• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN 1907 - 0357

[95]

ANALISIS POLA PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN

INTERNET OLEH MAHASISWA DI LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

El Rahmayati *, Ririn Sri Handayani *

Internet telah menjadi bagian dari proses pencarian informasi oleh mahasiswa. Beberapa penelitian di lingkungan perguruan tinggi menunjukkan pola pemanfaatan jaringan internet oleh mahasiswa dengan variasi yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pola penggunaan dan pemanfaatan internet oleh mahasiswa di lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Tahun 2010. Metodologi yang digunakan adalah Deskriptif Cross Sectional. Hasil penelitian pada sejumlah 274 sampel yang diambil secara stratified menunjukkan sebagian besar motivasi responden menggunakan internet adalah untuk mencari informasi dan komunikasi, tempat akses sebagian besar adalah warnet, frekuensi penggunaan internet rata-rata 1 – 7 kali seminggu, dengan lama penggunaan 1 – 2 jam, jenis informasi yang diakses oleh sebagian besar mahasiswa adalah artikel lepas dan jejaring sosial, fasilitas akses yang digunakan adalah www, dan search engine yang digunakan adalah Yahoo dan Google. Peneliti menyarankan agar memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk menggunakan internet sebagai sarana penunjang belajar, dan meningkatkan fasilitas internet di lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.

Kata Kunci: pola penggunaan, pola pemanfaatan, internet

         

LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi informasi dewasa ini demikian pesat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan sejak mulai dikembangkannya jaringan komputer bernama internet pada tahun 1969. Penggunaan teknologi informasi berbasis internet telah merambah ke semua bidang termasuk pendidikan. Internet dapat disebut sebagai forum global dan perpustakaan multimedia pertama, di mana setiap pemakai dapat mengakses artikel ilmiah, jurnal hingga e-book. Teknologi ini mampu menyambungkan hampir semua komputer yang ada didunia sehingga bisa saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Bentuk informasi yang dapat ditukar dapat berupa data teks, gambar, gambar bergerak dan suara (Tabratas Tharom,dkk,2002 dalam Fitriana, 2008). Internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi karena didalamnya terdapat

data base dari suatu perpustakaan multimedia yang sangat besar.

Internet mempunyai beberapa karakteristik yang khas sehingga dapat digunakan sebagai media pendukung dalam pendidikan. Karakteristik tersebut diantaranya adalah sebagai media interpersonal dan media massa yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi, memiliki sifat interaktif, memungkinkan terjadinya informasi secara sinkron maupun tertunda (Hardjito,2002 dalam Nasution, 2006). Melalui internet, peserta didik maupun pendidik dapat mengakses sumber informasi baik secara individu maupun berkelompok di mana saja dan kapan saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bahan-bahan pembelajaran seperti makalah, jurnal, buku dan hasil-hasil penelitian dapat diakses melalui media internet dengan cepat dan mudah. Internet telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, dan bahkan keagamaan tanpa mengenal batas-batas geografis.

(2)

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN 1907 - 0357

[96]

Pengguna internet di Indonesia terus bertambah dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 49 persen per tahun meskipun jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, penetrasi penggunaannya lebih rendah dibandingkan dengan Negara lain seperti Singapura dan Malaysia, tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan Filipina dan Vietnam (Nasution, 2009). Pengguna internet 70 persen di antaranya berusia di bawah 35 tahun.

Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang telah menggunakan jaringan internet sebagai salah satu fasilitas dalam pengembangan sarana belajar mengajar dan untuk kebutuhan administrasi akademik. Meskipun belum berlangganan jurnal-jurnal elektronik, namun keberadaan internet di lingkungan Poltekkes Tanjungkarang menjadi awal kemajuan di bidang pengembangan sarana penunjang yang berbasis teknologi informasi. Penyediaan fasilitas ini menjadi gerbang untuk peningkatan kualitas belajar mengajar di lingkungan institusi pendidikan dan diharapkan mempunyai daya ungkit terhadap kualitas institusi pendidikan.

