• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada Agustus 2015 di Kota Bekasi terjadi inflasi sebesar 0,82 persen dengan Indeks Harga Konsumen

(IHK) sebesar 119,82. Dari 7 kota IHK di Jawa Barat, tercatat 6 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi 0,82 persen dengan IHK 119,82 sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Tasikmalaya 0,37 persen dengan IHK 119,23. Deflasi terjadi di Kota Cirebon 0,06 dengan IHK 118,62.

 Inflasi di Kota Bekasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks di

6 kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 2,91 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,40 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahar bakar 0,09 persen; kelompok kesehatan 0,09 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,05 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,59 persen.

 Kelompok bahan makanan mengalami inflasi tertinggi sebesar 2,91 persen. Sub kelompok yang menjadi

penyumbang inflasi tertinggi adalah sub kelompok sayur-sayuran sebesar 10,59 persen, yang disebabkan karena kenaikan harga beberapa komoditi sayur-sayuran.

Laju inflasi tahun kalender 2015 “year to date” Kota Bekasi sebesar 1,98 persen dan laju inflasi tahun ke

tahun “year on year” (Agustus 2015 terhadap Agustus 2014) sebesar 6,60 persen.

 Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat Agustus 2015, tercatat 6 kota mengalami inflasi dan 1 kota

mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,82 persen dengan IHK 119,82. Berturut-turut diikuti Kota Sukabumi inflasi 0,64 persen dengan IHK 121,20; Kota Bogor inflasi 0,58 persen dengan IHK 121,25; Kota Bandung inflasi 0,49 persen dengan IHK 120,62; Kota Depok inflasi 0,49 persen dengan IHK 120,47; dan terendah Kota Tasikmalaya inflasi 0,37 persen dengan IHK 119,23. Kota Cirebon mengalami deflasi 0,06 dengan IHK 118,62.

No. 01/09/Th. XVII, 1 September 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

AGUSTUS 2015 INFLASI 0,82 PERSEN

(2)

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Bekasi pada Agustus 2015 terjadi inflasi 0,82 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 118,84 pada Juli 2015 menjadi 119,82 pada Agustus 2015. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 1,98 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2015 terhadap Agustus 2014) sebesar 6,60 persen.

Pada Grafik 1 di bawah ini terlihat pergerakan inflasi selama dua belas bulan terakhir dari Agustus 2014 sampai dengan Agustus 2015.

Grafik 1

Perkembangan Inflasi Kota Bekasi

Inflasi di Kota Bekasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 6 indeks di kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan 2,91 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,40 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,09 persen ; kelompok kesehatan 0,09 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,05 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,59 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga secara signifikan dan mempengaruhi inflasi bulan ini adalah: daging ayam ras, beras, tarip jalan tol, cabai rawit, mie, telur ayam ras, daun singkong, jeruk, sawi hijau dan ketimun. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada Agustus 2015 antara lain: bawang merah, minyak goreng, emas perhiasan, tomat sayur, tauge/kecambah, bawang putih, daging ayam kampung, melon, kelapa dan bandeng/bolu.

(3)

Grafik 2

Andil Inflasi/Deflasi Barang & Jasa Agustus 2015 (persen)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Bekasi Agustus 2015, Tahun Kalender 2015, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Juli

2015 IHK Agustus 2015 Inflasi Agustus 20151) Laju Inflasi Tahun Kalender 20152) Inflasi Tahun ke Tahun 3) Andil Inflasi/Deflasi Agustus 2015 (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U m u m (Headline) 118,84 119,82 0,82 1,98 6,60 1 Bahan Makanan 128,71 132,46 2,91 5,93 11,16 0,6204

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115,85 116,31 0,40 2,76 4,83 0,0681 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 115,47 115,57 0,09 1,35 5,01 0,0217

