• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mata Tenang Visus Turun Mendadak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mata Tenang Visus Turun Mendadak"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

MATA TENANG VISUS TURUN

MENDADAK

MATA TENANG VISUS TURUN

MENDADAK

Krissattryo Rosarianto 11-2014-164 Dokter Pembimbing: dr. Jogyarso Budiwiyanto, SpM Krissattryo Rosarianto 11-2014-164 Dokter Pembimbing: dr. Jogyarso Budiwiyanto, SpM KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA Periode 11 April 2016 – 14 Mei 2016

(2)

Segmen Posterior

Segmen Posterior

 Vitreus (badan kaca)  Papil

 Makula lutea  Retina

 Nervus Optikus

 Vitreus (badan kaca)  Papil

 Makula lutea  Retina

(3)
(4)
(5)

MATA TENANG VISUS TURUN MENDADAK

MATA TENANG VISUS TURUN MENDADAK

 Penglihatan turun mendadak tanpa tanda radang ekstraokular dapat disebabkan oleh

beberapa kelainan. Kelainan ini antara lain:

 Neuritis Optik  Ablasio Retina

 Oklusi Arteri Retina Sentral  Oklusi Vena Retina Sentral  Perdarahan Badan Kaca  Retinopati Serosa Sentral  Ectopia Lentis

 Penglihatan turun mendadak tanpa tanda radang ekstraokular dapat disebabkan oleh beberapa kelainan. Kelainan ini antara lain:

 Neuritis Optik  Ablasio Retina

 Oklusi Arteri Retina Sentral  Oklusi Vena Retina Sentral  Perdarahan Badan Kaca  Retinopati Serosa Sentral  Ectopia Lentis

(6)

NEURITIS OPTIK

(7)

Definisi

Definisi

 Peradangan saraf optik yang dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti

demielinisasi, intoksikasi, radang dan lain-lain.

 2 gambaran klinis:

 Papilitis

 Neuritis Retrobulbar

 Peradangan saraf optik yang dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti demielinisasi, intoksikasi, radang dan lain-lain.

 2 gambaran klinis:

 Papilitis

(8)

Etiologi

Etiologi

 Dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti demielinisasi, intoksikasi,

radang dan lain-lain.

 Pada anak dapat timbul pasca infeksi virus oleh penyakit-penyakit seperti

Morbili, Varisela, infeksi saluran pernapasan atas atau demam tidak spesifik

 Dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti demielinisasi, intoksikasi, radang dan lain-lain.

 Pada anak dapat timbul pasca infeksi virus oleh penyakit-penyakit seperti Morbili, Varisela, infeksi saluran pernapasan atas atau demam tidak spesifik

(9)

Epidemiologi

Epidemiologi

 Terutama mengenai satu mata dan biasanya terdapat pada orang muda.  Lebih sering terjadi pada perempuan berusia 20-40 tahun, bersifat

unilateral.

 Terutama mengenai satu mata dan biasanya terdapat pada orang muda.  Lebih sering terjadi pada perempuan berusia 20-40 tahun, bersifat

(10)

Gejala Klinis

Gejala Klinis

 Rasa sakit di sekitar mata terutama bila mata digerakkan yang akan terasa

pegal dan dapat terasa sakit bila dilakukan perabaan pada mata yang sakit.

 Perjalanan penyakit mendadak dengan turunnya tajam penglihatan yang

dapat berlangsung intermiten dan sembuh kembali dengan sempurna.

 Neuritis optic kehilangan penglihatan dalam beberapa jam sampai hari

yang mengenai satu atau kedua mata,sakit pada rongga orbita terutama pada pergerakkan mata, penglihatan warna terganggu,

 Rasa sakit di sekitar mata terutama bila mata digerakkan yang akan terasa pegal dan dapat terasa sakit bila dilakukan perabaan pada mata yang sakit.

