• Tidak ada hasil yang ditemukan

Plagiarism Checker X Originality Report

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Plagiarism Checker X Originality Report"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 18%

Statistics: 647 words Plagiarized / 3594 Total words

Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement. --- HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN RESPON EMOSIONAL PASIEN DIABETES MELLIETUS DIRUANG POLI KLINIK PENYAKIT DALAM MARDI WALUYO BLITAR The Relation Between The Families’ Supports And The Diabetes Mellitus Patients’

Emotional Responds Suhartini*, Anik Nuridayanti** Email: [email protected] Abstrak Penyakit diabetes mellietus mempunyai dampak psikologis berupa stress

maupun cemas sehingga dukungan keluarga sangat dibutuhkan agar respon emosional pasien diabetes mellietus menjadi baik.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

hubungan antara dukungan keluarga dengan respon emosional pasien diabetes mellietus di Ruang Poli Klinik Penyakit Dalam Mardi Waluyo Blitar.Desain penelitian adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional, populasi pasien diabetes mellietus sebanyak 304, sampel 61 responden diambil dengan teknik Accidental sampling.

Variabel bebas dukungan keluarga dan variabel terikat respon emosional pasien diabetes mellietus .Data variable independen dan variabel dependen dikumpulkan dengan kuesioner. Data dianalisis dengan uji Spearman Rank dengan kemaknaan p < 0,05. Hasil penelitian didapatkan 33 responden (54,1%) memiliki dukungan keluarga baik dan 37 responden (60,7%) memiliki respon emosional baik. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan respon emosional pasien diabetes mellietus (Spearman Rank, p value 0,000 < a 0,05). Keeratan hubungan termasuk tinggi dan positif

(Corelation Coeffisien: 0,610).Disimpulkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan respon emosional pasien diabetes melllietus, dimana semakin baik dukungan kelurga yang diperoleh maka respon emosional menjadi baik.

Disarankan anggota keluarga tetap memberikan dukungan sepenuhnya pada pasien diabetes mellietus Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Respon Emosional , Diabetes Mellietus. Abstract Diabetes mellitus has psychological impacts such as stresses or

(2)

anxieties, so that they need their families’ supports to make the patients’ emotional responds good. The objective of this research was to know the relation between the families’ supports and the diabetes mellitus patients’ emotional responds in Internal Diseases Clinics Chamber of Regional Mardi Waluyo Hospital Blitar City.The design of this research was correlational analytics with cross-sectional approach. The population was 304 diabetes mellitus patients, and 61 respondents were taken as samples by accidental sampling technique.

The independent variable was the families’ supports and the dependent one was the diabetes mellitus patients’ emotional responds. The independent and dependent variable data were obtained from questionnaires, and analyzed with Spearman Rank Test with Mean value p < 0.05. The research results were 33 respondents (54.1%) had good families’ supports, and 37 respondents (60.7%) had good emotional responds. There was a relation between the families’ supports and the diabetes mellitus patients’ emotional responds (Spearman Rank, p value = 0.000 < a 0.05). The relation level was high and positive (Correlation Coefficient: 0.610).The conclusion was there was a relation between the families’ supports and the diabetes mellitus patients’ emotional responds, where the better the families’ supports the better the patients’ emotional responds. The research recommend to family member keep and continue to give full support to patients. Keywords : The families’ supports, the diabetes mellitus, emotional responds _ _

(3)
(4)

PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang berbahaya yang sering terjadi dan masalah kesehatan yang besar. Penyakit ini terjadi dalam jangka waktu lama, akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, maupun keduanya (Perkeni, 2014).

Penyakit ini akan diderita seumur hidup tidak dapat disembuhkan, sehingga diharapkan pasien Diabetes Mellitus mampu dicegah atau dihilangkan dengan cara mengendalikan ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah yang dapat menimbulkan komplikasi yang lebih parah (Kusniyah & Urip, 2011). Tidak hanya permasalahan fisik saja, akan tetapi, juga dapat mempengaruhi kondisi psikologis, sosial, maupun ekonomi penderitanya. Dampak psikologis berupa stres maupun cemas terhadap penyakit Diabetes Mellitus tidak hanya dirasakan oleh pasien Diabetes Mellitus, tetapi keluargapun juga ikut merasakan adanya gangguan dalam berinteraksi sosial dan hubungan interpersonal yang diakibatkan rasa putus asa yang dirasakan oleh penderita.

