• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE DAKWAH MENURUT AL-QUR’AN DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM A. Metode - Metode Dakwah Menurut Al-Qur'an Dalam Pengembangan Masyarakat Islam - Raden Intan Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV METODE DAKWAH MENURUT AL-QUR’AN DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM A. Metode - Metode Dakwah Menurut Al-Qur'an Dalam Pengembangan Masyarakat Islam - Raden Intan Repository"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Raden Intan
  • Sekolah: Universitas Raden Intan
  • Mata Pelajaran: Dakwah
  • Topik: Metode Dakwah Menurut Al-Qur’an Dalam Pengembangan Masyarakat Islam
  • Tipe: Repository

I. Metode Dakwah Menurut Al-Qur'an Dalam Pengembangan Masyarakat Islam

Bagian ini membahas metode dakwah yang efektif berdasarkan Al-Qur'an untuk pengembangan masyarakat Islam. Penulis menekankan pentingnya metode yang tepat untuk keberhasilan dakwah, mengutip QS. An-Nahl: 125 sebagai dasar. Ayat ini menjabarkan tiga metode utama: al-hikmah, mau'idzah hasanah, dan jidāl al-hasanah. Ketiga metode ini disesuaikan dengan kemampuan intelektual dan konteks sosial masyarakat, menekankan fleksibilitas dan adaptasi pendekatan dakwah. Nilai akademisnya terletak pada analisis ayat Al-Qur'an dan interpretasinya dalam konteks strategi dakwah, sedangkan aplikasinya pedagogis dapat diintegrasikan dalam mata kuliah studi Islam dan komunikasi dakwah untuk melatih mahasiswa dalam menyusun strategi dakwah yang efektif dan kontekstual.

1.1. Hukum Dakwah (Fardhu 'Ain dan Fardhu Kifayah)

Diskusi awal menjelaskan status hukum dakwah dalam Islam, membedakan antara fardhu 'ain (kewajiban individual bagi setiap muslim yang telah baligh dan berakal) dan fardhu kifayah (kewajiban kolektif yang terpenuhi jika sebagian umat telah melaksanakannya, seperti profesi da'i). Pembahasan ini memberikan kerangka pemahaman penting tentang tanggung jawab individu dan kelompok dalam menyebarkan ajaran Islam. Nilai akademisnya terletak pada analisis hukum Islam (fiqh) dan aplikasinya pedagogis dapat diintegrasikan dalam mata kuliah fiqh dan ushul fiqh untuk mendalami dasar-dasar hukum Islam dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dakwah.

1.2. Hakekat Metode Dakwah

Bagian ini mendefinisikan “metode” secara etimologis dan istilah, menjelaskan metode dakwah sebagai cara sistematis dan efektif untuk mencapai tujuan dakwah. Penulis merujuk pada berbagai sumber, baik dari bahasa Yunani, Inggris, Arab, hingga bahasa Indonesia, untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep metode. Nilai akademisnya terletak pada analisis konseptual dan aplikasinya pedagogis dapat digunakan dalam berbagai mata kuliah untuk menanamkan pentingnya perencanaan dan strategi yang sistematis dalam mencapai tujuan.

1.3. Tiga Metode Dakwah Utama (Al-Hikmah, Mau’idzah Hasanah, Jidāl al-Hasanāh)

Bagian ini secara ringkas menjelaskan tiga metode utama dakwah berdasarkan QS. An-Nahl: 125. Al-hikmah dijelaskan sebagai pendekatan bijaksana dan bernalar, mau'idzah hasanah sebagai nasihat dan pengajaran yang baik, dan jidāl al-hasanah sebagai debat yang baik dan santun. Penjelasan ini memberikan kerangka dasar untuk memahami strategi dakwah yang komprehensif. Nilai akademisnya terletak pada analisis interpretatif ayat Al-Qur’an dan aplikasinya pedagogis dapat digunakan untuk memberi kerangka kerja bagi pengembangan strategi komunikasi dakwah yang efektif dan etis.

II. Metode Hikmah

Bagian ini membahas metode dakwah al-hikmah secara mendalam, menelaah berbagai definisi dan interpretasi dari para ulama. Penulis mengkaji makna hikmah dalam Al-Qur'an dan hadis, serta aplikasinya dalam konteks dakwah bil lisan dan dakwah bil hal (dakwah melalui perbuatan). Ditekankan pentingnya menjadi suri tauladan yang baik (uswatun hasanah). Analisis ini diperkaya dengan berbagai pendapat para ahli tafsir dan ulama. Nilai akademisnya terletak pada analisis hermeneutika dan aplikasinya pedagogis dapat digunakan untuk melatih mahasiswa dalam berpikir kritis dan analitis dalam memahami teks keagamaan dan mengaplikasikannya dalam konteks kehidupan nyata.

2.1. Pengertian Metode Hikmah

Bagian ini menjabarkan beragam interpretasi tentang hikmah dari berbagai ulama, meliputi penggunaan ilmu pengetahuan, pendekatan filosofis, logis, dan sistematis. Penulis menyoroti pentingnya menyesuaikan metode dengan tingkat intelektualitas dan kondisi audiens. Nilai akademisnya terletak pada analisis komparatif berbagai pendapat ulama dan aplikasinya pedagogis dapat membantu mahasiswa dalam memahami keragaman interpretasi teks keagamaan dan mengembangkan kemampuan argumentasi yang kuat.

2.2. Model-model Metode Hikmah (Komparatif dan Kisah)

Bagian ini menguraikan model-model spesifik dari metode hikmah, yaitu pendekatan komparatif (perbandingan) dan penggunaan kisah. Penulis menganalisis bagaimana Al-Qur'an menggunakan perbandingan dan kisah untuk menyampaikan pesan dakwah, menekankan pentingnya penggunaan data dan bukti dalam berdakwah. Nilai akademisnya terletak pada analisis retorika dan stylistika Al-Qur’an, dan aplikasinya pedagogis dapat membantu mahasiswa dalam menguasai teknik komunikasi persuasif yang efektif dan berbasis bukti.

2.3. Model-model Metode Hikmah (Amsal, Aqsam, dan Tasyiran)

Bagian ini melanjutkan pembahasan model-model metode hikmah dengan membahas penggunaan perumpamaan (amsal), sumpah (aqsam), dan perjalanan (tasyiran) dalam dakwah. Penulis menganalisis bagaimana ketiga metode ini digunakan dalam Al-Qur'an untuk menyampaikan pesan dakwah yang efektif dan menarik, menekankan pentingnya adaptasi metode dakwah sesuai dengan konteks. Nilai akademisnya terletak pada analisis stilistika dan retorika Al-Qur’an, dan aplikasinya pedagogis dapat memberikan wawasan bagi mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan bercerita, menggunakan analogi, dan memanfaatkan unsur-unsur persuasif dalam komunikasi dakwah.

III. Metode Mau’idzah Hasanah

Bagian ini mengupas metode dakwah mau’idzah hasanah, menjelaskan maknanya sebagai nasihat dan pengajaran yang baik. Penulis membahas berbagai interpretasi dari para ulama, menekankan pentingnya penggunaan bahasa yang mudah dipahami dan pendekatan yang lembut dan persuasif. Nilai akademisnya terletak pada analisis semantik dan kontekstual ayat Al-Qur’an, dan aplikasinya pedagogis dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan pesan dakwah dengan efektif dan santun.

3.1. Pengertian Mau’idzah Hasanah

Bagian ini menjabarkan definisi mau’idzah hasanah berdasarkan Al-Qur’an dan hadis, menjelaskan hubungannya dengan al-hikmah dan peran media dalam penyampaian pesan dakwah. Penulis mengutip pendapat para ulama untuk memperkaya pemahaman konsep ini. Nilai akademisnya terletak pada analisis interpretatif dan aplikasinya pedagogis dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan mengaplikasikan teori komunikasi dakwah.

3.2. Aplikasi Mau’idzah Hasanah

Bagian ini membahas aplikasi praktis metode mau’idzah hasanah, termasuk penggunaan ceramah, bahasa yang familiar, dan pendekatan yang inklusif untuk berbagai lapisan masyarakat. Penulis juga menekankan pentingnya uswatun hasanah (keteladanan) sebagai bagian integral dari dakwah. Nilai akademisnya terletak pada analisis aplikasi teori komunikasi dakwah, dan aplikasinya pedagogis dapat memberikan contoh-contoh strategi praktis untuk mahasiswa dalam melaksanakan dakwah.

3.3. Wasiat dan Tabsyir wa Tanwir dalam Mau’idzah Hasanah

Bagian terakhir ini membahas wasiat dan tabsyir wa tanzir sebagai bentuk-bentuk aplikasi metode Mau'idzah Hasanah, menekankan pentingnya keteladanan (uswah hasanah) dalam dakwah. Penulis menghubungkan konsep ini dengan aspek hukum Islam dan motivasi untuk kebaikan. Nilai akademisnya terletak pada analisis integratif antara aspek hukum, etika, dan komunikasi dalam dakwah, dan aplikasinya pedagogis memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang strategi dakwah yang holistic.

Referensi

Dokumen terkait

Sultan Muhammad Al-Fatih melakukan banyak cara dalam menerapkan berbagai macam strategi dakwah dalam upaya penaklukan kota Konstantinopel, banyaknya upaya yang

Aktivitas Dakwah Islam Di SMA Al Azhar 3 Bandar Lampung dalam Pembinaan Akhlak Siswa. Aktivitas

Tesis yang berjudul METODE DAKWAH MENURUT AL-QUR’AN DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM, ditulis oleh Farida Rahmawati, NPM: 1324010003, telah diujikan dan lulus

Allah dengan hikmah, nasihat yang baik dan diskusi ( jadal) dengan hujah yang lebih baik mengingkari taqhut, dan mengeluarkanya dari kegelapan jahiliah kepada Islam.. Asep Muhiddin

Data dalam penelitian ini adalah penafsiran ayat-ayat al-Qur‟an yang menyebut beberapa istilah yang mendekati kata istri dalam al-Qur‟an,yang lebih spesifik dalam

Metode maudhu‟i adalah metode tafsir yang berusaha mencari jawaban al- Qur‟an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat al-Qur‟an yang mempunyai tujuan satu, yang bersama-

Tesis yang berjudul METODE DAKWAH MENURUT AL-QUR’AN DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM, ditulis oleh Farida Rahmawati, NPM: 1324010003, telah diujikan dan lulus

Ketiga, praksis dakwah Islam di Indonesia melalui metode cepat membaca Al Qur’an adalah dengan tidak melupakan bahwa mengajak masyarakat atau umat untuk dapat membaca Al Qur’an