• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba yang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba yang maksimal, maka dari itu setiap perusahaan baik perusahaan dagang maupun jasa di era globalisasi ini harus mampu mempersiapkan menghadapi segala persaingan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Untuk membantu memberi keputusan – keputusan yang akurat perusahaan memerlukan informasi – informasi penting terkait untuk menentukan apa yang harus diambil dalam menentukan strategi yang cocok untuk perusahaan. Informasi–informasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan. Seorang manajer di dalam perusahaan harus mampu melihat prospek perusahaan atau mampu meramalkan laba perusahaan sehingga dapat mengetahui perkembangan atau kondisi laba dimasa yang akan datang, dan ini berguna juga bagi pihak kreditor untuk menilai perusahaan dalam memenuhi kewajiban, namun peramalan ini bersifat tidak pasti. Pentingnya analisis prospektif ini bagi perusahaan salah satunya untuk meramalkan kondisi laba dimasa yang akan datang, dan analisis ini diperlukan dalam menentukan keputusan yang baik bagi investasi pemegang saham. Namun, pada kenyataannya masih banyak perusahaan yang belum memahami tentang analisis prospektif ini.

Wild, dan Subramanyam (2013) menyatakan bahwa analisis ini dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Penyesuaian

(2)

tersebut meliputi, sebagai contoh, eliminasi pos sementara dalam laporan laba rugi atau mengalokasikannya ke tahun lalu atau tahun mendatang, kapitalisasi (pembebanan) pos yang telah dibebankan (dikapitalisasi) oleh manajemen, kapitalisasi sewa guna usaha operasi, investasi metode ekuitas, dan bentuk pendanaan di luar neraca (off-balance sheet financing) lainnya, dan sebagainya. analisis prospektif meliputi peramalan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Analisis prospektif merupakan inti penilaian efek. Analisis prospektif bertujuan untuk: (1) Memproyeksikan laporan keuangan; (2) Menguji ketepatan rencana strategis perusahaan; (3) Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban.

Sedangkan Sholihin (2010) menyatakan bahwa analisis prospektif adalah peramalan hasil pada masa yang akan datang, biasanya laba, arus kas, atau keduanya (Prospective Analysis). Analisis ini ditarik dari analisis akuntansi, analisis keuangan, serta analisis bisnis dan strategi. Output dari analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan pada masa yang akan datang yang digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan.

Menurut wild, dkk (2008) menyatakan bahwa bagian utama analisis laporan keuangan dan penilaian adalah peramalan laba. Dari perspektif analisis, evaluasi tingkat laba sangat terkait dengan peramalan laba. Hal ini disebabkan ramalan laba yang relevan melibatkan analisis komponen laba dan penilaiannya di masa depan. Peramalan laba mengikuti analisis komponen laba dan melibatkan pembuatan estimasi laba masa depan. Kita harus mempertimbangkan interaksi antarkomponen dan kondisi usaha masa depan.

(3)

Analisis juga harus mempertimbangkan daya tahan dan stabilitas komponen – komponen laba. Hal ini mencakup analisis elemen yang sifatnya permanen (berulang) dan sementara (tidak berulang).

Hal ini didukung oleh penelitian Wulandari (2015) melakukan penelitian bertujuan untuk mengetahui perencanaan keuangan pada PT PLN (Persero) APJ Malang ditinjau dari analisis laporan keuangan. Dengan hasil analisis laporan keuangan yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis common

size dapat disimpulkan bahwa proyeksi laporan keuangan PT PLN(Persero)

APJ Malang mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai proyeksi penjualan sebesar Rp 2,652,977,924,151 pada tahun 2015 dari sebesar Rp 1,638,110,670,436 pada tahun 2015, peningkatan juga terbukti pada nilai proyeksi neraca dari tahun 2013 sebesar Rp 790,251,098,624 menjadi sebesar Rp 1,400,998,923,829. Sedangkan tambahan dana yang dibutuhkan (AFN) sebesar Rp (19,853,314,097), untuk aliran kas proyeksi diperoleh perubahan kas bersih Rp (2) atau di bulatkan Rp 0.

Hasil penilitian yang dilakukan Ulva (2011) mengenai perencanaan keuangan perusahaan rokok Putra Gemilang Malang 2011 dapat disimpulkan bahwa proyeksi nilai penjualan dengan menggunakan tingkat pertumbuhan penjualan sebesar Rp. 6.818.009.040,00 atau mengalami pertumbuhan penjualan sebesar39,2%. Pertumbuhan penjualan sebesar 39,2 tersebut dapat diketahui laba perusahaan tahun 2011 diproyeksikan sebesar Rp. 184.097.374,00. Peningkatan penjualan tahun 2011 agar dapat terealisasi maka perusahan rokok Putra Gemilang Malang membutuhkan nilai aset sebesar Rp.

(4)

2.302.729.005,00. Analisis rasio untuk laporan keuangan proforma, dimana dilihat dari perencanaan kinerja tahun 2011 kondisi perusahaan pada keadaan sehat, hanya rasio likuiditas, rasio leverage dan rasio rata – rata umur piutang dalam kondisi yang tidak sehat, selebihnya dinyatakan sehat. Rasio likuiditas lebih besar dari nilai tahun aktual atau nyatanya, sedangkan untuk rasio leverage peruahaan pada posisi tidak sehat karena nilainya lebih kecil dari nilai sebelumnya. Kinerja perusahaan jika dilihat dari rasio aktivitas dan rasio profitabilitas mengalami peningkatan sehingga dilihat secara keseluruhan kinerja peruahaan pada masa yang akan datang dalam kondisi yang sehat.

Hasil penelitian oleh Khodarina (2011) dengan analisis rasio dari PT Unilever Indonesia Tbk pada dasarnya perusahaan dalam kondisi yang baik. Hal ini terlihat dari banyaknya rasio yang mengalami kenaikan dari tahun 2008-2009 yang disebabkan naiknya laba bersih dan penjualan yang lebih pesat dari kenaikan ekuitas dan kewajiban. Walaupun ada juga beberapa rasio yang mengalami penurunan, namun hal tersebut tidak memberikan pengaruh yang besar. Kemudian dari analisis prospektif perusahaan mangalami penurunan proyeksi laba rugi yang disebabkan oleh pertumbuhan penjualan 2009 tidak sebesar pertumbuhan penjualan 2008. Selain itu kondisi perekonomian perusahaan yang mengalami penurunan yang disebabkan karena adanya inflasi bahan baku dan kemasan yang signifikan pada tahun 2008. Selain itu juga terjadi krisis keuangan global pada tahun 2008.

PT. Mustika Ratu, Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha memproduksi kosmetik. Dimana bidang perusahaan ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setiap harinya serta sebagai penyerap lapangan tenaga

(5)

kerja yang potensial bagi lingkungan masyarakat sekitarnya karena produk yang dihasilkan jumlahnya cukup banyak.

Produsen kosmetik PT Mustika Ratu Tbk ingin memperbesar porsi pendapatan ekspor menjadi 11% tahun depan. Saat ini porsi pendapatan ekspor perusahaan itu baru 7%. Demi menggapai mimpi itu, Mustika Ratu menambah negara ekspor. Perusahaan publik yang tercatat dengan kode MRAT di Bursa Efek Indonesia itu baru saja menambah lima negara tujuan ekspor. Empat di antaranya ada di Afrika Barat yakni Togo, Burkina Faso, Benin dan Ghana. Satu lagi adalah Jerman. Dwi Putri Yanthi, selaku Associate Director Marking & Corporate Development Mustika Ratu mengatakan, “Togo itu negara pelabuhan seperti Singapuranya Afrika. Saat ini kami bisa ekspor ke Togo, ternyata bisa langsung tersebar ke negara – negara sebelahnya.”

Selain optimis dengan pasar Afrika, perusahaan itu juga yakin bisa lebih mudah memperbesar pasar di Benua Biru. Rupanya kemampuan perusahaan itu masuk pasar Jerman menumbuhkan keperayaan diri. Pasalnya, Jerman adalah negara yang memiliki standar khusus bagi barang kesehatan dan herbal impor. Saat ini Mustika Ratu sudah melenggang di 22 negara ekspor. Mayoritas, atau 60% negara tujuan ekspor adalah Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Sisanya ke negara Timur Tengah dan Afrika. Merek produk perusahaan itu yang telah melenggang di pasar internasional adalah Mustika Ratu dan Puteri. Yanthi mengatakan, target memperbesar porsi pendapatan ekspor itu sudah menjadi rencana jangka panjang perusahaannya. Tidak untuk memanfaatkan peningkatan kurs dollar. Kami memang sudah lama merencanakan ekspansi dan memperkenalkan produk Indonesia ke luar negeri.

