• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Interior Hotel Bromo View & Restaurant Probolinggo dengan Perpaduan Karakter Budaya Tengger dan Madura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Desain Interior Hotel Bromo View & Restaurant Probolinggo dengan Perpaduan Karakter Budaya Tengger dan Madura"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak Probolinggo merupakan kota transit, pusat bisnis, kota wisata dan memiliki budaya yang cukup unik. Adanya program Seminggu di Probolinggo (SEMIPRO) sebuah even untuk mengangkat potensi serta menampilkan ciri khas Kota Probolinggo diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Meningkatnya jumlah wisatawan tersebut akan berdampak pula pada naiknya tingkat hunian hotel di Probolinggo.

Hotel selain fungsinya untuk menginap. Hotel dapat digunakan sebagai pembentuk citra atau image dari suatu daerah. Budaya tradisional juga memiliki potensi untuk menarik wisatawan ke suatu daerah. Namun perkembangan kota yang semakin modern

saat ini mempengaruhi banyak aspek, salah satunya desain bangunan dengan perubahan bentukan yang general, hal ini berpotensi mengikis identitas lokal sehingga diperlukan upaya untuk melestarikannya. Salah satu caranya adalah dengan mengimplementasikan unsur budaya tersebut ke dalam elemen interior. Probolinggo sebaga kota yang memiliki unsur budaya yang unik dapat menjadi inspirasi untuk dikembangkan dan diterapkan dalam desain interior, misalnya dengan menerapkan unsur budaya tersebut pada interior Hotel Bromo View and Restaurant yang merupakan salah satu hotel bisnis berbintang yang terletak di daerah tujuan wisata Probolinggo.

Metode desain meliputi pengumpulan data yang dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung yakni seperti survei lapangan di Hotel Bromo View and Restaurant

Probolinggo. Selain itu dilakukan studi pustaka dari berbagai sumber, baik buku, jurnal, materi seminar, thesis atau disertasi, katalog, brosur, majalah, maupun internet untuk memperoleh data-data pembanding mengenai interior hotel yang telah menerapkan unsur budaya pada interiornya. Metode pengumpulan data dilanjutkan dengan melakukan analisa terhadap elemen-elemen pembentuk ruang interiornya, sehingga didapatkan sebuah konsep desain.

Konsep yang dihadirkan pada Hotel Bromo View and Restaurant adalah desain interior hotel yang menerapkan unsur unsur perpaduan budaya Tengger dan Madura di dalamnya. Implementasi motif ukiran asli Madura dipadukan dengan warna khas Madura-Tengger dan pengaplikasian desain dari perpaduan karakter terkuat yakni Candi Jabung sebagai cagar budaya asli Probolinggo, Rumah khas Pandalungan dan Rumah Tengger pada elemen interior seperti dinding dan furnitur. Pengaplikasian unsur budaya pada elemen interior tersebut dapat menjadi nilai tambah desain interior Hotel Bromo View and Restaurant

sekaligus dapat merepresentasikan budaya Probolinggo kepada para pengunjung hotel atau wisatawan.

Kata Kunci budaya, interior hotel, Probolinggo, Tengger, Madura

I. PENDAHULUAN

ARIWISATA di Indonesia telah dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi yang penting, sebagai penghasil devisa nomor satu. Disamping menjadi mesin penggerak ekonomi, pariwisata juga merupakan wahana yang menarik untuk mengurangi angka pengangguran. Hal ini tidak terlepas dari usaha pemerintah dalam mengambil langkah-langkah kebijaksanaan pembangunan pariwisata.

