• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

c. Pengukuran Aset Tetap

Biaya administrasi dan biaya umum lainnya sampai dengan aset tersebut dapat dipergunakan untuk operasional telah diakui sebagai suatu komponen biaya aset tetap. Setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian.

Pengukuran aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian asset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Dikarenakan kesiapan sarana dan prasarana yang ada, penyusutan atas aset tetap belum dilakukan untuk menilai suatu aset tetap. Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian kembali, maka aset tetap akan disajikan dengan penyesuaian pada masing-masing akun aset tetap dan dibukukan dalam ekuitas dana pada akun Diinvestasikan Dalam Aset Tetap.

Aset Tetap terdiri dari : 1) Tanah.

Menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai, biaya ini meliputi antara lain harga pembelian serta biaya untuk memperoleh hak, biaya yang berhubungan dengan pengukuran dan penimbunan. Nilai tanah juga meliputi biaya pembelian bangunan tua yang terletak pada sebidang tanah yang dibeli untuk melaksanakan pembangunan sebuah gedung yang baru jika bangunan tua itu dimaksudkan untuk dibongkar.

2) Peralatan dan Mesin

Menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai siap pakai. Peralatan dan mesin yang berasal dari hibah dinilai berdasarkan nilai wajar dari harga pasar atau harga gantinya.

(2)

3) Gedung dan Bangunan

Menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi : harga beli, biaya pembebasan, biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak. Biaya kontruksi yang dicakup oleh suatu kontrak kontruksi akan meliputi harga kontrak yang ditambah dengan biaya tidak langsung lainnya yang dilakukan sehubungan dengan kontruksi dan dibayar pada pihak selain dari kontraktor, biaya ini juga mencakup biaya bagian dari pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola jika ada.

4) Jalan, Irigasi dan Jaringan

Menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi dan jaringan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain biaya perolehan dan biaya-biaya lain sampai dengan jaringan tersebut siap pakai.

5) Aset Tetap Lainnya

Menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap lainnya sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya perolehan aset tetap lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan dengan tepat kedalam aset tetap yang telah disesuaikan sebelumnya. 6) Konstruksi dalam Pengerjaan

Menggambarkan biaya yang diakumulasikan sampai pada tanggal laporan posisi keuangan dari semua jenis aset tetap dalam pengerjaan yang belum selesai dibangun dan dimaksudkan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang. Suatu konstruksi dalam pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan setelah pekerjaan konstruksi tersebut dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai tujuan perolehannya dan dicatat sebesar harga perolehannya.

(3)

E. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEWAJIBAN 1. Definisi

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban diklasifikasikan menjadi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

2. Pengakuan

Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.

3. Pengukuran

Kewajiban dibukukan sebesar nilai nominal. Utang bunga atas utang pemerintah harus dicatat sebesar biaya bunga yang telah terjadi dan belum dibayar. Utang bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar harus diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang berkaitan.

F. KEBIJAKAN AKUNTANSI EKUITAS

Ekuitas Dana merupakan kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dengan kewajiban pemerintah.

Ekuitas Dana terdiri dari :

1. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar (kecuali donasi) dengan kewajiban jangka pendek.

2. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam aset non lancar selain dana cadangan, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang.

3. Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai peraturan perundang-undangan.

(4)

4.4 PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Dalam melaksanakan kebijakan akuntansi, ada beberapa hal khusus yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan yaitu :

a. Belum dilaksanakannya penyusutan atas aset yang dimiliki sebagai pengurang atas penurunan nilai;

b. Pengakuan belanja ke dalam aset sudah meliputi nilai belanja modal dan mencakup belanja lain yang dapat dikapitalisasi ke dalam belanja modal sampai dengan dapat berfungsinya aset yang bersangkutan. Dalam satu kegiatan yang terdiri dari beberapa pos pengadaan barang dan jasa, maka biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dibagi secara proporsional ke dalam masing-masing aset.

c. Penyusunan Laporan keuangan dilakukan dengan konsolidasi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pekalongan.

(5)

BAB V

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

A. PENDAPATAN DAERAH

Penerimaan Pemerintah Kabupaten Pekalongan bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pendapatan Transfer dengan anggaran dan realisasi TA 2014 serta realisasi TA 2013 sebagai berikut :

Pendapatan Daerah :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Pendapatan Asli Daerah 213.752.562.969,00 255.037.017.191,46 119,31 148.550.938.168,61 2 Pendapatan Transfer 1.213.667.735.758,00 1.219.463.619.186,00 100,48 1.089.589.333.534,00 3 Lain-Lain Pendapatan yang sah - - -

-Jumlah Pendapatan Daerah 1.427.420.298.727,00 1.474.500.636.377,46 103,30 1.238.140.271.702,61

Realisasi Pendapatan Daerah TA 2014 sebesar Rp1.474.500.636.377,46 atau 103,30% dari anggarannya sebesar Rp1.427.420.298.727,00, meningkat sebesar Rp236.360.364.674,85 atau 19,09% dibandingkan realisasi TA 2013 sebesar Rp1.238.140.271.702,61 yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pendapatan Asli Daerah

Rekening ini menggambarkan Realisasi Pendapatan Asli Daerah TA 2014 dan 2013 dengan rincian sebagai berikut:

Pendapatan Asli Daerah (PAD) :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Pajak Daerah 29.373.911.000,00 33.064.051.914,00 112,56 28.742.270.403,00

2 Retribusi Daerah 23.298.233.222,00 24.685.432.930,00 105,95 12.628.888.224,00

3 Bagian Laba Perusahaan Daerah 3.559.592.387,00 3.554.592.387,00 99,86 2.275.738.383,

4 Lain-lain PAD yang Sah 157.520.826.360,00 193.732.939.960,46 122,99 104.904.041.158,61

(6)

Realisasi Pendapatan Asli Daerah TA 2014 sebesar Rp255.037.017.191,46 atau 119,31% dari anggarannya sebesar Rp213.752.562.969,00, meningkat sebesar Rp106.486.079.022,85 atau 71,68 % dibandingkan dengan realisasi TA 2013 sebesar Rp148.550.938.168,61 yang dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut :

a. Pajak Daerah

Realisasi Pendapatan Pajak Daerah TA 2014 sebesar Rp33.064.051.914,00 atau 112,56% dari anggarannya sebesar Rp29.373.911.000,00, meningkat sebesar Rp4.321.781.511,00 atau 15,04% dibandingkan realisasi TA 2013 sebesar Rp28.742.270.403,00, dengan penjelasan sebagai berikut :

Pajak Daerah:

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp 1 Hotel 234.540.000,00 331.276.018,00 141,24 128.630.712,00 2 Restoran 997.253.000,00 1.230.281.353,00 123,37 1.118.825.791,00 3 Hiburan 71.685.000,00 101.542.699,00 141,65 75.049.450,00 4 Reklame 297.928.000,00 406.135.682,00 136,32 301.530.463,00 5 Penerangan Jalan 17.200.000.000,00 18.848.747.855,00 109,59 16.209.622.727,00 6 Pajak Parkir 9.580.000,00 10.359.500,00 108,14 8.166.600,00

7 Pajak Mineral Bukan Logam 44.800.000,00 51.163.800,00 114,20 54.051.600,00

8 Pengusahaan Sarang Burung Walet 25.200.000,00 31.900.000,00 126,59 28.400.000,00

9 Pajak Air Tanah 305.925.000,00 319.723.561,00 104,51 305.980.208,00

10 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 8.687.000.000,00 9.423.564.283,00 108,48 8.817.879.102,00

11 BPHTB 1.500.000.000,00 2.309.357.163,00 153,96 1.694.133.750,00

Jumlah 29.373.911.000,00 33.064.051.914,00 112,56 28.742.270.403,00

1. Pajak Hotel

Realisasi Pendapatan Pajak Hotel TA 2014 sebesar Rp331.276.018,00 atau 141,24 % dari anggarannya sebesar Rp234.540.000,00, meningkat sebesar Rp202.645.306,00 atau 157,54% dibandingkan realisasi TA 2013 sebesar Rp128.630.712,00 , dengan perincian sebagai berikut:

(7)

Pajak Hotel :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Hotel Bintang Dua 212.100.000,00 302.666.018,00 142,70 103.600.712,00

2 Hotel M elati Satu 6.600.000,00 7.080.000,00 107,27 7.800.000,00

3 Losmen/Rumah

Penginapan/Pesanggrahan/Hotel/Rumah Kos 15.840.000,00 21.530.000,00 135,92 17.230.000,00

Jumlah 234.540.000,00 331.276.018,00 141,24 128.630.712,00

Pajak Hotel pencapaian 141,24%. Realisasi pendapatan pajak hotel melampaui target yang ditetapkan karena pada tahun 2014 tingkat okupansi kamar hotel meningkat cukup signifikan, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan pajak hotel.

2. Pajak Restoran

Realisasi Pendapatan Pajak Restoran TA 2014 sebesar Rp1.230.281.353,00 atau 123,37% dari anggarannya sebesar Rp997.253.000,00, meningkat sebesar Rp111.455.562,00 atau 9,96% dibandingkan realisasi TA 2013 sebesar Rp1.118.825.791,00, dengan perincian sebagai berikut :

Pajak Restoran :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp 1 Restoran 5.400.000,00 5.500.000,00 101,85 4.050.000,00 2 Rumah M akan 33.790.000,00 39.395.000,00 116,59 27.632.000,00 3 Kafetaria 1.320.000,00 1.100.000,00 83,33 1.210.000,00 5 Katering 798.250.000,00 1.017.048.066,00 127,41 899.859.464,00 6 Warung 26.543.000,00 25.103.000,00 94,57 27.025.500,00 8 Jasa Boga 131.950.000,00 142.135.287,00 107,72 159.048.827,00 Jumlah 997.253.000,00 1.230.281.353,00 123,37 1.118.825.791,00

Pajak Restoran pencapaian 123,37%. Realisasi pendapatan pajak restoran melampaui target yang ditetapkan karena sesuai ketentuan Peraturan Daerah tentang pajak daerah karena adanya penambahan cakupan obyek restoran, yaitu obyek katering, baik yang dinikmati ditempat maupun tidak sehingga meningkatkan jumlah wajib pajak baru yang berdampak pada peningkatan pajak restoran.

(8)

3. Pajak Hiburan

Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan TA 2014 sebesar Rp101.542.699,00 atau 141,65% dari anggarannya sebesar Rp71.685.000,00, meningkat sebesar Rp26.493.249,00 atau 35,30% dibandingkan realisasi TA 2013 sebesar Rp75.049.450,00, dengan perincian sebagai berikut :

Pajak Hiburan :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Pagelaran Kesenian/ M usik/ Tari/ Busana 4.090.000,00 11.849.999,00 289,73 24.922.800,00

2 Karaoke 26.950.000,00 34.435.000,00 127,77 25.500.000,00

3 Sirkus/akrobatik/sulap - 1.550.000,00 100,00

-4 Permainan Bilyar - - 100,00 95.000,00

5 Balap Kendaraan Bermotor 1.500.000,00 2.500.000,00 166,67

-6 Permainan Ketangkasan 2.100.000,00 7.170.000,00 341,43 2.860.000,00

7 Mandi Uap/spa 18.700.000,00 19.943.200,00 106,65 3.400.000,00

8 Pertandingan Olahraga 18.345.000,00 24.094.500,00 131,34 18.271.650,00

Jumlah 71.685.000,00 101.542.699,00 141,65 75.049.450,00

Pajak Hiburan, pencapaian 141,65%. Realisasi pendapatan pajak hiburan melampaui target yang ditetapkan karena terdapat beberapa hiburan yang bersifat insidentil yang mengalami peningkatan frekwensi kegiatan.

4. Pajak Reklame

Realisasi Pendapatan Pajak Reklame TA 2014 sebesar Rp406.135.682,00 atau 136,32% dari anggarannya sebesar Rp297.928.000,00, meningkat sebesar Rp104.605.219,00 atau 34,69% dibandingkan realisasi TA 2013 sebesar Rp301.530.463,00, dengan perincian sebagai berikut :

(9)

Pajak Reklame, pencapaian 136,32%. Realisasi pendapatan pajak reklame melampaui target yang ditetapkan karena pada tahun 2014 terdapat beberapa obyek pajak baru yang terpasang dan adanya peningkatan pajak reklame yang bersifat insidentil yang cukup signifikan.

5. Pajak Penerangan Jalan Umum

Realisasi Pendapatan Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) TA 2014 sebesar Rp18.848.747.855,00 atau 109,59% dari anggaran sebesar Rp17.200.000.000,00 dan meningkat sebesar Rp2.639.125.128,00 atau 16,28% dibandingkan realisasi TA 2013 sebesar Rp16.209.622.727,00.

Pajak Penerangan Jalan :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Pajak Penerangan Jalan PLN 17.200.000.000,00 18.848.747.855,00 109,59 16.209.622.727,00

Jumlah 17.200.000.000,00 18.848.747.855,00 109,59 16.209.622.727,00

PPJU, pencapaian 109,59%. Realisasi pendapatan pajak penerangan jalan melampaui target yang ditetapkan karena adanya kenaikan tarif listrik untuk daya diatas 900 kva secara progresif setiap 2 (dua) bulan, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pajak penerangan jalan umum.

6. Pajak Parkir

Realisasi Pajak Parkir TA 2014 sebesar Rp10.359.500,00 atau 108,14% dari anggarannya sebesar Rp9.580.000,00, meningkat sebesar Rp2.192.353,00 atau 26,85% dibandingkan realisasi TA 2013 sebesar Rp8.166.600,00.

Pajak Parkir :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Pajak Parkir 9.580.000,00 10.359.500,00 108,14 8.166.600,00

Jumlah 9.580.000,00 10.359.500,00 108,14 8.166.600,00

Pajak Parkir, pencapaian 108,14%. Realisasi pendapatan pajak parkir melampaui target karena telah dilakukan sosialisasi secara berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kesadaran untuk membayar pajak parkir.

(10)

7. Pajak Mineral Bukan Logam

Realisasi Pendapatan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan TA 2014 sebesar Rp51.163.800,00 atau 114,20% dari anggarannya sebesar Rp44.800.000,00, menurun sebesar Rp2.887.800,00 atau (5,34%) dibanding realisasi TA 2013 sebesar Rp54.051.600,00.

Pajak Mineral Bukan Logam :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Batu, Pasir, Tanah 44.800.000,00 51.163.800,00 114,20 54.051.600,00

Jumlah 44.800.000,00 51.163.800,00 114,20 54.051.600,00

Penggalian Mineral Bukan Logam dan Batuan, pencapaian 114,20%. Kelebihan target disebabkan adanya potensi pemohon ijin penggalian baru di wilayah kecamatan Talun. Realisasi pajak mineral bukan logam dan batuan TA.2014 sebesar Rp51.163.800,00 menurun dibanding realisasi TA 2013 sebesar Rp54.051.600,00. Realisasi pajak mineral bukan logam dan batuan menurun hal ini disebabkan karena beberapa penambang izin penambangan telah habis dan kesulitan untuk melakukan perpanjangan izin karena adanya moratorium ijin penambangan yang telah habis, sehingga ada beberapa wajib pajak yang tidak beroperasi/tutup.

8. Pajak Sarang Burung Walet

Realisasi Pendapatan Pajak Sarang Burung Walet TA 2014 sebesar Rp31.900.000,00 atau 126,59% dari anggarannya sebesar Rp25.200.000,00, meningkat sebesar Rp3.500.000,00 atau 13,32% dibandingkan realisasi TA 2013 sebesar Rp28.400.000,00.

(11)

Pajak Burung Walet pencapaian 126,59% dengan realisasi TA 2014 sebesar Rp31.900.000,00, meningkat dibanding realisasi TA 2013 sebesar Rp28.400.000,00. Realisasi pajak sarang burung walet mengalami kenaikan karena penagihan yang intensif dari petugas sehingga menghasilkan peningkatan yang cukup signifikan.

9. Pajak air Tanah

Realisasi Pajak Air Tanah TA 2014 sebesar Rp319.723.561,00 atau 104,51% dari anggarannya sebesar Rp305.925.000,00, meningkat sebesar Rp13.743.353,00 atau 4,49% dibandingkan realisasi TA 2013 sebesar Rp305.980.208,00.

Pajak Air Tanah :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Pajak Air Tanah 305.925.000,00 319.723.561,00 104,51 305.980.208,00

Jumlah 305.925.000,00 319.723.561,00 104,51 305.980.208,00

Pajak Air tanah pencapaian 104,51%. Realisasi pajak air tanah TA 2014 sebesar Rp319.723.561,00 meningkat dibanding realisasi TA 2013 sebesar Rp305.980.208,00. Realisasi pendapatan pajak air tanah mengalami kenaikan karena terdapat beberapa wajib pajak baru dan beberapa perusahaan kategori besar mengalami peningkatan pemanfaatan air tanah sehingga pendapatan pajak air tanah mengalamai kenaikan.

10. Pajak Bumi dan Bangunan

Realisasi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan TA 2014 sebesar Rp9.423.564.283,00 atau 108,48% dari anggarannya sebesar Rp8.657.000.000,00. Meningkat Rp605.685.181,00 atau 6,87% dari realisasi TA 2013 sebesar Rp8.817.879.102,00

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 8.687.000.000,00 9.423.564.283,00 108,48 8.817.879.102,00

(12)

Pajak PBB P2 pencapain 108,48%. Realisasi pendapatan pajak bumi dan bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) melampaui target yang telah ditetapkan karena adanya pembenahan/koreksi data base yang ada, melalui pelayananan pembetulan SPPT dan pembuatan peta blok Desa secara bertahap.

11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Realisasi BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) TA 2014 sebesar Rp2.309.357.163,00 atau 153,96% dari anggarannya sebesar Rp1.500.000.000,00, meningkat sebesar Rp615.223.413,00 atau 36,31% dibanding realisasi TA 2013 sebesar Rp1.694.133.750,00.

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 1.500.000.000,00 2.309.357.163,00 153,96 1.694.133.750,00

Jumlah 1.500.000.000,00 2.309.357.163,00 153,96 1.694.133.750,00

Pajak BPHTB tercapai 130,67%. Realisasi bea perolehan hak atas tanah dan bangunan melampai target yang telah ditetapkan karena intensitas jual beli tanah pada tahun 2014 mengalami peningkatan.

b. Pendapatan Retribusi Daerah

Retribusi Daerah merupakan PAD yang tarifnya ditetapkan melalui Perda dan terkait langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Pemungutan dan pengelolaan Pendapatan Retribusi Daerah dilakukan oleh masing-masing SKPD (Dinas/Kantor) sebagai Unit Penghasil dengan anggaran dan realisasi TA 2014 serta realisasi TA 2013 sebagai berikut :

(13)

Realisasi pendapatan retribusi daerah TA 2014 sebesar Rp24.685.432.930,00 atau105,95% dari anggarannya sebesar Rp23.298.233.222,00, meningkat sebesar Rp12.056.544.706,00 atau 95,47% dibandingkan dengan realisasi TA 2013 sebesar Rp12.628.888.224,00.Realisasi masing-masing pendapatan retribusi daerah TA 2014 dan 2013, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Retribusi Jasa Umum

Retribusi Jasa Umum merupakan PAD yang terkait langsung dengan pelayanan umum pemerintahan, dengan rincian sebagai berikut :

Retribusi Jasa Umum :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 16.119.388.247,00 17.399.078.261,00 107,94 4.875.055.348,00

2

Retribusi Penggantian Biaya Kartu Tanda Penduduk

dan Akta Catatan Sipil 51.587.500,00 51.587.500,00 100,00 464.450.000,00

3

Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan

M ayat 8.500.000,00 5.625.000,00 66,18 7.650.000,00

4 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 200.000.000,00 200.220.000,00 100,11 176.367.000,00 5 Retribusi Pelayanan Pasar 3.096.373.000,00 2.895.697.200,00 93,52 2.871.020.900,00 6 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 271.307.000,00 289.568.000,00 106,73 270.520.500,00 7 Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus 36.000.000,00 32.820.000,00 91,17 31.000.000,00 8 Retribusi Pengendalian M enara Telekomunikasi 722.921.275,00 750.782.919,00 103,85 951.378.121,00 9 Retribusi Penyedotan Limbah Cair Industri Kecil 16.000.000,00 13.150.000,00 82,19 15.800.000,00

10 Retribusi Sampah 90.000.000,00 78.191.000,00 86,88 63.461.500,00

Jumlah 20.612.077.022,00 21.716.719.880,00 105,36 9.726.703.369,00

Realisasi retribusi pelayanan umum TA 2014 sebesar Rp21.716.719.880,00 atau 105,36% dari anggarannya sebesar Rp20.612.077.022,00 meningkat sebesar Rp11.990.016.511,00 atau 123,27% dibandingkan dengan realisasi TA 2013 sebesar Rp9.726.703.369,00 dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Pelayanan Kesehatan.

Retribusi pelayanan kesehatan terealisasi sebesar Rp17.399.078.261,00 atau 107,94.% dari anggarannya sebesar Rp16.119.388.247,00. Realisasi pendapatan retribusi pelayanan kesehatan melebihi target, hal ini disebabkan karena pelayanan puskesmas yang semakin baik, maka meningkatkan kunjungan pasien yang akan berobat/pemeriksaan atau rawat inap.

(14)

b. Penggantian Biaya KTP dan Akte Capil

Retribusi penggantian biaya KTP dan Akte Capil terealisasi sebesar Rp51.587.500,00 atau 100,00% dari anggarannya sebesar Rp51.587.500,00. Realisasi pendapatan retribusi penggantian biaya kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil sesuai dengan target anggaran akan tetapi lebih kecil dari tahun sebelumnya karena adanya instruksi Bupati Pekalongan Nomor 1 Tahun 2014 tanggal 26 Februari 2014 tentang pengurusan dan penerbitan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya.

c. Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan mayat.

Retribusi pelayanan pemakaman & pengabuan mayat terealisasi sebesar Rp5.625.000,00 atau 66,18% dari anggarannya sebesar Rp8.500.000,00. Realisasi retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat tidak memenuhi target, hal ini disebabkan karena dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat sifatnya pelayanan insidentil.

d. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum.

Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum terealisasi sebesar Rp200.220.000,00 atau 100,11% dari anggarannya sebesar Rp200.000.000,00. Realisasi pendapatan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum melebihi target dikarenakan adanya titik baru dan adanya tunggakan dari juru parkir yang dibayar pada akhir tahun.

e. Retribusi Pelayanan Pasar.

Retribusi Pelayanan Pasar terealisasi sebesar Rp2.895.697.200,00 atau 93,52% dari anggarannya sebesar Rp3.096.373.000,00. Hal ini disebabkan karena sebagian kios/los banyak yang pasif (tidak berjualan) dan banyak pedagang yang tidak menempati lapak/los yang telah ditentukan serta jumlah pedagang di pasar mengalami penurunan.

f. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.

(15)

bermotor melebihi target dikarenakan seringnya dilaksanakan operasi laik jalan oleh Dinhubkominfo bersama Polres Pekalongan, munculnya kesadaran para pengusaha angkutan untuk melaksanakan pengujian kendaraan dibanding kabupaten/kota yang lain sesuai perda Retribusi Pengujian di Kabupaten Pekalongan tarifnya lebih murah sehingga banyak wajib uji dari daerah lain yang melakukan numpang uji.

g. Retribusi Penyediaan/ penyedotan Kakus.

Retribusi penyediaan/penyedotan kakus terealisasi sebesar Rp32.820.000,00 atau 91,71% dari anggarannya sebesar Rp36.000.000,00. Realisasi pendapatan retribusi penyediaan dan/atau penyedotan kakus tidak mencapai target, hal ini disebabkan karena hanya tersedia 1(satu) unit mobil operasional sedot tinja dan banyaknya jasa pelayanan penyedotan kakus swasta. h. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.

Retribusi Pengendalian Menara Telkom terealisasi sebesar Rp750.782.919,00 atau 103,85% dari anggarannya sebesar Rp722.921.275,00. Realisasi pendapatan retribusi pengendalian menara telekomunikasi melebihi target dikarenakan adanya penambahan jumlah menara dan adanya pembayaran denda retribusi keterlambatan pembayaran tahun lalu.

i. Retribusi Penyedotan Limbah Cair.

Retribusi penyedotan limbah cair industri kecil teralisasi sebesar Rp13.150.000,00 atau 82,19% dari anggarannya sebesar Rp16.000.000,00. Realisasi pendapatan retribusi penyedotan limbah cair industri kecil tidak memenuhi target dikarenakan beberapa pengusaha industri kecil yang disedot limbahnya tidak beroprasi.

j. Retribusi Sampah.

Retribusi sampah terealisasi sebesar Rp78.191.000,00 atau 86,88% dari anggarannya sebesar Rp90.000.000,00. Realisasi retribusi sampah kurang dari target, hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar retribusi sampah dan perlunya sosialisasi tentang retribusi sampah.

(16)

2. Retribusi Jasa Usaha

Retribusi Jasa Usaha merupakan PAD yang terkait pemakaian aset daerah dan/atau penjualan produksi usaha daerah, dengan rincian sebagai berikut :

Retribusi Jasa Usaha :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 599.593.700,00 622.366.860,00 103,80 692.103.800,00 2 Retribusi Pasar Grosir/Pertokoan - - - 3.499.080,00 3 Retribusi Tempat Pelelangan 126.000.000,00 130.996.580,00 103,97 115.468.725,00 4 Retribusi Terminal 285.500.000,00 289.791.000,00 101,50 290.978.000,00 5 Retribusi Tempat Khusus Parkir 134.500.000,00 139.745.000,00 103,90 91.205.000,00 6 Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa 60.000.000,00 60.350.000,00 100,58 60.600.000,00 7 Retribusi Rumah PotongHewan 117.909.000,00 118.228.000,00 100,27 117.920.000,00 9 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 426.000.000,00 421.313.000,00 98,90 392.413.000,00 11 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 44.307.500,00 44.344.000,00 100,08 35.138.000,00 12 Retribusi Sewa Peralatan Outbond - - - 8.550.000,00

13 Retribusi Sewa Mess - - - 11.520.000,00

14 Sewa Gedung/Ruang/Aula Milik Pemda 155.000.000,00 182.290.000,00 117,61 171.075.000,00 15 Sewa Tanah dan Bangunan 46.806.000,00 103.000.150,00 220,06 66.866.250,00

Jumlah 1.995.616.200,00 2.112.424.590,00 105,85 2.057.336.855,00

Realisasi penerimaan jasa usaha TA 2014 sebesar Rp2.112.424.590,00 atau 105,85% dari anggarannya sebesar Rp1.995.616.200,00, meningkat sebesar Rp55.087.735,00 atau 2,68% dibandingkan dengan realisasi TA 2013 sebesar Rp2.057.336.855,00. Dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

Retribusi pemakaian kekayaan daerah terealisasi sebesar Rp 622.366.860,00 atau 103,80% dari anggarannya sebesar Rp599.593.700,00. Realisasi pendapatan retribusi pemakaian kekayaan daerah melebihi target dikarenakan adanya optimalisasi atas pemanfaatan kekayaan daerah dan adanya pekerjaan infrastruktur yang menggunakan peralatan alat berat pada DPU Kabupaten

(17)

b. Retribusi Pasar Grosir/Pertokoan.

Anggaran dan realisasi pendapatan retribusi grosir/pertokoan tahun 2014 tidak ada dikarenakan sudah masuk pada retribusi pemakaian kekayaan daerah.

c. Retribusi Tempat Pelelangan.

Retribusi tempat pelelangan terealisasi sebesar Rp130.996.580,00 atau 103,97% dari anggarannya sebesar Rp126.000.000,00. Realisasi pendaparan retribusi tempat pelelangan melebihi target dikarenakan banyaknya kapal luar daerah yang mendarat di TPI Wonokerto dan jumlah tangkapan mengalami kenaikan.

d. Retribusi Terminal.

Retribusi Terminal terealisasi sebesar Rp289.791.000,00 atau 101,50% dari anggarannya sebesar Rp285.500.000,00. Realisasi pendapatan retribusi terminal melebihi target dikarenakan angkutan awalnya tidak mau masuk ke terminal dan tidak bayar retribusi namun dengan melalui berbagai pendekatan akhirnya mereka mau untuk diarahkan masuk ke terminal sehingga mereka membayar retribusi.

e. Retribusi Tempat Khusus Parkir.

Retribusi Tempat Khusus Parkir terealisasi sebesar Rp139.745.000,00 atau 103,90% dari anggarannya sebesar Rp134.500.000,00. Realisasi pendapatan retribusi tempat khusus parkir melebihi target dikarenakan adanya penambahan titik baru dan meningkatnya jumlah pengunjung puskesmas, obyek wisata linggoasri dan pantai depok yang menggunakan sepeda motor. f. Tempat Penginapan/Pesangrahan/Villa

Retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/villa terealisasi sebesar Rp60.350.000,00 atau 100,58% dari anggarannya sebesar Rp60.000.000,00. Realisasi pendapatan retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/villa melebihi target karena banyaknya pengunjung yang menginap, akan tetapi menurun dari tahun sebelumnya dikarenakan adanya bangunan dan fasilitas villa yang rusak dan memerlukan perbaikan.

(18)

g. Retribusi Rumah Potong Hewan.

Retribusi Rumah Potong Hewan terealisasi sebesar Rp118.228.000.00 atau 100,27% dari anggarannya sebesar Rp117.909.000,00. Realisasi pendapatan retribusi potong hewan melebihi target dikarenakan meningkat nya pengguna jasa rumah potong hewan.

h. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga.

Retribusi tempat rekreasi dan olahraga terealisasi sebesar Rp421.313.000,00 atau 98,90% dari anggarannya sebesar Rp426.000.000,00. Realisasi pendapatan retribusi tempat rekreasi dan olah raga tidak memenuhi target dikarenakan adanya perbaikan kolam renang linggoasri dan tempat rekreasi.

i. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.

Retribusi penjualan produksi usaha daerah terealisasi sebesar Rp44.344.000,00 atau 100,08% dari anggarannya sebesar Rp44.307.500,00. Realisasi pendapatan retribusi penjualan produksi usaha daerah melebihi target dikarenakan adanya peningkatan permintaan/pembelian benih ikan di Balai Benih Ikan Karanganyar dan benih padi dari Balai Pembibitan dan Perbenihan Kampil Wiradesa.

j. Retribusi Sewa Peralatan Outbond.

Retribusi sewa peralatan outbond pada tahun 2014 tidak dianggarkan. Hal ini disebabkan karena untuk pendapatan retribusi sewa peralatan outbond sudah digabungkan ke pendapatan retribusi tempat rekreasi dan olar raga.

k. Retribusi Sewa Mess.

Retribusi sewa mess pada tahun 2014 tidak dianggarkan. Hal ini disebabkan karena karena untuk pendapatan retribusi sewa mess sudah digabungkan pada pendapatan sewa gedung/ruang/aula milik pemda.

l. Retribusi Sewa Gedung/Ruang/Aula Milik Pemda.

Sewa Gedung/Ruang/Aula milik Pemda Kabupaten Pekalongan terealisasi sebesar Rp182.290.000,00 atau 117,61% dari anggarannya sebesar Rp155.000.000,00. Realisasi pendapatan retribusi sewa gedung/ruang/aula

(19)

m. Retribusi Sewa Tanah & Bangunan.

Sewa Tanah dan Bangunan terealisasi sebesar Rp103.000.150,00 atau 220,06% dari anggarannya sebesar Rp46.806.000,00. Realisasi pendapatan retribusi sewa tanah dan bangunan melebihi target dikarenakan optimalisasi sewa tanah dan bangunan.

3. Retribusi Perijinan Tertentu

Retribusi perijinan tertentu merupakan PAD yang terkait dengan fungsi Pemerintah Daerah sebagai regulator dan otorisator untuk memberikan ijin terhadap kegiatan yang dilaksanakan masyarakat, dengan rincian sebagai berikut:

Retribusi Perijinan Tertentu :

TA 2014 TA 2013

Anggaran Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 550.000.000,00 618.811.480,00 112,51 561.198.000,00 2 Retribusi Izin Gangguan/Keramaian 115.250.000,00 164.067.980,00 142,36 243.120.000,00 3 Retribusi Izin Trayek 7.290.000,00 7.409.000,00 101,63 4.090.000,00 4 Retribusi Izin Usaha Perikanan - 475.000,00 100,00 -5 Retribusi Jasa Laboratorium 18.000.000,00 65.525.000,00 364,03 36.440.000,00

Jumlah 690.540.000,00 856.288.460,00 124,00 844.848.000,00

Realisasi penerimaan retribusi perijinan tertentu dalam TA 2014 seluruhnya sebesar Rp856.288.460,00 atau 124,00% dari anggarannya sebesar Rp690.540.000,00, meningkat sebesar Rp11.440.460,00 atau 1,35% dibanding realisasi TA 2013 seluruhnya sebesar Rp844.848.000,00 dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

Retribusi Izin Mendirikan bangunan terealisasi sebesar Rp618.811.480,00 atau 112,51% dari anggarannya sebesar Rp550.000.000,00. Realisasi pendapatan retribusi izin mendirikan bangunan melebihi target dikarenakan sosialisasi perizinan yang dilaksanakan di tiap kecamatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengurus izin mendirikan bangunan (IMB) baik untuk rumah tinggal maupun untuk bangunan usaha.

(20)

b. Retribusi Izin Gangguan/Keramaian.

Retribusi izin gangguan / keramaian terealisasi sebesar Rp164.067.980,00 atau 142,36% dari anggarannya sebesar Rp115.250.000,00. Realisasi pendapatan retribusi izin gangguan/keramaian melebihi target dikarenakan sosialisasi perizinan yang dilaksanakan di tiap kecamatan serta meningkatnya kesadaran masyarakat, khususnya para pengusaha untuk mengurus izin gangguan untuk kegiatan usahanya.

c. Retribusi Izin Trayek

Retribusi Izin Trayek terealisasi sebesar Rp7.409.000,00 atau 101,63% dari anggarannya sebesar Rp7.290.000,00. Realisasi pendapatan retribusi izin trayek meningkat, hal ini disebabkan karena adanya peningkatan jumlah penerbitan ijin insidentil yang melebihi target yang ditetapkan pada masa angkutan lebaran.

d. Retribusi Izin Usaha Perikanan

Retribusi izin usaha perikanan terealisasi sebesar Rp475.000,00 atau 100% dan tidak dianggarkan di tahun 2014. Hal ini disebabkan karena penerbitan dan pemungutan izin usaha perikanan baru dilaksanakan di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu pada tahun 2014 dengan dasar adanya Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2013 tentang Pendelegasian Kewenangan Penandatanganan Perizinan kepada Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu.

e. Retribusi Jasa Laboratorium

Retribusi jasa pengujian alat laboratorium terealisasi sebesar Rp65.525.000,00 atau 364,03% dari anggarannya sebesar Rp18.000.000,00. Realisasi pendapatan retribusi jasa laboratorium melebihi target, hal ini disebabkan karena adanya kegiatan-kegiatan infrastruktur yang diuji di laboratorium DPU.

Referensi

Dokumen terkait

Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 58 menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk

Arus Kas Keluar dari Aktivitas Operasi berasal dari seluruh transaksi Belanja Operasi daerah yang terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang/ Jasa, Belanja Bunga,

Artinya, setiap orang Kristen harus memilih antara percaya bahwa tiap-tiap gereja lokal, seperti Graphe di Sunter, atau Immanuel di Semarang itu tubuh Tuhan Yesus

Hasil penelitian menunjukan 41,1% remaja ekstrovert saat berkomunikasi dengan menggunakan BlackBerry Messenger cenderung tinggi dalam hal jumlah orang yang diajak

Prestasi sendiri memiliki makna hasil dari suatu kegiatan yang memiliki makna, kegiatan yang dilakukan dapat berupa usaha, upaya, menciptakan baik dilakukan

Mengembalikan Posisi Aplikasi | 15 Anda dapat menggunakan monitor dengan model atau resolusi berbeda secara rutin, dan dapat menerapkan tata letak jendela yang

Hasil penelitian adanya penurunan lebih tinggi kondisi depresi lansia dengan harga diri rendah yang mendapatkan terapi kognitif dan senam latih otak (kelompok

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terapi Psikoreligius berpengaruh terhadap penurunan perilaku kekerasan pada pasien Skizofrenia di RSJD Surakarta, Ada perbedaan