• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR,"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 10 TAHUN 2005

TENTANG

PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, diperlukan adanya penyempurnaan kelembagaan yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi yang efektif, efisien dan proporsional, maka Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dipandang perlu ditetapkan kembali;

b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kota Makassar tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1975 Nomor 12);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1975 Nomor 12);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor);

6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(2)

9. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang Perubahan Batas-batas Daerah Kotamadya Makassar dan Kabupaten-kabupaten Gowa, Maros dan Pangkajene dan Kepulauan dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2970);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama Kota Ujung Pandang Menjadi Kota Makassar Dalam Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 193);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4022);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4262);

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 – 67 Tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota, dan Daftar Kewenangan Kabupaten dan Kota Perbidang dari Departemen/LPND.

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MAKASSAR dan

WALIKOTA MAKASSAR MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan : (1) Kota adalah Kota Makassar.

(2) Walikota adalah Walikota Makassar.

(3) Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Makassar.

(4) Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil adalah Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar.

(5) Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar. (6) Subbagian Tata Usaha adalah Subbagian Tata Usaha pada Kantor Kependudukan dan

Catatan Sipil Kota Makassar.

(7) Seksi adalah Seksi pada Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar. (8) Kelompok Jabatan Fungsional adalah unsur pelaksana kegiatan teknis berdasarkan

(3)

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil. BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI Bagian Pertama

Kedudukan Pasal 3

Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil merupakan unsur pendukung dalam melaksanakan tugas tertentu, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua Tugas Pokok

Pasal 4

Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi dan pengendalian di bidang kependudukan dan catatan sipil.

Bagian Ketiga Fungsi

Pasal 5

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan dan pelayanan pencatatan dan penerbitan kutipan akta kelahiran, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengankatan anak, akta perubahan, akta ganti nama dan akta kutipan II;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program di bidang pengelolaan dan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil untuk penerbitan kutipan akta kelahiran, perkawinan, perceraian, pengakuan dan pengesahan anak, pengangkatan anak, akta perubahan, akta ganti nama dan akta kutipan II;

c. penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis administrasi kependudukan yang terintegrasi dengan pencatatan sipil secara on line dalam kerangka Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

d. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis di bidang pengelolaan dan pelayanan pencatatan dan penerbitan kutipan akta kelahiran, perkawinan, perceraian, pengakuan dan pengesahan anak;

e. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis penyimpanan dan pemeliharaan dokumen, pengelolaan data pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil;;

f. pengelolaan administrasi urusan tertentu. BAB IV

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 6

(1) Susunan Organisasi Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil terdiri dari: a. Kepala Kantor;

b. Subbagian Tata Usaha;

c. Seksi Administrasi Kependudukan; d. Seksi Akta Catatan Sipil;

e. Seksi Data dan Laporan; f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(4)

(2) Bagan Susunan Organisasi Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil sebagaimana tercantum pada Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB V

TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN Bagian Pertama

Kepala Kantor Pasal 7

(1) Kepala Kantor mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijaksanaan, penyiapan koordinasi, pembinaan, pemberian bimbingan dan pengendalian tugas-tugas Kantor sesuai dengan kebijaksanaan Walikota berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Kantor menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang administrasi dokumen kependudukan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA); b. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program dibidang pengelolaan dan

pelayanan pencatatan dan penerbitan kutipan akta kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian, pengakuan dan pengesahan anak;

c. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis dibidang penyiapan dan pemeliharaan dokumen dan pelaksanaan register akta catatan sipil ke Pengadilan Negeri;

d. Penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis pengumpulan dan pengelolaan informasi data kependudukan dan catatan sipil serta memberi laporan dan penyuluhan;

e. pengelolaan administrasi urusan tertentu. Bagian Kedua Subbagian Tata Usaha

Pasal 8

(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pelayanan administratif bagi seluruh satuan kerja di lingkungan Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. pengelolaan ketatausahaan; b. pelaksanaan urusan kepegawaian; c. pelaksanaan urusan keuangan; d. pelaksanaan urusan perlengkapan;

e. pelaksanaan urusan umum dan rumah tangga; f. Pengkoordinasian perumusan program kerja.

Bagian Ketiga

Seksi Administrasi Kependudukan Pasal 9

(1) Seksi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas melakukan pelayanan kepada masyarakat serta tertib administrasi dokumen kependudukan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA).

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Data dan Laporan menyelenggarakan fungsi :

a. penelaahan dan analisis data dalam rangka penyusunan rencana dan program dan perumusan kebijaksanaan pendaftaran penduduk yang terintegrasi dengan pencatatan sipil secara on line dalam kerangka Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK);

(5)

b. penelaahan dan analisis data dalam rangka penyusunan rencana dan program dan perumusan kebijaksanaan teknis penyiapan bahan baku, standarisasi pelayanan pendaftaran penduduk di tingkat Kecamatan;

c. penelaahan dan analisis data dalam rangka penyusunan rencana dan program dan perumusan kebijaksanaan teknis pengumpulan dan pengelolaan data pendaftaran kependudukan;

d. pelaksanaan urusan tugas operasional teknis, administratif di lapangan. Bagian Keempat

Seksi Akta Catatan Sipil Pasal 10

(1) Seksi Akta Catatan Sipil mempunyai tugas melakukan pencatatan dan penerbitan akta catatan sipil meliputi akta kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian, pengakuan dan pengesahan anak serta perubahan akta.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Akta Catatan Sipil menyelenggarakan fungsi :

a. penelaahan dan analisis data dalam rangka penyusunan rencana dan program dan perumusan kebijaksanaan pencatatan dan penerbitan akta kelahiran umum, istimewa dan dispensasi dan penerbitan akta kematian, pengakuan anak dan pengesahan anak serta pengangkatan anak dan perubahan akta;

b. penelaahan dan analisis data dalam rangka penyusunan rencana dan program dan perumusan kebijaksanaan pencatatan dan penerbitan akta perkawinan dan akta perceraian biasa dan yang terlambat pelaporannya;

c. penelaahan dan analisis data dalam rangka penyusunan rencana dan program dan perumusan kebijaksanaan pencatatan dan penerbitan kutipan akta kelahiran, kematian, pengakuan dan pengesahan anak serta perubahan akta;

d. pelaksanaan urusan tugas operasional teknis, administratif di lapangan. Bagian Kelima

Seksi Data dan Laporan Pasal 11

(1) Seksi Data dan Laporan mempunyai tugas melakukan pengelolaan informasi data kependudukan dan catatan sipil serta penyuluhan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Data dan Laporan menyelenggarakan fungsi :

a. penelaahan dan analisis data dalam rangka penyusunan rencana dan program dan perumusan kebijaksanaan pelaksanaan tugas penerbitan akta perubahan, akta kutipan II dan ganti nama;

b. penelaahan dan analisis data dalam rangka penyusunan rencana dan program dan perumusan kebijaksanaan pengelolaan dan analisis data pendaftaran penduduk dan catatan sipil sebagai bahan profil data kependudukan dan informasi data kependudukan dalam rangka perencanaan pembangunan;

c. penelaahan dan analisis data dalam rangka penyusunan rencana dan program dan perumusan kebijaksanaan penyimpanan, pemeliharaan dokumen pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil;

d. penelaahan dan analisis data dalam rangka penyusunan rencana dan program dan perumusan kebijaksanaan penyuluhan kependudukan dan catatan sipil;

e. pelaksanaan urusan tugas operasional teknis, administratif di lapangan. Bagian Keenam

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 12

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf f mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis dan administrasi sesuai bidang keahlian masing-masing.

(6)

(2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional, yang dipimpin oleh tenaga fungsional senior selaku Ketua Kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

(3) Pembentukan Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) serta pengaturannya lebih lanjut akan ditetapkan dengan Peraturan Walikota sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI TATA KERJA

Pasal 13

Subbagian Tata Usaha dan Seksi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor.

Pasal 14

(1) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi.

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk dalam pelaksanaan tugas.

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.

(4) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan lebih lanjut.

Pasal 15

Dalam hal Kepala Kantor berhalangan melaksanakan tugasnya, maka Kepala Kantor dapat menunjuk Kepala Subbagian Tata Usaha atau salah seorang Kepala Seksi untuk mewakili dengan memperhatikan senioritas dalam daftar urut kepangkatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN

Pasal 16

Pejabat Eselon III dan IV dalam organisasi Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil diangkat dan diberhentikan Walikota dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 17

Pemangku jabatan di lingkungan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tetap memangku jabatannya sampai dilakukannya pelantikan terhadap pejabat baru berdasarkan Peraturan Daerah ini.

(7)

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP Pasal 18

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

Pasal 19

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 36 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 28 Tahun 2001 Seri D Nomor 28) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 20

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Makassar.

Ditetapkan di Makassar

pada tanggal 21 Juni 2005

WALIKOTA MAKASSAR, Cap/ttd

H. ILHAM ARIEF SIRAJUDDIN Diundangkan di Makassar

pada tanggal 22 Juni 2005

SEKRETARIS DAERAH KOTA MAKASSAR,

Cap/ttd

Drs. H. SUPOMO GUNTUR

Pangkat : Pembina Utama Madya NIP : 010 103 877

LEMBARAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 11 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 7.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

TEKS WAWANCARA Narasumber : Bapak Anton Putro (Produsen Gerabah) Topik : Penjualan Gerabah ke Luar Negeri Waktu : 15 Februari 2016; 10.00-11.00 WIB Tempat : Pabrik Gerabah

Molekul air yang sangat polar membentuk ikatan dengan bagian polar dari molekul minyak sawit (juga minyak silikon), menghambat mobilitas pembawa muatan sehingga

Penentuan ada tidaknya tanda-tanda perawatan sangat penting artinya dalam kasus pembunuhan anak sendiri, oleh karena dari sini dapat diduga apakah kasus yang

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Mendeskripsikan konsep pembuatan media pembelajaran animasi dua dimensi untuk media pembelajaran IPA materi metamorfosis

4.4 Hasil Observasi Kolabolator dan Peneliti Terhadap Aspek Indikator Pemantapan Pilihan Karir Siswa Kelas XII IPS -1 Di MA NU Ma’arif Kudus Saat Mengikuti Layanan

Dengan menjadikan prinsip-prinsip ini suatu bagian yang didasari dalam memecahkan masalah, kita dapat menemukan gagasan-gagasan yang baik dengan lebih berhasil, dan kita

(2) Warga Negara Indonesia yang datang dari luar negeri karena pindah, Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Terbatas dan Orang Asing yang memiliki Izin Tinggal Tetap

Kopromotor adalah dosen program studi Pendidikan Kimia S3 atau dosen dari perguruan tinggi lain yang relevan dengan gelar guru besar atau doktor yang ditunjuk oleh