1 1.1 Latar Belakang
Peranan suatu bidang ilmu yang secara sistematis berpengaruh pada
suatu kegiatan dapat dirasakan apabila kegiatan yang dilakukan berdasarkan
kaedah-kaedah yang tersirat maupun tersurat dalam bidang ilmu tersebut
terasa manfaatnya. Dalam perkembangan kehidupan manusia etiket sangat
berperan penting untuk membantu manusia dalam hal mengambil keputusan
tentang tindakan yang harus kita lakukan dan yang perlu kita pahami bahwa
etiket ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita.
Dalam hal ini, kegiatan akan terasa manfaatnya ketika kegiatan yang
berlandaskan dengan menggunakan etiket diterapkan dengan baik maka suatu
kegiatan tersebut dapat berjalan lancar, dan efektif. Sebagaimana kita ketahui
etiket memiliki peran penting dalam menunjukkan jati diri dari seseorang.
Dalam hal bekerja maupun pergaulan antar masyarakat. Dimana ini sangat
berpengaruh dalam semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang
mempunyai kegiatan-kegiatan dengan tujuan tertentu dalam sebuah organisasi
atau lembaga perusahaan.
Etiket kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan
pekerjaannya secara baik dan etis menunjang keberhasilan bisnis dalam
jangka panjang, karena dalam penerapannya ada nilai-nilai luhur yang
terkandung seperti kejujuran, tanggung jawab, pelayanan, hak dan
kepentingan orang lain, dan seterusnya. Tujuan penerapan etiket kerja
menurut Kasmir (2005:93), adalah untuk memperoleh kepercayaan terhadap
produk dan jasa yang kita tawarkan kepada konsumen, serta memberikan
pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat
serta memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan. Maka etiket kerja
Tujuan lainnya untuk menerapkan etiket kerja seperti adanya
kepatuhan akan budaya perusahaan sebagai etiket kerja yang ada di dalam
perusahaan (ramah, sopan, peduli, kompeten dan bertanggung jawab). Hal ini
akan menimbulkan rasa saling percaya antara pemimpin dan karyawannya,
sehingga tumbuh kepentingan bersama yang terkait di dalam itern
perusahaan.
Salah satu pelaksanaan etiket kerja pada kantor Badan Perpustakaan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Dimana para karyawan dituntut untuk
menjaga dan menjalankan etiket kerja dengan baik demi untuk menunjang
citra perusahaan dalam etiket kerja. Serta dapat meningkatkan etiket kerja
yang baik dalam bekerja maupun dalam berperilaku, karena penerapan etiket
kerja merupakan salah satu persyaratan keberhasilan pada perusahaan.
Dalam menjalankan etiket kerja di dalam bekerja, khususnya pada
Badan Perpustakaan. Adakalanya sering terjadi hambatan di dalam
menjalankan etiket kerja tersebut. Seperti kurangnya etiket kerja karyawan
pada para pengunjung perpustakaan. Misalnya, pada saat pengunjung yang
datang ke perpustakaan tersebut, tidak mendapatkan pelayanan dari segi
melayani para pengunjung. Dalam hal ini tata krama yang kurang pada para
pengunjung.Selain itu tidak adanya interaksi antara para karyawan dengan
pengunjung yang datang. Misalnya, sekedar menyapa ataupun pun
memberikan salam seperti “selamat datang, selamat pagi”.
Untuk lebih menunjang etiket di dalam bekerja, maka diperlukan
adanya etiket pelayanan yang baik. Seperti sikap dan perilaku, penampilan
serta cara berbicara. Karyawan harus menunjukkan sikap dan perilaku yang
baik kepada para pengunjung serta dalam berpenampilan secara keseluruhan
mulai dari cara berpakaian, berbicara, gerak-gerik, sikap dan perilaku
karyawan juga harus selalu terlihat prima dan berkesan baik dihadapan para
pengunjung. selain itu, cara berbicara juga merupakan faktor penting dalam
menunjang etiket kerja. Cara berbicara harus yang sopan, lembut, ramah dan
tidak menimbulkan nada suara yang kasar. Semua komponen tersebut
harus dilaksanakan dengan baik. Artinya apabila salah satu aspek tersebut
tidak dilakukan secara baik, maka komponen lainnya menjadi tidak berguna.
Bahkan tujuan dari etiket pelayanan yang diharapkan oleh perusahaan
menjadi tidak tercapai dan akan menghambat sistem etiket pelayanan dari
perusahaan tersebut.
Karena penerapan etiket kerja merupakan salah satu persyaratan
keberhasilan pada suatu perusahaan, khususnya pada Badan Perpustakaan.
Dalam hal untuk menunjang keberhasilan perusahaan. Memberikan
pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan masyarakat. Maka
dibutuhkannya karyawan yang mempunyai etika baik. Karena itu merupakan
salah satu faktor pendukung untuk menjadikan reputasi perusahaan menjadi
lebih baik.
Sehingga dengan menyadari pentingnya etiket kerja dalam suatu
perusahaan. Berdasarkan penjelasan yang diuraikan diatas, maka penulis
tertarik untuk membuat sebuah laporan akhir dengan judul “ETIKET
KERJA KARYAWAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN”.
1.2 Perumusan Masalah
Di dalam suatu perusahaan, baik perusahaan besar maupun
perusahaan kecil tidak lepas dari masalah, dimana besar atau kecilnya suatu
masalah tergantung dengan situasi dan kondisi perusahaan itu sendiri.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka penulis dapat
merumuskan permasalahan yaitu:
1. Bagaimana penerapan Etiket Kerja Karyawan pada Badan Perpustakaan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
2. Usaha untuk meningkatkan Etiket Kerja Karyawan pada Badan
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Penulisan Laporan Akhir ini agar lebih terarah dan tidak menyimpang
dari permasalahan yang ada maka penulis memberikan batasan ruang lingkup
pembahasan. Adapun ruang lingkup yang akan dibahas oleh penulis yaitu:
Penerapan Etiket Kerja Karyawan pada Badan Perpustakaan Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan.
1.4 Tujuan dan manfaat penulisan 1.4.1 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui bagaimana penerapan etiket kerja karyawan
pada Badan Perpustakaan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
1.4.2 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Penulis
Merupakan upaya dalam mengembangkan dan meningkatkan
wawasan akademik dan pengetahuan dalam bidang etika
profesi mengenai penerapan etiket kerja karyawan yang ada di
Badan Perpustakaan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
b. Bagi Perusahaan
Memperbaiki etiket kerja karyawan agar dapat dijadikan
perbaikan di masa yang akan datang demi kelancaran kegiatan
yang dilakukan di Badan Perpustakaan Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan.
c. Bagi Masyarakat
Agar dapat menjadi bacaan dan tambahan referensi yang
1.5 METODELOGI PENELITIAN
Metode penelitian menurut Sugiyono (2009:2) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan daya yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
1.5.1Ruang Lingkup Penelitian
Untuk mempermudah penulis dan agar tidak terjadi penyimpangan
dalam membahas masalah yang ada, maka ruang lingkup penelitiannya
adalah penerapan etiket kerja karyawan di Badan Perpustakaan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
1.5.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan di dalam penulisan laporan
ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri
oleh suatu organisasi atau perseorangan langsung dari objeknya
seperti hasil dari wawancara atau hasil dari pengisian kuesioner
yang dilakukan oleh peneliti.
2. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah
dalam bentuk publikasi seperti sejarah perusahaan, struktur
organisasi, aktivitas perusahaan serta pembagian tugas.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2008:115).
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber
data sebenarnya dalam suatu penelitian yang diambil dengan
Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus
slovin (Umar, 2013:77).
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
e : Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel, yaitu sebesar 10%
Perhitungan:
n = 86
1 + 86 (0.01)
n = 86 1,86
n = 46,23 atau dibulatkan menjadi 46
Agar dapat menghasilkan kesimpulan yang benar maka
penulis memberikan kuesioner yang terlebih dahulu harus
menentukan populasi dan sampel. Jumlah karyawan pada Badan
Perpustakaan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 46
orang.
1.5.3 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam
mengumpulkan data dan informasi untuk penulisan laporan akhir ini
yaitu dengan cara:
1. Riset Keperpustakaan(Library Research)
Dalam riset pustaka ini penulis akan mengambil data-data atau
masalah-masalah yang sedang dibahas sebagai landasan teori dalam
menganalisa masalah yang ada melalui buku-buku, dan literatur
berbagai tulisan yang ada hubungannya dengan perusahaan.
2. Riset Lapangan(Field Research)
Dengan riset lapangan penulis melakukan penelitian lapangan
untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan secara
langsung dengan cara sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi merupakan pendekatan dengan melakukan
pengamatan secara langsung mengenai data-data yang akan
diambil yang berhubungan dengan penerapan etika kerja dan
kegiatan yang ada di Badan Perpustakaan Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara tanya jawab,
dengan saling bertatap muka antara si pewawancara dengan
responden untuk memperoleh informasi dari perusahaan.
c. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi penulis
lakukan dengan mendokumentasikan gambaran yang
diperlukan untuk membantu dalam pengumpulan data di
Badan Perpustakaan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
1.5.4 Teknik Analisis Data
Untuk menganalisa data-data penulis peroleh pada Badan
Perpustakaan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, maka penulis
1. Metode Kualitatif
Metode kualitatif yaitu data-data yang tidak berbentuk angka
tetapi berupa serangkaian informasi yang digali dari hasil penelitian
yang berupa keterangan. Teknik analisa kualitatif digunakan untuk
menjelaskan data-data yang diperoleh dari penelitian dan
menghubungkannya dengan teori-teori yang ada.
2. Metode Kuantitatif
Metode dengan menghitung jumlah frekuensi dari jawaban
responden. Rumus yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung
jumlah responden terhadap kuesioner yang diberikan. Menurut
sudijono (2005:43), cara penghitungan persentase dengan
menggunkan rumus:
Persentase jawaban
=
%
Keterangan:
F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N : Number of Cases (Jumlah frekuensi atau banyaknya individu)