Bab 4 : Listrik Dinamis-I
Bab 4 : Listrik Dinamis-I
Fisika Dasar 2
HASIL QUIZ-1
Kelas A B C D E TOTAL
12 TK-2 2 2 4 6 14 28
7% 7% 14% 22% 50%
12 TK-3 4 2 3 6 15 30
13% 7% 10% 20% 50%
12 TK-5 5 2 6 5 15 33
15% 6% 18% 15% 46%
TOTAL 11 6 13 17 44 91
12% 7% 14% 19% 48%
30 61 91
PERTEMUAN TANGGALHARI / MATERI
1 Senin, 11 Maret 2013 Rencana Kuliah
2 18 Maret 2013 BAB I : Listrik Statis-1 (Hukum Coulomb)Responsi : BAB I 3 25 Maret 2013 BAB II: Listrik Statis-2 (Hukum Gauss)Responsi : BAB II
4 1 April 2013 BAB III : Listrik Statis-3 (Potensial Listrik)Responsi : BAB III
5
&
6 (hari ini)
Senin, 8 April 2013
&
Sabtu, 13 April 2013
QUIZ 1 (BAB I, II & III)
BAB IV : Listrik Dinamis-1 (Hukum Ohm, Rangkaian hambatan &
Hukum Kirchoff)
Responsi : BAB IV...
[Sabtu, 13 April 2013, R.4521, 10-12.15/12.15-14.30/14.30-16.45)
7 15 April 2013 BAB V : Listrik Dinamis-2 (Kapasitor & Rangkaian RC) Responsi : BAB V
8 Diatur oleh Jurusan UTS (BAB IV & V)
Arus Listrik
Arus Listrik
• Pada listrik statis, kita selalu membahas muatan yang diam. Pada listrik dinamik muatan dipandang bergerak pada suatu bahan yang disebut konduktor
• Muatan-muatan yang bergerak dalam konduktor disebut elektron bebas (kecuali pada beberapa bahan di mana muatan bebas merupakan muatan positif)
• Elektron bebas adalah elektron yang tidak terikat pada inti atom, atau elektron yang letaknya jauh dari inti sehingga hanya mendapatkan gaya tarik yang kecil saja
Cont.
• Arus listrik, menyerupai arus air di sungai, yang hanya akan mengalir jika terdapat beda potensial gravitasi (beda
ketinggian) pada dua titik dalam sungai.
• Kuat arus listrik (I) didefinisikan sebagai : “Banyaknya muatan yang mengalir dalam satu detik, sehingga secara matematis bisa dirumuskan sebagai :
• Satuan dari kuat arus dalam sistem Internasional (SI) adalah Ampere.
dt dQ (detik)
waktu
(Coulomb) muatan
I)
( Arus
Cont.
• Arus bisa dihasilkan dari berbagai macam sumber, bahkan ada hewan yang mampu menghasilkan arus listrik. Dalam elektronika arus bisa ”dihasilkan” dari sumber tegangan (power supply).
• Arah dari arus listrik berlawanan dengan arah mengalirnya elektron, ketentuan arah arus ini hanyalah merupakan
sebuah kesepakatan yang dilakukan sebelum diketahui bahwa penyebab utama timbulnya arus listrik adalah partikel bermuatan negatif (elektron bebas).
E R
Arah elektron Arah
Berapa cepat arus mengalir?
• Dalam sebuah bahan misalnya tembaga, pada 300 K
memiliki jumlah elektron bebas n = 1029 buah setiap meter
kubiknya.
• Elektron bebas bergerak sangat acak dan bertumbukan satu sama lain dengan kecepatan rata-rata v = 106 m/s
(satu juta meter tiap detiknya).
• Waktu antar tumbukan satu dengan yang lainnya yang dialami sebuah elektron berkisar atara 3x10-14 detik.
Sebuah waktu yang sangat pendek.
• Jika kita memberikan medan listrik pada kawat tembaga misalnya, maka elektron-elektron sesuai dengan hukum
elektrostatik yang pernah kita bahas, akan mengalami gaya Coulomb sebesar :
Cont.
• Akibatnya elektron akan mengalami percepatan mengikuti hukum Newton :
• Jika waktu antar tumbukan adalah , maka kecepatan tumbukan (atau kecepatan drfit) adalah :
• Jika kita substitusikan a dari persamaan (4) dan F dari persamaan (5), maka dihasilkan :
Cont.
• Vd merupakan kecepatan arus listrik (drift velocity).
• Kita akan menghitung seberapa besar kecepatan elektron pada arus listrik ini. Misalkan kita memiliki kawat tembaga sepanjang l = 10 meter, dan pada
ujung-ujungnya kita berikan beda potensial V sebesar 10 Volt. Dengan demikian medan listriknya dapat kita hitung melalui :
Cont.
• Karena massa elektron sekitar 10-30 kg dan muatannya 1,6
x10-19 C, maka jika hitung vd pada kawat tembaga :
• Kecepatan yang sangat rendah dan tidak diduga sebelumnya bukan ? mengingat kecepatan elektron sendiri adalah 106 m/s.
Sehingga untuk menelusuri kawat 10 meter, elektron
memerlukan waktu 10/(5x10-3) = 2000 detik atau sekitar
setegah jam !! jauh lebih lambat dari seekor kura-kura )
d ( , x ( )
v ( x )
x m/ s
19 14 30 3
1 6 10 1
3 10 10
Hambatan (R)
Hambatan (R)
• Ketika “mengalir” dalam suatu kawat konduktor, elektron berhadapan/mengalami rintangan dari molekul-molekul
dan ion-ion dalam konduktor tersebut, sehingga mengalami aliran arus listrik mengalami semacam hambatan.
• Seberapa besar hambatan ini dinyatakan dengan resistansi (hambatan) yang disimbolkan dengan R. Satuan dari
hambatan dalam SI adalah ohm. Besarnya resistansi suatu bahan atau konduktor dengan luas penampang A dan
panjang l serta hambat-jenis (resistivitas) adalah :
A
l
ρ
R
ACont.
• Resistivitas merupakan sifat dari medium. Zat dengan sifat konduktivitas yang baik memiliki resistivitas yang sangat kecil, sedangkan zat yang bersifat isolator sebalikya.
Konduktor Baik 108 10-8 10-2
Cu, Ag, Au
Isolator Baik 10-12-10-16 1012-1016 1020
Kaca, Plastik
Sifat Konduktivitas Konduktivitas Resistivitas R
Cont.
• Resistansi juga merupakan fungsi dari temperatur
(dipengaruhi temperatur) dengan rumusan sebagai berikut :
dengan :
– R = resistansi pada temperatur T
– Ro= resistiansi pada temperatur To (temperatur kamar)
=koefisien temperatur resistansi
• Bagaimana perubahan resistansi terhadap temperatur dapat dilihat pada kurva berikut :
)
T
(T
R
α
R
Cont.
• Berikut ini data resistivitas untuk beberapa bahan pada temperatur kamar (berkisar 20oC) :
Bahan (m) (1/K)
Alumunium 2,8 x 10-8 3,9 x 10-3
Besi 10 x 10-8 5,0 x 10-3
Belerang 1 x 1015
Kaca 1010-1014
Kayu 108-1014
Karet 1013-1016
Karbon 3,5 x103 -0,5 x 10-3
Perak 1,6 x 10-8 3,8 x 10-3
Tembaga 1,7 x 10-7 3,9 x 10-3
Cont.
• Dalam rangkaian listrik komponen yang digunakan sebagai hambatan adalah resistor yang biasa dilambangkan dengan garis zigzag
Cont.
Warna Cincin ke-1
(digit pertama) (digit kedua)Cincin ke-2 Cincin ke-3(pengali) Cincin ke -4(toleransi)
Hitam 0 0 1
Coklat 1 1 10 1 %
Merah 2 2 100 2 %
Jingga 3 3 1000
Kuning 4 4 10000
Hijau 5 5 100000
Biru 6 6 1000000
Ungu 7 7
-Abu-abu 8 8
-Putih 9 9
-Emas - - 0,1 5 %
Perak - - 0,01 10 %
Cont.
merah
Hukum Ohm
Hukum Ohm
• Kita telah mengenal tiga besaran dalam listrik dinamik, yakni kuat arus listrik, tegangan, dan hambatan, atau I, V, dan R.
• Bagaimanakah hubungan ketiga besaran tersebut?
• George Simon Ohm (1789-1854) merumuskan hubungan antara kuat arus listrik (I), hambatan (R) dan beda
Cont.
• pandanglah sebuah kawat konduktor dengan panjang l dan luas penampang A
• Karena berbentuk silinder volume dari dV adalah :
• karena dl adalah jarak yang ditempuh elektron dengan kecepatan Vd dengan waktu 1 detik maka :
A
l
dl dV
dl
A
dV
d
d
1
v
v
Cont.
• Dengan demikian volume perdetik:
• Sehingga banyaknya muatan yang mengalir pada dV setiap detik adalah
• jika kita substitusikan persamaan persamaan untuk vd, maka
diperoleh
• yang berada dalam kurung pada persamaan di atas merupakan sifat bahan dan sering disebut konduktivitas , sehingga :
d
v
A
dV
e d n q v
A
I
Cont.
• karena E=V/l, maka
• karena konduktivitas merupakan kebalikan dari
resistivitas (=1/), maka persamaan di atas menjadi
• bagian di dalam kurung dari persamaan di atas kita ketahui sebagai R (resistansi), sehingga :
AE
I
l AV I
Cont.
• Persamaan ini tidak lain merupakan hukum Ohm.
• Jika digambar dalam grafik,
maka dihasilkan:
R
V
I
RI
V
I V
R= tan
Rangkaian Hambatan
Rangkaian Hambatan
• Rangkaian hambatan diperlukan untuk berbagai tujuan, diantaranya:
– Memperkecil arus
– Memperkecil tegangan
– Memperoleh nilai R yang diinginkan
• Secara umum, rangkaian hambatan (dan rangkaian pada umumnya) dapat dibagi dua kategori, yakni:
– Rangkaian Seri – Rangkaian Paralel
Rangkaian Seri
• Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak memiliki percabangan
• Hambatan total/ekivalen/pengganti dari rangkaian seri: R2 R3 R4 R5
R1
Rangkaian Paralel
• Rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki percabangan sebagai berikut
Pembagi Arus & Tegangan
• Rangkaian paralel disebut juga rangkaian pembagi arus
• Sedangkan rangkaian seri disebut dengan rangkaian pembagi tegangan
VA
VB
VC I
Contoh:
Perhatikan sebuah rangkaian berikut :
E I R
1
R
2
R
3
R
4
I1
I2
Jika diketahui R1=R2=2 ohm, R3=R4 = 4 ohm,
Hukum Kirchoff
Hukum Kirchoff
• Tidak semua rangkaian bisa dianalisis hanya
menggunakan hukum Ohm, misalnya rangkaian berikut:
Hukum I Kirchoff
• Hukum pertama Kirchoff didasari oleh hukum
konservasi energi yang menyatakan bahwa dalam suatu rangkaian tertutup, tegangan yang diperoleh dan tegangan yang
Cont.
• Pada rangkaian di atas, karena loop (kurva melingkar) searah dengan arus, ketika loop melewati E maka terjadi pertambahan potensial, namun saat melewati R yang
terjadi penurunan potensial karena adanya hambatan sehingga berlaku :
• Misalnya jika terdapat dua loop pada rangkaian seperti di bawah :
0
R
I
Cont.
Maka pada loop 1 :
E - I1R1 - I2R2 - I1R3 = 0
pada loop 2 :
- I3R4 – I3R5 - I3R6 + I2R2 = 0
Hukum Kirchoff 2
• Kuat arus I yang masuk dalam suatu titik
percabangan A sama dengan arus yang keluar dari titik percabangan B :
• Berlaku:
3 2
1 B
A
I
I
I
I
Contoh:
• Hitunglah arus yang mengalir