 Perjalanan penyakit mendadak dengan turunnya tajam penglihatan yang dapat berlangsung intermiten dan sembuh kembali dengan sempurna.

 Neuritis optic kehilangan penglihatan dalam beberapa jam sampai hari yang mengenai satu atau kedua mata,sakit pada rongga orbita terutama pada pergerakkan mata, penglihatan warna terganggu,

(11)

Tanda

Tanda

 Atrofi papil saraf optic parsial atau total.

 Tanda Uhthoff (penglihatan turun setelah olah raga atau suhu tubuh naik).  Gangguan lapang pandangan sentral.

 Defek pupil aferen relative atau adanya Marcus Gunn pupil.  Terdapat sel di dalam badan kaca

 Edem papil dengan perdarahan  Eksudat macula (star figure)

 Neuritis Retrobulbar tidak terdapat kelainan pada fundus okuli

 Atrofi papil saraf optic parsial atau total.

 Tanda Uhthoff (penglihatan turun setelah olah raga atau suhu tubuh naik).  Gangguan lapang pandangan sentral.

 Defek pupil aferen relative atau adanya Marcus Gunn pupil.  Terdapat sel di dalam badan kaca

 Edem papil dengan perdarahan  Eksudat macula (star figure)

(12)

Tatalaksana

Tatalaksana

 Kortikosteroid atau ACTH.

 Antibiotik mengatasi infeksi penyebab  Vitamin

 Mencari penyebab neuritis optik foto sinar X kanal optik, sela tursika,

atau dilakukan pemeriksaan CT orbita dan kepala.

 Kortikosteroid atau ACTH.

 Antibiotik mengatasi infeksi penyebab  Vitamin

 Mencari penyebab neuritis optik foto sinar X kanal optik, sela tursika, atau dilakukan pemeriksaan CT orbita dan kepala.

(13)

Prognosis

Prognosis

 Neuritis optic unilateral biasanya sembuh spontan sesudah 4-6 minggu.  Prognosis baik apabila diberikan pengobatan yang dini.

 Prognosis juga bergantung dari pengobatan kelainan yang mendasarinya.

 Neuritis optic unilateral biasanya sembuh spontan sesudah 4-6 minggu.  Prognosis baik apabila diberikan pengobatan yang dini.

(14)
(15)

Ablasio Retina

(16)

Definisi

Definisi

 Suatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan batang retina dari sel epitel dan

pigmen retina.

 Pada keadaan ini sel epitel pigmen masih melekat erat dengan membrane

Bruch.

 Antara sel kerucut dan sel batang retina tidak terdapat suatu perlekatan

structural dengan koroid atau pigmen epitel, sehingga merupakan titik lemah yang potensial untuk lepas secara embriologis.

 Suatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan batang retina dari sel epitel dan pigmen retina.

 Pada keadaan ini sel epitel pigmen masih melekat erat dengan membrane Bruch.

 Antara sel kerucut dan sel batang retina tidak terdapat suatu perlekatan structural dengan koroid atau pigmen epitel, sehingga merupakan titik lemah yang potensial untuk lepas secara embriologis.

(17)

Etiologi

Etiologi

 Robekan retina

 Tarikan dari jaringan di badan kaca

 Desakan tumor, cairan, nanah ataupun darah.

 Robekan retina

 Tarikan dari jaringan di badan kaca

(18)

Patofisiologi

Patofisiologi

 Lepasnya retina atau sel kerucut dan batang dari koroid atau sel pigmen

epitel akan mengakibatkan gangguan nutrisi retina dari pembuluh darah koroid yang bila berlangsung lama akan mengakibatkan gangguan fungsi yang menetap.

 Lepasnya retina atau sel kerucut dan batang dari koroid atau sel pigmen epitel akan mengakibatkan gangguan nutrisi retina dari pembuluh darah koroid yang bila berlangsung lama akan mengakibatkan gangguan fungsi yang menetap.

(19)

Klasifikasi

Klasifikasi

 Ablasi retina regmatogenosa  Ablasi retina eksudatif

 Ablasi retina traksi (tarikan)

 Ablasi retina regmatogenosa  Ablasi retina eksudatif

(20)

Ablasi Retina Regmatogenosa

Ablasi Retina Regmatogenosa

 Ablasi terjadi akibat adanya robekan pada retina sehingga cairan masuk ke

belakang antara sel pigmen epitel dengan retina.

 Pendorongan retina oleh badan kaca air (fluid vitreous) yang masuk melalui

robekan atau lubang pada retina ke rongga subretina sehingga mengapungkan retina dan terlepas dari lapis epitel pigmen koroid.

 Ablasi terjadi pada mata yang mempunyai factor predisposisi untuk terjadi

ablasi retina. Trauma hanya merupakan factor pencetus untuk terjadinya ablasi retina pada mata yang berbakat.

 Ablasi terjadi akibat adanya robekan pada retina sehingga cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina.

 Pendorongan retina oleh badan kaca air (fluid vitreous) yang masuk melalui robekan atau lubang pada retina ke rongga subretina sehingga

mengapungkan retina dan terlepas dari lapis epitel pigmen koroid.

 Ablasi terjadi pada mata yang mempunyai factor predisposisi untuk terjadi ablasi retina. Trauma hanya merupakan factor pencetus untuk terjadinya ablasi retina pada mata yang berbakat.

(21)

Ablasi Retina Regmatogenosa

Ablasi Retina Regmatogenosa

Faktor Resiko

Faktor Resiko

Myopia tinggi, paska retinitis, dan retina yang memperlihatkan degenerasi di bagian perifer, 50% ablasi yang timbul pada afakia terjadi pada tahun pertama.

Gejala

Gejala

Gangguan penglihatan yang kadang-kadang terlihat sebagai tabir yang menutup. Terdapatnya riwayat adanya pijaran api (fotopsia) pada lapangan penglihatan.

Tanda

Tanda

Retina yang terangkat berwarna pucat dengan pembuluh darah di atasnya dan terlihat adanya robekan retina berwarna merah.

(22)

Ablasi Retina Regmatogenosa

Ablasi Retina Regmatogenosa

Tatalaksana

Tatalaksana

Pembedahan

Sebelum pembedahan pasien dirawat dengan mata tertutup.

Pembedahan dilakukan secepat mungkin dan sebaiknya antara 1-2 hari.Pengobatan ditujukan untuk melekatkan kembali bagian retina yang lepas

dengan krioterapi atau laser.

Prognosis

Prognosis

Tergantung dari keadaan makulanya, jika sudah terlepas biasanya hasil tidak sempurna, tetapi jika macula masih melekat tindakan bedah harus segera dilakukan dan akan mendapatkan hasil yang lebih baik.

(23)

Ablasi Retina Eksudatif

Ablasi Retina Eksudatif

Terjadi akibat tertimbunnya eksudat di bawah retina dan

mengangkat retina.

Terjadi akibat tertimbunnya eksudat di bawah retina dan

mengangkat retina.

Penimbunan cairan subretina sebagai akibat

keluarnya cairan dari pembuluh darah retina dan

koroid (ekstravasasi). Penimbunan cairan subretina sebagai akibat

keluarnya cairan dari pembuluh darah retina dan

koroid (ekstravasasi). Kelainan ini dapat terjadi

pada skleritis, koroiditis, tumor retrobulbar, radang

uvea, idiopati, toksemia gravidarum.

Kelainan ini dapat terjadi pada skleritis, koroiditis, tumor retrobulbar, radang

uvea, idiopati, toksemia gravidarum.

Penglihatan dapat berkurang dari ringan sampai berat. Ablasi ini dapat hilang atau

menetap bertahun-tahun setelah penyebabnya berkurang atau hilang.

Penglihatan dapat berkurang dari ringan sampai berat. Ablasi ini dapat hilang atau

menetap bertahun-tahun setelah penyebabnya berkurang atau hilang.

(24)

Ablasi retina tarikan atau traksi

Ablasi retina tarikan atau traksi

Pafisiologi

Terjadi akibat tarikan jaringan parut pada badan kaca yang akan mengakibatkan ablasi retina dan penglihatan turun tanpa rasa sakit.

Tanda

Jaringan fibrosis di korpus vitreus yang dapat disebabkan diabetes mellitus proliferatif, trauma dan perdarahan badan kaca akibat bedah atau infeksi.

Tatalaksana

Vitrektomi melepaskan tarikan jaringan parut atau fibrosis di dalam badan kaca.

(25)
(26)

Oklusi Arteri Retina Sentral

Oklusi Arteri Retina Sentral

(27)

Oklusi Arteri Retina Sentral

Oklusi Arteri Retina Sentral

 Penurunan tajam penglihatan mendadak akibat suatu oklusi arteri.  Biasanya oklusi terjadi di lamina kribosa

 Penurunan tajam penglihatan mendadak akibat suatu oklusi arteri.  Biasanya oklusi terjadi di lamina kribosa

(28)

Oklusi Arteri Retina Sentral

Oklusi Arteri Retina Sentral

Etiologi • Emboli atau atherosclerosis • KoagulopatiKenaikan mendadak tekanan intraocular yang tinggi Gejala • Penurunan visus mendadak (dalam waktu beberapa detik) • Tidak disertai rasa sakitBisa tiba-tiba menjadi

buta (tidak ada persepsi cahaya).

Visus bervariasi mulai dari hitung jari sampai persepsi cahaya.

Tanda • Defek pupil aferenPapil pucat, caliber

pembuluh darah retina menyempit, retina

pucat dan edema • Cherry red spot

(29)

Oklusi Arteri Retina Sentral

Oklusi Arteri Retina Sentral

 Tatalaksanauntuk menimbulkan vasodilatasi arteri retina.

 Dilatasi pembuluh darah dapat dicapai dengan inhalasi campuran oksigen

95% dan karbondioksida 5%, serta dengan menurunkan TIO( tekanan intra ocular)sehingga arteri dapat mengembang kembali.

 Antioksidan sebagai terapi penunjang supaya sel-sel yang rusak tidak

meluas merupakan suatu pilihan.

 Secara bedah dapat dilakukan parasentesis KOA (kamera okuli anterior)

sehingga humor akuos dapat keluar dan TIO turun.

 Tatalaksanauntuk menimbulkan vasodilatasi arteri retina.

 Dilatasi pembuluh darah dapat dicapai dengan inhalasi campuran oksigen 95% dan karbondioksida 5%, serta dengan menurunkan TIO( tekanan intra ocular)sehingga arteri dapat mengembang kembali.

 Antioksidan sebagai terapi penunjang supaya sel-sel yang rusak tidak meluas merupakan suatu pilihan.

 Secara bedah dapat dilakukan parasentesis KOA (kamera okuli anterior) sehingga humor akuos dapat keluar dan TIO turun.

(30)
(31)

Oklusi Vena Retina Sentral

Oklusi Vena Retina Sentral

(32)

Oklusi Vena Retina Sentral

Oklusi Vena Retina Sentral

Merupakan suatu kelainan penyebab penurunan visus yang

sering dijumpai.

Sumbatan dapat terjadi pada suatu cabang kecil atau pada

pembuluh vena utama.

Oklusi tersebut dapat menyebabkan perdarahan retina,

perdarahan badan kaca, dan edema retina.

Ada 2 jenis oklusi vena retina sentral, yaitu tipe iskemik dan tipe

non- iskemik.

Merupakan suatu kelainan penyebab penurunan visus yang

sering dijumpai.

Sumbatan dapat terjadi pada suatu cabang kecil atau pada

pembuluh vena utama.

Oklusi tersebut dapat menyebabkan perdarahan retina,

perdarahan badan kaca, dan edema retina.

Ada 2 jenis oklusi vena retina sentral, yaitu tipe iskemik dan tipe

(33)

Tipe Iskemik

Tipe Iskemik

Tanda

reflex pupil negative, edema papil berat,

perdarahan retina berat hingga perifer,

vena sangat melebar dan berkelok

cotton wool spot

Gejala

penurunan visus yang berat

penurunan visus pusat maupun tepi yang

dapat memburuk (visus 1/ tak berhingga atau nol)

tidak disertai rasa sakit. dapat berlangsung

dalam beberapa jam.

Komplikasi

glaucoma neovaskularedema macula kistoid

(34)

Tipe Non Iskemik

Tipe Non Iskemik

 Pada tipe non- iskemik, karakteristiknya adalah penurunan visus tidak berat,

edema papil ringan, namun perdarahan retina tidak berat.

 Tipe ini jarang menimbulkan glaucoma neovaskular  Tipe non- iskemik dapat berubah menjadi tipe iskemik.

 Pada tipe non- iskemik, karakteristiknya adalah penurunan visus tidak berat, edema papil ringan, namun perdarahan retina tidak berat.

 Tipe ini jarang menimbulkan glaucoma neovaskular  Tipe non- iskemik dapat berubah menjadi tipe iskemik.

(35)

Tatalaksana

Tatalaksana

 Penggunaan obat-obatan sistemik selain untuk mengontrol hipertensi

dilaporkan tidak memberikan manfaat.

 Injeksi obat-obat steroid maupun anti- VEGF secara intravitreal dilaporkan

memberikan hasil jangka pendek berupa perbaikan tajam penglihatan

karena berkurangnya edema macula, tetapi efek jangka panjangnya masih dalam penelitian.

 Fotokoagulasi laser telah dilaporkan menguntungkan bagi mata dengan

tanda-tanda neovaskularisasi untuk mencegah glaucoma neovaskular.

 Penggunaan obat-obatan sistemik selain untuk mengontrol hipertensi dilaporkan tidak memberikan manfaat.

 Injeksi obat-obat steroid maupun anti- VEGF secara intravitreal dilaporkan memberikan hasil jangka pendek berupa perbaikan tajam penglihatan

karena berkurangnya edema macula, tetapi efek jangka panjangnya masih dalam penelitian.

 Fotokoagulasi laser telah dilaporkan menguntungkan bagi mata dengan tanda-tanda neovaskularisasi untuk mencegah glaucoma neovaskular.

(36)
(37)

Perdarahan Korpus Vitreus

Perdarahan Korpus Vitreus

(38)

Perdarahan Korpus Vitreus

Perdarahan Korpus Vitreus

 Suatu keadaan yang cukup gawat karena dapat memberikan penyulit yang

mengakibatkan kebutaan pada mata.

 Perdarahan dalam badan kaca dapat terjadi spontan pada diabetes mellitus,

rupture retina, ablasi badan kaca posterior, oklusi vena retina dan pecahnya pembuluh darah neovaskular.

 Dapat disebabkan oleh trauma, setiap keadaan yang menaikkan tekanan

darah arteri dan vena, robekan, bedah intraocular dan trauma intraocular.

 Suatu keadaan yang cukup gawat karena dapat memberikan penyulit yang mengakibatkan kebutaan pada mata.

 Perdarahan dalam badan kaca dapat terjadi spontan pada diabetes mellitus, rupture retina, ablasi badan kaca posterior, oklusi vena retina dan pecahnya pembuluh darah neovaskular.

 Dapat disebabkan oleh trauma, setiap keadaan yang menaikkan tekanan darah arteri dan vena, robekan, bedah intraocular dan trauma intraocular.

(39)

Perdarahan Korpus Vitreus

Perdarahan Korpus Vitreus

Etiologi

Terjadi spontan pada

diabetes mellitus, rupture retina, ablasi badan kaca posterior, oklusi vena retina dan pecahnya pembuluh darah neovaskular.

Trauma, setiap keadaan yang menaikkan tekanan darah arteri dan vena,

robekan, bedah intraocular dan trauma intraocular.

Gejala

Turunnya penglihatan mendadak lapang

pandangan ditutup oleh sesuatu sehingga

mengganggu penglihatan tanpa rasa sakit

Tanda

Tidak terlihat adanya reflex fundus yang berwarna

merah

Sering memberikan bayangan hitam yang menutup retina

Menyebar sesudah

beberapa minggu, di mana kemudian sel darah merah di makan oleh sel lekosit dan sel plasma.

(40)

Perdarahan Korpus Vitreus

Perdarahan Korpus Vitreus

 Pengobatan berupa istirahat dengan kepala sakit lebih tinggi paling sedikit selama tiga

hari.

 Vitrektomi dilakukan untuk mendrainase darah yang tidak diabsorpsi

 Bila sedang minum obat maka hentikan obat seperti aspirin, anti radang non steroid,

kecuali bila sangat dibutuhkan.

 Penyulit dapat terjadi bila terjadi reaksi proliferasi jaringan (retinitis proliferans) yang

akan mengancam penglihatan. Bila terbentuk jaringan parut akan terjadi perubahan bentuk badan kaca yang dapat mengakibatkan terjadi ablasi retinitis

 Pengobatan berupa istirahat dengan kepala sakit lebih tinggi paling sedikit selama tiga hari.

 Vitrektomi dilakukan untuk mendrainase darah yang tidak diabsorpsi

 Bila sedang minum obat maka hentikan obat seperti aspirin, anti radang non steroid, kecuali bila sangat dibutuhkan.

 Penyulit dapat terjadi bila terjadi reaksi proliferasi jaringan (retinitis proliferans) yang akan mengancam penglihatan. Bila terbentuk jaringan parut akan terjadi perubahan bentuk badan kaca yang dapat mengakibatkan terjadi ablasi retinitis

(41)
(42)

Retinopati Serosa Sentral

(43)

Retinopati Serosa Sentral

Retinopati Serosa Sentral

 Ditandai dengan terlepasnya lapisan sensoris retina akibat terjadinya hiperpermeabilitas

dari pembuluh darah koroid dan perubahan fungsi pompa dari lapisan pigmen retina.

 Gejala:

 Gangguan fungsi macula sehingga visus menurun disertai  Metamorfopsia

 Hipermetropia

 Skotoma relatif dan positif.

 Berkurangnya fungsi macula terlihat dengan penurunan kemampuan melihat warna.

 Ditandai dengan terlepasnya lapisan sensoris retina akibat terjadinya hiperpermeabilitas dari pembuluh darah koroid dan perubahan fungsi pompa dari lapisan pigmen retina.

 Gejala:

 Gangguan fungsi macula sehingga visus menurun disertai  Metamorfopsia

 Hipermetropia

 Skotoma relatif dan positif.

(44)

Retinopati Serosa Sentral

Retinopati Serosa Sentral

 Sekitar 80% kasus mengalami resorpsi spontan dan kembalinya visus

normal dalam waktu 6 bulan setelah onset gejala. Beberapa pasien dapat mengalami defek visual ringan yang permanen, seperti berkurangnya sensitivitas warna, mikropsia, atau skotoma.

 Beberapa pola abnormalitas dapat terlihat melalui angiografi fluorescein,

yang menunjukkan gambaran smokestack dimana terjadi kebocoran fluorescein dari koriokapiler diikuti dengan akumulasi di bawah epitel pigmen retina atau lapisan sensori retina.

 Sekitar 80% kasus mengalami resorpsi spontan dan kembalinya visus normal dalam waktu 6 bulan setelah onset gejala. Beberapa pasien dapat mengalami defek visual ringan yang permanen, seperti berkurangnya sensitivitas warna, mikropsia, atau skotoma.

 Beberapa pola abnormalitas dapat terlihat melalui angiografi fluorescein, yang menunjukkan gambaran smokestack dimana terjadi kebocoran fluorescein dari koriokapiler diikuti dengan akumulasi di bawah epitel pigmen retina atau lapisan sensori retina.

(45)

Retinopati Serosa Sentral

Retinopati Serosa Sentral

 Fotokoagulasi laser dapat dilakukan dengan pertimbangan:

 CSR berlangsung lebih dari 3 bulan

 Pada mata yang rekurensi terjadi defisit visual karena serangan sebelumnya.  Defisit visual yang permanen pada mata yang lain karena CSR sebelumnya.

 Pada pasien yang membutuhkan perbaikan visus dan penglihatan stereoskopis segera.  Pada pasien dengan CSR yang diinduksi oleh obat kortikosteroid tetapi pasien tidak dapat

menghentikan atau mengurangi penggunaan kortikosteroid.

 Pada pasien dengan ablasi retina yang bullous dengan kehilangan lapang pandang perifer.

 Foto koagulasi dapat menyebabkan komplikasi neovaskularisasi khoroid (CNV)

sebanyak 1%. Risiko ini meningkat pada umumr > 50 th dan jarak laser yang dekat dengan fovea.

 Fotokoagulasi laser dapat dilakukan dengan pertimbangan:

 CSR berlangsung lebih dari 3 bulan

 Pada mata yang rekurensi terjadi defisit visual karena serangan sebelumnya.  Defisit visual yang permanen pada mata yang lain karena CSR sebelumnya.

 Pada pasien yang membutuhkan perbaikan visus dan penglihatan stereoskopis segera.  Pada pasien dengan CSR yang diinduksi oleh obat kortikosteroid tetapi pasien tidak dapat

menghentikan atau mengurangi penggunaan kortikosteroid.

 Pada pasien dengan ablasi retina yang bullous dengan kehilangan lapang pandang perifer.

 Foto koagulasi dapat menyebabkan komplikasi neovaskularisasi khoroid (CNV) sebanyak 1%. Risiko ini meningkat pada umumr > 50 th dan jarak laser yang dekat dengan fovea.

(46)
(47)

Ectopia Lentis

(Luksasi/Subluksasi Lensa)

Ectopia Lentis

(48)

Ectopia Lentis (Luksasi/Subluksasi Lensa)

Ectopia Lentis (Luksasi/Subluksasi Lensa)

 Malposisi dari lensa kristaline di mata.

 Adanya disrupsi atau disfungsi dari zonula zinn di lensa, apapun

penyebabnya (trauma, herediter) adalah patofisiologi yang mendasari terjadinya ectopia lentis.

 Manifestasi klinis paling umum adalah pengurangan ketajaman penglihatan.

Derajat keparahan dari penurunan ketajaman penglihatan bervariasi

tergantung pada jenis dan derajat dari disposisi dan abnormalitas lain yang berhubungan.

 Malposisi dari lensa kristaline di mata.

 Adanya disrupsi atau disfungsi dari zonula zinn di lensa, apapun

penyebabnya (trauma, herediter) adalah patofisiologi yang mendasari terjadinya ectopia lentis.

 Manifestasi klinis paling umum adalah pengurangan ketajaman penglihatan. Derajat keparahan dari penurunan ketajaman penglihatan bervariasi

tergantung pada jenis dan derajat dari disposisi dan abnormalitas lain yang berhubungan.

(49)

Ectopia Lentis (Luksasi/Subluksasi Lensa)

Ectopia Lentis (Luksasi/Subluksasi Lensa)

 Subluksasi minimal dari lensa dapat tidak menyebabkan gejala visual, tetapi

ketika zonula terganggu menyebabkan peningkatan kurvatur dari lensa sehingga menyebabkan myopia lentikular dan astigmatisma.

 Glaucoma adalah komplikasi yang serius dan sering terjadi pada ectopia

lentis. Dalam kondisi ini, mekanisme terjadinya glaukoma bervariasi.

 Glaucoma dapat terjadi karena obstruksi aliran cairan karena sel inflamasi

kronis dari lensa atau disposisi lensa ke bilik mata anterior. Iridektomi sering dilakukan untuk pengobatan utama.

 Subluksasi minimal dari lensa dapat tidak menyebabkan gejala visual, tetapi ketika zonula terganggu menyebabkan peningkatan kurvatur dari lensa

sehingga menyebabkan myopia lentikular dan astigmatisma.

 Glaucoma adalah komplikasi yang serius dan sering terjadi pada ectopia lentis. Dalam kondisi ini, mekanisme terjadinya glaukoma bervariasi.

 Glaucoma dapat terjadi karena obstruksi aliran cairan karena sel inflamasi kronis dari lensa atau disposisi lensa ke bilik mata anterior. Iridektomi sering dilakukan untuk pengobatan utama.

(50)

Ectopia Lentis (Luksasi/Subluksasi Lensa)

Ectopia Lentis (Luksasi/Subluksasi Lensa)

 Lensa dapat tetap berada di posisi normal, tetapi dapat terjadi dislokasi

ringan ke belakang yang menyebabkan kelainan refraksi minimal (myopia lenticular) karena relaksasi atau kompensasi zonul yang berkurang. Lensa yang mengalami disposisi dapat menjadi miring, menyebabkan miopi dan astigmatisma yang signifikan yang sulit untuk dikoreksi secara optic.

 Jika disposisi lensa cukup berat sehingga menutupi sebagian besar area

pupil, diperlukan koreksi afakik.

 Lensa dapat tetap berada di posisi normal, tetapi dapat terjadi dislokasi ringan ke belakang yang menyebabkan kelainan refraksi minimal (myopia lenticular) karena relaksasi atau kompensasi zonul yang berkurang. Lensa yang mengalami disposisi dapat menjadi miring, menyebabkan miopi dan astigmatisma yang signifikan yang sulit untuk dikoreksi secara optic.

 Jika disposisi lensa cukup berat sehingga menutupi sebagian besar area pupil, diperlukan koreksi afakik.

(51)
(52)

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Pada lapisan ini terdapat sebagian besar pembuluh darah retina, lapis sel ganglion, lapis pleksiform dalam, lapis nukleus dalam, lapis pleksiform luar, lapis pleksiform

Stroke adalah gangguan suplai darah menuju otak, biasanya disebabkan oleh perdarahan atau sumbatan didalam pembuluh darah yang menghambat aliran oksigen dan nutrisi

Mukosa terdiri dari lapisan epitel , pada lamina propria terdiri dari jaringan ikat longgar yang kaya dengan pembuluh darah , pembuluh getah bening dan

gangguan pada dinding pembuluh darah dengan menurunkan bioavaibilitas nitric oxide (NO) ditambah dengan stress oksidatif yang memicu pembentukan sel busa pada dinding pembuluh

Central Retinal Vein Occlusion (CRVO) adalah suatu gangguan kondisi pembuluh darah retina yang dapat menyebabkan morbiditas okular yang signifikan dengan gambaran

Hipertensi adalah gangguan dalam pembuluh darah yang menyebapkan suplai oksigen dan nutrisi yang akan disalurkan terhambat disertai dengan peningkatan tekana

 Terdiri dari satu lapisan tipis jaringan otot dengan pembuluh darah dan diliputi

Pembuluh darah otak akan mengalami penyumbatan sehingga pasokan oksigen dan nutrisi ke otak akan berkurang dan hal ini akan mengakibatkan terjadinya kerusakan sel saraf pada otak