• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1. Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1.1. Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman

Dalam menentukan visi Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman, perlu disesuaikan dengan visi Walikota Pariaman 2013-2018 yaitu “Menjadikan Pariaman sebagai kota tujuan wisata dan Ekonomi kreatif berbasis Lingkungan ,Budaya dan Agama”. Badan Lingkungan Hidup sebagai perpanjangan tangan Walikota Pariaman dalam hal pengelolaan lingkungan hidup mempunyai peran penting untuk membangun kesadaran akan pentingnya pengelolaan lingkungan hidup sebagai salah satu unsur penting untuk menjadikan Pariaman sebagai kota tujuan wisata. Berangkat dari “Pariaman sadar lingkungan” yaitu membangun kesadaran pelestarian lingkungan demi peningkatan kualitas hidup pada setiap komunitassecara terukur dan menyeluruh. Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman mempunyai visi yaitu “ Meningkatkan

Kualitas Lingkungan Hidup Kota Pariamanmenuju Kota Tujuan Wisata “

Untuk mencapai visi tersebut, Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman mempunyai misi : 1. Meningkatkan Perencanaan dan Pengembangan konsep pembangunan kawasan wisata

dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan (berwawasan lingkungan) dalam pembangunan Kota Pariaman ke depan.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

3. Meningkatkan pengendalian pencemaran lingkungan hidup.

4. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dengan upaya konservasi,pengawasan, dan penerapan hukum lingkungan hidup.

1.2.

Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah diterima secara umum.Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang-undang No 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan negara dan Undang-undang No. 15 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara membawa implikasi diperlukan sistem pengelolaan

(2)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 2

keuangan negara yang transparan dan akuntabel. Kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara harus dilaksanakan dengan tertib, terkendali, efisien dan efektif.

Upaya konkrit mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dilingkungan pemerintah, mengharuskan setiap pengelola keuangan negara menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan dengan cakupan yang lebih luas dan tepat waktu. Laporan harus disajikan dalam bentuk Laporan Keuangan yang disusun berdasarkan proses akuntansi dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Seiring hal tersebut, Laporan Keuangan Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman disusun dimaksudkan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2016. Sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, Laporan Keuangan yang disusun, meliputi :

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 2. Laporan Operasional (LO)

3. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) 4. Neraca

5. Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan keuangan disusun bertujuan menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan :

- Menyediakan informasi mengenai penerimaan dan pembiayaan dalam periode berjalan. - Menyediakan informasi mengenai cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya

telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.

- Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah serta hasil-hasil yang telah dicapai.

- Menyediakan informasi mengenai bagaimana pemerintah daerah mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

- Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi pemerintah daerah berkaitan dengan sumber penerimaannya.

- Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan akibat kegiatan yang dilakukan dalam satu periode pelaporan.

(3)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 3

Dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan SKPD ini, Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan untuk penerapannya mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah.Selanjutnya mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK-05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintah maka disusunlah Kebijakan Akuntansi dan Sistem Akuntansi Pemerintah Kota Pariaman yaitu:

Peraturan Walikota Pariaman Nomor 20 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerinta Kota Pariaman dan Peraturan Walikota Pariaman Nomor 21 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Kota Pariaman.

Dalam penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan penjabaran realisasi anggaran TA2016, Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Guna mengurangi perbedaan struktur akun pendapatan dan belanja pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah maka dalam proses penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan dilakukan langkah pemetaan atau mapping.

1.3.

Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 sebagaimana telah diubah dengan

Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945.

b. Undang-Undang Nomor 61 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat

I Sumatera Barat, Jambi dan Riau Jo Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979.

c.

Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

(4)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 4

e. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara.

f.

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.

g. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah.

h. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

i.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

j.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

k.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

l.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan. Keuangan Daerah diubah di Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.

m.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Perubahannya Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011.

n. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah.

o. Peraturan Daerah Kota Pariaman No. 6 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan daerah,

p. Peraturan Daerah Kota Pariaman No. 1 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah dan Peraturan Daerah Kota Pariaman No. 12 Tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,

q. Peraturan Walikota Pariaman No. 1 Tahun 2013 tentang APBD dan Peraturan

Pemerintah Kota Pariaman No. 41 Tahun 2013 tentang Perubahan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah.

r.

Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 16 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Pariaman Tahun 2016

s.

Peraturan Walikota Pariaman Nomor 50 Tahun 2015 tentang Standar Biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016.

(5)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 5

t.

Peraturan Walikota Pariaman Nomor 20 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerinta Kota Pariaman dan Peraturan Walikota Pariaman Nomor 21 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Kota Pariaman.

u. Peraturan Daerah Kota Pariaman No. 1 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah dan Peraturan Daerah Kota Pariaman No. 12 Tahun 2011 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,

v.

Peraturan Walikota Pariaman No. 1 Tahun 2013 tentang APBD dan Peraturan Pemerintah Kota Pariaman No. 41 Tahun 2013 tentang Perubahan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah.

w.

Peraturan Walikota Pariaman No. 21 Tahun 2010 tentang Perubahan Pertama kali atas Peraturan Walikota Pariaman No. 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Pariaman.

1.4.

Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan penjelasan naratif atau rincian dari

angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional,

Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca serta Catatan atas Laporan Keuangan. Catatan

atas Laporan Keuangan mencakup informasi tentang Kebijakan Akuntansi yang

dipergunakan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk

diungkapkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta informasi lainnya yang

diperlukan.

Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan tahun anggaran 2016 meliputi

hal-hal berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

1.1.

Visi dan Misi Badan Lingkungan HIdup

1.2.

Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

1.3.

Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1.4.

Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

(6)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 6

BAB II : PENCAPAIAN TARGET PENDAPATAN DAN BELANJA SKPD SERTA HAMBATAN/KENDALA DALAM PENCAPAIANNYA

2.1.

Pencapaian Target Anggaran Pendapatan dan Belanja SKPD

2.2.

Hambatan / Kendala dalam Pencapaian Target

BAB III :

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD

3.1.

Tujuan

3.2.

Sasaran

BAB IV : KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1.

Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi

4.2.

Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

SKPD

4.3.

Basis Pengukuran yang Digunakan dalam Penyusunan Laporan

Keungan

4.4.

Penerapan

Kebijakan

Akuntansi

Entitas

Pelaporan

yang

Terkaitdengan

Ketentuan

PernyataanStandar

Akuntansi

Pemerintahan

BAB V : PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

5.1. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran

5.1.1.

Pendapaan LRA

5.1.2.

Belanja

5.2. Penjelasan Laporan Operasional (LO)

5.2.1.

Pendapatan LO

5.2.2.

Beban LO

5.3. Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas

5.4. Penjelasan Pos-pos Neraca

5.4.1.

Aset

5.4.2.

Kewajiban

BAB VI : PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN SKPD BAB VII: PENUTUP

(7)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 7

BAB II

PENCAPAIAN TARGET PENDAPATAN DAN BELANJA SKPD SERTA HAMBATAN/KENDALA DALAM PENCAPAIANNYA

2.1.

Pencapaian Target Pendapatan dan Belanja SKPD

Sebagaimana ditetapkan dalam APBD Kota Pariaman Tahun 2016 dan DPA Tahun 2016, Badan Lingkungan Hidup Kota Pariamanselaku SKPD memperoleh target pendapatan dan alokasi anggaran belanja dengan rincian sebagai berikut :

No Saldo 2016 Saldo 2015 Kenaikan/ Penurunan 1 PENDAPATAN

2 PENDAPATAN ASLI DAERAH

3 Pendapatan Pajak Daerah 136.890.833,33 1.540.363.000,00 (1.403.472.166,67) 4 Pendapatan Retribusi Daerah - - -5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - -6 Pendapatan Asli Daerah Lainnya - - -7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah( 3 s/d 6 ) 136.890.833,33 1.540.363.000,00 (1.403.472.166,67)

8 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

9 Pendapatan Hibah - 1.452.663.000,00

10 Jumlah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ( 9 ) - 2.993.026.000,00 (2.993.026.000,00)

11 JUMLAH PENDAPATAN (7+10) 136.890.833,33 1.540.363.000,00 (1.403.472.166,67) 12 BEBAN 13 Beban Pegawai 4.557.645.473,00 4.463.932.845,00 93.712.628,00 14 Beban Persediaan 1.450.888.752,00 - 1.450.888.752,00 15 Beban Jasa 3.561.104.051,80 - 3.561.104.051,80 16 Beban Pemeliharaan 1.334.641.343,00 - 1.334.641.343,00 17 Beban Perjalanan Dinas 736.604.802,00 - 736.604.802,00 18 Beban Penyusutan 1.979.784.625,00 1.464.816.194,00 514.968.431,00 19 Beban Penyisihan Piutang 104.166,67 700.000,00 (595.833,33) 20 Beban Lain-lain - - -21 JUMLAH BEBAN (12 s/d 18) 13.620.773.213,47 5.929.449.039,00 7.691.324.174,47

22

23 SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI (9-19) (13.483.882.380,14) - (13.483.882.380,14)

24

25 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

26 Surplus Penjualan Aset Nonlancar - - -27 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - - -28 Defisit Penjualan Aset Nonlancar - - -29 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - - -30 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya (1.581.496.924,00) 159.078.935,00 (1.740.575.859,00)

31 (1.581.496.924,00) (159.078.935,00) (1.422.417.989,00)

32 SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (21 + 29) (15.065.379.304,14) (159.078.935,00) (14.906.300.369,14)

33

34 SURPLUS/DEFISIT-LO ( 30) (15.065.379.304,14) (159.078.935,00) (14.906.300.369,14)

URAIAN

KEGIATAN OPERASIONAL

JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL(24 s/d 28)

(8)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 8

Adapun realisasi keuangan serta pencapaian target pendapatan dan belanja SKPD sampai dengan akhir tahun anggaran per 31 Desember 2016adalah sebagai berikut :

No.

1. PENDAPATAN Rp 138,082,500.00 117.51302 %

1.1. - PENDAPATAN ASLI DAERAH Rp 138,082,500.00 117.51302 %

1.1.1. - Pendapatan Pajak Daerah Rp 0.00 - %

1.1.2. - Pendapatan Retribusi Daerah Rp 138,082,500.00 117.51302 %

1.1.3. - Pendapatan Lainnya Rp 0.00 - % 2. BELANJA Rp 13,009,183,984.19 93.12 % 1.1. - BELANJA OPERASI Rp 11,595,309,669.80 94.57 % 1.1.1. - Belanja Pegawai Rp 4,557,645,473.00 98.97 % 1.1.2. - Belanja Barang Rp 7,037,664,196.80 91.92 % 1.2. - BELANJA MODAL Rp 1,413,874,314.39 82.72 % 1.2.1. - Belanja Tanah Rp 0.00 - %

1.2.2. - Belanja Peralatan dan Mesin Rp 614,509,000.00 99.09 %

1.2.3. - Belanja Gedung dan bangunan Rp 787,835,264.39 76.69 %

1.2.4. - Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 11,530,050.00 100.00 %

1.2.5. - Belanja Aset Tetap Lainnya Rp 0.00 0.00 %

3 (12,871,101,484.19) 92.92 %

Uraian Realisasi Keuangan Pencapaian

Target

Surplus/Defisit

2.2.

Hambatan / Kendala dalam Pencapaian Target

Berdasarkan data realisasi keuangan serta pencapaian target pendapatan dan belanja SKPD tersebut diatas menunjukkan :

a. Realisasi pendapatan secara keseluruhan sebesar Rp 138.082 500,00atau mencapai 117,51 % dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 117.504.000,00 yang terdiri dari Retribusi sampah dan retribusi pemakaian kekayaan Daerah. Hal ini disebabkan karena retribusi pemakaian kekayaan daerah yang berasal dari UPTB. Laboratorium Lingkungan termasuk di dalamnya .

b. Realisasi belanjasebesar Rp13.009.183.984,19atau hanya mencapai 93,12 % dari anggaran belanja sebesar Rp 13.969.787.484,80. Realisasi belanja operasi sebesar Rp 11.595.309.669,80 atau 94.57% dari anggaran belanja operasi sebesar Rp 12.261.277.708,80sedangkan realisasi belanja modal sebesar Rp 1.413.874.314,39 atau 82,75 % dari anggaran belanja modal sebesar Rp 1.708.509.776,00.

(9)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 9

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD

Pelaksanaan program dan kegiatan Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman tahun 2016 yang dibiayai dengan dana APBD Kota Pariaman tahun 2016merupakan realisasi atas Rencana Kinerja Tahun kelima dari Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman dalam rangka mendukung pelaksanaan RPJMD Kota Pariaman periode tahun 2013 - 2018 dengan tujuan dan sasaran sebagai berikut :

3.1.

Tujuan

a. Optimalisasi Peranan Lembaga Pengelola lingkungan Hidup

b. Mengembangkan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

c.

Meningkatkan Pencegahan dan Pengendalian Pencemaran

d. Konservasi Sumber Daya Alam

3.2.

Sasaran

a. Meningkatknya tata Kelola Organisasi Yang Profesional b. Meningkatnya Upaya Pengelolaan Lingkungan

c. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Dengan Mengembangkan Partisipasi Inter dan antar Komunitas

d. Adanya Perlindungan Terhadap SDA dan Lingkungan

Terkendalinya Pencemaran Lingkungan akibat pembangunan Adanya Sistem Informasi Lingkungan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, dalam DPABadan Lingkungan Hidup Kota Pariaman Tahun 2016 telah ditetapkan rencana kinerja keuangan yang mencakup 9 program dan 49 kegiatan pada Badan Lingkungan Hidup dan UPTB. Laboratorium Lingkungan.Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan Badan Lingkungan Hidup Kota Pariamantahun 2016 dapat diuraikan sebagai berikut :

(10)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 10

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Dari jumlah anggaran tersedia Badan lingkungan hidup sebesar Rp.984.823.810.80

dan UPT Labling sebesar Rp.134.292.000.00dari jumlah anggaran tersebut

direalisasikan sebesar Rp.Badan lingkungan hidup sebesar Rp.964.535.590.80dan

UPT Labling 125.819.465.00 atau 97,43%. Pada pelaksanaan program ini, seluruh

indikator kinerja keluaran (output) kegiatan dapat mencapai target yang

ditetapkan.

Pencapaian kinerja keuangan atas Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

dapat diuraikanlebih lanjut pada tabel dibawah ini.

Target Realisasi Satuan (Rp) (%)

1 Penyediaan jasa surat-menyurat

1 1 tahun 2.500.000 2.499.000 99,96

2 Penyediaan jasa

komunikasi, sumber daya air dan listrik

1 1 Tahun 150.780.000 134.038.693 88,90

3 Penyediaan jasa

pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 1 1 Tahun 27.294.000 24.878.350 91,15 4 Penyediaan jasa administrasi keuangan 1 1 Tahun 218.100.000 208.897.100 95,78

5 Penyediaan jasa kebersihan kantor

1 1 Tahun 38.440.000 38.440.000 100,00

6 Penyediaan alat tulis kantor 1 1 Tahun 21.500.000 21.493.500 99,97

7 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

1 1 Tahun 14.500.000 14.495.000 99,97

8 Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor

1 1 Tahun 3.500.000 3.500.000 100,00

9 Penyediaan makanan dan minuman

1 1 Tahun 12.943.000 12.937.000 99,95

10 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

1 1 Tahun 109.600.000 109.217.602 99,65

11 Penyediian Jasa Jaminan Asuransi Kecelakaan Kerja

1 1 Tahun 519.958.810,80 519.958.810,80 100,00

1.119.115.810,80 1.090.355.055,80 97,43 Realisasi Keuangan

J u m l a h

Pencapaian Kinerja

No. Kegiatan Anggaran

(11)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 11

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini terdiri atas 6 kegiatan Badan Lingkungan Hdup dengan jumlah anggaran sebesar Rp 104.042.335.00dan UPT Labling sebesar Rp.358.560.000.00 Dari jumlah anggaran tersebut direalisasikan sebesar Badan Lingkungan Hidup sebesar Rp.92.868.017.00 dan UPT Labling sebesar Rp.357.656.017.00 atau 97.39%. Pada pelaksanaan program ini, seluruh indikator kinerja keluaran (output) kegiatan dapat mencapai target yang ditetapkan.

Pencapaiankinerja keuangan atas Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dapat diuraikanlebih lanjut pada tabel dibawah ini.

Target Realisasi Satuan (Rp) (%)

1 Pengadaan Perlengkapan

Gedung Kantor 1 1 tahun 79.400.000 79.400.000 100,00

2 Pengadaan Peralatan Gedung

Kantor 1 1 tahun 189.560.000 189.560.000 100,00

3

Pemeliharaan rutin / berkala

gedung kantor 1 1 tahun 5.000.000 5.000.000 100,00

4 Pemeliharaan rutin / berkala

kendaraan dinas / operasional 1 1 tahun 107.292.335 95.241.854

88,76855

5 Pemeliharaan rutin / berkala

perlengkapan gedung kantor 1 1 tahun 11.400.000 11.400.000 100,00 6 Pemeliharaan rutin / berkala

peralatan gedung kantor 1 1 tahun 69.950.000 69.922.180 99,96

462.602.335 450.524.034 97,39

Realisasi Keuangan

J u m l a h

Pencapaian Kinerja

No. Kegiatan Anggaran

(Rp)

3. Program Peningkatan / Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program ini hanya terdiri atas 1 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp 20.000.000. Dari jumlah anggaran tersebut direalisasikan sebesar Rp 19.954.000 atau 99.77 %.Pada pelaksanaan program ini, seluruh indikator kinerja keluaran (output) kegiatan dapat mencapai target yang ditetapkan.

Pencapaian kinerja keuangan atas Program Peningkatan/Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dapat diuraikanlebih lanjut pada tabel dibawah ini.

(12)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 12

Target Realisasi Satuan (Rp) (%)

1 Penyusunan laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisiar Realisasi Kinerja SKPD 1 1 tahun 20.000.000 19.954.000 99,77 20.000.000 19.954.000 99,77 Realisasi Keuangan J u m l a h Pencapaian Kinerja

No. Kegiatan Anggaran

(Rp)

4. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Program ini hanya terdiri atas 5 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp 3.940.555.300. Dari jumlah anggaran tersebut direalisasikan sebesar Rp 3.671.976.109 atau 93,18%. Pada Pada pelaksanaan program ini, seluruh indikator kinerja keluaran (output) kegiatan dapat mencapai target yang ditetapkan.

Target Realisasi Satuan (Rp)

1 Penyediaan Pras arana dan Sarana Pengelolaan Pers am pahan

1 1 paket 417.847.000 417.066.000

2 Peningkatan Operas i dan Pem eliharaan Pras arana dan Sarana

Pers am pahan

1 1 tahun 2.985.331.500 2.776.884.359

3 Pengem bangan

Kawas an Pengelolaan Pers am pahan Terpadu (TPST) 1 1 tahun 217.771.800 176.955.750 4 55 55 unit 291.240.000 290.815.000 5 1 1 tahun 28.365.000 10.255.000 3.940.555.300 3.671.976.109 Realisasi Keuangan J u m l a h Pencapaian Kinerja

No. Kegiatan Anggaran

(Rp)

Belanja Adm inis tras i DAK pras arana pengelola pers am pahan

Pengadaan s arana dan pras arana pengelola pers am pahan terpadu (DAK

Pencapaian kinerja keuangan atas Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan dapat diuraikan lebih lanjut pada tabel dibawah ini.

(13)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 13

5. Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Hidup

Program ini terdiri atas 1kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp 280.900.000. Dari jumlah anggaran tersebut direalisasikan sebesar Rp 52.720.170 atau 18.77%. Pada pelaksanaan program ini, seluruh indikator kinerja keluaran (output) kegiatan dapat mencapai target yang ditetapkan.

Pencapaian kinerja keuangan atas Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan, dan Pemanfaatan Tanah diuraikan lebih lanjut pada tabel dibawah ini.

Target Realisasi Satuan (Rp) (%)

1 Pengadaan ganti rugi tanah 2 2 dok 94.700.000 45.490.170 48,04

2 1 1 Tahun 186.200.000 7.230.000

280.900.000 52.720.170 18,77 Realisasi Keuangan

J u m l a h

Pencapaian Kinerja

No. Kegiatan Anggaran

(Rp)

Pengadaan tanah TPA tungkal selatan

6. Program Pengendalian dan Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Program ini terdiri atas 16 kegiatan dengan jumlah anggaran untuk Badan Lingkungan Hidup sebesar Rp 725.663.500.00 dan UPT Labling sebesar Rp.872.394.050.00. Dari jumlah anggaran tersebut direalisasikan untuk Badan Lingkungan Hidup sebesar Rp 632.66.700.00 dan UPT Labling sebesar Rp. 83.777.918.00ataun 91.58%. Pada pelaksanaan program ini, seluruh indikator kinerja keluaran (output) kegiatan dapat mencapai target yang ditetapkan.

Pencapaian kinerja keuangan atas Program Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan Hidup dapatdiuraikan lebih lanjut pada tabel dibawah ini.

(14)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 14

Target Realisasi Satuan (Rp) (%)

1 Koorinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura

1 1 tahun 134,100,000 58,948,800 43.96

2 Pengaw asan Pelaksanaan Kebijakan Bidang LH

1 1 orang 40,057,500 39,250,000 97.98

3

20 12 unit

usaha 84,100,000 79,356,500 94.36 4 Peningkatan Peran Serta

Mayarakat Dalam Pengendalian LH 6 6 kasus 41,056,000 40,455,000 98.54 5 Penyusunan dan pemeriksaan dokumen lingkungan 3 3 dok 62,862,000 62,819,000 99.93 6 Peningkatan kapasitas pengelolaan laboratorium lingkungan 1 1 paket 415,242,050 412,788,990 99.41 7 Pemantauan kualitas udara 3 3 laporan 61,700,000 57,010,000 92.40 8 Pembinaan terhadap

usaha/kegiatan berpotensi mencemari lingkungan

30 30 pengha

sil limah 12,180,000 12,180,000 100.00 9 Pembinaan Adiw iyata 51 51 sekolah 146,017,000 143,116,400 98.01 10 Pembinaan Kalpataru 3 3 kali 31,300,000 28,089,000 89.74