Mereka yang telah mengalami komplikasi diabetes melitus seperti nefropati dan ulkus diabetikum akan membutuhkan perawatan yang lama sehingga membutuhkan biaya yang cukup besar dalam perawatannya Prince & Wilson 2007. Pada orang dengan diabetes terdapat beberapa emosional, segi emosional ini meliputi sikap menyangkal obsesif, marah, takut, akan menyebabkan kesalahan, kekecewaan dan merasa bahwa telah membatasi segala segi kehidupan. Segi emosional harus dijaga agar tidak terjadi meningkatnya kadar gula dalam darah (Hidayati, 2009). Banyak kasus diabetes

mengalami peningkatan pada sepuluh tahun belakangan dan merupakan penyebab kematian keenam diseluruh dunia.

Peningkatan kasus diabetes tersebut akan berdampak terhadap menurunya umur harapan hidup, meningkatnya angka kesakitan dan berkurangnya kualitas hidup. (Nwanko et al,2010). Diabetes mellitus merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi 90 -95% dari semua orang yang menderita diabetes (Perkeni,2010) Masalah utama yang dihadapi oleh Diabetes Mellitus merupakan peningkatan kadar gula darah yang memicu timbulnya penyakit jantung , gangguan ginjal yang diakibatkan karena penderita menderita diabetes dalam waktu yang cukup lama (Sousa et al,2009) Menurut WHO (World Health Organization) Indonesia merupakan negara urutan ke 4 terbanyak jumlah penderita diabetes melitusnya setelah AS, India, dan cina (Perkeni, 2014).

Menurut estimasi International Diabetes Federation (IDF), terdapat 81 juta orang dengan Diabetes Mellitus di negara kawasan Asia Tenggara.

Jumlah ini diperkirakan akan meningkat dari 7,0% pada kelompok usia 20-79 tahun di tahun 2010 menjadi 8,4% pada tahun 2030 (WHO, 2014). WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang Diabetes Mellitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000

(5)

menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. IDF memperkirakan terjadi kenaikan jumlah penyandang Diabetes Mellitus dari 7,0 juta pada tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Data dari WHO dan IDF tersebut menunjukkan perbedaan angka prevalensi. Namun, laporan keduanya menunjukkan adanya peningkatan jumlah penyandang

Diabetes Mellitus sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030 (Depkes, 2014).Menurut data Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2013, Diabetes Mellietus merupakan

penyakit tidak menular yang termasuk dalam 10 penyakit pasien rawat inap terbanyak kedua dijawa timur setelah hipertensi (Dinkes, 2014). Menurut Suyono (2009) prevalensi Diebetes Mellietus di Propinsi Jawa Timur adalah 1,43% - 1,47%. Dengan jumlah

penduduk propinsi jawa timur kurang lebih 38.052.950 jiwa, maka diperkirakan jumlah pasien Diabetes Mellitus di jawa timur sebanyak 544.157–559.378 orang. Sedangkan di Jawa Timur dikota Surabaya angka kejadian diabetes mellitus sebesar 50,9%% di Blitar sebesar 68%.

Berdasarkan studi pendahuluan di Mardi Waluyo Blitar didapatkan hasil wawancara 10 orang pasien yang berkunjung di poli penyakit dalam Mardi Waluyo Blitar bahwa mewawancarai 8 pasien Diabetes Mellitus dan keluarga bahwa dari pihak pasien mengatakan dukungan keluarga sangat penting karena tanpa dukungan keluarga ia tidak mampu merawat penyakitnya sendiri dan dari pihak keluarga mengatakan mereka selalu memberikan dukungan kepada pasien dan selalu menerima keadaan pasien dengan ikhlas.2 orang lainnya mengatakan ada masalah dengan keluarga seperti masalah anak mereka yang susah diatur dan tidak mau mendengarkan kata-kata orang tuanya serta semakin banyaknya keperluan dalam keluarga dan merasa pendapatan mereka tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga mereka merasa sulit untuk menghindari masalah tersebut dan mereka sering merasa sukar menahan emosi, mudah marah dan tersinggung, dan merasa jantung berdebar-debar, sukar untuk tidur dan sering terbangun di tengah malam.

Dukungan keluarga merupakan dukungan berupa informasi,tertentu atau materi yang dapat menjadikan individu merasa disayangi, diperhatikan dan dicintai (Ali, 2009). dimana anggota keluarga terlibat dalam banyak aspek kegiatan perawatan kesehatan yang diperlukan pasien diabetes. Tidak adanya dukungan dari keluarga berakibat pada kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan diabetes dan kontrol glikemik yang

buruk.(Chung, 2013).

