• Tidak ada hasil yang ditemukan

P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG

BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN TAHUN YANG

BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN LAPORAN

KEUANGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI 1

DAFTAR ISI 2

LAPORAN KEUANGAN – Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan laporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011.

Laporan Posisi Keuangan 3 - 4

Laporan Laba Rugi Komprehensif 5

Laporan Perubahan Ekuitas 6

Laporan Arus Kas 7

(4)

LAPORAN POSISI KEUANGAN

30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

30 September 2012 31 Desember 2011

Catatan (Tidak diaudit) (Diaudit)

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 2d,2e,4,25 5.483.034.506 3.630.533.950

Saldo bank yang dibatasi penggunaannya 5, 25 1.916.315.704 1.038.666.609

Piutang usaha 2e,2f,6,22,25

Pihak berelasi - bersih setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 7.027.482.941

tahun 2012 dan 2011 2.558.825.226 722.998.984

Pihak ketiga - bersih setelah dikurangi penyisihan piutang

ragu-ragu sebesar Rp 402.664.003 tahun 2012 dan 2011 8.506.126.135 9.954.869.397

Piutang lain-lain 2e 173.109.647 235.041.142

Uang muka pembelian - 22.490.245

Persediaan 2g,7,11 41.178.753.198 40.127.961.349

Biaya dibayar di muka 2h 76.925.047 38.880.000

Aset lancar lainnya 115.168.608 318.688.351

TOTAL ASET LANCAR 60.008.258.071 56.090.130.027

ASET TIDAK LANCAR

Aset pajak tangguhan 2m,19b 18.860.717.106 18.825.433.242

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2i,9 sebesar Rp 44.358.695.005 pada tahun 2012

dan Rp 43.977.939.120 pada tahun 2011 9.542.810.510 7.984.973.765

Properti investasi 2j,10 4.518.577.465 4.518.577.465

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 32.922.105.081 31.328.984.472

JUMLAH ASET 92.930.363.152 87.419.114.499

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini

(5)

30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

30 September 2012 31 Desember 2011

Catatan (Tidak diaudit) (Diaudit)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK

Pinjaman jangka pendek 2e,11,25 7.787.393.382 4.802.112.013

Utang usaha - pihak ketiga 2e,12, 25 920.885.970 1.645.224.513

Utang lain-lain - pihak ketiga 2e, 25 831.747.989 17.000.000

Uang muka penjualan 25 194.755.392 210.722.819

Utang pajak 19a 449.646.206 330.340.522

Biaya yang masih harus dibayar 2e,13,25 839.536.278 720.790.277

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 11.023.965.217 7.726.190.144 LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang kepada pihak yang berelasi 8, 22 - 370.042.889

Liabilitas imbalan pasca kerja 2l, 21 15.083.267.018 15.025.279.075

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 15.083.267.018 15.395.321.964 JUMLAH LIABILITAS 26.107.232.235 23.121.512.108 EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 500 per lembar saham Modal dasar - 200.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 138.000.000 saham 14 69.000.000.000 69.000.000.000

Tambahan modal disetor 15 3.300.000.000 3.300.000.000

Defisit (5.476.869.083) (8.002.397.609)

JUMLAH EKUITAS 66.823.130.917 64.297.602.391

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 92.930.363.152 87.419.114.499

-Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini

(6)

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

30 September 2012 30 September 2011 Catatan (Tidak diaudit) (Tidak diaudit)

PENJUALAN BERSIH 2k,16,22 73.154.060.651 68.440.635.396

BEBAN POKOK PENJUALAN 2k,17,22 61.120.340.009 59.976.004.662

LABA KOTOR 12.033.720.642 8.464.630.734

BEBAN USAHA 2k,18,22

Beban penjualan 1.438.300.045 1.183.724.813

Beban umum dan administrasi 7.262.960.692 7.246.550.048

JUMLAH BEBAN USAHA 8.701.260.737 8.430.274.861

LABA USAHA 3.332.459.905 34.355.873

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN - LAIN

Keuntungan (rugi) selisih kurs 2c 199.535.859 45.028.691

Keuntungan penjualan aset tetap 57.500.000

-Pendapatan bunga bank 40.651.623 83.245.346

Keuntungan atas klaim asuransi - 599.369.085

Beban bunga dan administrasi bank (461.457.139) (355.000.715)

Pendapatan lain-lain 53.263.914 4.556.035

JUMLAH PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN (110.505.743) 377.198.442 LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK 3.221.954.162 411.554.315

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2m,19b (696.425.636) 2.183.987

LABA PERIODE BERJALAN 2.525.528.526 413.738.302

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN -

-JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN 2.525.528.526 413.738.302

LABA PER SAHAM DASAR 2n, 20 18 3

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini

(7)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

Tambahan Modal

Modal Disetor Disetor Defisit Total Ekuitas

Saldo Per 1 Januari 2011 69.000.000.000 3.300.000.000 (8.359.137.073) 63.940.862.927 Jumlah laba komprehensif tahun 2011 - - 356.739.464 356.739.464 Saldo per 31 Desember 2011 (Diaudit) 69.000.000.000 3.300.000.000 (8.002.397.609) 64.297.602.391 Jumlah laba komprehensif periode berjalan - - 2.525.528.526 2.525.528.526 Saldo per 30 September 2012 (Tidak diaudit) 69.000.000.000 3.300.000.000 (5.476.869.083) 66.823.130.917

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini

(8)

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

30 September 2012 30 September 2011 (Tidak diaudit) (Tidak diaudit) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 72.961.001.882 67.003.918.360

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (70.605.054.106) (69.012.466.629)

Kas diperoleh (digunakan) untuk aktivitas operasi 2.355.947.776 (2.008.548.269)

Penerimaan klaim asuransi - 599.369.085

Penerimaan restitusi pajak - 728.451.468

Pembayaran pajak (230.057.208) (899.689.833)

Pembayaran bunga dan beban keuangan (461.457.139) (355.000.715)

Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) untuk Aktivitas Operasi 1.664.433.429 (1.935.418.264) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Keuntungan penjualan aset tetap 57.500.000

-Penerimaan penghasilan bunga 40.651.623 83.245.346

Pembayaran utang kepada pihak berelasi (364.906.881) (345.335.943)

Perolehan aset tetap (2.255.219.911) (253.891.912)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (2.521.975.169) (515.982.509) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan pinjaman jangka pendek 10.227.747.556 6.513.346.495

Pembayaran pinjaman jangka pendek (7.410.804.087) (5.357.047.656)

Pembayaran utang lain-lain (283.936.348) (102.133.328)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 2.533.007.121 1.054.165.511 KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS 1.675.465.381 (1.397.235.262)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 3.630.533.950 6.524.739.494

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 177.035.175 32.373.909 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 5.483.034.506 5.159.878.141

(1.279.135.645) Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan

(9)

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Kedaung Indah Can Tbk ("Entitas") didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo Undang-Undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta notaris No. 37 tanggal 11 Januari 1974 dari Julian Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat keputusan No. Y.A.5/239/18, tanggal 24 Juli 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 27 tanggal 2 April 1976, Tambahan No. 237.

Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 13, tanggal 10 Nopember 2008 dari Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., notaris di Jakarta. Anggaran Dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat keputusan No. AHU-99739.AH.0102, tanggal 24 Desember 2008 yang isinya antara lain mengenai persetujuan untuk penyesuaian seluruh anggaran dasar Entitas dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Entitas berdomisili di Jalan Raya Rungkut No.15-17, Surabaya dengan pabrik berlokasi di tempat yang sama. Entitas tergabung dalam kelompok usaha Kedaung Group.

Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas terutama meliputi industri peralatan dapur dari logam dan produk sejenis serta industri kaleng dan produk sejenis. Jumlah karyawan Entitas rata-rata 924 karyawan pada tahun 2012 dan 1.034 karyawan pada tahun 2011.

Pada tahun 2007, Entitas memiliki kepemilikan langsung atas Borneo Enamel Industrial Sdn. Bhd. (BEISB) dan entitas anaknya (Indo-Ghana Enamel Industrial Ltd.). Terhitung sejak tanggal 5 September 2007, CIMB Bank Berhad, Malaysia melakukan pengambilalihan aset BEISB dalam rangka penyelesaian utang bank BEISB. Atas pengambilalihan tersebut Entitas tidak memiliki kendali lagi atas BEISB dan entitas anaknya. Sehingga sejak tanggal tersebut laporan keuangan Entitas tidak dikonsolidasi.

Susunan pengurus Entitas pada tanggal 30 September 2012 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Philip Lam Tin Sing

Komisaris : Djoni Sukohardjo Komisaris Independen : Eli Rosiana, SE Direktur Utama : Ir. Ratna Setyakusuma Direktur : Ir. I Made Indrawan Direktur : Hadi Muliyono, SE, Ak.

b. Penawaran Umum Efek Entitas

Pada tanggal 7 Oktober 1993 Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1733/PM/1993 untuk melakukan penawaran umum atas 10.000.000 saham Entitas kepada masyarakat. Pada tanggal 28 Oktober 1993, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, seluruh saham Entitas atau sejumlah 138.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan ini disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ("SAK"). Kebijakan akuntansi yang dipakai telah sesuai dengan kebijakan yang dipakai untuk menyusun laporan keuangan sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

(10)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ("SAK"), yang mencakup pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia ("DSAK") dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi akun-akun yang bersangkutan. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali arus kas.

Laporan arus kas disajikan dengan menggunakan metode langsung, sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-06/PM/2000 tertanggal 13 Maret 2000, dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.

c. Transaksi dan Saldo Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Entitas diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.

Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca), aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

e. Instrumen Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Entitas telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai".

Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Entitas mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan, yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.

(11)

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba (rugi) yang belum direalisasi pada tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Pada tahun 2012 dan 2011, Entitas tidak mempunyai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

2. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.

Pada tahun 2012 dan 2011, Entitas tidak mempunyai aset keuangan berupa investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.

3. Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek dimana perhitungan bunga tidak material.

Pada tahun 2012 dan 2011, pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pada pihak yang berelasi.

4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual

Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal laporan posisi keuangan yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas.

Pada tahun 2012 dan 2011, Entitas tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:

1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Pada tahun 2012 dan 2011, Entitas tidak mempunyai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

(12)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan)

2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Pada tahun 2012 dan 2011, Entitas mempunyai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi meliputi utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman jangka pendek, utang pada pihak yang berelasi.

f. Piutang Usaha

Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai realisasi neto. Cadangan penurunan nilai piutang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

g. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

h. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

i. Aset Tetap

Per 1 Januari 2009, Entitas telah menerapkan PSAK No. 16 "Aset Tetap" (Revisi 2007) sebagaimana ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Entitas telah menetapkan model biaya terhadap pengelolaan aset tetapnya.

Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetap. Entitas memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Entitas.

Aset tetap dinyatakan menurut harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan aset tetap dihitung dengan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Masa manfaat aset tetap diestimasukan sebagai berikut:

Tahun Bangunan dan prasarana 25 Mesin dan perlengkapan 15

Peralatan kantor 10

(13)

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. Aset Tetap (lanjutan)

Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke perhitungan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut; sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari akun aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan ke laba rugi tahun berjalan.

Aset dalam pelaksanaan merupakan akumulasi dari biaya-biaya pembelian bahan dan peralatan serta biaya konstruksi lainnya hingga aset tersebut selesai dan siap untuk digunakan. Biaya-biaya ini dipindahkan ke akun aset tetap pada saat pekerjaan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan.

j. Properti Investasi

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee/penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk:

a. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif;

b. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan setiap akumulasi kerugian penurunan nilai.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (F.O.B. Shipping Point). Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis).

l. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan

Entitas telah menerapkan kebijakan akuntansi untuk mengakui liabilitas manfaat karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 mengenai "imbalan kerja". Pemberian imbalan kerja dilakukan oleh Entitas dengan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.

Beban imbalan kerja karyawan yang dihitung berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama ditentukan dengan metode projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja karyawan.

(14)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca). Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

n. Laba per Saham Dasar

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi pendapatan komprehensif pada periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

o. Informasi Segmen

Efektif 1 Januari 2011, Entitas menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi". PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.

p. Perubahan kebijakan akuntansi

Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011:

a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan".

b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas".Perubahan kebijakan akuntansi c. PSAK No. 3 (Revisi 2010), "Laporan Keuangan Interim".

d. PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi".

e. PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-Pihak yang Berelasi". f. PSAK No. 8 (Revisi 2010), "Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan". g. PSAK No. 19 (Revisi 2010), "Aset Tak Berwujud".

h. PSAK No. 23 (Revisi 2010), "Pendapatan".

i. PSAK No. 25 (Revisi 2009), "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan".

j. PSAK No. 48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset".

k. PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi".

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.

(15)

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Pertimbangan

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas seperti diungkapkan pada catatan 2.e.

Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Entitas mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Estimasi dan asumsi

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Entitas mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Entitas. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Pensiun dan imbalan kerja

Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan imbalan kerja Entitas bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Entitas langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Entitas berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Entitas dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Entitas pada masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp15.083.267.018 dan Rp15.025.279.075. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 21.

Penyusutan aset tetap

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 8 sampai dengan 25 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Entitas menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Entitas masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp9.542.810.510 dan Rp7.984.973.765. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 9.

(16)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

4. KAS DAN SETARA KAS

Akun ini terdiri dari:

30 September 2012 31 Desember 2011

Kas 422.287.219 390.525.217

Bank

Pihak ketiga Rupiah

PT Bank Chinatrust Indonesia 1.561.891.166 717.706.519

PT Bank UOB Buana Tbk 120.246.675 232.375.115

PT Bank Central Asia Tbk 103.558.951 146.851.638

Dollar Amerika Serikat

PT Bank Chinatrust Indonesia 1.202.729.663 1.146.906.131 PT Bank Central Asia Tbk 72.320.832 68.659.541 Deposito Berjangka

Rupiah

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 2.000.000.000 -Dollar Amerika Serikat

PT Bank ICBC Indonesia - 927.509.789

Jumlah 5.483.034.506 3.630.533.950

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun

Rupiah 7,00%

-Dollar Amerika Serikat - 2,75%

Entitas tidak mempunyai saldo kas dan setara kas pada pihak berelasi.

5. SALDO BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

Saldo bank pada PT Bank Chinatrust Indonesia yang dibatasi penggunaannya terdiri dari :

30 September 2012 31 Desember 2011 Rekening Giro

Dollar Amerika Serikat 739.885.920 243.675.659

Rupiah 567.667.600 398.791.307

Deposito Berjangka

Dollar Amerika Serikat 448.586.784 248.359.643

Rupiah 160.175.400 147.840.000

Jumlah 1.916.315.704 1.038.666.609

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun

Rupiah 5,50% 6,75%

Dollar Amerika Serikat 1,00% 1,25%

Saldo rekening giro yang dibatasi penggunaannya dijaminkan untuk penerbitan Letter of Credit (fasilitas kredit L/C) dari PT Bank Chinatrust Indonesia (lihat Catatan 11) dengan jangka waktu kurang dari satu tahun.

Sedangkan saldo deposito yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito yang ditempatkan di

PT Bank Chinatrust Indonesia yang digunakan sebagai jaminan berlangganan gas kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

(17)

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

6. PIUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari:

30 September 2012 31 Desember 2011 a. Berdasarkan pelanggan

Pihak yang berelasi

Borneo Enamel Industrial Sdn. Bhd. 7.027.482.941 7.027.482.941

PT Kedawung Subur 1.399.737.045

-PT Kedaung Industrial 484.883.192 65.335.755

PT Kedaung Medan Industrial 455.836.310 189.760.820

PT Pratama Gelas 95.831.340 159.597.350

PT Kedawung Surya Industrial 59.192.651

-PT Kedaung Sentra Distribusi 52.628.400 1.015.476

Komodo International Corporation 10.716.288 307.289.583

Jumlah 9.586.308.167 7.750.481.925

Penyisihan piutang ragu-ragu (7.027.482.941) (7.027.482.941)

Jumlah 2.558.825.226 722.998.984

Pihak ketiga

Pelanggan dalam negeri 5.707.299.233 4.965.576.462 Pelanggan luar negeri 3.201.490.905 5.391.956.938

Jumlah 8.908.790.138 10.357.533.400

Penyisihan piutang ragu-ragu (402.664.003) (402.664.003)

Jumlah 8.506.126.135 9.954.869.397

Jumlah bersih 11.064.951.361 10.677.868.381

b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari)

Belum jatuh tempo 8.263.341.572 7.732.482.935

Lewat jatuh tempo

1 s/d 30 hari 1.609.519.230 2.166.396.585

Lebih dari 30 hari 8.622.587.503 8.209.135.805

Jumlah 18.495.448.305 18.108.015.325

Penyisihan piutang ragu-ragu (7.430.146.944) (7.430.146.944)

Jumlah Bersih 11.065.301.361 10.677.868.381

c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang

Rupiah 15.283.241.112 12.408.768.804

Dollar Amerika Serikat 3.212.207.193 5.699.246.521

Jumlah 18.495.448.305 18.108.015.325

Penyisihan piutang ragu-ragu (7.430.146.944) (7.430.146.944)

Jumlah Bersih 11.065.301.361 10.677.868.381

adalah sebagai berikut:

adalah sebagai berikut:

Entitas melakukan penyisihan terhadap piutang tak tertagih pada BEISB senilai Rp7.027.482.941 pada tahun 2007, dikarenakan oleh hilangnya pengendalian Entitas pada BEISB (lihat Catatan 1a). Dengan demikian, manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha Entitas pada BEISB kemungkinan kecil dapat tertagih.

(18)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

6. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.

Piutang usaha Entitas kepada pihak yang berelasi dan kepada pihak ketiga tidak ada yang digunakan sebagai jaminan pinjaman Entitas.

7. PERSEDIAAN

Akun ini terdiri dari:

30 September 2012 31 Desember 2011

Bahan baku 13.902.050.292 13.729.852.364

Barang dalam proses 13.474.977.485 13.905.612.833

Barang jadi 12.931.280.881 11.791.846.128

Bahan pembantu 870.444.540 700.650.024

Jumlah 41.178.753.198 40.127.961.349

Pada tahun 2012 dan 2011, manajemen tidak melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan karena manajemen berpendapat bahwa persediaan yang ada dalam kondisi baik dan tidak mengalami keusangan atau penurunan nilai.

Seluruh persediaan Entitas pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap resiko kebakaran, pencurian dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 3.500.000 masing-masing pada tahun 2012 dan tahun 2011. Manajemen berpendapat jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas resiko yang mungkin dialami Entitas.

Sejumlah persediaan senilai US$ 400.000 dan Rp 15.000.000.000 pada tahun 2012 dan sejumlah US$ 400.000 dan Rp6.000.000.000 pada tahun 2011, dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek masing-masing kepada Combined Way Ltd. Hongkong dan PT Bank Chinatrust Indonesia (lihat Catatan 11).