Beberapa penelitian di lingkungan perguruan tinggi menunjukkan pola pemanfaatan jaringan internet oleh mahasiswa dengan variasi yang beragam. Penelitian Zainudin (2006) menyimpulkan penggunaan internet oleh mahasiswa pada Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU) masih rendah dan pemanfaatannya belum maksimal. Survey di lingkungan Universitas Indonesia Tahun 2009 menunjukkan pemanfaatan internet oleh mahasiswa lebih didominasi untuk mengakses situs jejaring sosial semacam

Facebook. Hasil survey Nasution (2006) menyatakan pola penggunaan internet oleh mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (Unimed) ditinjau dari frekuensi mengakses internet paling banyak 1 – 5 kali sebulan dengan lama akses 1 – 2 jam sekali online, titik akses yang digunakan paling sering adalah world web wide (www) dengan search engine paling banyak digunakan adalah Google dan

Yahoo. Survey pada pengguna Comlabs USD1 Institut Teknologi Bandung menunjukkan pola penggunaan internet berdasarkan titik akses yang paling banyak digunakan adalah fasilitas website

(Mahani, 2007). Survey oleh Atmanegara (2008) terhadap mahasiswa Institut Teknologi Surabaya menunjukkan frekuensi penggunaan komputer antara 1 sampai 3 jam, dalam satu minggu mengakses internet 1 sampai 7 hari dan dalam satu bulan antara 8 samapai 14 hari.

Belum pernah dilakukan penelitian di lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang yang menggambarkan pola penggunaan dan pemanfaatan internet oleh mahasiswa oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pola penggunaan dan pemanfaatan internet oleh mahasiswa di lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola penggunaan dan pemanfaatan internet oleh mahasiswa di lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Waktu penelitian berlangsung dari tanggal 10 hingga 30 Agustus 2010 di Poltekes Kemenkes Tanjungkarang. Subjek penelitian adalah populasi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Tahun 2010 sebanyak 2085 yang terdiri dari mahasiswa kelas regular, non regular dan program khusus. Sampel penelitian pada penelitian ini adalah semua mahasiswa yang memenuhi kriteria diambil dengan teknik stratified dan besarnya dihitung menggunakan rumus besar sampel untuk uji hipotesis satu proporsi (Lemeshow,1997). Besar sampel dalam penelitian ini adalah 274 mahasiswa.

Variabel penelitian yang diteliti terdiri dari dua variabel utama yaitu pola penggunaan internet dan pola pemanfaatan internet. Variabel pola penggunaan terdiri

(3)

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN 1907 - 0357

[97]

dari sub variabel adalah motivasi penggunaan, tempat mengakses, frekuensi penggunaan dalam satu bulan, masa penggunaan internet dalam satu kali akses, perilaku penggunaan dan manfaat penggunaan. Variabel pemanfaatan internet terdiri dari sub variabel pemanfaatan fasilitas dalam internet,pemanfaatan jenis informasi, dan

pemanafaatan search engine dalam internet.

Analisis data semua variable penelitian dan sub variabelnya menggunakan analisis univariat. Untuk memenuhi kaidah etik dalam penelitian peneliti melaksanakan beberapa prinsip etik untuk memenuhi prinsip etik dalam penelitian menurut Polit dan Hungler (1999) yaitu: beneficience, justice dan respect for human dignity.

HASIL

Karakteristik responden

Umur responden rata-rata 19,77 tahun (17 s.d 31 tahun), jenis kelamin 82,8% wanita, latar belakang pendidikan terakhir sebelum menjadi mahasiswa Poltekkes 96,7% SMU (Sekolah Menengah Umum). Berdasarkan tempat tinggal, 50,4% responden tinggal di asrama Poltekkes. Berdasarkan waktu responden pertama kali mengenal dan menggunakan internet 50,4% saat responden duduk di bangku SMU/Kejuruan.

Analisis Univariat

Tabel 1: Motivasi Penggunaan Internet oleh Mahasiswa

Motivasi Penggunaan

Internet f %

Tuntutan studi

Kebutuhan akan infokom Memperoleh hiburan Hanya ingin tahu

31 235 6 2 11,3 85,8 2,2 0,7 Total 274 100

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa motivasi penggunaan internet oleh responden paling banyak adalah karena kebutuhan

akan informasi dan komunikasi yaitu sebesar 85,8%.

Tabel 2: Distribusi Frekuensi Tempat

Penggunaan Internet oleh Mahasiswa

Tempat Penggunaan Internet f % Rumah sendiri (1)

Rumah kost, (2) Kampus,(3) Warnet, (4)

Perpustakaan luar Poltekkes (5) 1 dan 2 1 dan 3 1 dan 4 2 dan 3 2 dan 4 3 dan 4 3 dan 5 4 dan 5 2,3 dan 4 1,3 dan 4 1,3,4 dan 5 3,4 dan 5 1,2,3, dan 4 1,4 dan 5 1,2,3,4 dan 5 1,3,5 11 0 5 69 2 2 6 43 2 18 67 1 1 3 23 6 3 8 1 2 1 4 0 1,8 25,2 0,7 0,7 2,2 15,7 0,7 6,6 24,5 0,4 0,4 1,1 8,4 2,2 1,1 2,9 0,4 0,7 0,4 JUMLAH 274 100

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa lokasi dimana responden mengakses internet paling banyak adalah di Warnet (Warung Internet) yaitu sebesar 69%

Tabel 3: Lokasi Paling Sering yang

Digunakan untuk mengakses Internet

Tempat Penggunaan Internet f %

Rumah sendiri Rumah kost Kampus Warnet

Perpustakaan luar poltektes

56 18 58 140 2 20,4 6,6 21,2 51,1 0,7 JUMLAH 274 100

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa tempat yang paling sering digunakan oleh responden untuk mengakses Internet adalah warnet yaitu sebesar 51,1%.

(4)

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN 1907 - 0357

[98]

Tabel 4: Distribusi Frekuensi Menggunakan Internet dalam Satu

Frekuensi Menggunakan Internet 1 bulan f % 1 – 7 kali 8 – 14 kali 15 – 21 kali 21 – 31 kali 92 90 58 34 33,6 32,8 21,2 12,4 Total 274 100

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa frekuensi penggunaan internet oleh responden paling banyak adalah 1 – 7 kali dalam satu bulan yaitu sebesar 33,6% responden.

Tabel 5: Distribusi Frekuensi Waktu/Lama

Menggunakan Internet Waktu Menggunakan Internet f % < dari 1 jam 1 – 2 jam 3 – 4 jam 5 – 6 jam > 6 jam 19 166 70 9 1 6,9 60,6 25,5 3,3 3,6 Total 274 100

Berdasarkan data pada table diatas diketahui bahwa waktu/lama responden yang digunakan responden dalam menggunakan internet paling banyak adalah 1 – 2 jam yaitu sebesar 60,6%

Tabel 6: Distribusi Frekuensi Tindakan

setelah Mendapat Informasi

Tindakan setelah

Memperoleh Informasi f % Mendownload

Mencetak

Hanya membaca di monitor Tidak melakukan apa- apa

150 108 13 3 54,7 39.4 4,7 1,1 Total 274 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa tindakan responden setelah memperoleh informasi paling banyak adalah melakukan download sebanyak 54,7% responden.

Tabel 7: Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Manfaat yang di Rasakan dalam Pencarian Informasi di Internet Manfaat Menggunakan Internet f % Sangat bermanfaat Bermanfaat Kurang manfaat Tidak manfaat 181 91 1 1 66,1 33,2 0,4 0,4 Total 274 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar (66,1%) responden merasakan sangat bermanfaat menggunakan internet.

Tabel 8: Distribusi Frekuensi Jenis Informasi yang di peroleh melalui Penelusuran Internet

Jenis Informasi yang

Diperoleh dari Internet f % Artikel lepas,(1) e-book, (2) Jurnal, (3) Mmakalah, (4) Hasil penelitian. (5) 1,4 dan 5 1 dan 4 1,2,4 dan 5 1 dan 5 1,2,3,4 dan 5 3,4,dan 5 1,2 dan 4 1,3 dan 5 4 dan 5 1, 3, 4 dan 5 2,dan 4 2 dan 5 1 dan 2 1, 3 dan 5 1, 2 dan 5 1, 4 dan 5 1 dan 3 2,4 dan 5 1,2, dan 3 33 7 3 35 4 25 31 15 15 19 3 12 4 25 4 5 4 7 2 3 7 7 2 2 12 2,6 1,1 12,8 1,5 9,1 11,3 5,5 5,5 6,9 1,1 4,4 1,5 9,1 1,5 1,8 1,5 2,6 0,7 1,1 2,6 2,6 0,7 0,7 Total 274 100

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bawa jenis Informasi yang di peroleh melalui penelusuran responden

(5)

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN 1907 - 0357

[99]

paling banyak adalah makalah yaitu sebesar 12,8 % responden.

