 Berdasarkan pemasok
Pihak ketiga
PT Pelat Timah Nusantara Tbk 1.986.932.182
-PT Central Sahabat Baru 1.590.360.200
-PT Indodecor Primantara Industries 522.407.262 378.850.802
PT Inkote Indonesia 234.715.655 28.986.431
PT Spirit Niaga Jayamahe 231.580.800
-PT Sinar Enamelindo Utama 158.287.230 315.534.976
PT Dian Karunia Printing 154.688.030 43.877.425
PT Prospek Chemical 137.542.864 65.814.540
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk - 401.678.232
Lain-lain 547.847.687 410.482.107
Jumlah 5.564.361.910 1.645.224.513
Berdasarkan umur (hari) :
Belum jatuh tempo 5.037.499.593 1.516.180.465
Lewat jatuh tempo
1 s/d 30 hari 498.654.196 100.895.927
Lebih dari 30 hari 28.208.121 28.148.121
Jumlah 5.564.361.910 1.645.224.513
Berdasarkan mata uang :
Rupiah 4.758.191.018 919.658.731
Dollar Amerika Serikat 806.170.892 725.565.782
Jumlah 5.564.361.910 1.645.224.513
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 15 sampai 120 hari.
Entitas tidak memiliki utang usaha yang dilakukan kepada pihak yang berelasi dan tidak ada jaminan yang diberikan Entitas atas saldo utang usaha tersebut diatas.
13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari:
31 Maret 2012 31 Desember 2011
Koperasi karyawan
571.366.482 239.906.695
Gaji dan tunjangan 405.000.000
-Gas 242.499.336 221.789.765
Biaya lain-lain 172.956.251 259.093.817
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
14. MODAL SAHAM
Persentase Jumlah Modal
Nama Pemegang Saham Lembar Saham Pemilikan Disetor
PT Kedawung Subur 60.195.140 43,62% 30.097.570.000
DK Lim & Sons Investment Pte. Ltd. 43.332.000 31,40% 21.666.000.000
Agus Nursalim - Komisaris Utama 6.348.000 4,60% 3.174.000.000
Masyarakat (masing-masing
dibawah 5%) 28.124.860 20,38% 14.062.430.000
Jumlah 138.000.000 100,00% 69.000.000.000
31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011
15. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan agio saham atas emisi saham pada penawaran umum dan pembagian dividen saham dan saham bonus, dengan rincian sebagai berikut:
31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Harga Penawaran/Pasar
Penawaran umum
10.000.000 saham x Rp 2.600 26.000.000.000
Pembagian dividen saham
3.000.000 saham x Rp 2.100 6.300.000.000
Jumlah 32.300.000.000
Nilai Nominal
Penawaran umum (10.000.000.000)
Pembagian dividen saham (3.000.000.000)
Pembagian saham bonus (16.000.000.000)
Jumlah (29.000.000.000)
Tambahan Modal Disetor 3.300.000.000
16. PENJUALAN BERSIH
Penjualan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012 2011
Lokal 12.737.448.640 14.132.775.660
Ekspor 5.942.575.600 5.788.452.688
Jumlah 18.680.024.240 19.921.228.348
Retur dan potongan penjualan (528.850) (3.588.650)
Jumlah 18.679.495.390 19.917.639.698
23,34% dan 21,80% dari penjualan masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 dilakukan dengan pihak-pihak yang berelasi (Catatan 22).
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
16. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)
Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012 2011
PT Nissin Biscuit Indonesia 3.599.633.800 1.485.823.100
PT Coronet Crown 2.183.372.640 4.121.194.320
Komodo International Corporation 1.954.310.418 2.217.882.742
Sri Chamunda Impex 1.919.790.006 2.404.762.604
Jumlah 9.657.106.864 10.229.662.766
17. BEBAN POKOK PENJUALAN
Beban Pokok Penjualan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012 2011
Bahan baku yang digunakan 12.315.476.014 11.917.568.081 Tenaga kerja langsung 3.497.030.530 3.483.570.931 Biaya pabrikasi 3.045.467.558 2.602.890.470
Jumlah Biaya Produksi 18.857.974.102 18.004.029.482
Persediaan barang dalam proses
Awal periode 13.905.612.833 9.561.402.615 Akhir periode (14.493.606.317)- (10.536.842.880)
-Jumlah Beban Pokok Produksi 18.269.980.618 17.028.589.217
Persediaan barang jadi
Awal periode 11.791.846.128 14.977.779.049 Akhir periode (13.954.681.243) (13.984.432.796)
Jumlah 16.107.145.503 18.021.935.470
5,31% dan 7,13% dari jumlah pembelian bahan baku masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 dilakukan dengan pihak-pihak yang berelasi (Catatan 22).
Pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012 2011
PT Pelat Timah Nusantara Tbk 3.437.095.925 5.291.934.321
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 2.654.628.727 3.560.051.998
PT Central Sahabat Baru 1.445.782.000
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
18. BEBAN USAHA
Beban usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 terdiri dari:
2012 2011
Beban Penjualan
Ekspor dan pemasaran 321.851.858 280.039.368
Gaji 145.479.219 133.448.607
Pengangkutan 4.947.255 2.374.250
Lain-lain 6.881.803 774.004
Jumlah 479.160.135 416.636.229
Beban umum dan administrasi
Gaji dan kesejahteraan karyawan 1.443.089.260 1.355.394.302
Imbalan pasca kerja 634.500.000 634.500.000
Transportasi dan perjalanan 77.613.965 49.287.300
Sewa 41.400.000 39.000.000
Penyusutan (Catatan 9) 34.959.874 32.785.484
Registrasi dan pencatatan saham 25.275.000 25.275.000
Telekomunikasi 15.995.419 13.647.968 Pemeliharaan 3.470.000 12.407.500 Lain-lain 128.774.876 120.738.969 Jumlah 2.405.078.394 2.283.036.523 19. PERPAJAKAN a. Piutang Pajak
Akun ini merupakan taksiran piutang pajak penghasilan sebesar Rp31.096.656 pada tanggal 31 Maret 2012 dan nihil pada tanggal 31 Desember 2011 (Catatan 19c).
b. Hutang Pajak
Hutang pajak Entitas terdiri dari :
31 Maret 2012 31 Desember 2011 223.272.465 223.272.465 80.836.178 29.131.287 PPh pasal 21 50.721.275 7.436.487 1.360.003 62.902.879 PPh pasal 26 - 7.597.404 Jumlah 356.189.921 330.340.522
PPh pasal 23 dan pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai PPh pasal 29 tahun 2011
c. Pajak kini
Rekonsiliasi antara total rugi sebelum pajak sebagaimana ditunjukkan dalam laporan laba (rugi) komprehensif dan akumulasi rugi fiskal Entitas adalah sebagai berikut:
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak kini (lanjutan)
2012 2011
Jumlah rugi sebelum pajak menurut laporan
laba (rugi) komprehensif (339.581.367) (1.030.611.474)
Perbedaan temporer:
Imbalan pasca kerja 369.316.205 8.324.500
Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal 49.308.202 54.074.993
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:
Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal 11.471.805 14.489.882
Penghasilan bunga atas jasa giro (14.732.342) (36.650.899)
Lain-lain 75.468.031 61.183.435
Laba (Rugi) Fiskal Perusahaan 151.250.534 (929.189.563) Beban pajak kini
25% x Rp151.250.000 37.812.500
25% x Rp Nihil -
-Jumlah pajak kini 37.812.500
-Pajak penghasilan dibayar dimuka
PPH Pasal 22 (68.909.156) (60.933.789)
Taksiran piutang pajak penghasilan (31.096.656) (60.933.789)
d. Pajak tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan efek perbedaan temporer antara jumlah aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan jumlah aset dan liabilitas menurut peraturan perpajakan.
