• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI VISIBLE LIGHT COMMUNICATION (VLC) UNTUK KOMUNIKASI SUARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI VISIBLE LIGHT COMMUNICATION (VLC) UNTUK KOMUNIKASI SUARA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI VISIBLE LIGHT COMMUNICATION (VLC)

UNTUK KOMUNIKASI SUARA

(Implementation Of Visible Light Communication (VLC) for voice

communication)

Gusti Iqbal Rinaldi[1],Denny Darlis, S.Si,. MT. [2], Hasanah Putri, ST,. MT. [3] Prodi D3 Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom

Jl. Telekomunikasi no.1 Dayeuhkolot Bandung 40257 Indonesia

gusti.3838@yahoo.co.id,dennydarlis@telkomuniversity.ac.id,hasanahputri@telkomuniversity.ac.id

ABSTRAK

Sistem VLC bergerak pada sistem komunikasi wireless, yang dikembangkan menjadi sistem komunikasi LiFi untuk kemajuan teknologi masa depan. Hingga saat ini pengembangan VLC masih belum dikenal masyarakat umum terutama untuk komunikasi suara.

Pada proyek akhir ini dirancang dan direalisasikan sistem komunikasi LiFi untuk komunikasi suara.Sistem komunikasi VLC yang dirancang pada proyek akhir ini terdiri dari blok transmitter dan

receiver. Dalam perancangan ini disimulasikan sistem komunikasi cahaya dengan menggunakan dua alat yaitu senter LED dan headset sebagai pengirim dan penerima.

Dari hasil pengujian jarak jangkau untuk VLC komunikasi suara sejauh 5 meter.Semakin besar sumber sudut cahaya, semakain jernih suara yang ditangkap oleh penerima.

Kata kunci :VLC, LED,Transmitter, Receiver, Headset

ABSTRACT

VLC system moves in a wireless communication system, which was developed into a communication system LiFi for future technological advances. Until now the development of VLC general public is still not known primarily for voice communication.

Is this final project is designed and realized LiFi communication systems for voice communication. VLC communication system designed at the end of this project consists of a transmitter and receiver blocks. In this design simulated light communication system using two tools, namely LED flashlight and a headset as the sender and receiver.

From the test results within range for VLC voice communication as far as 20 meters. The greater the angle of the light source, semakain clear sound captured by the receiver.

Keywords: VLC, LEDs, Transmitter, Receiver, Headset

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perkembangan terakhir saat ini, untuk teknologi terbaru wireline menggunakan media serat optic. Sedangkan teknologi terbaru wireless sedang dikembangkan teknologi Wimax ,Li-fi

(Light Fidelity), dan lain-lain.

Namun dari teknologi tersebut masih banyak kekurangan dalam media pengiriman informasi khususnya untuk berkomunikasi dengan

menggunakan media transmisi tampak cahaya.Karena itu diciptakan alat media pengiriman informasi khususnya data berupa suara menggunakan sistem Visible Light

Communication (VLC).LED telah lama

digunakan dalam sistem komunikasi serat optik sebagai light source selain laser. Dengan menganalisis karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh LED serta kemampuannya sebagai sumber transmisi dalam sistem komunikasi optik, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya LED yang digunakan di ruangan bisa menghantarkan informasi, dalam hal ini adalah informasi data suara. Teknologi dengan memanfaatkan LED ini

(2)

yang juga dikenal dengan sistem Visible Light

Communication (VLC) tentu akan sangat

bermanfaat jika dapat diimplementasikan karena akan meningkatkan efisiensi penggunaan teknologi.

1.2 Tujuan Dan Manfaat

Tujuan dari penyusunan proyek akhir adalah :

1. Merancang dan membuat sebuah system transmisi suara dengan memanfaatkan sistem VLC dan memiliki jangkauan5 meter. 2. Dapat memanfaatkan cahaya

sebagai media transmisi untuk komunikasi suara.

3. Dapat mengirim suara secara half duplex tanpa terjadinya interferensi

sesuai jarak.

4. Menjadikan media transmisi yang di teknologi wireless berbasis cahaya

yaitu LiFi ( Light Fidelity).

