• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. Nomor : Kep-00405/BEI/ Perihal : Pelaporan Transaksi Efek Melalui Centralized Trading

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. Nomor : Kep-00405/BEI/ Perihal : Pelaporan Transaksi Efek Melalui Centralized Trading"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

Nomor : Kep-00405/BEI/10-2009

Perihal : Pelaporan Transaksi Efek Melalui Centralized Trading

Platform Penerima Laporan Transaksi Efek (CTP-PLTE)

Tanggal Dikeluarkan : 1 Oktober 2009 Tanggal Diberlakukan : 1 Oktober 2009

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan penggabungan antara PT Bursa

Efek Jakarta dan PT Bursa Efek Surabaya menjadi PT Bursa Efek Indonesia dilakukan harmonisasi seluruh peraturan Bursa termasuk Keputusan Direksi;

b. bahwa Bapepam dan LK telah melakukan perubahan atas Peraturan Nomor X.M.3 tentang Pelaporan Transaksi Efek; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan b di atas, maka dipandang perlu untuk menyempurnakan ketentuan tentang Pelaporan Transaksi Efek Melalui Centralized Trading Platform Penerima Laporan Transaksi Efek (CTP-PLTE) dalam Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia.

Mengingat : 1. Pasal 9 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal (Lembaran Negara tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608);

2. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.M.3 tentang Pelaporan Transaksi Efek (Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-123/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009);

3. Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-339/BL/2009 Tentang Penunjukan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Selaku Penerima Laporan Transaksi Efek;

4. Surat Ketua Bapepam dan LK Nomor: S-8712/BL/2009 tanggal 30 September 2009, perihal Persetujuan Perubahan Keputusan Direksi Terkait Dengan Pelaporan Transaksi Efek.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : 1. Pelaporan Transaksi Efek melalui Centralized Trading

Platform Penerima Laporan Transaksi Efek (CTP-PLTE), sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

2. Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Direksi PT Bursa Efek Surabaya (yang telah berubah menjadi PT

(2)

Bursa Efek Indonesia) No. SK-012/DIR/BES/VIII/2006 Tentang Pelaporan Transaksi Obligasi Melalui Centralized Trading Platform, dinyatakan tidak berlaku.

3. Keputusan ini efektif sejak tanggal diberlakukan.

PT Bursa Efek Indonesia

Ito Warsito

Direktur Utama

Wan Wei Yiong

Direktur

Tembusan Yth:

(3)

Lampiran

Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00405/BEI/10-2009 Tanggal dikeluarkan : 1 Oktober 2009 Tanggal diberlakukan: 1 Oktober 2009

PELAPORAN TRANSAKSI EFEK MELALUI CENTRALIZED TRADING

PLATFORM PENERIMA LAPORAN TRANSAKSI EFEK (CTP-PLTE)

I. DEFINISI

Dala m lampiran Keputusan ini, yang dimaksud dengan: I.1. Bursaadalah PT Bursa Efek Indonesia.

I.2. Centralized Trading Platform PLTE (CTP-PLTE) adalah sistem elektronik yang disediakan oleh PLTE yang dapat digunakan sebagai sarana pelaporan, informasi Transaksi Efekdan pendukung perdagangan Efek.

I.3. Force Majeure adalah peristiwa dan atau keadaan yang terjadi di luar kehendak dan atau kemampuan PLTE yang mengakibatkan sistem pelaporan di PLTE tidak berfungsi sebagaimana mestinya, peristiwa dan atau keadaan mana termasuk tetapi tidak terbatas pada perang baik yang dinyatakan secara resmi maupun tidak resmi, pemberontakan, kebakaran, banjir, gempa bumi, huru-hara, sabotase, pemogokan, larangan atau pembatasan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, dan peristiwa atau keadaan lainnya yang sejenis.

I.4. Partisipan adalah Perantara Pedagang Efek, Bank, atau Pihak lain yang disetujui Bapepam dan LK, yang menggunakan sistem dan atau sarana pelaporan Transaksi Efek dan terdaftar pada PLTE.

I.5. Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE) adalah PT Bursa Efek Indonesia yang ditunjuk oleh Bapepam dan LK untuk menyediakan sistem dan atau sarana untuk menerima pelaporan Transaksi Efek.

I.6. Panduan CTP-PLTE adalah buku petunjuk yang memuat tata cara pengoperasian CTP-PLTE.

I.7. Transaksi Efek adalah setiap aktivitas atau kontrak dalam rangka memperoleh, melepaskan, atau menggunakan Efek yang mengakibatkan terjadinya pengalihan kepemilikan atau tidak mengakibatkan terjadinya pengalihan kepemilikan.

II. KETENTUAN UMUM PELAPORAN MELALUI CTP-PLTE

(4)

II.1.1. Anggota Bursa Efek atas Transaksi Bursa;

II.1.2. Partisipan termasuk Anggota Bursa Efek atas Transaksi Efek di Luar Bursa.

II.2. Efek yang wajib dilaporkan oleh Partisipan adalah sebagai berikut:

II.2.1. Efek Bersifat Utang dan Sukuk yang telah dijual melalui Penawaran Umum;

II.2.2. Surat Berharga Negara;

II.2.3. Efek lain yang ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK, yang diperdagangkan di Pasar Sekunder.

II.3. Transaksi Efek yang wajib dilaporkan meliputi antara lain jenis transaksi sebagai berikut:

II.3.1. jual beli putus (outright); II.3.2. hibah;

II.3.3. warisan; II.3.4. tukar menukar;

II.3.5. pengalihan karena penetapan pengadilan;

II.3.6. pengalihan karena penggabungan, peleburan atau pengambilalihan; II.3.7. pinjam meminjam;

II.3.8. transaksi jual dengan janji beli kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan (Repurchase Agreement/REPO);

II.3.9. pemindahbukuan Efek yang dilakukan oleh Pihak dengan identitas yang sama;

II.3.10. pembelian kembali (buy back);

II.3.11. peralihan Efek dalam rangka penciptaan dan pembelian kembali (pelunasan) Unit Penyertaan Reksa Dana yang diperdagangkan di Bursa Efek;

(5)

II.3.13. penjaminan Efek selain dalam rangka penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa yang ditempatkan pada Lembaga Kliring dan Penjaminan;

II.3.14. jenis transaksi lain yang ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK. II.4. Selain sebagai sarana pelaporan Transaksi Efek secara elektronik, maka

Partisipan dapat menggunakan CTP-PLTE sebagai sarana mendapatkan layanan tambahan yang ditetapkan lebih lanjut dalam Keputusan PLTE.

II.5. PLTE menetapkan tata cara pengoperasian PLTE dalam Panduan CTP-PLTE.

III. TATA CARA PELAPORAN

III.1. Pelaporan Transaksi Efek melalui CTP-PLTE dapat dilakukan oleh Bursa atau Partisipan dengan ketentuan sebagai berikut:

III.1.1. Dalam hal Transaksi Efek dilakukan di Bursa, maka pelaporan atas Transaksi Efek tersebut otomatis telah dilakukan oleh Bursa kepada PLTE yaitu seketika setelah transaksi terjadi (real time).

III.1.2. Dalam hal Transaksi Efek dilakukan di Luar Bursa maka berlaku ketentuan sebagai berikut:

III.1.2.1. untuk Transaksi Efek yang dilakukan oleh atau melalui Partisipan, maka pelaporan atas Transaksi Efek tersebut otomatis dilakukan oleh Partisipan;

III.1.2.2. untuk Transaksi Efek yang dilakukan tidak melalui Partisipan namun penyelesaiannya dilakukan melalui Partisipan, maka pelaporannya otomatis dilakukan oleh Partisipan yang menyelesaikan Transaksi Efek dimaksud;

III.1.2.3. dalam hal Transaksi Efek danpenyelesaiannya dilakukan tidak melalui Partisipan maka pelaporan atas Transaksi Efek tersebut wajib dilakukan melalui Partisipan yang ditunjuk oleh pihak yang melakukan Transaksi Efek dimaksud;

III.1.2.4. dalam hal Transaksi Efek dilakukan dengan Pemerintah atau Bank Indonesia maka pelaporan atas Transaksi Efek tersebut wajib dilakukan oleh lawan transaksi melalui Partisipan, sesuai dengan mekanisme sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.1.2.1., III.1.2.2. dan III.1.2.3;

(6)

III.1.2.5. dalam hal Transaksi Efek berupa konversi menjadi Efek lain maka pelaporan atas Transaksi Efek tersebut wajib dilakukan oleh pihak yang mengkonversi menjadi Efek lain tersebut melalui Partisipan, sesuai dengan mekanisme sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.1.2.1., III.1.2.2. dan III.1.2.3.

III.2. Pelaporan Transaksi Efek sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.1. wajib dilakukan melalui CTP-PLTE sesegera mungkin paling lambat 30 (tiga puluh) menit dengan ketentuan:

III.2.1. setelah Transaksi Efek terjadi jika Transaksi Efek dilakukan oleh atau melalui Partisipan; atau

III.2.2. setelah instruksi penyelesaian diterima oleh Partisipan, apabila Transaksi Efek tidak dilakukan melalui Partisipan tetapi penyelesaian Transaksi Efek tersebut dilakukan melalui Partisipan dimaksud; III.2.3. setela h Partisipan menerima laporan Transaksi Efek, apabila

Transaksi Efek dan penyelesaian Transaksi Efek tersebut tidak dilakukan melalui Partisipan dimaksud.

III.3. Partisipan dapat memilih jenis fasilitas layanan pelaporan Transaksi Efek melalui CTP-PLTE, yaitu untuk:

III.3.1. pelaporan Transaksi Efek; atau

III.3.2. pelaporan Transaksi Efek dan fasilitas layanan tambahan.

III.4. Pelaporan atas Transaksi Efek melalui CTP-PLTE dilakukan oleh Partisipan dengan ketentuan sebagai berikut:

III.4.1. dalam hal transaksi dilakukan antar atau melalui Partisipan, maka: III.4.1.1. Partisipan jual memasukkan pelaporan Transaksi Efek

dan selanjutnya dikonfirmasi oleh Partisipan beli; III.4.1.2. dalam hal Partisipan beli tidak melakukan konfirmasi

atas pelaporan Transaksi Efek sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.4.1.1. sampai dengan akhir hari kerja, maka pelaporan tersebut akan tercatat pada hari kerja berikutnya dengan status belum terkonfirmasi. III.4.2. dalam hal Transaksi Efek dilakukan antara Partisipan dengan Pihak

yang bukan Partisipan, maka pelaporan Transaksi Efek tersebut dimasukkan ke CTP-PLTE oleh Partisipan;

III.4.3. dalam hal Transaksi Efek dilakukan antar Pihak yang bukan Partisipan, maka pelaporan Transaksi Efek dilakukan oleh Partisipan

(7)

yang berfungsi sebagai Kustodian dari pihak yang melakukan Transaksi Efek tersebut atau Partisipan yang ditunjuk, dengan ketentuan sebagai berikut:

III.4.3.1. apabila Partisipan yang berfungsi sebagai Kustodian atau Partisipan yang ditunjuk oleh masing-masing Pihak tersebut sama, maka pelaporan dimasukkan ke CTP-PLTE oleh Partisipan yang berfungsi sebagai Kustodian atau Partisipan yang ditunjuk tersebut;

III.4.3.2. apabila Partisipan yang berfungsi sebagai Kustodian atau Partisipan yang ditunjuk oleh masing-masing Pihak tersebut berbeda, maka:

III.4.3.2.1. pelaporan dilakukan oleh Partisipan yang berfungsi sebagai Kustodian jual atau Partisipan yang ditunjuk oleh Pihak jual, dan selanjutnya dikonfirmasi oleh Kustodian beli atau Partisipan yang ditunjuk oleh Pihak beli;

III.4.3.2.2. apabila Kustodian beli atau Partisipan yang ditunjuk oleh Pihak beli tidak melakukan konfirmasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.4.3.2.1. sampai dengan akhir hari kerja, maka pelaporan Transaksi Efek tersebut akan tercatat pada hari kerja berikutnya dengan status belum terkonfirmasi.

III.5. Partisipan yang menyampaikan pelaporan melalui CTP-PLTE wajib memasukkan data-data sebagai berikut:

III.5.1. nama dan seri Efek;

III.5.2. nama pihak penjual atau pemilik awal atau pemilik rekening serah; III.5.3. nama pihak pembeli atau pemilik akhir atau pemilik rekening terima; III.5.4. jenis rekening (trading account) atas nama nasabah (client) atau atas

nama portofolio (house); III.5.5. harga Transaksi Efek; III.5.6. Yield to Maturity (YTM); III.5.7. volume Transaksi Efek; III.5.8. nilai Transaksi Efek;

(8)

III.5.9. waktu Transaksi Efek;

III.5.10. waktu pelaporan atau waktu instruksi kepada partisipan; III.5.11. jenis Transaksi Efek;

III.5.12. tanggal penyelesaian Transaksi Efek; III.5.13. status kepemilikan (lokal atauasing); III.5.14. nama Kustodian jual dan Kustodian beli; III.5.15. identitas Partisipan;

III.5.16. NPWP (jika ada); dan

III.5.17. tingkat harga dan jangka waktu Transaksi Efek (khusus untuk transaksi jual dengan janji beli kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan (REPO) atau transaksi pinjam meminjam).

III.6. Khusus untuk laporan terkait informasi nama Kustodian sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.5.14. wajib disampaikan paling lambat sebagai berikut: III.6.1. pada akhir hari Transaksi Efek jika Transaksi Efek dilakukan melalui

Partisipan; atau

III.6.2. pada akhir hari diterimanya pelaporan Transaksi Efek atau instruksi penyelesaian Transaksi Efek oleh Partisipan jika Transaksi Efek tidak dilakukan melalui Partisipan.

III.7. Partisipan dapat melakukan pencabutan atau koreksi atas pelaporan yang telah dikonfirmasi melalui CTP-PLTE, dengan ketentuan sebagai berikut:

III.7.1. dalam hal pelaporan dilakukan melalui dua Partisipan, maka pencabutan atau koreksi atas pelaporan harus disepakati oleh Partisipan yang melakukan pelaporan dengan Partisipan counterparty dan selanjutnya masing-masing Partisipan yang telah sepakat tersebut melaporkan ke PLTE secara tertulis dengan menggunakan faksimili atau sarana lain yang disediakan PLTE dengan menggunakan formulir 1 lampiran Keputusan ini;

III.7.2. dalam hal pelaporan dilakukan hanya oleh 1 (satu) Partisipan maka Partisipan yang bersangkutan melaporkan ke PLTE secara tertulis dengan menggunakan faksimili atau sarana lain yang disediakan PLTE dengan menggunakan formulir 1 lampiran Keputusan ini; III.7.3. penyampaian laporan ke PLTE sebagaimana dimaksud dalam

ketentuan III.7.1. dan III.7.2. dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

(9)

III.7.3.1. untuk keperluan koreksi pelaporan, dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) menit sejak dilakukannya pelaporan dan atau konfirmasi atas pelaporan dimaksud; III.7.3.2. untuk keperluan pencabutan pelaporan, dapat dilakukan

sampai dengan sebelum pelaksanaan settlement dilakukan;

III.7.3.3. tata cara pencabutan atau koreksi atas pelaporan Transaksi Efek ditetapkan lebih lanjut dalam panduan CTP-PLTE;

III.7.3.4. PLTE mengumumkan ke publik setiap adanya pencabutan atau koreksi atas pelaporan Transaksi Efek. III.8. Jam pelaporan atas Transaksi Efek ke PLTE dilakukan pada setiap hari kerja

pukul 09.30 - 17.00 waktu CTP- PLTE.

III.9. Jam pelaporan Transaksi Efek ditetapkan dengan ketentuan:

III.9.1. dalam hal Transaksi Efek terjadi, dilaporkan, atau diinstruksikan penyelesaiannya kepada Partisipan sebelum jam pelaporan, maka batas waktu pelaporan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.2. dihitung sejak jam pelaporan dibuka pada hari kerja yang sama dengan terjadinya Transaksi Efek atau dilaporkannya Transaksi Efek kepada Partisipan;

III.9.2. dalam hal Transaksi Efek terjadi, dilaporkan atau diinstruksikan penyelesaiannya kepada Partisipan setelah jam pelaporan, maka batas waktu pelaporan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.2. dihitung sejak jam pelaporan dibuka pada hari kerja berikutnya sejak Transaksi Efek terjadi atau Transaksi Efek dilaporkan kepada Partisipan.

III.10. PLTE menerbitkan bukti atas Pelaporan Transaksi Efek dan Daftar Pelaporan Transaksi Efek atas setiap pelaporan Transaksi Efek yang dilakukan oleh Partisipan.

III.11. Partisipan dapat mengunduh bukti atas pelaporan Transaksi Efek dan Daftar Pelaporan Transaksi Efek melalui CTP-PLTE.

(10)

IV. PENYELENGGARAAN KEGIATAN PELAPORAN DALAM HAL CTP-PLTE TIDAK BERFUNGSI

IV.1. Untuk menjaga kelangsungan pelaporan Transaksi Efek melalui CTP-PLTE, maka PLTE dapat menerapkan sistem dan tata cara pelaporan lainnya sesuai dengan rencana kelangsungan usaha (bussiness continuity plan) yang telah memperoleh persetujuan Bapepam dan LK.

IV.2. Apabila CTP-PLTE tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga mengganggu pelaksanaan kegiatan pelaporan Transaksi Efek, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:

IV.2.1. dalam hal terjadi permasalahan sistem dan atau jaringan komunikasi CTP-PLTE di kantor Partisipan, maka Partisipan dapat menyampaikan pelaporan Transaksi Efek dengan menggunakan sarana pelaporan Transaksi Efek yang tersedia di kantor PLTE; IV.2.2. dalam hal CTP-PLTE yang terdapat di kantor PLTE tidak berfungsi

karena ha l-hal termasuk namun tidak terbatas pada karena terjadinya Force Majeure, maka Partisipan dapat menyampaikan pelaporan Transaksi Efek melalui tata cara dan sistem lain yang ditetapkan oleh PLTE sebagaimana dimaksud dalam ketentuan IV.1.

IV.3. Dalam hal terjadinya kondisi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan IV.2. sehingga mengakibatkan terjadinya inkonsistensi data, kesalahan data dan atau hilangnya data Pelaporan Transaksi Efek, maka data pelaporan Transaksi Efek mengacu kepada data pelaporan yang tercatat di CTP-PLTE.

Ditetapkan di Pada tanggal : : Jakarta 1 Oktober 2009

PT Bursa Efek Indonesia

Ito Warsito

Direktur Utama

Wan Wei Yiong

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kualitas pelayanan berada dalam kategori baik, (2) loyalitas pelanggan berada dalan kategori sangat loyal dan (3) ada

Dari uraian diatas peneliti ingin menganalisis kepribadian kewirausahaan yaitu variabel pencapaian (achievement) dan kontrol (control) pada mahasiswa di Indonesia

Misalkan dalam kita menggunakan sepeda dengan diameter roda lebih kecil seperti sepeda lipat pada umumnya dan dibandingkan dengan sepeda balap yang memiliki

RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2014-2019 memuat informasi tentang sumber daya yang diperlukan, keluaran serta dampak dari perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun yang

Sales office Sheraton Hotel Sheraton, Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Jln Prof.. Ir.Sedyatmo Sales office Kota Kasablanka Mall Kota Kasablanca , Lantai 1 no 159 , JL Kasablanca

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai sistem sapaan yang digunakan dalam bahasa Melayu Pontianak di wilayah sekitar Istana Kadriah, baik

Penelitian ini akan melihat pengaruh dan hubungan kausal antara variabel bebas (independent variable) yaitu kualitas produk, merek, dan desain, dengan variabel

Jadi ini merupakan sistem pendukung yang berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang berhubungan dengan masalah- masalah yang semi