Dikreditkan ke
1 Januari 2012 laporan laba rugi 31 Maret 2012
Aktiva pajak tangguhan:
Penyisihan piutang ragu-ragu 16.282.901.026 - 16.282.901.026 Imbalan pasca kerja 3.756.319.768 92.329.052 3.848.648.820 Liabilitas pajak tangguhan:
Penyusutan aktiva tetap (724.064.740) 12.327.051 (711.737.689) Pendapatan bunga (489.722.812) - (489.722.812) Aktiva Pajak Tangguhan
-Bersih 18.825.433.242 104.656.103 18.930.089.345
Dikreditkan ke
1 Januari 2011 laporan laba rugi 31 Desember 2011
Aktiva pajak tangguhan:
Penyisihan piutang ragu-ragu 16.282.901.026 - 16.282.901.026 Imbalan pasca kerja 3.567.223.606 189.096.162 3.756.319.768 Liabilitas pajak tangguhan:
Penyusutan aktiva tetap (750.191.062) 26.126.322 (724.064.740) Pendapatan bunga (489.722.812) - (489.722.812) Aktiva Pajak Tangguhan
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Pajak tangguhan (lanjutan)
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 25% pada tahun 2010 dan seterusnya.
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2012 2011
Jumlah rugi sebelum pajak menurut
laporan laba (rugi) komprehensif (339.581.367) (1.030.611.474)
Tarif pajak yang berlaku :
25% x (Rp 339.581.367) 84.895.342 25% x (Rp 1.030.611.474) - 257.652.869
Jumlah 84.895.342 257.652.869
Pengaruh atas penghasilan (beban) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:
Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal (2.867.951) (3.622.471) Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final 3.683.086 9.162.725 Penghasilan (beban) lain-lain (18.866.874) (15.295.857)
Jumlah (18.051.739) (9.755.603)
Manfaat Pajak Tangguhan - Bersih 66.843.603 247.897.265
20. RUGI PER SAHAM DASAR
Perhitungan rugi per saham dasar berdasarkan perhitungan sebagai berikut:
2012 2011
Jumlah rugi komprehensif (272.737.764) (782.714.209) Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar 138.000.000 138.000.000 Rugi per saham dasar (2) (6) Pada tanggal laporan posisi keuangan, Entitas tidak memiliki transaksi yang berpotensi pada penurunan saham biasa.
21. IMBALAN PASCA KERJA Program Pensiun
Entitas mengikutsertakan karyawannya dalam program pensiun iuran pasti. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Asuransi Aviva Indonesia (sebelumnya PT Asuransi Winterthur Life Indonesia), yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-545/KM.10/2010 tanggal 16 September 2010.
Iuran pensiun ditentukan dari jumlah tertentu yang ditanggung Entitas dan karyawan. Iuran dana pensiun yang timbul masing-masing sebesar Rp 45.330.000 dan Rp 50.967.500 pada periode 31 Maret 2012 dan 2011 dicatat sebagai bagian dari beban administrasi - gaji dan kesejahteraan karyawan (Catatan 18).
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
21. IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) Manfaat Karyawan Lainnya
Entitas juga menghitung dan mencatat estimasi manfaat karyawan yang berhak sesuai peraturan yang berlaku setelah memperhitungkan program pensiun. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan Entitas sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 936 dan 1.071 karyawan pada 31 Maret 2012 dan 2011. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan beban manfaat karyawan adalah sebagai berikut:
Umur pensiun normal Kenaikan gaji (per tahun)
2012 dan 2011
55 tahun 8%
Liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp15.394.595.280 dan Rp 15.025.279.075.
22. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Sifat Relasi
a. Pemegang saham Entitas termasuk: PT Kedawung Subur
DK Lim & Sons Investment Pte. Ltd. Agus Nursalim
b. Pihak yang sebagian pemegang saham dan atau manajemennya sama dengan Entitas: PT Kedaung Medan Industrial Ltd.