11 Pembinaan Bank Sampah 4 4 unit 30,247,000 30,222,000 99.92

12 Sosialisasi UKL/UPL 1 1 kali 16,801,000 16,801,000 100.00

13 Penyusunan laporan semesteran UKL/UPL 2 2 dok 64,880,000 64,710,000 99.74

14

Inventarisasi dan identifikasi

sumber pencemar Air 1 1 dok 63,225,000 62,522,000 98.89

15 Fasilitasi Akreditasi dan

registrasi laboratorium 1 1 tahun 140,290,000 127,146,386 90.63 16 Operasional Laboratorium 1 1 tahun 254,000,000 228,023,542 89.77 1,598,057,550 1,463,438,618 91.58 J u m l a h

Pencapaian Kinerja Realisasi Keuangan

No. Kegiatan Anggaran

(Rp)

Pengkajian dampak Lingkungan

(15)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 15

7. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Program ini hanya terdiri atas 2 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp 61.770.000. Dari jumlah anggaran tersebut direalisasikan sebesar Rp 58.090.000 atau 94.04 %. Pada pelaksanaan program ini, indikator kinerja keluaran (output) kegiatan bersangkutan dapat mencapai target yang ditetapkan.

Pencapaian kinerja keuangan atas Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dapat diuraikan lebih lanjut pada tabel dibawah ini.

Target Realisasi Satuan (Rp) (%)

1 Koordi na s i Pengel ol a a n kons erva s i SDA

23 23 Desa 35,270,000 34,620,000 98.16 2 program Kampung Iklim 3 3 kali 26,500,000 23,470,000 88.57 61,770,000 58,090,000 94.04 Realisasi Keuangan J u m l a h Pencapaian Kinerja

No. Kegiatan Anggaran

(Rp)

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan LH

Program ini hanya terdiri atas 2 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp 113.815.000. Dari jumlah anggaran tersebut direalisasikan sebesar Rp 110.538.800 atau 97.12 %. Pada pelaksanaan program ini, indikator kinerja keluaran (output) kegiatan bersangkutan dapat mencapai target yang ditetapkan.

Pencapaian kinerja keuangan atas Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan LHdapat diuraikan lebih lanjut pada tabel dibawah ini.

Target Realisasi Satuan (Rp) (%)

1 Pengembangan data dan infrmasi lingkungan 1 1 tahun 44.940.000 44.915.000 99,94 2 1 1 dok 68.875.000 65.623.800 95,28 113.815.000 110.538.800 97,12 Realisasi Keuangan J u m l a h Pencapaian Kinerja

No. Kegiatan Anggaran

(Rp)

Penyusunan data sumberdaya alam dan neraca sumberdaya hutan (NSDH) Nasional dan daerah

(16)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 16

8. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Program ini hanya terdiri atas 4 kegiatan dengan anggaran sebesar Rp 2.506.235.726.00 Dari jumlah anggaran tersebut direalisasikan sebesar Rp 2.229.566.724.39 atau 88.96 %.Pada pelaksanaan program ini, seluruh indikator kinerja keluaran (output) kegiatan dapat mencapai target yang ditetapkan.

Pencapaian kinerja keuangan atas Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)dapat diuraikan lebih lanjut pada tabel dibawah

T a rge t R e a lis a s i S a t ua n ( R p) ( %)

1 P enataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) DA K

1 1 lo kasi 600,000,000.00 371,864,499.00 61.98

2 P emeliharaan RTH 14 14 kawasan 1,469,528,000.00 1,424,644,500.00 96.95

3 P engembangan Taman Rekreasi 1 1 lo kasi 377,741,726.00 377,291,725.39 99.88

4 P eningkan peran serta masyarakat dalam pengelo laan RTH

30 30 o rang 20,980,000.00 19,180,000.00 91.42

5 B elanja A dministrasi DA K P enataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

100 100 % 37,986,000.00 36,586,000.00 96.31 2 ,5 0 6 ,2 3 5 ,7 2 6 2 ,2 2 9 ,5 6 6 ,7 2 4 .3 9 8 8 .9 6 R e a lis a s i Ke ua nga n J u m l a h P e nc a pa ia n Kine rja N o . Ke gia t a n A ngga ra n ( R p)

(17)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 17

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi meliputi dasar pengakuan, pengukuran dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja dan pembiayaan serta penyajian laporan keuangan. Dalam penyusunan laporan keuangan tahun 2016, Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman mengacu kepada ketentuan umum tentang penyajian Laporan Keuangan instansi pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2011 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah dan Peraturan Walikota Pariaman Nomor 20 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerinta Kota Pariaman dan Peraturan Walikota Pariaman Nomor 21 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Kota Pariaman.

4.1.

Entitas Pelaporan

Entitas Akuntansi merupakan unit pada Pemerintah yang mengelola anggaran, kekayaan dan kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas dasar akuntansi yang diselenggarakannya.

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman sebagai Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kota Pariaman merupakan entitas pelaporan dari unit pemerintahan yang memiliki sebanyak 2entitas akuntansi yaitu :

a. Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman b. UPTB Laboratorium Lingkungan

Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman telah menjalankan tugas dan fungsi atas pengelolaan, pengendalianserta penguasaan suatu entitas pelaporan terhadap aset, yurisdiksi, tugas dan misi tertentu dengan bentuk pertanggungjawaban dan wewenang yang terpisah dari entitas pelaporan lainnya.Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman jugamemenuhi asumsi kemandirian dan kesinambungan entitas akuntansi maupun entitas pelaporan, yang memiliki kewenangan untuk menyusun anggaran dan melaksanakannya dengan tanggung jawab penuh. Sebagai entitas bertanggung jawab atas pengelolaan aset dan sumber daya di luar neraca untuk kepentingan yurisdiksi tugas pokoknya termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset dan

(18)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 18

sumber daya dimaksud,utang-piutang yang terjadi akibat putusan entitas, serta terlaksana tidaknya program yang telah ditetapkan.

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis Akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah daerah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan – LRA, belanja transfer dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrualuntuk pengakuan pendapatan – LO, beban dan pos-pos luar biasa dalam Laporan Operasional dan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.

Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan – LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan belanja serta transfer diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum daerah atau entitas pelaporan. Penentuan sisa pembiayaan anggaran baik lebih ataupun kurang untuk setiap periode tergantung pada selisih realisasi penerimaan dan pengeluaran.

Basis Akrual untuk laporan operasional bahwa Pendapatan – LO diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pemerintah daerah dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau Entitas Pemerintah Daerah. Sedangkan untuk Neraca berarti bahwa, aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah daerah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

Entitas pelaporan yang menyajikan Laporan Kinerja Keuangan dan Laporan Perubahan Ekuitas, menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan

dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik dalam pengakuan pendapatan, belanja

dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana. Namun

demikian, penyajian Laporan Realisasi Anggaran tetap berdasarkan basis kas.

(19)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 19

4.3.

Basis Pengukuran yang Digunakan dalam Penyusunan Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkansetiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan keuanganmenggunakan nilai perolehan historis.Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setarakas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut sedangkan kewajiban dicatat sebesar nilai nominal.Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.Transaksiyang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalammata uang rupiah.

4.4.

Penerapan Kebijakan Akuntansi Entinitas Pelaporan yang terkait dengan

ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan

a. Laporan Realisasi Anggaran

 Laporan Realisasi Anggaran SKPD mencakup pos-pos pendapatan, belanja dan surplus atau defisit.

 Dalam Laporan Realisasi Anggaran SKPD, jenis pendapatan adalah pendapatan asli daerah berupa pendapatan retribusi daerah, sedangkan jenis belanja diklasifikasikan menjadi belanja operasi dan belanja modal. Belanja operasi terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang. Belanja modal terdiri dari belanja tanah, belanja pera-latan dan mesin, belanja gedung dan bangunan, belanja jalan, irigasi dan jaringan, belanja aset tetap lainnya, serta belanja aset lainnya.

1) Akuntansi Anggaran

 Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian oleh manajemen, yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan dan belanja.

 Akuntansi anggaran SKPD diselenggarakan sesuai dengan struktur anggaran SKPD yang terdiri dari anggaran pendapatan dan anggaran belanja.

 Anggaran pendapatan SKPD meliputi estimasi pendapatan yang dijabarkan menjadi alokasi estimasi pendapatan.

 Anggaran belanja SKPD terdiri dari apropriasi yang dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran (allotment).

 Akuntansi anggaran SKPD diselenggarakan pada saat anggaran disahkan dan anggaran dialokasikan.

(20)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 20

2) Akuntansi Pendapatan

 Pendapatan SKPD diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah.  Akuntansi pendapatan SKPD dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan.

 Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama, sedangkan yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

3) Akuntansi Belanja

 Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.  Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat

pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mem-punyai fungsi perbendaharaan.

 Belanja operasi SKPD adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah daerah pada SKPD yang memberi manfaat jangka pendek.

 Belanja modal SKPD adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

 Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetap-kan dalam dokumen anggaran.

 Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukan dalam pendapatan lain-lain.

4) Akuntansi Surplus / Defisit

 Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.

 Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.

(21)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 21

 Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit.

 Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi.

 Transaksi pendapatan dan belanja dalam bentuk barang dan jasa dilaporkan dalam dengan cara menaksir nilai barang dan jasa tersebut pada tanggal transaksi.

b. Neraca

 Neraca SKPD menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu (akhir tahun anggaran).

 Setiap entitas pelaporan (SKPD) mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan nonlancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca.

 Setiap entitas pelaporan (SKPD) mengungkapkan setiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah-jumlah yang di-harapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan.

 Neraca SKPD mencantumkan pos-pos sebagai berikut : a) Kas dan Setara Kas

b) Piutang Pajak dan Bukan Pajak c) Persediaan

d) Aset Tetap

e) Kewajiban Jangka Pendek f) Ekuitas Dana

1) Aset

 Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, ter-masuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena atasan sejarah dan budaya.

(22)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 22

Aset Lancar

 Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika :

(a) Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual (b) Dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan

(c) Berupa kas dan setara kas

 Aset lancar pada Neraca SKPD meliputi kas dan setara kas, piutang, dan persediaan. Pos-pos piutang antara lain piutang pajak, retribusi, denda, penjualan angsuran, tuntutan ganti rugi, dan piutang lainnya yang diharapkan diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang pakai habis seperti alat tulis kantor, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti kom-ponen bekas.  Kas dicatat sebesar nilai nominal.

 Piutang dirinci menurut jumlah piutang pajak, retribusi, penjualan, fihak terkait, uang muka, dan jumlah lainnya.

 Piutang dicatat sebesar nilai nominal.

 Persediaan dirinci lebih lanjut sesuai dengan standar yang mengatur akuntansi untuk persediaan.

 Persediaan dicatat sebesar:

(a) Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

(b) Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

(c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

Aset Non Lancar

 Aset nonlancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak ber-wujud, yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum.

 Aset nonlancar diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan, dan aset lainnya untuk mempermudah pemahaman atas pos-pos asset nonlancar yang disajikan di neraca.

(23)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 23

Aset Tetap

 Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

 Aset tetap terdiri dari : i). tanah, ii) peralatan dan mesin, iii) gedung dan bangunan, iv) jalan, irigasi dan jaringan, v) konstruksi dalam pengerjaan.  Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh

dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

 Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

 Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektonik, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.

 Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang di-bangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

 Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.

 Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya.

 Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

 Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria :

(a) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, (b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal,

(c) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas, (d) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

(24)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 24

 Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah.

 Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

 Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.

 Biaya perolehan aset tetap berupa peralatan dan mesin yang dikapitalisasikan minimal bernilai Rp 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah), sedangkan berupa gedung dan bangunan minimal bernilai Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

 Jika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan atau melewati satu periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum selesai tersebut digolongkan dan dilaporkan sebagai konstruksi dalam pengerjaan sampai dengan aset tersebut selesai dan siap dipakai.

 Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan.

 Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.

2) Kewajiban

 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaian-nya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

Kewajiban Jangka Pendek

 Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharap-kan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

 Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang sama seperti asset lancar. Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang transfer pemerintah atau utang kepada pegawai merupakan suatu bagian yang akan menyerap aset lancer dalam tahun pelaporan berikutnya.

 Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Misalnya bunga pinjaman, utang

(25)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 25

jangka pendek dari pihak ketiga, utang perhitungan pihak ketiga (PFK), dan bagian lancar utang jangka panjang.

 Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.

 Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.

 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

3) Ekuitas Dana

 Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.

 Komponen ekuitas dana diklasifikasikan menjadi ekuitas dana lancar dan ekuitas dana investasi.

Ekuitas Dana Lancar

 Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas dana lancar antara lain sisa lebih pembiayaan anggaran, cadangan piutang, cadangan persediaan, dan dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.

Ekuitas Dana Investasi

 Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang.

(26)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 26

PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD 5.1. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi AnggaranBadan Lingkungan Hidup tahun 2016 ditutup dengan jumlah realisasi pendapatan sebesar Rp. 138.082.500.00 atau 117,51 % dari jumlah anggaran pendapatan sebesar Rp. 117.504.000.00 dan jumlah realisasi belanja sebesar Rp 13.009.183.984.19 atau 93,12 % dari jumlah anggaran belanja sebesar Rp 13.969.787.484.80. Rincian atas jumlah anggaran dan realisasi pendapatan dan belanja tahun 2016 tersebut disajikan pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1

Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Tahun2016

No. Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) 1. PENDAPATAN 117,504,000.00 138,082,500.00 117.513 % 1.1. 117,504,000.00 138,082,500.00 117.513 % 1.1.1. 0.00 0.00 - % 1.1.2. 117,504,000.00 138,082,500.00 117.513 % 1.1.3. 0.00 0.00 - % 2. BELANJA 13,969,787,484.80 13,009,183,984.19 93.12 % 1.1. 12,261,277,708.80 11,595,309,669.80 94.57 % 1.1.1. 4,605,285,763.00 4,557,645,473.00 98.97 % 1.1.2. 7,655,991,945.80 7,037,664,196.80 91.92 % 1.2. 1,708,509,776.00 1,413,874,314.39 82.75 % 1.2.1. 49,500,000.00 0.00 - % 1.2.2. 620,183,000.00 614,509,000.00 99.09 % 1.2.3. 1,027,296,726.00 787,835,264.39 76.69 % 1.2.4. 11,530,050.00 11,530,050.00 100.00 % 1.2.5. 0.00 0.00 % 3. SURPLUS / DEFISIT (13,852,283,484.80) (12,871,101,484.19) 92.92 % Uraian % Realisasi Thd Anggaran

PENDAPATAN ASLI DAERAH

BELANJA OPERASI

BELANJA MODAL

Pendapatan Rajak Daerah Pendapatan Retribus i Daerah Pendapatan Lainnya

Belanja Pegawai Belanja Barang dan jas a

Belanja Tanah

Belanja Peralatan dan Mes in Belanja Gedung dan bangunan Belanja Jalan, Irigas i dan Jaringan Belanja As et Tetap Lainnya

Jumlah realisasi pendapatan tahun 2016 sebesar Rp. 138.082.500.00 sedangkan jumlah realisasi belanja tahun 2016 sebesar Rp. 13.009.183.984.19

(27)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 27

Rincian atas jumlah realisasi pendapatan dan belanja tahun 2015 dan 2016dapat diuraikan pada tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2

Realisasi Pendapatan dan Belanja Tahun 2016dan 2015

No. Tahun 2016 (Rp) Tahun 2015 (Rp) 1. PENDAPATAN 138.082.500,00 88.350.000,00 1.1. 138.082.500,00 88.350.000,00 1.1.1. 0,00 0,00 1.1.2. 138.082.500,00 88.350.000,00 1.1.3. 0,00 0,00 2. BELANJA 13.009.183.984,19 17.325.502.590,00 1.1. 11.595.309.669,80 13.068.779.271,00 1.1.1. 4.557.645.473,00 4.463.932.845,00 1.1.2. 7.037.664.196,80 8.604.846.426,00 1.2. 1.413.874.314,39 4.256.723.319,00 1.2.1. 0,00 0,00 1.2.2. 614.509.000,00 2.052.472.819,00 1.2.3. 787.835.264,39 2.074.210.500,00 1.2.4. 11.530.050,00 130.040.000,00 1.2.5. 0,00 0,00 3. (12.871.101.484,19) (17.237.152.590,00) Uraian

PENDAPATAN ASLI DAERAH

BELANJA OPERASI

BELANJA MODAL

Pendapatan Rajak Daerah Pendapatan Retribus i Daerah Pendapatan Lainnya

Belanja Pegawai Belanja Barang

SURPLUS / DEFISIT

Belanja Tanah

Belanja Peralatan dan Mes in Belanja Gedung dan bangunan Belanja Jalan, Irigas i dan Jaringan Belanja As et Tetap Lainnya

5.1.1. PENDAPATAN LRA

Badan Lingkungan Hidup merupakan unit instansi pemerintah daerah yang memiliki otoritas untuk mengelola penerimaan pendapatan daerah, sehingga dalam APBD dan DPA tahun 2016mencantumkan anggaran pendapatan Daerah sebesar Rp. 117.504.000,00 dan realisasi atas penerimaan pendapatan tersebut sebesar Rp.138.082.500,00. Pendapatan yang dikelola Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman merupakan pendapatan asli daerah berupa retribusi Daerah

Tabel 3

(28)

Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman 28 No. Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) PENDAPATAN 117,504,000.00 138,082,500.00 117.513 % 117,504,000.00 138,082,500.00 117.513 % 1 0.00 0.00 - % 2 117,504,000.00 138,082,500.00 117.513 % a Retribusi Persampahan 102,000,000.00 102,000,000.00 100 % b 15,504,000.00 36,082,500.00 232.73 % 117,504,000.00 138,082,500.00 117.51 % Retribusi Pemakaian Kekayaan

daerah

Uraian

% Realisasi Thd Anggaran

PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Rajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah

Pencapaian target pendapatan asli Daerah (pendapatan retribusi Daerah) tahun

2016 dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Retribusi Persampahan Tahun 2016 sesuai target yang ditetapkan dengan

realisasi sebesar Rp.102.000.000.00..

b. Retribusi Pemakaian Kekayaaan Daerah melebihi target yang ditetapkan

dengan realisasi sebesar Rp. 36.082.500,00 hal tersebut disebabkankarena

adanya penambahan kekayaan daerah oleh dari UPT Labling.

Tabel 4

(29)

Badan Lingkungan Hidup Kota Pariaman 29 No. Tahun 2016 (Rp) Tahun 2015 (Rp) PENDAPATAN 138.082.500,00 88.350.000,00 138.082.500,00 88.350.000,00 1 0,00 0,00 2 138.082.500,00 88.350.000,00 a 102.000.000,00 75.950.000,00 b 36.082.500,00 12.400.000,00 3 PENDAPATAN LAINNYA 0,00 0,00 Uraian

PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Rajak Daerah Pendapatan Retribusi Daerah Retribusi Persampahan

Retribusi Pemakaian Kekayaan daerah

5.1.2. BELANJA a. Belanja Operasi

Jumlah realisasi belanja operasiBadan Lingkungan Hidup pada tahun 2016 adalah sebesar Rp.11.595.309.669,80. Jumlah tersebut hanya mencapai 94.57% dari jumlah anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.12.261.277.708,80.

Realisasi belanja operasi (yang hanya mencapai 94.57%) sangat dipengaruhi oleh komponen belanja pegawai yang anggarannya merupakan 98.97 % dari jumlah anggaran belanja operasi.

1) Belanja Pegawai

Jumlah realisasi belanja pegawai tahun 2016 adalah sebesar Rp 4.557.645.473,00 atau 98,97 % dari jumlah anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.4.605.285.763,00. Jumlah anggaran dan realisasi belanja pegawai tahun 2016 dapat dirinci per jenis belanja pegawai bersangkutan, sebagaimana disajikan pada tabel 5 dibawah ini

Tabel 5

(30)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 30

(Rincian Per Jenis Belanja Pegawai)

No. Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) BELANJA PEGAWAI 4.605.285.763,00 4.557.645.473,00 98,97 % 1. 3.866.735.763,00 3.862.020.473,00 99,88 %

a. Gaji dan Tunjangan 3.035.444.763,00 3.033.806.473,00 99,95 % b. Tambahan Penghasilan PNS 831.291.000,00 828.214.000,00 99,63 % 2. 738.550.000,00 695.625.000,00 94,19 % a. Honorarium PNS 389.050.000,00 346.165.000,00 88,98 % b. Uang Lembur 349.500.000,00 349.460.000,00 99,99 % Uraian % Realisasi Thd Anggaran

Belanja Tidak Langsung

Belanja Langsung

Pencapaian target belanja pegawai tahun 2016 dari masing-masing jenis belanja tersebut dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :

- Realisasi belanja Gaji dan Tunjangan hanya mencapai 99.95%, yaitu dengan realisasi sebesar Rp 3.033.806.473,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 3.035.444.763,00.

- Realisasi tambahan Penghasilan PNS hanya mencapai 99,763%, yaitu dengan realisasi sebesar Rp 828.214.000,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 831.291.000,00.

- Realisasi belanja honorium PNS mencapai 88,98 % yaitu dengan realisasi sebesar Rp. 346.165.000.00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp389.050.000.00

- Realisasi belanja Lembur mencapai 99,99 % yaitu dengan realisasi sebesar Rp. 349.460.000.00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 349.500.000.00

(31)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 31

Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2016

(Rincian Per Jenis Belanja Pegawai)

No. Tahun 2016 (Rp) Tahun 2015 (Rp) BELANJA PEGAWAI 4.557.645.473,00 4.463.932.845,00 2,10 % 1. 3.862.020.473,00 3.852.417.845,00 0,25 %

a. Gaji dan Tunjangan 3.033.806.473,00 2.971.194.056,00 2,11 % b. Tambahan Penghasilan PNS 828.214.000,00 881.223.789,00 (6,02) % 2. 695.625.000,00 611.515.000,00 13,75 % a. Honorarium PNS 346.165.000,00 371.750.000,00 (6,88) % b. Honorarium Non PNS 0,00 0,00 - % c. Uang Lembur 349.460.000,00 239.765.000,00 45,75 % Uraian % Kenaikan / (Penurunan)

Belanja Tidak Langsung

Belanja Langsung

2) Belanja Barang

Jumlah realisasi belanja barang tahun 2016 adalah sebesar Rp 7.037.664.196.80 atau 91.92 % dari jumlah anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 7.655.991.945.80. Jumlah anggaran dan realisasi belanja barang tahun 2016dapat dirinci per jenis belanja barang bersangkutan, sebagaimana disajikan pada tabel 7 dibawah ini.

(32)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 32

Tabel 7

Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Ahun 216 (rincian perjenis belanja barang)

Anggaran dan Realisasi Belanja Barang Tahun 2016(Rincian Per jenis Belanja Barang)

No. Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisas i Thd Anggara n BELANJA BARANG DAN JASA 7.655.991.945,80 7.037.664.196,80 91,92 %

1 Belanja Bahan Pakai Habis 674.779.600,00 661.307.000,00 98,00 %

2 Belanaja Bahan / Material 299.220.000,00 292.519.000,00 97,76 %

3 Belanja Jasa Kantor 150.780.000,00 134.038.693,00 88,90 %

4 Belanja Premi Asuransi 531.032.810,80 528.376.474,80 99,50 %

5 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 1.356.118.035,00 1.117.930.663,00 82,44

6 Belanja Cetak dan Penggandaan 139.035.000,00 127.754.000,00 91,89 %

7 Belanja sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir 12.825.000,00 7.775.000,00 60,62 %

8 Belanja Sewa Sarana Mobilitas 3.900.000,00 1.500.000,00 38,46 %

10 Belanja Makanan dan Minuman 236.357.000,00 201.223.000,00 85,14 %

11 Belanja Pakaian Dinas dan atributnya 23.400.000,00 23.400.000,00 100,00 %

12 Belanja Pakaian Kerja 98.790.000,00 98.681.000,00 99,89

13 Belanja Perjalanan dinas 758.262.000,00 736.604.802,00 97,14 %

15 Belanja Pemeliharaan 223.350.000,00 216.710.680,00 97,03 %

16 Belanja jasa konsultasi 250.352.500,00 243.847.000,00 97,40 %

17 Belanja barang untuk diserahkan

kepada masyarakat/pihak ketiga

7.700.000,00 2.700.000,00 35,06 %

18 Belanja Jasa Pihak Ketiga 2.727.280.000,00 2.528.336.356,00 92,71 %

Belanja Honorarium Non Pegawai 120.810.000,00 95.460.528,00 79,02

19 Belanja uang untuk diberikan kepada

masyarakat/pihak ketiga

(33)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 33

Tabel 8

Realisasi Belanja Barang Tahun 2016dan 2015 (Rincian Per Jenis Belanja)

Terjadinya kenaikan realisasi belanja barangtersebut dipengaruhi oleh kenaikan / penurunan pada masing-masing jenis belanja barang bersangkutan, yaitu :

1. Belanja Alat Tulis Kantor kurang 9%, yaitu dari Rp 83.810.900,00 pada tahun 2016 menjadi Rp 76.591.700,00pada tahun 2016.

2. Belanja Alat listrik naik sebesar 14%, yaitu dari Rp 3.950.000,00 pada tahun 2016 menjadi Rp 4.500.000,00 pada tahun 2016.

3. Belanja perangnaik sebesar 50 %, yaitu dari Rp 1.998.000,00 pada tahun 2016menjadi Rp 2.995.000,00 pada tahun 2016.

No. Uraian Re alis as i 2016

(Rp) Re alis as i 2015 (Rp) % Ke naik an/ (Pe nurunan) BELANJA BARANG 7,037,664,196.80 8,604,846,426.00 1 Belanja ATK 85,106,600.00 76,591,700.00 11%

2 Belanja Alat Listrik 3,500,000.00 4,500,000.00 -22%

3 Belanja Perangko 2,499,000.00 2,995,000.00 -17%

4 Belanja Peralatan Kebersihan 424,893,000.00 440,623,500.00 -4%

5 Belanja BBM/ Gas 4,497,500.00 4,341,300.00 4%

6 Belanja bahan baku bangunan 25,200,000.00 27,120,000.00 -7% 7 Belanja bahan bibit tanaman 50,120,000.00 91,875,000.00 -45%

8 Belanja bahan obatan 9,900,000.00 9,900,000.00 0%

9 Belanja bahan kimia dan pupuk 203,099,000.00 168,738,945.00 20% 10 Belanja bahan praktek/ percontohan 140,810,900.00 164,542,919.00 -14% 11 Belanja bahan promosi 4,200,000.00 38,150,000.00 -89%

12 Belanja telepon 3,589,838.00 12,770,604.00 -72%

13 Belanja Air 3,197,978.00

14 Belanja listrik 126,566,877.00 120,933,029.00 5%

15 Belanja kawat/faksimili/internet/tv kabe/tv satelit

684,000.00

16 Belanja premi asuransi tenaga kerja 8,417,664.00 472,689,828.00 -98% 17 Belanja jasa service 127,448,245.00 152,526,748.00 -16% 18 Belanja penggantian suku cadang 250,124,968.00 272,362,924.00 -8% 19 Belanja BBM /gas dan pelumas 715,479,100.00 794,653,400.00 -10%

20 Belanja jasa kir 935,000.00

21 Belanja pajak kendaraan bermotor 23,568,350.00 11,828,550.00 99% 22 Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan 375,000.00 2,991,250.00 -87%

23 Belanja cetak 64,284,000.00 50,030,000.00 28%

24 Belanja pengandaan 63,470,000.00 69,369,000.00 -9%

25 Belanja sewa gedung/kantor/tempat 1,000,000.00 26 Belanja sewa ruang rapat/pertemuan 4,825,000.00

27 Belanja sewa penginapan 1,950,000.00 3,000,000.00 -35% 28 Belanja sewa sarana mabilitas air 1,500,000.00

29 Belanja Mami rapat 120,502,000.00 92,459,000.00 30%

30 Belanja mami keg 80,721,000.00 71,571,000.00 13%

31 Belanja Pakaian Dinas harian (PDH) 23,400,000.00 108,200,000.00 -78% 32 Belanja Pakaian kerja lapangan 98,681,000.00 87,050,000.00 13% 33 Belanja SPPD dalam daerah 470,290,000.00 440,285,000.00

34 Belanja SPPD luar daerah 266,314,802.00 228,425,879.00 17% 35 Belanja kursus-kursus singkat/pelatihan 29,500,000.00 -100% 36 Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin 83,728,180.00 144,158,650.00 -42% 37 Belanja Pemeliharaan gedung dan bangunan 132,982,500.00 5,000,000.00 2560% 38 Belanja Pemeliharaan aset tetap lainnya 42,900,000.00 -100% 39 Belanja konsultasi penelitian 243,847,000.00 158,986,000.00 53%

40 Belanja konsultasi perencanaan 73,875,000.00 -100%

41 Belanja barang yang akan diserahkan pada masyarakat

2,700,000.00 5,000,000.00 -46% 42 Belanja jasa nara sumber/tenaga ahli 95,460,528.00 68,150,000.00 40% 43 Belanja jasa tim juri/penilai/ wasit dan pelatih 38,000,000.00 27,800,000.00 37% 44 Belanja transportasi dan akomodasi 67,866,356.00 49,122,200.00 38% 45 Belanja jasa pekerja/tukang 2,389,530,000.00 3,947,580,000.00 -39% 46 Belanja premis asuransi 519,958,810.80

47 Belanja jasa tenaga kontrak 32,940,000.00 48 Belanja uang yang diserahkan pada

masyarakat

(34)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 34

1. Belanja ATK bertambah 11% yaitu Rp. 76.591.700 pada tahun 2015 menjadi Rp. 85.106.600.00,00 pada tahun 2016

2. Belanja Alat listrik dan elektronik berkurang 22%, yaitu dari Rp 4.500.000,00 pada tahun 2015 menjadi Rp 3.500.000,00 pada tahun 2016.

3. Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos lainnya bekurang 17%, yaitu dari Rp 2.995.000,00 pada tahun 2015 menjadi Rp 2.499.000 pada tahun 2016.

4. Belanja Peralatan kebersihan kurang 4%, yaitu dari Rp 440.623.500,00 pada tahun 2015 menjadi Rp 424.893.000,00 pada tahun 2016.

5. Belanja BBM/Gas bertambah sebesar 4 % yaitu dari Rp 4.341.300,00 tahun 2015menjadi Rp.4.497,500 pada tahun 2016.

6. Belanja Bahan baku bangunanberkurang7 % yaitu dari Rp 27.120.000,00 pada tahun 2015danRp 25.200.000,00 pada tahun 2016.

7. Belanja bahan bibit tanaman berkurang sebesar 45% yaitu dari Rp. 91.875.000,00 pada tahun 2015menjadi Rp 50.120.000,00 pada tahun 2016. 8. Belanja bahan obat-obatansama yaitu dari Rp. 9.900.000,00 pada tahun 2015

menjadi Rp. 9.900.000,00 pada tahun 2016..

9. Belanja bahan kimia dan pupuk bertambah sebesar 20 %, yaitu dari Rp 168.738.945,00 pada tahun 2015 menjadi Rp. 203.099,000,00 pada tahun 2016. 10. Belanja Bahan Praktek/Bahan Percontohan naik berkurang 14%, yaitu dari Rp

164.542.919,00 pada tahun 2015 menjadi Rp. 140.81.900,00 pada tahun 2016. 11. Belanja bahan promosi berkurangsebesar 89 %, yaitu dari Rp 38.150.000,00 pada

tahun 2015 menjadi Rp. 4.200.000,00 pada tahun 2016.

12. Belanja Telepon berkurangsebesar 72 % yaitu dari 12.770.604,00 pada tahun 2015 menjadi Rp. 3.589.838,00 pada tahun 2016.

13. Belanja Air pada tahun 2015 tidak tersedia , yaitu sebesar Rp.2.197.978,00 pada tahun 2016

14. Belanja listriknaik sebesar 5 % yaitu dari Rp. 120.933.029,00 pada tahun 2015 menjadi Rp. 126.566.877,00,- pada tahun 2016.

15. Belanja kawat/faksimili/internet/tvkabel pada tahun 2015 tidak tersedia, yaitu sebesar Rp. 684.000,00 pada tahun 2016

16. Belanja premi asuransi tenaga berkurang98 % yaitu dari Rp. 472.689.828,00 pada tahun 2015 menjadi Rp. 8.417.664,00 pada tahun 2016.

17. Belanja jasa service berkurangsebesar 16 % yaitu dari Rp.152.526.748,00 pada tahun 2015 menjadi Rp. 127.48.245,00 pada tahun 2016.

(35)

Badan Lingkungan Hidup

Kota Pariaman 35

18. Belanja penggantian suku cadang berkurang sebesar 8% yaitu dari Rp.272.362.924,00 pada tahun 2015 menjadi Rp. 250.124.968,00 pada tahun 2016.

19. Belanja BBM/Gas dan pelumas berkurang sebesar 10 % yaitu dari Rp.794.653.400,00 pada tahun 2015 menjadi 715.479.100,00 pada tahun 2016. 20. Belanja jasa Kir yaitu Rp.935.000 Tahun 2016

21. Belanja pajak kendaraan bermotor bertambah 99% yaitu dari Rp. 11.828.550,00. Pada tahun 2015 menjadi 23.568.350,00 pada tahun 2016

22. Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan berkurang 87% yaitu dari Rp. 2.991.250,00. Tahun 2015 Menjadi Rp. 375.000,00 pada tahun 2016

23. Belanja cetak bertambah sebesar 28% yaitu dari Rp.50.030.000,00 pada tahun 2015 menjadi Rp. 64.284.000,00 pada tahun 2016.

24. Belanja penggandaan berkurang sebesar 9% yaitu dari Rp. 69.369.000,00 pada tahun 2015 menjadi Rp. 63.470.000,00 pada tahun 2016.

25. Belanja sewa gedung/kantor/tempat sebesar Rp.1.000.000,00 tahun 2016 26. Belanja sewa ruang rapat/pertemuan sebesar Rp.4.825.000,00 tahun 2016

27. Belanja sewa penginapan berkurang 35% yaitu dari Rp. 3.000.000. pada tahun 2015 menjadi Rp. 1.950.000,00 pada tahun 2016

28. Belanja sewa sarana mobilitas air sebesar Rp. 1.500.000,00 tahun 2016

29. Belanja mami rapat bertambahsebesar 30% yaitu dari Rp. 92.459.000,00 pada tahun 2015 menjadi Rp. 120.502.000,00 pada tahun 2016.

30. Belanja mami kegiatan bertambah sebesar 13% yaitu dari Rp. 71.571.000,00 pada tahun 2015 menjadi Rp. 80.721.000,00 pada tahun 2016.

31. Belanja Pakaian dinas harianberkurang sebesar 78% yaitu dari Rp. 108.200.000,00 pada tahun 2015 menjadi Rp. 23.400.000,00 pada tahun 2016. 32. Belanja Pakaian Kerja Lapangan kegiatan naik sebesar 13% yaitu dari Rp.

87.050.000,00 pada tahun 2015 menjadi Rp. 98.681.000,00 pada tahun 2016. 33. Belanja SPPD Dalam Daerah naik sebesar 7% yaitu dari Rp 440.285.000,00 pada

tahun 2015 menjadi Rp. 470.290.000,00 pada tahun 2016.

34. Belanja SPPD Luar Daerah naik sebesar 17% yaitu dari Rp. 228.425.879,00 pada tahun 2015 menjadi Rp 266.314.802,00 pada tahun 2016.

Gambar

Tabel di atas dapat juga disajikan dalam diagram berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Mendeskripsikan bagaimana hasil belajar, aktivitas siswa, respon siswa, minat siswa dan keterlibatan siswa dalam penerapan model kooperatif tipe learning together

pemenuhan pesanan pada penelitian rantai pasok sayuran Al-Ittifaq, diketahui dari nilai rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan ritel dalam satu

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Dokumen pelaksanaan seminar penelitian mandiri (daftar hadir, daftar panitia dan dokumen lainnya) dapat dijadikan dokumen jurusan atau peneliti atau research groups yang

Didalam pemberian kredit atau masalah gadai, apabila telah sampai pada waktu pelunasan hutang dan penebusan barang jaminan, tetapi penggadai tidak dapat membayar hutangnya,

Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah peneliti peroleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya pembentukan keluarga sakinah yang telah dilakukan

Pokok-pokok kebijakan tarif cukai 2013 antara lain: Mempertegas sistem tarif cukai hasil tembakau dengan penerapan tarif cukai full spesifik; mencabut Peraturan

Jika Anda menjawab “Tidak” pada pertanyaan pada Gambar 25, Anda akan dapat lanjut menuju halaman 15 yang berisi pertanyaan tentang kerja sama perguruan tinggi Anda dengan