8. PIUTANG DARI DAN UTANG KEPADA PIHAK YANG BERELASI

Akun ini terdiri dari:

30 September 2012 31 Desember 2011 Piutang

Borneo Enamel Industrial Sdn. Bhd. 47.628.631.978 47.628.631.978

Indo-Ghana Enamel Industrial Ltd. 10.072.475.180 10.072.475.180

Jumlah 57.701.107.158 57.701.107.158

Penyisihan piutang ragu-ragu (57.701.107.158) (57.701.107.158)

Jumlah bersih -

-Utang

PT Kedawung Subur - 369.717.386

PT Kedawung Surya Industrial - 325.503

(19)

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

8. PIUTANG DARI DAN UTANG KEPADA PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)

Piutang dan utang kepada pihak yang berelasi, timbul dari transaksi arus dana, sewa tanah, pembebanan atas pemakaian fasilitas bersama dan pembayaran biaya Entitas yang dilakukan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang berelasi dan/atau sebaliknya (lihat Catatan 22).

Entitas melakukan penyisihan terhadap piutang tak tertagih pada BEISB senilai Rp57.701.107.158 pada tahun 2007 dikarenakan oleh hilangnya pengendalian Entitas pada BEISB

(lihat Catatan 1a). Dengan demikian, manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha Entitas pada BEISB kemungkinan kecil dapat tertagih.

9. ASET TETAP

1 Januari 2012 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 September 2012 Biaya perolehan:

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 6.170.536.646 53.254.636 - - 6.223.791.282 Mesin dan perlengkapan 36.591.319.271 1.686.119.604 153.227.281 - 38.124.211.594 Peralatan kantor 7.262.328.988 127.915.126 - - 7.390.244.114 Kendaraan 1.938.727.980 387.930.545 163.400.000 - 2.163.258.525 Jumlah 51.962.912.885 2.255.219.911 316.627.281 - 53.901.505.515 Akumulasi penyusutan:

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 2.247.074.649 171.682.055 - - 2.418.756.704 Mesin dan perlengkapan 33.670.535.068 361.445.248 153.227.281 - 33.878.753.035 Peralatan kantor 6.717.275.715 75.728.659 - - 6.793.004.374 Kendaraan 1.343.053.688 88.527.204 163.400.000 - 1.268.180.892 Jumlah 43.977.939.120 697.383.166 316.627.281 - 44.358.695.005

Jumlah Tercatat 7.984.973.765 9.542.810.510

1 Januari 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2011 Biaya perolehan:

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 3.511.461.942 136.640.000 - 2.522.434.704 6.170.536.646 Mesin dan perlengkapan 36.567.544.271 23.775.000 - - 36.591.319.271 Peralatan kantor 7.146.700.488 115.628.500 - - 7.262.328.988 Kendaraan 1.914.977.980 23.750.000 - - 1.938.727.980 Bangunan dalam penyelesaian 2.507.751.293 14.683.411 - (2.522.434.704) - Jumlah 51.648.435.973 314.476.911 - - 51.962.912.885 Akumulasi penyusutan:

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 2.017.946.464 229.128.185 - - 2.247.074.649 Mesin dan perlengkapan 33.165.098.399 505.436.669 - - 33.670.535.068 Peralatan kantor 6.613.685.575 103.590.140 - - 6.717.275.715 Kendaraan 1.242.427.078 100.626.610 - - 1.343.053.688 Jumlah 43.039.157.516 938.781.604 - - 43.977.939.120

(20)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

9. ASET TETAP (lanjutan)

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

30 September 2012 30 September 2011 Pemilikan langsung:

Biaya pabrikasi 586.162.066 613.340.447

Beban administrasi (Catatan 18) 111.221.100 99.236.597

Jumlah 697.383.166 712.577.044

Seluruh aset tetap Entitas telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap risiko

kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$7.650.000 dan Rp1.102.150.000 pada 30 September 2012 serta sebesar US$7.350.000 dan

Rp719.800.000 pada 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Gedung dan bangunan pabrik milik Entitas didirikan di atas tanah yang disewa dari PT Kedawung Subur, pihak yang berelasi, dengan masa sewa sesuai dengan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2029 dan dapat diperpanjang (lihat Catatan 22 dan 24).

10. PROPERTI INVESTASI

Akun ini terdiri dari tanah milik Entitas yang berlokasi di :

30 September 2012 dan 31 Desember 2011

Porong, Sidoarjo 2.552.890.925

Sumberejo, Surabaya 1.965.686.540

Jumlah Tercatat 4.518.577.465

Pada tahun 2006 terjadi semburan lumpur dari Lapindo Brantas Incorporation (Lapindo) yang merusak tanah Porong. Pada tanggal 18 Januari 2007, Entitas mengajukan klaim atas rusaknya

lahan kepada Lapindo sesuai dengan Surat No.015/KIC-DIR/I/2007, sebesar Rp21.413.000.000. Per 30 September 2012 klaim tersebut masih dalam proses penyelesaian.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut.

Nilai properti investasi pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 4.518.577.465, yang berasal dari dasar penilaian manajemen yang dilakukan berdasarkan

metode biaya. Menurut pendapat pihak manajemen, nilai wajar atas properti investasi yang dimiliki saat ini adalah sebesar Rp 11.300.000.000 sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) terakhir.

11. PINJAMAN JANGKA PENDEK

30 September 2012 31 Desember 2011

PT Bank Chinatrust Indonesia 6.347.393.382 3.441.912.013

Combined Way Ltd. 1.440.000.000 1.360.200.000

(21)

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

11. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

Pinjaman jangka pendek dari PT Bank Chinatrust Indonesia

Pada tanggal 4 Juli 2008, Entitas memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Chinatrust Indonesia berupa fasililtas Surat Kredit Berdokumen (L/C), dalam bentuk sight L/C, termasuk juga L/C lokal dengan jumlah limit sebesar USD 1.000.000. Fasilitas Surat Kredit Berdokumen (L/C) tersebut hanya diterbitkan untuk impor bahan baku dan pembelian lokal dari PT Krakatau Steel dan PT Latinusa sebagai pemasok utama Entitas.

Pada tanggal 16 September 2009, PT Bank Chinatrust Indonesia memberikan tambahan fasilitas kredit jangka pendek dengan limit sebesar USD 500.000 (atau setara dengan limit tersebut bila pinjaman dalam mata uang Rupiah). Perjanjian kredit di atas telah beberapa kali mengalami perpanjangan, dan terakhir pada 23 Juli 2012, dimana perjanjian kredit tersebut telah diperpanjang sampai dengan 27 Juli 2013.