Probolinggo merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki tempat wisata, budaya dan perekonomian yang cukup potensial. Namun, perkembangan kota yang modern

saat ini mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan masyarakat, salah satunya adalah aspek desain bangunan dengan bentukan yang general ini berpotensi mengikis identitas lokal Probolinggo. Hal tersebut patut disayangkan, mengingat Probolinggo memiliki sejumlah potensi wisata dan budaya yang berkarakter unik. Potensi tersebut perlu digali, dikaji lebih lanjut untuk mencitrakan identitas lokal Probolinggo. Sejak tahun 2009 Pemerintah Probolinggo mengadakan program Seminggu di Probolinggo (SEMIPRO) sebuah even khusus yang menampilkan ciri khas Kota Probolinggo dan untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata.

Probolinggo yang juga sebagai kota transit dan pusat bisnis biasanya memerlukan sarana dan akomodasi untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut, termasuk fasilitas untuk menginap. Hotel selain fungsinya sebagai sarana dan akomodasi untuk menginap wisatawan dapat digunakan sebagai pembentuk citra atau image dari suatu daerah melalui implementasi budaya yang diterapkan pada interiornya. Namun, perkembangan desain interior hotel saat ini lebih mengacu pada peningkatan kenyamanan pengguna hotel dengan menawarkan suasana ruang yang unik dan dapat meninggalkan kesan bagi penggunanya. Hal ini dapat dicapai dengan cara mendesain hotel yang mengangkat dan mengembangkan keunikan daerah setempat dan mengimplementasikan unsur budaya tersebut ke dalam elemen interior. Selain sebagai nilai jual bagi hotel, hal ini juga merupakan salah satu cara untuk merepresentasikan budaya Indonesia kepada wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Hotel Bromo View and Restaurant Probolinggo merupakan hotel bisnis di Probolinggo yang kerap menjadi

Desain Interior Hotel Bromo

View & Restaurant

Probolinggo dengan Perpaduan Karakter

Budaya Tengger dan Madura

Fara Nadhia, dan Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds

Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

e-mail

: anggri@prodes.its.ac.id

(2)

tujuan para wisatawan dan para pelaku bisnis. Hotel Bromo

View and Restaurant, Jalan Raya Bromo km 05 Probolinggo

ini letaknya cukup strategis dekat dengan Terminal Bus Bayuangga yang dapat memberikan kemudahan akses bagi wisatawan menuju wisata Gunung Bromo atau tempat wisata lain di Probolinggo dan tujuan transit menuju Bali. Hotel Bromo View and Restaurant diharapkan mampu menarik wisatawan dan memperkenalkan budaya setempat pada para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Banyaknya jumlah hotel di Probolinggo ini, juga menimbulkan suatu tantangan yang menarik untuk menciptakan tampilan desain pada hotel Bromo View and

Restaurant yang dapat memadukan antara kebutuhan wisata

dan bisnis, nyaman dan memiliki citra yang khas dibanding hotel lain sehingga lebih mudah dikenal oleh para wisatawan, baik asing maupun domestik serta dapat menunjang prestise

bagi penggunanya.

Berdasar alasan tersebut diatas maka konsep perpaduan karakter budaya Tengger dan Madura ini dipilih berdasarkan pada sejarah kota dan lokasi hotel yang memiliki ikon wisata Gunung Bromo dengan suku dan budaya asli yang dikenal dengan Tengger. Suasana budaya Tengger dipilih untuk membantu mempromosikan budaya Tengger yang jarang sekali diekspos. Sedangkan, Budaya Madura diangkat mengingat Probolingo memiliki keunikan karena dihuni oleh masyarakat Pandalungan yang merupakan deskripsi wilayah yang menampung beragam kelompok etnik yang merantau pergi meninggalkan tanah kelahirannya dengan latar belakang budaya berbeda (Mayoritas etnis Jawa dan Madura), yang kemudian melahirkan proses asimilasi (perpaduan) kultur Jawa dan Madura yang berada dalam posisi transisi dalam pola sosial budayanya.

