• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstrak. Kata kunci: fee audit, profesionalisme auditor, kepuasan kerja dan kualitas audit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Abstrak. Kata kunci: fee audit, profesionalisme auditor, kepuasan kerja dan kualitas audit"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Judul : Pengaruh Fee Audit dan Profesionalisme Auditor Pada Kualitas Audit Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Pemediasi (Studi pada Kantor Akuntan Publik Di Bali)

Nama : I Gusti Ayu Rahma Pramesti NIM : 1115351167

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh fee audit dan profesionalisme auditor pada kualitas audit dengan kepuasan kerja sebagai pemediasi (studi pada Kantor Akuntan Publik Di Bali).

Penelitian ini dilakukan di seluruh kantor Kantor Akuntan Publik di Bali sebanyak tujuh kantor yang terdapat pada Wilayah Bali tahun 2016 dengan menjadikan auditor sebanyak 81 orang sebagai sampel dengan metode sample jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan penebaran kuesioner dengan menggunakan skala likert 5 poin untuk mengukur 18 item pertanyaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Path Anaylsis.

Berdasarkan hasil analisis, variabel fee audit dan profesionalisme auditor berpengaruh positif pada kualitas audit serta kepuasan kerja mampu memediasi pengaruh positif fee audit dan profesionalisme auditor pada kualitas audit Kantor Akuntan Publik Di Bali.

Kata kunci: fee audit, profesionalisme auditor, kepuasan kerja dan kualitas audit

(2)

iii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… . ………i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Pokok Permasalahan ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

1.5 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori ... 10

2.1.1 Teori Keagenan ... 10

2.1.2 Fee Audit ... 11

2.1.3 Profesionalisme ... 14

2.1.4 Kepuasan Kerja Auditor ... 15

2.1.5 Profesi Auditor ... 16

2.1.6 Kualitas Audit ... 17

2.2 Hipotesis Penelitian ... 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian ... 23

3.2 Lokasi penelitian ... 23

3.3 Objek penelitian ... 24

3.4 Identifikasi variabel ... 24

3.5 Definisi operasional variabel ... 25

3.6 Jenis dan sumber data... 28

3.6.1 Jenis data ... 28

3.6.2 Sumber data ... 29

3.7 Responden Penelitian ... 29

3.8 Metode Penentuan Sampel ... 30

(3)

3.8.2 Sampel ... 30

3.9 Metode Pengumpulan Data ... 31

3.10 Pengujian Instrumen Penelitian... 32

3.10.1 Uji Validitas ... 32

3.10.1 Uji Reliabilitas ... 33

3.11 Uji asumsi klasik ... 33

3.11.1 Uji normalitas ... 34

3.11.2 Uji heteroskedastisitas ... 34

3.11.3 Uji multikolinearitas... 34

3.12 Teknik analisis data ... 34

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik ... 40

4.1.1 Sejarah Singkat Kantor Akuntan Publik ... 40

4.1.2 Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik ... 43

4.2 Data Penelitian ... 48

4.2.1 Responden Penelitian ... 48

4.2.2 Karakteristik Responden Penelitian ... 48

4.3 Hasil Statistik Deskriptif ... 50

4.4 Deskripsi Variabel Penelitian ... 51

4.4.1 Kualitas Audit ... 51

4.4.2 Kepuasan Kerja ... 52

4.4.3 Fee Audit ... 53

4.4.4 Profesionalisme Auditor ... 55

4.5 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... 56

4.5.1 Uji Validitas ... 56

4.5.2 Uji Reliabilitas ... 57

4.6 Uji Asumsi Klasik ... 58

4.6.1 Uji Normalitas ... 58

4.6.2 Uji Multikolinearitas ... 59

4.6.3 Uji Heteroskedastisitas ... 60

4.7 Hasil Analisis Jalur ... 60

4.7.1 Pengaruh Variabel Fee Audit (X1) terhadap Kualitas Audit (Y) ... 61

4.7.2 Pengaruh Variabel Profesionalisme Auditor (X2) terhadap Kualitas Audit (Y) ... 61

4.7.3 Pengaruh Variabel Fee Audit (X1) dan Profesionalisme Auditor (X2) terhadap Kualitas Audit (Y) dengan Mediasi Kepuasan Kerja (M) ... 62

4.8 Uji Sobel ... 63

4.9 Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

4.9.1 Pengaruh Fee Audit terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik Di Bali ... 66

4.9.2 Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik Di Bali ... 67 4.9.3 Peran Kepuasan Kerja Memediasi Pengaruh Fee Audit

(4)

v

terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik

Di Bali ... 68

4.9.4 Peran Kepuasan Kerja Memediasi Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik Di Bali ... 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

DAFTAR RUJUKAN ... 74

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan auditor independen pada suatu entitas sebagai pendeteksi kejanggalan-kejanggalan dalam laporan keuangan klien, diharapkan mampu mengemukakan kecurangan yang mungkin dilakukan oleh pihak manajemen dan menghindarkan principal dari kerugiaan sebagai pihak pemilik dana dalam entitas (Carl, 2013). Elisha dan Icuk (2010), menyatakan bahwa masalah keagenan auditor bersumber dari adanya mekanisme kelembagaan antara auditor dan manajemen. Satu sisi auditor ditunjuk manajemen untuk melakukan audit, namun disisi lain, jasa audit dibayar dan ditanggung manajemen. Mekanisme kelembagaan inilah yang mengakibatkan munculnya keterikatan auditor pada klien baik emosional terkait independensinya maupun financial terkait besaran fee audit, sehingga berimbas terhadap kualitas audit (Amanita dan Rahmawati, 2013). Teori keagenan terkait permasalahan audit memperlihatkan bahwa, permintaan jasa audit muncul karena adanya konflik kepentingan antara manajemen sebagai agen dan pemegang saham sebagai principal, dan pihak-pihak lain yang mengadakan kontrak dengan klien (Kenneth and Jeffrey, 2007). Auditor dalam hal ini merupakan pihak yang dianggap mampu menjembatani kepetingan principal dan agen dalam mengelola keuangan perusahaan (Listya dan Sukrisno, 2014). Akan tetapi tingginya harapan terhadap profesi auditor belum diimbangi

(6)

vii

dengan kualitas audit yang memadai sehingga pemerintah perlu mengatur hubungan kerja auditor melalui berbagai peraturan.

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik yang merupakan penyempurnaan atas Keputusan Menteri Keuangan No. 423/KMK.06/2002 dan No. 359/KMK.06 /2003 dengan alasan demi menjaga kualitas auditor dengan cara melakukan pembatasan masa pemberian jasa akuntan publik, diharapkan akan mendapatkan reaksi positif dari investor karena dampak positif dari meningkatnya kualitas auditor (Elya dan Nila, 2010). Perusahaan harus semakin kritis dalam memilih Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh perusahaan, hasil dari audit juga dapat digunakan oleh pihak luar perusahaan seperti calon investor, investor, kreditor, Bapepam dan pihak lain yang terkait untuk menilai perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan yang strategik yang berhubungan dengan perusahaan (Basit, 2014).

Seorang akuntan harus memperhatikan kualitas auditnya, karena dengan kualitas audit yang tinggi diharapkan dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya oleh pengguna informasi keuangan. Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) audit yang dilaksanakan auditor tersebut dapat berkualitas jika memenuhi ketentuan atau standar auditing. De Angelo (1981) dalam Badjuri (2011: 123) menyatakan kualitas audit dikatakan sebagai keadaan dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan ketidaksesuaian terhadap prinsip yang terjadi pada laporan akuntansi kliennya. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang berorientasi hasil

(7)

(outcome oriented) dan pendekatan yang berorientasi proses (process oriented) (Greg and Graham, 2013). Sebagai penunjang keberhasilan dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, sangatlah diperlukan kualitas auditor (Badjuri, 2011).

Kualitas audit yang baik tentunya tidak terbentuk begitu saja, namun ditentukan oleh banyak faktor. Faktor yang dapat mempengaruhi auditor dalam kualitas audit adalah fee audit. Menurut Bambang (2009) fee audit merupakan salah satu faktor seorang auditor untuk melaksanakan pekerjaannya. Dwiyani dan Sari (2014), besarnya fee audit dapat bervariasi tergantung antara lain risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melakukan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan professional yang lainnya. Dalam kode etik akuntan Indonesia (SPAP,2011), diatur bahwa imbalan jasa professional tidak boleh bergantung pada hasil atau temuan atas pelaksanaan jasa tersebut namun beberapa hasil penelitian menemukan adanya hubungan antara kualitas audit dan fee audit. Kompleksitas jasa yang dimaksud adalah kompleksitas perusahaan menyangkut banyaknya anak perusahaan dan jumlah karyawan. Semakin kompleks klien, semakin sulit untuk mengaudit dan membutuhkan waktu yang lebih lama pula sehingga fee audit pun semakin tinggi (Bambang, 2009).

Lebih lanjut Greg and Graham (2013) menemukan bahwa sikap profesionalisme auditor memiliki pengaruh pada kualitas audit. Sikap profesionalisme menurut Marieta et al. (2013) adalah suatu tanggung jawab yang dibebankan lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab yang dibebankan

(8)

ix

kepadanya dan lebih dari sekedar memenuhi peraturan masyarakat dan undang-undang. Hasil penilitian Basit (2014) menyatakan bahwa profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan penelitian Putri dan Cahyonowati (2013) menyatakan bahwa profesionalisme auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Margi dan Abdul (2014) menemukan bukti bahwa kepuasan kerja memang secara signifikan mempengaruhi kualitas audit. Bambang (2009) menemukan bukti bahwa kepuasan kerja harus dimiliki oleh seorang akuntan publik, dikarenakan kepuasan kerja seseorang terkadang juga mempengaruhi penilaian kualitas audit yang dihasilkan. Semakin tinggi tingkat kepuasan auditor dalam bekerja, maka semakin meningkat kualitas auditnya (Luthans, 2006). Ahmad (2010) menemukan bukti bahwa kepuasan kerja secara signifikan mempengaruhi kualitas audit (independensi auditor). Kepuasan kerja menurut Handoko dalam Bambang (2009) adalah suatu keadaan emosional individu, dimana keadaan tersebut menyenangkan atau tidak menyenangkan menurut sisi dan pandangan karyawan itu sendiri. Apabila seseorang puas akan pekerjaan yang dijalaninya, maka rasa senang pun akan datang, terlepas dari rasa tertekan, sehingga akan menimbulkan rasa aman dan nyaman untuk selalu bekerja di lingkungan kerjanya (Badjuri, 2011). Hasil penelitian Listya dan Sukrisno (2014) menyatakan bahwa kepuasan kerja auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit, akan tetapi hasil berbeda yang didapatkan oleh Putri dan Cahyonowati (2013) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

(9)

Listya dan Sukrisno (2014) menyatakan kualitas audit merupakan salah satu objek yang menarik untuk diteliti. Selama dua dekade terakhir penelitian mengenai kualitas audit telah tumbuh secara signifikan. Namun, penelitian mengenai kualitas audit di Negara-Negara berkembang masih jarang dilakukan. Di Indonesia sendiri penelitian mengenai kualitas audit mungkin dilakukan tetapi tidak terpublikasikan dijurnal ilmiah.

Bambang (2009) menyatakan bahwa kepuasan kerja memediasi hubungan antara fee audit dan profesionalisme auditor dengan kualitas audit, dimana anggota organisasi merasa puas dengan kualitas pekerjaannya. Profesionalisme auditor menurut Priyanka (2013) adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan pemeriksaan secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Seorang auditor yang mempunyai kemampuan dalam hal auditing maka akan cakap dalam menyelesaikan pekerjaan (Amanita dan Rahmawati, 2013). Setiap Kantor Akuntan Publik diharuskan memperhatikan kualitas kerja, tidak hanya dapat menghimpun klien sebanyak mungkin tetapi juga semakin dipercaya oleh pengguna jasa dan masyarakat luas. Jika kualitas kerja terus ditingkatkan, maka jasa yang dihasilkan akan semakin berkualitas. Hal ini dikarenakan profesi akuntan adalah profesi yang berlandaskan kepercayaan dari masyarakat. Permintaan terhadap jasa audit oleh berbagai organisasi baik lokal maupun multinasional, merupakan tanggung jawab utama para akuntan professional (Andi

(10)

xi

et al., 2013). Auditor yang memiliki sikap profesionalisme akan melaksanakan pekerjaannya sesuai etika profesinya memberikan arahan jelas akan perilakunya serta memiliki sikap professional (Hamran and Khulida, 2014). Pengimplementasian kinerja yang baikakan mendongkrak auditor melaksanakan pengauditan dengan kenyataan sehingga tercapai pula kualitas kerja yang cemerlang melalui sikap professional (Abdussalam, 2006).

Pada penelitian ini akan lebih berfokus pada pengaruh kepuasan kerja pada sikap profesionalisme auditor yang berimplikasi terhadap kualitas audit (William dan Budiartha, 2015). Penelitian ini melibatkan responden auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Provinsi Bali. Dipilihnya KAP yang berlokasi di Bali sebagai objek penelitian karena Bali merupakan Provinsi dengan banyak perusahaan berhubungan dengan stakeholder internasional dari berbagai negara.

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Apakah fee audit berpengaruh terhadap kualitas audit?

2) Apakah profesionalisme auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?

3) Apakah kepuasan kerja auditor memediasi pengaruh fee audit terhadap kualitas audit?

4) Apakah kepuasan kerja auditor memediasi pengaruh profesionalisme auditor terhadap kualitas audit?

(11)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Untuk mengetahui pengaruh fee audit terhadap kualitas audit.

2) Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme auditor terhadap kualitas audit. 3) Untuk mengetahui peran kepuasan kerja auditor dalam memediasi pengaruh

fee audit terhadap kualitas audit.

4) Untuk mengetahui peran kepuasan kerja auditor dalam memediasi pengaruh profesionalisme auditor terhadap kualitas audit.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian maka kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan pemahaman serta memperluas pengetahuan dan wawasan dilingkungan akademis. Memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya mengenaikepuasan kerja, fee audit, profesionalisme auditor dan kualitas audit.

2) Manfaat praktis

(1) Bagi auditor publik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu masukan atau pertimbangan bagi pihak auditor dalam meningkatkan sikap

(12)

xiii

profesionalisme auditor serta kualitas audit dalam menjalankan tugasnya.

(2) Bagi mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang kepuasan kerja, fee audit, profesionalisme auditor dalam meningkatkan kualitas audit.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab dimana kelima bab tersebut saling berkaitan. Gambaran umum mengenai isi dari masing-masing bab antara lain sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Bab ini menguraikan tentang kajian pustaka dan teori-teori yang relevan dengan penelitian ini yang meliputi teori keagenan, fee audit, profesionalisme, kepuasan kerja, profesi audit, kualitas auditor dan hipotesis penelitian.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang desain penelitian, lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data, sumber data, populasi, sampel, metode penentuan

(13)

sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrument penelitian, uji asumsi klasik dan teknik analisis data.

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum perusahaan, karakteristik responden, deskripsi dari masing-masing variabel yang diteliti, hasil dari pengolahan data penelitian, serta menguraikan mengenai pembahasan hasil penelitian.

BAB V Simpulan dan Saran

Bab ini menguraikan tentang simpulan yang dibuat berdasarkan uraian pada bab sebelumnya serta saran-saran yang nantinya diharapkan dapat berguna bagi penelitian berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda adalah uji regresi linier dengan dua atau lebih variabel independen digunakan untuk meramalkan suatu variabel

 In the anaerobic digestion process, micro-organisms convert complex organic matter to biogas, which consists of methane (CH 4 ) and carbon. dioxide (CO

Reaksi kelompok tani yang tertarik untuk memanfaatkan media televisi sebagai sumber informasi pertanian signifikan dengan persepsi Kelompok tani yang positif

Oleh karena itu, perlu adanya pembentukan klaster industri pada olahan apel terutama pada produk keripik apel untuk meningkatkan daya saing UKM keripik apel di Kota

[r]

Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2018.Dari table tersebut juga kita dapat melihat nilai Odd Ratio (OR) yaitu sebesar3,000.Nilai OR > 1 yang berarti ibu dengan

Hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikansi kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahawa motivasi belajar siswa setelah menggunakan

Objek wisata Pantai Barat mulai dari Natal sampai ke Muara Batang Gadis. mempunyai pantai yang sangat panjang dan sangat landai serta berpasir