• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Melihat kondisi lingkungan bisnis dewasa ini, keberhasilan suatu perusahaan bukan hanya semata-mata dilihat dari keberhasilan perencanaan bisnis yang telah dibuat. Dengan kematangan perencanaan dan juga strategi dalam menghadapi persaingan memang dapat membuat suatu perusahaan menjadi unggul, namun di balik itu semua keunggulan dari sumber daya manusia yang mengelolanya-lah yang pada akhirnya menjadi point-utama. Pada dasarnya faktor sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang harus ada dalam kegiatan kinerja suatu organisasi. Dari proses rekrutmen, pengembangan, serta tata cara perlakuan kepada pegawai menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kualitas kinerja pegawai ataupun loyalitas pegawai kepada organisasi. Proses manajemen sumber daya manusia yang baik dapat memunculkan pegawai-pegawai yang benar-benar berkualitas dalam menjalankan posisi penting dalam organisasi maupun menjalankan banyak kegiatan yang berhubungan dengan eksistensi suatu organisasi.

Menurut Hasibuan (2006), mengartikan manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Realitanya, ada sejumlah negara yang dapat dikatakan tidak memiliki sumber daya yang alami tetapi sangat maju perekonomiannya karena keunggulan sumber daya manusianya. Contoh negara itu adalah Jepang dan Singapura. Sebaliknya, ada negara yang memiliki keduanya tetapi ternyata tertinggal dan terpuruk perekonomiannya hanya karena sumber daya manusianya masih berada di bawah standar “unggul”. Contoh negara tersebut Indonesia. Memang di banyak negara yang tergolong dalam kelompok negara berkembang, semua sumber daya tersebut masih berupa potensi dan masih harus dikembangkan.

Namun permasalahan yang sering dihadapi manajemen tidak lain diantaranya yaitu masalah karyawan (sumber daya manusia). Adanya sumber daya manusia

(2)

(SDM) yang potensial dan berkualitas, akan membantu perusahaan dalam mencapai sasaran mereka. Namun pada kenyataannya untuk memperoleh SDM yang potensial dan berkualitas tidaklah mudah

Melihat hal tersebut, perusahaan harus senantiasa memberikan yang terbaik bagi karyawannya dengan begitu karyawan tersebut dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi peningkatan kinerja perusahaan itu sendiri. Menurut Kiswanto (2010), kinerja karyawan adalah hasil akhir penilaian atau hasil kerja yang dicapai dari sebuah pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang menggambarkan seberapa baik karyawan. Kiswanto (2010), melakukan penelitian mengenai kinerja karyawan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh komunikasi yang baik antara rekan kerja.

Lingkungan kerja yang menyenangkan menjadi kunci pendorong bagi karyawan untuk menghasilkan kinerja yang optimal. Lingkungan kerja yang memusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja, sebaliknya apabila lingkungan kerja tidak memadai dapat menurunkan kinerja. Dimana lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok (Sedarmayanti,2011). Maka dari itu organisasi harus menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti lingkungan fisik (tata ruang kantor yang nyaman, lingkungan yang bersih, pertukaran udara yang baik, warna, penerangan yang cukup), serta lingkungan non fisik (hubungan dengan atasan, hubungan antar sesama rekan kerja, hubungan dengan bawahan).

Menurut Riggio (2008) terjalinnya komunikasi yang efektif antara atasan dan bawahan dapat meningkatkan produktifitas dan kepuasan karyawan. Sehingga apabila karyawan merasa puas serta mengerti apa yang akan dilakukan dan berkomunikasi aktif dengan rekan kerja, atasan dan bawahan, maka kinerja karyawan pada perusahaan tersebut akanlah tinggi. Komunikasi penting dalam organisasi karena komunikasi sangat dibutuhkan dalam organisasi, seperti bekerja dalam team work, komunikasi antara karyawan dan manajer. Dengan adanya komunikasi maka akan membantu mereka memahami dan beradaptasi terhadap kecenderungan gaya komunikasi individu lainnya yang ada dalam organisasi, tentunya hal ni akan

(3)

mengeliminasi sumber konflik yang terbesar yaitu kesalahpahaman yang ada dalam organisasi.

Selanjutnya menurut Panggabean (2004:76) menggolongkan kompensasi menjadi dua kelompok, yaitu berupa kompensasi finansial ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Kompensasi finansial langsung terdiri atas gaji/upah dan insentif (komisi dan bonus). Sedangkan kompensasi finansial tidak langsung dapat berupa berbagai macam fasilitas dan tunjangan , dan kompensasi nonfinansial terdiri atas pekerjaan dan lingkungan kerja seperti tugas-tugas yang menarik, tantangan baru yang menarik, pengakuan, rasa pencapaian, kerabat kerja yang menyenangkan, dan lingkungan pekerjaan yang nyaman. Sehingga kompensasi merupakan salah satu cara terbaik dimana perusahaan dapat mengambil langkahnya untuk menngkatkan kinerja karyawan. Kompensasi merupakan alat yang berharga guna mendukung dalam peningkatan kinerja karyawan. Kompensasi juga sebagai motivator agar karyawan lebih berkomitmen kepada perusahaan dan hasilnya yaitu akan meningkatkan kinerja karyawan.

PT. Sumber Cipta Multiniaga merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi, yaitu pendistribusian rokok-rokok merk Djarum, yaitu Nuu Mild, Rokok Djarum Super, Djarum Coklat, Djarum 76, Djarum Super Mezzo, Djarum Istimewa, Djarum Black, Djarum Black Slimz, Djarum Black Cappucino, Djarum Black Tea, Djarum Vanilla, Djarum Splash, Djarum Cherry, Djarum Original, Djarum Black Menthol, LA Menthol Lights, dan LA Lights. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Martin Basuki Hartono dan Bapak Roberto Setiabudi Hartono, dimana mereka berdua merupakan para pemegang saham utama dari perusahaan yang memproduksi rokok Djarum. PT Sumber Cipta Multiniaga ini resmi berdiri pada 27 April 2009 berdasarkan akta notaris nomor 104 yang dibuat dihadapan notaris Eliwati Tjitra, S. H di Jakarta Barat. Perusahaan ini bertempat di Jl K.S Tubun 2C no 11 Jakarta Barat dengan nomor telepon 021- 5346619 dan fax 021- 5346615 . Saat ini perusahaan dipimpin oleh seorang Direktur bernama Bapak Goenadi Hadiwidjaja.

Menurut Bapak Tendy Hermanta selaku Manajer Distribusi dan Marketing, kondisi persaingan pasar yang dialami oleh PT. Sumber Cipta Multiniaga saat ini sangat ketat, dimana PT. Sumber Cipta Multiniaga harus tetap mampu bertahan dengan persaingan rokok di Indonesia dengan rasa dan aroma yang khas dan tidak

(4)

pernah berubah. PT. Sumber Cipta Multiniaga tentunya memiliki pesaing-pesaing lain dalam bidangnya, SepertiGudang Garam, Dji Sam Soe, Sampoerna dan lain-lain yang memiliki keunggulannya masing-masing. Dari banyak perusahaan rokok yang muncul di Indonesia terdapat tiga perusahaan rokok terbesar yang menguasai pasar rokok sebesar 76%. Ketiga perusahaan itu adalah Gudang Garam, HM 4sampoerna dan Djarum. Karena visi dan misi Djarum adalah “Menjadi yang terbesar dalam penjualan dan profitabilitas di industri rokok Indonesia” namun untuk mewujudkannya bukanlah hal yang mudah, permasalahannya terletak pada Sumber Daya Manusia yang ada di PT. Sumber Cipta Multiniaga (Djarum), sehingga PT. Sumber Cipta Multiniaga harus dapat meningkatkan efisiensi mereka, oleh sebab itu sangat dibutuhkan salah satunya yaitu kinerja karyawan yang tinggi agar perusahaan dapat lebih optimal.

Menurut Bapak Richwan, selaku HRD PT. Sumber Cipta Multiniaga. Persaingan antar perusahaan merupakan suatu tantangan besar yang harus disikapi dan dihadapi dengan kemampuan manajemen perusahaan yang handal. Apabila hal ini dapat dilakukan maka perusahaan akan mendapatkan keunggulan bersaing. Kondisi demikian menuntut PT. Sumber Cipta Multiniaga Jakarta untuk terus meningkatkan kinerja karyawan, melalui kondisi lingkungan kerja yang mendukung, komunikasi organisasi dapat berjalan dengan baik, dan pemberian kompensasi yang sesuai dengan kinerjanya, sehingga pada akhirnya dapat tercapai tujuan perusahaan.

Bapak Richwan mengukur kinerja karyawan PT. Sumber Cipta Multiniaga dengan menggunakan Key Performance Indikator. Dimana setiap poin atau indikator akan menghasilkan nilai total tertinggi sebesar 5. Indikator ini ditentukan berdasarkan job deskripsi yang mereka lakukan berdasarkan divisi dan jabatan. Berikut merupakan hasil kinerja karyawan pada Desember 2014 :

(5)

Gambar 1. 1 KPI Karyawan PT. Sumber Cipta Multiniaga

Sumber : PT.Sumber Cipta Multiniaga (2015)

Berdasarkan gambar diatas, maka dapat dilihat bahwa sebanyak 33 orang yang memiliki total KPI sebesar 2 yang artinya kinerjanya kurang, sedangkan karyawan yang memiliki KPI 3 dan 4 hanya sebesar 34 orang. Sedangkan yang memiliki KPI 5 sebanyak 4 orang. Hal ini dapat dikatakan bahwa kinerja karyawan merupakan permasalahan yang dihadapi oleh PT. Sumber Cipta multiniaga. Masalah yang timbul akhir-akhir ini adalah bagaimana PT Sumber Cipta Multiniaga harus dapat terus meningkatkan kinerja karyawan mereka. Sebagai salah satu perusahaan yang telah lama berdiri di industri distribusi, PT Sumber Cipta Multiniaga harus dapat mempertahankan karyawannya terlebih yang berkualitas dan potensial bagi pencapaian kinerja perusahaan yang optimal. Untuk itu, sangat diperlukan adanya suatu tindakan dari perusahaan untuk dapat memberikan yang terbaik bagi karyawannya. Karena tanpa SDM yang mampu menjalankan aktivitas bisnis dan memberikan kontribusi nyata terhadap perusahaan, maka perusahaan akan sulit untuk bersaing.

Berdasarkan penelitian terdahulu, kinerja karyawan dipengaruhi oleh lingkungan kerja (Norianggono dan Hamid, 2014; Imran et al.,2012). Selain itu kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh komunikasi yang baik di dalam organisasi (Kiswanto, 2010; Femi, 2014). Selanjutnya kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh kompensasi (Umar dan Gunu, 2010)

0 5 10 15 20 25 30 35 40 1 2 3 4 5

(6)

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Komunikasi, dan

Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Sumber Cipta Multiniaga”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Sumber Cipta Multiniaga?

2. Apakah ada pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Sumber Cipta Multiniaga?

3. Apakah ada pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Sumber Cipta Multiniaga?

4. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja, komunikasi, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Sumber Cipta Multiniaga?

1.3Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Sumber Cipta Multiniaga

2. Mengetahui pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Sumber Cipta Multiniaga

3. Mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Sumber Cipta Multiniaga

4. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja, komunikasi, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Sumber Cipta Multiniaga

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan atau manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan tentang lingkungan kerja seperti apa

(7)

2. Menginformasikan kepada perusahaan tentang seberapa pentingnya pengaruh komunikasi di dalam organisasi terhadap kinerja karyawan.

3. Menginformasikan kepada perusahaan bahwa seberapa besar pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan.

(8)

1.5 State Of Art

Tabel 1. 1 State Of Art

Nama Pengarang Judul Jurnal Hasil Penelitian

Kiswanto, M (Maret,2010)

Pengaruh kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan Kaltim Pos Samarinda

Gaya kepemimpinan dan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Komunikasi memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada sampel karyawan Kaltim Pos

Samarinda sebanyak 56 orang. Norianggono dan

Hamid (Maret, 2014)

Pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik terhadap kinerja

karyawan (studi pada karyawan PT. Telkomsel Area III Jawa-Bali Nusra di Surabaya)

Populasi yang digunakan yaitu seluruh karyawan bagian finance, administrasi dan marketing pada PT. Telkomsel Area III Jawa- Bali Nusra di Surabaya. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 75 karyawan dari 310 populasi. Lingkungan kerja diukur dengan 2 dimensi yaitu lingkungan fisik dan non fisik. Hasil menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja karyawan. Sedangkan lingkungan non-fisik tidak berpengaruh secara signifikan. Umar, Gunu (July, 2010) The influence of compensation on performance of sales representatives of pharmaceutical

companies based in Ilorin

Hasil menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara hadiah (rewards) dan kinerja. Selain itu juga pengalaman karyawan harus dipertimbangkan ketika menerapkan kompensasi dan gaji. Namun gaji dan kinerja tidak memiliki hubungan

(9)

Nama Pengarang Judul Jurnal Hasil Penelitian

– Nigeria yang kuat dalam penelitian ini. Imran, Fatima,

Zaheer, Yousaf, Batool

(2012)

How to Boost Employee Performance :

Investigating the influence of transformational leadership and work environment in a pakistani perspective

Penelitian ini dilakukan di pakistan di industri manufaktur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan kepada 215 karyawan di industri manufaktur.

Femi (Agustus, 2014) The impact of communication on workes performance in selected organisations in Lagos state, Nigeria

Sampel yang digunakan sebesar 120 responden. Hasil menunjukkan bahwa komunikasi dapat meningkatkan komitmen karyawan dan kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di perusahaan Lagos State Sumber : Penulis (2015

(10)

Gambar

Gambar 1. 1 KPI Karyawan PT. Sumber Cipta Multiniaga
Tabel 1. 1 State Of Art

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, sumber segala kebenaran, sang kekasih tercinta yang tidak terbatas pencahayaan cinta-Nya bagi hamba-Nya, Allah Subhana Wata‟ala

Melalui kegiatan observasi di kelas, mahasiswa praktikan dapat. a) Mengetahui situasi pembelajaran yang sedang berlangsung. b) Mengetahui kesiapan dan kemampuan siswa dalam

Dua hal yang dipelajari penulis dengan pendekatan kemosistematika dalam peng- amatan adalah: (1) ketetapan karakter pada kelompok besar tetumbuhan yang memiliki arti dalam

Penelitian ini berjudul Pola Komunikasi Masyarakat Kampung Bali, yang penelitiannya meliputi wawancara pada Masyarakat Suku Bali di Desa Cipta Dharma atau

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang kemudian dipergunakan sebagai sarana

Audit, Bonus Audit, Pengalaman Audit, Kualitas Audit. Persaingan dalam bisnis jasa akuntan publik yang semakin ketat, keinginan menghimpun klien sebanyak mungkin dan harapan agar

Perbandingan distribusi severitas antara yang menggunakan KDE dengan yang menggunakan suatu model distribusi tertentu dilakukan untuk melihat secara visual, manakah dari