• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Motivasi Berprestasi dan Minat Berorganisasi Terhadap Indeks Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Motivasi Berprestasi dan Minat Berorganisasi Terhadap Indeks Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

Hubungan Motivasi Berprestasi dan

Minat Berorganisasi Terhadap

Indeks Prestasi Belajar Mahasiswa Pada

Jurusan Pendidikan Teknik Informatika

Ni Made Krisnamurti Udayani1, Ketut Agustini2, Dewa Gede Hendra Divayana3

Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Bali

E-mail: murtiudayani@gmail.com1, ketutagustini@undiksha.ac.id2, hendra.divayana@undiksha.ac.id3

Abstrak--- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi berprestasi dan minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini adalah penelitian Ex Post Facto dengan teknik korelasional. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, subyek yang diteliti adalah mahasiswa angkatan 2014 dan 2015 semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah sampel sebanyak 125 mahasiswa. Variabel yang diteliti adalah dua variabel bebas yaitu motivasi berprestasi dan minat berorganisasi, serta satu variabel terikat yaitu indeks prestasi belajar. Data motivasi berprestasi dan minat berorganisasi diperoleh melalui penyebaran angket, sedangkan untuk variabel indeks prestasi belajar diperoleh dari kartu hasil studi (KHS) dari masing-masing mahasiswa serta untuk mendapatkan penjelasan mengenai hubungan yang diberikan antar variabel penelitian dilakukan analisa dengan teknik korelasi dan regresi dengan terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian menunjukkan Terdapat hubungan yang positif antara Motivasi Berprestasi terhadap Indeks Prestasi Belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,463 dan nilai probabilitas 0.000 dengan kata lain bahwa semakin tinggi skor motivasi berprestasi maka semakin tinggi pula hubungan terhadap indeks prestasi belajar. Terdapat hubungan yang positif antara Minat Berorganisasi terhadap Indeks Prestasi Belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,180 dan nilai probabilitas 0.000 dengan kata lain semakin tinggi skor minat berorganisasi maka semakin tinggi pula hubungan terhadap indeks prestasi belajar, dan terdapat hubungan yang positif antara Motivasi Berprestasi dan Minat Berorganisasi secara bersama-sama terhadap

Indeks Prestasi Belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,540 dan nilai probabilitas 0.000 dengan kata lain bahwa jika variabel motivasi berprestasi (X1) dan minat berorganisasi (X2) meningkat secara bersama-sama maka akan diikuti dengan meningkatnya variabel indeks prestasi belajar (Y) mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika .

Kata Kunci: Motivasi Berprestasi, Minat Berorganisasi,

Indeks Prestasi Belajar

Abstract— This study aims to determine the correlation

between achievement motivation and organizational interest trough grade point average of students in pendidikan teknik informatika academic year 2016/2017. This research is Ex Post Facto research with correlation technique. This research was conducted in the Department of Informatics Engineering, the subjects studied were the students of class of 2014 and 2015 odd semester of the academic year 2016/2017 with the number of samples of 125 students. The variables studied are two independent variables, namely achievement motivation and organizational interest, and one dependent variable is the learning achievement index. The data of achievement motivation and organizational interest were obtained through questionnaire, while for the variable of learning achievement index was obtained from the study result card (KHS) from each student and to get explanation about the relationship given between the variables of the study was done by correlation and regression analysis Used to perform prerequisite analysis test ie normality test, linearity test, multicollinearity test, and heteroscedasticity test. The results showed that there was a positive relationship between Achievement Motivation on Student Achievement Index of Education Department of Informatics Engineering Undiksha, with R correlation coefficient of

(2)

2 0,463 and probability value 0.000 in other words that the higher score achievement motivation hence the higher also relation to index of learning achievement. There is a positive relationship between the Interest of Organizing to the Student Achievement Index of Undiksha Informatics Engineering Department, with R correlation coefficient of 0,180 and the probability value 0.000. In other words, the higher the score of organizational interest, the higher the relation to the index of learning achievement, Positive relationship between Achievement Motivation and Interests Organize together to the Student Achievement Index of Undiksha Informatics Engineering Department, with R correlation coefficient of 0,540 and probability value 0.000 in other words that if the achievement motivation variable (X1) and organizational interest (X2) increases Together it will be followed by the increase of student achievement index variable (Y) students in the Department of Informatics Engineering Education.

Keywords — Achievement Motivation, interest Organize, Learning Achievement Index

I. PENDAHULUAN

Menjadi mahasiswa bukan hanya sekedar akademik yang diunggulkan akan tetapi soft skill termasuk dalam hal bersosialisasi dan berkomunikasi serta kontribusi nyata harus ada dalam diri mahasiswa. Maka dalam perannya, mahasiswa dihadapkan pada dua peran, yang pertama mahasiswa bertanggungjawab sebagai pelajar yang sedang belajar dibangku perkuliahan sedangkan disisi lain juga mahasiswa yang mempunyai minat dan bakat mereka melalui berbagai aktivitas diluar perkuliahan. Belajar merupakan suatu proses biasanya mencakup tiga komponen yaitu input, proses, output. Input sebagai masukan biasanya terdiri dari mahasiswa, materi perkuliahan, sarana dan fasilitas perkuliahan, dosen, kurikulum, dan manajemen yang berlaku di Perguruan Tinggi tersebut. Sedangkan proses terdiri dari strategi perkuliahan, media instruksional, cara mengajar dosen, dan cara belajar mahasiswa. Output merupakan hasil dari proses belajar yaitu prestasi. [1]

Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi berprestasi dari individu. Motivasi berprestasi adalah dorongan yang ada pada diri seseorang untuk mencapai sukses dan menghindari kegagalan, yang menimbulkan kecenderungan perilaku untuk mempertahankan dan meningkatkan suatu keberhasilan yang telah dicapai dengan berpedoman pada patokan prestasi terbaik yang pernah dicapai baik oleh dirinya maupun orang lain. [2] Motivasi berprestasi menempati kedudukan yang sangat penting, karena motivasi akan mampu mendorong

perilaku mahasiswa (student behaviour) untuk bersemangat dan munculnya rasa senang dalam belajar, sehingga pada akhirnya akan mampu memperoleh prestasi belajar yang lebih baik.

Minat berorganisasi merupakan suatu keinginan dan perhatian yang lebih dari seseorang untuk mengikuti kegiatan organisasi. Adanya minat berorganisasi akan menjadikan mahasiswa cenderung untuk memberikan perhatiannya, menunjukkan rasa ketertarikannya, memiliki keyakinan dan keinginan untuk mengetahui lebih mendalam tentang organisasi, serta mewujudkannya melalui tindakan nyata dengan mengikuti organisasi (berorganisasi). [3]

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap 5 orang mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dapat diketahui bahwa motivasi berprestasi mahasiswa tergolong baik yakni ditunjukkan dengan mampu untuk mengatur waktu antara belajar dan waktu kegiatan di organisasi, adanya keinginan yang kuat untuk meningkatkan hasil belajar dengan cara lebih giat belajar untuk mengatur waktu dan tetap mengutamakan pendidikan, tidak mengeluh dan segera mengerjakan tugas kuliah yang diberikan dosen. Ada juga mahasiswa yang motivasi berprestasi nya tergolong kurang yakni ditunjukkan dengan kurang mampu membagi waktu antara belajar dan kegiatan di organisasi, seringnya mahasiswa mengerjakan tugas tengah malam sehingga hasilnya kurang maksimal, kurang bersemangat untuk belajar, suka mengeluh saat mendapatkan tugas kuliah dari dosen, dan seringnya menunda mengerjakan tugas kuliah yang diberikan dosen.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Motivasi Berprestasi Dan Minat Berorganisasi Terhadap Indeks Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika”.

II.KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi Berprestasi

Motivasi merupakan konsep personal yang merupakan faktor pendorong untuk meraih atau mencapai sesuatu yang diinginkannya agar meraih kesuksesan. Untuk mencapai kesuksesan setiap orang mempunyai hambatan-hambatan yang berbeda, namun dengan memiliki motivasi yang tinggi, diharapkan hambatan tersebut akan dapat diatasi dan kesuksesan yang diinginkan dapat diraih. Motivasi berprestasi adalah dorongan atau daya penggerak dalam diri seorang individu untuk mencapai taraf prestasi setinggi mungkin,

(3)

3

sesuai dengan yang ditetapkan oleh individu itu sendiri demi penghargaan kepada diri sendiri. ciri individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi antara lain :

1. Berorientasi sukses

Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi selalu berkeyakinan dan optimis untuk sukses, yakin akan bakat dan potensi yang dimiliki akan mengantarkannya pada kesuksesan, dan selalu mempunyai keyakinan untuk memperoleh prestasi yang lebih baik.

2. Berpandangan jauh ke depan dan menghargai waktu Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi selalu mempunyai kehendak dan tujuan yang luhur di masa depan, mau mengembangkan hobi dan kegemaran, selalu memanfaatkan waktu secara optimal untuk meraih prestasi, serta cenderung memiliki target untuk berhasil dan program – program untuk mencapainya.

3. Bertanggung jawab terhadap tugas

Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan selalu bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya dengan selalu berusaha menyelesaikan tugas–tugas yang diberikan kepadanya dengan sebaik–baiknya, berusaha mencapai prestasi terbaik yang bisa ia raih, dan akan selalu bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.

4. Memperhatikan umpan balik

Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi juga membutuhkan adanya umpan balik dari orang lain sebagai suatu pertimbangan. Ia tetap memperhatikan masukan dari orang lain untuk meningkatkan kualitas dirinya dan berupaya memperbaiki diri berdasarkan masukan dari orang lain.

5. Menyukai tantangan

Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi menyukai tugas yang berbeda dan memiliki tingkat kesulitan, berani mengambil resiko, tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai, dan menyukai tugas yang menuntutnya berkreativitas dan berinovasi.

6. Tangguh dalam bekerja

Individu yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi selalu tekun dan ulet dalam menghadapi tugas, tidak mudah putus asa (menyerah) menghadapi kesulitan, bersemangat dan penuh vitalitas dalam bekerja, dan selalu berusaha bekerja mandiri tanpa bantuan orang lain.