Permasalahan lain dari penderita diabetes mellitus merupakan masalah psikologis yaitu beban psikologi (stress), respon emosional negatif , cemas, depresi,masalah sosial dapat muncul pada pasien diabetes mellitus berupa kurangnya interaksi sosial dan

(6)

terjadi pada Diabetes Mellitus berdampak pada kualitas hidup, biaya perawatan kesehatan yang tinggi dan mobiditas serta menjadi penyebab utama kematian (Goh, Rusli, & Khalid, 2015). upaya pencegahan cara untuk mengobati diabetes mellitus (DM) menurut Lanywati (2011) yaitu menjalani terapi primer yang terdiri atas diet diabetes mellitus, latihan fisik (olahraga dan penyuluhan kesehatan), menggunakan obat anti diabetika dan cangkok pankreas bila kadar gula darahnya masih tetap tinggi.

Sedangkan menurut Ramaiah (2008) terdiri dari program suntik insulin, diet, olahraga, menggunakan obat, relaksasi, dan terapi air dan lumpur untuk meningkatkan fungsi pankreas kaki serta menghilangkan racun. Berdasarkan latar belakang dari fenomena yang sudah dijelaskan diatas maka peneliti tertarik mengambil penelitian tentang “Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Respon Emosional Pasien Diabetes Mellitus di Ruang Poli Klinik Penyakit Dalam Mardi Waluyo Blitar”. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan respon emosional pasien penderita Diabetes Millitus di ruang poli klinik penyakit dalam Mardi Waluyo Blitar. Tujuan khusus (1)Mengidentifikasi dukungan keluarga pada pasien Diabetes Mellitus di ruang poli klinik penyakit dalam Mardi Waluyo Blitar(2) Mengidentifikasi respon

emosional pada pasien Diabetes Mellitus di ruang poli klinik penyakit dalam Mardi Waluyo Blitar (3) Menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan respon emosional pasien Diabetes Millitus di ruang poli klinik penyakit dalam Mardi Waluyo Blitar METODE PENELITIAN Pada penelitian ini desain yang digunakan adalah desain analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini akan dilaksanakan di ruang poli klinik penyakit dalam Mardi Waluyo Blitar.

Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh pasien Diabetes Mellitus di ruang poli klinik penyakit dalam Mardi Waluyo Blitar sebanyak 304 pasien. Sampel penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Mellitus yang mengalami dukungan keluarga di ruang poli klinik penyakit dalam Mardi Waluyo Blitar yaitu sebanyak 61 pasien.yang diambil menggunakan tehnik Accidental Sampling Pada penelitian ini instrumen atau alat ukur untuk mengukur variabel bebas (Independen) menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu sebelum digunakan untuk pengambilan data atau penelitian, sedangkan untuk variabel terikat (Dependen) menggunakan kuesioner yang belum baku yaitu kuesioner dari skala likert sehingga perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu Analisa data menggunakan uji Spearman Rank.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil penelitian meliputi Karakteristik responden dan data khusus penelitian Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Ruang Poli Klinik Penyakit Dalam Mardi Waluyo Blitar No _Usia Responden _Frekuensi _% _ _1 _45-59 tahun _21 _34,4 _ _2 _60-74 tahun _28 _45,9 _ _3 _75-90 tahun _12 _19,7 _

(7)

_Total _61 _100,0 _ _Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan bahwa hampir setengah responden berusia 60-74 tahun yaitu sebanyak 28 responden (45,9%) dari total 61 responden. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Ruang Poli Klinik Penyakit Dalam Mardi Waluyo Blitar No _Jenis Kelamin _Frekuensi _% _ _1 _Laki-laki _28 _45,9 _ _2 _Perempuan _33 _54,1 _ _Total _61 _100,0 _ _ Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 33 responden (54,1%) dari total 61 responden.

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Ruang Poli Klinik Penyakit Dalam Mardi Waluyo Blitar No _Tingkat Pendidikan _Frekuensi _ % _ _ _1. _Tidak Sekolah _10 _16,4 _ _ _2. _SD _11 _18,0 _ _ _3. _SLTP _14 _23,0 _ _ _4. _SLTA _26 _42,6 _ _ _Total _61 _100,0 _ _ _ Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden bersekolah SLTA yaitu sebanyak 26 responden (42,6%) dari total 61 responden. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga dengan Pasien Diabetes Mellietus diRuang Poli Klinik Penyakit Dalam Mardi Waluyo Blitar No _Dukungan Keluarga _Frekuensi _% _ _1 _Baik _33 _54,1 _ _2 _Cukup _19 _31,1 _ _3 _Kurang _9 _14,8 _ _Total _61 _100,0 _ _ Berdasarkan tabel 4 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar dukungan keluarga baik sebanyak 33 responden (54,1%).

Tabel 5 Distribusi Frekuensi dan Responden Berdasarkan Respon Emosional dengan Pasien Diabetes Mellietus di Ruang Poli Klinik Penyakit Dalam Mardi Waluyo Blitar No _Respon Emosional _Frekuensi _% _ _1 _Baik _37 _60,7 _ _2 _Cukup _14 _23,0 _ _3

_Kurang _10 _16,4 _ _Total _61 _100.0 _ _ Berdasarkan tabel 5 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar yang mengalami respon emosional dengan pasien baik sebanyak 37 responden (60,7%) Tabel 6 Hasil Analisa Korelasi Spearman Rank Dukungan Keluarga Dengan Respon Emosional Pasien Diabetes Mellietus No _Variabel _Corelation

Coeffisien _P _ _1 2 3 4 _Dukungan Keluarga Respon Emosional N = 61 a = 0,05 _0,610 _0,000 _ _Berdasarkan tabel 6 di atas diketahui ada Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Respon Emosional Pasien Diabetes Mellietus Di Ruang Poli Klinik Penyakit Dalam RSUD Mardi Waluyo Blitar (Spearman, p = value 0,000 < 0,05 maka Ho di tolak). Corelation Coeffisien (r) sebesar 0,610 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi tinggi.

Nilai korelasi positif menunjukkan semakin besar nilai suatu variable, semakin nilai variable lainnya. Pada hubungan antara dukungan keluarga dengan respon emosional pasien, nilai positif berarti semakin baik dukungan keluarga pasien maka semakin baik respon emosional yang dialami oleh pasien. Pembahasan Dukungan Keluarga Dengan Pasien Diabetes Mellietus Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4 didapatkan

(8)

ruang poli klinik penyakit dalam Mardi Waluyo Blitar termasuk dalam kategori baik yaitu, sebanyak 33 responden (54,1%). Menurut L anddy dan Conte (2007) dukungan adalah kenyamanan, bantuan, atau informasi yang diterima oleh seseorang melalui kontak formal maupun informal dengan individu.

Dukungan sosial dapat berasal dari berbagai lingkungan, salah satunya adalah keluarga, seperti dukungan dari suami, istri, anak, cucu, sodara kandung (Achy, 2009). Menurut Purnawan (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga yaitu, faktor internal tahap Perkembangan, pendidikan atau tingkat pengetahuan, spiritual , faktor eksternal, soasial ekonomi dan latar belakang. Sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga yang baik disebabkan keluarga sebagai sosial terkecil dalam

masyarakat yang saling memperhatikan dan peduli terhadap kondisi kesehatan anggota keluarga yang lain, keluarga memberikan kenyamanan emosional saat terjadi

stress,memberikan keamanan dan support, membantu anggota keluarga yang lain dalam tahap perkembangannya, keluarga mengetahui masalah atau penyakit yang biasa terjadi pada pasien , keluarga mengetahui penyebab pasien terhadap penyakit, keluarga mengenali gejala yang terjadi apabila pasien mengalami masalah atau sakit dan

keluarga menganggap perawatan pada pasien itu penting.

Sehingga keluarga memberikan dukungan pada Pasien di ruang poli klinik penyakit dalam seperti mengantarkan pasien, mendampingi pasien saat pemeriksaan kesehatan, mengingatkan pasien kapan jadwal kontrol dilaksanakan. Respon Emosional dengan Pasien Diabetes Mellietus Berdasarkan tabel 5 didapatkan sabagian besar responden memiliki respon emosional dengan pasien diabetes mellietus diruang poli klinik penyakit dalam Mardi Waluyo Blitar termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 37 responden (60,7%). Santrock (2007) respon emosional adalah perasaan atau keinginan dalam diri yang melibatkan antara keterbangkitan fisik dan perilaku nyata. Emosi adalah interpretasi terhadap suatu kejadian.

Proses emosi dimulai ketika seorang individu memberikan sifat secara pribadi terhadap kejadian. Situasi yang sama belum tentu akan menghasilkan emosi yang sama karena tergantungan pada sifat seseorang terhadap situasi tersebut (Mendatu ,2007) Ada beberapa faktor yang mempengaruhi respon emosional pasien diabetes mellitus yaitu faktor internal segi jasmani, segi psikologis .faktor eksternal stimulus itu sendiri,

kejenuhan, stimulus lingkungan. Sebagian besar responden memiliki respon emosional yang baik disebabkan. karena keluarga selalu memberikan kasih sayang,perhatian, rasa aman dan kehangatan.

Mereka merasa lebih tenang setelah dilakukan pemerikasaan kesehatan oleh petugas kesehatan seperti halnya pada pemeriksaan tekanan darah ,cek kadar gula darah,ketika

(9)

hasilnya baik maka pasien merasa tenang, karena kondisi kesehatan tubuhnya baik dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan tetapi jika hasil pemeriksaan kurang baik maka pasien akan segera mendapatkan pengobatan yang lebih lanjut sehingga kondisi kesehatannya tetap terjaga dan tidak terjadi komplikasi yang serius, selain itu pasien merasa terhibur dengan datang ke ruang poli klinik penyakit dalam karena dapat bertemu dengan pasien yang lain dan dapat mengurangi tingkat kejenuhan dan stress yang dialami pasien ketika dirumah sendiri saat anggota keluarganya sibuk dengan aktivitas mereka yang lain.

Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Respon Emosional Pasien Diabetes

Mellietus Berdasarkan tabel 6 di atas diketahui ada hubungan antara dukungan keluarga dengan respon emosional pasien diabetes mellietus di ruang poli klinik penyakit dalam Mardi Waluyo Blitar (Spearman, p value 0,000 < 0,05 maka Ho di tolak). Kekuatan hubungan termasuk dalam kategori tinggi (Corelation Coeffisien : 0,610), sehingga semakin baik dukungan yang diberikan keluarga maka respon emosional pasien diabetes mellitus juga semakin baik dan dukungan keluarga yang baik akan

menghasilkan respon emosional baik . Dukungan keluarga merupakan bantuan atau dukungan yang diterima individu dari orang-orang tertentu dalam kehidupannya

sehingga seseorang yang mendapat dukungan akan merasa diperhatikan, dihargai, dan dicintai.

Dengan pemberian dukungan yang bermakna maka dapat meningkatkan adaptasi pada keluarga (Suhita, 2007).Dimana yang dimaksud dengan respon emosional adalah

perasaan atau keinginan dalam diri yang melibatkan antara keterbangkitan fisik dan perilaku nyata.(Santrock,2007). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi respon emosional pasien diabetes mellitus yaitu faktor internal segi jasmani, segi psikologis .faktor eksternal stimulus itu sendiri, kejenuhan, stimulus lingkungan.pasien yang mendapat dukungan dari pasangannya, anak, cucu, ataupun dari keluarga yang dianggap penting akan membangkitkan respon emosional untuk berprilaku. Hal ini merupakan faktor eksternal yang datang dari luar individu.

dengan adanya respon emosional yang tinggi akan meningkatkan keinginan pasien mengunjungi tempat pelayanan kesehatan atau ke ruang poli klinik penyakit dalam sehingga status kesehatannya dapat terpantau dengan baik. Hal tersebut disebabkan karena keluarga sebagai sosial terkecil dalam masyarakat yang saling memperhatikan dan peduli terhadap kondisi kesehatan anggota keluarga yang lain. selalu memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman dan kehangatan. Mereka merasa lebih tenang setelah mengetahui kondisi kesehatan tubuhnya baik dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, selain hal tersebut respon emosional yang baik untuk memeriksakan penyakitnya ke ruang poli klinik penyakit dalam juga diperkuat oleh adanya dukungan

(10)

dari anggota keluarga, Seperti halnya keluarga memberikan dukungan informasional menjelakan manfaat memeriksakan kesehatan ke ruang poli klinik penyakit dalam dan dukungan emosional yaitu keluarga selalu memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan, kepada anggota keluarga lain.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian menunjukkan Sebagian besar pasien (54,1%) di Ruang Poli Klinik Penyakit Dalam Mardi Waluyo Blitar memiliki dukungan keluarga yang baik yang datang keruang poli klinik penyakit dalam.Sebagian besar pasien (60,7%) di Ruang Poli Klinik Penyakit Dalam Mardi Waluyo Blitar memiliki respon emosional yang baik dengan datang keruang poli klinik penyakit dalam. Ada hubungan dukungan keluarga yang baik dengan respon emosional pasien yang baik dalam

memeriksakan penyakitnya ke ruang poli klinik penyakit dalam, dan semakin baik dukungan keluarga maka respon emosional pasien semakin baik.

Bagi Responden Disarankan bagi pasien untuk aktif memeriksakan penyakitnya sesuai jadwal yang sudah ditentukan agar kondisi kesehatannya terpantau dengan baik dan tindakan pengobatan serta pencegahan dini dapat dilakukan sesuai dengan yang diharapkan. Saran Bagi Profesi Keperawatan Disarankan bagi profesi keperawatan penelitian ini biasa menjadi referensi atau literatur guna meningkatkan pengetahuan dan wawasan perawat mengenai dukungan keluarga dengan respon emosional pasien diabetes mellietus. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan agar institusi Pendidikan ikut berpartisipasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan maupun sikap masyarakat terhadap poli klinik penyakit dalam.

Secara implikasi dapat diaplikasikan melalui model rumah sakit praktek oleh mahasiswa terhadap hal ini Bagi Peneliti Diharapkan peneliti agar melakukan penelitian dan

menambah pengetahuan terutama dalam keilmuan dan metodologi penelitian serta memberikan pengalaman yang berharga untuk peneliti Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya melaksanakan penelitian dengan tema serupa dan dapat digunakan sebagai masukan atau referensi dalam penyusunan penelitian selanjutnya, khususnya terkait Dukungan Keluarga dengan Respon Emosional pada pasien Diabetes Mellitus. DAFTAR PUSTAKA American Diabetes Association. 2012. Standar of Medical Care in Diabetes. Diabetes care, 33(1),S11-S61. _______(2014). Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.

Diabetes Care Vol 37, Supplement 1, January 2014. Ali, Z. (2009). Pengantar keperawatan keluarga. Jakarta: EGC. Bitsch, V. 2008. Spirituality and Religion Developments in the management literature Relevant to agribusiness and Entrepreneurship? Annual World and symposium of the International Food and agribusiness Management Association. [email protected] Chung, J. O.(2013). Assessment of Factors Associated with the Quality

(11)

of Life in Korean Diabetic Patients. Internal Medicine, 52, 179–

185.doi:10.2169/internalmedicine.52. 751347(4), 226–235 Chaplin, J. P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Dinkes Prov. Jatim, 2012. Distribusi Penyakit Diabetes Melitus Menurut Orang, Tempat dan Waktu di Jawa Timur Tahun 2012. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Friedman, M.M.2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktik. 5th ed. Jakarta: EGC. Goleman D. Emotional Intelegence. Jakarta: PT Gramedia. 2015. Goh, S. G. K., Rusli, B. N., & Khalid, B. A. K. (2015). Evolution of

diabetes management in the 21st century?: the contribution of quality of life measurement in Asians. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, 24(2), 190–198. doi:10.6133/apjcn.2015.24.2.04 Hidayat. A.A.A. 2009.

Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Jakarta: Salemba Medika

Hensarling, J. (2009). Depelovment and psychometric testing of Hensarling’s diabetes family support scale, a dissertation. Degree of Doctor of Philosopy in thev Gradute School of the Texa’s Women’s University Kusniawati. (2011). Analisis Faktor yang Berkontribusi terhadap Self Care Diabetes pada Klien Diabetes Mellitus Tipe Dua dirumah Sakit Umum Tangerang. (Tesis). Universitas Indonesia. Lanywati, E (2011). Diabetes Mellitus. Yogyakarta: Kanisius Lazarus, R.S&Folkman, S. Stress Appraisal and Coping. New York. Springer Publishing Company. Perkeni. (2011).

Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus di Indonesia 2011. Prati, L.M., Douglas, C., Ferris, R.G., Ammeter, P.A., Buckley, R.M. 2009. Emotional Intelligence, Leadership Effectiveness, and Team Outcomes. The International Journal Of

Organizational Analysis. Vol 11. No.1. Price, S. A., & Wilson, L. M. (2009). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. (ed.6). Jakarta: EGC. Rifki, N.N., 2011.

Penatalaksanaan Diabetes dengan Pendekatan Keluarga. In S. Soegondo, P. Soewondo & I. Subekti, eds. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. 2nd ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. pp. 217-230. Ramaiah, S. (2009). Diabetes. Jakarta : PT Bhuana ilmu popular. Setiadi, 2009. Konsep dan Proses: Keperawatan Keluarga.

Yogyakarta: Graha Ilmu Suyono, S. (2010). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (3rd ed.). Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Penyakit Dalam FKUI. _______, 2009, Diabetes Melitus di Indonesia. Di dalam: Sudoyo, A.W. et al., (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Ed ke- V, InternaPublishing, Jakarta Smeltzer, S.C & Bare. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddart. 8ed. Jakarta: EGC. Santrock, john W,2007 Life Span Development:Perkembangan Masa Hidup ,Edisi 5,Jilid II,Jakarta:Erlangga Soegondo S. & Sukardji K., 2008. Hidup Secara Mandiri dengan Diabetes Melitus Kencing Manis Sakit Gula. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, pp.

(12)

17-21 Sousa, V.D, Hartman, S.W., Miller, E.H., & Carroll, M.A. 2009. New measure of diabetes self care agency, diabetes self efficacy, and diabetes self management for insulin-treath individual with type 2 diabetes. Journal Of Clinical Nursing, 18. Maramis. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Surabaya: Airlangga. Nwanko, C.H, Nandy, B., & Nwako, B.O. 2010. Factor influencing diabetes managemen outcome among patients attending goverment health facilities in South East, Nigeria. International Journal of Tropical Medicine, 5 (2). 28-36. Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis. Ed. Ketiga. Jakarta: Salemba Medika Waspadji S., 2007. Komplikasi Kronik Diabetes: Mekanisme Terjadinya, Diagnosis dan Strategi Pengelolaan.

(13)

INTERNET SOURCES: --- <1% - https://ejournal.undip.ac.id/index.php/index/oai?verb=ListRecords&metadataPrefix=oai_ dc&set=jmki:ART <1% - https://id.123dok.com/document/zx9rw0wz-dukungan-pasangan-pada-pasien-kanker-p ayudara-yang-menjalani-kemoterapi-di-rsi-sultan-agung-semarang-tri-nurhidayati1-des i-ariyana-rahayu2.html <1% - http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/index/oai?verb=ListRecords&metadataPrefix =oai_dc&set=JK <1% - https://www.researchgate.net/publication/266744463_Agreement_between_acceleromet er-assessed_and_self-reported_physical_activity_and_sedentary_time_in_colon_cancer_su rvivors <1% - https://iwansuwandy.wordpress.com/category/health-informations/ <1% - https://kepetlupi.blogspot.com/2014/ <1% - https://id.scribd.com/doc/45346373/pengobatan-klinik-assyarif <1% - https://lppmunigresblog.files.wordpress.com/2016/05/cahaya-kampus-jurnal-volume-13 -no-1-2015-agustus.doc <1% - https://halosehat.com/penyakit/gangguan-jiwa-mental/paranoid 1% - https://id.123dok.com/document/6qm6r89y-hubungan-gaya-hidup-dan-status-gizi-den gan-panyakit-diabetes-mellitus-di-provinsi-lampung-pada-tahun-2007.html 1% - https://ejournal.stikespku.ac.id/index.php/mpp/article/download/134/118 4% - http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/TIJHS/article/download/386/265 1% - http://eprints.undip.ac.id/36016/1/Fauzan_Masykur.pdf <1% - https://dinkes.kedirikab.go.id/?hal=masyarakatfull 1% - http://ejournal.stikesyarsi.ac.id/index.php/JAV1N1/article/download/50/103 1% - http://eprints.ums.ac.id/44528/15/BAB%20V.pdf 1% - http://jurnal.wima.ac.id/index.php/NERS/article/download/877/846 1% - https://id.scribd.com/doc/287385612/Diabetes-Mellitus 1% - https://sagita-shelly.blogspot.com/2012/05/diabetes-melitus.html <1% - https://scholar.undiksha.ac.id/jurnal/detail/38 <1% - http://repository.unair.ac.id/view/year/2013.html <1% - http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/article/download/443/pdf

(14)

<1% - https://www.scribd.com/document/348726927/Hubungan-Tingkat-Pengetahuan-Pasien -Tentang-Perawatan-Diabetes-Mellitus-Dengan-Kejadian-Ulkus-Diabetik-Di-Ruang-Seru ni-RSUD-Dr <1% - https://issuu.com/jurnal_poltekkes_jambi/docs/jurnal_poltekkes_jambi_vol_7 <1% - https://nuhrison.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated <1% - https://villasuitehome.blogspot.com/2011/01/judul-dan-abstrak-penelitian-ekonomi.ht ml <1% - https://issuu.com/bimkes1516/docs/bimiki_volume_4_nomor_2 <1% - http://lp3m.thamrin.ac.id/upload/jurnal/JURNAL-1519703284.pdf <1% - https://mafiadoc.com/program-d4-kebidanan-fakultas-kedokteran-universitas-padjadjar an_5a332f311723dd3648d1d11f.html <1% - https://issuu.com/bimkes/docs/bimgi_vol_2_no_2 <1% - http://eprints.ums.ac.id/20849/24/NASKAH_PUBLIKASI.pdf <1% - http://jurnal.wima.ac.id/index.php/NERS/article/download/1792/1640 <1% - http://psikologi.untag-sby.ac.id/index.php/fasilitas/148-menu/menu-utama/informasi/fe nomena/vol-viii-no-1-pebruari-2013 <1% - https://perawatankesehatan.blogspot.com/2010/ <1% - https://teoriesmosi.blogspot.com/ <1% - https://balinursingcomunity.blogspot.com/feeds/posts/default <1% - https://dikyardinata.blogspot.com/2012_02_07_archive.html <1% - https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/download/397/395 1% - https://theorymanajemendanorganisasi.blogspot.com/2015/12/dukungan-sosial.html <1% - https://mardiya.wordpress.com/2009/12/07/buku-pegangan-membangun-keluarga-seja htera-bersama-pkk/ <1% - https://cakmoki86.wordpress.com/tanya-jawab/tanya-2/kesehatan-anak/ 1% - http://eprints.umpo.ac.id/5045/3/BAB%202.pdf <1% - https://issuu.com/ifama/docs/v20i1 <1% - https://id.scribd.com/doc/131550768/PROSIDING-KONAS-JEN-14-pdf <1% - http://eprints.ums.ac.id/56816/12/DAFTAR%20PUSTAA.pdf <1% - https://www.igi-global.com/journal/international-journal-distance-education-technologi es/1078 <1% - http://repository.unimus.ac.id/1382/7/Daftar%20Pustaka.pdf <1% - http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/TIJHS/article/view/382

(15)

<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/55968/Reference.pdf?sequence =2&isAllowed=y <1% - http://repository.upi.edu/6369/9/S_PSI_0906852_Bibliography.pdf 1% - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6626189/ 1% - http://eprints.ums.ac.id/56474/14/Daftar%20Pustaka.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Kontrak unit price atau kontrak harga satuan, adalah kontrak yang dilakukan dalam pengadaan barang/ jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu

Apabila lembaga pendidikan Islam berfokus pada konsep mutu yang akan memberikan kepuasan pada pelanggan maka Total Quality Management (TQM) dapat menjadi salah

$EVWUDN 'LQDPLND PDV\DUDNDW .DPSXQJ 1DJD GL .DEXSDWHQ 7DVLNPDOD\D WHUNRQWURO ROHK DGDW LVWLDGDW 6HFDUD XPXP WXMXDQ SHQHOLWLDQ LQL DGDODK XQWXN PHQJDQDOLVLV GLQDPLND

Dari data butir soal nomor 1, dihasilkan grafik ICC pada analisis karakteristik instrumen penilaian Higher Order Thinking untuk pelajaran matematika dengan

Strategi dan pendekatan yang dapat diterapkan di Kawasan Wisata Danau Ranau Lumbok Seminung dengan pendekatan Community Based Tourism (CBT) diantaranya, melibatkan

Kandungan Cr pada organ ikan di Dayeuhkolot cukup tinggi dengan rata-rata 12,38 ppm namun masih lebih rendah dibandingkan ikan di Situ Cisanti (stasiun 1) dan Sapan

Sehingga, oli peredam Shock Absorber dengan menggunakan oli CPO dengan nilai viskositas sebesar 1.28 Poise dapat dikatakan bisa digunakan sebagai oli peredam dari Shock

Dewan Kehortmatan IAI Jakarta layak mendapat apresiasi akan diumumkan pada Malam Penghargaan IAI Jakarta 2018 pada bulan Maret 2018  Karya dalam kategori Anugerah harus sudah