• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada Mei 2015, Provinsi Sulawesi Selatan terjadi inflasi sebesar 0,31 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,70. Dari 82 kota IHK, tercatat 81 kota mengalami inflasi, sedangkan hanya 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palu 2,24 persen dengan IHK 120,42 dan terendah terjadi di Singkawang sebesar 0,03 persen dengan IHK 119,28. Deflasi terjadi hanya di Pangkal Pinang -0,61 persen dengan IHK 118,06.

 Inflasi di Provinsi Sulawesi Selatan terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan

indeks pada kelompok bahan makanan 0,28 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,18 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,28 persen; kelompok sandang sebesar

0,11 persen; kelompok kesehatan 0,72 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,09 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,58 persen.

 Tingkat inflasi tahun kalender Mei 2015 sebesar 0,69 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2015 terhadap Mei 2014) sebesar 7,60 persen.

 Komponen inti di Sulawesi Selatan pada Mei 2015 mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, tingkat inflasi

komponen inti tahun kalender Mei 2015 sebesar 2,12 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Mei 2015 terhadap Mei 2014) sebesar 4,95 persen.

 Perubahan IHK untuk kota Makassar terjadi inflasi sebesar 0,35 persen dengan IHK sebesar 117,79.

No. 35/06/73/Th. XIX, 1 Juni 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/

I

NFLASI

MEI 2015 PROVINSI SULAWESI SELATAN INFLASI 0,31 PERSEN

Pada Bulan Mei 2015 berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen BPS Provinsi Sulawesi Selatan terjadi inflasi

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

(2)

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks semua kelompok pengeluaran, yaitu : kelompok bahan makanan 0,28 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,18 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,28 persen; kelompok sandang sebesar 0,11 persen; kelompok kesehatan 0,72 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,09 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,58 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2015 antara lain: kendaraan carter, daging

ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, ikan bandeng, tukang bukan mandor, dokter spesialis, mobil, tarip listrik dan bawang putih.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: beras, emas perhiasan, ikan katamba,

wortel, udang basah, ikan asin belah, bayam, kentang, sawi hijau dan teri.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Mei 2015, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,0650 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,0286 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0652 persen; kelompok sandang 0,0080 persen; kelompok kesehatan 0,0306 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0065 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,1080 persen.

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan Mei 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun Ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2014 IHK April 2015 IHK Mei 2015 Inflasi Mei 20151) Laju Inflasi Tahun Kalender 20152) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 116,89 117,33 117,70 0,31 0,69 7,60 1. Bahan Makanan 125,03 125,11 125,45 0,28 0,34 12,97 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 114,11 115,92 116,12 0,18 1,76 6,10 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 114,88 117,50 117,82 0,28 2,56 7,82

4. Sandang 110,82 112,91 113,03 0,11 1,99 4,56

5. Kesehatan 109,25 111,88 112,68 0,72 3,14 6,45

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 105,45 106,05 106,15 0,09 0,66 2,35 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 121,49 117,30 117,98 0,58 -2,89 6,25

1) Persentase Perubahan IHK Mei 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase Perubahan IHK Mei 2015 terhadap IHK Desember 2014 3) Persentase Perubahan IHK Mei 2015 terhadap IHK Mei 2014

(3)

N o . Kel o mp o k/ Sub Kel o mp o k

B A HA N M A KA N A N 0 . 2 8 0 . 0 6 50

1 Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya -0.90 -0.0517 2 Daging & hasilnya 1.76 0.0292 3 Ikan Segar 0.48 0.0295 4 Ikan Diawet kan -2.57 -0.0080 5 Telur, Susu dan hsl-nya 1.12 0.0221 6 Sayur-2an -0.22 -0.0057 7 Kacang-2an -0.04 -0.0003

8 Buah-2an 0.63 0.0098

9 Bumbu-2an 2.32 0.0422

10 Lemak dan M inyak -0.17 -0.0019 11 Bahan makanan lainnya -0.15 -0.0002

T ab el 3

M ei 2 0 15 ( %)

I nf l asi Sumb ang an I nf l asi d an Sumb ang an Kel o mp o k B ahan M akanan

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan (2012=100) Mei 2015 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M 0,3119

1. Bahan Makanan 0,0650

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0,0286

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0,0652

4. Sandang 0,0080

5. Kesehatan 0,0306

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0,0065

7. Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan 0,1080

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Mei 2015 mengalami perubahan indeks sebesar 0,28 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari bulan sebelumnya yaitu 125,11 menjadi 125,45 pada bulan ini.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, 5 sub kelompok mengalami inflasi sedangkan 6 sub kelompok lainnya deflasi.

Kelompok pengeluaran bahan makanan secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar

(4)

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k

M akanan Jad i, M inuman,

R o ko k d an T emb akau 0 .18 0 .0 2 8 6

1 M akanan Jadi 0.25 0.0226

2 M inuman yang tdk beralkohol 0.11 0.0037

3 Tembakau dan M in. beralkohol 0.05 0.0023

T ab el 4 .

Inf lasi Sumb ang an Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k M akanan Jad i, M inuman, R o ko k

d an T emb akau M ei 2 0 15 ( %)

N o . Kel o mp o k/ Sub Kel o mp o k

Sand ang 0 . 11 0 . 0 0 8 0

1 Sandang laki-laki 0.38 0.0078

2 Sandang wanit a 0.12 0.0023

3 Sandang anak-anak 0.82 0.0109

4 Barang pribadi dan sandang lainnya

-0.59 -0.0130

T ab el 6 .

I nf l asi d an Sumb ang an Kel o mp o k Sand ang M ei 2 0 15 ( %)

I nf l asi Sumb ang an

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Mei 2015 mengalami perubahan indeks dari 115,92 pada bulan April 2015 menjadi 116,12 pada Mei 2015 atau terjadi kenaikan sebesar 0,18 persen.

Dari tiga sub kelompok dalam kelompok pengeluaran ini, semuanya mengalami inflasi.

Kelompok pengeluaran ini secara keseluruhan

memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0286 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, gas dan bahan bakar pada bulan Mei 2015 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 117,50 pada bulan April 2015 menjadi 117,82 pada bulan Mei 2015.

Inflasi sub kelompok biaya tempat tinggal 0,23 persen; bahan bakar, penerangan dan air 0,31 persen; perlengkapan rumah tangga 0,42 persen;

dan penyelenggaraan rumahtangga 0,27 persen. Kelompok Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberi kontribusi inflasi sebesar 0,0652 persen. 4. S a n d a n g

Kelompok sandang bulan Mei 2015 inflasi sebesar 0,11 persen atau terjadi perubahan indeks dari 112,91 pada bulan lalu naik menjadi 113,03.

Kelompok ini mencakup 4 sub kelompok, 3 sub kelompok mengalami inflasi sedangkan 1 sub kelompok lainnya deflasi.

Kelompok sandang berkontribusi inflasi sebesar

0,0080 persen.

No. Kelompok/ Sub Kelompok

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan

Bakar 0 .2 8 0 .0 6 52

1 Biaya tempat tinggal 0.23 0.0265 2 Bahan bakar, penerangan dan air 0.31 0.0165 3 Perlengkapan rumahtangga 0.42 0.0168 4 Penyelenggaraan rumahtangga 0.27 0.0054

Tabel 5.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air,

Inflasi Sumbangan Listrik, Gas, dan Bahan Bakar M ei 2 0 15 (%)

(5)

5. Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan bulan ini mengalami kenaikan indeks sebesar 0,72 persen, dengan kontribusi inflasi sebesar 0,0306 persen, angka indeks dari111,88 bulan lalu menjadi 112,68 pada Mei ini.

Sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah : sub kelompok jasa kesehatan, sub kelompok obat-obatan, sub kelompok jasa perawatan jasmani, dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika.

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami perubahan indeks sebesar 0,09 persen.

Terdapat 5 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan 2 sub kelompok lainnya stabil. Secara keseluruhan kelompok ini berkontribusi inflasi sebesar 0,0065 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami perubahan indeks dari 117,30 bulan lalu naik menjadi 117,98 dibulan ini, atau inflasi sebesar 0,58 persen.

Dari 4 sub kelompok, terdapat 2 sub kelompok mengalami inflasi, sementara 2 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Secara keseluruhan

kelompok ini berkontribusi inflasi sebesar

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k

Kesehatan 0 .72 0 .0 3 0 6

1 Jasa Kesehatan 1.15 0.0151

2 Obat-obatan 0.47 0.0038

3 Jasa Perawatan jasmani 2.08 0.0099 4 Perawatan jasmani dan kosmetika 0.10 0.0019

T ab el 7.

Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Kesehat an M ei 2 0 15 ( %)

Inf lasi Sumb ang an

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k

Pend id ikan, R ekreasi & Olah

R ag a 0 .0 9 0 .0 0 6 5 1 Jasa Pendidikan 0.00 0.0000 2 Kursus2 / Pelatihan 0.31 0.0012 3 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0.11 0.0019 4 Rekreasi 0.19 0.0034 5 Olah raga 0.00 0.0000 T ab el 8 .

Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Pend id ikan R ekreasi & Olah R ag a M ei 2 0 15 ( %)

Inf lasi Sumb ang an

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0.58 0.1080

1 Transpor 0.77 0.0960

2 Komunikasi Dan Pengiriman 0.00 0.0000

3 Sarana dan Penunjang Transpor 0.90 0.0120

4 Jasa Keuangan 0.00 0.0000

T ab el 9 .

Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k T ransp o r, Ko munikasi d an Jasa Keuang an M ei 2 0 15 ( %)

(6)

PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2011 – 2015

Pada bulan Mei tahun 2015 Sulawesi Selatan mengalami inflasi sebesar 0,31 persen, inflasi bulan ini lebih tinggi dibanding tahun 2011 sebesar 0,16, sementara tahun 2012, tahun 2013 dan tahun 2014 mengalami deflasi masing-masing sebesar -0,52 persen, -0,26 persen, dan -0,16 persen.

Laju inflasi tahun kalender 2015 sebesar 0,69 persen lebih rendah dibanding periode tahun 2011 sebesar 0,84 persen, tahun 2012 sebesar 1,73 persen, tahun 2013 sebesar 1,73 persen dan tahun 2014 sebesar 1,64 persen.

Laju inflasi ”year on year” Provinsi Sulawesi Selatan Mei 2015 sebesar 7,60 persen lebih tinggi dibanding periode tahun 2011 sebesar 6,29 persen, tahun 2012 sebesar 3,78 persen, tahun 2013 sebesar 4,40 persen dan tahun 2014 sebesar 6,22 persen.

Tabel 10

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Tahun ke Tahun, Tahun 2010 – 2014

Inflasi 2011 (2007 = 100) 2012 (2007 = 100) 2013 (2007 = 100) 2014 (2012 = 100) 2015 (2012 = 100)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Mei 0,16 -0,52 -0,26 -0,16 0,31

2. (Mei) tahun kalender 0,84 1,73 1,73 1,64 0,69

3. Mei terhadap Mei (Year on Year) 6,29 3,78 4,40 6,22 7,60

(7)

MEI 2015 KOTA MAKASSAR INFLASI 0,35 PERSEN

Kota Makassar pada bulan Mei ini mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 117,38 pada bulan April 2015 naik menjadi 117,79 pada bulan Mei 2015. Laju inflasi tahun kalender (Mei 2015) sebesar 1,11 persen, dan laju inflasi ”year on year” dari Mei 2015 terhadap Mei 2014 sebesar 8,07 persen.

Inflasi dipicu oleh naiknya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,29 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,15 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,32 persen; kelompok sandang sebesar 0,06 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,83 persen; dan kelompok pendidikan, dan rekreasi dan olahraga sebesar 0,10 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,72 persen

Tabel 11

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Makassar Mei 2015, Tahun kalender 2015, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2014 IHK April 2015 IHK Mei 2015 Inflasi Mei 20151) Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) Andil (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U M U M 116,50 117,38 117,79 0,35 1,11 8,07 1. Bahan Makanan 124,26 125,90 126,27 0,29 1,62 15,14 0,0654 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan

Tembakau 113,47 113,73 115,44 0,15 1,74 6,15 0,0236 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 115,04 116,16 118,16 0,32 2,71 7,94 0,0763

4. Sandang 111,94 112,73 114,34 0,06 2,14 4,81 0,0046

5. Kesehatan 109,61 110,55 113,57 0,83 3,61 7,07 0,0349

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 105,44 105,50 105,96 0,10 0,49 2,42 0,0076

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 120,64 115,09 117,47 0,72 -2,63 5,97 0,1336

1)

Persentase perubahan IHK Mei 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya 2)

(8)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA IHK DI PULAU SULAWESI

Kota-kota IHK di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 2,24 persen dengan IHK 120,42, terendah di Palopo sebesar 0,07 persen dengan IHK 116,98.

(lihat tabel 12 kolom 6).

Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun kalender terjadi di Makassar sebesar 1,11 persen; diikuti berturut-turut Manado sebesar 0,60 persen; Mamuju sebesar 0,58 persen; Bau-bau sebesar 0,49 persen; Palopo sebesar 0,38 persen; Palu sebesar 0,17 persen; Gorontalo sebesar -0,09 persen; Bulukumba sebesar -0,67 persen; Kendari sebesar -0,70 persen; Parepare sebesar -1,31 persen; dan Watampone sebesar -1,38 persen.

Laju inflasi tertinggi berdasarkan ”tahun ke tahun” (Mei 2015 terhadap Mei 2014) terjadi di Bau-bau sebesar 9,20 persen; diikuti berturut-turut Manado sebesar 8,92 persen; Makassar sebesar 8,07 persen; Mamuju sebesar 7,27 persen; Kendari sebesar 7,10 persen; Palu sebesar 6,96 persen; Parepare sebesar 6,67 persen; Palopo sebesar 6,51 persen; Bulukumba sebesar 5,98 persen; Gorontalo sebesar 5,82 persen, dan Watampone sebesar 4,43 persen.

Tabel 12

Perbandingan Indeks dan Inflasi Mei 2015 Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012=100)

No. K o t a Desember IHK

2014 IHK April 2015 IHK Mei 2015 Inflasi Mei 2015 1) Laju Inflasi Tahun Kalender 2015 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. PALU 120,21 117,78 120,42 2,24 0,17 6,96 02. MAMUJU 116,85 116,31 117,53 1,05 0,58 7,27 03. MANADO 118,61 118,20 119,32 0,95 0,60 8,92 04. GORONTALO 115,26 114,13 115,16 0,90 -0,09 5,82 05. KENDARI 116,16 114,62 115,35 0,64 -0,70 7,10 06. MAKASSAR 116,50 117,38 117,79 0,35 1,11 8,07 07. BULUKUMBA 125,61 124,42 124,77 0,28 -0,67 5,98 08. PAREPARE 117,71 115,88 116,17 0,25 -1,31 6,67 09. BAU-BAU 121,89 122,26 122,49 0,19 0,49 9,20 10. WATAMPONE 117,35 115,57 115,73 0,14 -1,38 4,43 11. PALOPO 116,54 116,90 116,98 0,07 0,38 6,51 1)

Persentase perubahan IHK Mei 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya 2)

Persentase perubahan IHK Mei 2015 terhadap IHK Desember 2014 3)

(9)

INFLASI MENURUT KOMPONEN MEI 2015

Komponen inti Sulawesi Selatan pada bulan Mei 2015 inflasi sebesar 0,35 persen, komponen diatur pemerintah inflasi 0,14 persen; dan komponen bergejolak 0,33 persen. Sementara itu komponen inti untuk kota Makassar pada Mei 2015 mengalami inflasi sebesar 0,40 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,15 persen, dan komponen bergejolak sebesar 0,35 persen. Kota Watampone komponen inti inflasi sebesar 0,02 persen; harga diatur pemerintah inflasi sebesar 0,05 persen; dan komponen bergejolak inflasi sebesar 0,52 persen. Kota Parepare komponen inti inflasi sebesar 0,06 persen; harga diatur pemerintah 0,16 persen; dan komponen bergejolak inflasi sebesar 0,88 persen. Kota Palopo komponen inti inflasi sebesar 0,29 persen; harga diatur pemerintah inflasi sebesar 0,03 persen; dan komponen bergejolak deflasi sebesar -0,47 persen. Kota Bulukumba komponen inti inflasi sebesar 0,43 persen; harga diatur pemerintah inflasi sebesar 0,27 persen; dan komponen bergejolak deflasi sebesar -0,04 persen.

Tabel 13

Laju Inflasi Mei 2015, Inflasi Tahun Kalender 2015 dan Inflasi Year on Year Menurut Komponen

Di Provinsi Sulawesi Selatan

Komponen

Kota Makassar Kota Watampone Kota Parepare

IHK Mei 2015 Perubahan IHK (%) IHK Mei 2015 Perubahan IHK (%) IHK Mei 2015 Perubahan IHK (%) Mei 2015 Tahun Kalender 2015 Year on Year Mei 2015 Tahun Kalender 2015 Year on Year Mei 2015 Tahun Kalender 2015 Year on Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) U M U M 117,79 0,35 1,11 8,07 115,73 0,14 -1,38 4,43 116,17 0,25 -1,31 6,67 Inti 112,42 0,40 2,27 5,10 108,90 0,02 1,13 3,44 110,12 0,06 1,47 3,93 Harga Diatur Pemerintah 128,73 0,15 -3,60 10,34 129,38 0,05 -4,69 8,65 137,22 0,16 -1,52 16,72 Bergejolak 127,91 0,35 1,74 16,55 126,76 0,52 -5,13 4,09 118,64 0,88 -8,42 6,55 Komponen

Kota Palopo Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan

IHK Mei 2015 Perubahan IHK (%) IHK Mei 2015 Perubahan IHK (%) IHK Mei 2015 Perubahan IHK (%) Mei 2015 Tahun Kalender 2015 Year on Year Mei 2015 Tahun Kalender 2015 Year on Year Mei 2015 Tahun Kalender 2015 Year on Year (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) U M U M 116,98 0,07 0,38 6,51 124,77 0,28 -0,67 5,98 117,70 0,40 0,69 7,60 Inti 111,37 0,29 2,18 5,52 121,5 0,43 1,53 4,99 112,24 0,35 2,12 4,95 Harga Diatur Pemerintah 129,87 0,03 -4,94 11,25 139,09 0,27 -2,63 11,46 129,72 0,14 -3,57 10,78 Bergejolak 123,71 -0,47 0,06 5,63 123,98 -0,04 -4,25 4,82 126,82 0,33 0,32 13,98

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kondisi hormon tiroid yang optimal pada ibu hamil, khususnya di trimester pertama, sangat diperlukan untuk menjamin kualitas anak

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul Pengembangan Lab Dalam Kepingan (LDK) Berbasis Kertas Untuk Penentuan Kadar Asam Urat, Protein, dan pH

أطخ باتج نأ لاؤسلا ناك نإو رفصلا وباسحف ( 0 .) نٌترم رابتخلاا يطعت , يدعبلا رابتخلااو يلبقلا رابتخلاا نيعي. رابتخلاااّمأو تاملكلا نٌمتخ ةبعل ةقيرطب

Abstrak: Anemia sering ditemukan pada gagal jantung terutama pada pasien yang berusia tua, dengan jenis kelamin perempuan, menderita kelainan ginjal kronik, pengguna ACE inhibitor

Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa melakukan

Angket dengan menggunakan skala Likert pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap modul sains-islam pada materi gerak lurus yang

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui biografi KH. Wahid Hasyim dalam pembaharuan sistem pendidikan pesantren. Abdul Wahid Hasyim relevansi pembaharuan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC