• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA BPH MIGAS TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA BPH MIGAS TAHUN 2016"

Copied!
188
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

BPH MIGAS TAHUN 2016

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI

(BPH MIGAS)

Gedung BPH Migas Jalan Kapten Piere Tendean No. 28, Jakarta 12710 Telp: 5255500, Fax: 5223210

(2)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 i

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja BPH Migas disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis, Pelaporan Kinerja dan reviu atas Laporan Kinerja, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja ini dimaksudkan untuk bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih

(Good Governance,) juga sebagai pertanggungjawaban BPH Migas kepada

stakeholders. Tujuan disusunnya Laporan Kinerja BPH Migas adalah untuk meningkatkan kinerja BPH Migas dalam pengaturan dan pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian BBM dan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa.

Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas tahun 2016 memiliki 5 Indikator Kinerja yaitu Pertama adalah Jumlah Peraturan/Juklak/Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM dengan target sebanyak 3 Laporan dan realisasi sebanyak 3 Laporan atau 100%. Kedua adalah Jumlah Perencanaan Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dengan target sebanyak 3 Laporan dan realisasi sebanyak 3 Laporan atau 100%. Ketiga adalah Jumlah Pelaksanaan Pengaturan dan Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM dengan target sebanyak 6 Laporan dan realisasi sebanyak 6 Laporan atau 100%. Keempat adalah Jumlah

(3)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 ii Pengelolaan Data Informasi dan Sistem Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dengan target sebanyak 4 Laporan dan realisasi sebanyak 4 Laporan atau 100%. Kelima adalah Jumlah Pengelolaan Dukungan Manajemen Bidang BBM dengan target sebanyak 2 Laporan dan realisasi sebanyak 2 Laporan atau 100%. Total anggaran tahun 2016 pada Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas adalah sebesar Rp. 28.066.794.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 20.411.207.331,- atau 72,72%,. Realisasi anggaran sebesar 72,72% hal ini dikarenakan pada kegiatan dengan kode mata anggaran kegiatan 1929.001 yaitu Peraturan/Juklak/Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM terdapat alokasi anggaran yang diblokir (Self Blocking) sebesar Rp. 7.429.307.000,- yang merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Langkah-Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2016 dengan DIPA BPH Migas 2016 yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan pada tanggal 31 Oktober 2016. Jika dana self blocking tersebut tidak diperhitungkan pada pagu anggaran, maka realisasi anggaran Direktorat BBM secara keseluruhan adalah sebesar 98,90%.

Direktorat Gas Bumi memiliki 6 Indikator Kinerja yaitu :

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN (IKK) TARGET PAGU

Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

1 Pengaturan, Penetapan dan

Pengawasan Hak Khusus

Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa

2 SK 2.818

2 Pengaturan, Penetapan dan

Pengawasan Pemanfaatan

Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

1 SK 1.963

3 Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi

12 Bulan Layanan

(4)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 iii

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN (IKK) TARGET PAGU

Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

4 Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pelaporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

1 Tarif 1.392

5 Ketetapan Harga Gas Bumi Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil

2 Harga Gas

0.753

6 Pengawasan Pengusahaan

Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa

1 Laporan 4.562

Adapun capaian kinerja tahun 2016 untuk Penetapan Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa sebanyak 1 (satu) Badan Usaha yaitu PT Mitra Energi Gas Sumatera di Sumatera Selatan dan Hak Khusus Niaga Gas Bumi Melalui Pipa sebanyak 10 (sepuluh) Badan Usaha yaitu PT Bayu Buana Gemilang, PT Mutiara Energy, PT Berkah Usaha Energy, PT Gazcomm Energi, PT Pasundan Resources, PT Sinergi Patriot Bekasi, PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk, PT Sadikun Niagamas Raya dan PT Indogas Kriya Dwiguna. Untuk Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa terdapat 2 (dua) penetapan yaitu PT Kalimantan Jawa Gas dan PT Rabana Gasindo Usama. Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa sebanyak 1 (satu) Badan Usaha yaitu PT Pertamina Gas dan untuk penyampaian laporan Akun Pengaturan Tahun Buku 2015 yang telah diverifikasi sebanyak 9 (sembulan) Badan Usaha yaitu PT Energasindo Heksa Karya, PT Pertamina Gas, PT PDPDE Gas, PT Majuko Utama Indonesia, PT Kalimantan Jawa Gas, PT Transportasi Gas Indonesia, PT Rabana Gasindo Usama, PT Gasindo Pratama Sejati dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk. Sedangkan Jaringan Gas Kota terdapat 13 (tiga belas) Kota/Kabupaten yang telah ditetapkan yaitu Kabupaten Bekasi, Bulungan, Ogan Ilir, Sidoarjo, Subang, Sorong, Kota Lhokseumawe, Pekanbaru, Sengkang, Lhoksukon, Prabumulih, Jambi dan

(5)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 iv Tarakan. Realisasi Volume penjualan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa tahun 2016 adalah 282.479.885,2803 MMBTU dan Realisasi Volume

Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa tahun 2016 adalah

1.471.750.080,7641 MSCF. Pengawasan Badan Usaha dilakukan terhadap 26 (dua puluh enam) Badan Usaha Niaga dan 11 (sebelas) Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Sampai dengan 31 Desember 2016 total akumulasi panjang pipa dalam pembangunan dan terpasang adalah sebesar 10.186,98 KM (akumulasi panjang pipa sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar 9.169,49 KM). Untuk infrastruktur pipa transmisi Gas Bumi, ruas pipa BELAWAN - KIM - KEK, ruas pipa Porong-Grati, ruas pipa Muara Karang-Muara Tawar, ruas pipa Sungai Gelam (Jambi) telah selesai 100%.

Pagu kegiatan Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan pada Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa tahun 2016 adalah sebesar Rp. 15.778.331.000,- dengan realisasi anggaran dari tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 adalah Rp. 11.538.417.724,- atau 75,40% (dengan self blocking) atau

Sekretariat BPH Migas memiliki 12 Indikator Kinerja yaitu Pertama, iuran badan usaha ditargetkan sebanyak Rp 900 Miliyar dengan realisasi sebanyak Rp 1.083 Miliyar atau 120,33%. Kedua, layanan perencanaan ditargetkan sebanyak 12 bulan layanan dengan realisasi 100%. Ketiga, evaluasi kegiatan ditargetkan sebanyak 3 laporan dengan realisasi 4 laporan atau 133%. Keempat, laporan keuangan yang menargetkan 1 laporan dengan realisasi 4 laporan atau 400%. Kelima, regulasi bidang hilir migas ditargetkan 6 regulasi realisasi 17 regulasi atau mencapai 283%. Keenam, layanan pertimbangan hukum ditargetkan 12 bulan layanan dengan realisasi 100%. Ketujuh, layanan kehumasan ditargetkan 12 bulan layanan realisasi 100%. Kedelapan, Layanan Kepegawaian, Organisasi, Ketatalaksanaan, dan Kerumahtanggan dengan target 12 bulan layanan dan realisasi 100%. Kesembilan, Layanan Pengelolaan Sistem Data Informasi yang menargetkan

(6)
(7)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 vi

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN EKSEKUTIF ……….. i

DAFTAR ISI .……….. vi

DAFTAR GAMBAR……… vii

DAFTAR TABEL……… viii

DAFTAR GRAFIK ………. x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BPH Migas... 1

1.2. Gambaran Umum Kegiatan Hilir Migas...………. 2

1.3. Fungsi dan Tugas Pokok...………. 4

1.4. Struktur Organisasi ...……….. 5

1.5. Sumber Daya BPH Migas ... 10

1.6. Peran BPH Migas Sebagai Regulator ... 11

BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis ...………... 12 2.1.1 Visi ... 12 2.1.2 Misi... 12 2.1.3 Tujuan... 12 2.1.4 Sasaran... 13 2.2 Perjanjian Kinerja... 13

2.2.1 Perjanjian Kinerja Eselon I... 13

2.2.2 Perjanjian Kinerja Eselon II... 14

2.3 Rencana Kinerja Tahunan... 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pengukuran Kinerja………...…………... 18

3.2. Evaluasi Ketetapan Indikator Kinerja...………... 21

3.3. Hasil Pengukuran Kinerja dan Analisis Capaian Kinerja.…. 23 3.3.1 Direktorat Bahan Bakar Minyak... 27

3.3.2 Direktorat Gas Bumi... 96

3.3.3 Sekretariat... 152

BAB IV PENUTUP ………. 174 LAMPIRAN

(8)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 vii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1. Struktur Sekretariat dan Direktorat pada Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.

