• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

ETIKA DAN MORAL

DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

A. Etika dan Moral dalam Penggunaan Perangkat Lunak Pada bulan Juli tahun 2003 , pemerintah Indonesia telah memberlakukan Undang-undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta. Pemberlakuan Undang-undang ini cenderung meningkat secara drastis dan sudah sangat memprihatinkan. Akibat lemahnya perlindungan dan penegakkan hukum di bidang Hak Cipta, pasar Indonesia selama ini dianggap sebagai sarang pembajakan.

Berdasarkan kajian Business Sofware Alliance (BSA), tingkat pembajakan perangkat lunak (software) di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia setelah Cina dan Vietnam, yakni mencapai 88 persen. Produk perangkat lunak dari Microsoft seperti sistem Windows, merupakan salah satu produk yang paling banyak dibajak.

Melalui pembajakan orang-orang yang terlibat telah diuntungkan, tetapi di sisi lain sekaligus telah merusak sendi-sendi hukum dan kehidupan masyarakat itu sendi-sendiri. Budaya pembajakan di satu sisi telah mengancam kreatifitas masyarakat pencipta dan di sisi lain secara makro telah mengganggu rasa keadilan masyarakat banyak, karena budaya ini telah meniadakan persaingan sehat (fair competition) dan melahirkan makin maraknya persaingan yang tidak jujur (un fair competition).

Sehingga dengan berlakunya Undang-undang Hak Cipta ini, maka diharapkan mampu menggairahkan para

generasi khususnya yang berkecimpung dalam bidang teknologi informasi supaya lebih giat lagi dalam berkarya. B. Undang-Undang Hak Cipat (UU No. 19 tahun 2002).

Menurut Undang-undang Hak Cipta, Pasal 1 ayat 1 :

“ Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaanya atau memberikan ijin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundangan-undangan yang berlaku “

Pasal 1 ayat 2 :

“ Pencipta adalah seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, ketrampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi “

Pasa 1 ayat 3 :

“ Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra.”

Pasal 1 ayat 4 :

“ Pemegang Hak Cipta adalah pencipta sebagai pemilik Hak Cipta atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta atau pihak lain yang menerima lebih lanjut halk dari pihak yang menerima hak tersebut. “

Pasal 1 ayat 14 :

“ Lisensi adalah ijin yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemegang hak terkait kepada pihak lain untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak ciptaanya atau produk

(2)

C. Ciptaan yang dilindingi. Pasal 12 ayat 1 :

“ Dalam Undang-undang ini ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra, yang mencakup :

a. buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;

b. ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu ;

c. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;

d. lagu atau musik dengan atau tanpa teks;

e. drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan dan pantomim;

f. seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan; g. arsitektur; h. peta; i. seni batik; j. fotografi; k. sinematografi;

l. terjemahn, tafsir, saduran, bunga rampai, data base, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.

Untuk selanjutnya dalam pembahasan buku ini dibatasi pada ciptaan yang berkaitan dengan program komputer (software).

Pasal 1 ayat 8 :

Program komputer adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain, yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk penyiapan dalam merancang instruksi-instruksi tersebut.

D. Masa Berlaku Hak Cipta.

Masa berlaku undang-undang hak cipta yang beredar di negara kita adalah selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan, hal ini terdapat dalam Undang-undang Hak Cipta No. 19 tahun 2002 pasal 30 ayat 1, yang termasuk dalam ayat tersebut adalah hak cipta yang meliputi :

a. program komputer; b. sinematografi c. fotografi; d. database; dan e. karya hasil pengalih

Dengan memperhatikan pasal di atas bahwa masa berlaku hak cipta adalah 50 tahun, maka sebelum jangka waktu yang ditentukan tadi secara otomatis jika kita menggunakan ciptaan tersebut kita harus minta ijin kepada penciptanya atau pemegang hak ciptanya, tetapi jika tidak minta ijin maka kita akan mendapat sanksi dari pencipta atau pemegang hak cipta tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut kita harus memiliki ijin (lisensi).

(3)

E. Sanksi Pelanggaran Hak Cipta.

Setiap pelanggaran yang terjadi pastilah akan menerima sanksi yang harus diterima baik yang sengaja ataupun tidak sengaja, seperti tertuang dalam Undang-undang No. 19 tahun 2002 pasal 72:

Ayat 2 “ Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjuakl kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaskud pada ayat 1 dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).”

Ayat 3 “ Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Program komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

F. Perbuatan Yang Tidak Melanggar Hak Cipta.

Menurut Pasal 15 Undang-undang Hak Cipta, perbuatan-perbuatan yang dianggap tidak melanggar hak cipta adalah sebagai berikut :

a. penggunaan ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta.

b. Pengambilan ciptaan hasil pihak lain, baik seluruhnya ,maupun sebagian, guna keperluan pembelaan di dalam

c. Pengambilan ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna keperluan :

1). Ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan; atau

2). Pertunjukkan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta.

d. perbanyakan suatu ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra dalam huruf braille guna keperluan para tuna netra, kecuali jika perbanyakan itu bersifat komersial; e. perbanyakan suatu ciptaan selain Program Komputer, secara

terbatas dengan cara atau alat apapun atau proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktifitasnya; f. perubahan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan

pelaksanaan teknis atas karya arsitektur, seperti ciptaan bangunan;

g. pembuatan salinan cadangan sutau Program Komputer oleh pemilik Program Komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri.

G. Cara Menghargai Hasil Karya Orang Lain.

Setiap hasil karya atau ciptaan pastilah melalui proses yang sulit, waktu yang panjang, biaya yang tidak sedikit, dan tenaga yang banyak, disamping itu pencipta juga harus menghadapi resiko yang tidak ringan. Dengan dasar hal tersebut diatas , maka kita perlu menghargai hasil karya atau ciptaan orang lain. Adapun cara menghargai hasil karya orang lain dapat kita lakukan melalui :

(4)

a. Jika kita akan menggunakan ciptaan tersebut, maka kita harus minta ijin kepada penciptanya atau pemegang hak cipta.

b. Kita menggunakan ciptaan yang asli, bukan hasil bajakan. c. Tidak melakukan pembajakan terhadap ciptaan orang lain. d. Tidak menggunakan hasil karya orang lain untuk kejahatan

atau perbuatan yang melanggar hukum. e. Tidak merubah hasil karya orang lain.

H. Tata Cara Mengutip atau Mengcopy Hasil Karya Orang Lain.

Dalam setiap hasil harya yang ada di dunia ini pastilah akan mengundang plagiator atau pemalsu hasil karya orang lain untuk selalu melakukan tindahkan kecurangan baik secara langsung maupun tidak , tindakan-tindakan yang paling sering kita jumpai adalah tindakan pemalsuan hasil karya dengan cara membeli satu yang asli dan akhirnya digandakan untuk keperluan bisnis atau dengan kata lain akan diperjualbelikan. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghindari hal-hal di atas antara lain :

a. Jika menggunakan hasil karya orang lain yang berupa buku atau yang sejenisnya, maka kita harus memasukkan daftar nama judul, nama pengarang, perusahaan/penerbit, halaman dari hasil karya yang dipakai dan tahun pembuatan/penerbitan.

b. Jika kita menggunakan Program Komputer, maka kita harus meminta ijin (mendapat lisensi) dari pencipta/peruhasaan yang bersangkutan.

BAB II

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER A. Berinteraksi Secara Sehat dengan Komputer.

Berinteraksi dengan komputer sebenarnya sama halnya berhubungan dengan alat elektronik lainnya, seperti televisi, mesin cuci, dan sebagainya. Oleh karena itu, agar kita bekerja dengan komputer tidak terjadi sesuatu yang membahayakan kesehatan , kita harus memperhatiakn beberapa hal antara lain :

1. Karena komputer merupakan alat elektronik yang cara kerjanya tergantung pada listrik, maka di saat kita menggunakan komputer, usahakan untuk tidak bersentuhan langsung dengan arus listrik. Perhatikan keamanan kabel-kabel listrik yang terhubung ke monitor maupun ke casing komputer, atau printer. Monitor, casing komputer atau printer adalah komponen-komponen yang terhubung langsung dengan arus listrik. Selain itu, usahakan untuk menghindari air , karena air adalah penghantar listrik yang cukup kuat, maka usahakan tangan dan kaki kita selalu kering, atau gunakan alas kaki, atau lantai kita lapisi dengan bahan yang bukan penghantar listrik dengan karpet misalnya. Hal berikutnya adalah kita gunakan alat pengatur tegangan listrik (stabilizer) untuk menghindarai saat terjadi perubahan tegangan yang kadang-kadang bisa merusakkkan komponen yang ada di dalam komputer. 2. Menghindari pancaran radiasi dari monitor. Sama halnya

dengan pesawat televisi, monitor akan memancarkan radiasi saat dihidupkan. Hal ini akan berbahaya terutama

(5)

bagi kesehatan mata. Oleh karena itu usahakan untuk menatap monitor dalam jarak tertentu yang aman. Jika perlu, kita bisa menggunakan alat penurun radiasi yang dileakkan di depan monitor.

B. Menggunakan Komputer dengan Posisi yang Benar.

Mengatur posisi duduk dan tempat duduk, merupakan langkah awal yang perlu dilakukan. Sebaiknya diatur posisi duduk seperti dalam gambar di bawah ini :

Dengan posisi badan yang tegak, ketinggian tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga lutut sejajr atau sedikit lebih rendah posisinya terhadap pinggul. Sedangkan sandaran tempat

tersebut, maka jarak pandang antara mata dengan komputer (monitor) tetap terjaga, sehingga terhindar dari pengaruh radiasi yang dapat mengganggu kesehatan mata. Selanjutnya posisi tangan yang membentuk sudut lebih kurang 100o terhadap badan kita, dapat mencegah kelelahan atau rasa nyeri pada jari tangan dan bahu.

Setelah melakukan aktifitas dengan komputer untuk waktu yang cukup lama, selain badan mulai lelah, pikiran pun mulai jenuh. Ada baiknya setiap 30 atau 45 menit sekali kita berdiri dari tempat duduk dan keluar dari ruangan. Lihatlah ke objek atau tempat yang jauh, misal ke arah halaman, jalan raya, atau tempat lain yang memungkinkan mata memandang jauh ke depan. Setelah sekian lama melihat monitor yang jaraknya dekat, mata perlu disegarkan dengan melihat tempat atau objek yang jauh letaknya.

Anggota tubuh yang berperan penting saat melakukan kegiatan dengan komputer adalah mata. Mata selalu menatap ke monitor. Jika terlalu lama menatap monitor dan tanpa istirahat yang cukup, maka akan menjadi pedas, merah dan berair. Kita perlu memperhatikan kesehatan mata saat bekerja dengan komputer. Dengan demikian jarak mata ke monitor perlu diatur jangan terlalu dekat atau terlalu jauh. Jarak yang dianjurkan adalah sekitar 80 cm.

Untuk menjaga kesehatan mata setelah beraktifitas dengan komputer kita dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Mengalihkan pandangan dari monitor ke objek yang ada di kejauhan.

2. Pejamkan mata barang sejenak.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Dokazano je, da imajo jasno izoblikovani cilji, opravljanje poklica, ki nas resnično veseli, dobra delovna klima, razvit sistem spodbujanja izboljšav in pravično nagrajevanje,

Vartojimo ekonomika ir vartojimo ideologi­ ja įsigali nepaprastai sparčiai, todėl visuomenė skaidosi pagal vartojimo suvokimą bei atsidavi­ mą jam, pagal vartotojiško gyvenimo

Hasil rata-rata kadar Brix pada perlakuan berbagai macam varietas akibat pengaruh efektifitas pemupukan pada berbagai umur pengamatan disajikan pada Tabel 6, dimana hasil

Sedangkan folder yang memiliki icon ( ), tidak dapat digunakan untuk mengupload file dikarenakan pada folder tersebut Anda hanya memiliki hak akses Read (Download).. Jika file

kesesuaian antara pilihan karir dengan jurusan/prodi yang ditempuh oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNESA, sebagian besar responden memilih untuk bekerja,

RINCIAN PEROLEHAN SUARA SAH PARTAI POLITIK DAN CALON ANGGOTA DPRD DAN SURAT SUARA TIDAK SAH DI KPU KABUPATEN/KOTA.. ( Diisi berdasarkan formulir DA-1 DPRD

Memahami struktur Memahami struktur dan kaidah dan kaidah teks cerita teks cerita sejarah, berita, sejarah, berita, iklan, editori iklan, editorial"opini, dan al"opini,

Dinamika kondisi air di atmosfer, pada permukaan dan didalam bumi wajib diamati, dicatat, dan diolah menjadi data dan informasi Hidrologi, Hidrometerologi dan Hidrogeologi