Komodo International Corporation Forincorp International Ltd. PT Pratama Gelas
PT Kedaung Sentra Distribusi PT Kedawung Surya Industrial Ltd. PT Kedaung Industrial Ltd.
Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Entitas juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi, antara lain:
a. 23,34% dan 21,80% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2012 dan 2011, merupakan penjualan kepada pihak yang berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal laporan posisi keuangan, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 1,88% dan 0,83% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
22. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
Rincian penjualan kepada pihak yang berelasi sebagai berikut:
2012 2011
Komodo International Corporation 1.954.310.418 2.217.882.742
PT Kedawung Subur 1.240.437.470 1.438.861.490
PT Kedaung Sentra Distribusi 875.804.130 346.519.400
PT Kedaung Medan Industrial Ltd. 154.385.400 127.469.400
PT Kedaung Industrial Ltd. 129.324.000 210.538.200
PT Kedawung Surya Industrial 4.796.000 1.606.000
Jumlah 4.359.057.418 4.342.877.232
b. 5,31% dan 7,13% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2012 dan 2011, merupakan pembelian dari pihak-pihak yang berelasi, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga.
Rincian pembelian dari pihak yang berelasi sebagai berikut:
2012 2011
PT Kedawung Subur 696.382.448 799.252.830
PT Kedawung Surya Industrial 6.520.000 1.440.000
Jumlah 702.902.448 800.692.830
c. Beban sewa tanah dan gedung yang yang dibayarkan kepada PT Kedawung Subur sebesar Rp 150.000.000 pada periode 2012 dan 2011 (Catatan 8) yang dicatat sebagai bagian dari beban pabrikasi (lihat Catatan 17) dan beban administrasi (lihat Catatan 18).
d. Entitas mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak yang berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 8.
Transaksi dengan pihak yang berelasi tidak mempunyai unsur benturan kepentingan seperti yang diatur di Peraturan BAPEPAM-LK No.IX.E.1.
23. INFORMASI SEGMEN Segmen usaha
Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Entitas dibagi dalam 2 (dua) divisi operasi yaitu produk enamel dan kaleng. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Entitas.
Kegiatan utama divisi tersebut terdiri:
- Produk enamel – produksi produk enamel. - Kaleng – pembuatan kaleng untuk industri lain.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
23. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen usaha (lanjutan)
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Produk Enamel Kaleng Total
PENDAPATAN
Penjualan ekstern 11.513.726.890 7.165.768.500 18.679.495.390
Penjualan antar segmen - -
-Jumlah Pendapatan 11.513.726.890 7.165.768.500 18.679.495.390
HASIL
Hasil segmen / laba bruto 1.533.347.337 1.039.002.550 2.572.349.887
Beban yang tidak dapat dialokasikan 2.884.238.529
Rugi usaha (311.888.642)
Keuntungan selisih kurs - netto 77.902.767
Pendapatan bunga bank 14.732.342
Beban bunga dan administrasi bank (120.365.782)
Pendapatan lain-lain 37.948
Rugi komprehensif sebelum pajak (339.581.367)
Manfaat (beban) pajak
Pajak kini (37.812.500)
Pajak tangguhan 104.656.103
Rugi komprehensif periode berjalan (272.737.764)
2012
Produk Enamel Kaleng Total
INFORMASI LAINNYA ASET
Aset 45.789.515.702 16.260.471.427 62.049.987.129
Aset yang tidak dapat dialokasikan 29.850.693.728
Jumlah aset 91.900.680.857
LIABILITAS
Liabilitas segmen 1.442.929.868 3.842.575.287 5.285.505.155
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 22.590.311.075
Jumlah liabilitas 27.875.816.230
Penyusutan 181.601.883 45.048.666 226.650.549