2. Gambar 2. Struktur Organisasi Sekretariat BPH Migas 3. Gambar 3. Struktur Organisasi Direktorat BBM BPH Migas 4. Gambar 4. Struktur Organisasi Direktorat Gas Bumi BPH Migas 5. Gambar 5. Fasilitas Penyimpanan BBM per Provinsi

6. Gambar 6. Peta Sebaran Terminal BBM di Indonesia

7. Gambar 7. Peta Sebaran Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Indonesia

8. Gambar 8. Peta SPBU di Indonesia 9. Gambar 9. Peta SPBKB di Indonesia 10. Gambar 10. Peta SPDN di Indonesia 11. Gambar 11. Peta SPBN di Indonesia 12. Gambar 12. Peta APMS di Indonesia 13. Gambar 13. Homepage SIMPADU

14. Gambar 14. Konten BBM pada Website BPH Migas 15. Gambar 15. Published Perhitungan Harga BBM 16. Gambar 16. Published Daftar Harga BBM

17. Gambar 17. Published Data Kuota BBM

18. Gambar 18. Published Konsumsi BBM Nasional JBT, JBKP dan JBU dari Tahun 2006 - 2016

19. Gambar 19. Fasilitas Pengangkutan BBM 20. Gambar 20. Fasilitas Penyimpanan BBM 21. Gambar 21. Fasilitas Penyalur BBM 22. Gambar 22. Simulasi Cadangan BBM

23. Gambar 23. Daftar Badan Usaha BBM Pemilik NRU BPH Migas 24. Gambar 24. Daftar Merek Dagang Badan Usaha

25. Gambar 25. Skematik pipa (diagram alir city gas) untuk Jargas Sidoarjo

(9)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 viii 26. Gambar 26. Mekanisme pengaliran jaringan gas di Kabupaten Bekasi 27. Gambar 27. Rencana Jalur Pipa Gas Gresik - Semarang Area Timur 28. Gambar 28. Rencana Jalur Pipa Gas Gresik - Semarang Area Barat 29. Gambar 29. Peta Jalur Pipa Ruas Transmisi Gresik – Semarang

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan BPH Migas Tahun 2016 2. Tabel 2. Pengukuran Kinerja BPH Migas Tahun 2016

3. Tabel 3. Pengukuran Pencapaian Sasaran

4. Tabel 4. Fasilitas Penyimpanan PT Pertamina (Persero) 5. Tabel 5. Stok BBM PT Pertamina (Persero) per 31 Desember

6. Tabel 6. Penugasan Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Tertentu tahun 2016

7. Tabel 7. Perbandingan penugasan Kuota Penugasan JBT Badan Usaha tahun 2016

8. Tabel 8. Penugasan Badan Usaha Jenis BBM Tertentu tahun 2017 9. Tabel 9. Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Khusus Penugasan

tahun 2016

10. Tabel 10. Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Khusus Penugasan tahun 2017

11. Tabel 11 Realisasi Vs Kuota JBKP 2016

12. Tabel 12. Komposisi Realisasi Penjualan BBM Non PSO Tahun 2016 13. Tabel 13. Lima besar Badan Usaha Non PSO Non PT.Pertamina

(Persero)

14. Tabel 14. Realisasi Vs Kuota JBT 2016

15. Tabel 15. Kuota dan Realisasi Volume Rata-rata Penyaluran JBT Tahun 2016

16. Tabel 16. Volume Impor BBM per Jenis BBM

17. Tabel 17. Jumlah Penyalur JBT PT.Pertamina (Persero) di Daerah Tertinggal, Terluar, dan Perbatasan untuk Tahun 2016

(10)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 ix 19. Tabel 19. Rekapitulasi Jumlah Badan Usaha yang Mendapatkan NRU 20. Tabel 20. Daftar Badan Usaha yang mendapatkan NRU di tahun

2016

21. Tabel 21. Usulan Anggaran dan Kegiatan Output Cadangan Direktorat Gas Bumi T.A. 2016

22. Tabel 22. Revisi Kegiatan Direktorat Gas Bumi T.A 2016

23. Tabel 23. Rincian Revisi Kegiatan Direktorat Gas Bumi T.A 2016 24. Tabel 24. Realisasi Direktorat Gas Bumi T.A. 2016

(1 Januari-31 Desember 2016)

25. Tabel 25. Data Panjang Pipa Transmisi dan Distribusi

26. Tabel 26. Ketetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 27. Tabel 27. Badan Usaha Yang Telah Dilakukan Verifikasi Akun

Pengaturan

28. Tabel 28. SK Pengaturan Akses (Access Arrangement) pada Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi

29. Tabel 29. Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil

30. Tabel 30. Volume Pengangkutan Gas Bumi Tahun 2016 31. Tabel 31. Volume Niaga Gas Bumi Tahun 2016

32. Tabel 32. Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 33. Tabel 33. Biaya O & M per bulan PT Pertagas Niaga

34. Tabel 34. Pagu dan Realisasi Belanja BPH Migas Tahun Anggaran 2016

(11)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 x

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik 1. Status Kepegawaian BPH Migas per 31 Desember 2016

2. Grafik 2. Proyeksi Kebutuhan Cadangan BBM s.d Tahun 2030 berdasarkan Usual Consumption Trend

3. Grafik 3. Proyeksi Kebutuhan Cadangan BBM s.d Tahun 2030 berdasarkan 20% Energy Mixed

4. Grafik 4. Proyeksi Kebutuhan Cadangan BBM s.d Tahun 2030 berdasarkan Skenario RDMP PT Pertamina

5. Grafik 5. Proyeksi Kebutuhan Cadangan BBM s.d Tahun 2030 berdasarkan Skenario Mandatory Reserve 30 days

6. Grafik 6. Persentase alokasi volume Jenis BBM Tertentu per konsumen pengguna

7. Grafik 7. Jumlah Badan Usaha yang Memiliki Volume Penjualan 8. Grafik 8. Volume Penjualan BBM Non PSO

9. Grafik 9. Komposisi Realisasi Penjualan BBM Non PSO Tahun 2013-2016

10. Grafik 10. Volume Realisasi BBM Non PSO PT Pertamina (Persero) Tahun 2013-2016

11. Grafik 11. Pie Chart Realisasi Penjualan BBM Non PSO Tahun 2016 (Berdasarkan Jenis BBM)

12. Grafik 12. Realisasi Penyaluran Jenis BBM Tertentu Tahun 2016 13. Grafik 13. Rata-rata Harga Jual Eceran JBU Januari – September

2016

14. Grafik 14. Penyediaan BBM Impor Badan Usaha Non PSO Tahun 2016

15. Grafik 15. Badan Usaha yang Telah Mendapatkan NRU Tahun 2006-2016

16. Grafik 16. Badan Usaha yang Melakukan Pendaftaran NRU Tahun 2016

17. Grafik 17. Badan Usaha yang Mendapatkan NRU Periode 2006-2016 (Berdasarkan Izin Usahanya)

(12)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 xi 18. Grafik 18. Badan Usaha Pemilik NRU Per 31 Desember 2016

19. Grafik 19. Volume Pengangkutan Gas Bumi Tahun 2016

20. Grafik 20. Prosentase Volume Pengangkutan Gas Bumi Tahun 2016 21. Grafik 21. Volume Niaga Gas Bumi

22. Grafik 22. Prosentase Volume Niaga Gas Bumi Tahun 2016

23. Grafik 23. Prosentase Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 2016 24. Grafik 24. Prosentase Penjualan Gas Bumi Melalui Pipa 2016

25. Grafik 25. Rencana dan Realisasi Belanja BPH Migas Tahun Anggaran 2016

26. Grafik 26. Rencana dan Realisasi Penerimaan Iuran PNBP Badan Usaha Bidang BBM dan Gas Bumi tahun 2011 – 2016

(13)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Dasar Hukum BPH Migas

1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4152);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4253);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4436) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Republik lndonesia Nomor 4996);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2006 tentang Besaran dan Penggunaan Iuran Badan Usaha Dalam Kegiatan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4596);

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2002 tanggal 30 Desember 2002 tentang Pembentukan Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 56/PMK.02/2007 tanggal 5 Juni 2007 tentang Penggunaan Iuran untuk Pembiayaan Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Badan Pengatur;

(14)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 2

7. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 60/KMK.02/2008 tanggal 25 Maret 2008 tentang Persetujuan Penggunaan Sebagai Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Iuran Badan Usaha Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa pada Badan Pengatur.

8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya mineral Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat dan Direktorat pada Badan Pengatur Penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa.

1.2. Gambaran Umum Kegiatan Hilir Migas

Sektor energi dan sumber daya mineral memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional terutama peranan minyak dan Gas Bumi. Kebutuhan minyak dan Gas Bumi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dikarenakan peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan industrialisasi. Pada era perekonomian yang relatif terbuka seperti saat ini, kondisi global turut berdampak terhadap perkembangan nasional khususnya dalam bidang ekonomi. Beberapa perkembangan lingkungan global yang telah mempengaruhi kondisi nasional, antara lain: pergerakan harga minyak dunia, komoditi pangan dan tambang serta pergerakan nilai tukar rupiah. Terkait pengelolaan subsektor minyak dan Gas Bumi, pergerakan harga minyak dunia sangat dominan mempengaruhi kondisi nasional.

Reformasi regulasi di bidang minyak dan Gas Bumi baik di bidang hulu maupun hilir migas, dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, di bidang hilir migas regulasi ini mengatur mengenai kegiatan usaha yang bertumpu pada kegiatan usaha pengolahan, pengangkutan dan/atau niaga. Pengolahan adalah kegiatan memurnikan, memperoleh bagian-bagian, mempertinggi mutu dan mempertinggi nilai tambah minyak bumi dan/atau Gas Bumi, tetapi tidak termasuk pengolahan lapangan. Pengangkutan adalah kegiatan pemindahan minyak bumi, Gas Bumi dan/atau hasil olahannya dari wilayah kerja atau dari tempat penampungan dan pengolahan termasuk pengangkutan Gas

(15)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 3

Bumi melalui pipa transmisi dan distribusi. Penyimpanan adalah kegiatan penerimaan, pengumpulan, penampungan dan pengeluaran minyak bumi dan/atau Gas Bumi. Niaga adalah kegiatan pembelian, penjualan, ekspor, impor minyak bumi dan/atau hasil olahannya termasuk niaga Gas Bumi melalui pipa.

Untuk melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan ketersediaan dan pendistribusian BBM serta pengangkutan Gas Bumi melalui pipa sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 Undang-undang Nomor 22 tahun 2001, bahwa pemerintah memberikan prioritas terhadap pemanfaatan Gas Bumi untuk kebutuhan dalam negeri dan bertugas menyediakan strategis minyak bumi guna mendukung penyediaan BBM dalam negeri yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan pemerintah, pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM yang merupakan komoditas vital dan mengusai hajat hidup orang banyak di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa yang menyangkut kepentingan umum, pengusahaannya diatur agar pemanfaatannya terbuka bagi semua pemakai.

Badan Pengatur Hilir Migas yang selanjutnya disebut BPH Migas terdiri atas Komite dan bidang, yang dimaksud bidang adalah Direktorat BBM, Direktorat Gas Bumi dan Sekretariat, secara sinergi telah melakukan kegiatan pengaturan dan pengawasan yang berupa penyiapan perangkat aturan pelaksanaan yang berupa pedoman, juklak/juknis, perencanaan supply–demand BBM, monitoring serta evaluasi atas kegiatan yang dilakukan oleh Badan Usaha, pembangunan sistem penyediaan dan pendistribusian BBM dan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, verifikasi volume penjualan Bahan Bakar Minyak bersubsidi, sosialisasi tentang pendistribusian jenis Bahan Bakar Minyak tertentu dengan kartu kendali pada daerah tertentu dan rapat koordinasi dengan instansi terkait.

Disamping itu BPH Migas melakukan kerjasama dengan TNI Angkatan Laut untuk melakukan pengawasan, penindakan atas dugaan adanya penyalahgunaan BBM bersubsidi di laut, sedangkan kerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) untuk melakukan penindakan atas dugaan adanya penyalahgunaan BBM

(16)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 4

bersubsidi melalui pengiriman saksi ahli sebagai pelaksanaan penegakan hukum sesuai ketentuan Pasal 50 jo Pasal 55 Undang-undang Nomor 22 tahun 2001.

1.3. Fungsi dan Tugas BPH Migas

Sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Undang Undang Minyak dan Gas Bumi dan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang fungsi dan tugas Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (BPH Migas), adalah melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, dalam suatu pengaturan agar ketersediaan dan distribusi BBM yang ditetapkan Pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri.

Sesuai dengan Pasal 46 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 BPH Migas mempunyai tugas sebagai berikut :

- Ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak; - Cadangan Bahan Bakar Minyak Nasional;

- Pemanfaatan fasilitas pengangkutan dan penyimpanan Bahan Bakar Minyak; - Tarif pengangkutan Gas Bumi melalui pipa;

- Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil; - Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi.

Dari tugas sebagaimana tersebut diatas wewenang yang dimiliki oleh BPH Migas dalam keputusannya yang meliputi :

a. Menetapkan kewajiban Badan Usaha yang akan atau telah melakukan penyediaan dan distribusi BBM di Indonesia untuk melakukan operasi di daerah yang mekanisme pasarnya belum berjalan dan daerah terpencil;

b. Menetapkan volume alokasi cadangan BBM dari masing-masing Badan Usaha sesuai dengan Izin usaha untuk memenuhi cadangan nasional BBM yang ditetapkan pemerintah;

(17)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 5

c. Menetapkan pemanfaatan bersama atas fasilitas pengangkutan dan penyimpanan BBM serta fasilitas penunjangnnya milik Badan Usaha dalam kondisi yang sangat diperlukan dan/atau untuk menunjang optimasi distribusi di daerah terpencil;

d. Menetapkan tarif pengangkutan Gas Bumi melaui pipa sesuai dengan prinsip tekno-ekonomi;

e. Menetapkan harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil dengan mempertimbangkan kemampuan dan daya beli masyarakat;

f. Menetapkan dan memberlakukan Sistem Informasi pengusahaan dan akun pengaturan pada Badan Usaha yang melakukan kegiatan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui pipa;

g. Menyelesaikan perselisihan yang timbul terhadap pemegang hak khusus pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan/atau yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa;

h. Mengusulkan kepada Menteri Keuangan mengenai besaran iuran Badan Usaha yang mempunyai kegaiatan usaha di bidang penyediaan dan distribusi BBM serta pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan menetapkan biaya hak khusus pengangkutan Gas Bumi melalui pipa;

i. Memberikan hak khusus pengangkutan Gas Bumi melalui pipa pada ruas tertentu dari transmisi Gas Bumi dan pada wilayah tertentu dari jaringan distribusi Gas Bumi melalui lelang berdasarkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional.

1.4. Struktur Organisasi BPH Migas

Struktur Organisasi BPH Migas mengacu Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat dan Direktorat pada Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.

(18)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 6

A. Komite, terdiri dari 9 anggota dan 1 anggota merangkap sebagai Ketua Komite/Kepala BPH Migas.

Berdasarkan Kepres Nomor 78/P Tahun 2011 disebutkan bahwa masa jabatan keanggotaan Komite BPH Migas adalah dari tahun 2011 – 2015. Namun karena proses rekrutmen calon komite baru belum selesai, maka masa jabatan tersebut diperpanjang melalui surat nomor 9586/04/MEM.S/2016 tanggal 9 Desember 2016.

Gambar 1.

B. Sekretariat BPH Migas, terdiri dari : - Bagian Perencanaan dan Keuangan; - Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat; - Bagian Umum dan Kepegawaian;

masing-masing Bagian membawahi 3 Sub Bagian; - Kelompok Jabatan Fungsional.

(19)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 7

Sekretariat BPH Migas mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan administrasi kepada BPH Migas, serta koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pelayanan administrasi di lingkungan Sekretariat BPH Migas dan Direktorat.

Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat BPH Migas menyelenggarakan fungsi:

a. Pemberian dukungan administrasi kepada BPH Migas;

b. Koordinasi pelaksanaan kegiatan Sekretariat BPH Migas dan Direktorat; c. Koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, laporan,

akuntabilitas, dan evaluasi kinerja;

d. Pengelolaan administrasi perbendaharaan, iuran Badan Usaha, barang milik Negara, dan urusan akuntansi;

e. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, pengelolaan informasi dan dokumentasi hukum, serta urusan hubungan masyarakat; dan

f. Pengelolaan urusan ketatausahaan, perlengkapan, rumah tangga, kearsipan, keprotokolan, kepegawaian, organisasi dan tata laksana, serta pengelolaan data dan informasi.

(20)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 8

C. Direktorat Bahan Bakar Minyak, terdiri dari :

- Subdirektorat Pengaturan Bahan Bakar Minyak; - Subdirektorat Pengawasan Bahan Bakar Minyak;

- Subdirektorat Pemantauan Cadangan dan Pengelolaan Informasi Bahan Bakar Minyak;

Masing-masing Subdirektorat terdiri dari 2 (dua) seksi; - Kelompok Jabatan Fungsional.

Direktorat Bahan Bakar Minyak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengaturan ketersediaan dan distribusi, dan pemantauan cadangan Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah, serta pengelolaan informasi dan pengawasan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Direktorat Bahan Bakar Minyak menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan perumusan pengaturan dan pedoman ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah;

b. Pelaksanaan pengawasan, pemberian pertimbangan dan rekomendasi hasil pengawasan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah;

c. Pelaksanaan pemantauan cadangan Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah; dan

d. Pengelolaan data dan informasi, registrasi Badan Usaha, serta penyelesaian perselisihan kegiatan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah.

(21)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 9

Gambar 3.

D. Direktorat Gas Bumi, terdiri dari :

- Subdirektorat Pengaturan pemanfaatan fasilitas pengangkutan Gas Bumi melalui pipa;

- Subdirektorat pengaturan akun, tariff dan harga Gas Bumi melalui pipa; - Subdirektorat pengawasan dan pengelolaan informasi Gas Bumi melalui

pipa;

Masing-masing Subdirektorat terdiri dari 2 (dua) seksi; - Kelompok Jabatan Fungsional.

Direktorat Gas Bumi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengaturan hak khusus, pemanfaatan fasilitas pengangkutan, akun pengaturan, tariff, dan harga, serta pengawasan dan pengelolaan informasi kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan niaga Gas Bumi yang memiliki jaringan distribusi.

Direktorat Gas Bumi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan perumusan pengaturan hak khusus dan pemanfaatan fasilitas pengangkutan pada kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan niaga Gas Bumi yang memiliki fasilitas jaringan distribusi;

(22)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 10

b. Penyiapan perumusan akun pengaturan dan tariff pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, dan pengaturan harga Gas Bumi melalui pipa untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil;

c. Pelaksanaan pengawasan kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan niaga Gas Bumi yang yang memiliki fasilitas jaringan distribusi; dan

d. Pengelolaan informasi kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan niaga Gas Bumi yang memiliki fasilitas jaringan distribusi.

Gambar 4.

1.5. Sumber Daya BPH Migas

Sumber daya BPH Migas terdiri dari 9 orang anggota Komite, salah satu anggota komite merangkap Ketua Komite sekaligus sebagai Kepala BPH Migas serta dibantu oleh tenaga operasional sebanyak 155 PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang dipekerjakan dan PTT (Pegawai Tidak Tetap) sebanyak 135.

Kekuatan PNS yang dipekerjakan tersebar di masing-masing unit kerja di lingkungan BPH Migas adalah sebagai berikut :

a. Unit Kerja Sekretariat berjumlah 45 orang; b. Unit Kerja Direktorat BBM berjumlah 63 orang;

(23)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 11

c. Unit Kerja Direktorat Gas Bumi berjumlah 47 orang.

Grafik 1. Status Kepegawaian BPH Migas Per 31 Desember 2016

1.6. Peran BPH Migas Sebagai Regulator

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai pembuat kebijakan pada bidang Hulu – Hilir Migas dan Direktorat Jenderal Migas sebagai perangkat dibawahnya yang melaksanakan regulasi di bidang Hulu Migas dan sebagian Hilir Migas yaitu untuk Bahan Bakar Lain (BBL) dan Gas Bumi Non pipa.

Sedangkan regulator di bidang Hilir Migas yang bertugas mengawasi pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dilakukan oleh Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas).

Sebagai regulator di bidang Hilir Migas, BPH Migas berperan sebagai:

Regulatory Body, membuat aturan main yang sehat, wajar dan transparan.  Supervisory Body, mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha hilir migas.

Dispute Resolution Body, menyelesaikan perselisihan yang timbul dalam kegiatan hilir migas. 0 10 20 30 40 50 60 70 SLTA/D3 S1 S2 S3 Jumlah 1 Komite 0 1 5 3 9 2 Sekretariat 4 32 8 1 45 3 Direktorat BBM 0 48 15 0 63

(24)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 12

BAB II

RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis

Rencana Strategis dalam sistem akuntabilitas kinerja BPH Migas merupakan tahapan awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rencana strategis memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis.

2.1.1. Visi

Terwujudnya penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan meningkatnya pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri melalui persaingan usaha yang wajar, sehat dan transparan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2.1.2. Misi

Melakukan pengaturan dan pengawasan secara independen atas pelaksanaan kegiatan usaha penyediaan dan pendistribusian BBM dan peningkatan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri.

2.1.3. Tujuan

1) Mewujudkan organisasi BPH Migas yang handal, kredibel, dan kuat dalam melakukan pengaturan dan pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM dan mengoptimalkan sistem pengaturan dan pengawasan kegiatan usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa dalam rangka meningkatkan pemanfaatan gas bumi dalam negeri.

2) Mewujudkan BPH Migas yang good governance dan terwujudnya citra BPH Migas yang baik ditingkat nasional dan internasional.

(25)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 13

2.1.4. Sasaran

1) Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI;

2) Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Terwujudnya bisnis hilir gas bumi yang efisien kompetitif, transparan dan sehat; Peningkatan pengembangan infrastruktur gas bumi; Peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri);

3) Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis BPH Migas.

2.2. Perjanjian Kinerja

2.2.1. Perjanjian Kinerja Eselon I

Sasaran Strategis Uraian Satuan Output

Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI Prosentase Pengendalian Kuota Volume Jenis BBM Tertentu Yang Ditugaskan Kepada Badan Usaha

Prosentase 100

Prosentase Peningkatan Volume Konsumsi BBM Non Subsidi Dalam Rangka Menuju Pasar Terbuka Yang Diatur

Prosentase 2

Jumlah Hari Ketahanan Cadangan BBM Nasional dari Masing-masing Badan Usaha

Hari 21 Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

Jumlah Peningkatan

Pengembangan Infrastruktur Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa

Kilometer 10.296

Volume Pengangkutan dan

Niaga Gas Bumi Melalui Pipa MSCF 1.827.423.834 Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis BPH Migas

Indeks Kepuasan Pelayanan BPH Migas Kepada Badan Usaha Pembayar Iuran

Nilai Mutu

(26)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 14

2.2.2. Perjanjian Kinerja Eselon II

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Tersedianya Pengaturan dan penetapan serta

terlaksananya pengawasan penyediaan dan

pendistribusian BBM di seluruh wilayah NKRI

Peraturan/ juklak/ juknis/ SOP bidang

penyediaan dan pendistribusian BBM 3 Laporan Perencanaan pelaksanaan penyediaan dan

pendistribusian BBM

3 Laporan

Pelaksanaan pengaturan dan pengawasan

atas penyediaan dan pendistribusian BBM 6 Laporan Pengelolaan data informasi dan sistem

pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM

4 Laporan

Pengelolaan dukungan manajemen bidang

BBM 2 Laporan

Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha

Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa

2 SK

Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Pemanfaatan Bersama Fasilitas

Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

1 SK

Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi 12 Bulan Layanan

Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pelaporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan

Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

1 Tarif

Ketetapan Harga Gas Bumi Rumah Tangga

dan Pelanggan Kecil 2 Harga Gas

Pengawasan Pengusahaan Transmisi dan

Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa 1 Laporan

Dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan tugas teknis BPH Migas

Iuran Badan Usaha 900 Miliyar

Layanan Perencanaan 12 Bulan Layanan

Evaluasi Kegiatan 3 Laporan

Laporan Keuangan 1 Laporan

Regulasi bidang hilir migas 6 Regulasi

Layanan Pertimbangan Hukum 12 Bulan Layanan

Layanan Kehumasan 12 Bulan Layanan

Layanan Kepegawaian, Organisasi, Ketatalaksanaan, dan Kerumahtanggan

12 Bulan Layanan

Layanan Pengelolaan Sistem Data Informasi 12 Bulan Layanan

Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan

Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 43 Unit

(27)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 15

2.3. Rencana Kinerja TahunanBPH Migas Tahun 2016

Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan BPH Migas Tahun 2016 Sasaran

Strategis (Outcome)

Indikator Kinerja Target

Alokasi Anggaran* (Miliyar Rupiah) Alokasi Anggaran** (Miliyar Rupiah) Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI Peraturan/ juklak/ juknis/ SOP bidang penyediaan dan pendistribusian BBM 3 Laporan 5,39 12,03 Perencanaan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM 3 Laporan 3,71 2,94 Pelaksanaan pengaturan dan pengawasan atas penyediaan dan pendistribusian BBM 6 Laporan 10,06 9,75 Pengelolaan data informasi dan sistem pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM 4 Laporan 2,91 2,18 Pengelolaan dukungan manajemen bidang BBM 2 Laporan 2,93 1,16 Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa

(28)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 16

Sasaran Strategis (Outcome)

Indikator Kinerja Target

Alokasi Anggaran* (Miliyar Rupiah) Alokasi Anggaran** (Miliyar Rupiah) Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

1 SK 1,96 1,66

Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi

12 Bulan

Layanan 2,40 1,96

Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pelaporan Akun Pengaturan

(Regulatory Account) Kegiatan

Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

1 Tarif 1,39 1,27

Ketetapan Harga Gas Bumi Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil

2 Harga

Gas 0,75 0,59

Pengawasan Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa 1 Laporan 4,56 3,77 Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan

Iuran Badan Usaha 900 Miliyar 4,77 4,31 Layanan

Perencanaan

12 Bulan

(29)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 17

Sasaran Strategis (Outcome)

Indikator Kinerja Target

Alokasi Anggaran* (Miliyar Rupiah) Alokasi Anggaran** (Miliyar Rupiah) Tugas Teknis

BPH Migas Evaluasi Kegiatan 3 Laporan 0,70 0,45

Laporan Keuangan 1 Laporan 1,53 1,25

Regulasi bidang hilir

migas 6 Regulasi 1,10 0,69

Layanan

Pertimbangan Hukum

12 Bulan

Layanan 2,79 1,73

Layanan Kehumasan 12 Bulan

Layanan 1,73 1,00 Layanan Kepegawaian, Organisasi, Ketatalaksanaan, dan Kerumahtanggan 12 Bulan Layanan 3,47 2,51 Layanan Pengelolaan Sistem Data Informasi 12 Bulan Layanan 1,16 0,89

Layanan Perkantoran 12 Bulan

Layanan 59,20 58,55

Perangkat Pengolah

Data dan Komunikasi 43 Unit 0,26 0,08

Gedung/ Bangunan 673,92 M2 1,35 8,10

*) Berdasarkan petikan Dipa BPH Migas Nomor SP DIPA-020.14.1.986960/2016 DIPA Awal tanggal 7 Desember 2015 (Belum termasuk Output Cadangan) ** ) Berdasarkan petikan Dipa BPH Migas Nomor SP DIPA-020.14.1.986960/2016

(30)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 18

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja masing-masing indikator kinerja sasaran. Sesuai dengan Rencana Kinerja BPH Migas tahun 2015 terdapat 1 program dan 3 kegiatan serta 3 Sasaran Strategis (Outcome). Secara ringkas sebagaian besar Sasaran Strategis (Outcome) yang telah ditargetkan dapat dicapai, namun demikian masih terdapat sebagian kecil Sasaran Strategis (Outcome) yang tidak berhasil diwujudkan pada tahun 2015 ini. Terhadap sasaran maupun target indikator kinerja yang tidak berhasil diwujudkan tersebut, BPH Migas telah melakukan evaluasi agar terdapat perbaikan penanganan dimasa mendatang.

Pada dasarnya proses monitoring, pengukuran dan evaluasi kinerja dilakukan langsung oleh masing-masing unit kerja utama yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan. Selanjutnya informasi kinerja dari unit-unit kerja tersebut disampaikan kepada Sekretariat BPH Migas untuk dievaluasi lebih lanjut sebelum diteruskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Sekretariat BPH Migas menghimpun data dan informasi kinerja dari Direktorat BBM dan Direktorat Gas Bumi yang merupakan satu kesatuan sebagai bahan utama untuk penyusunan Laporan Kinerja BPH Migas. Melalui proses ini diharapkan adanya upaya-upaya perbaikan kinerja masing-masing unit Eselon II di lingkungan BPH Migas, sehingga target kinerja dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan. Setiap akhir tahun anggaran BPH Migas melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja yang ditandatangani Kepala BPH Migas dan Menteri Enegi dan Sumber Daya Mineral.

(31)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 19

Tabel 2. Pengukuran Kinerja BPH Migas Tahun 2016

Unit Organisasi : Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Tahun Anggaran : 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISA SI % PROGRAM ANGGARAN (Juta Rp) PAGU REALI-SASI % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tersedianya Pengaturan dan penetapan serta terlaksananya pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM di seluruh wilayah NKRI Peraturan/ juklak/ juknis/ SOP bidang penyediaan dan pendistribusian BBM 3 Laporan 3 Laporan 100% Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusi an BBM dan Pengangkut an Gas Bumi Melalui Pipa 12.029,9 4.583,8 38% Perencanaan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM 3 Laporan 3 Laporan 100% 2.942,9 2.908,7 98% Pelaksanaan pengaturan dan pengawasan atas penyediaan dan pendistribusian BBM 6 Laporan 6 Laporan 100% 9.750,4 9.693,9 99% Pengelolaan data informasi dan sistem pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM 4 Laporan 4 Laporan 100% 2.182,5 2.139,5 98% Pengelolaan dukungan manajemen bidang BBM 2 Laporan 2 Laporan 100% 1.160,8 1.141,6 98% Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa

2 SK 11

Laporan 550%

(32)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 20 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISA SI % PROGRAM ANGGARAN (Juta Rp) PAGU REALI-SASI % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 1 SK 2 Laporan 200% 1.663,0 1.662,1 99% Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi 12 Bulan Layanan 12 Layanan 100% Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusi an BBM dan Pengangkut an Gas Bumi Melalui Pipa 1.956,1 1.933,2 98% Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pelaporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 1 Tarif 1 Tarif 100% 1.271,8 1.270,9 99% Ketetapan Harga Gas Bumi Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil 2 Harga Gas 13 Laporan 650% 585,9 585,9 100% Pengawasan Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa 1 Laporan 1 Laporan 100% 3.773,2 3.757,8 99% Dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan tugas teknis BPH Migas Iuran Badan Usaha 900 Miliyar 1.083,18 Miliyar 120% 4.313,4 4.272,6 99% Layanan Perencanaan 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100 753,2 723,7 96% Evaluasi Kegiatan 3 Laporan 4 Laporan 133 454,1 441,4 97% Laporan Keuangan 1 Laporan 4 Laporan 400 1.248,6 1.222,1 97%

(33)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 21 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISA SI % PROGRAM ANGGARAN (Juta Rp) PAGU REALI-SASI % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan tugas teknis BPH Migas Regulasi bidang hilir migas 6 Regulasi 17 Peraturan 283% Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusi an BBM dan Pengangkut an Gas Bumi Melalui Pipa 690,5 678,8 98% Layanan Pertimbangan Hukum 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% 1.731,9 1.724,0 99% Layanan Kehumasan 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% 1.002,6 1.000,1 99% Layanan Kepegawaian, Organisasi, Ketatalaksanaan , dan Kerumahtangga n 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% 2.513,6 2.429,3 96% Layanan Pengelolaan Sistem Data Informasi 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% 888,9 887,8 99% Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100% 58.552.,3 49.428,3 84% Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 43 Unit 8 Unit 18,6 % 79,2 79,2 100% Gedung/ Bangunan 673,92 M2 100% 8.104,4 38,8 0,48 %

Jumlah Anggaran Tahun 2016 : Rp. 123,70 Miliyar Realisasi Pagu Anggaran Tahun 2016 : Rp. 95,45 Miliyar

3.2. Evaluasi Indikator Kinerja

BPH Migas secara keseluruhan terdapat 1 program dan 3 kegiatan serta 3 Sasaran Strategis (Outcome), beserta rangkaian Indikator Kinerja. Untuk mendapatkan manfaat dari proses pengukuran dan evaluasi kinerja maka terhadap ketepatan Indikator Kinerja telah dilakukan evaluasi sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini yang menunjukkan bahwa :

(34)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 22

B. IKU telah cukup untuk mengukur kinerja;

C. Indikator kinerja yang digunakan (untuk mengukur pencapaian sasaran) relevan dengan sasarannya.

Tabel 3. Pengukuran Pencapaian Sasaran SASARAN STRATEGIS (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA KRITERIA RELEV AN MEASUR-ABLE ORIEN-TASI HASIL Tersedianya Pengaturan dan penetapan serta terlaksananya pengawasan penyediaan dan pendistribusia n BBM di seluruh wilayah NKRI

Peraturan/ juklak/ juknis/ SOP bidang penyediaan dan pendistribusian BBM

√ √ √

Perencanaan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM

√ √ √

Pelaksanaan pengaturan dan pengawasan atas penyediaan dan pendistribusian BBM

√ √ √

Pengelolaan data informasi dan sistem pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM

√ √ √

Pengelolaan dukungan manajemen

bidang BBM √ √ √ Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Hak Khusus

Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa

√ √ √

Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

√ √ √

Layanan Manajemen Direktorat

Gas Bumi √ √ √

Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pelaporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

√ √ √

Ketetapan Harga Gas Bumi Rumah

Tangga dan Pelanggan Kecil √ √ √

Pengawasan Pengusahaan

Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa

(35)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 23 SASARAN STRATEGIS (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA KRITERIA RELEV AN MEASUR-ABLE ORIEN-TASI HASIL Dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan tugas teknis BPH Migas

Iuran Badan Usaha √ √ √

Layanan Perencanaan √ √ √

Evaluasi Kegiatan √ √ √

Laporan Keuangan √ √ √

Regulasi bidang hilir migas √ √ √

Layanan Pertimbangan Hukum √ √ √

Layanan Kehumasan √ √ √

Layanan Kepegawaian, Organisasi, Ketatalaksanaan, dan

Kerumahtanggan

√ √ √

Layanan Pengelolaan Sistem Data

Informasi √ √ √

Layanan Perkantoran √ √ √

Perangkat Pengolah Data dan

Komunikasi √ √ √

Gedung/ Bangunan √ √ √

3.3. Hasil Pengukuran Kinerja dan Analisis Capaian Kinerja

Hasil pengukuran kinerja Direktorat BBM sangat berkaitan dengan fungsi BPH Migas yaitu melakukan regulasi, supervisi dan dispute resolusi, regulasi di bidang BBM yaitu :

a. Pelaksanaan dan pengawasan sistem pendistribusian tertutup jenis minyak tanah bersubsidi untuk rumah tangga dan usaha kecil;

b. Pengaturan dan pengawasan atas pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM penerbangan di Bandar Udara (Aviasi);

c. Pedoman penetapan wilayah distribusi niaga Jenis BBM Tertentu;

d. Penugasan Badan Usaha untuk penyediaan dan pendistribusian Jenis BBM Tertentu;

(36)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 24

e. Kewajiban pendaftaran bagi Badan usaha yang melaksanakan kegiatan usaha bahan bakar minyak;

f. Pengaturan dan pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM;

g. Pedoman pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan dan penyimpanan BBM serta fasilitas penunjangnya milik Badan Usaha.

Dalam melakukan pengukuran kinerja Direktorat BBM telah melaksanakan pola pengawasan, antara lain :

A. Pengawasan melalui Pengaturan, meliputi :

- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 01/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Kuota Volume Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Propinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2016 sebagaimana telah diubah 2 (dua) kali, terakhir dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 30/P3JBT/BPH MIGAS /KOM/2016;

- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 02/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Provinsi/Kabupaten/Kota oleh PT Pertamina (Persero) Tahun 2016, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 31/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016;

- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 03/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Provinsi/Kabupaten/Kota oleh PT AKR Corporindo Tbk Tahun 2016 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 32/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016;

- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 35/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2015 tentang Penetapan Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2016 sebagaimana lampiran telah diubah melalui sidang Komite BPH Migas tanggal 19 Desember 2016;

(37)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 25

- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 21/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Alokasi Volume Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk Konsumen Pengguna Kapal Pelayaran Rakyat Tahun 2016;

- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 05/PSO/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Alokasi Voume Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Jenis Minyak Solar (Gas Oil) Untuk Konsumen Pengguna Transportasi Angkutan Umum Berupa Kapal Berbendera Indonesia untuk Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, sebagaimana lampiran telah diubah melalui sidang Komite BPH Migas tanggal 19 Desember 2016;

- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor Nomor 07/PSO/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Alokasi Volume Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Jenis Minyak Solar (Gas Oil) Untuk PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Tahun 2016 sebagaimana lampiran telah diubah melalui sidang Komite BPH Migas tanggal 19 Desember 2016.

B. Pelaksanaan Pengawasan oleh BPH Migas, meliputi :

- Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM PSO (BBM Bersubsidi) yang dilaksanakan oleh Badan Usaha Penugasan;

- Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM Non PSO; - Pengawasan supply-demand di rantai pasok BBM;

- Pengawasan supply-demand BBM pada hari besar;

- Pengawasan Terhadap Harga Jual Eceran BBM sesuai dengan Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM;

- Monitoring dan inventarisasi wilayah penyediaan dan pendistribusian jenis BBM minyak tanah terkait dengan pelaksanaan program konversi minyak tanah ke LPG 3 kg.