Tabel 9: Distribusi Frekuensi Mengakses

Jenis Informasi Ket : 1 : Artikel Lepas 2 : e-book 3 : Jurnal 4 : Makalah 5 : Hasil penelitian

Berdasarkan tabel di atas responden yang mengakses artikel lepas paling banyak kategori jarang 46,4%. Jenis informasi ebook berada pada kategori jarang diakses (51,8%). Responden juga paling banyak dalam kategori jarang mengakses jurnal (55,1%). Makalah sering diakses oleh 51,8% responden, sedangkan hasil penelitian juga jarang diakses oleh 53,6% responden.

Tabel 10: Distribusi Frekuensi Informasi Non Ilmiah yang di Akses

Info non Ilmiah yg Diakses f % Koran, tabloid, majalah (1)

Situs berita online, (2) Jejaring sosial, (3) Video, (4) 3 dan 4 1,2,3 dan 4 2,3 dan 4 2 dan 3 1, 2 dan 3 1,3 dan 4 1 dan 3 1, 2 dan 4 1 dan 2 6 11 82 4 21 31 15 39 10 16 28 1 10 2,2 4 22,9 1,5 7,7 11,3 5,5 14,2 3,6 5,8 10,2 0,4 3,6 Total 274 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa distribusi frekuensi mahasiswa yang mengakses informasi non ilmiah berupa jejaring sosial saja sebanyak 22,9 % selain yang campuran dengan item lain.

Tabel 11: Distribusi Frekuensi Mengakses

Artikel Koran, Tabloid, Majalah Online,Situs Berita Online, Jejaring

Sosial, Video

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa mahasiswa yang jarang mengakses koran, berita online, video jarang sebanyak 54,7%, 49,3%, 52,6%, sedangkan yang mengakses jejaring sosial sangat sering sebesar 43,8%.

Tabel 12: Distribusi Frekuensi Penggunaan

Fasilitas dalam Internet

Fasilitas yang Digunakan

Mahasiswa dlm Internet f % www, (1) mailinglist, (2) email, (3) FTP, (4) Ghoper (5) telnet (6) newsgroup (7) Chatting (8) 1 dan 8 1, 2,3 dan 8 1,3 dan 8 1 dan 3 1,3,7 dan 8 2,4,5,6 dan 7 3 dan 8 1,3, 4 daan 8 1 dan 7 1, 2 dan 3 1, 6, dan 8 1,3 dan 6 36 2 2 3 0 0 0 3 30 10 106 32 27 3 5 8 4 1 1 1 13,1 0,7 0,7 1,1 0 0 0 1,1 10,9 \3,6 38,7 11,7 9,9 1,1 1,8 2,9 1,5 0,4 0,4 0,4 Total 274 100

Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa paling banyak

Fasilitas

Tingkat pemanfaatan

Sgt sering Sering Jarang Tdk pernah f % f % f % f % 1 26 9,5 109 39,8 127 46,4 12 4,4 2 8 2,9 56 20,4 142 51,8 68 24 3 1 0,4 39 14,2 151 55,1 83 30,3 4 24 8,8 142 51,8 90 32,8 18 6,6 5 16 5,8 96 35 147 53,6 15 5,5 Fasilitas Tingkat pemanfaatan Sangat sering

Sering Jarang Tidak pernah f % f % f % f % Koran, tabloid, majalah online 12 4,4 66 24,1 150 54,7 46 16,8 Situs berita online 14 5,1 68 24,8 135 49 57 20,8 Jejaring sosial 12 43,8 98 35,8 45 16,4 11 4 Video 16 5,8 49 17,9 144 52,6 65 23,7

(6)

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN 1907 - 0357

[100]

mahasiswa memanfaatkan fasilitas www, email, chatting yaitu sebesar 38,7 %.

Tabel 13: Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Frekuensi Mengakses Fasilitas yang digunakan dalam Internet

Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa fasilitas internet yang paling sering digunakan oleh mahasiswa adalah adalah www sebesar 43,8%,dan yang jarang digunakan adalah ghoper ssebesar 74,5%.

PEMBAHASAN

Karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal selama menempuh pendidikan diketahui mayoritas responden tinggal di asrama. Beberapa jurusan mewajibkan mahasiswa tinggal diasrama dan sebagian lagi dapat dipilih sebagai alternatif selain tinggal dengan orang tua maupun indekost. Ketersediaan fasilitas akses internet hingga ke asrama diharapkan mampu meningkatkan daya guna jaringan internet oleh mahasiswa secara positif.

Dilihat dari waktu pengenalan internet tampak bahwa mayoritas mahasiswa mengenal internet sejak SMU dan sebagian besar lain sejak SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), hanya sedikit mahasiswa yang mengenalnya setelah menjadi mahasiswa. Hal ini menjadi modal dasar yang kuat ketika lulusan sekolah menengah memasuki jenjang pendidikan tinggi, artinya ketika menjadi mahasiswa mereka tidak akan kesulitan dalam mencari sumber belajar diluar buku dan perkuliahan.

Dilihat dari pola penggunaan internet menunjukkan pola penggunaan yang beragam namun hampir sama dengan hasil-hasil survey yang dilakukan oleh peneliti terdahulu pada institusi yang berbeda. Mayoritas responden menggunakan internet karena motivasi kebutuhan akan informasi dan komunikasi, dan sebagian kecil lain karena motivasi tuntutan studi. Dengan maraknya situs jejaring sosial maka mahasiswa lebih memilih media internet sebagai media komunikasi dari pada tuntutan studi atau yang lainnya. Hal ini menurut peneliti perlu dicermati oleh para pendidik agar lebih merangsang mahasiswa dengan tugas-tugas terstruktur yang akhirnya menggiring mahasiswa untuk mengakses internet dengan lebih baik lagi bagi kepentingan studinya.

Pola penggunaan internet dilihat dari tempat mengakses menunjukkan umumnya mahasiswa mengakses internet dari warung internet (warnet) dan sebagian kecil lainnya menggunakan fasilitas internet kampus dan atau yang lainnya atau kedua-duanya. Hal ini disebabkan oleh jam buka warnet yang tidak dibatasi dan jumlah warnet di sekitar Poltekes. Hasil penelitian ini menunjukkan masih sedikitnya penggunaan fasilitas internet kampus oleh mahasiswa, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengapa penggunaan internet kampus masih rendah apakah karena fasilitasnya terbatas (sarana dan prasarana untuk mengakses di mana saja), kepemilikan laptop mahasiswa yang terbatas atau karena daya transmisi jaringan internet kampus yang kurang maksimal sehingga sebagian besar responden memilih warnet sebagai tempat akses internet.

Hasil penelitian terhadap frekuensi pengunaan internet dalam satu bulan menunjukkan kategori paling banyak 1 – 7 kali dalam sebulan dan sebagian 8 – 14 kali dalam sebulan, untuk penggunaan 21 – 31 kali dalam sebulan menempati presentase yang paling kecil. Menurut peneliti ini adalah hal yang memprihatinkan dimana frekuensi penggunaan internet masih sangat rendah

Fasilitas

Frekuensi mengakses Fasilitas di internet Sangat

sering sering Jarang Tidak pernah f % f % f % f % www 120 43,8 130 47,4 23 8,4 1 0,4 Mailinglist 5 1,8 17 6,2 84 30,7 168 61,3 Email 17 6,2 109 39,8 126 46 22 8 FTP 0 0 11 4 65 23,7 198 72,3 Ghoper 0 0 13 4,8 57 20,8 204 74,5 telnet 1 0,4 12 4,4 78 28,5 183 66,8 newsgroup 3 1,1 28 10,2 91 33,2 152 55,5 Chatting ( 27 9,9 124 45,3 94 34,3 29 10,6

(7)

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN 1907 - 0357

[101]

oleh mahasiswa, karena dengan beban perkuliahan dan kebutuhan akan informasi ilmiah yang tinggi. Frekuensi penggunaan internet sebaiknya lebih dari 1 - 7 kali dalam 1 bulan.

Frekuensi penggunaan internet masih sangat rendah dilingkungan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang. Hasil ini juga sejalan dengan hasil survey oleh Nasution (2006) yang menyatakan pola penggunaan internet oleh mahasiswa Program Pascasarjana Unimed ditinjau dari frekuensi mengakses internet paling banyak 1 – 5 kali sebulan. Berbeda dengan penelitian Andriani (2009) yang menyatakan bahwa intensitas penggunaan internet oleh mahasiswa di Fikom UNPAD cukup tinggi dalam memenuhi kebutuhan informasi.

Lama waktu yang digunakan dalam sekali akses pada penelitian ini menunjukkan frekuensi terbanyak adalah 1 – 2 jam hal ini juga sejalan dengan survey oleh Nasution (2006) dimana lama akses internet oleh responden yang ditelitinya juga 1 – 2 jam sekali online. Survey oleh Atmanegara (2008) terhadap mahasiswa ITS menunjukkan frekuensi penggunaan komputer antara 1 sampai 3 jam, dalam satu minggu mengakses internet 1 sampai 7 hari dan dalam satu bulan antara 8 samapai 14 hari. Waktu tersebut cukup untuk mendapatkan informasi yang diinginkan, namun perlu juga diteliti faktor-faktor yang menyebabkan lama waktu menggunakan internet dalam sekali

online oleh mahasiswa.

Data dalam penelitian ini menunjukkan mayoritas responden akan melakukan download ( mengunduh ) informasi yang didapatkan, sebagian lagi mencetak informasi yang didapatkan. Menyimpan data saat ini dapat dalam bentuk soft copy didalam hard disk ataupun USB atau flashdisk yang lebih ringkas dan dapat dibawa kemanapun pergi dengan praktis. Menyimpan data dalam bentuk dokumen soft copy dirasakan lebih menguntungkan dan praktis bagi sebagian orang dibandingkan menyimpannya dalam bentuk dokumen kertas. Tindakan mengunduh data lebih disukai daripada

mencetaknya dalam bentuk soft copy dengan demikian biaya mengakses informasi yang dibutuhkan pun menjadi lebih ringan.

Analisis data manfaat yang dirasakan oleh responden terhadap internet mayoritas responden menyatakan sangat bermanfaat dan sebagian menyatakan bermanfaat. Sangat sedikit responden yang menyatakan bahwa internet kurang atau tidak bermanfaat. Hasil ini menunjukkan bahwa responden sebagian besar dapat memperoleh dampak positif terhadap keberadaan internet. Senada dengan penelitian Nifapiola (2009) yang mengatakan bahwa manfaat internet dirasakan karena keragaman dan kelengkapan informasi pada internet tersebut.

Analisis terhadap pola pemanfaatan internet oleh mahasiswa pada bagian sumber informasi yang diakses didapatkan data bahwa responden umumnya mengakses makalah dan artikel lepas. Hanya sebagian kecil responden yang mengakses jurnal, ebook ataupun hasil penelitian. Mengakses artikel lepas dalam bentuk makalah memang tidak salah, tetapi seharusnya untuk keperluan studi paling baik adalah mengakses jurnal hasil penelitian, maupun membaca ebook sebagai ganti buku teks. Kesulitan yang mungkin ditemui oleh responden dalam mengakses jurnal atau hasil penelitian dan ebook adalah karena biasanya jurnal dan ebook yang berkualitas seringkali harus diunduh dengan membayar terlebih dahulu.

Sumber informasi non ilmiah yang diakses oleh responden dalam penelitian ini menunjukkan mayoritas jejaring sosial dan sebagian lainnya situs berita online atau kedua-duanya. Bahkan dari tingkat keseringan mengakses paling sering oleh responden adalah jejaring sosial. Jejaring sosial semacam facebook, twitter, Yahoo Messenger dan lain sebagainya. Umumnya disukai oleh pengakses internet karena didalamnya lebih banyak media hiburan dan menghubungkan antar individu dengan kelompoknya. Melarang atau memblokir situs jejaring sosial hampir tidak mungkin

(8)

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN 1907 - 0357

[102]

untuk dilakukan selain membatasi sumber informasi juga melanggar hak-hak individu untuk bersosialisasi.

Analisis terhadap fasilitas yang digunakan oleh responden dari internet mayoritas responden menggunan www

(World Web Wide), email dan chatting dengan tingkat paling sering yang digunakan mayoritas adalah www. World Web Wide adalah fasilitas yang paling banyak digunakan oleh pengguna internet di Indonesia. Penelitian Nasution (2006) juga menyatakan hal yang sama dan juga survey oleh Mahani (2007). Ada banyak fasilitas dalam internet yang dapat digunakan tetapi www adalah fasilitas yang banyak dikenal dan umumnya digunakan.

Analisis data terhadap search engine

paling banyak digunakan oleh responden dalam penelitian ini menunjukkan Google dan Yahoo sebagai search engine yang dominan digunakan dan Google sebagai

search engine yang paling sering digunakan. Penelitian Nasution (2006) dan Mahani (2007) juga menunjukkan Google dan Yahoo sebagai search engine yang banyak digunakan. Kedua search engine

tersebut paling banyak digunakan oleh pengguna internet di Indonesia atau bahkan di seluruh dunia. Pada penelitian Laksono (2008) media search engine yang paling sering digunakan adalah google karena lebih lengkap memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam pencarian informasi. Meskipun masih ada beberapa search engine lain seperti Altavista, Lycos, Hotbot, Magellan dan lainnya tetapi kedua

search engine tersebut paling banyak disukai karena kelengkapan dan kemampuannya menjelajah situs-situs informasi semakin lebih baik.

KESIMPULAN

Masih rendahnya penggunaan dan pemanfaatan internet sebagai sumber belajar oleh mahasiswa si lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang, peneliti menyarankan agar memberikan motivasi kepada mahasiswa dalam menggunakan internet tidak hanya kebutuhan akan informasi dan komunikasi

tetapi juga sebagai sumber belajar dan proses pembelajaran dan meningkatkan kelengkapan fasilitas jaringan internet oleh institusi.

* Dosen pada Prodi Keperawatan Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

DAFTAR PUSTAKA

Atmanegara, Christiyanti I (2008) Analisis Statistika Terhadap Pola, Manfaat Dan Tujuan Penggunaan Komputer Dan Internet Pada Mahasiswa ITS. Abstrak Thesis,FMIPA ITS : Surabaya

Fitrihana, Noor (2008). Pemanfaatan Internet sebagai sumber belajar. http://batikyogya.wordpress.com/200 8/09/09/

Hasugian, Jonner (2005). Pemanfaatan Internet, Studi Pola, Manfaat dan Tujuan Penggunaan Internet oleh mahasiswa pada perpustakaan USU. Pustaka: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.1, No.1, Juni 2005. USU

Kasjono, H.S. & Yasril (2009). Teknik Sampling untuk penelitian kesehatan.

Graha Ilmu : Jogyakarta

Melani, Cita (2008). Motif dan Pola penggunaan media internet oleh mahasiswaAbstrak. Fikom Library and Knowledge Center.

Nugroho, Budi (2007). Pemanfaatan Internet Dalam Penelusuran Informasi http://bud1nugroho. wordpress.com/2007/01/18/

Sastroasmoro, S. & Ismael, S. (2006).

Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Sagung Seto.

Yuyun, W.S (2004). Pola Konsumsi dan Pengaruh Internet Sebagai media Komunikasi Interaktif pada remaja (study analisis persepsi remaja Kotamadya Surabaya). JIPTUNAIR, Unair : Surabaya

(9)

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN 1907 - 0357

Gambar

Tabel 1: Motivasi Penggunaan Internet oleh  Mahasiswa
Tabel  7:  Distribusi Frekuensi Responden  Berdasarkan Manfaat yang di  Rasakan dalam Pencarian Informasi  di Internet    Manfaat Menggunakan  Internet  f %  Sangat bermanfaat  Bermanfaat  Kurang manfaat  Tidak manfaat  181 91 1 1  66,133,20,4 0,4  Total 274 100
Tabel  11: Distribusi Frekuensi Mengakses  Artikel Koran, Tabloid, Majalah  Online,Situs Berita Online, Jejaring  Sosial, Video

Referensi

Dokumen terkait

an wakil dar kan kebahag suatu (dedi sifat tantang itkan ketena tumbuhan d nuh kehang im gugur, k y (tokoh bo ering dinam g pada 1876 warna karena warna mbang t atau aktif ri

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang diajukan maka tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui probabilitas tendangan ke arah badan dan muka terhadap

Rataan produksi susu real dan produksi susu yang telah distandardisasi ke dalam lama laktasi 305 hari dan umur setara dewasa dari sapi Friesian Holstein betina

Suprapti dan Djarwanto (1992) menyatakan bahwa pada media serbuk gergaji yang dibuat langsung atau tidak diperam, dan pada media diperam selama 1 hari tidak didapatkan hasil

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Pada sistem peringatan dini tanah longsor menggunakan 2 buah mikrokontroler, karena sistem ini membutuhkan 4 buah timer yaitu timer untuk sensor tanah longsor, timer untuk

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa civil society merupakan suatu ruang yang terletak antara negara di satu pihak, dan masyarakat di pihak lain, dalam ruang

Bahaya adalah sifat dari suatu bahan, cara kerja suatu alat, cara melakukan suatu pekerjaan dan lingkungan kerja yang dapat menimbulkan kerusakan harta benda, penyakit akibat