• Tidak ada hasil yang ditemukan

: JONIGIUS DONUATA : : PERHUTANAN KOTA PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": JONIGIUS DONUATA : : PERHUTANAN KOTA PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DI TIPE HUTAN KOTA INDUSTRI ( PT. Semen Kupang )

NAMA

: JONIGIUS DONUATA

NIM

: 132 385 018

KELAS

: A

MK

: PERHUTANAN KOTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

KUPANG

2015

LAPORAN

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DI TIPE HUTAN KOTA INDUSTRI ( PT. Semen Kupang )

NAMA

: JONIGIUS DONUATA

NIM

: 132 385 018

KELAS

: A

MK

: PERHUTANAN KOTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

KUPANG

2015

LAPORAN

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DI TIPE HUTAN KOTA INDUSTRI ( PT. Semen Kupang )

NAMA

: JONIGIUS DONUATA

NIM

: 132 385 018

KELAS

: A

MK

: PERHUTANAN KOTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

KUPANG

(2)

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DI TIPE HUTAN KOTA INDUSTRI ( PT. Semen Kupang )

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kota pada masa lalu sampai sekarang cenderung untuk meminimalkan ruang terbuka hijau dan menghilangkan wajah alam. Lahan-lahan bertumbuhan banyak dialihfungsikan menjadi kawasan perdagangan, kawasan permukiman, kawasan industri, jaringan transportasi (jalan, jembatan, terminal) serta sarana dan prasarana kota lainnya. Keadaan lingkungan perkotaan menjadi berkembang secara ekonomi, namun menurun secara ekologi. Padahal keseimbangan lingkungan perkotaan secara ekologi sama pentingnya dengan perkembangan nilai ekonomi kawasan perkotaan. Kondisi demikian menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem perkotaan, yang berupa meningkatnya suhu udara di perkotaan, pencemaran udara (seperti meningkatnya kadar karbonmonoksida, ozon, karbondioksida, oksida nitrogen, belerang, dan debu), menurunnya air tanah dan permukaan tanah, banjir atau genangan, instrusi air laut, meningkatnya kandungan logam berat dalam air tanah.

Di Indonesia sektor industri mempunyai andil paling besar dalam peningkatan pendapatan nasional dibandingan dengan sektor-sektor yang lainnya seperti pembangunan hutan kota. Dari Kemajuan industri dan teknologi ini dimanfaatkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Namun disisi lain manusia juga mulai mengalami ketakutan akan adanya pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kemajuan industri dan teknologi. Ketakutan ini muncul karena apabila lingkungan telah tercemar maka daya dukung alam bagi kelangsungan hidup manusia akan terganggu. Kalau hal ini sampai terjadi maka usaha untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, hewan dan tanaman akan gagal. Dengan mengidentifikasi permasalahan tipe hutan kota di kawasan industri maka bisa diketahui apakah hutan kota yang telah dibangun di sekitar kawasan industri sudah ada pengelolaan yang baik atau belum

(3)

B. TUJUAN

Agar dapat mengetahui permasalahan pengelolaan hutan kota khususnya di taman nostalgia kupang

C. DASAR TEORI

Menurut PP No. 63 tahun 2002 Hutan Kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai Hutan Kota oleh pejabat yang berwenang dengan tujuan untuk kelestarian, keserasian dan keseimbangan ekosistem perkotaan yang meliputi unsur lingkungan, sosial dan budaya. Dalam Bab I Pasal 3 disebutkan bahwa fungsi Hutan Kota adalah memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika, meresapkan air, menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

Direktorat Jenderal RLPS (2002) menyebutkan berdasarkan peruntukan/ karakteristik lahannya hutan kota dibagi atas enam tipe, yaitu :

a. Hutan kota tipe kawasan pemukiman

Adalah hutan kota yang dibangun pada areal pemukiman, yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, penyerap karbondioksida, peresap air, penahan angin, dan peredam kebisingan, berupa komposisi jenis pepohonan yang tinggi dengan tanaman perdu dan rerumputan. Karakteristik pepohonan dengan perakaran yang kuat, rantingnya tidak mudah patah, daunnya tidak mudah gugur atau juga pepohonan penghasil buah/bunga/biji yang bernilai ekonomis.

b. Hutan kota tipe kawasan industri

Adalah hutan kota yang dibangun dikawasan industri, yang berfungsi untuk mengurangi polusi udara dan kebisingan yang timbul dari kegiatan industri. Karakteristik pepohonannya berupa pepohonan berdaun lebar dan rindang, bertajuk tebal/lebar serta tanaman yang menghasilkan aroma harum.

(4)

c. Hutan kota tipe rekreasi

Adalah hutan kota yang berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan rekreasi dan keindahan, dengan jenis pepohonan yang indah dan unik. Karakteristik pepohonannya berupa pepohonan yang indah dan cukup rindang dan/atau penghasil bunga/buah yang digemari oleh satwa seperti burung, kupu-kupu, bajing dan sebagainya.

d. Hutan kota tipe plasma nutfah

Adalah hutan kota yang berfungsi sebagai pelestari plasma nutfah, merupakan konservasi vegetasi secara in-situ dan/atau sebagai habitat satwa yang dilindungi atau dikembangkan. Karakteristik pepohonannya berupa pepohonan langka dan/atau unggulan setempat. e. Hutan kota tipe perlindungan

Adalah hutan kota yang berfungsi untuk mencegah/mengurangi bahaya erosi dan longsor pada daerah dengan kemiringan lahan cukup tinggi dan rawan longsor/erosi (sesuai karakter tanah); melindungi daerah resapan air untuk mengatasi masalah menipisnya volume air tanah dan/atau masalah intrusi air laut; melindungi daerah pantai dari abrasi. Karakteristik pepohonannya berupa pepohonan yang memiliki daya evapotranspirasi yang rendah dan/atau pepohonan yang dapat berfungsi mengurangi bahaya abrasi pantai seperti mangrove dan pepohonan yang berakar kuat.

f. Hutan kota tipe pengamanan

Adalah hutan kota yang berfungsi untuk menigkatkan pengamanan pengguna jalan pada jalur kendaraan dengan membuat jalur hijau dengan kombinasi pepohonan dan perdu. Karakteristik pepohonannya berupa pepohonan yang berakar kuat dengan ranting yang tidak mudah patah, yang dilapisi dengan perdu yang liat, dilengkapi dengan jalur pisang-pisangan dan atau tanaman merambat dari legume secara berlapis-lapis.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2002 Tentang Hutan Kota menyatakan bahwa Tipe hutan kawasan kawasan industri adalah hutan kota yang dibangun di kawasan industri yang berfungsi untuk mengurangi polusi udara dan kebisingan, yang ditimbulkan dari kegiatan industri. Karakteristik pepohonannya: pohon-pohon berdaun lebar dan rindang, berbulu dan yang mempunyai permukaan kasar/berlekuk, bertajuk tebal, tanaman yang menghasilkan bau harum.

(5)

Meningkatnya kegiatan industri biasanya akan diikuti dengan meningkatnya kegiatan perekonomian dan jumlah penduduk, sehingga kebutuhan akan trnasportasi khususnya kendaraan bermotor akan meningkat terus. Hal tersebut dapat menyebabkan konsentrasi pencemaran udara semakin tinggi. Gas sulfurdioksida (SO2) adalah salah satu gas buang kendaraan bermotor yang menyebabkan gangguan pernafasan, mengurangi visibilitas, mempercepat pengkaratan, menyebabkan pencemaran bau, dan juga menyebabkan terjadinya hujan asam (Hanik, 1999).

Penyebab hujan asam yaitu secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor, dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah (Agustiarni, 2008).

D. METODE PRAKTIKUM 1. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Kamis, 11 Juni 2015

Pukul : 12.30-14-30 WITA

Tempat : Laboratorium Perencanaan Hutan. Politani Kupang

2. Alat dan bahan  Alat tulis menulis  Kertas manila  Kertas buram kecil  Lem kertas / isolasi

3. Prosedur Kerja

a. Mendengarkan arahan atau penjelasan dari dosen pengasuh mata kuliah b. Membentuk regu kerja

c. Mengidentifikasi permasalahan tipe hutan kota yang ada didalam kota kupang d. Mendiskusikan permasalahan tipe hutan kota yang telah diidentifikasi dilapangan

(6)

e. Menulis dan mendesain hasil diskusi pada kertas manila kemudian hasilnya ditempelkan di dinding

f. Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanyakan hasil diskusi dengan cara menulis pertanyaan lewat kertas kecil dan ditempelkan pertanyaannya pada hasil yang sudah ditempelkan tadi.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

Gambar 1. Hasil identifikasi permasalahan tipe hutan kota yang telah dipaparkan lewat kertas manila.

(7)

Gambar 2. Pertanyaan–pertanyaan yang telah diajukan oleh penanya dari kelompok lain mengenai permasalahan tipe hutan kota .

(8)
(9)
(10)

2. Pembahasan

Menjawab pertanyaan :

1) Cara untuk mengatasi kurangnya vegetasi di PT. Semen Kupang yaitu dengan cara melakukan penanaman penambahan jenis.

2) Maksud dan tujuan dari identifikasi di PT. Semen Kupang untuk menjaga tidak terjadinya pencemaran udara yaitu dengan cara melakukan penambahan jenis vegetasi yang mamu menyerap dan menjerap debu semen yang mengakibatkan pencemaran lingkukan

3) Alasan masalah yang kami angkat yaitu polusi udara karena hasil produksi semen mengakibatkan polusi udara karena polusi udara berdampak pada kesehatan dan lingkungan disekitar PT. Semen Kupang.

4) Jenis tanaman yang mampu menyerap debu semen di PT. Semen Kupang yaitu diantaranya tanaman mahoni, kersen dan syarat lain itu tanaman yang ever green karena kalau tidak ever green maka pada saat musim panas tanaman yang menggugurkan daun tidak mampu menyerap debu semen

5) Manafaat dari identifikasi permasalahan tipe hutan kota di kawasan industri di PT. Semen Kupang yaitu sebagai bahan informasi dalam meningkatkan pengelolaan hutan kota khusunya di kawasan industri khusunya di PT. Semen Kupang dan sebagai pembelajaran dalam mengidentifikasi pengellaan hutan.

6) Cara mengatasi perubahan suhu dan polusi udara disekitar kawasan industri khusunnya di PT. Semen Kupang yaitu dengan cara pihak PT. Semen Kupang dan pemerintah perlu bekerja sama mengatasi masalah tersebut. Cara lain yaitu mayarakat di sekitar PT. Semen Kupang harus ada kesadaran akan bahaya kerusakan lingkungan yang di akibatkan oleh kedua (2) masalah tersebut dengan cara penanaman jenis yang mampu menyerap dan menjerap polusi udara.

7) Solusi yang tepat untuk mengatasi masalah aktifitas yang masih berlangsung di PT. Semen Kupang yaitu solusi yang tepat adalah harus ada kesadaran baik itu pihak di PT. Semen Kupang dan masayarakat sekitar pabrik tersebut akan bahaya atau akibat negatif dengan adanya indutri tersebut. Melakukan penanaman tanaman yang mampu menyerap dan menjerap debu semen yang mengakibatkan polusi udara. 8) Hambatan yang kami dapatkan yaitu kurangnya vegetasi karena dari hasil

identifikasi yang telah dilakukan belum ada pengelolaan sehingga kurangnya vegetasi dan menyebabkan polusi udara dan perbahan suhu.

(11)

9) Alsan utamanya karena walaupun pengelolaannya adalah pihak PT. Semen Kupang tetapi diketahui bahwa pembangunan industri besar yang di bangun di suatu daerah dapat memberikan pendapatan bagi daerah. Sehingga dari pihak pemerintah juga harus memperhatikan sebab akibat dari suatu pembangunan industri tetapi dari hasil identifikasi didapatkan bahwa pemerintah kurang adanya kesadaran dari pentingnya pengelolaan di tipe hutan kota industri

10) Jenis – jenis tanaman yang mampu menyerap debu semen di PT. Semen Kupang yaitu diantaranya tanaman mahoni, kersen

11) Vegetasi yang cocok di tanama di PT. Semen Kupang yaitu diantaranya tanaman mahoni, kersen. Alasan kenapa memilih tanaman ini karena tanaman ini mampu menyerap dan menjerap debu semen yang mengakibatkanpolusi udara. Tanaman ini juga memiliki bulu – bulu halus yang mampu menahan/menjerap dan menyerap debu semen.

12) Gambaran mengenai masalah perubahan suhu di PT. Semen Kupang yaitu diketahui bahwa pabrik semen dapat memicu kenaikan suhu udara karena sumber utama peningkatan suhu udara adalah akibat peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) secara terus menerus pada atmosfer bumi, penyebabnya adalah meningkatnya laju aktivitas industri (termasuk industri semen)

13) Faktor yang menyebabkan yaitu pemerintah belum memiliki kesadaran akan bahaya lingkungan yang di akibatkan oleh PT. Semen Kupang sehingga pengelolaan dan pengurusan hutan kota belum dilakukan

14) Perubahan suhu yang diakibatkan PT. Semen Kuang. Diketahui pabrik semen dapat memicu kenaikan suhu udara karena sumber utama peningkatan suhu udara adalah akibat peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) secara terus menerus pada atmosfer bumi, penyebabnya adalah meningkatnya laju aktivitas industri (termasuk industri semen)

15) Polusi udara di PT. Semen Kupang yaitu akibat debu semen dan pembakaran yang terus menerus sehingga menciptakan CO2 yang banyak dan mengakibatkan perubahan suhu

16) Karena pemertintah belum mengetahui akan fungsi dari hutan kota yang ada di kawasan industri.

17) Pengaruh negatif dari keberadaan PT. Semen Kupang yaitu dapat merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia. Tetapi masyarakat belum

(12)

menyadari kalau dengan keberadaan hutan kota di sekitar industri bisa dapat mengatasi pengaruh negatif yang telah diberikan oleh industri PT. Semen Kupang. 18) Karena masyarakat belum menyadari akan fungsi keberadaan hutan kota di sekitar

PT. Semen Kupang. Maka itu solusi untuk mengatasi dan menyadarkan akan pentingnya keberadaan hutan kota yaitu dengan cara mensosialisasikan akan penting dari manfaat hutan kota bagi manusia dan lingkungan di sekitar kawasan industri. 19) Pada bagian solusi adalah melakukan pengkayaan yaitu menanam tanaman yang

sudah ada karena diketahu tanaman yang sudah ada itu sudah dapat menyesuaikan dirinya pada tempat tersebut atau tanaman tersebut mampu tumbuh pada daerah di kawasan PT. Semen Kupang. Maka jenis tanaman yang ingin dilakukan pengkayaan yaitu tanaman yang ada di PT Semen Kupang yaitu meliputi kersen, mahoni, johar. 20) Menurut kami solusi untuk mengatasi dan mengurangi pencemaran udara yaitu

dengan cara mensosialisasi akan pentingnya keberadaan hutan kota di tipe hutan kota industri. Dengan malukan penanaman vegetasi yang mampu menyerap dan menjerap debu maka permasalahan tersebut dapat diatasi.

21) Karena pemertintah belum mengetahui akan fungsi dari hutan kota yang ada di kawasan industri. Terkadang pemerintah lebih mementingkan akan hasil yang didapatkan tanpa mempertimbangkan dampak yang terjadi dari PT. Semen Kupang. walaupun sudah diberikan surat ijin untuk dibangun industri tersebut.

22) Jika memang kerja sama anatara pemerintah dengan PT. Semen Kupang memang belum mengatasi masalah tersebut maka tindakan yang perlu kami lakukan untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara melakukan sosialisasi pada masyarakat sekitar kawasan industri dan menempelkan slogan dan iklan diradi.

Dampak Pencemaran Di Kawasan Industri Semen 1) Dampak terhadap Kesehatan

 Iritasi pada kulit, hal ini dapat terjadi akibat sifat semen yang abrasive kontak dengan kulit. Prosesnya pun bisa secara langsung maupun tidak langsung (terlindung maupun oleh keringat).

 Alergi, hal ini dapat terjadi bergantung pada tingkat kesensitifan seseorang, alergi yang dapat timbul akibat debu semen diantaranya: bersin-bersin, susah bernafas bagi penderita asthma, gatal-gatal.

(13)

 Iritasi pada mata, hal ini dapat terjadi tergantung pada banyaknya paparan debu, iritasi yang timbul mulai gangguan mata merah sampai cidera mata serius.

 Gangguan pernafasan, hal-hal yang bisa menjadi faktor penyebab diantaranya saat mengosongkan kantong semen sehingga debu semen terhirup. Saat megaduk, menghaluskan atau memotong material campuran semen juga dapat melepaskan sejumlah debu semen. Untuk jangka pendek dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, sedangkan untuk jangka panjang dapat menyebabkan gangguan pernafasan.

2) Dampak Terhadap Lingkungan Hidup Akibat Indutri Semen

 Lahan

Penurunan kualitas dari segi kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat. Perubahan ini dari segi waktu akan meluas ke arah menurunnya kapasitas penampungan air yang pada akhirnya akan berpengaruh juga terhadap kuantitas air sungai. Sedangkan dari segi ruang akan mempengaruhi keseimbangan atau keselarasan lingkungan setempat.

 Air

Kualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk minyak dan sisa air dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan kritis yang mudah terkena erosi, yang akan mengakibatkan pendangkalan dasar sungai, yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah banjir pada musim hujan.

 Flora dan Fauna

Berkurangnya keanekaragaman flora karena berubahnya pola vegetasi dan jenis endemic, dan pembentukkan klorofil serta proses fotosintesis, Sedangkan berkurangnya keanekaragaman fauna (burung, hewan tanah dan hewan langka) disebabkan karena berubahnya habitat air dan habitat tanah tempat hidup hewan-hewan tersebut.

Dalam mengatasi polusi udara industri, harus mengetahui jenis polusi yang akan kita tangani. Untuk polusi udara dari industri pabrik semen limbahnya berupa debu semen. Masalah seperti ini dapat ditanggulangi dengan cara diminimalisasi dengan cara penanaman jenis vegetasi yang mampu menyerap dan menjerap debu semen. Selain itu, kesadaran

(14)

manusia untuk menanggulangi limbah hasil industri masih masih sedikit. Para pemilik serta pengolah industry adalah pihak pertama yang seharusnya memiliki kesadaran tersebut tanpa kesadaran dari mereka limbah hasil industri tidak akan berkurang begitu saja. Berbagai tindakan dan upaya perlu dilakukan agar pabrik tersebut bisa menghasilkan produk yang berkualitas tinggi tanpa menimbulkan limbah dan polusi yang berbahaya bagi masyarakat serta lingkungan sekitar dan upaya pemerintah saat ini masih kurang akan pentingnya hutan kota yang ada di sekitar kawasan industri

F. KESIMPULAN

Setelah melakukan identifikasi permasalahan pengelolaan hutan kota khususnya di taman nostalgia kupang maka dapat menyimpulkan bahwa:

 Hasil identifikasi yang dilakukan belum ada pengelolaan yang dilakukan oleh pihak PT. Semen dan Pemerintah

 Belum ada kesadaran masyarakat sekitar akan dampak yang diberikan oleh industri PT. Semen Kupang

 Perlu adanya sosialisasi akan pentingnya hutan kota bagi manusia dan lingungan

G. DAFTAR PUSTAKA

Agustiarni, Y. 2008. Pengaruh Hutan Kota Dalam Mengurangi Hujan Asam Di Kawasan Industri: Studi Kasus Di Kawasan Industri Medan, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Medan. Skripsi Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Dirjen RLPS. 2002. Petunjuk Teknis/ Pelaksanaan Hutan Kota. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial: Balai Pengelolaan DAS Wampu Sei Ular. Medan.

Hanik, Z. 1999. Model Difusi Penyebaran Gas SO2 untuk Daerah Urban dengan Menggunakan Perangkat Lunak Delphi (Studi Kasus Kotamadya Bandung). Disertasi Pasca Sarjana Departemen Geofisika dan Meteorologi ITB. Bandung.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 63 Tahun 2002, Tentang Hutan Kota. Presiden Republik Indonesia

Gambar

Gambar 1. Hasil identifikasi permasalahan tipe hutan kota yang telah dipaparkan lewat kertas manila.
Gambar 2. Pertanyaan – pertanyaan  yang telah  diajukan oleh penanya dari kelompok lain mengenai permasalahan tipe hutan kota .

Referensi

Dokumen terkait