Berdasarkan perjanjian perubahan atas perjanjian fasilitas kredit tanggal 26 September 2011 No.BCI SBY-237/IX-2011 dari PT Bank Chinatrust Indonesia, Entitas memperoleh tambahan fasilitas ketersediaan bank garansi sebesar USD500.000, dengan ketentuan bahwa pemakaian pinjaman jangka pendek dan bank garansi tidak melebihi dari USD500.000.

Tingkat bunga yang dikenakan untuk penarikan pinjaman jangka pendek dalam mata uang Rupiah pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 10,25% dan 10,55%, sedangkan penarikan pinjaman dalam mata uang Dollar Amerika Serikat adalah sebesar 5,75% pada tahun 2012.

Pada tanggal 21 Maret 2012, Entitas mendapat tambahan fasilitas kredit berupa Akad Trust (Trust Receipt), seperti yang disebutkan dalam Perubahan atas Perjanjian Fasilitas Kredit No. BCI SBY-259/III-2012. Fasilitas kredit Akad Trust ini dapat digunakan secara bersama-sama dengan Fasilitas Surat Kredit Berdokumen atas Unjuk (Sight LC) sampai jumlah yang tidak melebihi limit sebesar USD 1.000.000. Jangka waktu setiap penarikan fasilitas Akad Trust ini adalah maksimal selama 120 hari sejak tanggal pemakaian, dengan tingkat bunga yang sama dengan fasiltas kredit jangka pendek diatas.

Fasilitas kredit dari PT Bank Chinatrust Indonesia tersebut dijamin dengan:

- Rekening escrow pada PT Bank Chinatrust Indonesia dengan nilai minimal sebesar 20% dari setiap nilai Letter of Credit yang diterbitkan (lihat Catatan 5).

- Jaminan fidusia atas persediaan senilai Rp15.000.000.000 (lihat Catatan 7).

Saldo pinjaman pada PT Bank Chinatrust Indonesia pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp 6.347.393.382 yang terdiri dari pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar USD 330.614,38 atau ekuivalen sebesar Rp 3.173.898.048 dan pinjaman dalam mata uang Rupiah yaitu sebesar Rp 3.173.495.334. Sedangkan saldo pinjaman per 31 Desember 2011 adalah semuanya dalam mata uang Rupiah sebesar Rp 3.441.912.013.

Pinjaman jangka pendek dari Combined Way Ltd.

Pada tanggal 23 Mei 2008, Entitas menandatangani Perjanjian Kredit dengan Combined Way Ltd. Hongkong berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja senilai USD300.000. Fasilitas kredit tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu 2 tahun atau sampai dengan 23 Mei 2010. Fasilitas kredit tersebut telah beberapa kali diperpanjang yaitu dengan perpanjangan terakhir berdasarkan Surat Perubahan Perjanjian Kredit No.20120515KIC tanggal 15 Mei 2012, Entitas telah memperoleh perpanjangan jatuh tempo kredit tersebut di atas sampai dengan tanggal 15 Mei 2014. Pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan senilai tidak kurang dari USD300.000 (lihat Catatan 7). Tingkat suku bunga atas pinjaman ini adalah 1% per tahun pada tahun 2012 dan 2011. Per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, saldo pinjaman tersebut senilai USD50.000 atau masing-masing setara dengan Rp480.000.000 dan Rp453.400.000. Manajemen berencana untuk melunasi pinjaman tersebut di tahun 2013.

Berdasarkan pada Surat Perjanjian Kredit No.CW20090402.KIC, tertanggal 2 April 2009, Entitas menandatangani Perjanjian Kredit dengan Combined Way Ltd. Hongkong berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan limit kredit sebesar USD200.000, dengan tingkat suku bunga sebesar 1%.

(22)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

11. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)

Pinjaman jangka pendek dari Combined Way Ltd (lanjutan)

Pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan yang dimiliki Entitas dengan nilai yang tidak kurang dari USD100.000 (lihat Catatan 7). Fasilitas ini telah jatuh tempo dalam pada April 2011. Pada tanggal 2 April 2011, Entitas menandatangani amandemen pertama No.CW20110402.KIC dari Perjanjian Kredit tersebut yang akan jatuh tempo pada April 2013. Syarat, kondisi dan jaminan atas pinjaman tersebut sama dengan perjanjian awal. Per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, saldo pinjaman tersebut senilai USD100.000 atau masing-masing setara dengan Rp960.000.000 dan Rp906.800.000.

Pinjaman jangka pendek tersebut di atas tidak mempersyaratkan adanya ketentuan yang penting selain sejumlah jaminan yang telah disebutkan di atas. Per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, Entitas tidak memiliki saldo pinjaman jangka pendek kepada pihak yang berelasi.

12. UTANG USAHA

Akun ini merupakan utang usaha pihak ketiga dari pemasok dalam negeri masing-masing sejumlah Rp920.885.970 per 30 September 2012 dan Rp1.645.224.513 per 31 Desember 2011. Klasifikasi utang usaha berdasarkan kelompok umur dan mata uang adalah sebagai berikut :

30 September 2012 31 Desember 2011 Berdasarkan umur (hari) :

Belum jatuh tempo 574.919.020 1.516.180.465

Lewat jatuh tempo

1 s/d 30 hari 210.266.813 100.895.927

Lebih dari 30 hari 135.700.137 28.148.121

Jumlah 920.885.970 1.645.224.513

Berdasarkan mata uang :

Dollar Amerika Serikat 582.482.265 725.565.782

Rupiah 338.403.705 919.658.731

Jumlah 920.885.970 1.645.224.513

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 15 sampai 120 hari.

Entitas tidak memiliki utang usaha yang dilakukan kepada pihak yang berelasi dan tidak ada jaminan yang diberikan Entitas atas saldo utang usaha tersebut diatas.

13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri dari:

30 September 2012 31 Desember 2011

Koperasi karyawan 316.175.491 239.906.695

Gas 212.628.897 221.789.765

Biaya lain-lain 310.731.890 259.093.817

(23)

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

14. MODAL SAHAM

Persentase Jumlah Modal

Nama Pemegang Saham Lembar Saham Pemilikan Disetor

PT Kedawung Subur 60.195.140 43,62% 30.097.570.000

DK Lim & Sons Investment Pte. Ltd. 43.332.000 31,40% 21.666.000.000

Agus Nursalim 6.348.000 4,60% 3.174.000.000

Djoni Sukohardjo - Komisaris 312.700 0,23% 156.350.000

Philip Lam Tin Sing - Komisaris Utama 380 0,00% 190.000

Masyarakat (masing-masing

dibawah 5%) 27.811.780 20,15% 13.905.890.000

Jumlah 138.000.000 100,00% 69.000.000.000

15. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Akun ini merupakan agio saham atas emisi saham pada penawaran umum dan pembagian dividen saham dan saham bonus, dengan rincian sebagai berikut:

30 September 2012 dan 31 Desember 2011 Harga Penawaran/Pasar

Penawaran umum

10.000.000 saham x Rp 2.600 26.000.000.000

Pembagian dividen saham

3.000.000 saham x Rp 2.100 6.300.000.000

Jumlah 32.300.000.000

Nilai Nominal

Penawaran umum (10.000.000.000)

Pembagian dividen saham (3.000.000.000)

Pembagian saham bonus (16.000.000.000)

Jumlah (29.000.000.000)

Tambahan Modal Disetor 3.300.000.000

16. PENJUALAN BERSIH

Penjualan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011

Lokal 53.866.158.795 50.973.535.419

Ekspor 19.296.978.716 17.475.197.402

Jumlah 73.163.137.511 68.448.732.821

Retur dan potongan penjualan (9.076.860) (8.097.425)

Jumlah 73.154.060.651 68.440.635.396

23,76% dan 21,28% dari penjualan masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 dilakukan dengan pihak-pihak yang berelasi (Catatan 22).

(24)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

16. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)

Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011

PT Nissin Biscuit Indonesia 13.731.908.025 11.872.912.205

PT Coronet Crown 9.717.523.200 9.631.613.880

Komodo International Corporation 8.425.780.446 8.397.134.964

Jumlah 31.875.211.671 29.901.661.049

17. BEBAN POKOK PENJUALAN

Beban Pokok Penjualan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011

Bahan baku yang digunakan 41.364.846.345 41.161.078.550 Tenaga kerja langsung 11.101.673.389 10.587.659.710 Biaya pabrikasi 9.362.619.680 8.261.980.700

Jumlah Biaya Produksi 61.829.139.414 60.010.718.960

Persediaan barang dalam proses

Awal periode 13.905.612.833 9.561.402.615 Akhir periode (13.474.977.485)- (13.841.994.519) -Jumlah Beban Pokok Produksi 62.259.774.762 55.730.127.056 Persediaan barang jadi

Awal periode 11.791.846.128 14.977.779.049 Akhir periode (12.931.280.881) (10.731.901.443)

Jumlah 61.120.340.009 59.976.004.662

5,90% dan 5,43% dari jumlah pembelian bahan baku masing-masing pada tahun 2012 dan 2011 dilakukan dengan pihak-pihak yang berelasi (Catatan 22).

Pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011

PT Pelat Timah Nusantara Tbk 7.332.952.693 10.308.908.217

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 5.604.144.522 12.173.899.993

PT Central Sahabat Baru 4.770.678.750 7.341.973.500

(25)

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

18. BEBAN USAHA

Beban usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 terdiri dari:

2012 2011

Beban Penjualan

Ekspor dan pemasaran 766.859.247 600.704.648

Gaji 447.514.088 399.566.935

Pengangkutan 204.607.866 161.739.531

Lain-lain 19.318.844 21.713.699

Jumlah 1.438.300.045 1.183.724.813

Gaji dan kesejahteraan karyawan 4.357.425.551 4.143.465.592

Imbalan pasca kerja 1.903.500.000 1.903.500.000

Transportasi dan perjalanan 401.337.798 325.653.418

Sewa 150.600.000 145.800.000

Penyusutan (Catatan 9) 111.221.100 99.236.597

Registrasi dan pencatatan saham 102.550.500 115.797.300

Telekomunikasi 57.561.209 51.022.269

Pemeliharaan 6.927.000 17.472.000

Biaya pajak 6.784.743 271.027.701

Lain-lain 171.837.534 173.575.171

Jumlah 7.262.960.692 7.246.550.048

Jumlan beban Usaha 8.701.260.737 8.430.274.861

19. PERPAJAKAN

a. Hutang Pajak

Hutang pajak Entitas terdiri dari :

30 September 2012 31 Desember 2011 257.686.747 29.131.287 120.462.584 223.272.465 PPh pasal 21 64.251.115 7.436.487 PPh pasal 26 4.565.760 7.597.404 2.680.000 62.902.879 Jumlah 449.646.206 330.340.522 PPh pasal 29

Pajak Pertambahan Nilai

PPh pasal 23 dan pasal 4 (2)

b. Manfaat (Beban) Pajak

Manfaat (beban) pajak Entitas terdiri dari :

30 September 2012 30 September 2011 731.709.500 172.601.500

(35.283.864) (174.785.487)

Jumlah 696.425.636 (2.183.987)

Beban pajak kini

Manfaat pajak tangguhan

Pajak kini

Rekonsiliasi antara total laba sebelum pajak sebagaimana ditunjukkan dalam laporan laba (rugi) komprehensif dan akumulasi laba fiskal Entitas adalah sebagai berikut:

(26)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

19. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Manfaat (beban) Pajak (lanjutan) Pajak kini (lanjutan)

2012 2011

Jumlah laba sebelum pajak menurut laporan

laba komprehensif 3.221.954.162 411.554.315

Perbedaan temporer:

Imbalan pasca kerja 57.987.943 576.245.242

Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal 83.147.509 122.896.698

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:

Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal 44.807.554 43.469.647

Penghasilan bunga yang dikenakan pajak final (40.651.623) (83.245.345)

Lain-lain (440.406.898) (380.514.382)

Laba Fiskal Entitas 2.926.838.647 690.406.175 Beban pajak kini

25% x Rp2.926.838.000 731.709.500

25% x Rp 690.406.000 - 172.601.500

Jumlah beban pajak kini 731.709.500 172.601.500

Pajak penghasilan dibayar dimuka

PPh Pasal 22 (396.156.183) (176.403.686)

PPh Pasal 25 (215.090.733)

-Taksiran utang (piutang) pajak penghasilan 120.462.584 (3.802.186)

Pajak tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan efek perbedaan temporer antara jumlah aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan jumlah aset dan liabilitas menurut peraturan perpajakan.

Dikreditkan ke laporan

1 Januari 2012 laba rugi komprehensif 30 September 2012 Aktiva pajak tangguhan:

Penyisihan piutang ragu-ragu 16.282.901.026 - 16.282.901.026 Imbalan pasca kerja 3.756.319.768 14.496.987 3.770.816.755 Liabilitas pajak tangguhan:

Penyusutan aktiva tetap (724.064.740) 20.786.877 (703.277.863) Pendapatan bunga (489.722.812) - (489.722.812) Aktiva Pajak Tangguhan

-Bersih 18.825.433.242 35.283.864 18.860.717.106

Dikreditkan ke laporan

1 Januari 2011 laba rugi komprehensif 30 September 2011 Aktiva pajak tangguhan:

Penyisihan piutang ragu-ragu 16.282.901.026 - 16.282.901.026 Imbalan pasca kerja 3.567.223.606 144.061.312 3.711.284.918

Rugi fiskal -

-Liabilitas pajak tangguhan:

Penyusutan aktiva tetap (750.191.062) 30.724.175 (719.466.887) Pendapatan bunga (489.722.812) - (489.722.812) Aktiva Pajak Tangguhan

(27)

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

19. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Manfaat (beban) Pajak (lanjutan) Pajak tangguhan (lanjutan)

Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 25% pada tahun 2010 dan seterusnya.

Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2012 2011

Jumlah laba sebelum pajak menurut

laporan laba komprehensif 3.221.954.162 411.554.315

Tarif pajak yang berlaku :

25% x Rp 3.221.954.162 805.488.541 25% x Rp 411.554.315 - 102.888.579

Jumlah 805.488.541 102.888.579

Pengaruh atas penghasilan (beban) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:

Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal 11.201.888 10.867.412 Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (10.162.906) (20.811.336)

Lain-lain (110.101.887) (95.128.642)

Jumlah (109.062.905) (105.072.566)

Beban (Manfaat) Pajak 696.425.636 (2.183.987)

20. LABA PER SAHAM DASAR

Perhitungan laba per saham dasar berdasarkan perhitungan sebagai berikut:

2012 2011

Jumlah laba komprehensif 2.525.528.526 413.738.258 Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar 138.000.000 138.000.000 Laba per saham dasar 18 3 Pada tanggal laporan posisi keuangan, Entitas tidak memiliki transaksi yang berpotensi pada penurunan saham biasa.

21. IMBALAN PASCA KERJA Program Pensiun

Entitas mengikutsertakan karyawannya dalam program pensiun iuran pasti. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Asuransi Aviva Indonesia (sebelumnya PT Asuransi Winterthur Life Indonesia), yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-545/KM.10/2010 tanggal 16 September 2010.

Iuran pensiun ditentukan dari jumlah tertentu yang ditanggung Entitas dan karyawan. Iuran dana pensiun yang timbul masing-masing sebesar Rp 130.250.000 dan Rp 150.075.000 pada periode 30 September 2012 dan 2011 dicatat sebagai bagian dari beban administrasi - gaji dan kesejahteraan karyawan (Catatan 18).

(28)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

21. IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) Manfaat Karyawan Lainnya

Entitas juga menghitung dan mencatat estimasi manfaat karyawan yang berhak sesuai peraturan yang berlaku setelah memperhitungkan program pensiun. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan Entitas sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 924 dan 1.034 karyawan pada 30 September 2012 dan 2011.

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan beban manfaat karyawan adalah sebagai berikut:

Umur pensiun normal Kenaikan gaji (per tahun)

2012 dan 2011

55 tahun 8%

Liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp15.083.267.018 dan Rp 15.025.279.075.

22. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Sifat Relasi

a. Pemegang saham Entitas termasuk:  PT Kedawung Subur

 DK Lim & Sons Investment Pte. Ltd.  Agus Nursalim

 Philip Lam Tin Sing  Djoni Sukohardjo

b. Pihak yang sebagian pemegang saham dan atau manajemennya sama dengan Entitas:  PT Kedaung Medan Industrial

 Komodo International Corporation  Forincorp International Ltd.  PT Pratama Gelas

 PT Kedaung Sentra Distribusi  PT Kedawung Surya Industrial  PT Kedaung Industrial

Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Entitas juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi, antara lain:

a. 23,76% dan 21,28% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2012 dan 2011, merupakan penjualan kepada pihak yang berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal laporan posisi keuangan, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 2,75% dan 0,83% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011.

(29)

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

22. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)

Rincian penjualan kepada pihak yang berelasi sebagai berikut:

2012 2011

Komodo International Corporation 8.425.780.446 8.397.134.964

PT Kedawung Subur 4.997.174.240 3.751.068.440

PT Kedaung Sentra Distribusi 1.362.557.510 1.410.137.100

Forincorp International Ltd 990.084.552 139.719.600

PT Kedaung Industrial 645.848.440 317.478.800

PT Kedaung Medan Industrial 596.124.450 422.315.800

PT Pratama Gelas 278.816.500 312.968.100

PT Kedawung Surya Industrial 85.407.850 125.772.125

Jumlah 17.381.793.988 14.876.594.929

b. 5,90% dan 5,43% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2012 dan 2011, merupakan pembelian dari pihak-pihak yang berelasi, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga.

Rincian pembelian dari pihak yang berelasi sebagai berikut:

2012 2011

PT Kedawung Subur 2.425.929.168 2.440.398.871

PT Kedawung Surya Industrial 33.750.000 13.778.182

Jumlah 2.459.679.168 2.454.177.053

c. Beban sewa tanah dan gedung yang yang dibayarkan kepada PT Kedawung Subur sebesar Rp 450.000.000 pada periode 2012 dan 2011 (Catatan 8) yang dicatat sebagai bagian dari beban pabrikasi (lihat Catatan 17) dan beban administrasi (lihat Catatan 18).

d. Entitas mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak-pihak yang berelasi seperti yang telah diungkapkan pada Catatan 8.

Transaksi dengan pihak yang berelasi tidak mempunyai unsur benturan kepentingan seperti yang diatur di Peraturan BAPEPAM-LK No.IX.E.1.

23. INFORMASI SEGMEN Segmen usaha

Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Entitas dibagi dalam 2 (dua) divisi operasi yaitu produk enamel dan kaleng. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Entitas. Kegiatan utama divisi tersebut terdiri:

- Produk enamel – produksi produk enamel. - Kaleng – pembuatan kaleng untuk industri lain.

(30)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

23. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen usaha (lanjutan)

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

Produk Enamel Kaleng Total

PENDAPATAN

Penjualan ekstern 39.243.501.046 33.910.559.605 73.154.060.651

Penjualan antar segmen - -

-Jumlah Pendapatan 39.243.501.046 33.910.559.605 73.154.060.651 HASIL

Hasil segmen / laba bruto 5.587.024.522 6.446.696.120 12.033.720.642 Beban yang tidak dapat dialokasikan 8.701.260.737

Laba usaha 3.332.459.905

Keuntungan selisih kurs - netto 199.535.859 Keuntungan penjualan aset tetap 57.500.000 Pendapatan bunga bank 40.651.623 Beban bunga dan administrasi bank (461.457.139) Pendapatan lain-lain 53.263.914 Laba komprehensif sebelum pajak 3.221.954.162 Manfaat (beban) pajak

Pajak kini (731.709.500)

Pajak tangguhan 35.283.864 Laba komprehensif periode berjalan 2.525.528.526

2012

Produk Enamel Kaleng Total

INFORMASI LAINNYA ASET

Aset segmen 48.897.776.997 11.127.337.629 60.025.114.626

Aset yang tidak dapat dialokasikan 32.905.248.526

Jumlah aset 92.930.363.152

LIABILITAS

Liabilitas segmen 660.550.743 50.623.546 711.174.289

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 25.396.057.946

Jumlah liabilitas 26.107.232.235

Penyusutan 561.582.456 135.800.710 697.383.166

(31)

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

23. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen usaha (lanjutan)

Produk Enamel Kaleng Total

PENDAPATAN

Penjualan ekstern 37.033.757.466 31.406.877.930 68.440.635.396

Penjualan antar segmen - -

-Jumlah Pendapatan 37.033.757.466 31.406.877.930 68.440.635.396 HASIL

Hasil segmen / laba bruto 985.688.992 7.478.941.742 8.464.630.734 Beban yang tidak dapat dialokasikan (8.430.274.861)

Laba usaha 34.355.873

Keuntungan atas klaim asuransi 599.369.085 Pendapatan bunga bank 83.245.346 Keuntungan selisih kurs - neto 45.028.691 Beban bunga dan administrasi bank (355.000.715) Pendapatan lain-lain 4.556.035 Laba komprehensif sebelum pajak 411.554.315 Manfaat pajak tangguhan 2.183.987 Laba komprehensif periode berjalan 413.738.302

2011

Produk Enamel Kaleng Total

INFORMASI LAINNYA ASET

Aset segmen 40.739.869.918 13.915.818.546 54.655.688.464

Aset yang tidak dapat dialokasikan - - 32.763.426.035

Jumlah aset 87.419.114.499

LAIBILITAS

Liabilitas segmen 1.893.283.467 43.325.431 1.936.608.898

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan - - 21.184.903.210

Jumlah liabilitas 23.121.512.108

Penyusutan 815.315.066 123.466.538 938.781.604

31 Desember 2011

Segmen Geografis

Berikut ini adalah jumlah penjualan Entitas berdasarkan pasar geografis:

Pasar geografis 2012 2011 Asia 58.456.135.661 57.634.239.932 Amerika 10.746.330.615 9.380.284.742 Afrika 2.905.977.615 1.054.537.538 Eropa 1.045.616.760 371.573.184 Jumlah 73.154.060.651 68.440.635.396

(32)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah)

24. IKATAN

Entitas mengadakan perjanjian sewa atas tanah untuk lokasi pabrik, kantor dan gudang di Jalan Raya Rungkut 15-17 Surabaya dengan PT Kedawung Subur (Entitas yang berelasi) pada tanggal 1 Januari 1991, yang diperbaharui dengan perjanjian tanggal 14 Agustus 1993. Jangka waktu sewa adalah sesuai dengan masa berlakunya HGB yaitu sampai dengan 2029 dan dapat diperpanjang. Biaya sewa yang dibebankan kepada Entitas adalah sebesar Rp 600.000.000 per tahun pada tahun 2012 dan 2011 yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan bersama tanggal 15 Januari 2010.

25. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, Entitas mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

Mata uang asing Ekuivalen (Rp) Mata uang asing Ekuivalen (Rp) ASET

Kas dan setara kas US$ 145.838 1.400.042.503 246.704 2.237.110.671

SGD 955 7.448.994 472 3.291.884

MYR 87 268.192 87 246.814

Saldo bank yang dibatasi

penggunaannya US$ 123.799 1.188.472.704 54.261 492.035.302

Piutang usaha

Pihak yang berelasi US$ 1.116 10.716.288 33.887 307.289.583

Pihak ketiga US$ 336.330 3.201.490.905 594.614 5.391.956.938

Jumlah Aset 5.808.439.586 8.431.931.192

LAIBILITAS

Pinjaman jangka pendek US$ 480.614 4.613.898.048 150.000 1.360.200.000

Utang usaha

Pihak ketiga US$ 60.675 582.482.304 80.014 725.565.782

Utang lain-lain US$ 57.750 554.400.000 -

-Uang muka penjualan US$ 20.287 194.755.392 23.238 210.722.819

Biaya yang masih harus dibayar US$ 20.063 192.604.800 21.508 195.035.541

Jumlah Liabilitas 6.138.140.544 2.491.524.142 (329.700.958) 5.940.407.050 30 September 2012 31 Desember 2011

Jumlah Aset (Kewajiban) Moneter - bersih

Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, kurs konversi yang digunakan Entitas adalah sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011 Mata uang

1 US$ 9.600 9.068

1 MYR 3.100 2.853

1 SGD 7.800 6.974

26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Risiko keuangan utama yang dihadapi oleh Entitas adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata uang dan risiko suku bunga. Entitas mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari

Referensi

Dokumen terkait

Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep nilai perolehan, kecuali untuk persediaan yang

pernah menjadi nomor satu.”Enda ngajari kita erdiate ras ngelebeken teman. Biak enda situhuna biak Dibata, si teridah arah kerehen Jesus ku doni enda. Emaka notoken kuta,

Genotipe kontrol BP 409, seperti yang terlihat sebelumnya pada Gambar 3, memiliki nilai minimum dan rerata yang lebih rendah dengan nilai pada populasi terseleksi, atau dengan kata

Jenis tumbuhan yang digunakan pada upacara akad dan panggih pengantin pada pernikahan adat Jawa di masyarakat sekitar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat terdapat

3.1 dasar kering udara air dried basis, adb kondisi percontoh batubara yang telah dikering-udarakan, yakni hanya mengandung air bawaan, sehingga siap dilakukan analisis di

Pada gambar di atas menunjukkan pada pemberian TDZ 0ppm (kontrol) memacu sistem perakaran dengan rata-rata jumlah akar 5,3 dan rata-rata panjang akar mencapai

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, seluruh jabatan yang ada beserta pejabat yang memangku jabatan di lingkungan BPPTD Bali berdasarkan Peraturan Menteri

menjelaskan fungsi pekerjaan administrasi pendidikan di berbagai jenis dan jenjang.. pendidikan; 2) Terlatih dan profesional dalam melaksanakan kegiatan manajerial di