• Tidak ada hasil yang ditemukan

: JONIGIUS DONUATA : : PERHUTANAN KOTA PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": JONIGIUS DONUATA : : PERHUTANAN KOTA PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENGELOLAAN HUTAN KOTA ( Taman Nostalgia Kupang )

NAMA

: JONIGIUS DONUATA

NIM

: 132 385 018

KELAS

: A

MK

: PERHUTANAN KOTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

KUPANG

2015

LAPORAN

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENGELOLAAN HUTAN KOTA ( Taman Nostalgia Kupang )

NAMA

: JONIGIUS DONUATA

NIM

: 132 385 018

KELAS

: A

MK

: PERHUTANAN KOTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

KUPANG

2015

LAPORAN

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENGELOLAAN HUTAN KOTA ( Taman Nostalgia Kupang )

NAMA

: JONIGIUS DONUATA

NIM

: 132 385 018

KELAS

: A

MK

: PERHUTANAN KOTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

KUPANG

(2)
(3)

[Perhutanan Kota] | Identifikasi Permasalahan Pengelolaan Hutan Kota 1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENGELOLAAN HUTAN KOTA

( Taman Nostalgia Kupang )

A. LATAR BELAKANG

Kota merupakan salah satu tempat tinggal manusia dengan fasilitas dan aksesibilitas yang lengkap. Selain itu kota merupakan pusat industri, perdagangan, perkantoran, dan pendidikan. Tersedianya berbagai fasilitas tersebut membuat arus urbanisasi dari desa ke kota semakin meningkat, terutama di berbagai kota-kota besar. Akibat dari meningkatnya arus urbanisasi dari desa ke kota adalah penambahan jumlah penduduk, sehingga tekanan penduduk dalam suatu kota meningkat. Kebutuhan manusia terhadap penggunaan fasilitas dan aksesibilitas menghasilkan suatu bahan buangan berupa limbah-limbah yang mengganggu lingkungan.

Hutan kota bermanfaat untuk mengurangi degradasi lingkungan kota yang diakibatkan oleh ekses negatif pembangunan. Selain mempunyai fungsi perbaikan lingkungan hidup, hutan kota juga memiliki fungsi estetika. Pembangunan fisik di perkotaan sejatinya ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi manusia dalam menjalani hidup. Namun dengan semakin banyaknya bangunan, keberadaan ruang terbuka hijau menjadi terbatas. Sehingga berpengaruh pada ketidak seimbangan ekosistem, seperti rusaknya fungsi resapan air, banjir, kekeringan dan polusi. Pada kondisi seperti ini, hutan kota sangat diperlukan untuk memperbaiki kualitas lingkungan kota.

Pada prinsipnya pengelolaan hutan kota berfungsinya sebagai penunjang ekosistem, sosial budaya dan pendapatan ekonomi, sehingga dalam pengelolaan hutan kota harus mempertimbangkan ketiga aspek tersebut. Dengan mengidentifikasi permasalahan pengelolaan hutan kota maka bisa diketahui apakah hutan kota yang telah dibangun sudah ada pengelolaan yang baik atau tidak.

B. TUJUAN

(4)

C. DASAR TEORI

Hutan kota adalah komunitas vegetasi berupa pohon dan asosianya yang tumbuh dilahan kota atau sekitar kota baik berbentuk jalur menyebar atau bergerombol (menumpuk) dengan struktur meniru (menyerupai) hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan kehidupan bagi satwa dan menimbulkan lingkungan sehat, nyaman, dan estetis (Irwan, 1994). Anderson (1975) dalam Grey dan Deneke (1978), mengemukakan bahwa kawasan hutan kota minimum 0,4 ha, jika berbentuk jalur minimum 30 m lebarnya. Hutan kota meliputi taman, tepi jalan, jalan tol, jalan kereta api, bangunan, lahan terbuka, kawasan padang rumput, kawasan luar kota, kawasan permukiman, kawasan perdagangan, dan kawasan industri.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 25 Tahun 2009 Tentang Hutan Kota menyatakan bahwa bahwa dalam upaya menciptakan wilayah perkotaan yang berwawasan lingkungan yang berkualitas dan dalam rangka meminimalkan wilayah pencemaran lingkungan sebagai akibat sumber daya alam yang dimanfaatkan secara bebas serta untuk mengkondisikan lingkungan perkotaan yang selaras antara luas wilayah, jumlah penduduk beserta pemukimannya dan aktivitasnya, maka perlu diatur mengenai pembangunan dan pengelolaan hutan kota.

Berdasrkan Perda Kota Kupang Nomor: 7 Tahun 2000, Tentang Ruang Terbuka Hijau menyatakan bahwa Ruang Terbuka Hijau yang selanjutnya disingkat RTH adalah bagian dari penataan ruang kota yang berfungsi sebagai kawasan hijau pertamanan kota, kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan hijau kegiatan olah raga, kawasan hijau Pemakaman, kawasan hijau pertanian, kawasan jalur hijau dan kawasan hijau pekarangan. Taman Kota sebagai ruang terbuka hijau (RTH) kota adalah bagian dari ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu: keamanan, kenyamanan, kesejahtraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut.

(5)

alun-[Perhutanan Kota] | Identifikasi Permasalahan Pengelolaan Hutan Kota 3 modern dengan perancangan tata kota, taman kota merupakan tempat umum yang dikehendaki masyarakat untuk beristirahat dekat perumahan dan sebagai pengatur iklim (Mulyani, 2006).

D. METODE PRAKTIKUM 1. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Kamis, 4 Juni 2015 Pukul : 12.30-14-30 WITA

Tempat : Laboratorium Perencanaan Hutan. Politani Kupang

2. Alat dan bahan  Alat tulis menulis  Kertas manila  Lem kertas / isolasi

3. Prosedur Kerja

a. Mendengarkan arahan atau penjelasan dari dosen pengasuh mata kuliah b. Membentuk regu kerja

c. Mengidentifikasi permasalahan pengelolaan hutan kota yang ada didalam kota kupang

d. Mendiskusikan permasalahan pengelolaan hutan kota yang telah diidentifikasi dilapangan

e. Menulis dan mendesain hasil diskusi pada kertas manila

(6)

E. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil

Gambar hasil identifikasi permasalahan pengelolaan hutan kota ditaman nostalgia yang telah dipaparkan lewat kertas manila

2. Pembahasan

Proses mengidentifikasi permasalahan pengelolaan hutan kota adalah melihat dan menilai hutan kota yang telah di bangun apakah pada hutan kota tersebut sudah ada pengelolaan yang baik atau tidak. Proses identifikasi meliputi identifikasi permasalahan yang ada dilapangan, kendala – kendala atau hambatan yang didapati dilapangan dan pemberian solusi untuk pemecahan masalah. Contoh permasalahan pengelolaan hutan kota yang dibahas di kelompok ini yaitu permasalahan pengelolaan hutan kota yang ada di taman nostalgia kupang.

(7)

[Perhutanan Kota] | Identifikasi Permasalahan Pengelolaan Hutan Kota 5 Dalam pembangunan dan pengelolaan fisik suatau taman harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat pengunjung seperti pembangunan fasilitas harus dibuat kuat dan nyaman. Masalah mengenai fasilias, ternyata ditemui adanya kerusakan WC/Toilet umum yang telah dibangun sudah terlihat rusak dan sudah tidak bisa digunakan di taman nostalgia. Dari masalah ini bisa mengakibatkan murunan masyarakat yang akan mengunjung.

Jenis tanaman yang menggugurkan daun pada musim panas akan mengakibatkan taman tersebut panas pada siang hari karena tidak ada naungan. Hal ini diakibatkan karena adanya salah pemilihan jenis pada saat pembangunan taman noslagia. Alasan kenapa tidak ada pengelolaan dengan cara menebang tanaman digantikan dengan tanaman yang ever green. Diketahui juga bahwa sebelum pembangunan taman notalgia sudah terdapat beberapa vegetasi yang telah tumbuh besar di sekitar taman, sehingga tidak rela kalau tanaman tersebut harus ditebang karena diketahui bahwa poses pertumbuhan suatu tanaman menjadi besar membutuhkan waktu yang lama sehingga bentuk pengelolaannya melakukan penataan dan penambahan jenis yang ever green sesui syarat pemilihan tanaman yang cocok di tanam di sekitar taman.

(8)

F. Kesimpulan

Setelah melakukan identifikasi permasalahan pengelolaan hutan kota khususnya di taman nostalgia kupang maka dapat menyimpulkan bahwa:

 Mengidentifikasi permasalahan pengelolaan hutan kota adalah melihat dan menilai hutan kota yang telah di bangun apakah pada hutan kota tersebut sudah ada pengelolaan yang baik atau tidak

 Metode yang dipakai dalam megidentifikasi permasalahan pengelolaan hutan kota meliputi identifikasi permasalahan yang ada dilapangan, mengidentifikasi kendala – kendala atau hambatan yang didapati dilapangan dan pemberian solusi untuk pemecahan masalah

G. DAFTAR PUSTAKA

Grey, G.W. dan F.J. Deneke. 1978. Urban Forestry. New York. John Wiley and Sons Inc. Irwan, Z.D.1994. Peranan Bentuk dan Stuktur Hutan kota terhadap Kualitas Lingkungan

Kota. Disertasi, Pasca sarjana. IPB Press. Bogor

Mulyani.T.H. 2006. Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 25 Tahun 2009, Tentang Hutan Kota. Walikota Bandung

Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor: 7 Tahun 2000, Tentang Ruang Terbuka Hijau. Wali Kota Kupang

Gambar

Gambar hasil  identifikasi permasalahan pengelolaan hutan kota ditaman nostalgia yang telah dipaparkan lewat kertas manila

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata

Kegiatan pencegahan penyebaran wabah covid -19 telah dilakukan pada Desa Midang abupaten Lombok Barat melalaui berbagai program kegiatan antara lain ; sosialisasi

Bahasa Melayu yang disebut bahasa Jawi atau Jawo itu tetap digunakan sebagaimana halnya dikerajaan Samudera Pasai sehingga mampu menterjemahkan kitab-kitab tasawuf

9) Penerapan agen perubahan pada instansi pemerintah.. Hasil Yang Diharapkan, Indikator Keberhasilan, Kegiatan serta Pihak Terkait dalam Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam

Secara umum, himpunan-himpunan rating terdiri- atas tiga elemen, yaitu, variabel linguistik (x) yang merepresentasikan bobot kriteria dan derajat kecocokan setiap

Berdasarkan analisis data secara induktif menggunakan metode Collaizi, ditemukan 6 tema yang menjelaskan tentang pengalaman klien DM tipe 2 pasca amputasi mayor

Adapun informasi yang diperoleh peneliti bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit dan menyebabkan siswa menjadi malas belajar

Kemaslahatan yang terdapat nas} secara tegas menjelaskan dan mengakui keberadaannya dan terdapat dalil untuk memelihara dan melindunginya. Contohnya, dalil nas