• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No 20 Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No 20 Tahun"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan pembelajaran adalah adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No 20 Tahun 2003). Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan itu sendiri. Untuk menjadikan peserta didik mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki beberapa keterampilan seperti yang disebutkan dalam Pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2013 tersebut terjadi dalam pembelajaran. Pembelajaran bisa dikatakan sebagai suatu proses belajar mengajar.

Menurut Nunuk Suryani & Leo Agung (2012: 39), terdapat beberapa komponen dalam proses belajar mengajar antara lain meliputi, tujuan, bahan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, media atau alat peraga, sumber dan evaluasi. Salah satu komponen penting dalam pembelajaran adalah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika

(2)

2

program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.

Dewasa ini media memegang peranan penting di dalam membantu tercapainya proses belajar mengajar. Dunia sekarang boleh dikatakan adalah dunia yang hidup dengan media. kegiatan belajar mengajar sekarang telah bergerak menuju dikuranginya penyampaian dengan ceramah, dan berpindah dengan digunakannya banyak media (Abdul Gafur. 1986: 110). Media berkaitan dengan teknologi, dan selalu mengalami perkembangan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman pula. Di era globalisasi ini salah satunya adalah perkembangan teknologi informasi.

Saat ini manusia benar-benar berada dalam suatu masyarakat informasi. Pemindahan sejumlah informasi dari suatu tempat ke tempat lainnya dapat dilakukan dengan sangat cepat, demikian pula dengan dari perusahaan kecil keperusahaan raksasa. Peneliti dari seluruh penjuru dunia mendapatkan dirinya bekerja dalam suatu lingkungan jaringan, yang secara langsung dapat mengakses kerja dari rekan kerja di tempat lain, suatu perpustakaan “virtual” yang memiliki ribuan volume paper dan buku. Sekelompok grup dapat melaksanakan diskusi satu sama lainnya tanpa perlu berpindah lokasi fisik (Hamzah & Nina, 2011: 65). Hal tersebut menunjukkan teknologi informasi perkembanganannya sangat pesat. Salah satunya perkembangan teknologi informasi dalam bidang internet.

Menurut Hamzah & Nina (2011: 104), salah satu media penyebaran informasi yaitu internet. Internet menurut Kadir (2003) merupakan sebuah

(3)

3

jaringan komputer. Jaringan ini menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di seluruh dunia. Internet banyak memberikan keuntungan pada pemakai. Selain itu internet adalah kumpulan jaringan komputer sehingga pemakai dapat berbagi informasi dengan sumber-sumber yang lebih luas.

Hariningsih (2005: 136) menjelaskan bahwa perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat terutama dalam bidang internet secara langsung mampu menggeser bahkan mengubah sistem dan pola hidup manusia, perkembangan tersebut memicu munculnnya aspek-aspek sosial yang dapat dikatakan baru, atau aspek-aspek sosial lama yang muncul dengan cara baru. Salah satu dari aspek tersebut antara lain sebagai berikut, Setelah berkembangnya internet, sumber informasi menjadi lebih beragam dan luas. Jarak dan waktu bukan lagi menjadi kendala yang utama. Internet merupakan jembatan penting untuk masuk dalam kancah dunia, dan komunikasi dewasa ini telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Salah satu pemanfaatannya adalah dalam bidang pendidikan misalnya muncul media baru yaitu media yang berbasis internet (online). Keberadaan internet memberikan solusi baru terhadap perkembangan dunia pendidikan, sampai saat ini tidak terhitung media pembelajaran yang berbasis internet, seperti portal, forum, blog, web atau jenis media e-learning lainnya.

Selain itu pendidikan di Indonesia menuntut peserta didik untuk belajar secara aktif sehingga guru lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator. Hal tersebut terjadi juga dalam setiap mata pelajaran, tidak terkecuali pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

(4)

4

Hasil observasi di kelas XI IPA 3 SMA N 1 Banguntapan pada bulan Juli Tahun 2013, menunjukkan saat pembelajaran siswa lebih banyak diam dan kadang sibuk dengan gadget-nya atau hal lain saat guru menerangkan materi PKn di depan kelas (metode ceramah), guru kebanyakan menggunakan metode ceramah Terlihat kurangnya minat siswa pada pelajaran PKn. Permasalahan tersebut ada kaitannya dengan media pembelajaran (Fathikah Fauziah H. 2013: 14).

Kurangnya penggunaan dan pemanfaatan media pembelajaran tersebut membuat pembelajaran kurang efektif, karena media pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran. Media pembelajaran sangat berperan penting dalam meningkatkan motivasi siswa untuk menyerap materi yang disampaiakan dan keaktifan belajar siswa.

Media pembelajaran PKn sebagai salah satu ranah ilmu sosial dalam pembelajaran memang sulit dalam pemilihan media pembelajaran, menurut pendapatnya Etin Solihatin (2012:183) “… media pembelajaran pengetahuan sosial masih sering terabaikan dengan berbagai macam alasan, diantaranya terbatasnya waktu untuk membuat persiapan, sulit mencari media yang tepat, tidak adanya dana dan lain sebagainya.”

Agar materi tersebut menarik sehingga memotivasi peserta didik belajar mandiri, maka materi dikembangkan menggunakan teknologi informasi komunikasi dengan menempatkannya pada media website yang terkoneksi dengan internet yang mana manfaat media dapat diasosiasikan

(5)

5

sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan (Kemp & Dayton dalam Arsyad, 2003).

Penelitian dan pengembangan sebelumnya yaitu Pengembangan pembelajaran PKn berbasis media blog untuk SMA oleh Zunalia Danung Pratiwi (2013),

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) media blog yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran PKn berdasarkan validitas ahli materi PKn, ahli media dan penilaian peserta didik, kelayakannya mencapai rerata skor 3,99 (termasuk dalam kategori baik) dari skala 5. (2) media blog yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan hasil belajar PKn berdasarkan hasil tes belajar. Pada uji coba kelompok kecil nilai rata-rata pretest adalah 47,7 dan post-test 86,3 (sudah melebihi KKM), sehingga peningkatan hasil belajar mencapai 45,07%. Pada uji coba lapangan nilai rata-rata pre-test adalah 52,6 dan post-test 89,3 (sudah melebihi KKM), sehingga peningkatan hasil belajar mencapai 41,09%.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis internet

(online) dalam bentuk blog efektif digunakan dalam pembelajaran PKn.

Penelitian dan pengembangan lainnya yaitu tentang pengembangan media pembelajaran berbasis komputer untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMP oleh Imam Mu’adin (2009) menghasilkan produk berupa kepingan CD, program software pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash professional 8 atau flash MX 2004. Hasil pengembangan tersebut menunjukkan hasil bahwa produknya efektif digunakan dalam pembelajaran PKn.

Berdasarkan kedua hasil penelitian dan pengembangan tersebut maka media pembelajaran PKn berbasis internet perlu dikembangkan, salah satunya dalam bentuk web, sehingga diharapkan penggunaan media web sebagai salah

(6)

6

satu media pembelajaran PKn selain akan menarik minat peserta didik untuk belajar aktif juga dapat diakses siswa diluar jam belajar di sekolah. Isi web dilengkapi dengan teks, gambar, audio, animasi dan bahkan beberapa multimedia yang akan menjadi lebih interaktif. Bahan ajar yang dikemas sebagai media belajar berbasis web merupakan salah satu bentuk aplikasi dari sistem e-learning tidak hanya mampu menyajikan materi belajar secara lebih menarik dan up to date tetapi juga memungkinkan adanya unsur interaktif dan umpan balik antara guru dan siswa dalam pembelajaran, sehingga metode pembelajaran yang dilakukan guru akan lebih bervariasi dan siswa lebih banyak aktif dalam belajar. Media web ini diharapkan juga dapat menjadi sarana peserta didik menampilkan perannya sebagai warga Negara yang baik.

Hal tersebut sejalan dengan banyaknya SMA yang mendukung pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, khususnya internet. Berdasarkan hasil observasi oleh Fathikah Fauziah Hanum (2013: 12) di SMA N 1 Banguntapan yang beralamatkan di Dusun Ngenthak, Baturetno, Banguntapan, Bantul, pada bulan Juli-Agustus 2013 diperoleh hasil bahwa sekolah tersebut telah dilengkapi dengan fasilitas laboratorium komputer lengkap dengan fasilitas internet dan wifi (wireless fidelity). Selain itu internet juga sudah tidak asing lagi di kalangan siswa. Apalagi sekarang internet semakin mudah diakses melalui smartphone yang semakin merebak di setiap kalangan termasuk siswa SMA. Dari hasil observasi juga terlihat hampir seluruh siswa telah memiliki smartphone atau tablet sebagai gadget yang digunakan sehari-hari. Gadget ini umumnya tersambung dengan internet.

(7)

7

Sehingga dengan adanya fasilitas komputer lengkap dan wifi di sekolah memungkinkan siswa mengakses internet dengan mudah melalui komputer ataupun notebook bahkan gatget-nya.

Fasilitas wifi di SMA tersebut sayangnya belum mampu dimanfaatkan oleh guru secara baik. Internet lebih banyak digunakan untuk mengakses media sosial (facebook, twitter, yahoo messenger). Keadaan menjadi ironis saat minat siswa dalam mengakes internet tinggi namun belum ada media pembelajaran yang mampu mendukung dan mengarahkan siswa pada pembelajaran mandiri yang efektif dengan memanfaatkan internet.yang memungkinkan siswa mengakses internet melalui komputer ataupun notebook bahkan gatgetnya. Perlu adanya penyusunan media pembelajaran berbasis web yang dapat mereka akses melalui internet dimanapun dan kapanpun. Melalui media pembelajaran tersebut diharapkan pemanfaatan internet oleh siswa dalam pembelajaran semakin maksimal dan berkualitas.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka media pembelajaran berbasis internet dapat digunakan dalam pembelajaran tidak langsung atau tanpa adanya tatap muka antara guru dan peserta didik di manapun dan kapanpun tanpa harus menunggu waktu belajar di sekolah yang dapat dipergunakan oleh peserta didik untuk memperdalam pengetahuan tentang Pendidikan Kewarganegaraan. Cara yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan menyusun media pembelajaran berbasis web melalui jaringan internet sebagai upaya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

(8)

8 B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka indentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. SMA N 1 Banguntapan telah dilengkapi dengan fasilitas komputer dan internet namun belum dimanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar mengajar PKn.

2. Minat siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih kurang dikarenakan guru masih selalu menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, sehingga dibutuhkan media pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif agar pembelajaran menjadi lebih efektif. 3. Fasilitas internat dan wifi di sekolah Internet lebih banyak digunakan

untuk mengakses media sosial oleh siswa.

4. Minat siswa dalam mengakes internet cukup tinggi, namun belum ada media pembelajaran PKn yang mampu mendukung dan mengarahkan siswa pada pembelajaran mandiri yang efektif yang memanfaatkan internet.

C. Pembatasan Masalah

Dengan memperhatikan berbagai masalah yang ada, luasnya masalah yang dihadapi dan untuk lebih menfokuskan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu

(9)

9

1. SMA N 1 Banguntapan telah dilengkapi dengan fasilitas komputer dan internet namun belum termanfaatkan secara maksimal dalam proses belajar mengajar PKn.

2. Minat siswa dalam mengakes internet cukup tinggi, namun belum ada media pembelajaran PKn yang mampu mendukung dan mengarahkan siswa pada pembelajaran mandiri yang efektif yang memanfaatkan internet.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan dapat diambil rumusan masalah adalah

1. Bagaimana tahapan pemanfaatan internet dalam pengembangan media pembelajaran berbasis web untuk mata pelajaran PKn di SMA N 1 Banguntapan?

2. Bagaimana kelayakan dan kualitas media pembelajaran berbasis web dilihat dari segi tampilan, bahasa, isi dan interaktivitas?

3. Apakah media pembelajaran berbasis web efektif untuk meningkatkan hasil belajar PKn di SMA N 1 Banguntapan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Tahapan pemanfaatan internet dalam pengembangan media pembelajaran berbasis web untuk mata pelajaran PKn di SMA N 1 Banguntapan.

(10)

10

2. Kelayakan dan kualitas media pembelajaran berbasis web untuk pembelajaran PKn di SMA N 1 Banguntapan dari segi tampilan, bahasa, isi dan interaktivitas.

3. Keefektivan media pembelajaran berbasis web untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa SMA kelas XI.

F. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah

1 Media pembelajaran ini berbasis web yang dapat diakses melalui internet.

2 Media pembelajaran berbasis web ini berisi tentang materi Pendidikan Kewarganegaraan untuk peserta didik SMA N 1 Banguntapan kelas XI. 3 Media pembelajaran berbasis web ini telah memenuhi kriteria kualitas

media pembelajaran meliputi: kebenaran konsep, keluasan dan kedalaman konsep, kebahasaan, keterlaksanaan, tampilan visual, tampilan audio, interaktivitas dan aspek kemudahan pengoperasian web. G. Pentingnya Pengembangan

Pentingnya pengembangan media pembelajaran berbasis web ini adalah untuk mendukung proses pembelajaran peserta didik agar dapat lebih bias belajar aktif dan mandiri, dengan media baru yang memanfaatkan internet. Selain itu dapat menjadi media belajar alternatif yang dapat

(11)

11

memberikan informasi dan inspirasi dalam pembaharuan pembelajaran dalam dunia pendidikan.

H. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, baik secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dunia pendidikan, khususnya dalam pemilihan media pembelajaran pada pembelajaran PKn di SMA. Selain itu dapat menjadi rujukan untuk peneliti-peneliti selanjutnya yang terutama akan melakukan pengembangan media pembelajaran PKn yang berbasis internet.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang dapat diperoleh dari penelitan ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi peneliti, media ini digunakan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan, Fakutas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Selain itu sebagai media untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang telah di peroleh dari proses perkuliahan.

b. Bagi peserta didik media ini diharapkan dapat meningkatkan minat peserta didik untuk mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan secara mandiri.

(12)

12

c. Bagi guru, media ini merupakan sumber pembelajaran alternatif yang dapat membantu guru memberikan pemahaman pada peserta didik dalam mata pelajaran PKn.

I. Definisi Istilah

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka mendukung usaha-usaha pelaksanaan proses belajar-mengajar yang menjurus kepada pencapaian tujuan pembelajaran (Nunuk Suryani & Leo Agung, 2012: 43).

Media pembelajaran juga merupakan media komunikasi, karena pembelajaran adalah proses komunikasi. Media yang dipergunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru siswa dalam proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai media pembelajaran.

2. Pembelajaran Berbasis Web

Menurut Daryanto (2010: 168), e-learning adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran. Sebagaian besar berasumsi bahwa elektronik yang dimaksud disini lebih diarahkan pada penggunaaan teknologi komputer dan internet. Saat ini definisi klasik e-learning tersebut mengalami perubahan menjadi definisi yang lebih kontemporer, yakni suatu pengelolaan pembelajaran melalui media internet atau web yang meliputi aspek-aspek materi, evaluasi, interaksi, komunikasi dan kerjasama (Sujono, 2009). Jadi dapat disimpulkan pembelajaran berbasis

(13)

13

web yang dimaksud adalah proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru ke murid dengan media atau perantara berupa web.

3. Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan yang dimaksud adalah salah satu mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Referensi

Dokumen terkait

Meperhatikan pengertian istilah diatas maka yang dimaksud dengan “analisis penggunaan media internet dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran ekonomi kelas x

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis

untuk mata pelajaran ekonomi. Mendapatkan media pembelajaran game interaktif yang layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran, ditinjau dari berbagai aspek

a.) Sebelum melakukan pembelajaran tatap muka, guru memberikan arahan kepada siswa untuk membuka dan membaca serta meresume materi lingkaran yang telah dirancang melalui

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Arab kelas 3 bahwa pembelajaran tatap muka terbatas dengan mengutamakan batasan batasan tertentu

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas media pembelajaran berbasis Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran

Berdasarkan permasalahan yang teridentifikasi pada proses belajar mengajar IPS, maka salah satu pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan merubah

Pembelajaran jarak jauh merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antar guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet.10 Menurut