C. Kerjasama dengan pihak lain (Pemda/Polri/Kejaksaan/TNI-AL), meliputi : - Pengawasan penyalahgunaan pendistribusian BBM;

- Pengawasan, penyelidikan, penyidikan dan keterangan ahli terhadap tindak pidana penyalahgunaan BBM.

(38)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 26

Direktorat Gas Bumi mempunyai program strategis yaitu melaksanakan pengaturan, penetapan dan pengawasan terhadap kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dengan tujuan untuk meningkatkan pengembangan infrastruktur jaringan pipa Gas Bumi dan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri.

Dalam Penetapan Kinerja Direktorat Gas Bumi Tahun 2016 terdapat 1 (satu) Sasaran Strategis yaitu Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Proses monitoring, pengukuran dan evaluasi kinerja dilakukan langsung oleh masing-masing Subdirektorat di lingkungan Direktorat Gas Bumi BPH Migas yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan

Salah satu tugas pokok dan fungsi Sekretariat BPH Migas adalah penarikan iuran dari Badan Usaha, iuran ini merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pada tahun anggaran 2016 penerimaan iuran dari Badan Usaha mengalami kenaikan dengan nilai yang sangat baik mencapai 169% dari target yang direncanakan. Rencana penerimaan iuran pada tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp. 900 miliyar dan realisasi penerimaan iuran tahun 2016 sebesar Rp. 1.083 Miliyar. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah Badan Usaha yang melaksanakan kegiatan usaha hilir migas dan telah membayar iuran pada tahun 2016 serta hasil rekonsiliasi final tahun sebelumnya yang dibayar oleh Badan Usaha.

Penjelasan mengenai pengukuran kinerja masing-masing Direktorat dan Sekretariat yang ada di BPH Migas dijabarkan sebagai berikut:

(39)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 27

3.3.1 Direktorat Bahan Bakar Minyak

Pencapaian kinerja Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja masing-masing indikator kinerja. Sesuai dengan Rencana Kinerja Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas tahun 2016 terdapat 1 (satu) program dan 1 (satu) kegiatan serta 1 (satu) sasaran strategis. Secara umum sasaran strategis yang dijabarkan dalam indikator kinerja dapat dicapai, namun demikian masih terdapat beberapa hal yang perlu disempurnakan dari pencapaian target sasaran strategis ini. Terhadap sasaran strategis dalam indikator kinerja yang perlu disempurnakan, Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas akan melakukan evaluasi agar terdapat perbaikan program di tahun berikutnya.

Pada dasarnya proses monitoring dan evaluasi kinerja dilakukan langsung oleh masing-masing Subdirektorat di lingkungan Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan. Melalui proses ini diharapkan adanya upaya-upaya perbaikan kinerja masing-masing Subdirektorat di lingkungan Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas, sehingga target kinerja dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan.

I. Jumlah Peraturan/Juklak/Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan

Pendistribusian BBM

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM

ANGGARAN (Rp) PAGU REALISASI % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusia n BBM di Seluruh Wilayah NKRI Jumlah Peraturan/ Juklak/ Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusi an BBM 3 Laporan 3 Laporan 100 Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa

(40)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 28

Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat terlihat bahwa realisasi laporan kegiatan untuk penyusunan Peraturan/ Juklak/ Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM telah memenuhi target dan mencapai 100%.

Realisasi anggaran sebesar 37,80% dikarenakan pada kegiatan Peraturan/Juklak/Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM terdapat alokasi anggaran yang diblokir (Self Blocking) sebesar Rp. 7.429.307.000,- yang merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Langkah-Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2016 dengan DIPA BPH Migas 2016 yang diterbitkan oleh Kemenkeu pada tanggal 31 Oktober 2016. Jika dana self blocking tersebut tidak diperhitungkan pada pagu anggaran, maka realisasi kegiatan ini sebesar 98,85% dan realisasi Direktorat BBM secara keseluruhan adalah 98,90%.

Pencapaian untuk kegiatan ini didukung dengan pelaksanaan kegiatan :

a. Melakukan Penyusunan Peraturan yang terkait dengan Peraturan & Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM, dan

b. Melakukan Evaluasi Peraturan/ Juklak/ Juknis/ SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM

c. Melakukan Persiapan Penerapan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak melalui Sub Penyalur

d. Melakukan Penyiapan Pengaturan, Pengelolaan dan Pengawasan Cadangan BBM Nasional

e. Melakukan Monitoring Cadangan Operasional Badan Usaha dalam Rangka Menjaga Ketahanan Stok BBM

Untuk kegiatan melakukan Penyusunan Peraturan yang terkait dengan Peraturan & Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM maka telah dilakukan penyusunan Laporan kegiatan dan evaluasi Peraturan/ Juklak/ Juknis/ SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM pada tahun 2016 dengan ringkasan keluaran sebagai berikut :

1. Penyusunan Perubahan Peraturan BPH Migas No. 5 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerbitan Surat Rekomendasi dari SKPD Untuk Pembelian

(41)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 29

BBM Jenis Tertentu. Perubahan yang dilakukan terkait dengan perubahan pemberlakuan jenis BBM yang memerlukan rekomendasi SKPD serta pelimpahan wewenang penerbitan rekomendasi tersebut dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah provinsi sebagaimana dimaksud UU RI No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

2. Penyusunan perubahan Peraturan BPH Migas No. 6 Tahun 2015 Tentang Penyaluran Jenis BBM tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan di Wilayah Yang Belum Terdapat Penyalur (Sub Penyalur) dan Penyusunan SOP pelaksanaannya.

Selain melakukan penyusunan Peraturan/ Juklak/ Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM, pada tahun 2016 telah dilakukan pula Koordinasi Persiapan Penerapan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak melalui Sub Penyalur. Kegiatan tersebut didasarkan pada Undang Undang 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 46 ayat (2), Fungsi Badan Pengatur melakukan pengaturan agar ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi yang ditetapkan Pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut BPH Migas telah mengeluarkan Peraturan BPH Migas Nomor 06 Tahun 2015 tentang Penyaluran Jenis BBM Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan pada Daerah yang belum Terdapat Penyalur (sub penyalur). Latar belakang penyusunan peraturan ini berawal dari tersebarnya masyarakat di daerah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan sedangkan jarak dengan titik serah berupa Penyalur yang jumlahnya terbatas dan sebagian besar berada di kota-kota besar (skala keekonomian) dan jaraknya cukup jauh menjangkau masyarakat yang bermukim di daerah pedalaman/pelosok yang juga memerlukan BBM untuk melakukan kegiatannya sehari-hari. Sehingga diperlukan unit/entitas yang menjembatani distribusi BBM dari Penyalur ke masyarakat di pedalaman tersebut. Ditengah kondisi tersebut, kegiatan penyaluran BBM terutama Jenis BBM Tertentu (JBT) telah dilakukan oleh sebagian masyarakat yang melakukan kegiatan jual-beli BBM sedangkan kegiatan tersebut tidak sesuai dengan peraturan perundangan-undangan. Sub penyalur merupakan perwakilan

(42)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 30

konsumen sehingga dengan adanya perwakilan konsumen dapat membuat harga BBM menjadi terjangkau.

Saat ini BPH Migas menjadikan Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai percontohan sub penyalur. Saat ini telah terbangun Sub Penyalur di Kabupaten Kepulauan Selayar yang memenuhi baik syarat teknis maupun syarat safety. Sub Penyalur yang menjadi percontohan ini telah diresmikan pada tanggal 24 Agustus 2016 dan dapat menjadi contoh Kabupaten/Kota yang ada di seluruh wilayah NKRI apabila ingin melakukan penunjukan sub penyalur.

Dengan terbangunnya sub penyalur di Kabupaten Kepulauan Selayar, membuat banyak Pemerintah Kabupaten/Kota juga menginginkan agar di daerahnya terbangun sub penyalur dengan alasan masih sulit dan mahalnya BBM di wilayah Kabupaten/Kota tersebut. Oleh karena itu pada tanggal 3 sd 4 November 2016 BPH Migas mengundang Pemerintah Kabupaten/Kota di 15 Provinsi dengan tujuan memberikan pemahaman mengenai sub penyalur agar penunjukan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah tidak menyimpang dari Peraturan yang berlaku.

Selain itu dalam rangka memenuhi kebutuhan BBM dan menekan harga BBM di wilayah transmigrasi untuk konsumen pengguna usaha pertanian dan usaha perikanan, maka BPH Migas bekerjasama dengan Kementerian Transmigrasi, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perikanan melalui implementasi sub penyalur di wilayah transmigrasi pada tahun 2017. Pada tahap pertama, wilayah transmigrasi yang akan menjadi percontohan adalah wilayah transmigrasi di Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat dan wilayah transmigrasi di Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara. Dengan adanya implementasi sub penyalur di wilayah transmigrasi diharapkan dapat menjamin ketersediaan BBM di wilayah transmigrasi dengan harga yang wajar sehingga mendorong perekonomian di wilayah ini.

Selain penyusunan peraturan dan penerapan Sub Penyalur, pada tahun 2016 BPH Migas juga melakukan monitoring cadangan operasional Badan Usaha dalam rangka menjaga ketahanan stok BBM. Untuk memudahkan Badan Pengatur dalam memonitoring cadangan operasional Badan Usaha maka setiap Badan Usaha pemegang izin usaha Penyimpanan dan pemegang izin usaha Niaga wajib

(43)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 31

menyampaikan laporan kegiatannya kepada Badan Pengatur, hal ini sesuai dengan Pasal 39 Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2004 Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Penyimpanan wajib menyampaikan laporan kepada Menteri mengenai rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan usaha penyimpanan meliputi jenis, jumlah dan/atau mutu komoditas yang disimpan setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu – waktu diperlukan dengan tembusan kepada Badan Pengatur dan Pasal 45 Badan Usaha pemegang izin usaha niaga wajib menyampaikan laporan kepada Menteri mengenai pelaksanaan kegiatan usaha Niaga setiap bulan sekali atau sewaktu – waktu apabila diperlukan dengan tembusan kepada Badan Pengatur. Badan Pengatur melakukan pengaturan dan pengawasan atas pelaksanaan, penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak salah satunya meliputi menetapkan alokasi cadangan Bahan Bakar Minyak dari masing – masing Badan Usaha sesuai dengan Izin Usaha untuk memenuhi cadangan Bahan Bakar Minyak Nasional. Dalam rangka menjalankan fungsi pengaturan dan pengawasannya, BPH Migas belum memfokuskan pengawasan/monitoring mengenai cadangan operasional Badan Usaha.

Kegiatan monitoring ini meliputi kegiatan inventarisasi data sekunder dan pengecekan faslilitas di lapangan mengenai data lokasi, jumlah, jenis BBM dan kapasitas penyimpanan secara sampling, dilakukan rapat koordinasi internal dan/atau dengan stakeholder terkait. Kemudian dilakukan evaluasi dan analisa dari terhadap ketahanan stock BBM Badan Usaha untuk dapat dijadikan informasi sebagai masukan/bahan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan agar dapat menjamin ketersediaan/ pasokan BBM apabila kondisi stok BBM dalam kondisi krisis maupun kritis.

Output kegiatan selama periode pelaksanaan 1 Januari s.d 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

(44)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 32

a. Monitoring fasilitas penyimpanan Badan Usaha Tabel 4.

Fasilitas Penyimpanan PT Pertamina (Persero)

Kabupaten/Kota Jml. Tangki Kapasitas (Liter)

Sabang 17 26.096.124 Lhokseumawe 8 16.133.332 Simeuleu 4 2.159.443 Aceh Barat 6 11.499.532 Banda Aceh 3 291.000 Total 38 56.179.431 Medan 31 140.318.214 Pematang Siantar 4 2.447.573 Sibolga 9 23.684.072 Gunung Sitoli 7 6.384.496 Asahan 13 1.424.050 Deli Serdang 5 17.940.000 Total 69 192.198.405 Dumai 11 17.756.014 Indragiri Hilir 7 10.387.349 Siak 14 33.137.939 Pekanbaru 11 766.000 Total 43 62.047.302 Batam 17 98.583.848 Tanjung Pinang 10 25.504.436 Natuna 13 8.747.727 Bintan 18 192.983.438 Total 58 325.819.449 Batam 3 23.300.000 Padang 19 138.583.108 Total 19 138.583.108 Jambi 16 20.779.197 Total 16 20.779.197 Bengkulu 15 20.263.863 Total 15 20.263.863

(45)

Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 33

Kabupaten/Kota Jml. Tangki Kapasitas (Liter)

Lubuk Linggau 7 4.013.445

Lahat 9 3.050.460

Palembang 15 51.064.132

Ogan Komering Ulu 6 3.117.543

Total 37 61.245.580 Pangkal Pinang 14 20.816.975 Belitung 12 4.677.029 Total 26 25.494.004 Bandar Lampung 14 85.336.513 Total 14 85.336.513 Bandar Lampung 8 15.500.000 Total 8 15.500.000 Cilegon 36 391.705.348 Tangerang 9 118.629.000 Total 45 510.334.348 Jakarta Utara 36 430.924.417 Jakarta Timur 4 8.550.000 Jakarta Selatan 4 400.000 Total 44 439.874.417 Karawang 10 88.147.896 Indramayu 31 601.049.633 Tasikmalaya 10 47.969.446 Bandung 24 157.183.849 Total 75 894.350.824 Cilacap 35 312.526.400 Tegal 10 6.508.403 Boyolali 9 100.357.181 Surakarta 4 399.000 Semarang 22 109.840.695 Total 80 529.631.679 Sleman 27 100.978.158 Total 27 100.978.158 Madiun 19 12.305.456 Surabaya 41 225.820.119

Gambar

Grafik 1. Status Kepegawaian BPH Migas Per 31 Desember 2016  1.6.  Peran BPH Migas Sebagai Regulator
Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan BPH Migas Tahun 2016
Tabel 3. Pengukuran Pencapaian Sasaran  SASARAN  STRATEGIS  (OUTCOME)   INDIKATOR KINERJA  KRITERIA RELEVAN MEASUR-ABLE  ORIEN-TASI  HASIL  Tersedianya  Pengaturan  dan  penetapan  serta  terlaksananya  pengawasan  penyediaan  dan  pendistribusia n BBM di  seluruh  wilayah NKRI
Gambar 11.  Peta SPBN di Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Cara uji ini digunakan untuk menentukan kadar sianida total (CN - -T) setelah contoh uji air dan air limbah terlebih dahulu didestilasi dengan larutan penampung

Pusat Data dan Informasi Pertanian, Departemen Pertanian telah mengembangkan beberapa aplikasi Multimedia Informasi Pertanian dengan berbagai format, yaitu : video

Kegiatan pengamatan atau observasi dilakukan bersama-sama dengan pelaksanaan tindakan berlangsung dibantu oleh orang tua dan pengurus Yayasan Project Jyoti Bali

Mengkaitkan sistem bagihasil dengan jasa tenaga kerja pada usahatani tuan tanah, dengan pengadaan bahan pangan pada harga yang pasti kepada petani penyakap, atau melakukan

Berada di dunia modern yang penuh dengan peranan tekhnologi saat ini, penulis sangat sadar, dakwah melalui media massa amat sangat kental peranannya, namun juga

Berdasarkan Penetapan Pemenang oleh Kelompok Kerja (Pokja) Jasa Konstruksi pada Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Sabu Raijua Tahun

[r]

Sehubungan dengan tahapan proses Seleksi Umum paket Pekerjaan Pengawasan Kegiatan Pengembangan Distribusi Air Minum (DAK IPD) di Kota Jayapura Tahun Anggaran 2017, maka