• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Umum

2.1 Definisi Jaringan Komputer

Menurut Forouzan (2007:7) Jaringan adalah seperangkat devices (biasanya disebut sebagai nodes) yang dihubungkan melalui communication links. Pada dasarnya tujuan daripada pembuatan jaringan adalah untuk:

1. Dapat menghemat hardware seperti berbagi pemakaian printer dan CPU. 2. Melakukan komunikasi, contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting. 3. Mendapatkan akses informasi dengan cepat, contohnya web browsing.

4. Melakukan sharing data

2.2 Jenis Jaringan

Secara umum, untuk memahami jaringan komputer maka jenis-jenis jaringan dibagi berdasarkan area, media transmisi, dan fungsi.

2.2.1 Area Jaringan

Berdasarkan luas areanya, maka jaringan komputer dibedakan menjadi beberapa yaitu Private Area Network (PAN), Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN). (Sofana, 2012:108)

1. PAN (Private Area Network)

PAN merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh beberapa buah komputer atau antara komputer dengan peralatan non-komputer, seperti printer, mesin fax, telepon seluler, PDA, handphone. Sebuah PAN dapat dibangun menggunakan teknologi wire dengan menggunakan perangkat USB dan FireWire sedangkan wireless network dengan menggunakan Bluetooth, WiFi, dan Infrared. (Sofana, 2012:111)

(2)

2. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan yang menyediakan hubungan komunikasi berbagai peralatan, sehingga peralatan yang ada dalam jaringan mampu memberi dan menerima informasi dari peralatan lainnya yang ada didalam jaringan. Jaringan ini dibangun pada area yang terbatas seperti ruangan, rumah, kantor, gedung, kampus. (Sofana, 2011: 8-9)

Konsep komunikasi pada LAN umumnya menggunakan cara broadcast bukan switch, karena tidak diperlukan switching node dalam jaringan. Pada semua station akan terdapat transceiver yang melakukan komunikasi ke media, dimana medianya dipakai bersama – sama. Jika salah satu station melakukan transmisi ke station lainnya, maka semua station yang terhubung dengan jaringan akan menerima informasi yang dipancarkan. Contoh sederhana teknik ini adalah CB sistem radio, dimana semua pemakai channel yang sama akan dapat berkomunikasi. Data biasanya dikirim dalam bentuk paket karena menggunakan media yang sama, maka hanya satu station yang dapat memakainya. (Lukas, 2006:12-13)

3. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah jangkauannya lebih luas. Daerah jangkauan MAN, misalnya satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota bahkan satu provinsi. MAN merupakan pengembangan dari LAN (Sofana, 2008:4)

4. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network jangkauannya lebih luas daripada MAN. Jangkauan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN hamper sama dengan metode yang digunakan pada LAN dan MAN. (Sofana, 2008:4)

(3)

1. Jaringan Berkabel (Wired Network)

Wired network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media pengantar untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain. Kabel yang umum digunakan pada jaringan komputer biasanya menggunakan bahan dasar tembaga terutama pada jaringan LAN.Kabel jaringan mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan. (Sofana, 2011:31)

2. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)

Wireless network adalah jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio atau cahaya untuk transmisi data sehingga tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer (infrared atau laser). Biasanya digunakan di pusat perbelanjaan, airport, rumah sakit, dan lokasi lainnya dengan menggunakan handphone, laptop, PDA, dan perangkat genggam lainnya.Wireless network memiliki beberapa keunggulan dan kekurangan.

Keunggulan :

1. Proses instalasi yang lebih mudah dibandingkan wire network. 2. Dapat mencapai area yang sulit dijangkau.

3. Biaya instalasi dan perawatan lebih murah. Kekurangan :

1. Masalah interferensi dengan perangkat microwave 2. Rawan penyadapan.

(4)

2.2.3 Berdasarkan Fungsi

1. Jaringan Peer-to-peer (P2P)

Peer-to-peer adalah jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan access dari / ke komputer lain. Jaringan ini banyak diimplementasikan pada LAN. (Sofana, 2011:74)

Kelebihan :

1. Relatif murah.

2. Tidak membutuhkan software server NOS (Network Operating System). 3. Tidak membutuhkan administrator network yang handal.

Kekurangan :

1. Tidak cocok untuk skala besar karena administrasi tidak dapat terkontrol. 2. Tiap user harus dilatih untuk menjalankan tugas administrative.

3. Keamanan yang minim atau kurang.

4. Semua mesin yang sharing resource tidak mempengaruhi performa.

2. Jaringan Client-Server

Client-Server adalah jaringan komputer yang salah satu atau lebih komputer yang difungsikan sebagai server untuk melayani komputer lain. Komputer yang dilayani oleh server disebut client. Layanan yang diberikan dapat berupa akses web, e-mail, file, atau yang lain. Client-Server banyak dipakai oleh internet dan intranet. (Sofana, 2011:74)

Kelebihan :

1. Keamanan yang lebih baik.

2. Pengaturan yang lebih mudah jika skala network yang besar karena administrasinya disentralkan.

3. Semua dapat di backup pada satu lokasi sentral. Kekurangan :

1. Membutuhkan software NOS yang mahal seperti NT, Server Windows 2000, Novell, dan UNIX.

2. Membutuhkan hardware yang lebih tinggi dan mahal untuk mesin server.

3. Membutuhkan admin yang professional

(5)

Metode akses berkaitan dengan pengaturan aliran data pada media network. Hal tersebut dapat dicontohkan dengan membayangkan bahwa data seperti kendaraan dan media network seperti jalan. Semakin banyak kendaraan yang melalui jalan, maka peluang terjadinya kemacetan lalu lintas dan tabrakan kendaraan akan semakin besar. Sehingga diperlukan suatu cara untuk mengatur lalu lintas data.

Metode akses berhubungan langsung dengan topologi dan teknologi. Jenis metode akses yang paling umum digunakan oleh LAN, yaitu :

a. CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access Collision Detection)

CSMA/CD digunakan pada network Ethernet. Kegunaan dari CSMA/CD adalah dapat mendeteksi terjadinya collision melalui suatu mekanisme yang disebut sebagai collision detection. Jika terjadi collision, maka tabrakan data akan diabaikan dan komputer akan mengirim ulang data secara random, sehingga tidak diketahui komputer mana yang akan mengirim data terlebih dahulu setelah terjadi collision. CSMA/CD bekerja lebih efektif dan efisien daripada CSMA/CA.

b. CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access Collision Aviodence)

CSMA/CA digunakan pada AppleTalk dan Wireless LAN. Kegunaan dari CSMA/CA adalah dapat menghindari terjadinya collision. CSMA/CA banyak diterapkan pada wireless LAN, karena tidak mungkin mendeteksi collision (mengetahui adanya tabrakan pada network ketika data dikirim ke udara melalui gelombang radio).

c. Token Passing

Token passing digunakan pada network Token Ring dan FDDI. Data tidak dikirim menggunakan alamat broadcast. Setiap komputer mendapat giliran mengirim data secara adil, sehingga tidak akan terjadi collision. Token passing dapat dianalogikan seperti kereta api di taman hiburan, dimana orang harus menunggu secara bergiliran sampai kereta tiba. Jika ada bangku kosong, maka orang boleh naik kereta tersebut.

(6)

2.3 Perangkat Jaringan 1. Network Interface Card

Network Interface Card (NIC) adalah sebuah perangkat keras yang berfungsi untuk menghubungkan computer ke sebuah jaringan computer. Terdapat dua jenis NIC, yaitu NIC fisik dan NIC logis. NIC fisik adalah sebuah perangkat keras yang berbentuk kartu yang dapat dimasukkan ke sebuah slot pada mainboard computer. Contoh NIC fisik adalah Ethernet Card. Sedangkan NIC logis adalah NIC yang tidak nyata secara fisik dan menggunakan perangkat lunak yang diinstal ke dalam system computer. Contoh NIC logis adalah Dial-up adapter dan loopback adapter.

Gambar 2.1 Network Interface Card (NIC)

(sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/9e/Network_card.jpg, 20 Desember 2013)

2. Ethernet Hub

Ethernet Hub adalah sebuah perangkat yang mengubungkan beberapa perangkat Ethernet dan menjadikannya sebagai satu segmen jaringan. Hub hampir sama seperti repeater yang menguatkan sinyal, tetapi hub memiliki banyak port untuk meneruskan dan menguatkan sinyal yang masuk.

(7)

Gambar 2.2 Ethernet HUB (sumber :

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d9/4_port_netgear_ethernet_hub.jpg 20 Desember 2013)

3. Switch

Switch merupakan network device yang bekerja pada layer 2 OSI. Switch mampu melakukan manajemen data dengan cara meneruskan data ke segmen yang dituju. Switch mempelajari host mana saja yang terhubung ke suatu port dengan membaca Media Access Control (MAC) Address asal yang ada di dalam frame kemudian switch membuka sirkuit virtual antara node sumber dengan node tujuan. Dengan demikian komunikasi dua port tersebut tidak mempengaruhi traffic dari port lain. Hal terebut membuat LAN lebih efisien.

Gambar 2.3 Switch (sumber :

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/5f/Linksys48portswitch.jpg, 20 Desember 2013

(8)

4. Router

Router adalah sebuah alat atau perangkat lunak dalam komputer yang menentukan kemana jaringan berikutnya akan dikirim kepada atau menuju tujuannya. Router ini biasanya dihubungkan dengan kurang lebih dua jaringan dan memilih jalan atau cara untuk mengirimkan tiap informasi didasari pada jaringan yang berhubungan dengan router. Router biasanya bertugas melakukan routing paket data dari source ke destination pada LAN, dan menyediakan koneksi ke WAN. Dalam lingkungan LAN, router membatasi broadcast domain, menyediakan layanan local address resolution seperti ARP (Address Resolution Protocol) dan RARP (Reverse Address Resolution Protocol), dan membagi network dengan menggunakan struktur subnetwork.

Gambar 2.4 Router

(sumber : https://www.gentek.com/pics/LS016.jpg, 20 Desember 2013)

2.4 Topologi Jaringan

Topologi jaringan komputer adalah cara yang menghubungkan komputer satu dengan yang lain untuk membentuk suatu sistem sehingga membentuk sebuah jaringan. Topologi jaringan komputer terdiri dari beberapa macam seperti bus, ring, star, tree dan mesh.

1. Topologi Bus

Topologi Bus merupakan topologi yang menggunakan sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua peralatan jaringan (device). (Sofana, 2008:9)

(9)

Kelebihan :

1. Kemampuan pengembangan tinggi. 2. Jarak LAN yang terbatas.

3. Keterandalan jaringan tinggi. 4. Kecepatan pengiriman tinggi. 5. Tidak diperlukan pengendali pusat.

6. Kondusif untuk konfigurasi jaringan pada gedung bertingkat.

7. Jumlah terminal dapat ditambah atau dikurangi tanpa mengganggu operasi yang telah berjalan.

Kekurangan :

1. Jika tingkat lalu lintas terlalu tinggi dapat terjadi kemacetan.

2. Diperlukan repeater untuk menguatkan sinyal pemasangan jarak jauh. 3. Operasional jaringan LAN tergantung pada setiap terminal.

2. Topologi Ring

Topologi ring merupakan jaringan yang menggunakan kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone. (Sofana, 2008:21)

Kelebihan :

1. Laju data tinggi.

2. Dapat melayani lalu lintas data yang padat. 3. Tidak diperlukan host, relative lebih murah. 4. Komunkasi antar terminal mudah.

5. Waktu yang diperlukan untuk mengakses data optimal. Kekurangan :

1. Penambahan atau pengurangan terminal sangat sukar.

2. Kerusakan pada media pengirim dapat menghentikan kerja seluruh jaringan.

3. Harus ada kemampuan untuk mendeteksi kesalahan dan metode pengisolasian kesalahan.

4. Kerusakan pada salah satu terminal mengakibatkan dan kerusakan jaringan.

(10)

3. Topologi Star (Sofana, 2011:12-13)

Topologi Star menghubungkan semua komputer pada sentral atau kosentrator.Biasanya kosentrator berupa perangkat hub atau switch.

Kelebihan :

1. Proses instalasi mudah.

2. Penambahan node dapat dilakukan dengan mudah. 3. Proses troubleshooting mudah.

4. Jika salah satu kabel putus atau rusak, maka network masih dapat berfungsi.

5. Manajemen network terpusat dan memudahkan untuk network skala besar.

Kekurangan :

1. Biaya instalasi cukup mahal.

2. Jika hub atau switch rusak, maka network akan lumpuh total. 3. Jaringan tergantung pada terminal pusat.

4. Boros dalam pemakaian kabel.

4. Topologi Tree

Topologi tree disebut juga topologi star-bus hybrid. Topologi Tree merupakan gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan dengan topologi bus. Topologi ini digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN dengan LAN lainnya melalui hub. Topologi ini banyak digunakan untuk WAN. (Sofana, 2008:52-53)

5. Topologi Mesh

Topologi mesh dapat dikenali melalui hubungan point-to-point ke setiap komputer. Topologi ini sangat jarang diimplementasikan karena rumit juga sangat boros dalam pemakaian kabel. Topologi ini cocok digunakan pada jaringan yang sangat kritis, seperti untuk keperluan militer sebagai pusat kontrol senjata nuklir. (Sofana, 2008:54)

(11)

Menurut Iwan Sofana (2012:92) Model OSI menjadi semacam refrensi atau acuan bagi siapa saja yang ingin memahami cara kerja jaringan komputer. Walaupun OSI merupakan sebuah model yang diakui di sunia saat ini, namun tidak ada paksaan bagi pengembang hardware/software dan user untuk menggunakannya. Sedikit cerita terbentuknya OSI, pada tahun 1977 suatu subcommittee dari International Organization for Standarddization (ISO) mulai bekerja untuk membuat beberapa set standart untuk memfasilitasi komunikasi jaringan. Pekerjaan ini selesai pada tahun 1984 dan dikenal sebagai model referensi OSI – Open System Interconnection. Model OSI ini merupakan metoda yang paling luas digunakan untuk menjelaskan komunikasi jaringan. Seksi berikut mencakup topik-topik: Model OSI membagi tugas-tugas jaringan kedalam 7 layer. Physical layer merupakan layer pertama, akan tetapi biasa di list pada urutan terakhir dibagian bawah untuk menekankan bagaimana suatu pesan di kirim melalui jaringan. Berikut penjelasan singkat mengenai masing-2 layer OSI dan kami coba analogikan dengan konsep sederhana dari kehidupan sehari-hari.

Gambar 2.5 Model 7 OSI Layer

(sumber : http://www.cisco1900router.com/wp-content/uploads/2013/03/1-tutorial-osi-7-layer-model.gif, 20 Desember 2013)

(12)

1. Application Layer

Application Layer adalah OSI layer yang lekat dengan end user yang berarti bahwa baik OSI Application Layer dan user dapat berinteraksi langsung dengan aplikasi perangkat lunak. Layer ini juga berfungsi untuk mengatur GUI.

2. Presentation Layer

Presentation layer dimana tujuan utamanya adalah mendefinisikan format data seperti text ASCII, text EBCDIC, binary, BCD dan juga jpeg. Enkripsi juga didefinisikan dalam layer 6 ini. Presentation Layer menspesifikasikan aturan berikut:

1. Penterjemahan Data 2. Enkripsi dan kompresi data

3. Session Layer

Merupakan lapisan yang mempunyai peran dalam membuka dan menutup sesi komunikasi (mengatur session connection dialog). Lapisan ini antar aplikasi yang bekerja sama. Session Layer menspesifikasikan aturan berikut:

1. Pengendalian sesi komunikasi antara dua piranti 2. Membuat; mengelola; dan melepas koneksi

4. Transport Layer

Transport Layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, mengatur komunikasi end-to-end .Lapisan ini menyediakan transfer transparan data antar sistem akhir, pengecekan kesalahan, dan bertanggung jawab pada error recovery untuk end-to-end dan kendali flow. Beberapa contoh protokol yang bekerja di lapisan ini adalah protokol TCP (connection oriented) dan UDP (connectionless)

5. Network Layer

Network Layer dari model OSI ini menentukan rute yang dilalui oleh data. Layer ini menyediakan logical addressing (pengalamatan logika) dan path determination (penetuan rute tujuan), Sofana (2012:96). Untuk melengkapi pekerjaan ini, Network layer mendefinisikan logical address sehingga setiap titik ujung bisa diidentifikasi. Layer ini juga mendefinisikan bagaimana routing bekerja dan bagaimana rute dipelajari sehingga semua paket bisa dikirim.

(13)

Menurut Iwan Sofana (2012:98) Layer ini menentukan pengalamatan fisik, pendeteksi error kendali aliran dan topologi network. Ada 2 sublayer pada data link , yaitu Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC). LLC mengatur komunikasi, seperti error notification dan flow control. Sedangkan MAC mengatur pengalamatan fisik yang digunakan dalam proses komunikasi antar-adapter. Data link Layer menspesifikasikan aturan berikut:

1. Koordinasi bits kedalam kelompok-2 logical dari suatu informasi 2. Deteksi dan terkadang koreksi error

3. Mengendalikan aliran data 4. Identifikasi piranti jaringan

7. Physical Layer

Layer ini menentukan maslaha kelistrikan atau gelombang/medan dan berbagai prosedur atau fungsi yang berkaitan dengan link fisik, seperti besar tegangan/arus listrik, panjang maksimal media transmisi, pergantian fasa, jenis kabel dan konektro, Sofana (2012,p98). Biasanya dalam menyelesaikan semua detail dari Physical Layer ini melibatkan banyak spesifikasi.

2.6 Model TCP/IP

Menurut Tanenbaum (2003:41), model TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah hasil dari eksperimen dan pengembangan terhadap ARPANET. ARPANET adalah sebuah research network yang disponsori oleh DoD (U.S. Department of Defense). Prinsip arsitektur TCP/IP menggunakan prinsip layering sama seperti pada arsitektur OSI layer. Layer – layer pada TCP/IP terbagi atas :

1. Application Layer

Layer ini berada paling atas dalam arsitektur TCP/IP.Layer ini melingkupi representasi data, encoding, dan dialog control. Protokol yang bekerja pada layer ini, antara lain :

1. Virtual Terminal (TELNET) 2. File Transfer Protocol (FTP)

3. Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) 4. Domain Name System (DNS)

(14)

2. Transport Layer

Layer ini bertanggung jawab atas masalah reliabilitas, flow control, dan error correction. Pada layer ini dapat membuat logical connection antar source dan destination. Protokol yang mengatur layer ini adalah Transfer Control Protocol (TCP) yang bertugas membagi informasi dari layer aplikasi menjadi segmen. Selain TCP, protokol yang bekerja pada layer ini adalah UDP (User Datagram Protocol).

3. Internet Layer

Layer ini bertugas membagi segmen TCP menjadi paket dan mengirimnya ke network tujuan. Paket mencapai network tujuan secara bebas, tidak terikat oleh jalur yang diambil. Pada layer ini terjadi proses pemilihan jalur terbaik dan packet switching. Protokol yang mengatur layer ini adalah Internet Protocol (IP).

4. Physical Layer

Dalam arsitektur TCP/IP, layer ini berada pada paling bawah. Layer ini bertanggung jawab atas semua komponen physical dan logical yang diperlukan untuk membuat link, mencakup physical interface antar device, menentukan karakteristik media transmisi, sifat – sifat sinyal, dan datarate. Protokol yang berjalan dalam lapisan ini adalah beberapa arsitektur jaringan lokal seperti Ethernet, Token Ring.

Gambar 2.6 Perbandingan OSI 7 Layer dan TCP/IP Layer

(sumber : http://spectrum.ieee.org/img/osi-vs-tcpip-1374688016136.jpg, 20 Desember 2013)

(15)

2.7 Wireless Fidelity

Wi-Fi (atau Wi-fi, WiFi, Wifi, wifi) merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Wireless Local Area Network (WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.

Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau Personal Digital Assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (hotspot) terdekat. Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Spesifikasi :

802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz b 802.11a 54 Mb/s 5 GHz a 802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g 802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal. 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.

(16)

Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut: Channel 1 - 2,412 MHz Channel 2 - 2,417 MHz Channel 3 - 2,422 MHz Channel 4 - 2,427 MHz Channel 5 - 2,432 MHz Channel 6 - 2,437 MHz Channel 7 - 2,442 MHz Channel 8 - 2,447 MHz Channel 9 - 2,452 MHz Channel 10 - 2,457 MHz Channel 11 - 2,462 MHz

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat. Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan. Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).

Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.

(17)

menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.

Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat. Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet Service Providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.

2.8 Wireless LAN (WLAN)

Wireless Local Area Network atau yang disingkat WLAN adalah suatu jaringan komputer bersifat lokal yang dimana media transmisinya menggunakan gelombang radio atau udara. Berbeda dengan jaringan LAN konvensional yang menggunakan kabel sebagai media transmisi signalnya. Keunggulan dari WLAN yaitu proses instalasi jaringan komputer dalam WLAN menjadi lebih praktis dan komputer lebih mudah dipindahkan, dapat mencapai area yang sulit dijangkau, biaya instalasi dan perawatan yang lebih murah. (Sofana, 2011:25)

2.8.1 Perangkat WLAN

Menurut Mirza dalam Jurnal Teknik Industri, Vol. 7 No. 2 Desember 2007, perangkat yang perlu digunakan untuk merencanakan jaringan WLAN antara lain :

1. Server (sumber data), berfungsi sebagai sumber daya bersama (shared resources) dan sebagai pusat pengontrol pengaksesan dari wireless client. 2. Wireless Client, merupakan pengguna akhir (end user) yang dapat

mengakses sumber data secara bersama – sama, misalnya printer WiFi, camera WiFi, handphone WiFi dan sebagainya.

(18)

3. Access Point (AP), merupakan antarmuka antara sumber data (server) dengan media transmisi yang dapat melayani wireless client dengan luasan area tertentu. Dapat dianalogikan dengan Hub / Switch pada LAN. AP berfungsi untuk menerima, melakukan buffer, dan mengirimkan data antara WLAN. Pada umumnya access point dibuat dengan kemampuan tambahan seperti : (Sofana, 2008:362-363)

a) DHCP server

DHCD (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk keperluan alokasi IP address secara otomatis, sehingga pengguna komputer client tidak perlu melakukan konfigurasi IP address secara manual.

b) Firewall

Firewall merupakan perangkat lunak untuk keperluan keamanan. Biasanya digunakan untuk mengatur akses keluar masuk jaringan lokal. c) NAT

NAT (Network Address Translation) merupakan suatu teknik yang memungkinkan komputer – komputer dengan IP address private atau lokal tetap dapat mengakses internet (IP public). NAT banyak digunakan pada kantor – kantor atau warung internet yang alokasi IP address public-nya terbatas.

d) ADSL atau dial-up modem

Access Point tertentu ada yang memiliki fitur sebagai modem, sehingga akses internet via provider internet dapat dilakukan tanpa bantuan modem tambahan.

e) Wireless Bridge

Access Point dengan fitur seperti ini dapat digunakan untuk menghubungkan satu jaringan wireless dengan jaringan wireless lainnya. 4. LAN Adapter, berfungsi sebagai antarmuka antara PC client dengan media transmisi. Adapter yang dipakai pada teknologi wireless LAN, pada prinsipnya sama dengan perangkat yang dipakai pada teknologi LAN konvensional, seperti PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang memiliki fungsi membuat end user dapat melakukan akses terhadap jaringan. Dapat dianalogikan dengan Ethernet card pada LAN.

(19)

1. Mobilitas tinggi

WLAN memungkinkan klien untuk mengakses informasi secara real-time dimanapun klien berada (dalam jangkauan WLAN), tidak terpaku satu tempat saja. Mobilitas yang tinggi tentunya dapat meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas.

2. Kemudahan dan kecepatan instalasi

Instalasi WLAN sangat mudah dan cepat karena bisa dilakukan tanpa harus menarik dan memasang kabel melalui dinding atau atap.

3. Fleksibel

Teknologi WLAN memungkinkan untuk membangun jaringan dimana kabel tidak dapat digunakan atau tidak memungkinkan untuk digunakan.

4. Menurunkan biaya kepemilikkan

Meskipun biaya investasi awal untuk perangkat keras WLAN lebih mahal daripada LAN, tapi biaya instalasi dan perawatan jaringan WLAN lebih murah, sehingga secara total dapat menurunkan besar biaya kepemilikkan. 5. Skalabilitas

WLAN dapat menggunakan berbagai topologi jaringan sesuai dengan kebutuhan, mulai dari jaringan independen yang hanya terdiri dari beberapa klien saja sampai jaringan infrastruktur yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan klien.

2.8.3 Topologi WLAN

Menurut Witono dalam Jurnal Informatika, Vol. 2, No. 2, Desember 2006:93 – 107, sebuah WLAN dapat dibangun menggunakan dua topologi, yaitu:

1. Infrastructure (infrastruktur) atau Managed

Pada topologi infrastruktur menggunakan suatu piranti wireless yang disebut Access Point (AP) yang berfungsi sebagai sentral atau pengatur traffic network. Jika ada piranti wireless lain yang masuk dalam jangkauan wireless AP, maka akan dapat saling berkomunikasi dengan jaringan kabel layaknya terhubung dengan kabel saja. Topologi ini cocok digunakan untuk membangun WLAN berukuran sedang dan besar.

(20)

Gambar 2.7 Contoh Infrastructure mode

(sumber : http://kbserver.netgear.com/images/1519_infrastructure.gif, 20 Desember 2013)

2. Ad-Hoc atau Unmanaged

Pada topologi Ad-hoc hanya terdiri dari dua atau lebih piranti wireless yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain sehingga tidak diperlukan AP. Setiap komputer dapat terhubung secara peer-to-peer. Topologi ini cocok digunakan untuk menghubungkan beberapa buah komputer saja, karena tidak ada struktur tertentu dalam jaringan tersebut dan tidak ada titik yang tetap sehingga piranti dapat berkomunikasi langsung dengan piranti lainnya.

Gambar 2.8 Contoh Ad-Hoc mode

(sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/2a/Wlan_adhoc.png, 20 Desember 2013)

Kedua topologi WLAN tersebut mirip dengan bentuk topologi Star dan Bus. Mengingat perangkat WLAN dapat dipindah-pindah maka bentuk topologi bisa saja berubah -ubah. (Sofana, 2011:27)

(21)

Bentuk Media Transmisi yang digunakan oleh Wireless LAN :

1. Infra Red (IR) : Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, seperti IR pada remote control (untuk televisi) atau IR pada handphone (untuk mentransfer data). Dengan menggunakan IR harga lebih murah, lebih bersifat directional, gelombangnya mudah dibuat, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari.

2. Radio Frequency (RF) :Radio frequency lebih populer untuk koneksi jarak jauh dibandingkan dengan Infrared, karena bandwidthnya lebih tinggi dan cakupannya lebih luas. WLAN menggunakan RF karena jangkauannya yang jauh, dapat menembus tembok, mendukung mobilitas yang tinggi, mendukung teknik handoff, dan dapat digunakan di luar ruangan.

2.9 Virtual LAN (VLAN)

VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, sehingga mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan.VLAN sendiri berada dalam jaringan Local Area Network (LAN), sehingga dalam jaringan (LAN) bisa terdapat satu atau lebih VLAN. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam suatu jaringan dapat membuat satu atau lebih jaringan (jaringan di dalam jaringan). Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation. VLAN dapat mengatasi beberapa kesulitan yang tidak dapat diselesaikan oleh LAN tradisional, contohnya untuk jika administrator ingin mengelompokkan beberapa host yang berada pada empat gedung yang berbeda menjadi satu kelompok, misalnya kelompok dosen, kelompok mahasiswa, kelompok karyawan, dan lain – lain. Selain itu, VLAN juga dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan dan mampu memecah sebuah broadcast domain (yang besar) menjadi beberapa buah broadcast domain (yang lebih kecil). Hal ini akan meningkatkan performa network. (Sofana, 2012:126)

(22)

Gambar 2.9 Contoh VLAN

(sumber : http://cnap.binus.ac.id, 20 Desember 2013)

Manfaat VLAN adalah : 1. Performance

VLAN mampu mengurangi jumlah data yang dikirim ke tujuan yang tidak perlu, sehingga lalu lintas data yang terjadi di jaringan tersebut dengan sendirinya akan berkurang.

2. Mempermudah Administrator Jaringan.

Setiap komputer akan berpindah tempat atau lokasi harus dilakukan konfigurasi ulang agar dapat berkomunikasi kembali dengan jaringan dimana komputer itu berada. Hal ini membuat komputer tersebut tidak dapat dioperasikan langsung setelah di pindahkan.

3. Mengurangi biaya.

Dengan berpindahnya lokasi, akan menyebabkan biaya instalasi ulang. Dalam jaringan yang menggunakan VLAN, hal ini dapat diminimalisirkan atau dihapuskan bahkan tidak memerlukan penambahan perangkat baru. 4. Keamanan

VLAN bisa membatasi user yang bisa mengakses suatu data atau aplikasi berdasarkan access list yang bisa ditentukan, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan hak akses.

(23)

1. Untuk mengelompokkan user berdasarkan departemen atau suatu grup pekerja kolaborasi daripada berdasarkan lokasi.

2. Untuk mengurangi overhead dengan membatasi ukuran broadcast domain. 3. Untuk menekankan keamanan yang lebih baik dengan menjaga seluruh

piranti – piranti sensitif yang terpisah ke dalam suatu VLAN. 4. Untuk memisahkan traffic khusus dari traffic utama.

2.9.1 Keanggotaan VLAN

Menurut Gozali dan Lo dalam Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 1, Nomor 1, Maret 2012, keanggotaan suatu workstation pada VLAN dapat dibedakan dalam dua kelompok yaitu :

1. VLAN statis

Merupakan cara umum dalam mengembangkan VLAN dan sekaligus merupakan cara yang paling aman. Port pada switch bertugas untuk mempertahankan konektifitas pada VLAN secara statis. Keanggotaan VLAN jenis ini umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang sederhana dan jumlah workstation yang terhubung sifatnya terbatas.

2. VLAN dinamis

Merupakan suatu pengembangan lanjut dari VLAN statis dimana digunakan untuk suatu aplikasi yang berfungsi untuk menentukan VLAN dari sebuah titik atau node secara otomatis. Keanggotaan VLAN jenis ini umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang kompleks, komputer maupun switch yang terhubung didalamnya banyak dan pegerakan user yang dinamik.

2.9.2 Metode Penerapan VLAN

Metode penerapan VLAN terbagi menjadi lima yaitu : 1. Port based

VLAN jenis ini dikelompokkan berdasarkan nomor port dari switch yang digunakan. Dengan melakukan konfigurasi pada port dan memasukkan port pada kelompok VLAN sendiri. Misalnya, pada sebuah switch yang terdiri dari 4 port, dimana port 1, 2, dan 4 dikelompokkan menjadi VLAN 1, dan port 3 dikelompokkan menjadi VLAN 2, seperti pada tabel berikut :

(24)

Tabel 2.1 Pengelompokkan VLAN berdasarkan Port Port VLAN ID 1 1 2 1 3 2 4 1

Apabila port tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN, maka port tersebut harus berubah fungsi menjadi port trunk (VTP). Keuntungan dari VLAN jenis ini adalah apabila perangkat yang terhubung ke sebuah port diganti, switch tidak memerlukan konfigurasi ulang karena perubahan MAC address pada perangkat tersebut tidak mempengaruhi konfigurasi dari VLAN ini.

2. MAC based

Membership atau pengelompokan pada jenis ini didasarkan pada MAC Address. Tiap switch memiliki tabel MAC Address tiap komputer beserta kelompok VLAN tempat komputer itu berada. Keuntungan dari VLAN jenis ini adalah switch dikonfigurasi berdasarkan MAC Address perangkat, sehingga apabila ada perangkat yang memiliki MAC Address yang sudah dikenal oleh switch, maka tidak memerlukan konfigurasi lagi.

Tabel 2.2 Pengelompokkan VLAN berdasarkan MAC Address MAC Address VLAN

1212354145121 1 2389234873743 2 3045834758445 2 5483573475843 1

(25)

VLAN jenis ini dikelompokkan berdasarkan tipe protokol yang terdapat pada header di layer 2 (OSI) maka penggunaan protokol (IP dan IP Extended) sebagai dasar VLAN dapat dilakukan.

Tabel 2.3 Pengelompokkan VLAN berdasarkan protocol Protokol VLAN ID

IP 1

IPX 2

VLAN jenis ini jarang digunakan karena pada saat ini hampir semua jaringan komputer menggunakan protokol IP.

4. IP Subnet Address based

Selain bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada layer 3, sehingga alamat subnet dapat digunakan sebagai dasar VLAN.

Tabel 2.4 Pengelompokkan VLAN berdasarkan IP Address IP Subnet VLAN

203.12.21.20 1

203.190.242.69 2

5. Authentication based

Device atau komputer bisa diletakkan secara otomatis di dalam jaringan VLAN yang didasarkan pada autentifikasi user atau komputer menggunakan protokol 802.1x.

(26)

2.9.3 Tipe Koneksi VLAN

Berdasarkan tipe koneksi dari VLAN dapat di bagi atas 3 yaitu: 1. Trunk Link

Sebuah trunk link dapat membawa trafik dari beberapa VLAN sekaligus melalui satu koneksi.Untuk membawa trafik beberapa VLAN melalui sebuah koneksi, misalnya koneksi antar komponen jaringan yang berbeda lokasi fisik tetapi tetap dalam satu VLAN terjadi melalui koneksi trunk. Trunk link digunakan untuk menghubungkan switch dengan switch yang lain, switch dengan router, atau switch dengan server. Trunk link biasanya dihubungkan dengan network backbone berkecepatan tinggi, sehingga kebutuhannya lebih tinggi dibandingkan access link. Untuk memahami kedua link tersebut dapat dianalogikan dengan access link seperti jalan menuju pekarangan rumah, sedangkan trunk link seperti jalan umum.Jadi dapat dikatakan jalan umum boleh dilalui oleh semua pengguna jalan, sedangkan jalan menuju pekarangan rumah hanya dilalui oleh pemilik rumah atau orang yang ingin berkunjung ke rumah tersebut. (Sofana, 2012:182) 2. Access Link

Access Link adalah sebuah koneksi atau interface pada switch menuju peralatan jaringan seperti personal komputer, file server, router yang biasanya memiliki LAN card (Ethernet NIC) sehingga dapat berkomunikasi melalui jaringan. Komunikasi yang terjadi pada jaringan tersebut menggunakan standar ethernet frame yakni Ethernet II atau IEEE 802.3. 3. Hybrid Link

Hybrid Link adalah sebuah koneksi yang merupakan gabungan dari trunk dan access.

(27)

VTP merupakan protokol milik CISCO yang memungkinkan switch – switch CISCO (yang terhubung) saling bertukar informasi. VTP memudahkan proses konfigurasi secara otomatis antar sesama switch. Tanpa VTP, administrator harus login satu per satu ke semua switch dan melakukan konfigurasi yang sama untuk membentuk sebuah VLAN. Dengan VTP cukup membuat suatu VLAN dengan hanya melakukan konfigurasi pada salah satu switch, sedangkan switch lainnya akan secara otomati membuat VLAN yang sama. VTP bekerja pada layer 2. Agar fitur VTP dapat dimanfaatkan maka harus ditentukan mode salah satu switch menjadi Server mode, sedangkan lainnya menjadi Client mode. Ada 3 mode VTP yang disediakan, yaitu : Server mode, Client mode, dan Transparent mode. Konfigurasi VLAN harus dilakukan pada switch server. Sementara switch – switch lain (client mode) akan menyesuaikan konfigurasinya secara otomatis dengan server. Jika ada switch yang di-set menggunakan transparent mode, maka switch tersebut hanya dapat mem-forward informasi dan tidak akan melakukan sinkronisasi. Syarat agar fitur VTP berfungsi :

1. Switch – switch harus memiliki VTP domain name yang sama. 2. Menggunakan trunk ISL (Inter-Switch Link).

3. Jika konfigurasi dilakukan pada beberapa switch, maka switch – switch tersebut harus memiliki password yang sama. (Sofana, 2012:188-189)

(28)

Gambar

Gambar 2.1 Network Interface Card (NIC)
Gambar 2.2 Ethernet HUB
Gambar 2.4 Router
Gambar 2.5 Model 7 OSI Layer
+6

Referensi

Dokumen terkait

1) Analisis bioteknik kawasan, dengan melakukakan kajian penerapan silvofishery berdasarkan kondisi existing tambak dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis

Apakah memang penggunaan media sosial di kalangan para pemuda tani dapat menjadi subsitusi atau hanya komplementer bagi saluran komunikasi politik berbasis

Melaksanakan  Algoritma  berarti  mengerjakan  langkah‐langkah  di  dalam  Algoritma  tersebut.  Pemroses  mengerjakan  proses  sesuai  dengan  algoritma  yang 

Dan di Bulan Oktober dimana kita menyambut hari Reformasi, maka memulai suatu kegiatan baru yaitu mengajak dan menghimbau seluruh anggota jemaat yang sudah dan belum membaca

Selain belatung gelang, daerah Lampung juga memiliki beberapa jenis sanggul lainnya, yaitu Belattung Tebak (sanggul yang bentuknya malang), Belattung Miring (sanggul yang

Dari dua sektor ini diterapkan lima program spesifik meliputi edukasi dan pelatihan transplantasi karang, kegiatan bersih pantai, penanaman mangrove, kegiatan

 muatan yang besar karena dalam 1 rangkaian dapat mencapai 60 gerbong terbuka jenis KKBW dengan kapasitas angkut 50 ton/gerbong, sehingga dalam sekali perjalanan dapat

PKB/PLKB juga juga mampu mampu mengembangkan mengembangkan jaringan jaringan dengan dengan Tokoh Tokoh agama, agama, tokoh tokoh masyarakat, masyarakat, mengembangkan