4 Sandang 107,43 107,23 -0,19 3,12 3,71 -0,0085

5 Kesehatan 110,29 110,39 0,09 0,77 2,21 0,0036

6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 112,62 112,68 0,05 -0,27 0,34 0,0048 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 124,09 124,82 0,59 -1,04 10,16 0,1141

1)

Persentase perubahan IHK Agustus 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya

2)

Persentase perubahan IHK Agustus 2015 terhadap IHK Desember 2014

3)

(4)

Besarnya andil inflasi per kelompok pengeluaran pada Agustus 2015 terlihat pula pada Grafik 3. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Agustus 2015, yaitu: kelompok bahan makanan 0,6204, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0681 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,0217 ; kelompok sandang -0,0085 persen; kelompok kesehatan 0,0036 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0048; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,1141.

Grafik 3

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Agustus 2015 mengalami inflasi 2,91 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 128,71 pada Juli 2015 menjadi 132,46 pada Agustus 2015.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 7 subkelompok mengalami inflasi, 4 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok sayur-sayuran sebesar 10,59 persen; diikuti subkelompok daging dan hasil-hasilnya inflasi sebesar 6,88 persen; subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 3,77 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok lemak dan minyak sebesar 3,90 persen, diikuti subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 0,76 persen, subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,25 persen dan subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,09 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,6204 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: daging ayam ras sebesar 0,2153; beras sebesar 0,1338; cabai rawit sebesar 0,0925; dan telur ayam ras 0,0366.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada Agustus 2015 mengalami inflasi 0,40 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,85 pada Juli 2015 menjadi 116,31 pada Agustus 2015.

Dari 3 subkelompok pada kelompok ini, di bulan Agustus 2015 mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada Subkelompok makanan jadi sebesar 0,50 persen diikuti subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,37 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak mengalami perubahan.

Kelompok ini pada Agustus 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0681persen. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Agustus 2015 mengalami inflasi 0,09 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,47 pada Juli 2015 menjadi 115,57 pada Agustus 2015.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini semua subkelompok mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,25 persen; diikuti subkelompok biaya tempat tinggal dan subkelompok bahan bakar, penerangan dan air masing-masing 0,07 persen dan yang terendah subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,03 persen.

(6)

4. S a n d a n g

Kelompok Sandang pada Agustus 2015 mengalami deflasi 0,19 persen atau terjadi penurunan indeks dari 107,43 pada Juli 2015 menjadi 107,23 pada Agustus 2015.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok sandang pada bulan ini 3 subkelompok mengalami inflasi dan 1 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok sandang anak-anak mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,25 persen, diikuti subkelompok sandang wanita sebesar 0,07 persen, dan subkelompok laki-laki sebesar 0,06 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,82 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar -0,0085 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok Kesehatan pada Agustus 2015 mengalami inflasi sebesar 0,09 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 110,29 pada Juli 2015 menjadi 110,39 pada Agustus 2015.

Pada Agustus 2015 dari 4 subkelompok dalam kelompok ini yang mengalami inflasi ada 3 subkelompok dan 1 subkelompok tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu: subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,17 persen, subkelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,14 persen dan subkelompok obat-obatan sebesar 0,04 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan tidak mengalami perubahan harga.

Kelompok ini pada Agustus 2015 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,0036 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Agustus 2015 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 112,62 pada Juli 2015 menjadi 112,68 pada Agustus 2015.

Pada Agustus 2015 dari 5 subkelompok dalam kelompok ini yang mengalami inflasi ada 2 subkelompok dan 3 subkelompok tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu: subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,25 persen dan subkelompok rekreasi sebesar 0,10 persen. Sedangkan subkelompok pendidikan; subkelompok kursus-kursus/pelatihan; dan subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan harga.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Agustus 2015 memberikan sumbangan inflasi yaitu 0,0048 persen. 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan pada Agustus 2015 mengalami inflasi 0,59 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,09 pada Juli 2015 menjadi 124,82 pada Agustus 2015.

