• Tidak ada hasil yang ditemukan

b. Penataan Pegawai Berbasis Kompetensi - PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "b. Penataan Pegawai Berbasis Kompetensi - PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEN GU AT AN SIST EM M AN AJEM EN SD M APARAT U R

1. Capaian T ahun 2017

a. Rekruitmen CPN S Berbasis ICT ;

Seperti halnya di tahun 2016 salah satu program yang dilaksanakan dalam upaya mengatasi permasalahan pertama terkait jumlah, kualitas, distribusi dan komposisi pegawai yang belum sesuai dengan kebutuhan riil adalah melalui proses rekrutmen pegawai yang harus mengedepankan prinsip-prinsip pengadaan yaitu transparan, objektif, kompetitif, bebas KKN , tidak diskriminatif, dan tidak dipungut biaya apapun. Untuk itu sistem rekruitmen CPN S berbasis ICT menjadi upaya terus dilaksanakan dan dipertahankan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2010.

b. Penataan Pegawai Berbasis Kompetensi

Penataan pegawai diperlukan untuk mewujudkan efektivitas dan produktivitas kerja (the right man on the

right place). Penataan pegawai berbasis kompetensi didasarkan pada hasil analisis jabatan dan analisis beban

kerja di masing-masing unit kerja. Setiap unit kerja harus memahami kebutuhannya masing-masing dengan mengacu pada tugas dan fungsi yang melekat padanya yang tercantum dalam Permendikbud N omor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan T ata Kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

c. Evaluasi Jabatan Dan Penataan Pegawai Berbasis Kompetensi

Evaluasi jabatan adalah suatu proses untuk menilai suatu jabatan secara sistematis dengan menggunakan kriteria-kriteria yang disebut sebagai faktor jabatan terhadap informasi faktor jabatan untuk menentukan nilai jabatan dan kelas jabatan.

Pada tahun 2017 ini Kemendikbud mendapat peralihan 21 Unit Pelaksana T eknis Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan M asyarakat dari Pemerintah Provinsi/ Kabupaten Kota atas tindak lanjut dari Undang-undang N omor 23 T ahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah. H al ini harus ditindaklanjuti dengan melakukan proses evaluasi jabatan kembali terhadap 21 Unit Pelaksana T eknis Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan M asyarakat hingga memperoleh persetujuan M enteri Pendayagunaan Aparatur N egara dan Reformasi Birokrasi berdasarkan surat N omor B/ 198/ M .SM .04.00/ 2017 dan ditindaklanjuti dengan terbitnya Permendikbud N omor 36 T ahun 2017 tentang Perubahan Atas Permendikbud N omor 29 T ahun 2017 tentang kelas jabatan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

d. Standar Kompetensi T eknis Pegawai ASN

H asil evaluasi jabatan di lingkungan Kemendikbud dilakukan untuk penataan pegawai. Penataan pegawai diperlukan untuk mewujudkan efektivitas dan produktivitas kerja (the right man on the right place). Setiap unit kerja harus memahami kebutuhannya masing-masing dengan mengacu pada tugas dan fungsi yang melekat padanya yang tercantum dalam Permendikbud tentang Organisasi dan T ata Kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dalam rangka penataan pegawai berbasis kompetensi, Kemendikbud telah menyusun konsep standar kompetensi teknis ASN di bidang pendidikan dan bidang kebudayaan yang digunakan antara lain untuk pengembangan karir pegawai dan kebutuhan organisasi, perencanaan program diklat, dan pengangkatan pegawai pada jabatan.

e. Asessment Pegawai

(2)

f. Pengembangan Asessment Center

Selain pelaksanaan asesmen, tuntutan implementasi meritokrasi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga direalisasikan dalam bentuk upaya penyiapan unit Assessment Center. Proses tersebut telah mulai dirintis sejak tahun 2016, antara lain melalui penyiapan rancangan Ruang Assessment Center. Bekerja sama dengan konsultan perencana, Biro Kepegawaian menyusun rancangan kebutuhan ruang, fasilitas, serta desain untuk Ruang Assessment Center. Urgensi terhadap kebutuhan adanya Assessment Center juga telah dikaji berdasarkan hasil studi banding di beberapa instansi pemerintah, BUM N , serta lembaga nonpemerintah.

g. Penetapan Kinerja Pegawai

Pada program penetapan kinerja pegawai diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan ketiga dan kelima yaitu yang menyangkut disiplin pegawai dan implementasi PP 46 T ahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai N egeri Sipil yang belum terlaksana dengan baik di seluruh unit kerja.