(6)

Jika upaya memperbesar porsi pendapatan ekspor itu tercapai, Mustika Ratu yakin semakin dekat dengan rencana mengejar pertumbuhan pendapatn 40% tahun. Sepanjang 2014 perusahaan itu mengejar target pendapatan Rp 485 miliar. Dengan begitu, target perusahaan itu tahun depan adalah Rp 679 miliar. Selain menggenjot ekspor, perusahaan itu akan berstrategi dengan memaksimalkan penjualan produk di setiap gerai. Strategi lain, Mustika Ratu juga tengah berupaya mengulik sumber pendapatan di luar bisnis utama, yakni properti. Perusahaan itu akan membangun properti komersial seperti rumah toko di tanah seluas 11 hektare di Cibitung, Jawa Barat. Berbekal biaya investasi Rp 500 miliar, Mustika Ratu menargetkan proyek itu rampung 2017.

Target pertumbuhan pendapatan Mustika Ratu 40% tahun depan, bisa dibilang agresif. Pasalnya hingga september 2014, perusahaan itu baru mencetak penjualan bersih Rp 293,84 miliar, atau 60,59% dari target tahun ini. Tak Cuma tahun ini, penjualan bersih perusahaan itu pada 2013 tercatat melorot 21,84% menjadi Rp 358,13 miliar. Penjualan bersih 2012 adalah Rp 458,19 miliar.

Atas pencapaian itu, Yanthi, selaku Associate Director Marking & Corporate Development, beralasan kinerja tahun ini tak maksimal lantaran perusahaannya baru saja mengganti sejumlah staf distribusi yang tidak berpeforma baik. Namun, menurut dia, siklus penjualan barang ritel termasuk kosmetik pada akhir tahun senantiasa meningkat. (Sumber: Kontanmobile :2014).

Sebelumnya Wijayanti (2012) telah melakukan penelitian serupa juga Fitriadi (2009). Mereka melakukan peramalan laba dengan menggunakan analisis break even point dan rasio profitabilitas.

(7)

Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat mengambil judul skripsi “ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT. MUSTIKA RATU Tbk.”

B.Rumusan Masalah

Bagaimana posisi laba, dan neraca perusahaan PT. Mustika Ratu, Tbk. untuk tahun 2015 sampai dengan 2019?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya terbatas pada analisis peralaman laba dan neraca dilihat dari metode analisis prospektif dalam lima tahun yaitu tahun 2015, 2016, 2017, 2018, dan 2019.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan dari penelitian ini:

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui posisi laba, neraca di masa yang akan datang pada PT. Mustika Ratu, Tbk. tahun 2015, 2016, 2017, 2018, dan 2019.

b. Manfaat dari penelitian ini: 1. Bagi manajemen

Memberikan masukan – masukan terhadap perusahaan ataupun pihak manajemen, kemudian sebagai dasar memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang.

(8)

2. Bagi peneliti selanjutnya

Menambah ilmu yang bermanfaat bagi mahasiswa dan menambah wawasan lebih dalam hal untuk mengembangkan materi yang sudah diteliti sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

laba yang disajikan oleh perusahaan dalam laporan keuangan merupakan laba.. yang berkualitas sehingga dapat menjadi acuan untuk memprediksi

Apakah terdapat pengaruh antara laba akuntansi dan laba tunai secara simultan terhadap dividen kas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.. 1.5

Akan tetapi jika pada suatu kondisi dimana laba perusahaan tidak mencapai target, maka manajemen perusahaan akan memanfaatkan fleksibilitas yang diperbolehkan oleh

Pada bab IV ini akan dibahas mengenai topik yang dipilih oleh penulis dengan menggunakan metode penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya untuk mengetahui apakah

Penelitian ini selain bermaksud mengetahui sejarah dan perkembangan pesantren Al Maram juga ingin menguak dampak berdirinya pesantren Al Maram, terhadap dinamika atau perubahan

Cara untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomi suatu perusahaan yaitu dengan melihat pertumbuhan laba yang didapat oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu,

Laba sebagai bagian dari laporan keuangan, apabila tidak menyajikan fakta yang sebenarnya tentang kondisi ekonomis perusahaan, maka kualitas menurun karena dapat

Manajemen laba yang digunakan manajer untuk menyampaikan informasi privat mereka mengenai kondisi perusahaan akan direaksi oleh para investor jika mereka mengetahui kondisi