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
23. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen usaha (lanjutan)
Produk Enamel Kaleng Total
PENDAPATAN
Penjualan ekstern 12.552.065.128 7.365.574.570 19.917.639.698
Penjualan antar segmen - -
-Jumlah Pendapatan 12.552.065.128 7.365.574.570 19.917.639.698
HASIL
Hasil segmen / laba bruto 106.787.084 1.788.917.144 1.895.704.228
Beban yang tidak dapat dialokasikan (2.699.672.752)
Rugi usaha (803.968.524)
Kerugian selisih kurs - neto (176.000.983)
Pendapatan bunga bank 36.650.899
Beban bunga dan administrasi bank (89.317.886)
Pendapatan lain-lain 2.025.020
Rugi komprehensif sebelum pajak (1.030.611.474)
Manfaat pajak tangguhan 247.897.265
Rugi komprehensif periode berjalan (782.714.209)
2011
Produk Enamel Kaleng Total
INFORMASI LAINNYA ASET
Aset 40.739.869.918 13.915.818.546 54.655.688.464
Aset yang tidak dapat dialokasikan - - 32.763.426.035
Jumlah aset 87.419.114.499
LAIBILITAS
Liabilitas segmen 1.893.283.467 43.325.431 1.936.608.898
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan - - 21.184.903.210
Jumlah liabilitas 23.121.512.108
Penyusutan 815.315.066 123.466.538 938.781.604
31 Desember 2011
Segmen Geografis
Berikut ini adalah jumlah penjualan Entitas berdasarkan pasar geografis:
Pasar geografis 2012 2011 Asia 14.775.964.568 16.815.923.438 Amerika 2.912.366.067 2.724.219.724 Afrika 841.287.755 238.738.136 Eropa 149.877.000 138.758.400 Jumlah 18.679.495.390 19.917.639.698
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)
24. IKATAN
Entitas mengadakan perjanjian sewa atas tanah untuk lokasi pabrik, kantor dan gudang di Jalan Raya Rungkut 15-17 Surabaya dengan PT Kedawung Subur (Entitas yang berelasi) pada tanggal 1 Januari 1991, yang diperbaharui dengan perjanjian tanggal 14 Agustus 1993. Jangka waktu sewa adalah sesuai dengan masa berlakunya HGB yaitu sampai dengan 2029 dan dapat diperpanjang. Biaya sewa yang dibebankan kepada Entitas adalah sebesar Rp 600.000.000 per tahun pada tahun 2012 dan 2011 yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan bersama tanggal 15 Januari 2010.
25. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Entitas mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Mata uang asing Ekuivalen (Rp) Mata uang asing Ekuivalen (Rp) ASET
Kas dan setara kas US$ 182.873 1.682.433.723 246.704 2.237.110.671
SGD 955 6.971.494 472 3.291.884
MYR 87 259.540 87 246.814
Saldo bank yang dibatasi
penggunaannya US$ 119.067 1.095.412.444 54.261 492.035.302
Piutang usaha
Pihak yang berelasi US$ 128.199 1.179.426.200 33.887 307.289.583
Pihak ketiga US$ 358.210 3.295.528.770 594.614 5.391.956.938
Jumlah Aset 7.260.032.171 8.431.931.192
LAIBILITAS
Pinjaman jangka pendek US$ 150.000 1.380.000.000 150.000 1.360.200.000
Utang usaha
Pihak ketiga US$ 92.789 806.170.892 80.014 725.565.782
Uang muka penjualan US$ 29.359 270.099.304 23.238 210.722.819
Biaya yang masih harus dibayar US$ 22.991 211.519.684 21.508 195.035.541
Jumlah Liabilitas 2.667.789.880 2.491.524.142 4.592.242.291 5.940.407.050 31 Maret 2012 31 Desember 2011
Jumlah Aset Moneter - bersih
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, kurs konversi yang digunakan Entitas adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 31 Desember 2011 Mata uang 1 US$ 9.200 9.068 1 MYR 3.000 2.853 1 SGD 7.300 6.974
26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Risiko keuangan utama yang dihadapi oleh Entitas adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata uang dan risiko suku bunga. Entitas mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari