• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN INDEKS PRESTASI KEBERHASILAN BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN INDEKS PRESTASI KEBERHASILAN BELAJAR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

13

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN INDEKS PRESTASI

KEBERHASILAN BELAJAR

Oleh : Ir. Nurhasnah, MSi *) INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan indeks keberhasilan belajar. Efikasi diri adalah keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya, sedang Indeks prestasi keberhasilan belajar adalah angka yang mencerminkan keberhasilan seorang mahasiswa dalam mengikuti pendidikan. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Perguruan Tinggi Kedinasan Akamigas tahun akademik 2005/2006. Angket yang disebar digunakan untuk mengungkap efikasi diri mahasiswa, sedang data indeks prestasi keberhsialan belajar diperoleh dari Kelompok Evaluasi, Sub Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Program SPS.

Kata kunci : Efikasi diri - Indeks prestasi keberhasilan belajar

1. PENDAHULUAN

Akademi Minyak dan Gas Bumi (Akamigas) adalah Perguruan Tinggi Kedinasan di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

Tugas pokok Akamigas adalah melaksanakan pendidikan pada jalur pendidikan formal program Diploma I, Diploma II, Diploma III, dan Diploma IV yang ditujukan pada keahlian di bidang minyak dan gas bumi serta panas bumi.

Pada tahun akademik 2005/2006 mahasiswa Akamigas berjumlah 287 orang yang berasal dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di lingkungan perminyakan dan gas bumi, seperti Pertamina, Lemigas, Pusdiklat Migas, PT Badak, PT Arun dan kontraktor bagi hasil.

Berdasarkan pengamatan penulis Indeks Prestasi Keberhasilan Belajar yang diperoleh mahasiswa belum optimal. Keadaan ini dapat dilihat dari predikat kelulusannya yang belum sesuai dengan target yang diharapkan.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi Indeks Prestasi Keberhasialan Belajar, diantaranya adalah lamanya waktu belajar, lingkungan tempat tinggal , efikasi diri, banyaknya tanggungan keluarga, Intelligent Quotient (IQ), kondisi tempat kuliah, dan sarana belajar yang digunakan.

Penelitian ini akan mengkaji hubungan antara efikasi diri dengan Indeks Prestasi Keberhasilan Belajar. Efikasi diri adalah perasaan berperan seorang mahasiswa yang membangun kesadaran tentang keberadaan dirinya, sedang Indeks Prestasi Keberhasilan Belajar adalah angka yang mencerminkan keberhasilan seorang mahasiswa dalam mengikuti pendidikan dalam jenjang yang ditempuh.

2. INDEKS PRESTASI

KEBERHASILAN BELAJAR

Indeks prestasi keberhasilan belajar (IPKB) mencerminkan angka keberhasilan seorang mahasiswa selama mengikuti pendidikan dalam jenjang yang ditempuh. IPKB merupakan nilai rata-rata dari IPRS (indeks prestasi rata-rata semester) dan IPUA (indeks prestasi ujian akhir). Urutan untuk mencari IPKB adalah sebagai berikut :

(2)

1) Menentukan Nilai Angka Mata Kuliah Nilai Angka Mata Kuliah adalah nilai yang mencerminkan keberhasilan mahasiswa dalam memahami materi kuliah / praktikum yang bersangkutan, selama mengikuti kegiatan kuliah dan praktikum pada semester yang bersangkutan.

Apabila suatu Materi kuliah / praktikum diberikan oleh beberapa pengajar pengajar maka Nilai Angka Kuliah tersebut ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut :

(

)

(

)

+

+

=

JP

JP

x

NP

JK

NK x

NA

JK

Keterangan :

NA = Nilai Angka mata kuliah NK = Nilai Mata kuliah tiap pengajar JK = Jumlah target jam kuliah tiap pengajar

NP = Nilai Praktikum tiap pengajar JP = Jumlah target jam Praktikum tiap pengajar

Nilai Angka Mata kuliah dapat dikonversikan ke dalam bobot Nilai / nilai Numerik atau nilai huruf dengan skala sebagai berikut : Nilai Angka Nilai Huruf Bobot Nilai /Nilai Numerik Kategori 85 – 100 A 4 Sangat Baik 78 - 84 AB 3,5 Baik 70 – 77 B 3 Cukup Baik 65 - 69 BC 2,5 Cukup 60 - 64 C 2 Sedang 55 - 59 CD 1,5 Kurang 50 – 54 D 1 Sangat Kurang 0 - 49 E 0 Gagal

2) Menentukan Indeks Prestasi Semester Indeks Prestasi Semester diperoleh dari Bobot Nilai dan SKS Mata Kuliah yang bersangkutan dengan perhitungan sebagai berikut :

=

SKS

)

SK

x

BN

(

IPS

Keterangan :

IPS = Indeks Prestasi Semester BN = Bobot Nilai

SKS = SKS tiap mata kuliah

pada semester yang bersangkutan 3) Menentukan Indeks Prestasi Rata-rata

Semester

Indeks Prestasi Rata-rata

Semester dihitung sebagai berikut :

2 2 IPS 1 IPS IPRS= + Keterangan :

IPS 1 = Indeks Prestasi Semester – 1 IPS 2 = Indeks Prestasi Semester – 2 IPRS = Indeks Prestasi Rata-rata Semester

4) Menentukan Indeks Prestasi Ujian Lisan Komprehensip

Nilai dari suatu mata ujian yang diuji lebih dari satu penguji , diambil nilai rata-rata dari semua nilai mata ujian tersebut. Indeks Prestasi Ujian Lisan Komprehensip adalah bobot nilai dar nilai rata-rata Ujian Lisan Komprehensip setelah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.

5) Menentukan Indeks Prestasi Ujian Lisan KKW

Indeks Prestasi Ujian Lisan Kertas Kerja Wajib ( KKW ) yang diuji oleh lebih dari satu penguji, nilainya adalah nilai rata-rata dari semua nilai penguji KKW atau Skripsi.

Indeks Prestasi Ujian Lisan KKW atau skripsi adalah Bobot nilai dari nilai rata rata Ujian Lisan KKW atau skripsi setelah disesuaikan dengan ketentuan yang ada.

(3)

15 6) Menentukan Indeks Prestasi Ujian Akhir

Indeks Prestasi Ujian Akhir adalah harga rata-rata dari Ujian Lisan Komprehensip dan Ujian Lisan KKW atau skripsi

Indeks Prestasi Ujian Akhir ditentukan sebagai berikut : 2 IPKKW IPUK IPUA = + atau 2 IPUS IPUK IPUA = + Keterangan :

IPUA = Indeks Prestasi Ujian Akhir IPUK = Indeks Prestasi Ujian Lisan Komprehensip

IPKKW = Indeks Prestasi Ujian Lisan KKW

IPUS = Indeks Prestasi Ujian Lisan Skripsi

7) Menentukan IPKB

IPKB mencerminkan angka keberhasilan seorang mahasiswa selama mengikuti pendidikan dalam jenjang yang ditempuh. IPKB merupakan nilai rata-rata yang dihitung dengan ketentuan sebagai berikut : 2 IPUA IPRS IPKB = + Keterangan :

IPRS = indeks prestasi rata-rata semester IPUA = indeks prestasi ujian akhir

IPKB yang diperoleh digunakan sebagai dasar penentuan predikat kelulusan. Ketetapan predikat kelulusannya adalah seperti pada table berikut.

Tabel 1. Predikat Kelususan IPKB Predikat Kelulusan

2,50 – 3,00 3,01 – 3,50 3,51 – 4,00 Memuaskan Sangat memuaskan Dengan pujian 3. EFIKASI DIRI

Efikasi diri diperkenalkan oleh Bandura (!997) diartikan sebagai keyakinan seseorang mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu, dan bukan semata-mata untuk mengetahui apa yang dikerjakan. Efikasi diri yang tinggi akan mengarahkan seseorang pada prestasi yang lebih baik dalam berbagai bidang karena efikasi diri itu akan mengaktifkan perubahan psikologi yang mengurangi rasa sakit dan lebih dapat mentolerir stress (Baron dan Byrne, 1991)

Suatu penelitian tentang efikasi diri menunjukkan bahwa seseorang yang efikasius tahan menghadapi kegagalan, dan percaya bahwa mereka dapat mencapai solusi dan merubah tingkah lakunya.

Akhir-akhir ini konsep efikasi diri memainkan peranan penting dalam menghadapi masalah motivasi dan kinerja suatu tugas. Meskipun dalam fokus yang berbeda, baik dalam teori kognisi, pengukuran diri dalam penetapan tujuan , efikasi diri mempunyai peranan penting dalam memotivasi suatu perilaku dalam menjalankan tugas (Mitchel dkk,1994)

Baron & Byrne (1991) menjelaskan bahwa individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan menunjukkan antusiasme dan kepercayaan diri yang kuat. Efikasi diri akan menentukan seberapa keras usaha yang dilakukan untuk mengatasi persoalan atau menyeleksi tugas dan seberapa lama dia akan mampu berhadapan dengan hambatan yang tidak diinginkan. Seseorang akan melakukan suatu perilaku tertentu atau tidak, berusaha untuk melakukan tugas tertentu atau tidak, berjuang keras mencapai tujuan atau tidak, tergantung pada keyakinannya bahwa ia akan berhasil dalam tindakannya. Schunk (1991) mengatakan bahwa orang yang memiliki efikasi diri yang tinggi memilih untuk mengerjakan tugas- tugas yang lebih

(4)

menantang, sedangkan orang dengan efikasi rendah cenderung menghindarinya.

Apabila seseorang sudah membentuk dan mengem-bangkan keyakinan bahwa dirinya mempunyai kemampuan yang baik dalam men-capai target, maka individu tersebut akan termotivasi untuk melakukan tugasnya dengan baik. Efikasi diri akan menjadi efektif bila didukung oleh kemampuan yang memadai (ability ) dan keyakinan akan usaha serta hasil yang akan diperoleh.

Baron & Greenberg (1997) mendefinisikan efikasi diri sebagai evaluasi seseorang mengenai kemampuan atau kompetensi dirinya untuk melakukan suatu tugas, mencapai tujuan atau mengatasi hambatan. Efikasi diri tidak berkaitan dengan kemampuan seseorang terhadap sesuatu yang dapat dilakukannya ataupun keterampilan dan keahlian yang dimiliki individu tersebut. Efikasi diri bukan merupakan faktor bawaan dan keturunan. Grinder (Utami,1999 ) menjelaskan bahwa persepsi seseorang mengenai dirinya sendiri dibentuk selama hidupnya , melalui hadiah dan hukuman dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Hadiah dan hukuman tersebut sedikit demi sedikit akan dihayati, sehingga akan terbentuk pengertian dan keyakinan mengenai kemampuan dirinya.

Efikasi diri dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh. Individu dengan efikasi diri yang tinggi lebih toleran dengan rasa sakit yang dialami dalam lingkungan kerja (Bhrem & Kassin, 1990

Jex dkk (2001) memiliki pendapat yang senada, dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa individu dengan efikasi diri yang tinggi memiliki tingkat ketegangan yang rendah dibanding dengan individu dengan efikasi diri rendah. Ketegangan yang dimaksud adalah ketegangan yang diakibatkan oleh rasa sakit ataupun stressor. Meningkatnya efikasi diri akan mempengaruhi daya tahan individu dalam menghadapi suatu persoalan. Keyakinan untuk mampu menyelesaikan tugas ini tidak dengan sendirinya menghilangkan

kesulitan-kesulitan, tetapi keyakinan yang kuat tersebut mendorong untuk berusaha lebih kuat mengatasi kesulitan dan mempunyai kemampuan untuk me-mecahkan masalah. Orang yang memiliki efikasi diri yang tinggi menunjukkan ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut (Steer & Porter, 1991):

1) Orientasi pada Tujuan

Perilaku seseorang dengan efikasi diri yang tinggi akan selalu persisten, positif dan mengarah pada keberhasilan dan berorientasi pada tujuan. Semakin kuat efikasi diri yang dirasakan, semakin tinggi tujuan yang ingin dicapai dan semakin mantap komitmennya terhadap tujuan

2) Orientasi Kendali Internal

Kendali individu mencerminkan tingkat dimana mereka percaya bahwa perilaku mempengaruhi apa yang terjadi pada dirinya. Individu dengan orientasi kendali internal akan mengarahkan diri mereka untuk membuat tujuan dan rencana kegiatan untuk dapat mencapai tujuan secara umum (London & Exner, 1978). Mereka membangun rasa keyakinan diri bahwa dirinya dapat berprestasi dengan baik dalam situasi tertentu (Gibson dkk, 1996).

3) Tingkat Usaha yang Dikembangkan dalam Suatu Situasi

Keyakinan seseorang terhadap kemampuannya menentukan tingkat motivasi-nya. Seseorang yang mempunyai keyakinan yang kuat terhadap kemampuannya menunjukkan usaha yang lebih besar dalam menghadapi tantangan . Keberhasilan biasanya memerlukan usaha yang terus menerus 4) Jangka Waktu Bertahan dalam Menghadapi Hambatan

Semakin kuat keyakinan seseorang terhadap kemampuannya, semakin besar dan tekun mereka berusaha. Ketekunan yang kuat biasanya menghasilkan penyelesaian pada pekerjaan

(5)

17 Efikasi Diri (X) IPKB

4. HIPOTESIS

Kerangka berfikir hubungan antara Efikasi Diri dan Indeks Prestasi Keberhasilan Belajar (IPKB) pada penelitian ini digambarkan pada skema berikut :

Gambar 1 : Skema hubungan Efikasi Diri dan IPKB

Pada Skema pemikiran di atas, dapat dilihat bahwa Efikasi diri mahasiswa dapat mempengaruhi Indeks prestasi keberhasilan belajar. Makin baik efikasi diri seorang mahasiswa maka prestasinya akan meningkat.

Berdasarkan landasan teori di atas, hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan positif antara Efikasi diri dengan indeks prestasi keberhasilan belajar.

5. METODE PENELITIAN 5.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang menjadi populasi pada penlitian ini adalah seluruh mahasiswa Akamigas program Diploma I sampai dengan Diploma IV yang berjumlah 287 orang. Dari jumlah tersebut diambil 158 orang yang dipilih secara random untuk menjadi anggota sample.

5.2 Variabel Penelitian dan Pengukurannya Variabel pada penlitian ini terdiri dari dua variable, yaitu variable indeks prestasi keberhasilan belajar dan variable Efikasi diri. 1) Indeks Prestasi Keberhasilan Belajar

Indeks Prestasi Keberhasilan belajar (IPKB) adalah angka yang mencerminkan keberhasilan seorang mahasiswa dalam mengikuti pendidikan.Data IPKB ini diperoleh dari Kelompok Evaluasi, Sub bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Akamigas.

2) Efikasi Diri

Efikasi diri adalah perasaan berperan dari seseorang terhadap dirinya sendiri. Pandangan ini merupakan hasil gabungan pemikiran dan perasaan yang membangun kesadaran seseorang tentang keberadaan dirinya.

a) Indikator Efikasi Diri

Indikator efikasi diri didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Baron dan Byrne (1991), yaitu keyakinan terhadap kemampuan diri, sifat antusias, kemampuan bertahan menghadapi rintangan, dan toleran terhadap rasa sakit dan kelelahan.

b) Skala Pengukuran

Alat yang akan digunakan untuk mengungkap efikasi diri adalah intrumen penelitian yang disusun oleh peneliti sesuai dengan lingkup penelitian. Angket efikasi diri menggunakan skala Likert. Skala pengu-kurannya adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Skala Efikasi diri Pernyataan Favorabel N il ai Pernyataan Unfavorabel N il ai

1 Sangat setuju ( SS ) 5 1 Sangat setuju

( SS ) 1

2 Setuju ( S ) 4 2 Setuju ( S ) 2

3 Kurang Setuju ( KS ) 3 3 Kurang Setuju

( KS ) 3

4 Tidak setuju ( TS ) 2 4 Tidak setuju ( TS ) 4

5 Sangat setuju ( STS ) tdk 1 5 Sangat tdk setuju

( STS ) 5

c) Validitas dan Reliabilitas

Hasil uji validitas pada butir pernyataan efikasi diri seperti pada table berikut.

(6)

Tabel 3. Hasil uji validitas dan reliabilitas Efikasi diri Jumlah item N o Indikator

Sahih ( butir no) Gugur Jum

1 Keyakinan terhadap kemampuan diri (percaya diri ) 8 27, 28 10 2 Sifat antusias 9 32 10 3 Kemampuan bertahan Menghadapi rintangan 10 - 10

4 Toleran terhadap rasa

sakit dan kelelahan

8 26, 33 10

Jumlah 35 5 40

Analisis butir butir secara keseluruhan / variabel

37 27,26,33 40

Hasil uji reliabilitas angket efikasi diri untuk 37 butir diperoleh rtt 0,971 (p=0,000). Dengan demikian angket efikasi diri dinyatakan valid dan reliable.

5.3 Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPS edisi Sutrisno Hadi UGM . Pada analisis regresi agar hasilnya dapat digeneralisasikan pada populasi maka pengambilan sample harus dilakukan secara random, data hasil penelitian berdistribusi normal dan hubungan antara varibel dinyatakan linier.

Berdasarkan uji prasyarat diperoleh hasil sebagai berikut.

1) Uji normalitas data

Pada uji normalitas data menunjukkan , data efikasi diri mempu χ2 = 3,076 dengan p = 0,961 dan data indeks prestasi mempunyai χ2 = 10,295 dan p = 0,327. Hal ini menunjukkan bahwa data efikasi diri dan data prestasi tersebut berdistribusi normal.

2) Uji linieritas

Pada uji linieritas menunjukkan F beda = 1,114 dengan p = 0,293, hal ini

menunjukkan bahwa antara efikasi diri dan indeks prestasi keberhasilan belajar mempunyai hubungan linier.

6. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 6.1 Hasil penelitian

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut

1) Data penelitian dianalisis dengan analisis regresi model penuh, diperoleh harga F = 1,114 , harga R = 0,084 dan p = 0,293 (p > 0,05). Harga ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara efikasi diri dan indek prestasi keberhasilan belajar, akan tetapi hubungannya tidak signifikan.

2) Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa sumbangan efektif variable efikasi diri terhadapa indek prestasi keberhasilan belajar sebesar 0,7 %, hal ini berarti 99,3 % disumbang oleh factor yang lain.

6.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa hubungan efikasi diri dan indeks prestasi keberhasilan mengajar tidak signifikan, hal ini berarti tinggi rendahnya efikasi diri tidak mempengaruhi prestasi yang diperoleh oleh mahasiswa. Disamping itu berarti juga bahwa mahasiwa yang memiliki efikasi diri tinggi tidak menunjukkan antusiasme dan tidak menunjuk-kan diri yang kuat untuk mengatasi kesulitan yang ditemui selama mengikuti pendidikan.

Tidak signifikannya hubungan efikasi diri dan prestasi ini mungkin disebabkan kurangnya pengawasan pada saat-saat kegiatan evaluasi , sehingga hasil ujian mahasiswa hampir seragam.

Hasil penelian juga menunjukkan bahwa efikasi diri memberi sumbangan efektif hanya sebesar 0,7%, hal ini berarti ada factor lain (99,7%) yang dapat mempengaruhi indeks prestasi keberhasilan belajar.

(7)

19 7. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1) Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Efikasi diri dan Indeks prestasi keberhasilan belajar.

2) Variabel efikasi diri memberi sumbangan efektif hanya sebesar 0,7 %

7.2 Saran

Saran dari hasil penelitian ini adalah : 1) Perlu adanya penelitian lain yang ada

kaitannya dengan indeks prestasi keberhasilan belajar.

2) Instansi pengirim mahasiswa diharapkan dapat memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang memperoleh prestasi yang baik, agar meningkatkan efikasi diri mahasiswa yang tugas belajar.

3) Pemegang kebijakan di Akamigas diharapkan dapat menerapkan aturan dan tata tertib yang berlaku , agar prestasi yang diperoleh mahasiswa murni dari hasil usahanya.

DAFTAR PUSTAKA

- Bandura, A.1986. Social Cognition Theory, Prentice Inc., Engelwood Cliffs, New Jersey.

- Bandura, A. 1997. Self Efficacy The Exercise of Control, W.H. Freeman and Company , New York

- Baron, R. A. & Byrne, D. 1991. Social Psychology , Understanding Human Interaction, Allyn & Bacon , Boston.

- Burns, R.B. 1993. Konsep Diri ,Ocean, Jakarta.

- Greenberg, Jerald Baron, Robert A, 1997. Behavior in Organization, Sixth Edition, Prentice-Hall International Inc, USA. - Hurlock, E.B. 1994. Psikologi

Perkembangan : Suatu Pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan , Erlangga, Jakarta.

- Jex, S.M., Bliese, P.D., Buzzell, S & Primeau J. 2001. The Impact of Self Efficacy On Stressor- Stram Relations : Coping style as an Expalnatory Mechanism. Journal of Applied Psychology, 86.401-409.

- Parker , S.K. 1998. Enhancing Role breadth Self – Efficacy : The Roles of Job Enrichment and Other Organization Interventions, Journal of Applied Psychology , 83, 835- 852.

- Suryabrata, S.1983. Metodologi Penelitian , Andi , Yogyakarta.

- Suryabrata, S.1998. Pengembangan Alat ukur Psikologis, Andi , Yogyakarta. - Keputusan Direktur Akamigas No

003K/69.07/STEM/2005 Tentang ‘Ketentuan Penilaian hasil proses belajar mengajar di Akamigas’

- Peraturan Menteri Energi dan Sumber daya mineral No 0003 tahun 2005 Tentang Organisasi dan Tata kerja Akamigas *) Ir. Nurhasnah, MSi adalah pejabat Fungsional Dosen Akamigas.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor fisiologis yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain kadar hemoglobin, kondisi umum jasmani, status gizi yang salah satunya ditentukan dengan perhitungan

Adapun judul skripsi ini adalah : Pengaruh Efikasi Diri dan Motivasi Berprestasi Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Niaga

menunjukkan bahwa hipotesis diterima yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara prestasi belajar dengan efikasi diri pada remaja (r xy =0,581,

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karunia-Nya akan skripsi yang berjudul : Hubungan Efikasi Diri dengan Prestasi Belajar Mahasiswa

Hasil penelitian menunjukkan Terdapat hubungan yang positif antara Motivasi Berprestasi terhadap Indeks Prestasi Belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa perbedaan indeks prestasi mahasiswa laki-laki dan perempuan semester IV tidak menentukan atau mempengaruhi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Hubungan Motivasi Belajar dengan Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi

Hasil penelitian ini yaitu kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IPS MAN 1 Banyumas, efikasi diri berpengaruh positif terhadap