Metode dan teKnik
Metode dan teKnik
sampling analisis fisik,
sampling analisis fisik,
kimia,
kimia,
dan
dan
biologi
biologi
udara
udara
DEFINITION AND BOUNDING
DEFINITION AND BOUNDING
Alam bidang Lingkungan: Alam bidang Lingkungan:
Penentuan apakah suatu masalah lingkungan akan menjadi Penentuan apakah suatu masalah lingkungan akan menjadi
lebih “baik” atau menjadi lebih “buruk” ; maka INDEKS
lebih “baik” atau menjadi lebih “buruk” ; maka INDEKS
meme
memegang peranan komunikasi ygang peranan komunikasi yang sangat pentingang sangat penting
INDEKS
INDEKS ………
……… Untuk
Untuk menyederhanakan
menyederhanakan
INDEKS atau INDIKAT
INDEKS atau INDIKATOR : Sarana yOR : Sarana yang disarankan untukang disarankan untuk mere
mereduksi banyak datduksi banyak data dan informasi hingga menjadi bentuka dan informasi hingga menjadi bentuk yang paling sederhana , namun makna esensinya masih tetap yang paling sederhana , namun makna esensinya masih tetap ada.
PERANAN INDEKS
PERANAN INDEKS
Dalam Proses Pemantauan Lingkungan diperlukan dan Dalam Proses Pemantauan Lingkungan diperlukan dan digunakan DATA dan INFORMASI
digunakan DATA dan INFORMASI
Data dan Informasi ini harus dapat diterjemahkan menjadi Data dan Informasi ini harus dapat diterjemahkan menjadi bentuk yang mudah dipahami maknanya
bentuk yang mudah dipahami maknanya
INDEKS LINGKUNGAN dapat dipakai untuk: INDEKS LINGKUNGAN dapat dipakai untuk: 1.
1. MeMeluklukisiskakan trn trenend / d / kekececendenderurungngan an kukualalitaitas ls lingingkukungangann 2.
2. MeMenenegagaskskan aan adadanynya koa kondndisisi dai dan man masasalalah lih lingngkukungnganan yang signifikan
yang signifikan 3.
3. PrPrososes es pepengnggugunanaan an dadata ta teteknknis is dadalalam m pepengngamambibilalann keputusan oleh
keputusan oleh POLICY MAKERPOLICY MAKER ..
Dalam proses penyederhanaan DATA dan INFORMASI Dalam proses penyederhanaan DATA dan INFORMASI
inilah diperlukan konsep tentang “INDEKS
inilah diperlukan konsep tentang “INDEKS
LINGKUNGAN”
LINGKUNGAN”
PENTINGNYA INDEKS LINGKUNGAN
PENTINGNYA INDEKS LINGKUNGAN
Empat
Empat peranan penting peranan penting Indeks LIndeks Lingkungan:ingkungan: 1.
1. MMemembabantntu du dalalam am peperrumumususan kan keebibijajakkanan 2.
2. SaSararana una untntuk muk menengegevavaluluasasi efi efekektitivivitatas prs progograramm lingkungan
lingkungan 3.
3. MeMemmbabantntu dau dalalam mm menendidisasain pin prrogograram lm liningkgkunungagann 4.
4. MeMempmperermmudaudah h kokommuniunikakasi si dedengngan an pubpublik lik sesehubhubungunganan dengan kondisi lingkungan
dengan kondisi lingkungan
Enam macam penggunaan Indeks Lingkungan: Enam macam penggunaan Indeks Lingkungan: 1
1.. AAllookkaassi i ssuummbbeerrddaayyaa 2.
2. PePenynyususununan an ururututanan/ / peperiringngkakat t lolokakasisiononalal 3
3.. PPeennggaamm,,aannaan bn baakku mu muuttuu 4
4.. TTrreennd d aannaallyyssiiss 5
5.. IInnffoorrmmaassi pi puubblliikk 6
BAHASA INDEKS
BAHASA INDEKS
Dalam Konteks Matematika:
Dalam Konteks Matematika: VVARIABEL, nilainya beragamARIABEL, nilainya beragam Dalam Profesi Lingkungan:
Dalam Profesi Lingkungan: P
PARAMETER = ARAMETER = Environmental variable,Environmental variable,
menyatakan kualitas lingkungan yang diukur menyatakan kualitas lingkungan yang diukur
INDEKS LINGKUNGAN: INDEKS LINGKUNGAN:
Kadangkala melibatkan variabel polut
Kadangkala melibatkan variabel polutan yang mencerminkanan yang mencerminkan jumlah polutan yang
jumlah polutan yang dilepaskan ke dalam lingkungan, dandilepaskan ke dalam lingkungan, dan tidak melibatkan kuantitas polutan yan
tidak melibatkan kuantitas polutan yang sebenarnya ada dig sebenarnya ada di dalam lingkungan
dalam lingkungan V
Variabel Polutan: Kuantitas fisik, KImia atariabel Polutan: Kuantitas fisik, KImia atau biologi yangau biologi yang dimaksudkan s
dimaksudkan sebagai ukuran ebagai ukuran pencemaran pencemaran lingkunganlingkungan
Misalnya: Konsentrasi SO2 dalam atmosfer Misalnya: Konsentrasi SO2 dalam atmosfer
VARIABEL POLUTAN
Variabel sumber polutan: Tidak dapat mencerminkan kondisi lingkungan yang sebenarnya
Variabel Polutan mencakup makna: 1. Variabel mutu lingkungan 2. Variabel sumber polutan
Variabel polutan mutu lingkungan:
Menyatakan Keadaan Lingkungan ; mengukur kondisi ambien lingkungan yang aktual
INDIKATOR LINGKUNGAN
Indikator Lingkungan merupakan Kuantitas tunggal yang diturunkan dari satu variabel polutan dan dipakai untuk mencerminkan (mempresentasikan) beberapa atribut lingkungan.
Misalnya:
Indikator taraf pencemaran SO2 = banyaknya hari dimana konsentrasi SO2 atmosfer melampaui baku mutu
Beberapa indikator yang disajikan secara bersamaan untuk memberikan gambaran tentang kondisi lingkungan, disebut:
PROFIL KUALITAS LINGKUNGAN
Indikator lingkungan dapat disajikan secara individual atau diagregasikan secara matematik, membentuk suatu INDEKS LINGKUNGAN
PROFIL KUALITAS LINGKUNGAN
Contoh: ENVIRONMENTAL QUALITY PROFILE (1976) Oleh: EPA SEATLE REGIONAL OFFICE
Untuk melaporkan pelanggaran mutu udara digunakan dua indikator:
1. Banyaknya hari selama mana baku mutu udara ambient terlampaui
2. Keparahan taraf pelanggaran baku mutu
Untuk melaporkan pelanggaran mutu air digunakan dua indikator:
1. Panjang sungai yang tidak memenuhi baku mutu ambient 2. Keparahan pelanggaran baku mutu
INDIKATOR KUALITAS UDARA
1. BAKU MUTU PRIMER:
Ditetapkan pada taraf yang dirancang untuk melindungi public health
2. BAKU MUTU SEKUNDER:
Ditetapkan untuk melindungi efek polusi udara yang tidak berkaitan dengan kesehatan
Enam Macam Polutan Penting: 1. Karbon Monoksida 2. Nitrogen Oxides 3. Hidrokarbon 4. Oksidan Fotokimia 5. Partikulat 6. Sulfur Oksida
KARBON MONOKSIDA: CO
Tidak berwarna, tidak berbau
Hasil pembakaran yang terjadi secara tidak lengkap Misalnya pembakaran bahan bakar dalam mesin
CO diikat oleh haemoglobin, sehingga mengganggu kemampuan Hb darah untuk mengikat oksigen.
Akibatnya akan mengganggu suplai oksigen ke dalam otak Gangguan fungsi mental
Gangguan persepsi visual Gangguan Alertness
Gangguan fungsi jantung:
Memperlemah kontraksi jantung sehingga suplai darah ke seluruh tubuh berkurang, sehingga kapasitas kerja menurun
. Daily Chemical Transformations Occurring in the Formation of Photochemical Smog
NITROGEN OXIDES: NOx
Berasal dari proses pembakaran suhu tinggi , industri kimia
Dapat mengganggu kesehatan dan kapasitas kerja
Oksida nitrogen bersama dengan hidrokarbon, melalui reaksi katalisis cahaya matahari, menjadi oksidan fotokimia, menjadi SMOG
Mengganggu pernafasan dan iritasi mata
Chemical Transformations of Nitrogen Oxides in the
Troposphere
HIDROKARBON
CH: Alkana, Alkena, Alkina
Sumber: Mesin kendaraan bermotor
Bagaimana perilaku partikulat hidrokarbon di udara? …..
Pembentukan Kabut Fotokimia:
………
Polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs), also known as poly-aromatic hydrocarbons or polynuclear poly-aromatic hydrocarbons, are
potent atmospheric pollutants that consist of fused aromatic rings and do not contain heteroatoms or carry substituents.
Naphthalene is the simplest example of a PAH. PAHs occur in oil, coal, and tar deposits, and are produced as byproducts of fuel burning (whether fossil fuel or biomass). As a pollutant, they are of
concern because some compounds have been identified as carcinogenic, mutagenic, and teratogenic.
PAHs are also found in cooked foods. Studies have shown that high levels of PAHs are found, for example, in meat cooked at high temperatures such as grilling or barbecuing, and in smoked fish.
OKSIDAN FOTOKIMIA = Kabut Fotokimia
Muncul dari hasil serangkaian reaksi kimia atmosfer yang dimulai bila hidrokarbon bersama dengan oksida nitrogen terkena cahaya matahari
Senyawa yang terlibat: Ozon, Peroksi-asil-nitrat (PAN), Form-aldehide, Nitrogen peroksida, Peroksida organik
Oksidator fotokimia: Gangguan mata
Fungsi paru-
paru ……….. Asma
Photochemical smog is a unique type of air pollution which is
caused by reactions between sunlight and pollutants like
hydrocarbons and nitrogen dioxide.
Although photochemical smog is often invisible, it can be
extremely harmful, leading to irritations of the respiratory
tract and eyes.
In regions of the world with high concentrations of
photochemical smog, elevated rates of death and respiratory
illnesses have been observed.
Sumber:
THE MAIN COMPONENTS OF PHOTOCHEMICAL SMOG FORMATION
SULFUR OKSIDA: SOx
Dapat bereaksi dengan air menjadi Sulfit dan Sulfat
SO2 + H2O --- H2SO3
SO3 + H2O --- H2SO4
Gangguan kesehatan dan gangguan material (korosi) Limbah pembakaran minyak dan batubara
The principal approaches to controlling SOx emissions include use of low-sulfur fuel; reduction or Sulfur Oxides:
Pollution Prevention and Control removal of sulfur in the feed; use of appropriate combustion technologies; and emissions control technologies such as sorbent injection and flue gas desulfurization
(FGD).
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:sgpFPol2unEJ: www.ifc.org/ifcext/enviro.nsf/
. Photolysis of sulphuric acid as the source of sulphur oxides in the mesosphere of Venus
Xi Zhang, Mao-Chang Liang, Franck Montmessin, Jean-Loup Bertaux, Christopher Parkinson, and Yuk L. Yung. Nature Geoscience Year published:
FUNGSI KERUSAKAN
Fungsi matematik:
Fungsi yang menyatakan hubungan antara variabel polutan dengan efeknya terhadap manusia dan lingkungan hidupnya
Fungsi ini penting untuk mendisain indikator pencemaran lingkungan
Penyusunan Indeks Pencemaran / Kualitas Lingkungan:
Dari hubungan antara pencemar terukur dengan “Estimated
Death Rate”: DAMAGE FUNCTION
DOSE-EFFECT-FUNCTION
Persamaan yg menghubungkan pencemar dengan dampaknya terhadap organisme atau kualitas lingkungan
FUNGSI KERUSAKAN
Ekspresi kuantitatif tentang hubungan antara keberadaan suatu polutan dengan tingkat dampak yang ditimbulkannya pada populasi target (sasaran)
Kerusakan BIOFISIK: Fungsi kerusakan fisik atau biologis
Kerusakan ekonomi: Fungsi kerusakan ekonomi, berdimensi moneter, Menyatakan korelasi antara kerusakan ekonomi dengan taraf polutan ambien
Dalam mempresentasikan fungsi kerusakan harus sejelas mungkin:
Polutan apa Dosisnya berapa
Dampaknya bagaimana Populasi sasarannya
FUNGSI KERUSAKAN: TEORITIS
Fungsi kerusakan: Harus mencerminkan fenomena ambang Fenomena ambang: Ada nilai ambang minimal,
di bawah mana tidak terjadi kerusakan
di atas nilai ambang akan terjadi peningkatan kerusakan secara cepat bila polutan bertambah
Dampak .
Ambang
Polutan
TLV: Threshold Limiting Value; merupakan konsep adaptasi Kecenderungan organisme untuk mengembangkan toleransi terhadap konsentrasi rendah bahan toksik
Dampak . Jenuh Linear Ambang Polutan
STRUKTUR INDEKS LINGKUNGAN
Tujuan Indeks adalah untuk menyederhanakan
Dua macam bentuk Indeks Lingkungan:
1. ANGKA INDEKS: nilainya meningkat sejalan dengan peningkatan pencemaran lingkungan; Indeks
Pencemaran Lingkungan; Increasing scale
2. ANGKA INDEKS : Nilainya menurun apabila
pencemaran lingkungan meningkat; Indeks Kualitas Lingkungan; Decreasing scale
STRUKTUR MATEMATIKA INDEKS
Perhitungan indeks lingkungan terdiri atas dua tahap:
1. Perhitungan sub-indeks untuk peubah-peubah polutan yang digunakan dalam indeks
2. Agregasi sub-indeks menjadi indeks
Agregasi sub-indeks:
I = g (I1, I2, ……… In); n = 1 –
I Misalnya: ada sebanyak i variabel polutan :Xi = nilai untuk variabel polutan ke i Sub indeks ke-i : Ii = f(Xi)
Subindeks menyatakan karakteristik lingkungan dari peubah polutan tertentu
AGREGASI SUB-INDEKS:
1. Summation 2. Multiplication
3. Maximization, sub-indeks maksimum yang dipakai
Pengukuran Lingkungan
Peubah Polutan: X1
AGREGASI:
I = g(I1,I2,…In)
Peubah Polutan: X2 Peubah Polutan: Xn Subindeks 1 I1 = f(X1) Subindeks 2 I2 = f(X2) Subindeks n In = f(Xn) INDEKS I
MACAM INDEKS
INDEKS ABSOLUT:
Fungsi hubungan antara variabel polutan dengan indeks lingkungan ditetapkan (telah diketahui)
INDEKS RELATIF:
Indeks tidak hanya tergantung pada sesuatu observasi (variabel) tertentu, tetapi juga tergantung pada banyak observasi (variabel) lainnya
SUB-INDEKS
FUNGSI LINEAR:
I =
α X ……… I : subindeks
X : Variabel polutanα
: KonstanteNON-LINEAR (segmented) FUNCTION: Power function
Logarithm function Exponential function Asymptotic function, etc.
SEGMENTED LINEAR FUNCTION: Threshold level
AGREGASI SUB-INDEKS
1. ADDITIVE FORM: Linear-sum Unweighted Linear-sum Weighted 3. ROOT-MEAN-SQUARE 4. MAXIMUM OPERATOR:I = Max (I1, I2, I3, ……… In)
5. Multiplicative form
Unweighted
: I = ∏ Ii
Weighted : I =
∏
Iiwi 2. ROOT-SUM-POWERANALISIS SAMPEL UDARA /
LABORATORIUM UDARA
ANALISIS DATA KUALITAS UDARA
INTERPRETASI TENTANG
DATA KUALITAS UDARA
LATAR BELAKANG
1 Udara sangat penting bagi kehidupan manusia
2 Akti vitas man usia dapat men gakib atk an pengotoran u dara, sehingga dapat mengubah komposis i udara dan
berlanjut terhadap pencemaran udara ambien
3 Perlu adanya pengendalian dampak pencemaran ku alitas udara
LANDASAN HUKUM
1 UU no 23/1997 tentang Pengelolaan Lingk Hidup
2 PP no 41/1999 tentang Baku Mutu Udara Ambi en Nasion al
3 KepMenLH no 50/1996 tentang B aku Tingkat Kebauan
4 Surat Keputusan Gub. ttg Baku Mutu Udara Ambi en
PENDAHULUAN
KEBIJAKSANAA N PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
1 Kebijaksanaan Nasional
2 Kebijakan Regional (Provinsi)
3 Kebijaksanaan Daerah (Kabupaten, Kota) 4 Kebijakan masing -masing Pemrakarsa
Kegiatan
MAKSUD & TUJUAN
PENGENDALIAN DAMPAK PADA KUALITAS UDARA
1 Mencegah dan menangani terjadinya dampak terhadap pencemaran udara 2. Mengevaluasi pengelolaan yang
UDARA
Komponen lingkungan hidup yg penting bagi manusia berbentuk gas. Gas tersebut meyelubugi bumi dengan komposisi N2 (78%), O2 (20,9%), dan sisanya terdiri dari gas-gas Ar, CO2, Ne, He, CH4, Kr, Ze, NO2, dan O3
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP
Upaya secara terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan, dan
pengembangan lingkungan hidup
KONSEP & DEFINISI
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Upaya pengukuran, pengamatan dan pengumpulan informasi terhadap komponen lingkungan secara berulang-ulang pada selang waktu dan lokasi tertentu. Pemantauan juga digunakan sbg alat evaluasi terhadap pengelolaan
PEMANTAUAN KUALITAS UDARA
AMBIEN
Kegiatan monitoring terhadap kualitas udara ambien dengan cara penentuan lokasi, pengambilan, pengukuran, dan analisis sampel serta analisis data kualitas udara
PENCEMARAN UDARA
Had ir nya k on tami nan d i d al am u dar a s eper ti : gas, k abut , b us a, deb u, bau
-bauan, asap, uap dalam kuantitas
tertentu yang dapat menimbulkan
gangguan terhadap kehidupan
man usi a d an mak hl uk h idup l ai nnya. Den gan k at a l ai n k ual it as u dar a t el ah melampaui baku mutu kualitas udara
PENURUNAN KUALITAS
UDARA
Kualitas udara menurun, namun
masih memenuhi peruntukan dan
belum sampai pada tingkat
t er cem ar at au m as ih d i b aw ah b ak u mutu peruntukan udara
KONSEP & DEFINISI
PENGENDALIAN PENCEMARAN
UDARA
Upaya pengelolaan pencemaran udara
melalui upaya pencegahan dan
p en an ganan p en cem ar an u dar a s er ta pemantauan lingkungan udara
BAKU MUTU UDARA AMBIEN
Uk ur an bat as at au kadar zat , ener gi, dan / atau komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan / atauunsur pencemar yang ditenggang
SUMBER STASIONER
1 Industri2 Pem an gk it t en ag a l is tr ik
3 Permukiman / rumah tangga
4 Letusan gunung berapi
5 Pembakaran sampah
SUMBER BERGERAK
1 Transpo rtasi d arat2 Transpo rtasi laut 3 Transportasi udara
SUMBER, JENIS,
DAN SIFAT
SIFAT BAHAN PENCEMAR UDARA
1 Parti kel : asap (fume), kabut (mist ), debu(dust), dan aeros ol
2 Gas / senyawa kimia : SO2, NO2, CO, HC, H2S, NH3, dsb .
DAMPAK TERHADAP MANUSIA
Meliputi aspek kesehatan, kenyamanan, keselamatan, perekonomian, dan estetika CO2 : batuk, iritasi mata
CO : kelelahan,pusing,celaka SO2 :nafas, kepala, dada O3 : steril
HC : karsiogenik
DAMPAK TERHADAP HEWAN &
TUMBUHAN
Lambatnya pertumbuhan, sakit, dan
kematian akibat terganggunya proses
fotosintesa
Keracunan pada hewan, sakit, dan
mati
DAMPAK
PENCEMARAN UDARA
DAMPAK TERHADAP IKLIM
Gas-gas pencemar dapat merubah
struktur
awan,
perubahan
temperatur, dan proses presipitasi
DAMPAK TERHADAP BENDA
Gas-gas
pencemar
dapat
menyebabkan
karat
/
korosi
pada
metalo,
beton,
batu,
SUMBER LIMBAH KE UDR
PENGELOLAAN
1. Debu proses
2. VOC
3. Emisi gas buang hasil
pembakaran bahan bakar
1.a. Penggunaan alat penangkap debu
1.b. Melokalisir lokasi penghasil debu
2.a. Minimalisasi proses penguapan
2.b. Melokalisir lokasi penghasil VOC
3.a. Penggunaan bahan bakar yang
ramah lingkungan, hemat bhn bakar
3.b. Penanaman pohon
3.c. Adanya ruang terbuka hijau
3.d. Stack yang tinggi dilengkapi filter
3.e. Perawatan mesin-mesin penghasil
emisi gas buang
Kompensasi ke masyarakat sekitar
(Comdev dan CSR)
MENENTUKAN TUJUAN PEMANTAUAN MENENTUKAN PARAMETER YANG DIPANTAU METODA SAMPLING, BAHAN, PERALATAN PELAKSANAAN PEMANTAUAN & PENCATATAN HASIL ANALISIS DATA PELAPORA N PEMILIHAN LOKASI KENDALA KALIBRASI SAMPEL KUALITAS HASIL SDM DURASI
PROSEDUR PERENCANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN
•
Penentuan Lokasi Sampling Udara
•Penentuan Parameter Kualitas Udara
•Penentuan Cara Sampling Udara
•
Penentuan Cara Pengukuran dan Analisis
Sampel Udara
PERTIMBANGAN PENENTUAN LOKASI
•
Lokasi Sumber Emisi Udara
•
Mawar Angin
•
Arah Angin Dominan
•
Lokasi Permukiman
•
Kondisi Iklim
1
Lokasi sampler
diprioritaskan pada arah
angin dominan
2
Jml titik lokasi dengan arah
angin dominan min. 2 titik
dan diutamakan di daerah
sensitif (permukiman, RS,
dan tempat ibadah)
3
Jml titk dgn arah lain 1 ttk
1
Tinggi sampler harus
seragam di seluruh lokasi.
2
Sampler sebaiknya
ditempatkan pada posisi 3
–
5 m di atas tanah.
3
Harus dihindari hambatan
udara dari segala arah.
PEDOMAN PENEMPATAN
SAMPLER
Lokasi sampling harus bebas
dari gangguan kegiatan
masyarakat dengan area kerja
yang cukup luas (14 m
2)
Daerah sekitar lokasi sampling
harus bebas dari cerobong,
knalpot, rokok, dan
PERTIMBANGAN PENENTUAN
PARAMETER KUALITAS UDARA
TERGANTUNG JENIS KEGIATAN
PENIMBUL DAMPAK
PENGAMBILAN SAMPEL GAS
Filter --- Flowmeter Impinger ---Pompa Vacuum UdaraMasukkan 10 ml larutan penyerap H2SO4 0,1 N dalam Impinger dan lakukan sampling selama 1 jam dengan kecepatan udara 1 – 2 liter/menit.
PENGAMBILAN SAMPEL
DEBU
Kertas saring --- Flowmeter ---Pompa Vacuum Udara
METODA UDARA
ANALISIS SAMPEL GAS
PENGUKURAN DEBU
TIMBANG KERTAS SARING AWAL
TIMBANG KERTAS SARING YANG
SUDAH TERTEMPEL DEBU
Parameter Metoda Peralatan
SO2 Pararosanilin Spektrofotometer NO2 Saltzman Spektrofotometer
Total Oksigen (O3) Fenolftalin Spektrofotometer CO NDIR NDIR Analyzer NH3 Indophenol Spektrofotometer
•
Salah satu unsur pemantauan udara ambien adalah pengambilan sampel udara
•Pengambilan sampling dapat dilakukan secara…
• terus-menerus (continuous ) • semi kontinu ( semi-continuous ) • sesaat ( grab sample)
•
Dalam pengukuran kualitas udara dengan menggunakan metode dan
peralatan yang manual, terlebih dahulu dilakukan sampling yang dilanjutkan
dengan analisa di laboratorium
•
Elemen sampling adalah pengumpulan gas
•
Teknik pengumpulan pada kantong udara (reaction vessel atau tube sampler )
•Untuk mengumpulkan gas dari udara ambien diperlukan suatu teknik
pengumpulan dan peralatan tertentu
•
Teknik pengumpulan gas yang umum digunakan untuk menangkap gas di
udara ambien adalah..
• Teknik absorpsi • Teknik adsorpsi • Teknik pendinginan
•
Teknik absorpsi adalah teknik pengumpulan gas berdasarkan kemampuan
gas pencemar bereaksi dengan pereaksi kimia (absorber)
• Pereaksi kimia yang digunakan harus spesifik artinya hanya dapat bereaksi dengan
gas pencemar tertentu yang akan di analisis
• Gas yang dianalisis menggunakan metode colorimetri, selalu menggunakan teknik
absorpsi untuk mengumpulkan contoh gas, misalnya pengukuran gas SO2 dengan metode pararosaniline.
•
Teknik adsorpsi adalah teknik pengumpulan gas berdasarkan kemampuan
gas teradsorpsi pada permukaan padat adsorbent (karbon aktif atau
aluminium oksida
• Teknik adsorbsi digunakan untuk GAS-GAS HIDROKARBON karena mudah terserap
dalam permukaan karbon aktif
•
Teknik pendinginan yaitu teknik sampling dengan cara membekukan gas
pada titik bekunya
Sedangkan..
•
Teknik pengumpulan contoh dengan kantong udara adalah teknik
pengumpulan yang sering digunakan untuk gas pencemar yang tidak
memerlukan pemekatan contoh udara
•
Alat-alat apakah yang biasanya digunakan untuk mengumpulkan
gas: Peralatan pengambilan contoh udara yang pada umumnya
terdiri dari collector , flowmeter dan pompa vacuum
•
KOLEKTOR berfungsi untuk mengumpulkan gas yang tertangkap,
dapat berupa impinger , fritted bubbler atau tube adsorber
•
FLOWMETER berfungsi untuk mengetahui volume udara ambien yang
terkumpul, bisa berupa dry gas meter , wet gas meter atau rotameter
•
POMPA VACUUM digunakan untuk menghisap udara ke dalam
collector
•
Kesalahan yang harus dihindari adalah kebocoran dari sistem
METODE ANALISIS GAS
•
SNI 19-7119.7-2005
•
Udara ambien
uji kadar sulfur dioksida (SO2) dengan metode
pararosanilin menggunakan spektrofotometer
•
SO2
TCM (Tetrakloromerkurat) 0,04 M
•
SNI 19-7119.2-2005
•
Udara ambien - Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen dioksida (NO2)
dengan metode Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer
•
NO2
Griess Saltzman
•
SNI 19-7119.8-2005 (Oksidan NBKI - Ambien)
METODE ANALISIS PARTIKULAT
•
SNI 19-7119.3-2005
•
Udara ambien
uji partikel tersuspensi total menggunakan
peralatan high volume air sampler (HVAS) dengan metode
gravimetri
PARTIKULAT
TSP: Total Suspended Particulate
Adalah total masa partikulat cair dan padatan yang ada di udara , seperti Jelaga, Asap, Debu, Mist dan Spray.
Berasal dari proses pembakaran
Konsentrasinya: 0.1
–
10 µParticulates
–
also known as particulate matter (PM),
suspended particulate matter (SPM), fine particles,
and soot
–
are tiny subdivisions of solid matter
suspended in a gas or liquid. In contrast, aerosol
refers to particles and/or liquid droplets and the gas
together. Sources of particulate matter can be man
made or natural. Air pollution and water pollution can
take the form of solid particulate matter, or be
dissolved.
Salt is an example of a dissolved contaminant in water,
while sand is generally a solid particulate.
➢
CELLULOSE ESTER : ASBESTOS COUNTING, PARTICULATE
JENIS MEDI FILTER P PER D N KEGUN NNY
SIZING, METALIC FUME, ACID MIST
➢
FIBER GLASS : TOTAL PARTICULATE, OIL MIST, COAL TAR
PITCH VOLATILE
➢
PAPER : TOTAL PARTICULATE, METAL, PESTICIDE
➢
POLYCARBONATE : TOTAL PARTICULATE, CRYSTALINE
SILICA
➢
POLIVINIL CHLORIDA : TOTAL PARTICULATE, CRYSTALINE
SILICA, OIL MIST
➢
SILVER : TOTAL PARTICULATE, COAL TAR PITCH VOLATILE
•
Prinsip
•
Udara dihisap melalui filter di dalam shelter dengan
menggunakan pompa vakum laju alir tinggi sehingga
partikel terkumpul di permukaan filter.
•
Jumlah partikel yang terakumulasi dalam filter selama
periode waktu tertentu dianalisa secara gravimetri.
Laju alir di pantau saat periode pengujian.
•