• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. MAJAPAHIT SECURITIES Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT. MAJAPAHIT SECURITIES Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PT. MAJAPAHIT SECURITIES Tbk

M ENA RA I MP ERI U M, 1 2X FL., SUITE C , KUN INGAN SU PER B LOK

JL. H.R. RASUNA SAID KAV. 1A ., JAKARTA 12980

LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 31 MARET 2012

(2)
(3)

Catatan

31 Maret 2012

31 Desember 2011

(Tidak diaudit)

(Diaudit)

Kas dan setara kas

2d,2d,2m5

20,975,014,448

46,334,221,212

Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan

2b4,7

1,842,128,793

1,838,021,901

Piutang Reverse Repo

2b9,6

20,000,000,000

-Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan

2b4,7b

8,204,439,500

7,705,443,500

Piutang Nasabah Marjin-

setelah dikurangi piutang

2b4,9

8,829,562,125

8,919,874,327

ragu-ragu sebesar nihil.

Piutang Nasabah pihak ketiga-

setelah dikurangi

2b4,9

10,066,109,962

13,566,217,189

piutang ragu-ragu sebesar nihil.

Piutang Perusahaan Efek

2b4,10

-

11,025,000

Biaya dan pajak dibayar dimuka

2n,13

404,575,280

-Penyertaan saham

2f,11

135,000,000

135,000,000

Aset pajak tangguhan - bersih

2n,16c

2,579,922,379

2,255,592,618

Aset tetap - setelah dikurangi

akumulasi

penyusutan tahun 2012 dan 2011 masing-masing

2g,12

1,331,517,808

1,431,887,782

sebesar Rp.102,819,975 dan Rp.4,080,850,609

Aset lain-lain

2b4,14

252,027,512

359,547,696

74,620,297,807

82,556,831,226

JUMLAH ASET

PT MAJAPAHIT SECURITIES Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

(4)

Catatan 31 Maret 2012 31 Desember 2011

(Tidak diaudit) (Diaudit)

LIABILITAS

Hutang Nasabah - pihak ketiga 2c4,15 11,639,473,814 20,501,825,404

Hutang pajak 2n,16 256,758,282 257,241,149

Biaya masih harus dibayar 17 326,759,396 345,168,846

Penyisihan imbalan kerja karyawan 2i,18 2,576,090,188 2,545,868,000

14,799,081,680

23,650,103,399 EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh

720.000.000 saham 19 72,000,000,000 72,000,000,000

Tambahan modal disetor - bersih 2j,20 14,208,453,750 14,208,453,750

Saldo laba

Telah ditentukan penggunaannya 1,200,000,000 1,200,000,000

Belum ditentukan penggunaannya (27,587,237,623) (28,501,725,923)

59,821,216,127 58,906,727,827 74,620,297,807 82,556,831,226 Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS DAN EKUITAS

(5)

Catatan

31-Mar-12

31-Mar-11

Rp

Rp

PENDAPATAN USAHA

Komisi dan jasa perantara perdagangan efek

2k,23

1,836,078,953

1,577,290,350

Laba(rugi) perdagangan efek terealisasi

2k,22

178,664,564

529,437,530

Bunga Marjin dan denda keterlambatan pembayaran

24

589,666,099

620,079,606

Jasa Penjaminan dan penjualan efek

25

-

13,606,930

Penasehat keuangan dan investasi

26

-

-Jumlah Penghasilan Usaha

2,604,409,616

2,740,414,416

BEBAN USAHA

2k,27

2,024,028,602

2,667,122,950

Jumlah Beban Usaha

2,024,028,602

2,667,122,950

LABA (RUGI) USAHA

580,381,014

73,291,466

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

2k

Penghasilan Bunga Deposito dan jasa giro

338,135,795

334,424,683

Provisi dan administrasi bank

(5,734,806)

(4,708,781)

Laba (rugi) selisih kurs - bersih

2m

621,520

(81,366,870)

Lain-lain bersih

(12,939,467)

(6,194,199)

Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih

320,083,042

242,154,833

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

900,464,056

315,446,299

Manfaat(beban) pajak penghasilan

Pajak kini

21.16

(45,891,854)

-Pajak Tangguhan

2n,16

59,916,097

(49,843,638)

LABA BERSIH

914,488,299

265,602,661

Laba (Rugi) komprehensif lain

Efek tersedia untuk dijual

-

-TOTAL LABA RUGI LABA RUGI KOMPREHENSIF

914,488,299

265,602,661

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR

28

1.27

0.37

(Tidak diaudit)

PT MAJAPAHIT SECURITIES Tbk

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

30 MARET 2012 DAN 2011

(6)

Modal Saham Kenaikan (penurunan)

Ditempatkan dan Tambahan Modal Bersih Nilai Wajar Telah Ditentukan Belum ditentukan

Disetor Penuh Disetor - Bersih Portfolio Efek Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas

Rp Rp Rp

Saldo 31 Maret 2011 72,000,000,000 14,208,453,750 (24,471,980,145) 1,100,000,000 8,755,858,670 71,592,332,275

-Dividen (catatan 21) (720,000,000) (720,000,000)

Reklasifikasi saldo laba 100,000,000 (100,000,000)

-Penurunan nilai portfolio efek yang

tersedia untuk dijual - - 24,471,980,145 - - 24,471,980,145 Total rugi komprehensif tahun berjalan - - - (36,437,584,592) (36,437,584,592) Saldo 31 Desember 2011 72,000,000,000 14,208,453,750 - 1,200,000,000 (28,501,725,922) 58,906,727,828

Dividen -

-Reklasifikasi saldo laba - -

-Kenaikan/Penurunan nilai portfolio efek yang

-tersedia untuk jual - - - - - -Total Laba komprehensif tahun berjalan - - - 914,488,299 914,488,299 Saldo 31 Maret 2012 72,000,000,000 14,208,453,750 - 1,200,000,000 (27,587,237,623) 59,821,216,127

(7)

31-Mar-12

31-Mar-11

Rp

Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas bersih dari jasa penjaminan,

jasa penasehat keuangan dan efek diperdagangkan

178,664,564

543,044,460

Penjualan aset keuangan dan wesel tagih

-

10,302,187,500

Pembelian aset keuangan dan wesel tagih

-

(10,817,110,000)

Penghasilan bunga

927,801,894

954,504,289

Pembayaran beban usaha

(2,024,028,602)

(2,667,122,950)

Penerimaan jasa perantara pedagang efek

1,836,078,953

1,577,290,350

Penerimaan piutang lembaga kliring penjaminan

133,697,053,500

171,973,335,500

Penerimaan piutang nasabah

85,886,681,681

143,180,020,471

Pembayaran hutang Lembaga kliring penjaminan

(126,432,675,049)

(155,797,587,000)

Pembayaran hutang Nasabah

(99,596,008,951)

(154,349,015,523)

Pembelian piutang reversed repo

(19,819,835,287)

-Penerimaan(pembayaran) usaha lainya

(10,489,467)

(10,902,980)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi

(25,356,756,764)

4,888,644,117

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

sewa guna usaha

-

(14,321,118)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan

-

(14,321,118)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan aset tetap

-

-Perolehan aset tetap

(2,450,000)

(8,456,550)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

(2,450,000)

(8,456,550)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETAR

(25,359,206,764)

4,865,866,449

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

46,334,221,212

20,615,051,238

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE

20,975,014,448

25,480,917,687

Kas dan setara kas akhir periode terdiri dari :

Kas

5,000,000

5,000,000

Bank

1,589,014,448

4,922,917,687

Deposito

19,381,000,000

20,553,000,000

Jumlah

20,975,014,448

25,480,917,687

(Tidak diaudit)

PT MAJAPAHIT SECURITIES Tbk

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 MARET 2012 DAN 2011

(8)

1. UMUM a. Pendirian perusahaan 1. a) b) c) 2. 3. 4. 5.

PT Majapahit Securities Tbk (Perusahaan) yang dahulu bernama PT Asia Kapitalindo Securities Tbk didirikan berdasarkan akta notaris No. 43 Tanggal 12 Februari 1990 dan Akta Notaris No. 59 Tanggal 21 Maret 1990 yang kedua dibuat oleh dan dihadapan Ny. Maria Kristiana Soeharyo, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian perusahaan ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C2-2049.HT.01.01.TH.1990, tanggal 10 April 1990 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.44 Tambahan No.1978 tanggal 1 Juni 1990.

Anggaran Dasar Perusahaan tersebut diatas telah mengalami beberapa kali perubahan diantaranya adalah sebagai berikut:

Berdasarkan Akta Berita Acara Nomor 117 tanggal 14 Agustus 2000, yang dibuat oleh dan dihadapan Tse Min Suhardi pengganti dari Rahmat Santoso, SH., Notaris di Jakarta, tentang :

Perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi Perusahaan Terbuka dengan merubah seluruh anggaran dasar Perusahaan.

Peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi Rp. 220.000.000.000,- yang terbagi atas 2.200.000.000 saham yang masing-masing bernilai nominal Rp.100. Dari modal tersebut telah diambil oleh PT Asia Sukses Mandiri Sejati sebanyak 416.250.000 atau senilai Rp. 41.625.000.000,- dan PT Bina Utama Nugraha sebanyak 138.750.000 atau senilai Rp. 13.875.000.000 dari jumlah tersebut diatas sebesar Rp. 50.000.000.000 dibayar dengan uang tunai dan sebesar Rp. 5.500.000.000,- diambil dari kapitalisasi laba ditahan.

Perubahan ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C-20201.HT.01-04-TH.2000, tanggal 11 September 2000 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tambahan No. 3912 tanggal 19 Juni 2001.

Berdasarkan Akta Berita Acara Nomor 280 tanggal 30 November 2000, yang dibuat oleh dan dihadapan Tse Min Suhardi pengganti dari Rahmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta, tentang peningkatan modal disetor yang semula Rp. 55.500.000.000,-menjadi Rp. 72.000.000.000,-.

Saham yang akan ditawarkan dijual kepada masyarakat melalui pasar modal adalah 245.000.000 dengan nilai nominal sebesar Rp.

100,-Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 06 tanggal 22 Juli 2008, yang dibuat oleh dan dihadapan Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-73641.AH.01.02. Tahun 2008, tanggal 14 Oktober 2008.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 40 tanggal 26 Agustus 2009, yang dibuat oleh dan dihadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta, dan kemudian diperbaharui dengan Notaris yang sama Akta No. 2 tanggal 3 Mei 2011, tentang pergantian pengurus.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 8 tanggal 19 Mei 2010, yang dibuat oleh dan dihadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta, mengenai perubahan nama Perusahan dari sebelumnya bernama PT. Asia Kapitalindo Securities menjadi PT. Majapahit Securities. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya nomor AHU-33427.AH.01.02.Tahun 2010 tertanggal 2 Juli 2010.

(9)

PT. MAJAPAHIT SECURITIES Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah)

1. UMUM - lanjutan

b Bidang dan Lokasi Usaha

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

d. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

2012 2011

Dewan Komisaris

Komisaris utama : Eddie Wibowo Eddie Wibowo

Komisaris Independen : Sean Carrara Tanuwidjaja Sean Carrara Tanuwidjaja

Komisaris : Jaegopal Hutapea Jaegopal Hutapea

Dewan Direksi

Direktur Utama : - Wim Al Fatih

Direktur : Fitriani Komarsari Fitriani Komarsari

Direktur : Adeleya Dewiyanti Laiman Adeleya Dewiyanti Laiman

2012 2011

Ketua : Sean Carrara Tanuwidjaja Sean Carrara Tanuwidjaja

Anggota : Anton T. Jaelani Ignatia Meniek Kusumaninten

Anggota : Mahfudz Senoadji Mahfudz Senoadji

Internal audit : Diah Pertiwi

-Berdasarkan Pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dalam surat keputusan No.S-1527/PM//2001 Perusahaan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat berjumlah 165.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan berdomisili di Menara Imperium Lantai 12X Metropolitan Kuningan Super blok, Jl. H.R. Rasuna Said Kav 1A, Jakarta 12980.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Nomor 40 tanggal 26 Agustus 2009, yang dibuat oleh dan dihadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta, dan kemudian diperbaharui dengan Notaris yang sama Akta No. 2 tanggal 3 Mei 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

Perusahaan memiliki karyawan tetap per tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebanyak 27 dan 35 karyawan (tidak diaudit).Perusahaan memberikan kompensasi kepada direksi dan komisaris masing - masing sebesar Rp.197.992.203 tahun 2012 dan Rp.326.598.141,- tahun 2011.

Susunan komite audit pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama menjalani usaha sebagai Perusahaan efek antara lain seperti perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan manajer/penasehat investasi. Perusahaan memperoleh izin usaha untuk melakukan aktivitas sebagai perantara perdagangan efek dan penjamin emisi dari Departemen Keuangan dalam Surat Keputusan Nomor 708/KMK.013/1990 dan 709/KMK.013/1990 yang keduanya tertanggal 14 Juni 1990, selanjutnya Perusahaan memperoleh izin usaha dalam bidang perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan manajer investasi dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) masing-masing dalam Surat Keputusan Nomor KEP-05/PM-MI/1993 tanggal 23 Juni 1992, Nomor KEP 271/PM/1992 tanggal 23 Juni 1992 dan No. KEP-KEP-05/PM-MI/1993 tanggal 6 Desember 1993. Pada tanggal 18 Mei 2010 Perusahaa menyampaikan surat pengembalian ijin sebagai manajer investasi yang dimilik sesuai keputusan BAPEPAM dengan nomor KEP-05/PM-MI/1993, sehubungan dengan surat pengembalian ijin tersebut, pada tanggal 20 September 2010 BAPEPAM telah mengeluarkan surat pencabutan izin usaha sebagai manejer investasi dengan nomor S-8109/BL/2010.

(10)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

PSAK No. 1 (revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan

b. Aset keuangan

b.1 Aset Keuangan Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL)

• • •

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (“PSAK”) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000.

Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, telah disusun berdasarkan konsep akuntansi biaya historis dan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas dan beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan penilaian lain seperti dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun yang bersangkutan.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 serta Lampiran Keputusan BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000, "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan".

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Aset keuangan diklasifikasi dalam kategori aset keuangan yang diukur "pada nilai wajar melalui laporan laba rugi" (FVTPL), "investasi hingga jatuh tempo" (HTM), aset keuangan "tersedia untuk dijual" (AFS) dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal.

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok, diperdagangkan, jika:

Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang berlaku efektif pada tahun 2011

Perusahaan melakukan penerapan standar akuntansi dan interpretasi baru atau revisi yang berlaku efektif pada tahun 2011. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

PSAK No. 1 (revisi 2009) menetapkan persyaratan untuk penyajian laporan keuangan secara keseluruhan dan memberikan pedoman untuk struktur dan persyaratan minimum penyajian laporan keuangan.

Laporan utama yang baru, yaitu “laporan laba rugi komprehensif”, telah disajikan dalam laporan keuangan Perusahaan. Perusahaan telah memilih untuk menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban dalam bentuk laporan laba rugi komprehensif.

(11)

PT. MAJAPAHIT SECURITIES Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan b. Aset keuangan - lanjutan

• •

b.2 Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

b.3 Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS)

b.4 Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang

b.5 Metode Suku Bunga Efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Aset keuangan selain aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada pengakuan awal, jika:

Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

Aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau kewajiban atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif rnelekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau kewajiban) ditetapkan sebagai FVTPL.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.

Efek hutang, saham dan reksadana milik Perusahaan yang diperdagangkan pada pasar aktif dan diklasifikasi sebagai AFS dinyatakan pada nilai wajar. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada catatan 6.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi.

Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek dimana perhitungan bunga tidak material.

Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi deposito berjangka, piutang nasabah, piutang lain-lain dan wesel tagih. Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

(12)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan b. Aset keuangan - lanjutan

b.6 Penurunan Nilai Aset Keuangan

• • •

b.7 Reklasifikasi Aset Keuangan

b.8 Penghentian Pengakuan Aset Keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

(13)

PT. MAJAPAHIT SECURITIES Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah)

b.9 Transaksi Repo/Reverse Repo

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan c. Kewajiban Keuangan dan Instrumen Ekuitas

c.1 Klasifikasi Sebagai Kewajiban atau Ekuitas

c.2 Instrumen Ekuitas c.3 Kewajiban Keuangan • • • • •

c.4 Kewajiban Keuangan Lainnya

c.5 Metode Suku Bunga Efektif

c.6 Penghentian pengakuan kewajiban keuangan

Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham.

Kewajiban keuangan diklasifikasi sebagai kewajiban keuangan diukur pada FVTPL atau kewajiban keuangan lainnya. Kewajiban keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika:

Diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau

Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau

Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau

Kewajiban keuangan selain dari kewajiban keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:

Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

Kewajiban keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau kewajiban atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau

Hutang pada lembaga kliring dan penjaminan, hutang nasabah, hutang marjin, pinjaman diterima dan hutang lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur dalam biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif, kecuali hutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran kas di masa datang selama perkiraan umur kewajiban keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.

Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

Perusahaan mengakui liabilitas sebesar nilai pembelian kembali dikurangi beban bunga yang belum

diamortisasi.Transaksi Revese repo dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai penjualan kembali dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi.

(14)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan d. Kas dan setara kas

e. Transaksi Pihak Berelasi

a. 1. 2. 3. b. 1. 2. 3. f. Penyertaan Saham g. Aset Tetap Tahun Kendaraan Peralatan Kantor

Inventaris dan perlengkapan kantor

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas meliputi kas dan bank dan deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, yang tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;

Perusahaan dimana suatu kepentingan substantial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh orang yang diuraikan dalam 3) dan 4) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak - pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa dengan perusahaan telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 yang dimaksud dengan pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya.

memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

Keanggotaan Perusahaan di bursa, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa, dan memberikan hak pada Perusahaan untuk menjalankan usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penerunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan.

Aset tetap yang dikuasai untuk digunakan dalam penyediaan jasa, atau untuk tujuan administrasi, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan apabila terdapat akumulasi rugi penurunan nilai.

4 4 - 8 4 - 8

Taksiran masa manfaaat, nilai residu dan metode penuyusutan di review minimum setiap akhir tahun buku, dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi diterapkan secara prospektif.

Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut :

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada saat terjadinya. Biaya lain yang terjadi setelah pengakuan awal untuk menambah, mengganti sebagian atau memperbaiki aset tetap diakui sebagai aset tetap jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tetap tersebut akan mengalir ke Perusahaan dan biaya aset perolehan aset tetap dapat diukur secara andal. Jika aset tetap tidak digunakan atau dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan keuntungan atau kerugian dari pelepasan aset tetap tersebut diakui pada periode yang bersangkutan.

personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

(15)

PT. MAJAPAHIT SECURITIES Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan h. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

i. Imbalan Pasca Kerja

j. Tambahan Modal Disetor-Bersih

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan

Transaksi efek berikut pendapatan komisi

Jasa penasehat investasi dan penjaminan

Pendapatan dividen dan bunga

Tambahan modal disetor- bersih merupakan selisih antara jumlah tunai yang diterima dari hasil penawaran umum perdana saham perusahaan dengan nilai nominal saham, sebagaimana yang tercantum dalam anggaran dasar perusahaan, setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut (biaya emisi). Biaya emisi saham tidak diamortisasi.

Perdagangan transaksi efek yang lazim dicatat pada tanggal perdagangan, seolah-olah transaksi efek telah diselesaikan. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi efek yang merupakan tanggungan dan risiko Perusahaan dicatat berdasarkan tanggal perdagangan. Transaksi efek pelanggan dilaporkan pada tanggal penyelesaian dan pendapatan komisi dan beban terkait dilaporkan pada tanggal perdagangan. Jumlah piutang dan hutang dari transaksi efek yang belum mencapai tanggal penyelesaian kontrak dicatat bersih pada laporan posisi keuangan.

Pendapatan dari penasehat investasi diakui pada saat jasa diberikan prorata sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Sedangkan jasa penjaminan merupakan imbalan yang diterima perusahaan sebagai penjamin emisi penawaran umum saham. Perusahaan mengakui imbalan pasca-kerja tanpa pendanaan imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 untuk karyawan yang memenuhi persyaratan.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, nilai tercatat aset non-keuangan ditelaah untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut,nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, maka diestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Perhitungan program imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Biaya jasa lalu dibebankan langsung, apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan biaya jasa lalu yang belum diakui, keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui.

Komisi dan biaya terkait kliring dicatat berdasarkan tanggal perdagangan saat terjadinya transaksi efek.

Pendapatan dividen dari investasi diakui pada saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan (dengan ketentuan bahwa besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal).

Pendapatan bunga dari aset keuangan diakui apabila kemungkinan besar manfaat ekonomi akan mengalir ke Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal. Pendapatan bunga diakui atas dasar berlalunya waktu dengan mengacu pada pokok aset keuangan dan suku bunga yang berlaku.

(16)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Beban

l. Laba Per Saham

m. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

n. Pajak Penghasilan

o. Sewa pembiayaan

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.

Pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final disajikan sebagai bagian dari beban pajak.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau hutang pajak.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi yang langsung yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas, maka pajak tangguhan langsung dicatat ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa mengalihkan secara subtantial seluruh manfaat dan resiko kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara subtantial seluruh manfaat dan resiko kepemilkan aset. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Beban pajak atas penghasilan yang telah dikenakan pajak final, diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi

Pada masa awal sewa,lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebagai nilai wajar aset

sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijaksanaan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.

Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasikan dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Pada saat diketahui bahwa kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka beban penjaminan emisi tersebut dibebankan pada laporan laba rugi.

Beban lainnya diakui pada periode saat terjadinya.

Pada tanggal posisi laporan keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian periode yang bersangkutan.

(17)

PT. MAJAPAHIT SECURITIES Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan p. Segmen usaha

3. Instrumen Keuangan

a. Klasifikasi Instrumen Keuangan

2012 2011

Aset keuangan

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Kas dan setara kas 20,975,014,448 46,334,221,212

Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 1,842,128,793 1,838,021,901

Piutang lembaga kliring dan penjaminan 22,380,294,500 17,142,208,000

Piutang marjin 8,829,562,125 8,919,874,327

Piutang nasabah 10,066,109,962 13,566,217,189

Piutang perusahaan efek - 11,025,000

Piutang Reversed Repo 20,000,000,000

-Aset lain -lain 252,027,512 280,652,512

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual

Efek ekuitas -

-Tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal

Penyertaan saham 135,000,000 135,000,000

Jumlah 84,480,137,340 88,227,220,141

2012 2011

Kewajiban keuangan

Kewajiban dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

Hutang lembaga kliring dan penjaminan 14,175,855,000 9,436,764,500

Hutang nasabah 11,639,473,814 20,501,825,404

Beban yang masih harus dibayar 326,759,396 345,168,846

Hutang sewa pembiayaan -

-Jumlah 26,142,088,210 30,283,758,750

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009). “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam Catatan 2.

Klasifikasi aset keuangan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Klasifikasi kewajiban keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, nilai wajar aset keuangan tidak berbeda material dengan nilai tercatatnya.

Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, nilai wajar kewajiban keuangan tidak berbeda material dengan nilai tercatatnya.

Hutang pajak dan kewajiban diestimasi tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006). Biaya dan pajak dibayar dimuka serta pos tertentu yang terklasifikasi dalam aset lain-lain tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006).

Untuk kepentingan unit usaha, Perusahaan digolongkan berdasarkan produk dan jasa dan memiliki 3 (tiga) segmen operasi yaitu segmen Perantara Perdagangan Efek, Penjamin Emisi dan Pendapatan Tetap (fixed income).

(18)

3. Instrumen Keuangan - lanjutan b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

• •

c. Saling Hapus Dari Instrumen Keuangan

4. Kebijakan dan Tujuan Manajemen Risiko Keuangan

a. Risiko Modal

Aset dan kewajiban keuangan dari transaksi efek saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.

Perusahaan mengelola modal ditujukan untuk memastikan kemampuan Perusahaan melanjutkan usaha secara berkelanjutan dan memaksimumkan imbal hasil kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo hutang dan ekuitas. Untuk memelihara atau mencapai struktur modal yang optimal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah pembayaran dividen, pengurangan modal, penerbitan saham baru atau membeli kembali saham beredar, mendapatkan pinjaman baru atau menjual aset untuk mengurangi pinjaman aman.

Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara persyaratan minimum modal kerja bersih seperti yang disebutkan dalam peraturan BAPEPAM-LK No.V.D.5, yang antara lain, menentukan Modal Kerja Bersih Disesuaikan untuk perusahaan efek yang beroperasi sebagai perantara perdagangan efek dan penjamin emisi sebesar Rp 25 miliar. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan terus mengevaluasi tingkat kebutuhan modal kerja berdasarkan peraturan dan memantau perkembangan peraturan tentang modal kerja bersih yang disyaratkan dan mempersiapkan peningkatan batas minimum yang diperlukan sesuai peraturan yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu di masa datang.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2011.

Perusahaan juga diwajibkan untuk mempunyai modal disetor di atas ketentuan yang ditefapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan No.153/PMK.010/2010 tentang kepemilikan saham dan permodalan Perusahaan efek.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah memenuhi persyaratan tersebut.

Perusahaan telah mendokumentasikan kebijakan manajemen risiko keuangannya. Kebijakan yang ditetapkan merupakan strategi bisnis secara menyeluruh dan filosofi manajemen risiko. Keseluruhan strategi manajemen risiko Perusahaan ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan.

Perusahaan beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko keuangan termasuk modal, harga pasar, suku bunga, kredit, dan likuiditas.

Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut:

Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar. Untuk aset keuangan, nilai wajar digunakan harga penawaran, sedangkan untuk kewajiban keuangan digunakan harga permintaan.

Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi dealer untuk instrumen serupa.

Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan dengan menggunakan tingkat bunga pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan.

Instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal, diukur pada biaya perolehan.

(19)

PT. MAJAPAHIT SECURITIES Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah)

4. Kebijakan dan Tujuan Manajemen Risiko Keuangan - lanjutan b. Risiko Harga Pasar

c. Risiko Suku Bunga

d. Risiko Kredit

e. Risiko Likuiditas

Eksposur Perusahaan terhadap risiko harga pasar terutama muncul dari counterparty yang gagal memenuhi kewajibannya atau melalui kesalahan perdagangan dan kesalahan lainnya. Dalam transaksi perdagangan di bursa, Perusahaan bertindak sebagai prinsipal dan kemudian menovasi kontrak tersebut ke nasabah. Kegagalan nasabah menerima perdagangan akan menyebabkan Perusahaan terkena risiko harga pasar.

Perusahaan tidak memiliki eksposur risiko konsentrasi yang signifikan untuk setiap investasi.

Risiko suku bunga arus kas adalah risiko arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar risiko suku bunga adalah risiko nilai wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar. Aset dan kewajiban keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito berjangka, piutang dan hutang marjin, perdagangan hutang jatuh tempo dan pinjaman dari lembaga keuangan. Perusahaan memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan sesuai dengan pasar. Perusahaan belum melakukan lindung nilai yang efektif untuk pinjaman yang suku bunganya mengambang.

Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari counterparty atas kewajiban kontraktual yang mengakibatkan kerugian keuangan kepada Perusahaan. Perusahaan tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Perusahaan memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa perdagangan dengan nasabah yang mempunyai catatan kredit yang baik. Divisi kredit menetapkan batas kredit dan tingkat jaminan untuk klien.

Eksposur risiko kredit Perusahaan berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, Perusahaan memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jenis instrumen diterima Perusahaan atas jaminan tersebut dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa. Klasifikasi utama aset keuangan Perusahaan adalah kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang marjin, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang perusahaan efek, piutang nasabah dan piutang lain-lain. Perusahaan menempatkan dana di lembaga keuangan yang bereputasi.

Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan kewajiban keuangan.

(20)

5. KAS DAN SETARA KAS

2012 2011

Kas 5,000,000 5,000,000

Bank Rupiah

PT. Bank Mandiri (persero) Tbk 612,842,899 925,659,540

PT. Bank Central Asia Tbk 667,038,487 684,632,161

PT. Bank Artha Graha International Tbk 68,549,214 68,634,214

PT. CIMB Niaga Tbk 39,271,107 44,698,963

PT. Bank Internasional Indonesia Tbk. 23,095,342 26,816,687

1,410,797,049 1,750,441,565 US Dollar

PT. Bank Mandiri (persero) Tbk 124,037,039 199,358,240

PT. Bank Artha Graha International Tbk 54,180,360 54,108,120

PT. Bank Mega Tbk -

178,217,399 253,466,360 Deposito on call-Rupiah

PT. Bank Artha Graha International Tbk 15,581,000,000 40,742,656,887

PT. Bank Mandiri (persero) Tbk 3,000,000,000 2,750,000,000

PT. Bank Bukopin Tbk 800,000,000 832,656,400

19,381,000,000

44,325,313,287

Jumlah 20,975,014,448 46,334,221,212

- Deposito on call 3,50% 5,44%

6. PIUTANG REVERSE REPO-pihak ketiga Per 31 Maret 2012

PIHAK EFEK Tanggal Harga Beli Harga Jual

Pembelian

Wanteg UNSP(29.661.500)lbr 15 Maret 2012 15 April 2012 4,956,083,593 5,000,000,000

Wanteg BMTR(8.046.000)lbr 23 Maret 2012 23 April 2012 4,957,585,105 5,000,000,000

Wanteg MEDC(7.114.000)lbr 16 Maret 2012 16 April 2012 9,906,166,589 10,000,000,000

Jumlah 19,819,835,287 20,000,000,000

7. AKUN-AKUN YANG BERHUBUNGAN DENGAN LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMIN (KPEI) a. Deposito pada lembaga Kliring dan Penjaminan

2012 2011

Dana agunan kas

KPEI 321,028,735 317,006,286 KOS 21,100,058 21,015,615 Deposito berjangka PT. Bank Mandiri Tbk 1,500,000,000 1,500,000,000 Jumlah 1,842,128,793 1,838,021,901 Tanggal Penjualan kembali Suku bunga deposito on call adalah sebagai berikut :

Akun ini merupakan saldo kas dan setara kas per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dengan rincian sebagai berikut :

Dana agunan kas diwajibkan oleh PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia sebagai jaminan transaksi yang dilakukan Perusahaan, yang ditempatkan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Deposito berjangka digunakan sebagai jaminan tambahan kepada PT. Kliring Penjaminan Efek indonesia terkait dengan transaksi efek. Tingkat suku bunga deposito tersebut sebesar 8%.

Pada Periode Maret 2012 Perusahaan mengadakan transaksi Reverse repo dengan Pihak PT Wanteg Securindo dengan jangka waktu satu Bulan. Pendapatan atas selisih nilai beli dan jual telah diakui pada awal terjadinya transaksi dan harga jual merupakan nilai pokok yang akan diterima kembali oleh Perusahaan.Perusahaan tidak membentuk penyisihan penurunan piutang.

(21)

PT. MAJAPAHIT SECURITIES Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah)

b Piutang (hutang) Lembaga kliring dan Penjamin

2012 2011

Piutang Lembaga Kliring dan Penjamin 22,380,294,500 17,142,208,000

Hutang Lembaga Kliring dan Penjamin (14,175,855,000) (9,436,764,500)

Jumlah 8,204,439,500 7,705,443,500

8. PIUTANG MARJIN

2012 2011

Saldo masing-masing lebih atau sama dengan

5% dari jumlah piutang nasabah 8,777,466,684 8,900,383,274

Saldo masing-masing kurang dari 5% dari

jumlah piutang nasabah 52,095,441 19,491,053

Jumlah 8,829,562,125 8,919,874,327

Berdasarkan jenis nasabah :

Perorangan 8,829,562,125 8,919,874,327

Intitusi -

-Jumlah 8,829,562,125 8,919,874,327

Tingkat bunga rata-rata per tahun 18% 18%

9. PIUTANG NASABAH

Pihak ketiga 2012 2011

Saldo masing-masing lebih atau sama dengan

5% dari jumlah piutang nasabah 8,052,887,969 12,177,439,891

Saldo masing-masing kurang dari 5% dari

jumlah piutang nasabah 2,013,221,993 1,388,777,298

Sub jumlah 10,066,109,962 13,566,217,189

Peyisihan piutang ragu-ragu -

-Jumlah 10,066,109,962 13,566,217,189

Berdasarkan jenis nasabah :

Perorangan 10,066,109,962 11,683,848,001

Intitusi - 1,882,369,188

Jumlah 10,066,109,962 13,566,217,189

Akun ini merupakan tagihan atau kewajiban kepada PT. Kliring Dan Penjamin Efek Indonesia (KPEI) sehubungan dengan penyelesaian transaksi perdagangan efek di bursa saham dengan rincian sebagai berikut

Akun ini merupakan saldo piutang dari dana nasabah sehubungan dengan transaksi marjin yang dilakukan melalui Perusahaan.

Pada umumnya, seluruh piutang diselesaikan dalam waktu singkat, biasanya dalam waktu tiga hari dari tanggal perdagangan, sehingga Perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan eveluasi secara individual.

Berdasarkan hasil penelahaan terhadap akun piutang masing-masing nasabah pada akhir periode, Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang nasabah dapat tertagih.

Akun ini merupakan piutang yang timbul atas transaksi beli efek adalah sebagai berikut :

Perusahaan memberikan pembiayaan transaksi marjin dengan jaminan nasabah minimal sebesar 165% dari besarnya piutang marjin. Jaminan piutang marjin pada umumnya berupa kas dan saham nasabah, sehingga Perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan eveluasi secara individual.

Berdasarkan hasil penelahaan terhadap akun piutang marjin pada akhir periode, Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang nasabah dapat tertagih.

(22)

10. PIUTANG PERUSAHAAN EFEK

11. PENYERTAAN SAHAM

2012 2011

PT. Bursa Efek Indonesia 135,000,000 135,000,000

Jumlah 135,000,000 135,000,000

12. ASET TETAP Per 31 Maret 2012

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Biaya Perolehan Kendaraan 2,485,450,000 - 12,200,000 2,473,250,000 Peralatan Kantor 2,569,647,991 2,450,000 - 2,572,097,991 Perlengkapan kantor 267,538,900 - - 267,538,900 Renovasi 190,101,500 - - 190,101,500 Jumlah 5,512,738,391 2,450,000 12,200,000 5,502,988,391 Akumulasi penyusutan Kendaraan 1,817,639,974 53,394,654 12,200,000 1,858,834,628 Peralatan Kantor 1,894,022,442 43,842,408 - 1,937,864,850 Perlengkapan kantor 241,729,632 1,667,730 - 243,397,362 Renovasi 127,458,560 3,915,183 - 131,373,743 Jumlah 4,080,850,609 102,819,975 12,200,000 4,171,470,584 Nilai Buku 1,431,887,782 1,331,517,807 Per 31 Desember 2011

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Harga Perolehan Kepemilikan langsung Kendaraan 2,485,450,000 - - 2,485,450,000 Peralatan Kantor 2,561,191,441 8,456,550 - 2,569,647,991 Perlengkapan kantor 267,538,900 - - 267,538,900 Renovasi 397,125,500 - 207,024,000 190,101,500 Sewa pembiayaan Kendaraan 648,375,000 - 648,375,000 -Jumlah 6,359,680,841 8,456,550 855,399,000 5,512,738,391 Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Kendaraan 1,481,976,109 335,663,866 - 1,817,639,974 Peralatan Kantor 1,730,501,837 163,520,605 - 1,894,022,442 Perlengkapan kantor 232,543,616 9,186,017 - 241,729,632 Renovasi 128,142,580 67,245,730 67,929,750 127,458,560 Sewa pembiayaan -Kendaraan 553,820,313 47,277,344 601,097,656 -Jumlah 4,126,984,454 622,893,561 669,027,406 4,080,850,609 Nilai Buku 2,232,696,387 1,431,887,782

Mutasi aset tetap pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :

Penyertaan saham pada PT. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu persyaratan sebagai anggota bursa. Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 1 saham.

Akun ini merupakan piutang kepada perusahaan efek lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek.

Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang peusahaan efek dapat tertagih.

(23)

PT. MAJAPAHIT SECURITIES Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan Untuk Periode 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah)

12. ASET TETAP - lanjutan

13. BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DIMUKA

2012 2011

Sewa Kantor 151,200,000

-Biaya Pencatatan 28,166,687

-Asuransi dibayar dimuka 126,031,304

-PPN Masukan 26,540,539

-Informasi data feed 72,636,750

Jumlah 404,575,280 -14. ASET LAIN-LAIN 2012 2011 Piutang karyawan 180,527,512 209,152,512 Jaminan telepon 71,500,000 71,500,000 Informasi blooberg - 72,478,500 Lain-lain - 6,416,684 Jumlah 252,027,512 359,547,696 15. HUTANG NASABAH

Akun ini terdiri dari hutang yang timbul atas transaksi jual efek sebagai berikut :

Pihak ketiga 2012 2011

Saldo masing-masing lebih atau sama dengan 5%

dari jumlah hutang nasabah 9,311,579,051 16,323,930,456

Saldo masing-masing kurang 5% dari jumlah hutang

nasabah 2,327,894,763 4,177,894,948

Jumlah 11,639,473,814 20,501,825,404

Berdasarkan jenis nasabah :

Perorangan 10,446,538,752 18,547,792,799

Intitusi 1,192,935,062 1,954,032,605

Jumlah 11,639,473,814 20,501,825,404

16. PERPAJAKAN Akun ini terdiri dari :

2012 2011

a. Hutang pajak

PPh Pasal 21 21,295,129 16,090,511

PPh Pasal 23 250,410 246,015

PPh Pasal 26 7,263,675 7,247,850

Pajak transaksi penjualan saham 169,562,284 193,134,257

Pajak pertambahan nilai 58,326,784 40,522,516

256,698,282

257,241,149 Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha untuk tahun berjalan adalah sebesar Rp. 622.893.561 dan Rp.102.819.975 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Maret 2012.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal laporan posisi keuangan.

Seluruh aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan telah dilunasi oleh Perusahaan pada bulan Januari 2011. Kemudian pada bulan Juni 2011 Perusahaan melakukan penjualan atas aset tetap tersebut dengan nilai penjualan Rp. 340.000.000.

Perusahaan tidak melindungi aset tetap dengan mengikuti program asuransi dengan pertimbangan akan menanggung seluruh kerugian yang akan timbul jika terjadi resiko.

(24)

16. PERPAJAKAN b. Pajak kini

Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan komersial 900,464,056 (36,710,162,428)

Perbedaan temporer:

Penyusutan aset tetap 102,419,529 293,559,895

Imbalan pasca kerja 30,222,188 377,870,000

Imbalan pasca kerja-Terealisasi (32,028,333) (116,524,000)

Angsuran pokok sewa pembiayaan - (14,321,118)

Perbedaan tetap:

Dividen -

-Bunga sewa pembiayaan - 128,882

Pendapatan jasa giro dan deposito (338,135,795) (1,157,288,668)

Rugi (laba) atas perdagangan efek terealisasi - 37,506,211,337

Perjamuan 15,781,435 84,672,165

Iklan dan promosi - 52,577,500

Perjalanan dan transportasi 52,372,930 86,603,198

Beban lain-lain 3,173,660 12,083,800

(166,194,386)

37,125,572,992 Laba fiskal sebelum kompensasi 734,269,670 415,410,564 Kompensasi rugi tahun sebelumnya

Rugi fiskal tahun 2006 - (938,726,928)

Laba (rugi) fiskal setelah kompensasi 734,269,670 (523,316,364) Pajak Penghasilan:

Tarif Pasal 17: 45,891,854 Nihil

c. Pajak tangguhan

2012 2011

Perubahan pajak tangguhan selama periode berjalan :

Penyusutan aset tetap 25,604,882 73,389,974

Imbalan pasca kerja 7,555,547 65,336,500

Angsuran pokok sewa pembiayaan - (3,580,279)

Pemulihan penyisihan piutang ragu-ragu - (73,443,673)

Manfaat pajak tangguhan atas rugi fiskal - 103,852,641

Pemulihan aset pajak tangguhan atas rugi fiskal 26,755,668 107,022,673

Jumlah penghasilan (beban) pajak tangguhan 59,916,097 272,577,835 Aset (kewajiban) pajak tangguhan :

Penyusutan aset tetap 681,124,445 655,519,563

Imbalan pasca kerja 798,002,547 790,447,000

Angsuran pokok sewa pembiayaan - (106,081,250)

Rugi fiskal 1,063,295,387 878,207,306

Lain-lain 37,500,000 37,500,000

Jumlah 2,579,922,379 2,255,592,619

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dengan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban.

Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan perusahaan adalah sebagai berikut :

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Perusahaan melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada Pendapatan Komprehensif Lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lainnya dan dan diakumulasi di ekuitas sebagai revaluasi investasi

Perubahan nilai wajar aset keuangan ini dicatat pada penghasilan komprehensif lain, kecuali pengakuan keuntungan atau kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga (termasuk

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugiaripenurunan nitai, OJngiyang dihitung dengan metode suku bunga

Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan

Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan