• Tidak ada hasil yang ditemukan

UEU POTD dan GG1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UEU POTD dan GG1"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Dr. H. Syahrial / Pkn 1

Pert. 14

OTONOMI DAERAH

DAN GOOD

(2)

BENTUK

NEGARA

NEGARA

KESATUAN

NEGARA

SERIKAT

Negara Kesatuan

Negara Kesatuan

, adlh

,

adlh

negara merdeka dan

negara merdeka dan

berdaulat yg

berdaulat yg

pemerinta-hannya diatur oleh

hannya diatur oleh

pe-merintah pusat. Negara

merintah pusat. Negara

Kesatuan ada

Kesatuan ada

sentra-lisasi & desentrasentra-lisasi.

lisasi & desentralisasi.

(3)

Dr. Syahrial / Pkn 3

Negara Kesatuan menggunakan dua sistem, yaitu:

Sentralisasi : Pemerintah diatur dari pusat

Desentralisasi : Pelayanan langsung kepada rakyat

Filosofi

Pemda ada, ada rakyat yang dilayani

Rakyat beri legitimasi

Output

Public goods & Public regulation

(4)

Dr. Syahrial / Pkn 4

Sistem penyelenggaraan Negara

(5)

Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.

[Pasal 37 (5)****]

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.

(Pasal 25A**)

Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,

yang diatur dalam undang-undang

[Pasal 18B (2)**]

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.

[ Pasal 18 (1)**]

Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik

[Pasal 1 (1)]

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang

(6)

Dr. Syahrial / Pkn 6

Manfaat Desentralisasi:

Sarana untuk memangkas prosedur yang kaku

Penetrasi politik dan administrasi

(7)

mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan [Pasal 18 (2)**]

menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat [Pasal 18 (5) **]

berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan

tugas pembantuan [Pasal 18 (6)**]

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas

daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,

kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang

[Pasal 18 (1)**]

PEMERINTAHAN DAERAH KEPALA PEMERINTAH DAERAH DPRD

PEMERINTAHAN DAERAH

anggota DPRD dipilih melalui pemilu

[Pasal 18 (3) **]

Gubernur, Bupati,

Walikota dipilih secara

demokratis

(8)

PEMERINTAHAN DAERAH

Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang

[Pasal 18 B (1)**]

Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan

perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang

[Pasal 18 B (2)**]

Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan

dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang [Pasal 18 A (2)**]

Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah

(9)

Dr. Syahrial / Pkn 9

Pembagian urusan: Pusat

1. Politik Luar Negeri

2. Pertahanan

3. Keamanan

4. Yustisi

5. Moneter dan fiskal nasional dan

6. Agama

Pembagian urusan: Propinsi:

Perencanaan dan pengendalian pembangunan

Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang

Penyelenggaraan, ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat

Penyediaan sarana dan prasarana umum

Penanganan bidang kesehatan

Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia

potensial

Penanggulangan masalah sosial lintas kapupaten/kota

Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota

Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah

(10)

TAP MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan; Serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

Substansi:

Substansi:

Penyelenggaraan otonomi daerah dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab di daerah secara proporsional diwujudkan

dengan pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pemerintah pusat dan pemerintahan daerah.

Substansi: Substansi:

Penyelenggaraan otonomi daerah dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab di daerah secara proporsional diwujudkan

dengan pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pemerintah pusat dan pemerintahan daerah.

Hasil Kajian:

Karena amanat dari Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 belum seluruhnya dituangkan ke dalam undang-undang maka ketetapan ini tetap berlaku

(memiliki daya laku/validity dan daya guna/efficacy).

Hasil Kajian:

Karena amanat dari Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 belum seluruhnya dituangkan ke dalam undang-undang maka ketetapan ini tetap berlaku

(memiliki daya laku/validity dan daya guna/efficacy).

Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003:

undang-undang tentang pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 18, 18A, dan 18B UUD Negara RI Tahun 1945.

Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003:

undang-undang tentang pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 18, 18A, dan 18B UUD Negara RI Tahun 1945.

Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003

Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003

(11)

Otonomi Daerah

• PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA

PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

Pajak

Bumi

Bangunan

PEMERINTAH

Pajak Bumi dan

Bangunan 10%

Perrolehan hak

atas tanah &

Bangunan 20%

PROVINSI

Pajak Bumi

Bangunan 90%

Perolehan hak

atas Tanak atas

tanah &

Bangunan 80%

KAB/ KOTA

Hak Pemerintah

atas PBB dan

perolehan Hak

atas Tanah

Bangunan oleh

Pemerintah Pusat

dibangikan

kepada Kab/ Kota

(12)

Kehutanan

Pertambang-an umum

Perikanan

PEMERINTAH

Kehutanan iuran

HPH 20%

Provisi Hasil H 20%

PROVISI

Kehutanan iuran

HPH 16%

Provisi Hasil H 16%

KAB/ KOTA

Kehutanan iuran

HPH 64%

Provisi Hasil H 32%

Untuk kab/kota lain

dalam Provinsi

32%

Pertambangan

Umum

Land rent 20%

Explor & Exploi

20%

Pertambangan

Umum

Land Rent 16%

Explor & Exploi

16%

Pertambangan

Umum

Land Rent 64%

Explor & Exploi

32%

Perikanan Pungutan

Pengusahaan &

Hasil Perikanan

Perikanan Pungutan

Pengusahaan &

Hasil Perikanan

Perikanan Jatah

daerah dibagikan

merata pada setiap

Kab/ kota

Dr. Syahrial / Pkn 12

Otonomi Daerah

PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN

PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN

DAERAH

(13)

Otonomi Daerah

• PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH

PUSAT DAN DAERAH

TAMBANG

MINYAK &

GAS

ALAM

PEMERINTAH

Minyak Bumi 85 %

PROVINSI

Minyak Bumi 3%

KAB/ KOTA

Minyak Bumi 6%

Untuk kab/ kota

lain dalam

Provinsi 6%

Gas alam 70%

Gas alam 6%

Gas alam 12%

Untuk kab/ kota

lain dalam

Provinsi 12%

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

Rekrukmen Calon Kep-Da

• Proses rekrutmen kepala daerah mempunyai

dua pintu, yaitu:

– partai politik atau gabungan partai politik dan

– calon perseorangan (independen).

• Rekrutmen melalui partai politik menurut

UU No. 32 tahun 2004

• Rekrutmen calon perseorangan

(independen) memenuhi persyaratan sesuai

Peraturan KPU No. 15 tahun 2008,

(19)

PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE

1. Good governance

bermakna tata kepemerintahan yang baik.

2. Good Governance

dapat diartikan sebagai tindakan untuk mengarahkan,

mengendalikan, atau mempengaruhi masalah publik. Ranah

Good

Governance

tidak terbatas pada negara atau birokrasi pemerintahan,

tetapi juga pada ranah masyarakat sipil org non pemerintah & swasta.

3. Pemerintahan yang baik adalah: baik dalam proses maupun hasilnya.

Semua unsur dalam pemerintahan bisa bergerak secara sinergis, tidak

saling berbenturan, memperoleh dukungan dari rakyat dan lepas dari

gerakan-gerakan anarkis yang bisa menghambat pembangunan.

Latar Belakang GG

1. Tuntutan eksternal: Globalisasi memaksa kita untuk

menerapkan GG

(20)

Prinsip GG

1. Akuntabilitas;

(setiap kegiatan ada

pertanggungjawaban)

2. Transparansi

; (setiap pengeluaran

dipertanggungjawabkan dan dilaporkan untuk

semua pihak)

3. Responsif;

(memberikan kesempatan kepada anggota

untuk peran serta dan memberikan saran)

(21)

Dr. H. Syahrial / Pkn 21

Good governance

Kinerja suatu lembaga yang mengarahkan, mengendalikan

masalah public

.

Pemerintahanh yang baik adalah baik dalam proses

maupun hasilnya.

Pemerintahan bergerak secara sinergis, memperoleh

(22)

Hasil Kajian:

Karena amanat dari Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 belum dilaksanakan dan/atau dituangkan ke dalam undang-undang maka ketetapan ini tetap berlaku

(memiliki daya laku/validity dan daya guna/efficacy). Substansi:

Perlu berfungsinya lembaga-lembaga negara dan penyelenggara

negara, menghindarkan praktek KKN serta upaya pemberantasan KKN harus dilakukan secara tegas terhadap siapapun juga.

Amanat TAP MPR No. I/MPR/2003:

Terlaksananya seluruh ketentuan yang terdapat di dalam TAP MPR RI No. XI/MPR/1998.

2. TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 Tentang

Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN

Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003

Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003

(23)

Konsepsi GG:

1. Good governance adalah penyelenggaraan pemerintahan negara

yang solid dan bertanggungjawab, serta efisien dan efektif, dengan

menjaga kesinergisan interaksi yang konstruktif diantara

domain-domain negara, sektor swasta dan masyarakat.

2. ”Kepemerintahan yang mengemban akan dan menerapkan

prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, pelayanan

prima, demikrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi hukum dan dapat

diterima oleh seluruh masyarakat”.

3. Unsur GG: Pemerintah, Swasta dan Masyarakat

(24)

Dr. H. Syahrial / Pkn 24

Good Governance di Indonesia :

(25)

Dr. H. Syahrial / Pkn 25

UNDP (1997) karakteristik praktek kepemerintahan :

partisipatif

Aturan Hukum ditaati (prinsip

rule of law

)

Tranparansi

Memiliki Daya Tanggap

Kebijakan yang berorientasi kepada Konsensus

Berkeadilan

Efektif dan efesien

Akuntabelitas

(26)

GG Pada sektor Swasta (Good Corporate Governance)

1. Transparasi

2. Kemandirian

3. Akuntabilitas

4. Pertanggungjawaban

5. Kewajaran (fairness)

Sebelum GG Sesudah GG Struktur bersifat

1.Birokratik 2.Multilevel

3.Disorganisasi dengan manajemen

4.Kebijakan, program dan prosedur ruwet

Struktur bersifat:

1.non birokratik, sedikit aturan 2.lebih sedikit level

3.manajemen berfungsi baik

4.Kebijakan, program dan prosedur sederhana, tidak menimbulkan ketergantungan

Sistem:

1.Tergantung pada beberapa sistem informasi kinerja

2.distribusi informasi terbatas pada eksekutif 3.pelatihan manajemen hanya pada karyawan senior

Sistem:

1.tergantung pada sistem informasi kinerja 2.distribusi informasi luas

3.memberikan pelatihan kepada karyawan yang membutuhkan

Budaya organisasi: 1.orientasi kedalam 2.tersentralisasi

3.lambat dlm pengambilan keputusan 4.realistis-idiologi

5.kurang berani mengambil keputusan.

Budaya Organisasi: 1.orientasi keluar

2.memberdayakan sumberdaya 3.pengambilan keputusan cepat 4.terbuka dan berintegrita

(27)

Dr. Syahrial / Pkn 27

Pendalaman Materi

1. Bagaimanakah tantangan Otonomi daerah di era

globalisasi?

2. Apakah kekuatan dan kelemahan pemberian otonomi

kepada daerah DT I dan Dati II?

3. Cobalah analisa bagaimana peran Pemda / Gubernur

dalam kaitannya dgn Pemda Tk II (Bupati dan wali

kota)?

4. Bagaimana penilaian anda tentang pelaksanaan Pilkada

Gubernur dan Bupati/Walikota pada saat ini?

(28)

Dr. Syahrial / Pkn 28

h

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendukung, mempermudah dan meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik dalam mengupayakan tujuan perusahaan, maka Pelatihan kerja terhadap setiap karyawan baik karyawan

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada hari kedua, Jum’at 13 Maret 2015 pukul 08.30 WIB adalah mengobservasi tingkat nyeri klien , dengan data subyektif klien mengatakan nyeri

Jawaban responden terhadap variabel supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah (X 1 ), iklim sekolah (X2), dan kinerja guru (Y) sebagian besar berkatebori baik. X 1

pelanggaran yang telah dilakukan 0,91020 3 Jaringan relasional AB4 Subkontraktor sering melempar tanggung jawab 0,91020 4 Jaringan relasional AB1

Dalam upacara tersebut, Irup membacakan Teks Pancasila diikuti oleh peserta upacara, serta pembacaan ikrar Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang menyatakan bangsa

Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa factor persepsi pribadi seperti kepercayaan kepada toko online, persepsi kenyamanan dalam berbelanja secara online,

Selain itu, pada penelitian ini dibuat peta angin dan diagram wind rose kota Surakarta untuk menentukan wilayah yang berpotensi dijadikan tempat pembuatan turbin dan

Perkembangan Sistem Informasi sekarang ini begitu pesat, diantaranya dengan menggunakan media teknologi yang diimplementasikan pada perusahaan, Information