Dorongan untuk mencapai tujuan tertentu seseorang berusaha dengan segenap potensi yang dimilikinya agar dapat memenuhi kebutuhan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Kekuatan-kekuatan untuk mencapai tujuan pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti : keinginan yang hendak dipenuhinya, tingkah laku, tujuan, umpan balik. Atau dapat digambarkan sebagai produk motivasi dasar (basic motivations process) seperti berikut.: [4]

Gambar 1 Proses Dasar Motivasi B. Minat Berorganisasi

Minat berorganisasi adalah suatu kecenderungan untuk bertingkah laku dan mengarahkan kepada aktivitas berorganisasi atau dapat juga dikatakan bahwa mengarahkan individu pada suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.[1] Minat adalah kecenderungan seorang untuk memberikan perhatian, mencari dan mengarahkan diri kepada suatu obyek tertentu yang diekspresikan melalui kesukaan terhadap suatu hal lainnya dan dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi suatu aktivitas yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1) Perhatian (attention)

Perhatian merupakan pemusatan dari individu pada satu atau lebih objek yang menurut individu tersebut menarik.

2) Ketertarikan (interest)

Rasa ketertarikan merupakan bentuk adanya perhatian seseorang mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan objek tersebut.

3) Keinginan (desire)

Keinginan merupakan dorongan untuk mengetahui secara lebih mendalam dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan objek tersebut.

(4)

4

Keyakinan muncul setelah individu mempunyai informasi yang cukup terhadap suatu objek sehingga merasa yakin bahwa hal yang berhubungan dengan objek tersebut layak dilakukan dan akan memberikan kepuasan. 5) Tindakan (action)

Keyakinan yang cukup kuat pada individu untuk mengikuti apa yang menjadi keinginannya, maka individu membuat suatu keputusan yang kemudian diwujudkan melalui perilaku yang diharapkan

C. Prestasi Belajar

Apabila berbicara tentang prestasi belajar, maka tidak lepas dari pembicaraan tentang kegiatan atau pelaksanaan belajar itu sendiri, mengingat proses belajar mengajar memegang peranan yang sangat penting, akan tetapi sering sekali seorang pendidik dan anak didik dihadapkan pada permasalahan yang mengganggu kegiatan belajar mengajar.Semua permasalahan tersebut dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar haruslah dapat teratasi, sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan, karena prestasi belajar dapat menunjukkan sampai dimana tercapainya tingkat keberhasilan suatu tujuan dalam proses belajar mengajar. Prestasi adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar seperti kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diperoleh melalui usaha dalam menyelesaikan tugas– tugas belajar.[5]

Prestasi belajar tiap-tiap individu tidak sama, ketidaksamaan itu disebabkan oleh banyak hal atau faktor. Faktor – faktor itulah yang mempengaruhi individu dalam belajar, sehingga ia dapat belajar dengan baik atau sebaliknya gagal sama sekali. Adapun syarat – syarat agar seseorang dapat belajar dengan baik, antara lain :

a) Kesehatan jasmani, badan yang sehat, tidak mengalami gangguan penyakit tertentu, cukup vitamin dan seluruh fungsi badan berjalan dengan baik. b) Rohani yang sehat, tidak berpenyakit syaraf, tidak

mengalami gangguan emosional.

c) Lingkungan yang tenang, tidak rebut, bila mungkin jauh dengan keramaian, gangguan lalu lintas dan lain-lain.

d) Tempat belajar yang menyenangkan, cukup udara, sinar matahari, dan penerangan.

e) Tidak tersedianya bahan dan alat – alat yang diperlukan dalam belajar akan turut menghambat belajar.

III. METODE PENELITIAN

Penggunaan metode penelitian didasari oleh masalah yang akan diteliti dan juga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan penelitian ex post facto, karena penelitian yang ingin penulis teliti adalah untuk mengetahui hubungan motivasi berprestasi dan minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar mahasiswa pada jurusan pendidikan teknik informatika semester ganjil di Universitas Pendidikan Ganesha tahun ajaran 2016/2017.

Ex post facto (noneksperimen) merupakan suatu

pendekatan pada subjek penelitian untuk meneliti yang telah dimiliki oleh subjek penelitian secara wajar tanpa adanya usaha sengaja memberikan perlakuan untuk memunculkan variable yang ingin diteliti. [6] Penelitian ex post facto yaitu penelitian yang meneliti hubungan sebab-akibat dari dua variabel atau lebih yang datanya telah tersedia. Jadi tujuannya adalah menemukan kemungkinan penyebab dari sebuah akibat yang muncul berdasarkan pengamatan peristiwa yang ada.[7]

Penelitian ini dilaksanakan di jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha. Subyek yang diteliti adalah mahasiswa angkatan 2014 dan 2015 pada jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas pertama (variabel X1) motivasi berprestasi, dan variabel bebas kedua (variabel X2) adalah minat berorganisasi, sedangkan variabel terikat (variabel Y) yaitu indeks prestasi belajar. Indikator indeks prestasi belajar dalam penelitian ini adalah berdasarkan nilai IP dari mahasiswa tersebut.

Jumlah keseluruhan populasi dalam penelitian ini adalah 182 populasi, dimana dari data yang diperoleh dari HMJ Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha angkatan 2014 dan angkatan 2015 berjumlah 182 orang. Pada penelitian ini penentu pengambilan sampel digunakan teknik Propositionate Stratified

Random Sampling, karena teknik ini memperhatikan

strata atau tingkatan, dimana dalam penelitian ini akan diambil sampel dari mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Informatika pertingkatan. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Jika jumlah populasi mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika adalah 182 orang, maka jumlah sampelnya adalah 125 responden. Karena penulis menggunakan teknik Proportionate Stratified Random

(5)

5

mahasiswa agar sampel yang terambil sesuai dengan proporsinya.

