• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skenario Saliva

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skenario Saliva"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Skenario I Skenario I SALIVA SALIVA

Seorang peneliti muda melakukan penelitian tentang kecepatan alir saliva. Seorang peneliti muda melakukan penelitian tentang kecepatan alir saliva. Mah

Mahasiasiswa swa ini ini menmengguggunakanakan n manmanusiusia a sebsebagaagai i subsubyek yek penepenelilitiatiannynnya. a. SebeSebelumlum dil

dilakukakukan an pengpengambiambilan lan salsalivaivanya, nya, subsubyek yek penepenelitlitian ian diidiinstnstrukruksiksikan an untuntuk uk tidtidak ak  makan dan minum serta gosok gigi selama 2 jam. Subyek penelitian diinsstruksikan makan dan minum serta gosok gigi selama 2 jam. Subyek penelitian diinsstruksikan untuk membuka mulut dan peneliti melakukan pengambilan saliva di bawah lidah untuk membuka mulut dan peneliti melakukan pengambilan saliva di bawah lidah selama 1 menit dalam wadah plastic. Setelah itu, peneliti menginstruksikan subyek  selama 1 menit dalam wadah plastic. Setelah itu, peneliti menginstruksikan subyek   penelitian

 penelitian disuruh disuruh mengumpulkan mengumpulkan saliva saliva di di dalam dalam wadah wadah plastic plastic selama selama 5 5 menit.menit. Masing-masing samprl saliva diukur volumenya dan dihitung kecepatan kecepatan Masing-masing samprl saliva diukur volumenya dan dihitung kecepatan kecepatan sa

salilivanvanyaya. . SeSelalain in didiukukur ur kekecepcepatatan an alalir ir sasalilivava, , sasaliliva va jujuga ga didililihat hat peperbrbededaanaan viskositasnya.

(2)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 LALATTAR BELAKAAR BELAKANGNG

Saliva merupak

Saliva merupakan salah an salah satu komponen penting dalam rongga mulut. satu komponen penting dalam rongga mulut. SalivaSaliva dih

dihasiasilkalkan n oleoleh h tigtiga a paspasang ang kelkelenjenjar ar salsaliva iva maymayor or paparotrotid, id, subsubmanmandibdibulaular, r, dandan sublingual! serta sejumlah kelenjar saliva minor, dan cairan dari eksudat ginggiva. sublingual! serta sejumlah kelenjar saliva minor, dan cairan dari eksudat ginggiva. Sal

Saliva iva berberperperan an daldalam am melmelindindungi ungi jarjaringingan an di di daladalam m ronrongga gga mulmulut ut dengdengan an carcaraa  pembersihan

 pembersihan secara secara mekanis mekanis untuk untuk mengurangi mengurangi akumulasi akumulasi plak, plak, lubrikasi lubrikasi elemenelemen gig

gigi-gi-gelieligi, gi, penpengargaruh uh bu"bu""er"er, , agragreaseasi i bakbakterteri i yang yang dapadapat t menmenghamghambat bat kolkolonionisassasii mik

mikrooroorgarganisnisme, me, aktaktiviivitas tas antantibaibaktekteriarial, l, penpencercernaannaan, , retretensensi i kelkelembaembabanban, , dandan  pembersihan makanan.

 pembersihan makanan.

#gar dapat menjalankan "ungsinya dengan baik, saliva perlu dihasilkan dalam #gar dapat menjalankan "ungsinya dengan baik, saliva perlu dihasilkan dalam rongga mulut dalam jumlah yang cukup. $mumnya sekresi saliva yang normal adalah rongga mulut dalam jumlah yang cukup. $mumnya sekresi saliva yang normal adalah %&&-15&& ml'hari, (anyaknya saliva yang disekresikan di dalam mulut dipengaruhi %&&-15&& ml'hari, (anyaknya saliva yang disekresikan di dalam mulut dipengaruhi ole

oleh h bebebeberaprapa a "ak"aktortor, , sepseperterti i ranrangsagsangangan n ol"ol"aktaktoriorius, us, melmelihaihat t dan dan memmemikiikirkarkann makanan, rangsangan mekanis, kimiawi, neuronal, rasa sakit, dan konsumsi makanan, rangsangan mekanis, kimiawi, neuronal, rasa sakit, dan konsumsi obat-ob

obatatan an tetertrtenentutu. . SeSelalain in ititu, u, kekeadadaaaan n ststreres, s, dedeprpresesi, i, dadan n cecemmas as jujuga ga dadapapatt mempengaruhi sekresi saliva.

mempengaruhi sekresi saliva.

)esehatan rongga mulut seseorang sangat dipengaruhi oleh jumlah besaran )esehatan rongga mulut seseorang sangat dipengaruhi oleh jumlah besaran volume sekresi saliva yang disekresikan oleh glandula salivarius secara kontinyu volume sekresi saliva yang disekresikan oleh glandula salivarius secara kontinyu yan

yang g berber"un"ungsi gsi memmemelielihara hara keskeseimeimbangbangan an normnormal al "lo"lora ra mikmikrooroorgrganisanisme me daldalamam mulut* memelihara + normal saliva 

mulut* memelihara + normal saliva buffer capacity)buffer capacity)* memelihara mekanisme bio* memelihara mekanisme bio imun* dan membantu pencernaan makanan tahap awal dengan proses enimatis.

(3)

Metode utama untuk mengukur saliva murni yaitu metode draining, spitting,  suction, dan swab

.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa subyek penelitian tidak boleh makan, minum dan gosok gigi sebelum pengambilan saliva 

2. Mengapa pengambilan saliva dan pemeriksaan viskositas dilakukan 2 kali  /. (agaimana struktur anatomis dan histologis kelenjar saliva 

0. (agaimana mekanisme sekresi saliva  5. #pa "ungsi kelenjar saliva 

. aktor-"aktor apa yang mempengaruhi sekresi saliva 

3. (agaimana cara mengukur kecepatan saliva dan perbedaan viskositas 

1.3 TUJUAN

1. $ntuk mengetahui alasan subyek penelitian tidak boleh makan, minum dan gosok gigi sebelum pengambilan saliva

2. $ntuk mengetahui alasan pengambilan dan pemeriksaan viskositas saliva dilakukan 2 kali

/. $ntuk mengetahui struktur anatomis dan histologis kelenjar saliva 0. $ntuk mengetahui mekanisme sekresi saliva

5. $ntuk mengetahui "ungsi kelenjar saliva

. $ntuk mengetahui "aktor-"aktor yang mempengaruhi sekresi saliva

3. $ntuk mengetahui cara mengukur kecepatan saliva dan perbedaan viskositas 8.

(4)

BAB 2 PEMBAHASAN

1. +ada penelitian subyek tidak boleh makan, minum dan menggosok gigi selama 2 jam agar didapatkan hasil yang netral pada saliva. Makan, minum dan menggosok gigi merupakan stimulasi yang dapat mempengaruhi kecepatan dan viskositas saliva sehingga akan didapatkan hasil yang lebih  banyak atau lebih sedikit dari normal.

• Makan dan minum merupakan rangsangan mekanis dimana saat kita

makan dan minum terjadi gerakan atau aktivitas pada otot-otot di rongga mulut dan dapat memicu kelenjar saliva, terutama kelenjar   parotis untuk mensekresi lebih banyak saliva dan dihasilkan saliva

yang encer. Makanan berpengaruh kurang lebih 15 menit setelah makan.

• Menggosok gigi akan memperngaruhi sekresi saliva tergantung dari

kandungan yang terdapat pada pasta gigi. )andungan Sodium Lauryl  Sulfate dalam pasta gigi yang dapat ditoleransi oleh air ludah adalah &,&&&14, sedangkan yang terdapat dipasaran berkisar antara 14-54. +enggunaan Sodium Lauryl Sulfate yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kelarutan saliva serta perubahan sensitivitas rasa dan menyebabkan kekeringan rongga mulut.

• aktor lain yang dapat menimbulkan perubahan pada sekresi saliva

adalah merokok. +ada pasien perokok asap yang bercampur dengan  bakteri di udara kemudian terhirup dan dapat menyebabkan erostomia mulut kering!, sehingga dengan kata lain merokok dapat menurunkan sekresi saliva. 6amun penelitian lain mengatakan pasien  perokok akan mensekresi saliva dengan jumlah lebih banyak 

dibandingkan dengan pasien nonperokok. al tersebut didasari dengan adanya at-at yang terkandung dalam rokok seperti nikotin, tar dan

(5)

lain-lain yang dapat menimbulkan rangsang kimiawi sehingga memicu sekresi saliva yang lebih banyak.

Sekresi saliva juga akan mempengaruhi p. +ada keadaan istirahat konsentrasi ion bikarbonat pada saliva rendah, sedangkan pada ludah yang dirangsang konsentrasi ion bikarbonat tinggi, sehingga menyebabkan kenaikan sekresi dan menyebabkan p salova tinggi.

2.

+engambilan saliva dan pemeriksaan viskositas dilakukan sebanyak dua kali. +ada pengambilan pertama sampel yang diambil digunakan sebagai variable control atau dianggap sebagai acuan. Sedangkan pengambilan kedua digunakan sebagai pembanding. 7engan dilakukan pengambilan sebanyak  dua kali, data yang didapat akan lebih akurat. 7apat dibandingkan apakah semakin lama waktu penampungan, sekresi saliva juga akan semakin banyak, tetap atau berkurang. (egitu juga dengan viskositasnya, semakin encer saliva maka kecepatan alir saliva akan bertambah cepat.

/.

Saliva merupakan cairan mulut yang kompleks terdiri dari campuran sekresi kelenjar saliva mayor dan minor yang ada dalam rongga mulut. Saliva sebagian besar yaitu sekitar 8& persennya dihasilkan saat makan yang merupakan reaksi atas rangsangan yang berupa pengecapan dan pengunyahan makanan.

3.1 Seara Ana!o"i# $

Saliva merupakan cairan mulut yang kompleks terdiri dari campuran sekresi kelenjar saliva mayor dan minor yang ada dalam rongga mulut. Saliva sebagian besar yaitu sekitar 8& persennya dihasilkan saat makan yang merupakan reaksi atas rangsangan yang berupa pengecapan dan pengunyahan makanan.

(6)

9ingkungan oral dikuasai hampir secara eksklusi" oleh kelenjar saliva. )elenjar saliva di bagi dalam dua kelompok yaitu kelenjar saliva mayor dan minor. +ada kelenjar saliva mayor ada tiga kelenjar utama, terletak simetris  pada kedua sisi kepala: +arotis, Submandibular kadang-kadang disebut

sebagai Submaillarys!, dan Sublingual.

)elenjar parotis adalah yang terbesar dari kelenjar lain dan terletak   pada bagian samping di atas m. masseter bagian in"erior menempel pada m.

sternocleidomastoideus, dan pada bagian posterior, kelenjar ini terletak di atas venter posterior m.digastricus. )elenjar ini di pisahkan dari kelenjar  submandibularis oleh ligamentum stylomandiularis, sedangkan bagian dalam, yaitu perluasan retromandibular berhubungan dengan rongga para"aringeal. ;abang dari terminal n. "acialis berjalan di dalam substansi kelenjar tersebut. 7uctus poroticus, misalnya ductus stensen, dengan panjang 5 sampai  cm,  bermula dari aspek anterior kelenjar, melintasi m. masseter, menembus m.  buccinator, dan memasuki rongga mulut pada regio molar pertama atau molar 

kedua rahang atas. Meskipun kelenjar parotis adalah yang terbesar, kelenjar  ini hanya menghasilkan seperempat dari volume air liur.