II.URAIAN PENELITIAN

A.Tahap Pengumpulan Data

Menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan survey dan pengambilan data yang mendukung jalannya dalam mendesain interior. Pada tahap pengumpulan data, data yang dikumpulkan menjadi dua jenis yakni data primer yang mencakup observasi lapangan, survei dan wawancara dan data sekunder yang meliputi studi literatur, yaitu :

a)Observasi Lapangan

Observasi lapangan dilakukan di Hotel Bromo View and Restaurant yang terletak di Jalan Raya Bromo km 05 Probolinggo.

b)Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pengelola atau manajemen hotel untuk mengetahui tentang :

1. Sejarah berdirinya hotel Bromo View and Restaurant serta menganalisis tentang standar-standar yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan.

2. Menganalisis corporate identity serta mengetahui sejarah dan harapan serta fasilitas apa yang dibutuhkan.

c)Survey

Berupa pembagian kuesioner secara langsung dalam penelitian lapangan kepada para pengunjung dan pengelola atau karyawan hotel Bromo View and Restaurant, dalam hal

untuk mengetahui tingkat kepuasan mengenai fasilitas dan interior dan harapan berkaitan dengan peningkatan mutu rancangan dan pelayanan Hotel Bromo View and Restaurant

Probolinggo.

d)Dokumentasi

Dokumentasi hotel ini dilakukan untuk memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto atau benda lainnya yang berhubungan dengan hotel untuk penganalisaan lebih lanjut.

B.Studi Literatur

Studi literatur ini merupakan studi kasus yang diperoleh dari data sekunder yakni data dari perusahaan, literatur, internet dan majalah. Data sekunder ini dijadikan landasan atau dasar dalam membuat konsep rancangan.

C.Tahap Analisa Data

Analisa data yang digunakan adalah

a.Analisa Kuisioner

b.Metode image board.

Metode image board merupakan teknik menyelidiki sejumlah image (sumber image bebas) dengan kriteria besar tertentu untuk memperoleh kriteria rancangan yang lebih

Gambar. 2. Mind Mapping Metode Desain Gambar. 1. Skema Alur Metode Desain

(3)

detail. Kriteria kecil yang didapatkan adalah berupa elemen‐elemen desain yang dimiliki suatu obyek.

c.Analisa Hasil Observasi

Pada langkah analisa hasil observasi adalah menganalisa mengenai:

1)Hasil Wawancara

2)Studi Eksisting Hotel Bromo View and Restaurant

Probolinggo 3)Studi Pembanding

III. KONSEP DESAIN

A.Objek Desain

Objek desain interior merupakan sebuah fasilitas akomodasi berupa hotel bisnis berbintang yang terletak di Probolinggo

B.Konsep Awal

Konsep awal merupakan hubungan dari latar belakang rumusan masalah dan segmentasi desain dari Hotel Bromo

View and Restaurant yang saling terkait satu sama lainnya.

Gubahan desain interior mengikuti dari ketiga hal tersebut sehingga didapatkan sehingga didapatkan sebuah gubahan interior yang mencerminkan budaya Probolinggopada ruangan dengan konsep perpaduan karakter budaya Tengger dan Madura dengan sentuhan Modern

C. Tema

Tema pada desain adalah Modern dengan perpaduan karakter budaya Tengger dan Madura yang diterapkan pada bangunan hotel. Konsep modern diterapkan pada penggunaan material. Karakter tema yang digunakan berupa penggunaan elemen interior dan pengaplikasian ukiran, warna, ragam hias pada interior.

D. Konsep Desain

Secara keseluruhan konsep yang diterapkan pada desain interior Hotel Bromo View and Restaurant adalah menciptakan desain interior hotel dengan perpaduan karakter budaya Tengger dan Madura yang kemudian dikembangkan berdasarkan latar belakang, permasalahan dan tujuan. Sesuai dengan konsep awal, pengaplikasian konsep akan diterapkan pada interior serta bentuk bangunan. Perpaduan karakter budaya Tengger dan Madura yang akan dikembangkan pada interior adalah Candi Jabung sebagai budaya lokal Probolinggo, Rumah khas Tengger dan Madura dan Ukiran.

E. Aplikasi Konsep Desain 1) Konsep Ruangan

Hotel berdiri di atas lahan seluas sekitar 5000 m² yang terdiri dari beberapa bangunan terpisah.

2)Konsep Bentuk

Ide rancangan yang diambil dari karakter terkuat dari budaya Tengger dan Madura yakni berupa ukiran dan warna khas yang nantinya diharapkan dapat diterapkan dan menjadi ciri khas budaya pada elemen interior hotel.

Bentuk daun ukiran motif khas Madura ini, mempunyai kekhasan tersendiri terutama pada ukiran daunnya yang seperti gigi gergaji dan ujung daunnya berikal terdapat seperti sobekan-sobekan daun yang bertingkat dari pangkal daun sampai dengan ujung daun yang berbentuk ikal tersebut. (Sumber:artkimianto.blogspot.com)

Ciri khas terkuat dari budaya lokal Probolinggo lainnya diangkat dari Candi Jabung yang terletak di Paiton, Probolinggo. Candi Jabung yang merupakan cagar budaya lokal Probolinggo peninggalan Majapahit yang masih ada hingga saat ini dimana arsitekturnya terkenal karena hanya dari susunan batu bata merah. Candi Jabung ini menjadi inspirasi desain yang dipadukan dengan salah satu perpaduan warna khas Tengger dan Madura yakni hitam.

Berikut ide dari perpaduan kedua budaya yakni berupa potongan candi Jabung yang nantinya diterapkan pada elemen

Gambar. 3. Denah Eksisting

(4)

interior dan menambah kekuatan ciri khas pada Hotel Bromo View yang berkonsep perpaduan Budaya Tengger Madura

Ciri khas terkuat dari budaya Tengger dan Madura lainnya diangkat dari Rumah Khas masing-masing. Diketahui bahwa pada rumah khas masyarakat Tengger menggunakan pondasi batu dan memiliki bukaan banyak pada rumahnya. Alasan pengunaan batu kali mengingat kontur rumah di tengger adalah dataran tinggi yang rawan longsor serta material batu sangat berlimpah di daerah pegunungan maka masyarakat setempat memanfaatkan batu sebagai material dasar rumah mereka.

Untuk rumah Pandalungan (Madura) hal yang paling menonjol adalah penggunaan kayu dan batu bata exspose sebagai material Arsitekturnya.

Ide rancangan tersebut yang merupakan perpaduan kedua budaya yakni berupa rumah khas Tengger dan Madura nantinya diterapkan pada elemen interior Hotel Bromo View yang berkonsep perpaduan Budaya Tengger Madura

3)Konsep Material

Material yang banyak digunakan adalah besi dengan

finishing brushed chrome, dan stainless steel untuk

memberikan kesan modern pada ruangan. Untuk memberikan kesan hangat dan elegan, pada ruangan juga akan digunakan material kayu dan HPL.

4)Konsep Warna

Warna yang diterapkan pada desain merupakan warna-warna yang diambil dari Corporate Image Hotel Bromo View dan warna perpaduan karakter budaya Tengger dan Madura.

5)Konsep Pencahayaan

Konsep pencahayaan pada ruangan adalah dengan pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami didapatkan dari jendela-jendela besar pada kamar hotel. Selain sebagai sumber cahaya alami, jendela pada kamar juga dimaksudkan agar tamu dapat menikmati pemandangan alam di sekitar hotel. Pencahayaan buatan yang digunakan adalah task light dengan mengunakan spotlight dan table lamp serta general light

dengan downlight.

6)Konsep Penghawaan

Penghawaan pada ruangan menggunakan penghawaan buatan dan alami. Sumebr penghawaan alami didapatkan dari jendela, sedangkan penghawaan buatan dengan menggunakan

Air Conditioning system. Sistem AC yang digunakan adalah

AC split . Gambar. 5. Analogi Candi

Budaya Lokal Probolinggo

Budaya Tengger

Corporate Image Hotel Bromo View

Budaya Madura Budaya Lokal

Probolinggo Warna Khas Perpaduan Tengger-Madura Penerapan Desain pada Elemen Interior Hotel

Gambar. 6. Analogi Rumah Khas

Gambar. 7. Warna Khas

Rumah Khas Tengger

Rumah Khas Pandalungan (Madura)

Penerapan Desain pada Elemen Interior Hotel Bromo View

Julukan Kota Probolinggo: - Kota Adipura - Kota Seribu Taman - Kota Hijau

(5)

IV. HASIL DESAIN

A. Ruang Terpilih – Family Suite Residence Room

Kamar ini memiliki lebar 54 m². Fasilitas kamar ini berupa double bed, closet, dressing table, tv, serta kamar mandi dengan shower room, toilet dan wastafel.

B. Desain Akhir Ruang

Kamar merupakan area terpilih ketiga yang memiliki

fungsi utama sebagai tempat istirahat, melepas lelah. Maka desain pada kamar dibuat senyaman mungkin untuk aktivitas pengunjung. Suasana ruang dibuat cenderung lebih hangat dan intim dengan penggunaan lantai parket dan down ceiling diatas

bed dengan pemakaian lighting warna putih kuning dengan aksen orange pada hidden lamp . Elemen interior perpaduan Tengger dan Madura diulang kembali pada interior kamar tapi dalam bentukan yang lebih sederhana dan sebagai point of interest

a. Writing Desk

Gambar. 8. Denah Kamar Family Suite Residence

Gambar. 9. Desain Akhir Kamar

Family Suite Residence

Gambar. 10 . Desain Akhir Kamar

Family Suite Residence

a

b

Gambar. 12 . Ide Desain Writing Desk

Gambar. 11 . Desain Akhir Kamar

Family Suite Residence

c

(6)

b. Ukiran

V.

W.

X.

c. Frame Cermin Etnik

V. KESIMPULAN DAN RINGKASAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh pembahasan adalah sebagai berikut:

a) Hotel Bromo View and Restaurant Probolinggo merupakan hotel bisnis dengan bintang 3 untuk memfasilitasi wisatawan dan investor untuk berkunjung yang berpotensial

b) Sebagai sebuah hotel yang mengangkat budaya lokal, Hotel Bromo View and Restaurant perlu menerapkan unsur-unsur budaya lokal Probolinggo pada interiornya sehingga belum memiliki ciri khas pada arsitektur maupun interiornya.

c) Konsep secara umum yang akan digunakan pada desain interior Hotel Bromo View and Restaurant Probolinggo adalah mencoba menghadirkan budaya daerah setempat

yaitu budaya Tengger yang dipadukan dengan budaya Madura, yang dikemas dalam desain yang modern. d) Unsur budaya yang diaplikasikan ke dalam desain interior

hotel dapat melestarikan budaya, memperkenalkan budaya setempat kepada para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, juga dapat mengembangkan sektor pariwisata dalam peningkatan mutu dan kualitas.

e) Kehadiran suatu konsep sebagai tema dalam rancangan tidak hanya untuk memenuhi kenyamanan dan keindahan saja namun akan membuat orang untuk menceritakan pengalamannya dan menjadi sebuah langkah promosi. f) Fasilitas business centre, wi-fi area, salon, ATM centre

dan souvenir shop sebaiknya ada di hotel bisnis untuk

memfasilitasi kebutuhan para tamu di hotel tersebut g) Aktifitas dan kebutuhan pengunjung diperhatikan dan

dianalisa lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan rancangan mengenai sirkulasi dan penzooningan area yang optimal yang dapat menunjang efektifitas dan kenyamanan pengunjung Hotel Bromo View and

Restaurant Probolinggo

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan Kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, rizqi dan kekuatan serta segala yang telah dikaruniakan kepada saya dan orang – orang yang saya cintai dan hormati. Kedua orang tua serta keluarga. Bapak Drs. Taufik Hidayat, MT selaku ketua Jurusan Desain Produk Industri, ITS.Bapak Ir. Prasetyo Wahyudie, MT selaku ketua Jurusan Interior, ITS. Ibu Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds selaku dosen kordinator sekaligus dosen pembimbing Tugas Akhir. Bapak Indi Eko Yanuarto selaku owner Hotel Bromo View, seluruh pegawai dan staff Hotel yang sudah kooperatif dalam membantu penulis, mempermudah dalam melengkapi bahan dan referensi untuk kepentingan Tugas Akhir ini, terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya

.

Teman-teman seperjuangan tugas akhir, angkatan 2009 dan 2010 Desain Interior ITS.

DAFTAR PUSTAKA

[1] _________2011.Candi Jabung di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Sumber: http://arungmaya.blogspot.com/2011/09/candi-jabung-di-kabupaten-probolinggo.html, di Akes tanggal 3 Juni 2013

[2] _________ 2012. Hotel Bromo View, salah satu hotel terbaik di kota

Probolinggo, Sumber:

http://www.wisatamalang.com/hotel/bromo/details/83/8/bromo/hotel-bromo-view-probolinggo.html, di akses tanggal 2 September 2012 [3] _________2012.Seni Ukir Khas Siap Go International. Sumber:

http://www.beritabangkalan.info/seni-ukir-khas-siap-go-internasional.html. Di Akses tanggal 10 Oktober 2012

[4] Artkimianto. 2009. Bentuk Ukiran dan Motif Madura. http://artkimianto.blogspot.com/2009/11/bentuk-ukiran-daun-motif-madura.html. DiAkses tanggal 28 November 2012

[5] Nagabiru86blog. 2009. Data Primer dan Data Sekunder. Sumber: http://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/. Di Akses tanggal 18 Oktober 2012

[6] Nugraha, Hendryan. 2008. Candi Jabung Probolinggo. Sumber:

http://id.shvoong.com/humanities/history/1748159-candi-jabungprobolinggo/, di Akes tanggal 3 Juni 2013

[7] Rosyadi, Imron. 2012. Materidan Metode Penelitian. Sumber: http://www.damandiri.or.id/file/imronrosyadiunairbab4.pdf. Di Akses tangga l 5 September 2012

Gambar. 13 . Ide Desain Ukiran

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia merupakan negara yang sebagian besar wilayahnya mempunyai potensi gempa.Untuk mengantisipasi kejadian gempa, struktur bangunan gedung bertingkat tinggi

Tahap ini adalah tahapan terakhir dari Rangcang Bangun Sistem Informasi yaitu mengevaluasi seluruh program dengan mengetahui data-data fungsional sistem berjalan

Peirce biasanya dipandang dianggap sebagai pendiri tradisi semiotika Amerika menjelaskan modelnya secara sederhana yaitu tanda sebagai sesuatu yang dikaitkan kepada

Dengan demikian, pada akhirnya DMA dapat digunakan untuk menentukan distribusi ukuran partikel aerosol... Conclusion

1) Hasil pelaksanaan pembelajaran. Subjek penelitian yang terpilih dengan teknik acak kelompok adalah siswa-siswa kelas X MIPA-5 dan X MIPA-7 sebanyak 68 siswa, namun pada

perlakuan lainnya, dimana pada penurunan salinitas media sebesar 2 ppt/jam ini ikan kerapu cantang masih bisa merespon perubahan salinitas media dengan baik dan

Pada penelitian ini diamati bagaimana proses penyelenggaraan makanan mulai dari pembelian atau pemilihan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan, penyajian dan higiene sanitasi, yang

MenurutBudiman dan Riyanto yakni kurangnya pendidikan responden tentang minuman beralkohol dapat disebabkan karena responden jarang terpapar informasi tentang