Dalam implementasi Peraturan Pemerintah N omor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai N egeri Sipil yang pelaksanaanya di atur dalam Peraturan Kepala BKN N omor 1 T ahun 2013, Kemendikbud melalui Biro Kepegawaian telah membangun Aplikasi Sistem Penilaian Kinerja secara elektronik sejak tahun 2014 dan dikembangkan pada tahun 2015.

Pada tahun 2017 sistem kehadiran pegawai elektronik yang selama ini telah digunakan, disempurnakan dengan pengintegrasian sistem kehadiran baik di pusat maupun di daerah ke dalam satu sistem terpusat. H al ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang terpadu dalam rangka pemberian reward dan punishment yang terbuka. H ingga N ovember 2017, telah terintegrasi seluruhnya yaitu 131 UPT .

Pemanfaatan aplikasi yang telah dibangun dan dikembangkan terkait layanan kepegawaian masih perlu terus ditingkatkan sebagai langkah pelaksanaan amanat perundang-undangan. Salah satunya adalah penyusunan rencana dan pelaporan kinerja pegawai secara individu. Diharapkan dengan adanya integrasi data tersebut akan mempermudah pelaksanaan pembinaan pegawai di lingkungan Kemendikbud yang tersebar di seluruh Indonesia.

h. Penguatan Sistem Informasi Kepegawaian

Pemanfaatan T IK dalam upaya peningkatan layanan kepegawaian menjadi suatu keharusan di era sekarang. Ketersediaan database kepegawaian yang selalu terbarui (update) menjadi kunci utama dalam setiap layanan kepegawaian. H al ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah kelima yaitu database kepegawaian belum secara maksimal termanfaatkan dan terintegrasikan.

i. Pengembangan Kompetensi Pegawai Berbasis Kompetensi

Seperti halnya pada tahun sebelumnya pada tahun 2016 selain program-program pengembangan kompetensi pegawai melalui diklat, bimtek, kursus, dan magang juga diberikan program beasiswa bagi pegawai. Program ini diharapkan dapat menjawab permasalahan pertama, ketiga dan keenam yang menyangkut kompetensi pegawai yang belum sesuai, disiplin pegawai dan kebijakan moratorium 2015 – 2019.

Kegiatan Peningkatan kompetensi pegawai dalam bidang tertentu yang dilaksanakan antara lain dalam bidang kemampuan berbahasa inggris dan tenologi informasi. Pemberian bantuan Kursus dan Beasiswa pendidikan bagi pegawai yang dilaksanakan s.d. Juni 2016 merupakan pencairan dana beasiswa untuk peserta yang lulus seleksi 2015 sebanyak 15 orang yang telah berlangsung kegiatan perkuliahan sejak bulan Februari 2016 di Universitas Indonesia (UI).

(3)

Dalam menunjang program Penguatan Sistem M anajemen SDM Aparatur kegiatan yang direncanakan oleh Kemendikbud pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

a. Rekrutmen CPN S yang dilakukan secara terbuka (transparan, objektif, adil, akuntabel, tidak diskriminatif, dan bebas KKN ) dengan seleksi menggunakan Computer Based System (CBT ) di seluruh unit kerja, selain itu juga fokus pada perencanaan Kebutuhan Pegawai yang lebih baik dan efektif dengan memanfaatkan ICT . b. Penerapan hasil evaluasi jabatan di lingkungan Kemendikbud dan melakukan monitoring dan evaluasi

terhadap pelaksanaan evaluasi jabatan.

c. Pelaksanaan asesmen pegawai berdasarkan kompetensi di lingkungan Kemendikbud. d. Pelaksanaan pengelolaan seleksi Jabatan Pimpinan T inggi.

e. Penerapan sistem penilaian kinerja individu di lingkungan Kemendikbud sekaligus penerapan reward dan

punishment.

f. Pelaksanaan evaluasi dan penyempurnaan sistem informasi layanan kepegawaian.

g. Sosialisasi dan penerapan sistem pengembangan pegawai berbasis kompetensi yang akan diimplementasikan, termasuk program H CDP Kemendikbud.

3. Kriteria Keberhasilan

H al-hal yang menjadi kriteria keberhasilan reformasi birokrasi bidang Penguatan Sistem M anajemen SDM aparatur, sebagai berikut:

a. T ersedianya dan diterapkannya rekrutmen CPN S berbasis ICT yang transparan dan akuntabel; b. T erpenuhinya SDM yang berkualitas dan profesional sesuai bidang tugasnya;

c. T ersedianya dokumen uraian jabatan dan peta jabatan untuk seluruh jabatan pimpinan tinggi, administrasi, dan fungsional sesuai dengan struktur organisasi Kemendikbud terbaru;

d. T ersedianya peringkat jabatan yang sudah divalidasi oleh Kementerian PAN dan RB serta BKN ; e. T ersedianya dokumen standar kompetensi dan kualifikasi jabatan;

f. T erlaksananya proses penataan SDM berdasarkan kompetensi dan kualifikasi jabatan di lingkungan unit utama pusat;

g. T ersedianya peta profil kompetensi individu; h. T ersedianya sistem penilaian kinerja individu;

i. Semua unit kerja dapat mengimplementasikan sistem penilaian kinerja individu; j. T ersedianya database pegawai yang mutakhir dan akurat;

k. T erselenggaranya semua layanan informasi kepegawaian; l. T ersedianya peta pengembangan pegawai berbasis kompetensi;

m. Semua unit kerja dapat mengimplementasikan peta pengembangan pegawai berbasis kompetensi.

4. Agenda Prioritas

Kegiatan yang menjadi prioritas Kemendikbud dalam rangka penguatan sistem manajemen SDM aparatur saat ini adalah sebagai berikut.

a. Rekrutmen CPN S berbasis ICT b. Penataan pegawai berbasis kompetensi c. Evaluasi jabatan

d. Assessment pegawai

e. Promosi jabatan secara terbuka f. Penetapan kinerja pegawai

g. Penguatan sistem informasi kepegawaian h. Pengembangan pegawai berbasis kompetensi

5. W aktu Pelaksanaan dan T ahapan kegiatan

(4)

N o Uraian Kegiatan T ahapan Kerja Ja

E Penyiapan Konten

(5)

N o Uraian Kegiatan T ahapan Kerja Ja

5 Promosi jabatan

(6)
(7)

N o Uraian Kegiatan T ahapan Kerja Ja

n Feb

M a r

Ap r

M e

i Jun Jul Agt Sep

Ok t

N o

v Des

evaluasi peningkatan kompetensi pegawai

6. Penanggung Jawab

a. Berdasarkan Keputusan M enteri Pendidikan dan Kebudayaan N omor 043/ P/ 2013 T entang T im Reformasi Birokrasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan T ahun 2013, penanggung jawab Koordinator Penguatan Sistem M anajemen SDM Aparatur bertindak selaku penanggung jawab program, yaitu Kepala Biro Kepegawaian, Dra. Dyah Ismayanti, M .Ed.

b. Dalam pelaksanaan program-program dalam Penguatan Sistem M anajemen SDM Aparatur di T ahun 2017, Koordinator Penguatan Sistem M anajemen SDM Aparatur, dibantu oleh T im Kerja yang terdiri dari:

N o N ama Jabatan Kedinasan Jabatan dalam T im

1. H anjar Basuki, S.Kom., M .M .

Kepala Bagian Perencanaan dan Pemetaan Kompetensi

M anajer Penguatan Sistem M anajemen SDM Aparatur

2. Arifatun N isak N .A., S.Si. Kepala Subbagian Perencanaan dan Pengadaan

Referensi

Dokumen terkait

Coaching pada penelitian ini adalah proses interaktif antara coach dalam hal ini pengawas dengan guru sebagai coachee untuk memberdayakan potensi yang dimiliki

Pendekatan Simbolisme dalam Arsitektur sebagai konsep utama dalam perancangan ini adalah diterapkan atau ditransformasikan nilai atau ajaran dalam agama Kristen

Kegiatan Pelatihan dan Pembentukan Korps Mubaligh/Mubalighot Muhammadiyah dan 'Aisyiyah di kedua cabang sasaran telah terlaksana sesuai dengan tujuan dan target

Berdasarkan identifikasi masalah yaitu banyaknya masalah lain yang terkait dengan kemampuan hasil menggambar karikatur pada siswa maka peneliti membatasi masalah pada :

Pada masing-masing kelurahan tersebut telah difasilitasi dan dibentuk kelompok masyarakat yaitu kelompok kerja desa (Village Working Group), kelompok usaha,

 Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh indeks lima kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 2,11 persen; kelompok makanan

dihasilkan oleh briket cangkang kelapa sawit berdasarkan ukuran partikel sangatlah menarik untuk dilakukan, dengan tujuan untuk menghemat energi yang digunakan dalam

3 Saya menyimpan rasa tidak suka di dalam hati jika ada petugas BPK yang menanyakan bukti pengadaan tender atas pembelian alat kantor.. SS S R