PENGARUH PERCEIVED VALUE, HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN BRAND TRUST TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) AYIA KEMASAN 600 ML (STUDI KASUS STKIP PGRI SUMATERA BARAT)
Arti Susila 1, Nora Susanti2, Rika Verawati2
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2
Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat artisusila50@gmail.com
ABSTRACT
The type of research used in this study is descriptive and associative research. Population of this study are consumers who consume drinking water in Packaging Ayia 600 ml in Cooperative STKIP PGRI Sumatera Barat population in this study is not known for sure then to know the implementation of research needs to be established sample. Sampling technique with accidental sampling with the number of samples of 100 people. The instrument used for research is a closed questionnaire. Data analysis technique is multiple linear regression. The results showed 1) There is a positive influence and significant perceived value to the purchase decision. Obtained a tcount of 4.5043> ttable of 1.985. 2) There is a positive and significant influence on price to purchase decision. Obtained a tcount of 6.618> ttable of 1.985. 3) There is a positive and significant effect of product quality on purchasing decision. Obtained a tcount of 9,376> ttable of 1,985. 4) There is a positive and significant influence of brand trust on purchasing decision. Obtained a tcount of 9,376> ttable of 1,985. 5) There is influence Perceived Value, Price, Quality of product, and Brand Trust together have significant effect to purchasing decision. Show that the value of Fcount 46,209> Ftable 2,4674 and significant value 0,000 <α = 0,05. This means H0 is rejected and Ha accepted.
Keywords: Perceived Value, Price, Product Quality, Brand Trust, purchase decision
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan suatu persaingan yang sangat ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis dan reaktif terhadap perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, dan ekonomi.Perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan-kebijakan strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka
dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor yang dapat memberikan value yang lebih besar kepada
costomer.
Bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan tuntutan gaya hidup yang lebih sehat. Penduduk Indonesia mulai menyadari bahwa mengkonsumsi air minum yang sehat jauh
lebih baik daripada jenis lainnya. Permintaan air minum dalam kemasan (AMDK) terus meningkat, rata-rata mencapai sekitar 10 persen per tahun
(www.marsindonesia.com, akses 5 Februari 2016). Berikut Tabel 1 merupakan ukuran pasar (market size) air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia.
Tabel 1. Ukuran pasar (market size) Produk air minum dalam kemasan (amdk) di Indonesia Tahun (MAT Agustus) Nilai (Rp juta) 2014 4.131.260,90 2015 6.398.180,00 2016 7.919.278,40
Sumber :Nielsen Retail Keterangan MAT (Moving Annual Total) Tabel 1 menunjukkan bahwa ukuran
pasar (market size) air minum dalam kemasan (AMDK) mengalami peningkatan setiap tahunnya, yaitu sebesar Rp.6.398.180,00 pada tahun 2015 meningkat Rp.1.521.098,40 dan pada tahun 2016 juga mengalami peningkatan sebesar Rp.7.919.278,40. Hal ini membuktikan bahwa industri air minum dalam kemasan (AMDK) memiliki potensi untuk terus berkembang. Potensi dari peningkatan industri ini tentunya dimanfaatkan oleh perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia untuk bersaing dalam menawarkan keunggulan dari setiap produknya. Persaingan bisnis air minum dalam kemasan saat ini menjadi produsen terbesar di Indonesia.
Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, hanya saja semua proses tersebut tidak semua dilaksanakan oleh
semua konsumen. Berdasarkan tujuan penelitian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yakni konsumen akhir atau individual dan konsumen organisasional atau konsumen industrial. Konsumen akhir terdiri atas individu rumah tangga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga non profit.
Nilai suatu produk/perceived value
merupakan suatu hal yang penting, karena apabila suatu produk tidak mampu menghasilkan nilai pada produk tersebut, maka akan mudah diserang/kalah dengan produk pesaingnya. Nilai suatu produk juga berkaitan erat dengan manfaat fungsional, praktek pembelian, dan penggunaan merek tersebut.
Selain perceived value, pengaruh harga suatu produk juga sangat penting. Jika harga
rendah maka permintaan produk yang ditawarkan meningkat dan jika harga produk semakin tinggi maka permintaan produk semakin rendah. Penetapan harga yang tepat akan mendapatkan perhatian yang besar dari konsumen, jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen maka pemilihan suatu produk akan dijatuhkan pada produk tersebut.
Kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain.
Selain kualitas produk, terbentuknya keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh adanya kepercayaan terhadap sebuah merek. Kepercayaan ditandai adanya keyakinan dalam diri konsumen untuk selalu menggunakan merek produk tertentu. Kepercayaan merek itu sendiri menurut Aaker dan Lasser dalam Wulansari (2013)
brand trust (kepercayaan merek) adalah rasa
aman yang dimiliki oleh seorang konsumen melalui interaksinya dengan merek, yang didasarkan pada persepsi konsumen bahwa merek tersebut dapat dipercaya dan bertanggung jawab untuk kepentingan dan kesejahteraan konsumen.
Hal ini memberikan indikasi bahwa keputusan pembelian konsumen pada Air minum dalam kemasan Ayia 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti masalah ini. berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis memilih judul ”Pengaruh Perceived Value, Harga, Kualitas Produk, dan Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Ayia Kemasan 600 ml (Studi kasus STKIP PGRI Sumatera Barat). Penelitian ini belum pernah dilakukan, untuk itu peneliti mengambil judul tersebut, karena penelitian ini diharapkan dapat menjawab permasalahan air minum dalam kemasan (AMDK) Ayia kemasan 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumbar.
METODOLOGI PENELITIAN
jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain terhadap suatu objek atau wilayah yang diteliti. Sedangkan penelitian Asosiatif adalah suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, yaitu simetris kausal dan interaktif.
Tempat penelitian ini telah dilakukan di Koperasi STKIP PGRI Sumbar dimana objek penelitian akan dilakukan. Waktu penelitiannya dilaksanakan pada bulan Juli 2017.
Populasi dalam penelitian ini terlebih dahulu ditetapkan populasi yang akan dijadikan sebagai fokus penelitian. Populasi merupakan keseluruhan dari unit yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Untuk membuktikan hipotesis yang telah penulis ambil di dalam penelitian ini, yang menjadi populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh konsumen yang telah membeli air minum dalam kemasan merek Ayia di Koperasi STKIP PGRI sumbar.
Pengambilan sampel dilakukan dengan memilih responden agar dapat representative mewakili penelitian ini menggunakan accidental sampling yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel dan orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono 2014). Berdasarkan Roscoe dalam Martono (2010:20), ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500 dan dalam penelitian multivariat (termasuk analisis regresi berganda) maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali atau lebih dari jumlah variabel yang diteliti.
Jumlah variabel dalam penelitian ini sebanyak lima yang terdiri atas merek, harga, kualitas produk, strategi pemasaran dan keputusan pembelian. Oleh karena itu berdasarkan pendapat Roscoue, sampel minimal untuk penelitian ini (5 x 20 = 100), dengan menggunakan lima variabel, dalam satu variabel ditetapkan untuk 20 sampel. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti menetapkan responden sebanyak 100 dengan pertimbangan tingkat kevalidan jawaban responden semakin tinggi.
Teknik accidental sampling ini biasanya dilakukan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Keuntungan dari pada teknik ini adalah terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang diteliti (Arikunto, 2002).
Dalam penelitian ini uji coba instrument dilakukan dengan membagikan angket kepada konsumen yang mengkomsumsi air minum dalam kemasan merek Jeje. Air minum dalam kemasan Jeje adalah produk minuman yang siap minum dalam kemasan. Bahan baku air minum dalam kemasan Jeje sama dengan bahan baku air minum dalam kemasan Ayia.
Sebelum angket di sebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Menurut Ghozali (2011:52) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pernyataan pada
kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pernyataan dinyatakan valid jika
corrected item-total correlation >0,361.
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s alpha minimal 0,60 (Siregar, 2013:77).
Tabel 10. Hasil Uji Validitas
Variabel Keterangan
Valid Tidak Valid
Perceived Value (X1) 7 2
Harga (X2) 8 1
Kualitas Produk (X3) 19 2
Brand Trust (X4) 9 0
Keputusan Pembelian (Y) 15 0
suatu konstruk variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha >0,70. Untuk mengukur reliabilitis
dari suatu instrumen dalam penelitian ini,
peneliti melihat nilai Cronbach
Alpha dengan menggunkan program SPSS
Versi 16.0.
Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Jumlah Item
Pernyataan Cronbach’s alpha Nilai Kritis Kesimpulan Keputusan
Pembelian (Y) 15 0,887 0,70 Reliabel
Perceived Value (X1) 9 0,829 0,70 Reliabel Harga (X2) 9 0,720 0,70 Reliabel Kualitas Produk (X3) 21 0,921 0,70 Reliabel Brand Trust (X4) 9 0,839 0,70 Reliabel
HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Capaian Responden (TCR)
Rata-rata skor jawaban responden untuk keputusan pembelian adalah 3,7 dengan tingkat capaian responden sebesar 74,53% dan dikategorikan baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa secara keseluruhan keputusan pembelian dikategorikan cukup .
Rata-rata skor jawaban responden untuk Perceived value adalah 4,4 dengan tingkat capaian responden sebesar 88,42% dan dikategorikan baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa secara keseluruhan Perceived value dikategorikan baik. Dalam Penelitian Yee dan San (2012) menunjukkan bahwa Perceived Value yang dirasakan oleh konsumen memiliki hubungan positif dengan keputusan pembelian, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
Perceived Value adalah faktor yang
mempengaruhi konsumen akan perhatian tentang kapan mereka ingin membeli.
Penelitian ini sejalan dengan yang Muhammad alfiyan najib (2015) yang mengatakan terdapat pengaruh perceived
value terhadap keputusan pembelian (studi
kasus pada konsumen produk deterjen Merek BOOM di Kabupaten Bojonegoro.
Rata-rata skor jawaban responden untuk harga adalah 3,5 dengan tingkat capaian responden sebesar 70,36 % dan dikategorikan baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa secara keseluruhan harga dikategorikan cukup. Penelitian ini sejalan dengan Rosvita Dua Lembang (2010) harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Artinya semakin kompetitif harga maka semakin tinggi tingkat kemungkinan konsumen dalam memilih produk.
Rata-rata skor jawaban responden untuk kualitas produk adalah 4,2 dengan tingkat capaian responden sebesar 83,66 % dan dikategorikan baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa secara keseluruhan kualitas produk dikategorikan baik. Penelitian ini senada dengan yang dijelaskan Menurut Setyo (2013:187) kualitas produk
merupakan salah satu perangkat utama pemasaran dalam memposisikan dirinya di pasar. Menurut Setyo (2013:188) kualitas produk adalah suatu kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan, kalitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
Rata-rata skor jawaban responden untuk brand trust adalah 4,2 dengan tingkat capaian responden sebesar 84,71% dan dikategorikan baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa secara keseluruhan brand trust dikategorikan baik. Penelitian ini senada dengan yang dijelaskan menurut Aaker dan Lasser dalam Delgado-Ballester dkk (2003:11) konsumen percaya terhadap merek karena adanya perasaan aman yang dihasilkan dari interaksinya terhadap merek dan kepercayaan ini akan berpengaruh langsung terhadap pembelian konsumen pada produk yang sama di masa yang akan datang (Wulansari, 2013).
Hasil Analisis Determinasi (R2)
hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai Adjusted R Square sebesar 0,646 yang artinya 64,6 % perubahan pada variabel dependen (keputusan pembelian)
dapat dijelaskan oleh variabel independen). Sedangkan sisanya sebesar 35,4 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Hasil Uji t
a. Hipotesis 1, Perceived Value berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Ayia 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat. Untuk variabel Perceived Value diperoleh nilai thitung sebesar 4,5043 > ttabel sebesar 1,985 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan perceived value terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Ayia 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat b. Hipotesis 2, Harga berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian air dalam kemasan Ayia 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat. Untuk variabel harga diperoleh nilai thitung sebesar 6,618 > ttabel sebesar 1,985 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian air
minum dalam kemasan Ayia 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat. c. Hipotesis 3, terdapat kualitas produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian air dalam kemasan Ayia di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat. Untuk variabel kualitas produk diperoleh nilai thitung sebesar 9,376 > ttabel sebesar 1,985 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Ayia 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat d. Hipotesis 4, terdapat brand trust
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian air dalam kemasan Ayia di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat. Untuk variable brund trust diperoleh nilai thitung sebesar 9,376 > ttabel sebesar 1,985 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa brand trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Ayia 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumbar.
Hasil Uji F
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabeldi atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 46,209 > Ftabel 2,4674 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Perceived Value, Harga, Kualitas produk, dan Brand Trust secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian air dalam kemasan Ayia di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa 1. Terdapat pengaruh pengaruh positif
dan signifikan perceived value terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Ayia 600 ml, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,828 dan diperoleh nilai thitung sebesar 4,5043 > ttabel sebesar 1,985 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan perceived value terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Ayia 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan harga terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Ayia 600 ml, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,952 dan diperoleh nilai thitung sebesar 6,618 > ttabel sebesar 1,985 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian air dalam kemasan Ayia 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kualitas produk terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Ayia 600 ml. Diperoleh nilai koefisien sebesar 0,812 dan diperoleh diperoleh nilai thitung sebesar 9,376 > ttabel sebesar 1,985 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian air dalam kemasan Ayia 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat
4. Terdapat pengaruh pengaruh positif dan signifikan brand trust terhadap
keputusan pembelian air minum dalam kemasan Ayia 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumbar. Diperoleh nilai koefisien sebesar 0,754 dan nilai thitung sebesar 9,376 > ttabel sebesar 1,985 dengan nilai signifikan 0,000 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa brand trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian air dalam kemasan Ayia 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat.
5. Terdapat pengaruh Perceived Value, Harga, Kualitas produk, dan Brand
Trust secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian air dalam kemasan Ayia 600 ml di Koperasi STKIP PGRI Sumatera Barat. menunjukkan bahwa nilai Fhitung 46,209 > Ftabel 2,4674 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran yang diharapkan dpat bermanfaat untuk meningkatkan keputusan pembelian :
1. Penulis menyarankan kepada perusahaan untuk lebih memperhatikan harga, karena harga merupakan
pertimbangan konsumen ketika membeli.
2. Penulis menyarankan agar perusahaan lebih memperhatikan lagi tentang kualitas produk dari air kemasan Ayia baik itu dari segi rasa dan kemasan. 3. Penulis menyarankan kepada
perusahaan supaya lebih memperhatikan lagi bagaimana produknya bisa bertahan dalam waktu yang lama tampa merubah rasa dan warna.
4. Penulis menyarankan agar perusahaan lebih mengedepankan tindakan dalam menangani setiap situasi yang dialami pembeli.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik (Bumi
Aksara). Jakarta..
Dewita, Hia. Y. (2012). Pengaruh Bauran
Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian Minyak Goreng Sari Murni.
Jurnal of Economic and Economic (Vol.1 No.1). Hlm. 138-143.
Kotler, Philip, K. K. L. (2008). Manajemen
Pemasaran (13th ed.). Erlangga.
Novemy triyandari nugroho. (2015). analisis pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian air mineral kemasan, 8(April).
Utami, whidya christina. (2006). manajemen
ritel. jakarta: Salemba Empat.
Saldy Zhaskia. 2012. Pengaruh Brand Trust,
Perceived Value, dan Constumer
Satisfaction Terhadap Loyality pada Pelanggan Klinik Kecantikan Natassya Skin Care di Kota Surabaya.
Yazia, Vivil. 2014. Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Iklan Terhadap
Keputusan Pembelian Handpone
Blackberry (Studi Kasus Blackberry Center Veteran Padang). Jurnal of Economica and Economica (Vol.2 No.2). Hlm. 165-173).