• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM MELTI-ATTRIBUTE DECISION MAKING UNTUK MENENTUKAN MULTIPLE INTELLIGENCE PADA PESERTA DIDIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM MELTI-ATTRIBUTE DECISION MAKING UNTUK MENENTUKAN MULTIPLE INTELLIGENCE PADA PESERTA DIDIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM MELTI-ATTRIBUTE

DECISION MAKING UNTUK MENENTUKAN MULTIPLE INTELLIGENCE PADA

PESERTA DIDIK

Moh. Ahsan, Romia Hari Susanti, Riski Nur Istiqomah Dinnullah

Universitas Kanjuruhan Malang

ahsan@unikama.ac.id, Romia_arisandriami@yahoo.com, ky2_zahra@yahoo.com

ABSTRAK. Multiple Intelligence pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecerdasan otak (IQ), kecerdasan emotional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat suatu masalah, lalu menyelesaikan masalah tersebut atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain. Teori kecerdasan majemuk dikemukakan oleh Gardner melalui bukunya yang berjudul Frames of Mind : The Theory of Multiple Intelligence pada tahun 1983. Multi Attribute Decision Making (MADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari MADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut. Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang manajemen informatika yang difokuskan pada penyelesaian maslah menggunakan teknik Multi-Attribute Decision Making (MADM) dengan metode Weighted Product (WP) dalam menentukan Multiple intelligence. Objek pada penelitian ini adalah siswa kelas 3 di SMP N 3 Kepanjen dengan jumlah responden adalah 55 siswa.

Melalui angket indikator yang diberikan kepada peserta didik di SMP 3 Negeri Kepanjen dapat ditentukan Multiple Intelligence pada peserta didik melalui Multi-Attribut Decision Making menggunakan Metode WP (Weighted Product). dan Perhitungan Metode WP (Weighted Product) masih menggunakan skala likert dengan bobot yang ditentukan oleh admin Kata Kunci: Multiple Intelligence; MADM; Weighted Product

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana dalam upaya mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Halimah, dkk., 2007). Terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa diperlukan adanya upaya penyelenggaraan satu sistem pengajaran nasional yang secara sungguh-sungguh berusaha memfungsikan kecerdasan (intelligence) secara optimal baik intellectual/rational intelligence, emotional intelligence, dan spiritual intelligence. Dengan memfungsikan kecerdasan-kecerdasan tersebut secara optimal selama proses pembelajaran, hal tersebut dapat menjadi upaya untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Berdasarkan dengan hal tersebut, kecerdasan peserta didik memiliki pengaruh besar dalam pengembangan potensi diri. Gardner (2003) menyatakan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan memecahkan masalah atau kemampuan berkarya menghasilkan sesuatu yang berharga untuk llingkungan sosial dan budaya. Mustaqim (2004) juga menerangkan bahwa kecerdasan selama ini sering diartikan sebagai kemampuan memahami sesuatu dan kemampuan berpendapat, semakin cerdas seseorang maka semakin cepat memahami suatu permasalahan dan semakin cepat pula mengambil langkah penyelesaian terhadap masalah tersebut. Namun, selama ini masyarakat seringkali menganggap bahwa orang yang cerdas adalah orang yang memiliki kecerdasan yang tingg. Masibanyak orang yang berpendapat bahwa hasil tes IQ dapat menjadi patokan dalam menilai kecerdasan seseorang. Padahal tes IQ ini hanya menekankan pada kecerdasan linguistic dan matematis-logis (akademik) (Hoerr, 2007). Sementara kenyataan yang ada setiap orang memiliki berbagai macam kecerdasan lain selain dua kecerdasan tersebut yang kemudian disebut dengan kecerdasan majemuk atau multiple intelligences.

(2)

Multiple Intelligence pada dasarnya merupakan pengembangan dari kecerdasan otak (IQ), kecerdasan emotional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat suatu masalah, lalu menyelesaikan masalah tersebut atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain. Teori kecerdasan majemuk dikemukakan oleh Gardner melalui bukunya yang berjudul Frames of Mind : The Theory of Multiple Intelligence pada tahun 1983. Pada mulanya Gardner menyatakan ada tujuh jenis kecerdasan sesuai dengan perkembangan penelitian yang dilakukannya, Gardner lalu memasukkan kecerdasan kedelapan, yaitu kecerdasan Naturalis (Widiyati dan Widijati, 2008). Delapan kecerdasan tersebut meliputi Kecerdasan linguistik, Kecerdasan logika-matematika, Kecerdasan intrapersonal, Kecerdasan interpersonal, Kecerdasan musikal, Kecerdasan visual-spasial, Kecerdasan kinestetik, dan Kecerdasan naturalis.

Multiple intelligence dapat ditentukan dengan menggunakan Multi-Attribute Decision Making (MADM). Multi Attribute Decision Making (MADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari MADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan (Henry, 2010).

Multi-Attribute Decision Making (MADM) memiliki 5 metode, antara lain: SAW (Simple Additive Weighting Method), WP (Weighted Product), ELECTRE (ELimination Et Choix TRaduisant la realitE), TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) dan AHP (Analytic Hierarchy Process). Pada penelitian Handayani (2015), digunakan seluruh metode pada MADM tersebut untuk menyeleksi supplier bahan baku. Ahsan (2015) juga melakukan penelitian dalam menentukan Jurusan di SMA Menggunakan Teknik Multi-Attribute Decision Making dengan metode yang dipakai adalah AHP dan Metode SAW. Sementara, Cesarion (2014) menggunakan AHP-TOPSIS dalam penentuan strategi UMKM. Selain itu, Pareira (2014) menentukan tempat wisata di Timor Laste dengan menggunakan metode ELECTRE. Oleh karena itu, penelitian ini akan menentukan Multiple intelligence pada peserta didik dengan menggunakan teknik Multi-Attribute Decision Making (MADM) dengan metode Weighted Product.

METODEPENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang manajemen informatika yang difokuskan pada penyelesaian maslah menggunakan teknik Multi-Attribute Decision Making (MADM) dengan metode Weighted Product (WP) dalam menentukan Multiple intelligence. Objek pada penelitian ini adalah siswa kelas 3 di SMP N 3 Kepanjen dengan jumlah responden adalah 55 siswa.

Metode yang digunakan dalam pengambilan data, yaitu melalui penyebaran angket dengan jumlah soal 64 yang terdiri dari dari 8 soal dari kecerdasan linguistik, 8 soal dari kecerdasan logika-matematika, 8 soal dari kecerdasan intrapersonal, 8 soal dari kecerdasan interpersonal, 8 soal dari kecerdasan musikal, 8 soal dari kecerdasan visual-spasial, 8 soal dari kecerdasan kinestetik, dan 8 soal dari kecerdasan naturalis.

Langkah pengerjaan penelitian selanjutnya antara lain:

1) Desain sistem pendukung keputusan Multi Attribute Decision Making (MADM) menggunakan Weighted Product (WP) sesuai dengan metode yang ada pada MADM. Desain program dilakukan sebelum mengimplementasikan aplikasi dan kemudian dilaukan tes. 2) Uji coba dan evaluasi sistem. Hal ini dilakukan di SMP 3 Negeri Kepanjen yang berdasarkan

jumlah siswa dan siswi dilembaga tersebut untuk melihat sejauh mana akurasi sistem yang telah dibuat.

Multiple Attribute Decision Making (MADM)

Multiple Attribute Decision Making (MADM) adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu

(3)

bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan.

Salah satu cara untuk menspesifikasikan tujuan situasi | Oi, i=1,….n | adalah dengan cara mendaftar konsekuensi-konsekuensi yang mungkin dari alternatif yang telah teridentifikasi | Ai, i=1,….n |. Selain itu juga disusun atribut-atribut yang akan digunakan | ak, k=1,….m |. Model Multi-Attrbut Decision Making (MADM) adalah mengevaluasi N alternatif terhadap M atribut atau kriteria , dimana setiap atribut saling tidak bergantung satu dengan yang lainnya. Matriks keputusan setiap alternatif terhadap setiap atribut, X diberikan sebagai : (Kusumadewi, 2006).

Dimana merupakan rating kinerja alternatif ke-i terhadap atribut ke-j. Nilai bobot yang menunjukkan tingkat kepentingan relatif setiap atribut, diberikan sebagai , W :

Rating kinerja (X), dan nilai bobot (W) merupakan nilai utama yang merepresentasikan preferensi absolut dari pengambil keputusan. MADM diakhiri dengan proses perankingan untuk mendapatkan alternatif terbaik yang diperoleh berdasarkan nilai keseluruhan preferensi yang diberikan.

Weighted Product Methode (WP)

Metode WP (Weighted Product) menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipasangkan terlebih dahulu dengan bobot atribut yang bersangkutan (Yoon, 1989). Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. Preferensi untuk alternatif diberikan sebagai berikut:

(2.3)

Dimana ∑wj= 1. Wj adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan, dan bernilai negatif untuk atribut biaya.

Preferensi relasi dari setiap alternatif, diberikan sebagai berikut :

(2.4)

HASILDANPEMBAHASAN

Hasil dari pembuatan sebuah sistem yang sudah dapat diakses dari www.teskecerdasan.com dapat berjalan dengan lancer namun masih ada beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya. Pada saat pelaksanaan siswa baru SMPN 3 Kepanjen mengakses menggunakan laptop yang disambungkan dengan kabel LAN yang ada disekolah untuk bisa masuk ke sistem (www.teskecerdasan.com). Berikut ini gambar 1. Form pendaftaran untuk siswa baru.

(4)

Gambar 1. Form pendaftaran untuk teskecerdasan

Siswa yang telah melakukan pendataran melalui online terhadap sistem kemudain dapat melakukan login dengan menggunakan NIS (Nomor Induk Siswa) dan masuk menggunakan Password yang telah dilakukan. Berikut ini Gambar 2 Form login untuk mengikuti tes kecerdasan.

Gambar 2. Form Login untuk masuk k sistem

Selanjutnya, siswa dapat melanjutkan tes berdasarkan interface indikator dalam penelitian dengan pernyataan skala model Likert dapat dilihat pada gambar 3. Siswa akan mengisi angket atau pertanyaan yang sudah disediakan dengan jumlah soal 64 yang terdiri dari 8 soal dari kecerdasan linguistik, 8 soal dari kecerdasan logika-matematika, 8 soal dari kecerdasan intrapersonal, 8 soal dari kecerdasan interpersonal, 8 soal dari kecerdasan musikal, 8 soal dari kecerdasan visual-spasial, 8 soal dari kecerdasan kinestetik, dan 8 soal dari kecerdasan naturalis sehingga terdapat 8 soal dari 8 kecerdasan kemudain hasil pilihan akan dihitung menggunakan Metode WP (Weighted Product).

(5)

Gambar 3. Interface Indikator Dalam Penelitian

Terdapat 64 pertayaan Tes Multiple Intelligence dari 8 soal kecerdasan. Nilai dari pilihan dijadikan nilai dalam kriteria dalam perhitungan metode WP (Weighted Product). Dalam penelitian ini scor dalam soal menggunakan skala model Likert (metode skala rating yang dijumlahkan), dengan bentuk skala favourable. Bentuk angket Favourabel Multiple Intelligence dalam penelitian ini adalah pilihan dengan menggunakan 5 alternatif jawaban, yaitu: 5 = Sangat Setuju 4 = Setuju 3 = Kurang Setuju 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju.

Flowchart sistem dalam tes kecerdasan setelah siswa (user) melakukan tes berdasarkan Form yang telah disediakn kemudian dihitung menggunakan Metode WP (Weighted Product) sebagai berikut:

Gambar 4. Flowchart Sistem aplikasi teskecerdasan.com

Metode WP (Weighted Product), dimulai dengan menentukan bobot dari masing-masing kriteria yang akan dijadikan acuan. Bobot yang digunakan dalam penelitian ini adalah benefit

Start Finish Diketahui Ai, Cj dan W dimana ∑wj=1

Max (V

i

)

Tes Multiple

Intelligence

(6)

dengan jumlah nilai 24 dari nilai kepentingan 5, 4, 5, 3, 2, 1, 3, 1. Berikut ini diberikan bobot kepentingan yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 1. Bobot Kepentingan yang digunakan dalam penelitian

Cost /

Benefit Benefit Benefit Benefit Benefit Benefit Benefit Benefit Benefit

Jumlah Bobot

Kepentingan 5 4 5 3 2 1 3 1 24

Bobot

Kepentingan 0,208333 0,16667 0,20833 0,125 0,0833 0,04167 0,125 0,0417 1 Kemudian dari table 1 diatas dapat dilajutkan penentuan Matriks X yang diberikan pada table berikut ini.