1.3. Rumusan Masalah

Pada Proyek Akhir ini memberikan beberapa batasan masalah, diantaranya yaitu :

1. Perancangan pada sistem transmisi suara harus mempersiapkan spesifikasi alat yang dibutuhkan dalam perancangan.

2. Alat dan komponen pendukung dalam perancangan sistem transmisi suara.

3. Merancang sistem alat software dan hardware agar sistem dapat bekerja dari (Tx) ke (Rx).

4. Pengujian dan percobaan alat sehingga mendapatkan hasil pengukuran dengan baik.

5. Melakukan optimasi pada sistem alat transmisi suara dari hasil pengujian.

6. Merealisasikan alat dari sistem transmisi suara yang telah dirancang dan dapat bekerja dengan baik. 1.4. Batasan Masalah

Mengingat bahwa implementasi dan analisis sistem media transmisi suara berbasis VLC ini memiliki berbagai macam spesifikasi dan sistem yang kompleks, maka implementasi dan analisis dari sistem ini dibatasi pada beberapa hal. Adapun batasan masalah tersebut, yaitu :

1. Informasi yang dikirimkan dari transmitter ke receiver adalah informasi suara.

2. Alat/sistem ini bekerja untuk komunikasi 2 arah secara bergantian / half duplex.

3. Alat yang diujikan dari faktor jarak dan besarnya sudut pengiriman informasi.

4. Sistem alat ini tidak membahas keamanan bekerjanya alat.

1.5. Metodologi Penelitian

Metode yang

dilakukandalammenyelesaikantugasakhirinidibagi dalam 3 tahap, yaitu:

1. Observasi

Melakukanobservasite ntanghardwarependukungapasa

ja yang

dibutuhkanuntukmembangunsy stemtransmitter dan receiverini. 2. Bimbingan

Konsultasi atas proses pengerjaan proyek akhir kepada Dosen Pembimbing 1 dan Pembimbing 2.

3. PerancangandanImplementasi Padatahapinidilakukan perancanganhardware

sesuaidenganspesifikasi yang telahditentukan. Setelah semua blok sistem keseluruhan telah dibuat sesuai perancangan yang di realisasikan, makan selanjutnya akan melakukan implementasi hardware sesuai parameter uji yang telah dilakukan. 1.6 Sistem Penelitian 1. BAB I: PENDAHULUAN Berisi penjelasanmengenailatarbelaka ngmasalah, tujuan, batasanmasalah, perumusanmasalah, metodologi, sertasistematikapenulisandan diagram alurproyek akhirini. 2. BAB II: DASAR TEORI

Bab

iniberisipenjelasantentangteorid asar dengan perangkat yang digunakan pada sistem yaitumengenaiVLC,

LED,photodiode, preamplifier dan amplifier.

3. BAB III: PERANCANGAN ALAT

(3)

Padababinidibahasmengenailan gkah-langkah perancangan dari masing-masing blok sistem dan perangkat yang dibutuhkan dalam pengujian.

4. BAB IV: PENGUJIAN DAN ANALISIS

Bab ini berisi hasil yang diharapkan setelah melakukanobservasi dan perancangan dari kinerja sistem yang telah diuji.

5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengujian alat proyek akhir dengan pembimbing sesuai parameter keberhasilan alat.

2.1.2 Sistem Komunikasi Serat Optik Perkembangan dan penerapan teknologi telekomunikasi dunia yang berkembang dengan cepat, secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan sistem telekomunikasi Indonesia. Beroperasinya satelit telekomunikasi Palapa dan kemudian pemakaian SKSO (Sistem Komunikasi Serat Optik) di Indonesia merupakan bukti bahwa Indonesia juga mengikuti dan mempergunakan teknologi ini di bidang telekomunikasi.

Tidak disangkal lagi bahwa serat optik akan memberikan kemungkinan yang lebih baik bagi jaringan telekomunikasi. Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dengan keandalan yang tinggi. Berlainan dengan media transmisi lainnya, maka pada serat optik gelombang pembawanya tidak merupakan gelombang elektromagnet atau listrik, akan tetapi merupakan sinar/cahaya laser.

