• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mata Tenang Visus Turun Mendadak Ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mata Tenang Visus Turun Mendadak Ppt"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

MATA MERAH VISUS TURUN

MENDADAK

Abia Nebula Rosi Nadilah

(2)

Peradangan dari nervus opticus

Penyebabnya :

Idiopatik

Sklerosis multipel

Neuromyelitis optica (Devic’s disease)

Radang saraf optik yang terletak di belakang bola mata.

Neuritis intraokular atau

papilitis

Peradangan papil saraf optik dalam bola mata

Neuritis retrobulbar

(3)

Gejala subjektif

 Penglihatan turun mendadak dalam beberapa jam sampai hari yang mengenai satu atau kedua mata.

 Penglihatan warna terganggu.

 Rasa sakit bila mata bergerak dan ditekan  Adanya defek lapang pandang.

 Pasien mengeluh penglihatan menurun setelah olahraga atau suhu tubuh naik (tanda Uhthoff).

 Beberapa pasien mengeluh objek yang bergerak lurus terlihat mempunyai lintasan melengkung (Pulfrich phenomenon),

kemungkinan dikarenakan konduksi yang asimetris antara nervus optikus.

(4)

Gejala objektif

Pemeriksaan visus

Didapatkan penurunan visus yang bervariasi mulai dari ringan

sampai kehilangan total penglihatan

Segmen anterior

Palpebra, konjungtiva, maupun kornea dalam keadaan wajar.

Refleks pupil menurun pada mata yang terkena dan defek pupil

(5)

Gejala objektif

Segmen Posterior

Pada neuritis retrobulbar maka papil tampak normal, berjalannya waktu,

nervus optikus dapat menjadi pucat akibat atrofi.

Pada bentuk papilitis akan tampak edema diskus yang hiperemis dan

difus, dengan perubahan pada pembuluh darah retina, arteri menciut dan vena melebar.

(6)

• Pemeriksaan foto sinar X kanal optika, sela tursika • Pemeriksaan CT orbita dan kepala

• Tes ishihara untuk melihat adanya penglihatan warna yang terganggu, umumnya warna merah yang terganggu.

- Iskemik optik neuropati

Tidak sakit dengan skotoma altitudinal - Edema papil

Merupakan edema dari papil akibat peningkatan tekanan intrakranial, biasanya terjadi bilateral, tajam penglihatan yang normal terkoreksi, refleks pupil yang normal, dan lapang pandang yang intak kecuali pembesaran bintik buta.

DIAGNOSIS BANDING

- Hipertensi berat - Toksik neuropati

(7)

Terapi

Kortikosteroid atau ACTH

Antibiotik untuk menahan infeksi sebagai penyebab Vasodilatasi dan vitamin

(8)

Iskemik Optik Neuropati

Akut

Etiologi iskemik optic neuropati optic antara lain

Thrombus Emboli

Radang pembuluh darah yang menyumbat

(9)

Penyebab utama di kelompokan

kedalam :

Nonarteritik anterior iskemik optic

neuropati

Arteritik anterior iskemik optic neuropati

(10)

Gambaran Klinis

Usia lebih 40 tahunTajam penglihatan

turun mendadak

skotoma/defek lapang

pandang sesuai dengan gambaran serat saraf retina, atau kadang-kadang altitudinal

Tidak redapat rasa

nyeri

Tidak progresif

Sakit kepala, sakit saat

menguyah

PolimialgiaDemam.

akut  papil saraf

optic yang sembab pada tepinya, pada tahap lanjut papil menjadi pucat dan edema berkurang

Kadang-kadang ada

perdarahan peripapil tanpa adanya

(11)

Penatalaksanaan

Obati penyebabhipertensi dan diabetes

mellitus

alergi steroid

(12)

Suatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan sel batang retina dari koroid / sel epitel pigmen retina

Ablasio Retina

Jika terjadi robekan pada retina, sehingga vitreus yang

mengalami likuifikasi dapat memasuki ruangan subretina dan menyebabkan ablasio progresif

(13)

Etiologi

faktor usia usia pertengahan atau lebih

tua) Herediter Diabetes mellitus Inflamasi Tumor  Trauma

(14)

Dikenal 3 macam bentuk ablasio

retina

Ablasio retina regmatogenosa

Ablasio retina serosa atau eksudatif Ablasio retina akibat traksi

(15)

Ablasio retina

regmatogenosa

Ablasi terjadi akibat adanya robekan pada

retina sehingga cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina.

Terjadi perdorongan retina oleh badan kaca

yang masuk melalui robekan atau lubang pada retina ke rongga suberitna sehingga mengapungkan retina dan terlepas dari lapis epitel pigmen koroid

(16)

Gejala

Gangguan penglihatan terlihat seperti tabir yang menutup

Fotopsia/ light flashes (kilatan cahaya) tanpa adanya cahaya di

sekitarnya, yang umumnya terjadi sewaktu mata digerakkan dalam keremangan cahaya atau dalam keadaan gelap.

Penurunan tajam penglihatan. Pasien mengeluh penglihatannya

sebagian seperti tertutup tirai yang semakin lama semakin luas. Pada keadaan yang telah lanjut dapat terjadi penurunan tajam penglihatan yang lebih berat

(17)

Pemeriksaan

Funduskopi :

Retina yang terangkat berwarna pucatTerlihat robekan retina berwarna merah

(18)

A. Pneumatic Retinopexy

Udara/gas yang disuntikkan ke dalam vitreous untuk mempertahankan

retina pada posisinya

(19)

TATALAKSANA

Mempertahankan retina di posisinya dengan

melekukan sklera menggunakan eksplan yang dijahitkan pada daerah robekan retina

(20)

TATALAKSANA

C. Vitrektomi

Dengan membuat insisi kecil pada bola mata kemudian memasukkan instrumen hingga ke

cavum melalui pars plana.

Setelah itu pemotongan vitreus. Teknik dan instrumen yang digunakan tergantung tipe dan

(21)

Ablasio Retina Serosa atau

Eksudatif

Tertimbunnya eksudat dibawah retina dan

mengangkat retina (keluarnya cairan dari pembuluh darah retina dan koroid)

Penyebab: skleritis, koroiditis, tumor

retrobulbar, radang uvea, idiopati

Permukaan retina yang terangkat terlihat

cicin

Penglihatan dapat berkurang ringan sampai

(22)

Ablasio Retina Akibat

Traksi

Lepasnya jaringan retina terjadi akibat tarikan

jaringan parut pada badan kaca, dan terdapat jaringan fibrososo yang disebabkan DM proliferatif, trauma, dan perdarahan badan kaca akibat bedah atau infeksi

Penglihatan turun tanpa rasa sakit

Pengobatan: melepaskan tarikan jaringan parut

atau fibrosis di dalam badan kaca dengan tindakan vitrektomi

(23)

Adanya sumbatan pada pembuluh darah retina sentral

Oklusi arteri retina sentral

Disebabkan oleh

 Emboli akibat penyaklit emboli jantung, nodus-nodus reuma, carotid plaque atau emboli endokarditis.

 Radang arteri

 Spasme pembuluh darah, disebabkan oleh antara lain pada overdosis obat, keracunan alkohol, tembakau, kina atau timah hitam.

 Akibat terlambatnya pengaliran darah retina yang terjadi pada peninggian tekanan intraokular, stenosis aorta atau arteri karotis.

 Giant cell artritis

 Kelainan hiperkoagulasi

 Trauma

Berkurangnya suplay oksigen pada daerah oklusi → Kebutaan yang permanen

(24)

DIAGNOSIS

ANAMNESIS

Awalnya penglihatan kabur yang hilang timbul (amaurosis fugaks)Tanpa nyeri

Mengenai satu mata

Hilangnya penglihatan yang tiba-tiba (memberat)

PEMERIKSAAN FISIK

• Penurunan visus yang berupa serangan-serangan yang berulang • Pupil anisokoria

• Pemeriksaan funduskopi

- Seluruh retina berwarna pucat akibat edema dan gangguan nutrisi pada retina

- Terdapat gambaran berupa sosis pada arteri retina akibat pengisian arteri retina yang tidak merata

- Sesudah beberapa jam retina akan tampak pucat akan terlihat gambaran merah ceri (cherry red spot) pada makula lutea.

(25)
(26)

Tatalaksana

Kerusakan retina irreversibel ternyata terjadi setelah 90 menit sumbatan total arteri retina sentralis, sehingga hanya tersedia sedikit waktu untuk memulai terapi

Menurunkan tekanan bola mata dapat dengan Asetazolamid (500

mg IV) bisa ditambahkan timolol 0,5%

Vasodilator pemberian bersama dengan antikoagulan. Akan tetapi

antikoagulan sistemik biasanya tidak diberikan.

(27)

Sumbatan vena retina yang mengakibatkan gangguan perdarahan di dalam bola mata

Oklusi vena retina cabang (BRVO)

Terjadi ketika vena pada bagian distal sistem vena retina

mengalami oklusi, yang menyebabkan terjadinya perdarahan di sepanjang distribusi pembuluh darah kecil pada retina

Oklusi vena retina sentral (CRVO)

Terjadi akibat adanya trombus di dalam vena retina sentral pada

bagian lamina cribrosa pada saraf optik, yang menyebabkan keterlibatan seluruh retina.

(28)
(29)

Penyebab lokal dari oklusi vena retina adalah trauma, glaukoma,

dan lesi struktur orbita.

Proses sistemik juga dapat menyebabkan oklusi vena retina, di

antaranya adalah hipertensi, atherosklerosis, diabetes mellitus, glaukoma, penuaan, SLE dan lain-lain

Ketika vena mengalami hambatan aliran balik menyebabkan darah tersebut bocor ke retina → Sehingga terjadi malfungsi dari retina dan penurunan ketajaman penglihatan.

(30)

DIAGNOSIS

Anamnesis

Penurunan tajam penglihatan sentral ataupun perifer

mendadak dan dapat memburuk

Tidak terdapat rasa sakitMengenai satu mata

Pemeriksaan Fundus

Vena yang berkelok-kelok, edema makula dan retina,

perdarahan berupa titik terutama bila terdapat penyumbatan vena yang tidak sempurna

Perdarahan retina kecil-kecil yang tersebar dan bercak

cotton-wool

Edema makula dengan adanya penurunan tajam

penglihatan dan pembengkakan discus opticus bisa saja muncul

(31)

Fluorescein angiogram

(32)

PENATALAKSANAAN

Pengobatan terutama ditujukan untuk mencari penyebab dan mengobatinyaAntikoagulasi dan fotokoagulasi daerah retina yang mengalami hipoksia

- Glaucoma, yang disebabkan oleh adanya pembuluh darah baru yang

abnormal, yang tumbuh di bagian depan mata

- Edema makula, yang disebabkan oleh kebocoran cairan di retina

(33)

KEKERUHAN & PERDARAHAN BADAN KACA

Kekeruhan badan kaca akibat penuaan disertai degenerasi

berupa terjadinya koagulasi protein badan kaca

Perdarahan pada badan kaca dapat terjadi spontan pada

diabetes mellitus, rupture retina, ablasi badan kaca.

Kelainan darah dan trauma tumpul atau kontusi jaringan dan suatu trauma tembus.

(34)

Diagnosis

Turunnya penglihatan mendadak, lapang pandangan

ditutup oleh sesuatu sehingga mengganggu penglihatan tanpa rasa sakit.

Pemeriksaan fundus tidak terlihat adanya reflex fundus

yang berwarna merah dan sering memberikan bayangan hitam yang menutup retina.

(35)

Tatalaksana

Pengobatan berupa istirahat dengan kepala lebih tinggi

paling sedikit selama 3 hari.

Hentikan obat seperti aspirin, anti radang nonsteroid,

kecuali bila sangat dibutuhkan.

Darah dikeluarkan dari badan kaca bila terdapat bersama

ablasi retina atau perdarahan yang lebih lama dari 6 bulan, dan bila terjadi glaukoma hemolitik.

(36)

Ambliopia toksik

Keracunan alkohol atau tembakau, timah, dan bahan toksik

lainnya.

Terdapat tanda-tanda lapang pandangan yang berubah-ubah.

Pada uremia dapat terjadi ambliopia uremik di mana penglihatan

akan berkurang.

Hilangnya tajam penglihatan sentral bilateral, akibat keracunan

(37)

OKULOPATI ISKEMIK

Sindrom yang terjadi akut akibat oklusi arteri

karotis yang mengakibatkan iskemia seluruh bola mata.

Pada mata menyebabkan keluhan sangat sakit,

edema kornea, suar pada cairan mata, pupil dilatasi dan atrofi, rubeosiris, katarak, hipotoni, mikroaneurisma, dan neovaskularisasi.

Emboli merupakan penyebab penyumbatan

arteri retina sentral yang paling sering.

Emboli dapat berasal dari perkapuran yang

(38)

BUTA SENTRAL BILATERAL

Penglihatan sentral berkurang pada kedua

mata dapat terjadi akibat migren (parasentral), keracunan atau obat (methanol, etil alcohol), degenerasi macula, buta akibat gerhana matahari, neuritis retrobulbar bilateral, ambliopia nutrisional dan lesi kortikal.

(39)

HISTERIA DAN MALINGERING

Keadaan dimana pasien berpura-pura sakit,

biasanya untuk menarik perhatian dan untuk bermalas-malasan ataupun untuk mendapatkan suatu kompensasi gaji dan asuransi.

Pada pemeriksaan didapatkan lapang pandangan

yang menciut konsentris, pada pemeriksaan lapang pandang berulang dan yang lebih karakteristik adalah gambaran seperti spiral selama dilakukan pemeriksaan lapang pandang.

Kadang-kadang disertai dengan gejala rangsangan

lainnya seperti blefarospasme, memejamkan mata, dan lakrimasi. Reaksi pupil normal dengan gejala lainnya yang tidak nyata.

(40)

MIGRAIN

Nyeri kepala sebelah yang dapat juga dirasakan di belakang kedua bola mata yang berdenyut disertai dgn mual, muntah, letih, dan fotofobia.

Kelainan penglihatan ini mendahului keluhan sakit kepala. Gejala penglihatan:

Fotofobia (lebih menonjol)

terlihat garis cahaya berkelok-kelok ireguler yang kadang-kadang

tepi garis berwarna terang yang disebut spectrum fortifikasi (pernyataan spectrum).

kaburnya benda di atas atau di bawah obyek yang dilihat,

kadang juga dengan skotoma sentral

gangguan lapang pandang hemianopsia lateral, yang sering

disertai dengan garis-garis bersilang terang yang bergerak cepat pada skotoma lapang pandangan yang disebut skotoma skintilans.

(41)

RETINOPATI SEROSA

SENTRAL

suatu keadaan lepasnya retina dari lapis

pigmen epitel di daerah macula akibat masuknya cairan melalui membrane bruch dan pigmen epitel yang inkompeten.

Biasanya dijumpai pada penderita laki-laki

berusia antara 20 sampai 50 tahun. Didapatkan pada perempuan hamil dan pada usia di atas 60 tahun.

(42)

Gejala:

Visus menurun disertai metamorfopsia

Hipermetropia dengan skotoma relative dan

positif

Dengan uji Amster terdapat penyimpangan

garis lurus disertai dengan skotoma.

Berkurangnya fungsi makula terlihat dengan

penurunan kemampuan melihat warna.

Funduskopi: terangkatnya retina dapat

(43)

Pengobatan:

Bila terjadi penurunan visus akibat gangguan

metabolisme makula maka dapat dipertimbangkan fotokoagulasi.

Umumnya kelainan ini menghilang dengan

sendirinya setelah 6 sampai 8 minggu, biasanya akan hilang total setelah 4 sampai 6 bulan.

(44)

AMAUROSIS FUGAKS

Buta sekejap satu mata yang berulang.

Gelap sementara selama 2 sampai 5 detik

yang biasanya mengenai satu mata pada saat serangan dan normal kembali sesudah beberapa menit dan jam, disertai dengan gangguan kampus segmental tanpa rasa sakit dan terdapatnya gejala-gejala sisa.

terjadi akibat hipotensi ortostatik, spasme

pembuluh darah, aritmia, migren retina, anemia arthritis dan koagulopati

(45)

UVEITIS POSTERIOR

Uveitis posterior adalah radang uvea

bagian posterior yang biasanya disertai

dengan keradangan jaringan

disekitarnya.

Inflamasi ini terletak di uvea bagian

belakang dengan batas basis vitreus.

Jika mengenai retina  retinitis Jika mengenai vitreous  vitritis.

(46)

Etiologi

Toksoplasmosis

Trauma pasca bedah Defisiensi imun

(47)

Uveitis Posterior

Koroiditisperadangan lapisan koroid bola

mata yang dapat dalam bentuk

koroiditis anterior, radang koroid perifer

koroiditis areolar (bermula di macula lutea

dan menyebar ke perifer)

Koroiditis difusa (menyebar di fundus okuli) Koroiditis eksudatif (tampak bercak-bercak

eksudat)

(48)

Penglihatan kabur Floater

Jarang merah Fotofobia

Kekeruhan badan kaca dan infiltrate dalam

retina koroid

Edema papil, perdarahan retina, vascular

(49)

Referensi

Dokumen terkait