Tabel 2. Matrik X Alternatif / Kriteria S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S 8 Kecerdasan Linguistik 1 3 2 2 3 5 3 4 Kecerdasan Logika-Matematika 3 2 4 2 5 1 2 2 Kecerdasan Interpersonal 4 2 3 1 3 2 2 4 Kecerdasan Musika 2 3 2 5 2 2 3 5 Kecerdasan Visual-Spasial 2 3 4 5 2 1 1 3 Kecerdasan Kinestetik 3 4 5 2 3 2 3 2 Kecerdasan Naturalis 5 2 3 1 2 2 3 5

Selanjutnya, ditentukan nilai wj yang merupakan pangkat bernilai positif untuk atribut

keuntungan, dan bernilai negatif untuk atribut biaya, semua kriteria dalam penelitian ini merupakn nilai positif (benefit). Berdasarkan persamaan 2.3 diperoleh nilai wj sebagai berikut:

.

Dari nilai wj yang telah dihasilkan, dapat diperoleh nilai atribut keuntungan yang data

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. Nilai atribut keuntungan (Benefit)

S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S 8

0,20833 0,1667 0,2083 0,125 0,0833 0,0417 0,125 0,0417

Dengan menggunakan persamaan 2.5, dapat dihitung Vektor S yang dilihat pada tabel dibawah ini:

(7)

Tabel 4. Nilai Vektor S Alternatif S Kecerdasan Linguistik (A 1) 2,15513 Kecerdasan Logika-Matematika (A 2) 2,636629 Kecerdasan Intrapersonal (A 3) 2,098329 Kecerdasan Interpersonal (A 4) 2,454815 Kecerdasan Musika (A 5) 2,622487 Kecerdasan Visual-Spasial (A 6) 2,511893 Kecerdasan Kinestetik (A 7) 3,217194 Kecerdasan Naturalis (A 8) 2,639875

Kemudian dilanjutkan dengan menetukan nilai Vektor V sebagai berikut. Tabel 5. Nilai Vektor V

V Hasil 0,118167 V1 Kecerdasan Linguistik 0,144568 V2 Kecerdasan Logika-Matematika 0,115052 V3 Kecerdasan Intrapersonal 0,134599 V4 Kecerdasan Interpersonal 0,143792 V5 Kecerdasan Musika 0,137728 V6 Kecerdasan Visual-Spasial 0,1764 V7 Kecerdasan Kinestetik 0,144746 V8 Kecerdasan Naturalis

Nilai terbesar pada table diatas adalah V7 dengan nilai 0.176400366 sehingga V

7 adalah alternative yang terpilih sebagai alternative terbaik. Dengan kata lain, Kecerdasan Kinestetik akan terpilih sebagai Kecerdasan yang dimiliki.

Perancangan dan Desain Sistem

Sistem yang dibangun terdapat empat entitas (user) yang meliputi: 1). Admin yang dapat mengelola sistem secara keseluruhan seperti input, edit dan hapus data master yang terdiri dari master sekolah, master guru, master siswa, master katagori pertanyaa dan master pertanyaan. 2). Kepala Sekolah dapat mengelola master siswa dan melihat laporan guru, siswa dan hasil tes, 3). Guru BK dapat mengelola master pertanyaan, katagori pertanyaan dan dapat mencetak atau mendownload hasil laporan sedangkan Siswa dapat registrasi/daftar pada sistem dengan menginputkan Nomer Induk Siswa (NIS), Nama, Sekolah dan Password yang akan digunakan dalam sistem.

Perancangan dan desain sistem pada penelitian ini seperti pada gambar 5 berikut ini.

Gambar 5. Perancangan Sistem

Laporan (Hasil) Login, isi angket

Laporan, Mater Guru, Siswa dan Hasil Tes Login, Mater Siswa, Guru Laporan Cetak/Download Login,Master Pertanyaan HasilLaporan (Cetak/Download) LogOut

- Input, Edit dan Hapus Master Data

(Master Sekolah, Guru, Siswa, Katagori Pertanyaan dan Pertanyaan)

Admin User (Siswa) Kepala Sekolah Guru BK www.teskecerdasan .com

(8)

Berikut ini hasil pengujian sistem terhadap salah satu siswa SMP Negeri 3 Kepanjen yang telah melakukan pengisian angket.

Gambar 6. Form Hasil teskecerdasan.com Hasil Implementasi Sistem

Hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP 3 Negeri Kepanjen dari 55 data siswa yang telah terdaftar dan mengisi angket (indikator) yang telah disediakan terdapat 10 siswa yang mendaftar namun belum mengisi lengkap angket sehingga nilai kecerdasan tidak muncul sistem hanya menampilakan hasil yang telah mengisi angket secara lengkap. 1 Siswa mempunyai Kecerdasan Interpersonal, 2 siswa mempunyai Kecerdasan Kinestetik, 17 siswa memiliki kecerdasan Logika-Matematika, 25 siswa memiliki Kecerdasan Naturalis, 2 siswa memiliki Kecerdasan Verval-Linguistik dan 1 siswa memiliki Kecerdasan Visual-Spasial hasil tersebut diperoleh selama periode tanggal 01 Juli 2017 sampai dengan tanggal 20 Juli 2017.