2.2 Visible Light Communication[3]

Visible Light Communication

(VLC)mengacu pada teknologi komunikasi yang memanfaatkan sumber cahaya dengan gelombang tampak sebagai transmitter, udara sebagai media transmisi, dan photodetector sebagai receiver. Perkembangan VLC bisa dibilang cukup cepat dibandingkan dengan teknologi yang lain. Hal ini diakibatkan sejak ditemukannya LED, LED

langsung bisa mengisi fungsi komunikasi dan iluminasi secara bersamaan. LED dipercaya akan bisa menggantikan sumber-sumber penerangan konvensional seperti bola lampu pijar dan lampu

fluorescent disebabkan oleh karakteristik –

karakteristik LED seperti bebas merkuri, tahan lama, kemampuan color mixing, fast switching, dan lain sebagainya.

Melihat potensi- potensi yang dimiliki oleh LED, dimulailah penelitian-penelitian mengenai kemungkinan menggunakan LED untuk fungsi komunikasi. Sistem audio dengan menggunakan LED dengan cahaya tampak muncul di Hongkong pada 1999[10] dan VLC yang telah terintegrasi dengan power line communication pun telah berhasil dilakukan di Jepang[10]. Namun VLC tetap berada di ranah penelitian dan belum bisa dikomersialisasikan hingga saat ini.

Saat ini penelitian terhadap VLC

berfokus pada aplikasi indoor. Kanal propagasi

VLC diadopsi dari InfraRed(IR) Communication. Perbedaan mendasar pada sistem VLCterdapat pada panjang gelombang yang digunakan olehsumber cahaya dan bahwa VLC bersifat

wavelength-dependent dimana sumber harus bisa menyediakan fungsi iluminasi selain fungsi komunikasi. Untuk lebih jelasnya, perbedaan antara VLC dan IRcommunication bisa dilihat di tabel berikut.

IR communication saat ini masih terus dikembangkan oleh lembaga standardisasi IrDA (Infrared Data Association). Saat ini data rate IR

communication masih menembus angka 4 Mbps (Fast Infrared) dan 16 Mbps (Very Fast Infrared), dan beberapa angka yang lain masih dalam pengembangan. Untuk data rate dari VLC sendiri bergantung pada teknik modulasi yang digunakan dan standar spesifikasi dari layer fisiknya sendiri belum dipublikasikan. Secara komponen,

resonant-cavity dari LED menunjukkan bahwa

LED mampu memiliki bandwidth modulasi hingga >100 Mbps[6], sehingga sistem

VLCdiharapkan mampu menembus data rate di atas >100 Mbps dengan menggunakan high speedLED dan teknik multiplexing yang sesuai.

Karena panjang gelombang yang digunakan oleh kedua sistem berbeda maka sumber gangguan bagi kedua sistem tersebut pun berbeda. Untuk IR communication, gangguan bersumber dari cahaya-cahaya di lingkungan sekitar yang berupa cahaya infrared, sedangkan pada VLC, gangguan bersumber dari cahaya matahari dan sumber penerangan yang lain. 2.3 Light Emitting Diode (LED)[4] 2.3.1 Struktur dan Material

LED[4] adalah semi-konduktor yang menghasilkan cahaya. LED telah lama digunakan sebagai sumber cahaya di dalam media transmisi serat optik. Pada sistem komunikasi optik yang tidak membutuhkan bandwidth yang sangat lebar, LED menjadi pilihan sumber cahaya yang terbaik disebabkan drive circuit LED yang lebih

(4)

sederhana dan secara fabrikasi lebih murah dibanding laser.

Gambar 2.1Light Emitting Diode

Saat LED diberi pra-tegangan maju (

bias), terjadi rekombinasi antara elektron dan hole di dalam LED sehingga terjadi pelepasan energi dalam bentuk foton-foton cahaya. Efek ini disebut juga electroluminescence dan warna yang dihasilkan dari proses tersebut ditentukan dari besarnya energi gap dari semi konduktor yang juga bergantung pada material LED tersebut.

Photodiode dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å - 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Ara Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa.cara tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon-

pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian l

Photodiode digunakan sebagai penangkap

gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Infrared.Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared.

Gambar 2.5 Photodiode

2.5 Penguat [6]

Penguat (bahasa Inggris adalah rangkaian komponen elektronika dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga sederhana dan secara fabrikasi lebih murah

Light Emitting Diode (LED) tegangan maju (forward

), terjadi rekombinasi antara elektron dan hole di dalam LED sehingga terjadi pelepasan energi foton cahaya. Efek ini disebut dan warna yang dihasilkan dari proses tersebut ditentukan dari i semi konduktor yang juga bergantung pada material LED tersebut.

dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang 11000 Å untuk silicon, 8000 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon lam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa.cara tersebut didalam sebuah photodiode digunakan menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan)

bagian lektroda. digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Infrared.Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared.

Photodiode

bahasa Inggris: Amplifier) elektronika yang uk menguatkan daya (atau tenaga

secara umum). Dalam bidang audio

akan menguatkan signal suara yaitu memperkuat signal arus (I) dan tegangan (V) listrik dari inputnya menjadi arus listrik dan tegangan yang lebih besar (daya lebih besar) di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi peng

audio, gain power amplifier antara 20 kali sampai 100 kali dari signal input.

Jadi gain merupakan hasil bagi dari

bagian output (Pout) dengan daya di bagian inputnya (Pin) dalam bentuk fungsi

Ukuran dari gain, (G) ini biasanya memakai decibel (dB). Dalam bentuk rumus hal ini dinyatakan sebagai berikut

G(dB)=10log(Pout/Pin)). Pout adalah Power atau daya pada dan Pin adalah daya pada bagian inputnya. BAB III

PERANCANGAN ALAT

3.1. Diagram Alir Perancangan Sistem Pada bagian ini dirancang diagram alir dalam proses pengerjaan proyek akhir ini. Ini berfungsi sebagai panduan dalam proses pengerjaan agar sesuai dengan hal yang direncanakan. Diagram alirnya adalah sebagai berikut.

3.5 Prinsip Kerja Sistem

Sinyal suara diterima oleh microphone, dikuatkan untuk kemudian dikirimkan melalui LED. Perbedaan tegangan antara anoda yang stabil dan katoda yang tidak stabil atau berubah ubah sesuai dengan tegangan informasi akan menyebabkan LED berkedip. Kedipan tersebut yang akan diterima oleh 8 photodiode .

sinyal tersebut dikuatkan kembali lalu sinyal tersebut dikeluarkan dispeaker.

2.4 Photodiode[5]

audio, amplifier yaitu memperkuat signal arus (I) dan tegangan (V) listrik dari inputnya menjadi arus listrik dan tegangan yang lebih besar (daya lebih besar) di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal . Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi antara 20 kali sampai

Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di (Pout) dengan daya di bagian uk fungsi frekuensi. Ukuran dari gain, (G) ini biasanya memakai decibel (dB). Dalam bentuk rumus hal ini

G(dB)=10log(Pout/Pin)).

Pout adalah Power atau daya pada bagian output, dan Pin adalah daya pada bagian inputnya.

Diagram Alir Perancangan Sistem ada bagian ini dirancang diagram alir dalam proses pengerjaan proyek akhir ini. Ini berfungsi sebagai panduan dalam proses pengerjaan agar sesuai dengan hal yang direncanakan. Diagram alirnya adalah sebagai

a diterima oleh microphone, dikuatkan untuk kemudian dikirimkan melalui LED. Perbedaan tegangan antara anoda yang stabil dan katoda yang tidak stabil atau berubah-ubah sesuai dengan tegangan informasi akan menyebabkan LED berkedip. Kedipan tersebut

photodiode .Kemudian sinyal tersebut dikuatkan kembali lalu sinyal

(5)

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS

4.1 Tujuan Pengujian dan Pengukuran Tujuan dilakukan pengujian alat pada proyek akhir ini adalah untuk mengetahui kualitas suara dengan jarak yang berbeda, dari sudut yang dipancarkan terhadap cahaya dan sesuai kondisi lingkungan. Peralatan yang digunakan dalam pengukuran adalah osiloskop dan multimeter.

4.2 Pengujian Blok Sistem Keseluruhan Pengujian blok sistem keseluruhan dilakukan untuk mengetahui sinyal informasi pada blok transmitter dan receiver dengan menggunakan osiloskop.

4.2.1 Pengujian Blok Transmitter

Pengujian pada bloktransmitter di uji dengan osiloskop untuk mengetahui keterangan sinyal suara yang berupa analog. Dengan keterangan hasil tegangan maksimal yaitu Vmax = 664 mV. Pengujian blok transmitter yang akan di uji yaitu rangkaian penguat dan rangkaian LED Driver.

Gambar 4.1 Keterangan sinyal suara yang dikirim pada blok transmitter

4.2.1.1 Rangkaian Penguat Transmitter

Sinyal suara pada blok penguat transmitter telah di uji dengan osiloskop dengan tertera keterangan Vmax = 824mV. Sinyal suara dikuatkan dengan rangkaian penguat kecil.

Gambar 4.2 Keterangan sinyal suara pada rangkaian penguat

4.2.1.2 Rangkaian LED Driver

Sinyal suara yang sudah dikuatkan dengan rangkaian penguat kecil, dilakukan penguatan dengan rangkaian LED Driver sebagai penguatan sensitivitas pada sumber informasi yang dikirim.Dengan tegangan maksimal lebih besar dari rangkaian penguatan pertama. Vmax = 3,52 V.

Gambar 4.3 Keterangan sinyal suara pada rangkaian LED Driver

4.2.2 Pengujian Blok Receiver

Keterangan pada pengujian blok receiver

saat menerima sinyal suara dari transmitter hasil tegangan maksimal yaitu Vmax = 656 mV. Dalam pengujian tiap blok, pada blok receiver

terdiri dari rangkaian penguat dan rangkaian

Photodiode Driver.

Gambar 4.4 Keterangan sinyal suara yang diterima pada blokreceiver

(6)

4.2.2.1 Rangkaian Penguat Receiver

Sinyal suara dibawah ini di terima

photodiode sebagai informasi yang dikuatkan oleh rangkaian penguat pada blokreceiver.

Dengan keterangan Vmax = 760mV sebagai tegangan maksimal yang didapat dari rangkaian penguat receiver.

Gambar 4.5 Keterangan sinyal suara pada rangkaian penguat receiver

4.2.2.2 Rangkaian Photodioda Driver

Sinyal suara yang sudah dikuatkan dengan rangkaian penguat kecil, dilakukan penguatan dengan rangkaian Photodioda Driver

sebagai penguatan sensitivitas pada sumber informasi yang telah diterima. Dengan tegangan maksimal lebih besar dari rangkaian penguatan awal pada blok receiver yaitu Vmax = 900mV.

Gambar 4.6 Keterangan sinyal suara pada rangkaian photodiode driver

4.3 Pengukuran blok sistem keseluruhan Pengukuran dilakukan pada sudut 0o, 45o, 90o, 135o, 180o dengan jarak sampai 5 meter dimana sudut 0osama dengan sudut 180o dan sudut 45o sama dengan sudut 135o. Dengan 10 kali pengukuran diambil nilai rata-rata jarak yang maksimal untuk menghasilkan kualitas suara yang baik dan hanya melakukan percobaan sampai jarak 5 meter untuk mengetahui nilai daya. Cara perhitungan Daya (dB) adalah 10log(V*I) , dimana V adalah selisih antara tegangan stand by (penerima aktif dan siap menerima informasi)

dengan tegangan ketika penerima telah menerima informasi. Dan I adalah selisih antara Arus Stand By (penerima aktif dan siap menerima informasi) dengan arus ketika penerima telah menerima informasi.

4.3.1 Kondisi Lingkungan Gelap

Pengukuran pada kondisi gelap untuk mengetahui kualitas suara atau daya suara sesuai jarak yang ditempuh sampai 5 meter di kondisi gelap.

Tegangan stand by = -6,12 V Arus stand by – 0,19 mA

Tabel 4.1 Data pengukuran nilai tegangan kondisi gelap sudut 0o No Jarak Tegangan (V) Daya (dB) 1 1m 0 V 2.731 2 2m 0 V 2.534 3 3m 0 V 2.550 4 4m 0 V 2.541 5 5m 0 V 2.544

Tabel 4.2 Data pengukuran nilai tegangan kondisi gelap sudut 45o No Jarak Tegangan (V) Daya (dB) 1 1 m -1.048 2.903 2 2 m -1.55 2.778 3 3 m -1.57 2.789 4 4 m -1.54 2.786 5 5 m -1.57 2.769

4.3.2 Kondisi Lingkungan Terang

Pada pengukuran kualitas suara terhadap terang cahaya matahari dan terang cahaya lampu lingkungan.Dengan pengukuran sesuai jarak yang ditempuh sampai 5 meter. Dengan 10 kali

(7)

pengukuran diambil nilai rata-rata jarak yang maksimal untuk menghasilkan kualitas suara yang baik .

Tegangan stand by = -6,12 V Arus stand by – 0,19 mA

Tabel 4.1 Data pengukuran nilai tegangan kondisi terang sudut 0o No Jarak Tegangan (V) Daya (dB) 1 1 m 0 V 2.44 2 2 m 0 V 2.094 3 3 m 0 V 2.081 4 4 m 0 V 2.070 5 5 m 0 V 2.017 Tabel 4.2 Data pengukuran nilai tegangan kondisi terang sudut 45o No Jarak Tegangan (V) Daya (dB) 1 1 m -1.937 2.77 2 2 m -2.85 2.633 3 3 m -2.86 2.626 4 4 m -2.85 2.622 5 5 m -2.87 2.602

Dalam simulasi alat proyek akhir ini, dilakukan pengukuran sesuai parameter yang ditentukan. Pengukuran alat ini, di lakukan percobaan 10 kali dengan kondisi waktu, jarak dan sudut yang berbeda . Percobaan dilakukan sesuai jarak dan sudut yang berbeda, sehingga nilai tegangan dan daya pada sudut 0 o, 45o, 90 o, 135 o, sampai 180 diambil dari rata-rata nilai percobaan 10 kali.

Hasil percobaan dari alat yang disimulasikan ini, semakin jauh jarak yang ditempuh, maka semakin kecil daya suara yang dihasilkan.

Pada kondisi gelap dan terang hanya membedakan nilai tegangan output (V) dan nilai daya (dB), sesuai tegangan stand by -6,12 V dan arus stand by -0,19 mA.

Kesimpulan pengujian dari faktor jarak dan sudut saat kondisi gelap dan terang

1. Kualitas suara tidak jelas pada sudut 90˚, 135˚, dan paling tidak jelas sudut 180˚.

2. Kualitas suara jelas pada sudut 45˚ dan paling jelas 0˚.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perancangan,realisasi dan pengujian hasil perancangan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil dari beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada simulasi sebuah sistem transmisi suara dengan memanfaatkan sistem VLC dan memiliki jangkauan hingga lebih dari20 meter.

2. Pengiriman suara secara half duplex

tanpa terjadinya interferensi dan disimulasikan sesuai jarak dan sudut.

3. Menjadikan media transmisi di teknologi wireless berbasis cahaya

yaitu LiFi yang nantinya dapat menggantikan wireline untuk perkembangan teknologi masa depan.

4. Hasil pengukuran tiap blok menunjukan bahwa sistem yang dirancang telah dapat direalisasikan dengan baik.

5. Hasil suara dari microphone headset

akan terdeksi dengan baik apabila baterai sebagai catu daya yang digunakan dalam kondisi ( V = 9 Volt ).

6. Semakin jauh jarak suara ditransmisikan, semakin buruk kualitas suara.

7. Hasil transmisi suara dari Tx ke Rx pun akan dipengaruhi adanya terang dan gelapnya lingkungan.

(8)

8. Sinyal suara dapat ditransmisikan dengan cahaya melewati udara bebas.

5.2 Saran

Proyekakhirinisangatmemungki nkanuntukdikembangkan,khususnya pengembanganVisible Light

Communication ( VLC ) di dunia

teknologi kedepannya . Adapuntindaklanjutpengembanganuntuk proyekakhirselanjutnyaadalah:

1. Untuk mengurangi noise tambahkan filter LPF pada sistem blok keseluruhan.

2. Sumber suara yang dikirim masih berupa analog, untuk kedepannya akan lebih baik suara berupa digital. 3. Dengan adanya casing alat berupa

reflector yang kurang lebar, sehingga sudutnya kecil. Maka akan lebih tepatnya reflector yang dipakai harus lebar dalam pemanfaatan alat ini. DAFTAR PUSTAKA

[1] Riswanto Hidayat. (2009). Media Komunikasi Guide dan Unguide. Dipetik Desember 14, 2009, dari: http://riswantohidayat.wordpress.com/200 9/12/14/media-komunikasi/http://dika- futuro.blogspot.com/2012/12/media-komunikasi-guide-unguide.html , Akses 25 September 2013,Penguat [2] G. Cossu et al. (2012). Long Distance

Indoor High Speed Visible Light

Communication

System Based on RGB LEDs. ACP

Technical Digest 2012 OSA

Talha A. Khan et al. (2012). Visible Light

Communication using Wavelength

Division Multiplexing for Smart Spaces. Communications Letters, IEEE, vol. 15, no. 2, pp. 217–

219

[3] Dominic C. O'Brien, et al. (2008). Visible Light Communications: challenges and possibilities. IEEE : 978-1-4244-2644-7

[4] Kaiser, Gerd. 1991.Optical Fiber Communication. Mc. Graw Hill

[5] Ikhwan. (2009). Prinsip Kerja Photodioda. Dipetik Desember 16, 2009, dari: http://ikhwanpcr.blogspot.com/2009/12/pri nsip-kerja-photodioda.html Akses 25 September 2013,Penguat

[6] BOWICK, C. (1997). RF Circuit Design

Wiwit Andriyanto Ir. Nugroho AD, MT Rachmat Atianto, ST .Model Sistem Penguat Daya

Akses 25 September 2013,Penguat Anonymous.(2012). Penguat. Dipetik September 9, 2012, dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Penguat Akses 25 September 2013,Penguat

http://palleko.blogspot.com/2012/06/penge rtian-amplifier.html akses 13 September 2014

LAMPIRAN A

GAMBAR RANGKAIAN BLOK SISTEM DAN DATA KOMPONEN

LAMPIRAN B

DATASHEET KOMPONEN

LAMPIRAN C PENGUKURAN ALAT

Gambar

Gambar 2.1Light Emitting Diode Saat  LED  diberi  pra-tegangan  maju  ( bias), terjadi rekombinasi antara elektron dan hole  di  dalam  LED  sehingga  terjadi  pelepasan  energi  dalam bentuk foton-foton cahaya
Gambar  4.1  Keterangan  sinyal  suara  yang
Tabel 4.1 Data pengukuran nilai tegangan kondisi

Referensi

Dokumen terkait

Penetapan Bidan Praktik Mandiri dan Rumah Bersalin Wilayah Kota Surabaya Sebagai Jejaring Pendidikan Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran

Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel budaya organisasi dengan kinerja karyawan pada divisi penyamakan kulit perusahaan adi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan posisi produk kamera jenis kamera mirrorless terhadap kompetitornya dengan menggunakan canvas strategy serta analisis cluster,

Nomor (1) : Nama kantor wilayah bea dan cukai yang membawahi kantor pabean atau kantor pelayanan utama bea dan cukai tempat permohonan pemuatan barang untuk ekspor

SHU tidak Terbagikan (pembulatan) SHU Bagian Anggota. Majalengka, 31

“Krusialnya, kita butuh ruang jalan. Sekarang yang tersisa saja hanya dua lajur. Tentu dalam pelaksanaan pem- bangunan akan ada gangguan ham- batan lalu lintas. Kami minta semua

Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembelajaran melalui layanan laboratorium Jurusan Pendidikan Fisika yang telah dilakukan sangat membantu siswa dalam

Sebagai tindak lanjut kegiatan Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan yang tertuang dalam program prioritas “DITATA INDAH PLUS INSANI” bahwa Pariwisata merupakan