Pada Agustus 2015 dari 4 subkelompok dalam kelompok ini yang mengalami inflasi ada 2 subkelompok dan 2 subkelompok tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok transpor 0,03 dan subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 5,90 persen

Subkelompok komunikasi dan pengiriman; dan subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan harga atau relatif stabil.

(7)

PERBANDINGAN ANTARKOTA

Pada Agustus 2015, dari 7 (tujuh) kota di Jawa Barat, IHK gabungan Jawa Barat adalah 120,30 dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,58 persen. Laju inflasi tahun kalender 2015 untuk Kota Bekasi sebesar 1,98 persen, Jawa Barat sebesar 2,11 persen, dan Nasional sebesar 2,29 persen. Sedangkan laju inflasi Year on Year selama dua belas bulan terakhir (Agustus 2015 terhadap Agustus 2014) untuk Kota Bekasi sebesar 6,60 persen, Jawa Barat 6,57 persen, dan Nasional 7,18 persen.

Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat Juli 2015, tercatat 6 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,82 persen dengan IHK 119,82. Berturut-turut diikuti Kota Sukabumi inflasi 0,64 persen dengan IHK 121,20; Kota Bogor inflasi 0,58 persen dengan IHK 121,25; Kota Bandung inflasi 0,49 persen dengan IHK 120,62; Kota Depok inflasi 0,49 persen dengan IHK 120,47 dan Kota Tasikmalaya 0,37 persen dengan IHK 119,23. Kota Cirebon mengalami deflasi sebesar 0,06 persen dengan IHK 118,62.

Tabel 2

Perbandingan Indeks dan Inflasi Agustus 2015

Kota-Kota di Propinsi Jawa Barat dengan Jawa Barat dan Nasional (2012=100) K O T A Agustus 2015 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. BOGOR 121,25 0,58 2. SUKABUMI 121,20 0,64 3. BANDUNG 120,62 0,49 4. CIREBON 118,62 -0,06 5. BEKASI 119,82 0,82 6. DEPOK 120,47 0,49 7. TASIKMALAYA 119,23 0,37 JAWA BARAT 120,30 0,58 NASIONAL 121,73 0,39

(8)

Tabel 3. IHK Kota Bekasi Bulan Agustus 2015 serta Perubahannya, Menurut Kelompok/Sub Kelompok (IHK 2012=100)

No. Kelompok/Sub kelompok Agustus IHK

2015 % perub thd Juli 2015 Tahun Kalender Y o Y IHK Agustus 2014 [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] U M U M / T O T A L 119,82 0,82 1,98 6,60 112,40 I. BAHAN MAKANAN 132,46 2,91 5,93 11,16 119,16

1 Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 117,30 3,77 0,98 10,31 106,34

2 Daging dan Hasil-hasilnya 136,29 6,88 19,19 13,72 119,85

3 Ikan Segar 141,94 1,66 9,08 9,48 129,65

4 Ikan Diawetkan 136,44 -0,25 3,38 4,10 131,07

5 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 122,20 1,60 4,53 5,92 115,37

6 Sayur-sayuran 146,73 10,59 10,63 14,22 128,46

7 Kacang - kacangan 118,06 -0,09 -1,44 -0,84 119,06

8 Buah - buahan 146,13 1,30 6,18 7,22 136,29

9 Bumbu - bumbuan 157,91 -0,76 -1,05 39,03 113,58

10 Lemak dan Minyak 105,34 -3,90 -2,50 -3,04 108,64

11 Bahan Makanan Lainnya 123,79 0,51 6,63 10,92 111,60

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 116,31 0,40 2,76 4,83 110,95

1 Makanan Jadi 117,74 0,50 3,07 5,81 111,27

2 Minuman yang Tidak Beralkohol 106,40 0,37 3,01 3,55 102,75

3 Tembakau dan Minuman Beralkohol 122,38 0,00 1,31 2,40 119,51

III. PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 115,57 0,09 1,35 5,01 110,06

1 Biaya Tempat Tinggal 106,80 0,07 0,28 0,56 106,20

2 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 150,05 0,07 4,80 21,20 123,80

