• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMASUKAN EKONOMI MASYARAKAT LO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PEMASUKAN EKONOMI MASYARAKAT LO"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMASUKAN EKONOMI MASYARAKAT LOKAL DAN KEMACETAN DI KAWASAN TERSEBUT AKIBAT TERJADINYA

PEMBANGUNAN PARIWISATA DI KABUPATEN BOGOR. Jihan Nabila Octaviani (163060002)1

1Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota. Universitas Pasundan Bandung. jihannoctav@gmail.com

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Pasundan Bandung Jl. Dr. Setiabudi No.193, Kota Bandung

1. Pendahuluan

(2)

Sejalan dengan hal tersebut dampak pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal dikelompokan oleh Cohen (1984) menjadi delapan kelompok besar, yaitu (1) dampak terhadap penerimaan devisa, (2) dampak terhadap pendapatan masyarakat, (3) dampak terhadap kesempatan kerja, (4) dampak terhadap harga-harga, (5) dampak terhadap distribusi masyarakat atau keuntungan, (6) dampak terhadap kepemilikan dan control, (7) dampak terhadap pembangunan pada umumnya dan (8) dampak terhadap pendapatan pemerintah. Majunya industri pariwisata suatu daerah sangat bergantung kepada jumlah wisatawan yang datang, karena itu harus ditunjang dengan peningkatan pemanfaatan Daerah Tujuan Wisata (DTW) sehingga industri pariwisata akan berkembang dengan baik. Negara Indonesia yang memiliki pemandangan alam yang indah sangat mendukung bagi berkembangnya sektor industri pariwisata di Indonesia. Sebagai negara kepulauan, potensi Indonesia untuk mengembangkan industri pariwisata sangatlah besar.

Kemacetan sudah menjadi hal yang lumrah di masyarakat Indonesia. Bagi orang yang selalu beraktivitas sepanjang hari, mereka hanya bisa mengeluh tanpa bisa melakukan apa-apa. Kemacetan atau situasi tersendatnya arus lalu lintas biasa ditemui di persimpangan jalan, tempat-tempat umum seperti persimpangan sekolah, terminal, pasar, stasiun, dan lain-lain. Hal ini sudah menjadi salah satu permasalahan serius di negeri ini dan tidak tahu kapan dan siapa yang bisa mengatasinya. Salah satu kabupaten atau kota yang sangat terkenal dengan macetnya adalah Bogor yang terkenal akan kemacetan pada kawasan pariwisata.

2. Teori

A. Uji Koefisien Korelasi

(3)

variabel tersebut memiliki hubungan yang searah. Dalam arti lain peningkatan X akan bersamaan dengan peningkatan Y dan begitu juga sebaliknya. Jika bernilai – (negatif) artinya korelasi antara kedua variabel tersebut bersifat berlawanan. Peningkatan nilai X akan dibarengi dengan penurunan Y. Koefisien korelasi pearson atau Product Moment Coefficient of Correlation adalah nilai yang menunjukan keeratan hubungan linier dua variabel dengan skala data interval atau rasio. Rumus yang digunakan adalah

Koefisien korelasi rangking Spearman atau Spearman rank correlation coeficient merupakan nilai yang menunjukan keeratan hubungan linier antara dua variabel dengan skala data ordinal. Koefisien Spearman biasa dilambangkan dengan . Rumusnya yang digunakan adalah

Dimana di=selisih dari pasangan ke-i atau Xi – Yi ; n = banyaknya pasangan rank. Jika variabel X dan Y independen maka nilai r = 0, akan tetapi jika nilai r=0, X dan Y tidak selalu independen. Variabel X dan Y hanya tidak berasosiasi.

(4)

harus didasarkan adanya hubungan yang logis antara kedua variabel tersebut. Kita tidak bisa sembarangan mengukur koefisien korelasi antara dua variabel. Misalnya, variabel Y merupakan data mengenai banyaknya angka kecelakan yang terjadi di Jakarta pada tahun 2013 dan variabel X adalah jumlah kasus pencurian di Jakarta pada tahun 2013. Kemudian dihitung koefisien korelasi antara variabel X dan Y, diperoleh hubunganya yang kuat antara kedua variabel tersebut. Disini nilai koefisien korelasi yang didapat tentunya tidak akan memiliki makna meskipun didapat nilai korelasi yang kuat karena secara logis tingkat kecelakaan tidak memiliki hubungan dengan tingkat pencurian yang ada.

B. Pariwisata

Menurut etimologi kata “pariwisata” diidentikkan dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali–kali dari satu tempat ke tempat lain. Atas dasar itu pula dengan melihat situasi dan kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan (Sinaga, 2010:12).

Pariwisata menurut UU No. 9 Tahun 1990 adalah segala seuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.

Pengertian tersebut meliputi: semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata, sebelum dan selama dalam perjalanan dan kembali ke tempat asal, pengusahaan daya tarik atau atraksi wisata (pemandangan alam, taman rekreasi, peninggalan sejarah, pagelaran seni budaya). Usaha dan sarana wisata berupa: usaha jasa, biro perjalanan, pramu wisata, usaha sarana, akomodasi dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan pariwisata.

C. Pembangunan Ekonomi

(5)

melakukan penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi, dan manajemen.

D. Pengembangan Pariwisata

Suatu daerah atau kawasan dapat dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata, untuk memenuhi sebagai daerah tujuan wisata yang layak untuk dikunjungi setidaknya ada 3 (tiga) hal yang harus dikembangkan yaitu :

1. Adanya something to see

Maksudnya adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat, dapat berupa fenomena alam, seni dan budaya, atau kreatifitas manusia lainya.

2. Adanya something to buy

Maksudnya adalah suatu kawasan wisata hendaknya memiliki sesuatu yang menarik dan khas yang dapat dibeli oleh wisatawan. Produk-produk lokal dijajakan oleh masyarakat harapanya selain sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi wisatawan dan kenang-kenangan juga mampu menambah pendapatan ekonomi masyarakat di kawasan wisata.

3. Adanya something to do

(6)

di atas merupakan hal penting yang dapat menjadi pertimbangan untuk dioptimalkan dalam pengelolaanya. Sedangkan dalam hal pengembangan suatu daerah tujuan wisata setidaknya harus ada beberapa hal berikut yang juga wajib dipegang pengelola sebagai prinsip-prinsip pengembangan :

1. Pengembangan kawasan wisata yang dilakukan setidaknya telah mampu untuk bersaing dengan obyek wisata yang ada dan serupa dengan objek wisata di tempat lain.

2. Pengembangan kawasan wisata harus tetap, tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali dari bidang pembangunan dan pengembangan.

3. Harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta mempunyai ciri-ciri khas tersendiri.

4. Pengembangan kawasan wisata harus menarik dalam pengertian secara umum (bukan pengertian dari subjektif) dan sadar wisata masyarakat setempat.

5. Memahami karakteristik, sifat-sifat unik dan kerentanan mengenai objek yang mempunyai potensi untuk diangkat sebagai atraksi

6. Memahami karakteristik pasar (asal, demografis, total expenditure dll)

7 Mencari signifikansi hubungan yang menguntungkan terutama kedua belah pihak (atraksi dan pasar) maupun masyarakat umum dan industri pariwisata

8. Mencari kekurangan dan kelebihan yang telah dimiliki oleh objek atas dasar assessment mendalam berdasarkan sudut pandang pasar, masyarakat, industri, dan kebijakan pemerintah

(7)

10. Menentukan strategi mengembangkan / memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dapat memenuhi standar atau permintaan minimal pasar dan stakeholder

11. Menyusun program-program sebagai konsekuensi dari kedua butir terakhir di atas.

Beberapa konsep pengembangan (pembangunan) pariwisata yang dianggap benar dan ramah terhadap lingkungan (sosial, alam dan budaya) diantaranya adalah pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis komunitas. Kedua konsep pengembangan inilah yang saat ini menjadi acuan baik bagi kalangan akademisi maupun praktisi. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah pembangunan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan saat ini tanpa perlu merusak atau menurunkan kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya pembangunan berkelanjutan merupakan strategi pembangunan yang memberikan batasan pada laju pemanfaatan ekosistem alamiah dan sumberdaya yang ada didalamnya. Dengan kata lain, pembangunan berkelanjutan adalah semacam strategi dalam pemanfaatan ekosistem alamiah dengan cara tertentu sehingga kapasitas fungsionalnya tidak rusak untuk memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia.

E. Kemacetan

(8)

terutamanya yang tidak mempunyai transportasi umum yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk. Dapat dikatakan bila kemacetan merupakan suasana menumpuknya kendaraan yang ada di jalan raya yang disebabkan oleh kapasitas jalan yang tidak sepadan dengan jumlah kendaraan yang ada. Angka dari jumlah kendaraan yang terus bertambah dan kapasitas jalan yang tetap menyebabkan terjadinya penumpukan jumlah kendaraan di dalam jalan raya. Adapun hukum yang berkaitan dengan lalu lintas adalah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

3. Aplikasi Dalam SPSS A. Signifikasi:

1.Berkenaan dengan besaran angka, jika 0, maka artinya tidak ada korelasi sama sekali dan jika korelasi 1 berarti korelasi sempurna, hal ini berarti bahwa semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan dua variabel semakin kuat. Sebaliknya, jika r (koefisien korelasi) mendekati 0 maka hubungan dua variabel semakin lemah. Sebagai standarisasi, angka korelasi diatas 0,5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat, sedangkan dibawah 0,5 korelasi lemah.

2. Selain besarnya korelasi, tanda korelasi juga berpengaruh pada penafsiran hasil. Tanda negatif (-) pada output menunjukkan adanya arahan yang berlawanan, sedangkan tanda positif (+) pada output menunjukkan adanya arahan yang sama.

B. Dasar Pengambilan Keputusan pada Uji Koef. Korelasi :

1.Berdasarkan nilai signifikansi : Jika nilai signifikansi > dari 0,05, maka kesimpulannya tidak terdapat korelasi, sedangkan jika < dari 0,05, maka terdapat korelasi.

(9)

Seorang mahasiswi bernama Jihan melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pembangunan pariwisata dengan pemasukan ekonomi masyarakat lokal. Data-data skor total yang di dapat ditabulasikan sebagai berikut :

Berikut merupakan langkah – langkah dalam menggunakan Uji Linearitas pada SPSS, diantaranya :

a. Buka SPSS

b. Klik Variabel View, kemudian pada bagian Name tulis saja Motivasi, kemudian di baris selanjutnya Hasil_Belajar, pada kolom Type ubah menjadi Numeric

(10)

d. Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate, dan klik Bivariate

(11)

f. Klik OK, maka akan keluar hasil sebagai berikut

Dalam pengambilan keputusan, dapat dilihat dari nilai siginifikansi dan nilai Pearson pada Tabel Correlation. Maka dapat dilihat 2 pertimbangan :

a. Berdasarkan nilai signifikansi : dari output diatas, diketahui antara Pariwisata denganPemasukan, nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Selanjutnya antara pariwisata dengan Kemacetan nilai signifikansinya 0,019 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Terakhir antara Pemasukan dengan Kemacetan nilai signifikan 0,001 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan.

b. Melihat nilai Pearson Correlation : dari output diatas, diketahui bahwa Nilai Pearson Correlation yang dihubungkan antara masing – masing variabel mempunyai tanda bintang, ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

Daftar Pustaka “Uji Linearitas”

(12)

“Pengertian Pariwisata”

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/32706 Diakses pada tanggal 27 februari 2018

“Pengembangan Pariwisata”

http://www.indonesiacultureandtourism.com/2015/11/perencanaan-dan-pengembangan-kawasan.html Diakses pada tanggal 27 februari 2018

Sukirno, Sadono. 1996. Pengertian Pembangunan Ekonomi.

Gambar

gambar di bawah ini.

Referensi

Dokumen terkait

Tante Siska (Tante Suster) yang telah membantu dalam pencarian informan dan selalu mendukung dengan memberikan motivasi sehingga peneliti tetap bersemangat... Tante Theresia

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan dengan nilai

Dalam penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi, hasil kerja diperoleh dengan menganalisis rincian tugas pengawas radiasi dan kegiatan/unsur

Dengan memperhatikan pasal di atas bahwa masa berlaku hak cipta adalah 50 tahun, maka sebelum jangka waktu yang ditentukan tadi secara otomatis jika kita menggunakan

Kesimpulan temuan pilihan strategi kompetitif prospektor memberikan pengaruh positif terhadap tingkat peran akuntan dalam pembuatan keputusan strategis perusahaan

Ijin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan atas nama Bupati yang meliputi Ijin Penebangan Pohon, Ijin Usaha Industri Primer Hasil

Metode yang akan digunakan pada prediksi harga cabai dan bawang merah adalah hybrid Elman neural network dengan genetic algorithm atau dalam Bahasa Indonesia hybrid

Kami coba menurunkan jumlah bahan baku yang kami gunakan sebesar 5 persen dan secara tidak langsung akan menurunkan produksi kami sebesar 5 persen, dengan