(9)

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian di atas antara lain:

1. Melalui angket indikator yang diberikan kepada peserta didik di SMP 3 Negeri Kepanjen dapat ditentukan Multiple Intelligence pada peserta didik melalui Multi-Attribut Decision Making menggunakan Metode WP (Weighted Product).

2. Perhitungan Metode WP (Weighted Product) masih menggunakan skala likert dengan bobot yang ditentukan oleh admin.

DAFTAR PUSTAKA

Ahsan, M., P. B. Santoso, dan H. S. Dachlan. 2015. Menentukan Jurusan di SMA Menggunakan Teknik Multi-Attribute Decision Making. Jurnal EECCIS UB. 9(1):25-30.

Ahsan, M., 2016. Decision Support System Menentukan Kecerdasan Majemuk Menggunakan Metode MADM Klasik. SMARTICS Journal, Vol. 2. No. 1. April 2016 (ISSN.2476-9754). Gardner, H. 2003. Multiple Intelligences: Kecerdasan Majemuk Teori dan Praktek. Penerjemah

Alexander Sindoru. Batam: Interaksara.

Halimah, L, dkk. 2007. Menumbuhkembangkan Kecerdasan Majemuk Siswa SD melalui Penerapan Metodologi Quantum Teaching dalam Pembelajaran Tematik. JURNAL Pendidikan Dasar.V(7):1-7.

Handayani, D. I. 2015. Seleksi Suplier Bahan Baku Dengan Pendekatan Multi Attribut Decision Making. Jurnal PASTI. IX(2):149-63.

Hoerr, T. R. 2007. Buku Kerja Multiple Intelligences. Bandung: Mizan Pustaka.

Henry, W. S. 2010. Madm-Tool: Aplikasi Uji Sensitivitas Untuk Model Madm Menggunakan Metode Saw Dan Topsis. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI 2010). Yogyakarta, 19 Juni 2010. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Mustaqim. 2004. Psikologi Pendidikan. Semarang: Walisongo.

Pareira, O. 2014. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Berwisata di Timor Leste

dengan Metode Electre. Tesis. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Widayati, S. dan U. Widijati. 2008. Mengoptimalkan 9 Zona Kecerdasan Majemuk Anak. Yogyakarta: Luna Publisher.

Gambar

Gambar 1. Form pendaftaran untuk teskecerdasan
Gambar 4. Flowchart Sistem aplikasi teskecerdasan.com
Tabel 2. Matrik X  Alternatif / Kriteria  S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S 8 Kecerdasan Linguistik  1  3  2  2  3  5  3  4  Kecerdasan Logika-Matematika  3  2  4  2  5  1  2  2  Kecerdasan Interpersonal  4  2  3  1  3  2  2  4  Kecerdasan Musika  2  3  2  5  2  2  3
Tabel 5. Nilai Vektor V
+2

Referensi

Dokumen terkait

penghasilan Ibu >1.383.000, suku bangsa orang tua jawa; pola asuh orang tua remaja sebagian besar pola asuh otoriter; Perilaku seksual remaja di SMK NU 04

Sedangkan pada Primagama Veteran Surakarta pengelolaan keuangan sudah berjalan cukup baik, namun masih ada yang harus diperbaiki terkait dengan sistem penggajian

Oleh karena itu, pengukuran dimungkinkan dilakukan secara tidak langsung, dengan mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan/mendokumentasikan komponen- komponen pemicu

mutu pembelajaran guru di Pondok Pesantren Putri Sunan. Pandanaran

Primjer 3.5.2.1. Strategiju Mentalna mapa objasnit ć emo na primjeru usustavljivanja sadržaja prilikom ponavljanja prostih brojeva u petom razredu osnovne

Bandingkan nilai percepatan gravitasi yang diperoleh melalui percobaan gerak jatuh bebas dengan nilai percepatan gravitasi setempat menurut referensi atau menurut

ada keinginan untuk hidup bersama antara kedua belah pihak, namun pernikahan yang dilakukan oleh aparat gampong tersebut ternyata memang terdapat maslahah tetapi

Undang-undang ini lah yang memperkenalkan konsep diversi yang bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum, anak yang menjadi