3 Perlengkapan Rumahtangga 107,83 0,25 -0,05 0,53 107,26 4 Penyelenggaraan Rumahtangga 111,09 0,03 0,55 1,25 109,72 IV. SANDANG 107,23 -0,19 3,12 3,71 103,39 1 Sandang Laki-laki 108,48 0,06 1,41 2,15 106,20 2 Sandang Wanita 114,28 0,07 3,41 4,03 109,85 3 Sandang Anak-anak 108,86 0,25 1,71 3,24 105,44

4 Barang Pribadi dan Sandang Lain 101,12 -0,82 5,29 5,14 96,18

V. KESEHATAN 110,39 0,09 0,77 2,21 108,00

1 Jasa Kesehatan 106,69 0,00 0,01 1,68 104,93

2 Obat-obatan 102,75 0,04 0,55 0,98 101,75

3 Jasa Perawatan Jasmani 118,29 0,14 0,14 4,89 112,77

4 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 115,13 0,17 1,58 2,62 112,19

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 112,68 0,05 -0,27 0,34 112,30

1 Pendidikan 123,67 0,00 0,00 0,60 122,93

2 Kursus-kursus / Pelatihan 109,69 0,00 0,03 5,81 103,67

3 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 106,88 0,25 1,75 1,98 104,80

4 Rekreasi 98,61 0,10 -1,46 -1,86 100,48

5 Olahraga 105,72 0,00 0,04 0,04 105,68

VII. TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 124,82 0,59 -1,04 10,16 113,31

1 Transpor 141,46 0,03 -1,75 15,83 122,13

2 Komunikasi Dan Pengiriman 99,94 0,00 0,00 -0,34 100,28

3 Sarana dan Penunjang Transpor 107,34 5,90 1,02 2,31 104,92

(9)

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BEKASI

Jl. Rawa Tembaga I No. 06 Bekasi 17141 Telp/Fax: (021) 88953987, 8842757.

e-mail: bps3275@bps.go.id website : http://bekasikota.bps.go.id

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Slamet Waluyo, S.Si, M.Si Kepala Badan Pusat Statistik Kota Bekasi .

Gambar

Grafik 4. Perbandingan IHK di Tujuh Kota di Jawa Barat Agustus 2015
Tabel 3. IHK Kota Bekasi Bulan Agustus 2015 serta Perubahannya, Menurut Kelompok/Sub Kelompok  (IHK 2012=100)

Referensi

Dokumen terkait

Menindaklanjuti dan mendukung program pengabdian tahun pelaksanaan 2019 yang sudah dilaksanakan bahwa teknologi dapat digunakan sebagai salah satu media atau sarana

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka Majelis Hakim pada persidangan

Setelah lolos seleksi dan lulus Program Beasiswa Spesialis Keahlian Museum yang diselenggarakan oleh Direktorat Museum, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala,

Hasil penelitian ini meliputi: (1) unsur pembangun novel Ibu karya Poerwadhie Atmodihardjo meliputi: (a) tema: kasih sayang seorang Ibu terhadap anaknya dan ketabahan dalam

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAITb. TOTAL LABA (RUGI)

Penyusunan laporan ini selain untuk menginformasikan mengenai proses dan hasil pencapaian tujuan serta sasaran, jua menjelaskan tingkat keberhasilan atau kegagalan

Rantai pasar IV memperlihatkan bahwa margin pemasaran cabai rawit yang diperoleh distributor luar Maluku untuk kedua komoditi lebih rendah dibandingkan margin

1) Modernisasi pesantren bagi Abdurrahman Wahid adalah proses dinamisasi: penggalakan nilai-nilai hidup positif tradisi-tradisi pesantren dan penggunaan nilai-nilai baru