)elenjar submandibularis terletak di bawah corpus mandibulae dan menempati sepertiga yang di bentuk oleh venter posterior dan anterior  m.digastrici. (agian tengah berhubungan dengan m. styloglossus dan m. hyoglosus. <tot mylohyoideus yang membatasi rongga sublingual dan submandibular, merupakan batas superior kelenjar submandibularis. 7uktusnya keluar dari perluasan kelenjar submandibularis yang melintasi  batas posterior dari m. mylohyodeus dan memasuki rongga atau ruang sub lingual. 7uctus wharton dengan panjang kurang lebih  cm, melintas di  bagian anterior dan berakhir dalam lubang saluran di dasar mulut, tepat di samping "renulum lingualis. 6ervus lingualis terletak superolateral dari ductus  pada regio molar posterior, dan aspek medial dari ductus pada regio anterior.

)elenjar sublingualis menempati rongga sublingual bagian anterior  dan karena itu hampir memenuhi dasar mulut. #liran dari sublingualis

(7)

memasuki rongga mulut melalui sejumlah muara yang terdapat sepanjang  plica sublingualis , yaitu suatu lingir mukosa anteroposterior di dasar mulut yang menunjukkan alur dari ductus submandibularis, atau melalui ductus utama yaitu ductus bartholin! yang berhubungan dengan ductus mandibularis.

Sedangkan pada kelenjar saliva minor dalam jumlah besar terletak   pada submukosa atau mukosa bibir, permukaan lidah bagian bawah, bagian  posterior palatum durum dan mukosa bukal.

Ga"%ar 1. Ana!o"i Ke&en'ar Sa&i(a

3.2 Seara Hi#!o&o)i# $

)elenjar saliva merupakan kelenjar merokrin yang bentuknya berupa tubuloasiner atau tubuloaveoler. (agian dari kelenjar saliva yang menghasilkan sekret disebut asini. (erikut adalah sel-sel yang menyusun asini kelenjar saliva.

a. #sini serous

#sini serous tersusun dari sel-sel berbentuk piramid yang mengelilingi lumen kecil dan berinti bulat. 7i basal sel terdapat sitoplasma baso"ilik dan di

(8)

apeks terdapat butir-butir pro-enim eosino"ilik, yang akan disekresikan ke lumen asini menjadi enim. asil sekresi aini serous berisi enim ptialin dan  bersi"at jernih dan encer seperti air.

 b. #sini mukous

#sini mukous tersusun dari sel-sel berbentuk kuboid sampaikolumner yang mengelilingi lumen kecil dan memiliki inti pipih atau oval yang terletak di basal. Sitoplasma asini mukous yang berada di basal sel  bersi"at baso"ilik sedangkan daerah inti dan apeks berisi musin yang bewarna  pucat. asil sekresi asini mukous berupa musin yang sangat kental.

c. #sini campuran

#sini campuran mempunyai struktur asini serous serta mukous. (agian serous yang menempel pada bagian mukous tampak sebagai bangunan  berbentuk bulan sabit.

+ada kelenjar saliva juga ditemukan struktur lain yaitu mioepitel. Mioepitel terdapat di antara membran basalis dan sel asinus. Sel ini berbentuk  gepeng, berinti gepeng, memiliki sitoplasma panjang yang mencapai sel-sel sekretoris, dan memiliki mio"ibril yang kontraktil di dalam sitoplama sehingga membantu memeras sel sekretoris mengeluarkan hasil sekresi.

asil sekresi kelenjar saliva akan dialirkan ke duktus interkalatus yang tersusun dari sel-sel berbentuk kuboid dan mengelilingi lumen yang sangat kecil. (eberapa duktus interkalatus akan bergabung dan melanjut sebagai duktus striatus atau duktus intralobularis yang tersusun dari sel-sel kuboid tinggi dan mempunyai garis-garis di basal dan tegak lurus dengan membrana basalis yang ber"ungsi sebagai transport ion.

(9)

7uktus striatus dari masing=masing lobulus akan bermuara pada saluran yang lebih besar yang disebut duktus ekskretorius atau duktus interlobularis.

Ga"%ar 2. Hi#!o&o)i ke&en'ar #a&i(a

(10)

P*#a!

+en)a!*ran #a&i(a

+ada dasarnya sekresi saliva berada dibawah kontrol sara". +usat  pengaturannya ada di medulla. 7erajat pengeluaran saliva melalui sara" 

otonom yang mempersara"i kelenjar saliva. Sara" simpatis dan parasimpatis tidak bekerja secara bertentangan seperti pada bagian tubuh lainnya. )eduanya sama-sama meningkatkan sekresi saliva, tetapi dengan jumlah dan karakteristik yang berbeda.

>nervasi sara" parasimpatik memegang peran utama dalam modi"ikasi komposisi saliva. Sekresi liur cair dalam jumlah besar dengan kandungan  bahan organik yang rendah distimulasi oleh sara" 

 parasimpatis dari nukleus salivatorius superior. Sekresi ini disertai oleh vasodilatasi mencolok pada kelenjar, yang disebabkan oleh pelepasan ?>+ vasoactive intestine polipeptide!.

)elenjar Saliva #cinelar cell type )arakteristik ;airan >nervasi@

 Kelenjar saliva mayor 

)elenjar parotis Serous Ancer, kaya amilase >B

)elenjar submandibularis

;ampur, sebagian  besar mucous

)ental, kaya mucin ?>>

)elenjar sublingualis

;ampur, sebagian  besar mucous

)ental, kaya mucin ?>>  Kelenjar saliva minor 

+alatinal Mucous )aya mucin ?>>

(ukal Seromucous )aya mucin ?>>

9abial Seromucous )aya mucin ?>>

9ingual kelenjar von Abner!

Serous

Ancer, cairan kaya lipase >B   Cetromolar  Sebagian besar  mucous )aya mucin ?>>'>B

@Suplai nervus +arasympathetic. Suplai nervus sympathetic berasal dari superior cervical ganglion.

(11)

>nervasi kedua adalah dari sara" simpatis yang memegang peran utama dalam memengaruhi volume sekresinya. Sara" simpatis menyebabkan vasokonstriksi dan sekresi sedikit saliva yang kaya akan bahan organik dari kelenjar submandibulais. +ada kelenjar sublingual dan kelenjar-kelenjar  minor, lebih dipengaruhi oleh respon kolinergik, sedangkan pada kelenjar  lainnya cenderung ke inervasi adrenergik.

)ontrol sekresi saliva :

Ko"+o#i#i #a&i(a

a! $nsur organik dari seluruh saliva : $rea, uric acid, glukosa bebas, asam amino bebas, laktat dan asam-asam lemak.

 b! Makromolekul yang ditemukan dalam saliva : +rotein, amilase,  peroksidase, tiosianat, lisoim, lipid, >g#, >gM dan >gD.

c! $nsur anorganik : ;a2E, Mg2E, , ;</- bikarbonat!, )E, 6aE, ;l-dan 60

(12)

d! Das : ;<2, 62 dan <2

e! #ir  

#ir liur terdiri dari air 884 dengan 14 sisanya sebagai bahan organik  molekul glikoprotein, lipid! dan elektrolit kalsium, "os"at!.

,.

Mekani#"e #ekre#i #a&i(a

9aju aliran saliva sangat mempengaruhi kuantitas saliva yang dihasilkan. 9aju aliran saliva tidak terstimulasi dan kualitas saliva sangat dipengaruhi oleh waktu dan berubah sepanjang hari. Ferdapat peningkatan laju aliran saliva saat bangun tidur hingga mencapai tingkat maksimal pada siang hari, serta menurun drastis ketika tidur. Ce"leks saliva terstimulasi melalui pengunyahan atau adanya makanan, asam dapat meningkatkan laju aliran saliva hingga 1& kali lipat atau lebih.

Saliva disekresi sekitar &,5 sampai 1,5 liter per hari. Fingkat  perangsangan saliva tergantung pada kecepatan aliran saliva yang bervariasi

antara &,1 sampai 0 ml'menit. +ada kecepatan &,5 ml'menit sekitar 854 saliva disekresi oleh kelenjar parotis saliva encer! dan kelenjar submandibularis saliva kaya akan musin!, sisanya disekresi oleh kelenjar sublingual dan kelenjar-kelenjar di lapisan mukosa mulut. Sekresi saliva yang bersi"at spontan dan kontinu, tanpa adanya rangsangan yang jelas, disebabkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah ujung-ujung sara" parasimpatis yang berakhir  di kelenjar saliva ber"ungsi untuk menjaga mulut dan tenggorokan tetap basah setiap waktu.

,.1 Mekani#"e #ekre#i #a&i(a #aa! i#!ira-a!

7ipicu oleh perangsangan reseptor penglihatan di retina oleh cahaya. A"eren Gre"leks cahayaG tsb menggiatkan sel asini terutama melalui sara" 

(13)

simpatis. Sekresi yang terutama berasal dari sel asini tersebut, mengandung  banyak protein dan glikoprotein. Anergi proses sekresi waktu istirahat bersi"at endoseluler yaitu dari proses metabolik dan kinetik dalam sel asini yang  berkaitan dengan eksositosis. Anergi tersebut meningkatkan transport 6aE dari intra sel ke kanalikuli interseluler. )eluarnya 6aE dari sel diikuti oleh air, meningkatkan air dalam kanalikuli interseluler.

)egiatan minimal sekresi protein dari sel asini ke lumen kelenjar  meningkatkan tekanan osmotik di lumen kelenjar. Ferjadi perpindahan air dari intra seluler kanalikuli masuk ke lumen kelenjar, cairan hasil sekresi asini tsb mengalir sepanjang saluran kelenjar. +ada saat cairan mengalir dalam duktus striatum 6aE direabsorbsi dan )E di sekresi sehingga terjadi perubahan kandungan elektrolit dalam cairan. Saliva yang dihasilkan bersi"at hipotonik.

,.2 Mekani#"e #ekre#i #a&i(a #aa! "akan

Ce"leks makan dipicu oleh perangsangan reseptor pengecap dan reseptor mekanis pada gigi dan otot-otot rahang pada waktu mengunyah. Halur  e"eren melibatkan sara" simpatis dan para simpatis. Fapi peran para simpatis lebih dominan. +ada re"leks makan terjadi peningkatan sekresi protein oleh sel asini juga sekresi air dan elektrolit terutama oleh duktus striatum. Meningkatnya laju saliva waktu makan akibat meningkatnya kecepatan sekresi dan kontraksi mioepitel. +ada penelitian dapat pula dibuktikan bahwa  pada saat makan sel asini berkontraksi secara bersama. al tersebut juga

meningkatkan laju aliran saliva.

Iaktu makan proses reabsorbsi sangat minimal. +roses reabsorbsi dianggap suatu proses yang secara normal terjadi hanya pada keadaan istirahat yaitu saat re"leks parasimpatis tidak akti". Cespons kelenjar kuat terhadap impuls e"eren yang dihantarkan sara" adrenergik maupun kolinergik. >mpuls sara" meningkatkan sekresi protein dan glikoprotein 5&-1&&! juga sekresi air  dan elektrolit.

(14)

Sekresi protein adalah akibat meningkatnya kecepatan eksositosis dlm sel asini, sdgkan sekresi air dan elektrolit terjadi melalui proses trans"er air  dan elektrolit menembus duktus kelenjar 

Sekresi saliva dapat distimulasi oleh rangsang mekanik dan rangsang kimiawi. a. Mekanik 

Sekresi kelenjar ludah, menurut #merongen 1881!, dapat dirangsang dengan cara-cara mekanis. ;ontohnya adalah dengan mengunyah. Sekresi saliva tanpa disertai rangsang mengunyah adalah &,&/-&,&5 ml'menit'glandula, sedangkan sekresi saliva yang disertai dengan rangsang mengunyah dapat bervariasi atau lebih banyak. +ada sebuah jurnal penelitian di sebutkan mengenai aliran saliva yang dirangsang dengan, stimulasi mekanik dari bahan makanan buatan chewing inert materials!, atau mengunyah makanan alami natural foods!, ditemukan bahwa konsistensi dan volume makanan juga berpengaruh terhadap aliran saliva. Makanan yang membutuhkan daya kunyah besar atau makanan yang rasanya cukup mencolok dapat meningkatkan aliran saliva dan juga mengubah komposisinya.

Cangsangan mekanik seperti mengunyah dapat menimbulkan re"leks saliva sederhana tidak terkondisi!. Ce"le saliva sederhana tidak terkondisi! terjadi sewaktu kemoreseptor atau reseptor tekanan di dalam rongga mulut  berespons terhadap adanya makanan. Sewaktu diakti"kan, reseptor-reseptor 

tersebut memulai impuls di serat sara" a"eren yang membawa in"ormasi ke  pusat saliva di medula batang otak. +usat saliva kemudian mengirim impuls

melalui sara" otonom ekstrinsik ke kelenjar saliva untuk meningkatkan sekresi saliva. Findakan-tindakan gigi mendorong sekresi saliva walaupun tidak  terdapat makanan karena adanya manipulasi terhadap reseptor tekanan yang terdapat di mulut.

Cangsang mekanik pada sekresi saliva juga berhubungan dengan "ungsi saliva yaitu, membantu proses pencernaan makanan. +ada saat

(15)

mengunyah sekresi saliva lebih banyak karena saliva mengandung enim  ptyalin amilase ludah! dan lipase ludah yang dikeluarkan untuk mengubah tepung dan glikogen menjadi kesatuan karbohidrat yang lebih kecil. Selain itu  juga berhubungan dengan "ungsi saliva sebagai sel"-cleansing. +ada orang yang memiliki kebiasaan mengunyah pada satu sisi, sisi yang tidak digunakan cenderung akan lebih kotor daripada sisi yang digunakan untuk mengunyah, ditandai dengan banyaknya akumulasi plak dan biasanya banyak terbentuk  karang gigi. )ondisi ini disebabkan karena gerakan pengunyahan dan keberadaan makanan akan menstimulasi kelenjar saliva. al ini juga menjelaskan mengapa pada saat orang sedang berpuasa mulut terasa kering, karena hampir sama sekali tidak ada gerakan mengunyah dan tidak adanya makanan yang merangsang keluarnya saliva.

%. Ki"iai

Selain mekanik, sekresi saliva juga dipengaruhi oleh "actor kimiawi, seperti rangsangan asam, manis, pedas atau pahit. Jang sering meningkatkan sekresi saliva adalah rangsangan dalam bentuk asam. Makanan yang mengandung karbohidrat atau asam yang sering dikonsumsi akan menyebabkan keasaman dalam mulut meningkat, sedangkan jaringan gigi dapat larut dalam keadaan asam. 7alam hal ini saliva sangat berperan dalam mengatur keasaman p rongga mulut, di mana saliva bertindak sebagai  bu""er.

)apasitas bu""er saliva merupakan "aktor penting, yang memainkan  peran dalam pemeliharaan p saliva, dan remineralisasi gigi. )apasitas bu""er 

saliva pada dasarnya tergantung pada konsentrasi bikarbonat. al tersebut  berkorelasi dengan laju aliran saliva, pada saat laju aliran saliva menurun cenderung untuk menurunkan kapasitas bu""er dan meningkatkan resiko  perkembangan karies.

asil percobaan pada suatu jurnal penelitian disebutkan bahwa rata-rata volume saliva tertinggi di dapatkan setelah mendapat stimulasi dengan asam sitrun 1,0 ml'menit! sedangkan rata-rata volume saliva terendah terjadi

(16)

 pada saat tanpa stimulasi' kontrol &,32 ml'menit! . asil yang di dapatkan  pada percobaan ini menguatkan teori bahwa stimuli asam dapat meningkatkan sekresi saliva secara signi"ikan. Selain itu, komposisi dan jumlah saliva yang dihasilkan memang cukup bergantung pada tipe dan intensitas stimulus, pada stimulus asam sitrun volume' kapasitas sekresi saliva memiliki volume tertinggi dibandingkan yang lain. tanpa stimulasi: &,0 ml'menit12* daya

 pengunyahan: &,%5 ml'menit3* asam sitrun: 1,3 ml'menit3,12!.

Selain stimulasi sekresi yang bersi"at konstan, sekresi saliva dapat ditingkatkan melalui dua jenis re"leks saliva yang berbed a, yaitu:

1! Ce"leks saliva sederhana, atau tidak terkondisi

Ce"leks saliva sederhana terjadi saat baroreseptor di dalam rongga mulut merespons adanya makanan. Saat diakti"kan, reseptor-reseptor  tersebut memulai impuls di serabut sara" a""eren yang membawa in"ormasi ke pusat saliva di medula spinalis. +usat saliva kemudian mengirim impuls melalui sara" otonom ekstrinsik ke kelenjar saliva untuk meningkatkan sekresi saliva. Derakan gigi juga mendorong sekresi saliva walaupun tidak terdapat makanan karena adanya manipulasi terhadap baroreseptor yang terdapat di mulut.

2! Ce"leks saliva didapat, atau terkondisi.

+ada re"leks saliva didapat, sekresi saliva dihasilkan tanpa rangsangan oral. anya dengan berpikir, melihat, membaui, atau mendengar suatu makanan yang leat dapat memicu pengeluaran saliva melalui re"leks ini.

5. /*n)#i #a&i(a $

a! Sensasi Casa

#liran saliva yang terbentuk didalam acini bersi"at isotonik, saliva mengalir  melalui duktus dan mengalami perubahan menjadi hipotonik. )andungan

(17)

hipotonik saliva terdiri dari glukosa, sodium, klorida, urea dan memiliki kapasitas untuk memberikan kelarutan substansi yang memungkinkan gustatory buds merasakan aroma yang berbeda.

 b! +erlindungan Mukosa dan 9ubrikasi

Saliva membentuk lapisan seromukos yang berperan sebagai pelumas dan melindungi jaringan rongga mulut dari agen-agen yang dapat mengiritasi. Mucin sebagai protein dalam saliva memiliki peranan sebagai pelumas,  perlindungan terhadap dehidrasi, dan dalam proses pemeliharaan

viskoelastisitas saliva.

c! )apasitas (u""ering

(u""er adalah suatu substansi yang dapat membantu untuk mempertahankan agar p tetap netral. (u""er dapat menetralisasikan asam dan basa. Saliva memiliki kemampuan untuk mengatur keseimbangan bu""er pada rongga mulut.

d! >ntegritas Anamel Digi

Saliva juga memiliki peranan penting dalam mempertahankan integritas kimia "isik dari enamel gigi dengan cara mengatur proses remineralisasi dan demineralisasi. aktor utama untuk mengontrol stabilitas enamel adalah hidroksiapatit sebagai konsentrasi akti" yang dapat membebaskan kalsium, "os"at, dan "luor didalam larutan dan didalam p saliva.

e! Menjaga <ral ygiene

Saliva ber"ungsi sebagai sel" cleansing terutama pada saat tidur dimana  produksi saliva berkurang. Saliva mengandung enim lysoyme yang  berperan penting dalam mengontrol pertumbuhan bakteri di rongga mulut.

(18)

"! Membantu +roses +encernaan

Saliva bertanggung jawab untuk membantu proses pencernaan awal dalam  proses pembentukan bolus-bolus makanan. Anim K-amylase atau enim  ptyalin merupakan salah satu komposisi dari saliva yang ber"ungsi untuk 

memecah karbohidrat menjadi maltose, maltotriose dan dekstrin.

g! +erbaikan Haringan

Saliva memiliki peranan dalam membantu proses pembekuan darah pada  jaringan rongga mulut,dimana dapat dilihat secara klinis waktu pendarahan

menjadi lebih singkat dengan adanya bantuan saliva.

h! Membantu +roses (icara

9idah memerlukan saliva sebagai pelumas selama bicara, tanpa adanya saliva maka proses bicara akan menjadi lebih sulit.

i! Menjaga )eseimbangan ;airan

+enurunan aliran saliva akan menghasilkan adanya suatu sensasi haus yang dapat meningkatkan intake cairan tubuh.

 j! #ntibakterial

memiliki e"ek antibakteri melalui e"ek ganda, pertama oleh lisoim, suatu enim yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu, dan kedua dengan membilas bahan yang mungkin digunakan bakteri sebagai sumber  makanan.

k! (er"ungsi sebagai penghilang asam dari plak gigi dan dari makanan yang dikonsumsi serta mencegah erosi yang disebabkan karena kontak yang terlalu lama. misalnya pada pengonsumsian minuman anggur dan cola! atau paparan  jangka waktu pendek untuk asam kuat misalnya refluksdan vorniting .

(19)

0. /ak!or an) Me"+en)ar*-i Pro*k#i Sa&i(a $

1. 7erajat hidrasi

7erajat hidrasi atau cairan tubuh merupakan "aktor yang paling penting karena apabila cairan tubuh berkurang %4 maka kecepatan aliran saliva  berkurang hingga mencapai nol. Sebaliknya hiperhidrasi akan meningkatkan kecepatan aliran saliva. +ada keadaan dehidrasi, saliva menurun hingga mencapai nol.

2. +osisi tubuh

+osisi tubuh dalam keadaan berdiri merupakan posisi dengan kecepatan aliran saliva tertinggi bila dibandingkan dengan posisi duduk dan  berbaring. +ada posisi berdiri, laju aliran saliva mencapai 1&&4, pada  posisi duduk 84 dan pada posisi berbaring 254.

/. +aparan cahaya

+aparan cahaya mempengaruhi laju aliran saliva. 7alam keadaan gelap, laju aliran saliva mengalami penurunan sebanyak /&-0&4.

0. >rama siang dan malam

9aju aliran saliva memperlihatkan irama yang dapat mencapai puncaknya  pada siang hari dan menurun saat malam hari.

5. <bat

+enggunaan atropin dan obat kolinergik seperti antidepresan trisiklik, antipsikotik, benodiaepin, atropin, L-blocker dan antihistamin dapat menurunkan laju aliran saliva.<bat dengan e"ek antikolinergik paling sering menimbulkan keluhan erostomia dan menurunkan sekresi saliva. Ferlebih lagi, obat yang menghambat neurotransmitter yang berikatan dengan reseptor  membran atau jalur pengangkutan ion pada sel asinus, dapat mengganggu kuantitas dan kualitas saliva. <bat yang memiliki e"ek tersebut antara lain antidepresan trisiklik, sedati" dan tranuilier, antihistamin, antihipertensi (α

(20)

dan  blocker, calcium channel blocker, angiotensin!converting en"yme inhibitor, diuretik!, agen sitotoksik, obat anti parkinson dan anti kejang

. $sia

9aju aliran saliva pada usia lebih tua mengalami penurunan, sedangkan  pada anak dan dewasa laju aliran saliva meningkat.

3. A"ek psikis

A"ek psikis seperti berbicara tentang makanan dan melihat makanan dapat meningkatkan laju aliran saliva. Sebaliknya, ber"ikir makanan yang tidak  disukai dapat menurunkan sekresi saliva.

%. Henis )elamin

9aju aliran saliva pada pria lebih tinggi daripada wanita meskipun keduanya mengalami penurunan setelah radioterapi. +erbedaan ini disebabkan oleh karena ukuran kelenjar saliva pria lebih besar daripada kelenjar saliva wanita.

8. Status emosi

(erdasarkan hubungan stres, depresi, dan kecemasan dengan volume saliva, pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan dan  pengaruh yang signi"ikan. 7itemukan bahwa semakin stres, depresi, dan cemas seseorang akan diikuti dengan penurunan volume saliva. al ini sesuai dengan beberapa literatur yang menyebutkan bahwa volume saliva dipengaruhi oleh stres dan kondisi psikis. Casa cemas dan depresi dapat menyebabkan penurunan aliran saliva dan erostomia. )ondisi stres akut  juga menyebabkan perubahan signi"ikan pada saliva seperti penurunan  pada pengeluaran >g# dan peningkatan amylase pada saliva. al ini disebabkan oleh keadaan emosional dari sistem sara" outonom dan menghalangi sistem sara" simpatis dalam sekresi saliva. askell dan Doy"ard juga mengemukakan bahwa gangguan emosional seperti stres,  putus asa, dan rasa takut dapat menyebabkan mulut kering. al ini

(21)

disebabkan oleh keadaan emosional dari sistem sara" outonom dan menghalangi sistem sara" simpatis dalam sekresi saliva.

/ak!or4ak!or &ain $

1. Casa: +engaruh rasa yang ditimbulkan dari rangsangan sangat beragam, sehingga memberikan e"ek stimulasinya terhadap aliran ludah pun  berbedabeda.

2. (au-(au yang ditangkap oleh indra penciuman juga berpengaruh terhadap sekresi saliva meskipun e"eknya tidak terlalu besar.

/. Stimulasi mekanis terhadap mucosa mulut, dimana ketika kita mengunyah makanan yang halus akan meningkatkan sekresi saliva jika dibandingkan dengan makanan yang kasar yang dapat menyebabkan penurunan sekresi saliva bahkan menyebabkan terhambatnya aliran saliva.

0. >ritasi mekanis terhadap gingiva seperti scaling gigi dan prosedur polishing dapat mempengaruhi sekresi saliva.

5. Mastikasi makanan, pengunyahan makanan dapat meningkatkan impuls sensorik, seperti dari stimulasi mekanis dari mukosa mulut, tekanan pada gigi yang melibatkan reseptor periodontal, dan impuls dari sendi temporo mandibular FMH! dan otot pengunyah.

. >ritasi kimia terhadap mukosa mulut. #sam, terutama asam sitrat, sangat menstimulasi aliran ludah, sehingga salivasinya pun meningkat, berikutnya garam halus, dan rasa yang pahit.

3. 7istensi atau iritasi esophagus, seperti benda asing.

%. >ritasi kronis terhadap esophagus seperti carcinoma esophagus.

8. >ritasi bahan kimia terhadap dinding perut yang mengakibatkan rasa mual. 1&. )ehamilan, biasanya diikuti oleh meningkatnya aliranludah.

11. Dangguan endokrin, seperti diabetes mellitus, penyakit cushing, dan  penyakit #ddison. 7imana orang yang menderita penyakit diabetes mellitus memiliki saliva yang lebih kental jika dibandingkan dengan individu normal.

(22)

Ferapi radiasi pada daerah leher dan kepala untuk perawatan kanker telah terbukti dapat mengakibatkan hipo"ungsi kelenjar saliva yang berat dan  permanen serta keluhan erostomia persisten.% Cusaknya struktur kelenjar 

saliva dengan berbagai derajat kerusakan pada kelenjar saliva yang terkena radioterapi tergantung dari jumlah dosis radiasi yang diberikan selama terapi radiasi.

Fingkat perubahan kelenjar saliva setelah radiasi yaitu terjadi radang kelenjar saliva pada beberapa hari pertama, lalu setelah satu minggu akan terjadi penyusutan parenkim sehingga terjadi pengecilan kelen jar saliva dan  penyumbatan. Selain berkurangnya volume saliva, terjadi perubahan lainnya pada saliva, dimana viskositas menjadi lebih ken tal dan lengket, p menjadi turun dan sekresi >g # berkurang. Iaktu untuk mengembalikan kecepatan sekresi saliva menjadi normal kembali tergantung pada individu dan dosis radiasi yang telah diterima.

5. 6ara "en)*k*r kee+a!an #a&i(a

rostell memperkenalkan suatu metode pengukuran kapasitas bu""er  saliva yang sederhana dengan menggunakan sistem dentobuff. Selain itu dapat juga dilakukan teknik pengukuran saliva dengan metode yang lain, antara lain teknik pengumpulan untuk menilai saliva secara keseluruhan dalam keadaan tidak distimulasi yaitu :

a. Draining method

Feknik ini dilakukan dengan cara pasien diminta untuk menelan dan kemudian mengeluarkan saliva melalui bibir dalam keadaan terbuka kedalam tabung ukur melalui corong. Selanjutnya diakhir pengukuran  pasien diminta untuk mengumpulkan seluruh saliva yang tersisa dan mengeluarkannya. Metode draining  bersi"at pasi", metode ini memungkinkan saliva pasien mengalir dari mulut ke dalam tabung dalam suatu masa waktu.

(23)

b. Spitting method

Metode spitting ini hampir sama dengan metode draining, hanya pada metode spitting saliva dikumpulkan dengan bibir tertutup kemudian saliva dikeluarkan misalnya satu sampai dua kali per menit selama pengukuran  berlangsung. Metode spitting metode yang digunakan 6eder"ords sesuai dengan metode standar 6avaesh! dilakukan dengan membiarkan saliva untuk tergenang di dalam mulut dan meludahkan ke dalam suatu tabung setiap & detik selama 2-5 menit.

c. Suction method 

Metode  suction menggunakan sebuah aspirator atau penghisap saliva untuk mengeluarkan saliva dari mulut ke dalam tabung pada periode waktu yang telah ditentukan.

d. Swab method 

Metode swab menggunakan  gau"e sponge yang diletakkan di dalam mulut pasien dalam waktu tertentu.

#pabila saliva yang disekresi : - /,5-5 ml : rendah

- N 5 ml : normal

;ara pengukuran saliva dapat juga dilakukan dengan cara distimulasi yakni dengan metode :

a. Masticatory method

+ada metode ini pasien diberikan sesuatu untuk dikunyah seperti permen karet yang gunanya untuk merangsang saliva. Setelah mengunyah kurang lebih sekitar 2menit hingga permen karet lunak, keluarkan saliva dari dalam mulut. +engeluaran saliva dapat dilakukan secara intermitten.

(24)

Metode ini menggunakan bahan bernama citric acid . Saliva distimulasi dengan 1 sampai 4 citric acid . ;airan citric acid tersebut dioleskan dibagian anterior dari dorsal lidah setiap /& detik atau setiap 1 menit. Setiap ingin mengoleskan citric acid yang baru, pasien diminta untuk  mengeluarkan ludah. Metode ini diulang sekitar /-5menit.

+engukuran laju aliran saliva dilakukan setelah proses pengumpulan saliva. 9aju aliran saliva yang diukur adalah laju aliran saliva tanpa stimulasi $SC'unstimulated salivary flow rate! dan laju aliran saliva terstimulasi SSC' stimulated salivary flow rate!.

Cata-rata aliran saliva dapat dilihat pada table berikut :

6ara "en)a"a!i +er%eaan (i#ko#i!a# $ - (aik : saliva bening dan tidak berbusa - Sedang : saliva berwarna putih dan berbusa

(25)

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Saliva merupakan salah satu komponen penting dalam rongga mulut yang  berperan dalam melindungi jaringan di dalam rongga mulut. Saat dilakukan  penelitian tentang kecepatan alir saliva dan viskositas saliva, subyek   penelitian tidak boleh makan, minum dan menggosok gigi selama 2 jam agar  didapatkan hasil yang netral pada saliva. Makan, minum dan menggosok gigi merupakan stimulasi yang dapat mempengaruhi kecepatan dan viskositas saliva sehingga akan didapatkan hasil yang lebih banyak atau lebih sedikit dari normal.

2. +engambilan saliva dan pemeriksaan viskositas dilakukan sebanyak dua kali agar data yang didapat akan lebih akurat.

/. Secara anatomis, kelenjar saliva di bagi dalam dua kelompok yaitu kelenjar  saliva mayor dan minor. +ada kelenjar saliva mayor ada tiga kelenjar utama, terletak simetris pada kedua sisi kepala: +arotis, Submandibular kadang-kadang disebut sebagai Submaillarys!, dan Sublingual. Secara histologis, kelenjar saliva merupakan kelenjar yang bentuknya berupa tubuloasiner atau tubuloaveoler. (agian dari kelenjar saliva yang menghasilkan sekret disebut asini.

,. 9aju aliran saliva sangat mempengaruhi kuantitas saliva yang dihasilkan. Saliva disekresi sekitar &,5 sampai 1,5 liter per hari.

5. ungsi kelenjar saliva adalah sensasi rasa, perlindungan mukosa dan lubrikasi, kapasitas bu""ering, integritas enamel gigi, menjaga oral hygiene, membantu  proses pencernaan, perbaikan jaringan , membantu proses bicara, menjaga

keseimbangan cairan, antibakterial

. aktor-"aktor yang mempengaruhi sekresi saliva adalah derajat hidrasi, posisi tubuh, paparan cahaya, irama siang dan malam, obat, usia, e"ek psikis, jenis kelamin, status emosi, dll.

(26)

3. ;ara mengukur kecepatan saliva diantaranya adalah 7raining method, Spitting method, Suction method, Swab method.

DA/TAR PUSTAKA

#merongen, #.6., 1881, Ludah dan Kelenjar Ludah# $rti %enting bagi Kesehatan &igi, Dadjah Mada $niversity +ress: Jogyakarta. alaman : -22* /3-/8

DaviOo, Maria (eatri 7. P (ilt, #ndries ?an der.. Salivary Secretion #nd ;hewing : Stimulatory A""ects rom #rti"icial #nd 6atural oods.  'ournal f $pplied  ral Science 2&&0* 122! : 158-1/

DaviOo, M.(.7., Angelen, 9., #nd ?an 7er (ilt, #. ;hewing (ehavior #nd Saliva Secretion. uropean 'ournal f ral Sciences *++- ..*# ./!*0

(27)

;. enoll-+alomares, H. ?. MuQo-Montagud, ?. Sanchi, (. erreros, ?. ernRnde, M. Mngue and#. (enages $nstimulated salivary "low rate, p and bu""er  capacity o" saliva in healthy volunteers.  12 S% 3415 67& (5adrid) *++ - /80 #99:!9;:0

+utri Hulica, Mawar.*+.+0 Laporan <ertulis# %engaruh Stimulasi =erkumur,  5engunyah dan $sam Sitrun terhadap Sekresi dan p> Saliva0 Dajah Mada

$niversity +ress: Jogyakarta.

 6adhia #, Sunariani H. %enurunan Sensitivitas 1asa 5anis $kinat %emakaian %asta &igi yang mengandung Sodium Lauryl Sulfate ?@0 Hurnal +7D> 2&&8 * mei * al 1&-1/

9aurence H. Alinical $spects f Salivary =iology 4or <he 6ental Alinician0 Hournal Minim >nterv 7ent 2&&%* 11!

+oernomo S7.  5etode %endidikan Kesehatan &igi. Hurnal >lmiah dan Feknologi )edokteran Digi )D $+7M. 2&&3* 0: 5-.

Referensi

Dokumen terkait

7. Seluruh Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Pak Arif Khunai dan Ibu Rodiyah selaku pemilik CV Abby Offset Printing &amp; Packaging

Pendidikan perlu mengembalikan arah dan peran sentralnya sebagai upaya mengembangkan hidup, terutama mengembangkan setiap individu agar mampu beradaptasi dengan lingkungan

11 AOŠVIŠ, Spomenica za nižu pučku školu u Višnjici.. Baueru, da nije služio mise na državne blagdane. prosinca bio obvezan služiti misu Zahvalnicu, a na kraljev

subtilis dan bahan organik terhadap luas daun tanaman .Rata – rata luas daun tanaman akibat interaksi, dapat disajikan pada Tabel 2.. Pengamatan umur 56 hst, tanpa

Kami percaya bahwa semua informasi diatas benar adanya, namun harap diingat bahwa semua data yang diatas hanya bersifat ilustrasi saja dan dapat berubah sewaktu-waktu

kepuasan tetapi atribut-atribut ini wajib dipenuhi oleh perusahaan dengan kata lain atribut tersebut harus ada pada setiap produk atau jasa agar dapat diterima

Dari beberapa pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Regulasi diri adalah kemampuan seseorang dalam mengontrol, mengatur, merencanakan, mengarahkan, dan memonitor