Tahapan-tahapan dari prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif. (2)Merumuskan dan membatasi permasalahan. (3)Menentukan tujuan dan manfaat penelitian. (4)Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan. (5)Mendesain metode penelitian yang akan digunakan termasuk dalam hal ini adalah menentukan populasi, sampel, teknik sampling, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan analisis data. Dalam proses penyusunan instrumen penelitian yang dilakukan pertama yaitu menggali informasi dengan cara melakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa angkatan 2014 dan 2015 terkait dengan motivasi berprestasi dan minat berorganisasi mahasiswa pada jurusan Pendidikan Teknik Informatika yang akan dijadikan acuan dalam penentuan indikator pernyataan pada instrumen penelitian. (6)Uji coba instrumen. Sebelum penyebaran kuesioner dilakukan pada kelompok sampel, penulis melakukan uji coba kuesioner dengan menyebarkan kuesioner pada kelompok kecil. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran empirik apakah seluruh instrument sudah dimengerti oleh responden dan layak digunakan. (7)Pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner pada sampel penelitian. Kuesioner disebarkan pada anggota sampel untuk mendapatkan data penelitian. (8)Menganalisis data. Hasil kuesioner dalam penelitian ini dianalisis secara kuantitatif untuk kemudian dideskripsikan secara kualitatif. (9)Membuat laporan penelitian.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dan observasi, metode angket dan observasi digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan dari variabel Motivasi Berprestasi, Minat Berorganisasi, dan Indeks Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa data yang dikumpulkan layak untuk dianalisis dengan statistic parametrik atau tidak. Uji Prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas sebaran data dilakukan untuk menyajikan bahwa sampel benar-benar berasal dari populasi yang berdistribusi normal, uji linieritas dan keberartian arah regresi dilakukan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas, uji multikolinieritas, dan uji heterokedastisitas.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL

Hasil analisis deskriptif data motivasi berprestasi menunjukkan bahwa skor rata-rata adalah 101.48. Hasil deskriptif data minat berorganisasi menunjukkan bahwa skor rata-rata adalah 86.93. Hasil analisis deskriptif indeks prestasi belajar mahasiswa pada jurusan pendidikan teknik informatika menunjukkan bahwa skor rata-rata adalah 3,18. Rangkuman statistik Deskriptif Variabel Motivasi Berprestasi, Minat Berorganisasi dan Indeks Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Rangkuman Statistik Deskriptif Variabel

Motivasi Berprestasi (X1) dan Minat

Berorganisasi (X2) terhadap Indeks Prestasi

Belajar (Y)

Hasil konversi skor motivasi berprestasi menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dengan kategori sangat tinggi sebanyak 17 orang (13,6%), kategori tinggi sebanyak 77 orang (61,6%), kategori sedang sebanyak 29 orang (23,2%), kategori kurang sebanyak 2 orang (1,6%) sedangkan tidak ada responden yang termasuk dalam kategori sangat kurang. Jadi, sebagain besar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika angkatan 2014 dan angkatan 2015 menilai Motivasi berprestasi tergolong Tinggi dengan frekuensi 77 (61,6%). Rangkuman konversi skor motivasi berprestasi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Konversi Skor Motivasi Berprestasi

No. Interval Predikat Frekuensi Frekuensi (%) 1 113,75 ≤ X Sangat Tinggi 17 13,6% 2 96,25 ≤ X Tinggi 77 61,6% Variabel Statistik Motivasi Berprestasi Minat Berorganisasi Indeks Prestasi Belajar N 125 125 125 Rata-rata 101.48 86.93 3.18 Median 103.00 86.00 3.16 Modus 103 84 3.12 Simpangan Baku 10.67 6.21 0.35 Varian 113.78 38.62 0.12 Rentangan 58 30 2.47 Minimum 70 72 1.41 Maksimum 128 102 3.88

(6)

6 < 113,75 3 78,75 ≤ X < 96,25 Sedang 29 23,2% 4 61,25 ≤ X <78,75 Kurang 2 1,6% 5 X ≤ 61,25 Sangat Kurang 0 0%

Hasil konversi skor minat berorganisasi menunjukkan bahwa minat berorganisasi

dengan

kategori tinggi sebanyak 48 orang (38,4%), kategori

sedang sebanyak 77 orang (61,6%), sedangkan tidak ada responden yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, kategori kurang dan kategori sangat kurang. Jadi, sebagian besar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika angkatan 2014 dan angkatan 2015 menilai Minat Berorganisasi tergolong sedang dengan frekuensi 77. Rangkuman skor minat berorganisasi pada Tabel 3. Tabel 3. Konversi Skor Minat Berorganisasi

No. Interval Predikat Frekuensi Frekuensi (%) 1 104 ≤ X Sangat Tinggi 0 0% 2 88 ≤ X < 104 Tinggi 48 38,4% 3 72 ≤ X < 88 Sedang 77 61,6% 4 56 ≤ X < 72 Kurang 0 0% 5 X ≤ 56 Sangat Kurang 0 0%

Hasil konversi skor indeks prestasi belajar menunjukkan bahwa Indeks Prestasi Belajar dengan kategori sangat tinggi sebanyak 89 orang (71,2%), kategori tinggi sebanyak 34 orang (27,2%), kategori sedang sebanyak 1 orang (0,8%), kategori kurang sebanyak 1 orang (0,8%) sedangkan tidak ada responden yang termasuk dalam kategori sangat kurang. Jadi, sebagian besar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika angkatan 2014 dan angkatan 2015 menilai Indeks Prestasi Belajar tergolong sangat tinggi dengan

frekuensi 89. Rangkuman konversi skor indeks prestasi belajar dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Konversi Skor Indeks Prestasi Belajar

No. Interval Predikat Frekuensi Frekuensi (%) 1 3,02≤ X Sangat Tinggi 89 71,2% 2 2,34 ≤ X < 3,02 Tinggi 34 27,2 % 3 1,66 ≤ X < 2,34 Sedang 1 0,8% 4 0,98 ≤ X <1,66 Kurang 1 0,8% 5 X ≤ 0,98 Sangat Kurang 0 0%

Sebelum uji hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang lazim disebut dengan uji asumsi klasik. Terdapat lima uji prasyarat yang dilakukan, yaitu uji normalitas sebaran data, uji linieritas hubungan dan keberartian arah regresi, uji multikoliniearitas dan uji heterokedastisitas. Setelah dilakukan uji prasyarat analisis menunjukkan data berdistribusi normal, hubungan motivasi berprestasi, minat berorganisasi dan indeks prestasi belajr mempunyai hubungan yang linier serta koefisien arah regresi berarti, data bebas dari gejala multikolineritas, data bebas dari gejala heteroskedastisitas sehingga uji hipotesi bisa dilanjutkan. Merujuk dari uji prasyarat analisis tersebut, uji hipotesi dengan regresi sederhana dan berganda yang dilanjutkan dengan product moment dapat dilakukan.

Hasil uji regresi sederhana dan berganda dengan product moment menunjukkan bahwa (1) nilai korelasi motivasi berprestasi (X1) terhadap indeks prestasi belajar

(Y) bernilai positif sebesar 0,463 dengan nilai signifikan = 0,000. Nilai signifikan (sig) < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan indeks prestasi belajar mahasiswa pada jurusan pendidikan teknik informatika, Tabel 5 Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Hubungan

Variabel r-hitung KON (%) Ry Ry ^2 SE% Ket

X1 dengan Y 0.463 21.4 - - 0.31 Sig

X2 dengan Y 0.453 20.5 - - 0.31 Sig

(7)

7

(2) nilai korelasi minat berorganisasi (X2) terhadap indeks

prestasi belajar (Y) bernilai positif sebesar 0,453 dan nilai signifikan (sig) 0,000 < 0,05. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi skor minat berorganisasi maka semakin tinggi pula hubungan terhadap indeks prestasi belajar sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar mahasiswa pada jurusan pendidikan teknik informatika, (3) nilai korelasi motivasi berprestasi (X1) dan minat

berorganisasi (X2) terhadap indeks prestasi belajar (Y)

bernilai positif dan besarnya nilai F = 25,129 dengan nilai signifikan (sig) = 0,000. Nilai signifikan (sig) tersebut < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dan minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar mahasiswa pada jurusan pendidikan teknik informatika. Uji regresi sederhana dan berganda dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for windows. Rangkuman uji regresi sederhana dan berganda dengan product moment disajikan pada Tabel 5.

4.2 PEMBAHASAN

Hasil uji hipotesis I telah berhasil menunjukkan fakta bahwa terdapat hubungan antara motivasi berprestasi terhadap indeks prestasi belajar mahasiswa pada jurusan pendidikan teknik informatika sebesar 0,463, dengan besar kontribusi 21,4%. Ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi berprestasi mahasiswa maka semakin tinggi pula indeks prestasi belajar mahasiswa pada jurusan pendidikan teknik informatika.

Tabel 6 Uji Korelasi X1 dengan Y

Dari hasil uji hipotesis terlihat bahwa kontribusi yang diberikan variabel motivasi berprestasi hanya 21,4%, hal tersebut tentunya dipengaruhi banyak faktor seperti yang dijelaskan dalam penelitian Trinora (2015:9) memperoleh hasil bahwa besarnya kontribusi motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar adalah 44,1% sedangkan sisanya 55,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini diantaranya faktor kemampuan awal peserta didik, daya serap peserta didik, sarana dan prasarana, dan lingkungan disekitarnya. [8]

Dari penelitian terkait yang sudah dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa ketika mahasiswa sudah memiliki motivasi berprestasi yang tinggi namun disaat bersamaan ada faktor internal maupun faktor eksternal yang mempengaruhi maka akan dapat menurunkan hasil belajar yang akan diperoleh. Hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya kontribusi yang diberikan variabel motivasi berprestasi terhadap variabel indeks prestasi belajar mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015 pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika.

Minat berorganisasi berkorelasi positif dan signifikan terhadap indeks prestasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa korelasi antara minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,453. Korelasi positif dan signifikan antara minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar memberikan arti bahwa jika minat berorganisasi tinggi, maka indeks prestasi belajar yang dalam hal ini berupa IP juga akan tinggi. Data penelitian menunjukkan nilai signifikan 0,205, hal tersebut membuktikan bahwa minat berorganisasi berhubungan atau berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar seseorang.

Tabel 7 Uji Korelasi X2 dengan Y

Minat berorganisasi merupakan suatu keinginan dan perhatian yang lebih dari seseorang untuk mengikuti kegiatan organisasi. Adanya minat berorganisasi dalam diri mahasiswa akan membuat mahasiswa cenderung untuk memberikan perhatiannya, menunjukkan rasa ketertarikannya, memiliki keyakinan dan keinginan untuk mengetahui lebih mendalam tentang organisasi, serta mewujudkannya melalui tindakan nyata dengan mengikuti organisasi (berorganisasi). Berorganisasi akan memberikan manfaat bagi mahasiswa antara lain menumbuhkan soft skill dan leadership (kepemimpinan), mengasah kemampuan sosial dan manajemen konflik, meningkatkan wawasan, meningkatkan kemampuan mengatur waktu, serta menambah teman dan jaringan.

Dari hasil uji hipotesis hubungan antara minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar diperoleh Model R R Kuadrat R Kuadrat

yang disesuaikan Standar Estimasi Eror 1 0.463 a 0.214 0.208 0.1071 Model R R Kuadrat R Kuadrat yang disesuaikan Standar Estimasi Eror 1 0.453 a 0.205 0.199 0.31257

(8)

8

kontribusi minat berorganisasi 20,5%. Penelitian terkait oleh Sule (2015:15) menerangkan bahwa 9% aktivitas organisasi dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa dan sisanya sejumlah 91% ditentukan oleh faktor lain, misalnya faktor eksternal seperti aktivitas organisasi yang terkoordinasi yang dilaksanakan diluar kampu, dan tepat dengan jadwal perkuliahan, dan faktor internal seperti depresi, kecemasan, dan lain-lain. Dengan kata lain, prestasi belajar mahasiswa ditentukan pula oleh aktivitas organisasi intrakampus. [9]

Dari uraian diatas menunjukkan bahwa ketika mahasiswa memiliki minat berorganisasi yang tinggi maka akan diikuti dengan meningkatnya hasil belajar yang akan diperoleh. Namun jika mahasiswa tersebut mengalami permasalahan seperti yang sudah diuraikan diatas maka akan berdampak negatif terhadap hasil belajar yag diperoleh. Hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya kontribusi yang diberikan variabel minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika angkatan 2014 dan angkatan 2015.

Hasil uji korelasi antara motivasi berprestai dan minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar menunjukkan bahwa koefisien korelasi sebesar 0,540. Motivasi berprestasi dan minat berorganisasi berkorelasi positif dan signifikan terhadap indeks prestasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, artinya jika motivasi berprestasi dan minat berorganisasi mahasiswa meningkat, maka indeks prestasi belajar juga akan meningkat. Nilai koefisien korelasi antara motivasi berprestasi dan minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan koefisien korelasi antara motivasi berprestasi terhadap indeks prestasi belajar (0,463) dan koefisien korelasi antara minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar (0,453) dan kontribusi yang diberikan variabel motivasi berprestasi dan minat berorganisasi terhadap variabel indeks prestasi belajar secara bersama–sama diperoleh 29,2%.

Tabel 8 Uji Korelasi X1 dan X2 dengan Y

Hal tersebut memberikan penafsiran bahwa motivasi berprestasi dan minat berorganisasi berkorelasi atau berpengaruh lebih besar terhadap indeks prestasi belajar,

jika dibandingkan dengan korelasi antara motivasi berprestasi terhadap indeks prestasi belajar atau minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar. Berdasarkan hal tersebut, maka mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika sebaiknya memiliki motivasi berprestasi dan minat berorganisasi yang sama-sama tinggi agar diperoleh indeks prestasi belajar (IP) yang lebih optimal. Adanya motivasi berprestasi yang mendorong dari dalam diri untuk berprestasi dan didukung oleh minat berorganisasi yang memberikan kecenderungan untuk aktif berorganisasi dengan beberapa manfaat yang diperolehnya, maka mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Menjadi mahasiswa tidak hanya prestasi dibidang akademik yang diunggulkan akan tetapi berorganisasi juga merupakan hal yang penting untuk dapat meningkatkan prestasi belajar. Secara umum tujuan setiap organisasi yaitu untuk meningkatkan kerjasama, kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi baik itu organisasi dilingkungan jurusan, fakultas, universitas maupun lingkungan masyarakat. Dilihat dari hasil korelasi yang diperoleh antara minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar menunjukkan bahwa minat berorganisasi berkorelasi positif dan signifikan terhadap indeks prestasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Dalam berorganisasi setiap individu memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, dari data penelitian yang diperoleh dapat diketahui sebagian besar mahasiswa mengikuti organisasi yang memiliki jabatan sebagai pengurus inti sejumlah 24 orang dan ada mahasiswa yang memiliki jabatan sebagai anggota sejumlah 74 orang, selain itu ada 27 mahasiswa yang lebih memilih tidak mengikuti organisasi dengan alasan merasa kesulitan membagi waktu antara organisasi dan perkuliahan.

Hasil uji korelasi antara motivasi berprestasi mahasiswa yang mengikuti organisasi dan memiliki jabatan sebagai pengurus inti terhadap indeks prestasi belajar menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,081 dengan signifikansi menunjukkan nilai 0,706. Pada korelasi minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,266 dengan nilai signifikansi 0,209 sedangkan korelasi motivasi berprestasi dan minat berorganisasi secara bersama-sama menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,268 dengan nilai signifikansi 0,458. Berdasarkan hasil perhitungan berbantuan SPSS 20.0 for windows dapat disimpulkan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika yang mengikuti organisasi dan memiliki jabatan sebagai pengurus inti memiliki hubungan yang

Model R R Kuadrat R Kuadrat yang disesuaikan Standar Estimasi Eror 1 0.540 a 0.292 0.280 0.29624

(9)

9

bernilai positif dan dapat dikategorikan memiliki hubungan yang lemah, berdasarkan hasil uji signifikansi hasilnya menunjukkan bahwa asosiasi ketiga variabel adalah tidak signifikan.

Hasil uji korelasi antara motivasi berprestasi mahasiswa yang mengikuti organisasi dan memiliki jabatan sebagai anggota terhadap indeks prestasi belajar menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,342 dengan signifikansi menunjukkan nilai 0,003. Pada korelasi minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,435 dengan nilai signifikansi 0,000 sedangkan korelasi motivasi berprestasi dan minat berorganisasi secara bersama-sama menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,474 dengan nilai signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil perhitungan berbantuan SPSS 20.0 for windows dapat disimpulkan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika yang mengikuti organisasi dan memiliki jabatan sebagai anggota memiliki hubungan yang bernilai positif dan berdasarkan hasil uji signifikansi hasilnya menunjukkan bahwa asosiasi ketiga variabel adalah signifikan.

Sedangkan untuk hasil uji korelasi antara motivasi berprestasi mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi terhadap indeks prestasi belajar menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,547 dengan signifikansi menunjukkan nilai 0,003. Pada korelasi minat berorganisasi terhadap indeks prestasi belajar menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,615 dengan nilai signifikansi 0,001 sedangkan korelasi motivasi berprestasi dan minat berorganisasi secara bersama-sama menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,653 dengan nilai signifikansi 0,001. Berdasarkan hasil perhitungan berbantuan SPSS 20.0 for

windows dapat disimpulkan mahasiswa Jurusan

Pendidikan Teknik Informatika yang memilih untuk tidak mengikuti organisasi memiliki hubungan yang bernilai positif dan berdasarkan hasil uji signifikansi hasilnya menunjukkan bahwa asosiasi ketiga variabel adalah signifikan.

Dari hasil uji hipotesis khusus yang dilakukan memperoleh hasil (1) hubungan motivasi berprestasi dan minat berorganisasi secara bersama-sama pada mahasiswa yang mengikuti organisasi dan memiliki jabatan sebagai pengurus inti terhadap indeks prestasi belajar memberikan kontribusi sebesar 7,2%, (2) hubungan motivasi berprestasi dan minat berorganisasi secara bersama-sama pada mahasiswa yang mengikuti organisasi dan memiliki jabatan sebagai anggota terhadap indeks prestasi belajar memberikan konstribusi hanya 22,4%, (3) hubungan motivasi berprestasi dan minat berorganisasi secara bersama-sama pada mahasiswa yang

tidak mengikuti organisasi terhadap indeks prestasi belajar memberikan kontribusi 42,6%.

Berdasarkan referensi yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Karina (2013:3) menunjukkan bahwa setiap mahasiswa yang aktif dalam organisasi dituntut untuk mampu mengatur dan mengendalikan waktu yang dimiliki untuk menghadapi tugas-tugas kuliah ataupun kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang diikuti. Kedisiplinan dalam manajemen waktu tersebut terkadang diabaikan oleh kebanyakan anggota, sehingga tidak jarang mereka mengalami kesulitan dalam memenuhi jadwal yang telah disusun. Kesulitan yang dialami mahasiswa tersebut akan berimbas pula dalam penyelesaian tugas-tugas kuliah. Tingkat kecerdasan emosional mahasiswa yang ikut serta dalam organisasi lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang tidak ikut serta. Perbedaan tersebut disebabkan di dalam suatu organisasi terjadi berbagai macam proses yang erat kaitannya dengan hubungan antar manusia dan interaksinya, diantaranya proses komunikasi, proses pengambilan keputusan, proses evaluasi prestasi, dan proses sosialisasi, serta karir. [10]

Hasil tersebut menunjukkan bahwa mengikuti dan aktif dalam organisasi kemahasiswaan membawa berbagai macam dampak bagi kelangsungan hidup di dunia perkuliahan seorang mahasiswa. Jika dipergunakan dengan baik, dampak-dampak tersebut akan sangat membantu dan bermanfaat bagi yang bersangkutan dan begitu juga sebaliknya. Penyebab rendahnya kontribusi yang diberikan pada mahasiswa yang mengikuti organisasi dan memiliki jabatan sebagai anggota tentunya ada faktor – faktor yang mempengaruhi antara lain: (1)Tujuan mengikuti organisasi yang tidak sama pada setiap mahasiswa, dan berubah sepanjang waktu, (2)Hambatan atau tekanan dalam organisasi seperti kurang diterimanya seseorang dalam organisasi, adanya jenjang-jenjang atau tingkatan-tingkatan kebutuhan dari setiap mahasiswa, kompetisi sesama anggota yang kurang sehat, konflik dalam peranan dan tugas yang tidak dapat diatasi oleh pemimpin, ketidakjelasan peranan, dan perubahan tingkah laku. (3)Tekanan-tekanan yang dialami seseorang dari dalam organisasi akan nampak dalam perilaku seperti frustasi, kecemasan, kerisauan, ancaman, dan keragu-raguan terhadap hasil yang akan diperoleh. Sehingga hal tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan mahasiswa yang megikuti organisasi dan meiliki jabatan sebagai anggota memberikan kontribusi paling rendah dibandingkan dengan mahasiswa yang mengikuti organisasi memiliki jabatan sebagai pengurus inti dan mahasiswa yang lebih memilih untuk tidak mengikuti organisasi.

(10)

10

V. SIMPULAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasaan dapat ditarik simpulan hasil penelitian sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan yang positif antara Motivasi Berprestasi terhadap Indeks Prestasi Belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,463 dan nilai probabilitas 0.000 dan kontribusi sebesar 21,4%.

2. Terdapat hubungan yang positif antara Minat Berorganisasi terhadap Indeks Prestasi Belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,453 dan nilai probabilitas 0.000 dan kontribusi sebesar 20,5%.

3. Terdapat hubungan yang positif antara Motivasi Berprestasi dan Minat Berorganisasi secara bersama-sama terhadap Indeks Prestasi Belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,540 dan nilai probabilitas 0.000 dan kontribusi sebesar 29,2%.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan Teknik Informatika

Melihat terdapatnya hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dan minat berorganisasi terhadap Indeks Prestasi Belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan motivasi berprestasi dan minat berorganisasi agar prestasi belajarnya juga dapat lebih meningkat. Untuk Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan para dosen hendaknya mendorong terbangunnya motivasi berprestasi dan minat berorganisasi mahasiswa melalui program perkuliahan dan ikut serta dalam kegiatan yang dirancang dengan baik.

2. Para Peneliti atau Akademisi

Karena variabel yang diteliti hanya Motivasi berprestasi dan Minat Berorganisasi, maka perlu penelitian lainya untuk mengivestigasi beberapa faktor lain yang kemungkinan mampu mempengaruhi Indeks Prestasi Belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Dengan adanya penelitian tersebut maka akan tersedia masukan yang komprehensif mengenai

faktor yang mempengaruhi Indeks Prestasi Belajar. Selain hal tersebut diharapkan juga nantinya agar penelitian ini bisa dilakukan di ruang lingkup yang lebih luas misalnya tingkat fakultas ataupun tingkat universitas untuk memaksimalkan hasil dari hubungan atau pengaruh yang diberikan oleh masing – masing variabel terhadap Indeks Prestasi Belajar mahasiswa.

REFERENSI

[1] Setia W, Dedi K. (2008). Hubungan Antara Minat

Berorganisasi Dengan Asertifitas Pada Mahasiswa. Journal

Soul. VOL.1 NO.2 pp 74-83.

[2] Sujarwo. ”Motivasi berprestasi Sebagai Salah Satu Perhatian

Dalam Memilih Strategi Pembelajaran”. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2012.

[3] Mualimin. (2013). Korelasi Motivasi berprestasi dan Minat

Berorganisasi Terhadap IPK Mahasiswa Bidikmisi Biologi

UNNES. Unnes Journal of Biology Education. ISSN

:2252-6579, pp 108-114.

[4] Uno, H. B., Umar, M. K., & Panjaitan K. (2014). Variabel

Penelitian Dalam Pendidikan dan Pembelajaran. Jakarta:

PT.Ina Publikatama.

[5] Nurjanah. ”Pengaruh Profesionalisme Guru Terhadap Prestasi

Siswa Pada Mata Pelajaran AL QUR’AN HADITS di Madrasah Ibtidaiyah Se Kecamatan Gemuh Kabupaten

Kendal”. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo, Semarang, 2011.

[6] Dantes, Nyoman. (2012). Metodelogi Penelitian. Yogyakarta:

C.V. Andi Offset .

[7] Mujiono. (2012). Penelitian Kausal Komparatif, [pdf], (http://

mujiono.files.wordpress.com, diakses tanggal 2 Desember 2016).

[8] Trinora, R. 2015. Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar

Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan. (online),

(http://www.unila.ac.id, diakses 15 April 2017)

[9] Sule, M. 2015. Pengaruh Aktifitas Organisasi Intrakampus

Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Geografi.

Artikel ilmiah. (online), (http://www.ung.ac.id, diakses 16 April 2017)

Gambar

Gambar 1 Proses Dasar Motivasi  B.  Minat Berorganisasi
Tabel 2 Konversi Skor Motivasi Berprestasi
Tabel 4. Konversi Skor Indeks Prestasi Belajar
Tabel 7 Uji Korelasi X 2  dengan Y
+2

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi akademik?, 2) Apakah terdapat

(3) Ada korelasi atau hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar, dibuktikan dengan koefisien dari motifasi berprestasi terhadap prestasi belajar adalah 0,042,

Adapun judul skripsi ini adalah : Pengaruh Efikasi Diri dan Motivasi Berprestasi Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Niaga

Motivasi Berprestasi dan Minat Belajar memiliki pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Korespondensi siswa kelas

Kesimpulan : ada hubungan yang signifikan antara minat, motivasi dan sikap mahasiswa terhadap pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa keperawatan

Hasil penelitian menunjukkan: terdapat hubungan fungsional antara motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Tata Hidang pada Jurusan Pendidikan

Hal ini berarti menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi dan disiplin belajar dengan prestasi belajar (indeks prestasi)

2 Berdasarkan statistik korelasional ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar mahasiswa hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar