TEKNIS
BUDIDAYA
ANGGUR
BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
Oleh SUKADI
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyusun petunjuk teknis tentang Teknik Budidaya Anggur . Penulis berharap petunjuk teknis ini bisa dijadikan acuan untuk kegiatan budidaya tanaman anggur. Namun demikian penulis akan senang hati bila ada yang mau menambah a t a u m e n y e m p u r n a k a n p e t u n j u k t e k n i s i n i . Sebagai penulis saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini . Dalam penulisan ini, saya menyadari masih belum sempurna, oleh karena itu saran dan masukan sangat kami butuhkan untuk agar Petujuk teknis ini bisa lebih baik dan bisa bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
KATA PENGANTAR Batu, Oktober 2020 Penulis Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii
Daftar Tabel... iii
Daftar Gambar... iv
1. Latar Belakang... 1
2. Jenis Tanaman Anggur... 2
3. Manfaat Tanaman Anggur... 3
4. Sentra Tanaman Anggur... 3
5. Syarat Tumbuh... 4
6. Benih Anggur... 5
7. Pengelolaan Lahan... 5
8. Pembuatan Rambatan Tanaman Anggur... 7
9. Pemeliharaan Tanaman Anggur... 8
10. Pemangkasan... 10
11. Penjarangan Buah... 12
12. Hama dan Penyakit... 13
13. Panen... 15
Daftar Pustaka... 16
TEKNIK BUDIDAYA ANGGUR
1. Latar Belakang
Tanaman anggur merupakan tanaman asli Eropa, yang kini sudah banyak di tanam di berbagai dunia termasuk di Indonesia. Pada saat ini kita banyak jumpai anggur impor yang membanjiri di supermarket, swalayan bahkan di pasar-pasar tradisonal di seluruh pelosok tanah air. Di Indonesia ada beberapa daerah yang memiliki kesesuaian tumbuh untuk tanaman anggur. Dengan menanam varietas anggur yang unggul pada tempat yang sesuai dengan budidaya yang baik, akan menghasilkan buah anggur dengan kualitas yang dapat bersaing dengan anggur impor. Tanaman anggur merupakan buah-buahan yang menduduki angka yang tinggi dalam impor buah di Indonesia. Anggur merupakan buah impor ke-6 pada tahun 2018 mencapai 100 ribu ton (US$ 311. 479.890), nilai ekspor anggur hanya 12,367 ton. Hal ini berkaitan dengan, pengembangan tanaman anggur di Indonesia yang masih berkisar 180 ha (BPS, 2018)
Anggur bukan tanaman asli Indonesia. Berdasarkan penemuan fosil daun, potongan cabang, serta biji buahnya di daerah Eropa dan Amerika Utara tanaman anggur diduga telah ada pada zaman perunggu (Setiadi, 2004). Introduksi tanaman anggur ke Indonesia dimulai pada zaman pemerintahan Hindia-Belanda pada abad 17 (Winarno et al., 1991).
Anggur yang ditanam di daerah tropis mempunyai karakter pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda dibandingkan daerah subtropics (Ray. 2002). Untuk menghasilkan tanaman dengan produksi dan kualitas hasil yang tinggi perlu dipahami teknik-teknik budidayanya
.
Impor buah anggur memiliki tren tersendiri dari tahun ke tahun. Setiap tahunnya, peningkatan volume impor tampak karena buah anggur yang di hasilkan dalam negeri kurang baik dan terbatas hanya memenuhi di dalam kota sendiri. Dengan penaman varietas unggul di harapkan akan memberikan peningkatan dan menekan impor buah anggur.
2. Jenis Tanaman Anggur
Badan Litbang Pertanian mempunyai koleksi anggur di IPPTP Banjarsari sebanyak 55 aksesi, tujuh diantaranya telah dilepas sebagai varietas anggur unggul tahun 2002-2004 yaitu varietas Probolinggo Biru-81; varietas Bali, Kediri Kuning, dan Probolinggo Super, sedangkan pada tahun 2007-2008 yaitu Prabu Bestari, Jestro Ag60 dan Jestro Ag86 yang mempunyai kualitas buah seperti anggur impor (Andrini, Budiyati.2008).
Prabu Bestari Jestro Ag60 Jestro Ag86 Gambar 1. Keragaman buah anggur berdasarkan varietas
(Visit sp)
Varietas anggur yang banyak di tanam oleh masyarakat adalah Jestro Ag5, Kediri Kuning dan Bali, yang mana varietas tersebut mudah berbuah meskipun buahnya sebatas sebagai untuk wine. Dengan varietas baru seperti Prabu Bestari, Jestro Ag60, Jestro Ag45 dan Jestro Ag86 yang memiliki kualitas buah seperti anggur impor, yang sudah di lepas pada tahun 2007 -2008 dapat menjadi salah satu harapan untuk mendapatkan buah dengan kualitas unggul bersaing dengan buah impor.
3. Manfaat Buah Anggur
Anggur merupakan tanaman buah merambat dalam bentuk semak digolongkan pada famili Vitaceae. Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, wine, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung. Buah ini juga mengandung banyak senyawa yang dikenal sebagai polifenol dan resveratrol aktif dalam berbagai metabolisme, dan mampu mencegah pembentukan sel kanker dan penyakit lainnya. Selain itu anggur juga mempunyai harga ekonomi yang cukup tinggi. Peluang usaha anggurpun sangat mempunyai potensi yang besar, potensi lahan yang belum terkelola sebesar 2.000 ha (Derektorat Tanaman Buah, 2005).
4. Sentra Tanaman Anggur
Sentra produksi anggur di Indonesia adalah Jawa Timur (Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Kediri), Bali (Buleleng), Sulawesi Tengah (Palu) (Winarno, et al, 1991). Dengan tidak berkembangnya tanaman anggur di daerah kawasan karena kendala pemasaran dan penanaman varietas anggur yang hanya untuk bahan wine saja.
Produktivitas anggur dapat mencapai 60 kg/pohon/tahun, tergantung pada varietas, lokasi penanaman, dan umur tanaman. Daerah sub tropis produksi anggur mencapai 20 ton/ hektar pertahun, sedangkan di Indonesia separuhnya (Emy Budiyati, 2012) . Panen anggur di kawasan sub tropis hanya satu kali dalam setahun, di Indonesia bisa 2-3 kali panen dalam satu tahun. Produksi anggur di tahun 2005 dari 17.000 ha dengan total produksi 1.412 ton, sedangkan konsumsi perkapita 0,06 kg/tahun impor buah tersebut sebesar 17.418 ton,
5. Syarat Tumbuh
A. Iklim dan ketinggian tempat
· Tanaman anggur dapat tumbuh baik di dataran rendah anggur jenis Vitis vinifera lebih sesuai pada dataran rendah (0-300 m dpl)
· Sinar matahari yang banyak/udara kering sangat baik untuk pertumbuhan vegetatif dan pembuahannya, angin yang terlalu kencang kurang baik untuk tanaman anggur, dengan intensitas cahaya matahari > 75% · Curah hujan optimum maksimal 800 mm/tahun · Suhu rata-rata maksimal siang hari ±31 oC dan suhu rata-rata minimal 23 oC, dengan kelembaban udara 75-80 %.
B. Tanah/Media Tanam
Kondisi tanah yang sesuai untuktanaman anggur adalah tekstur danstruktur tanah lempung berpasir/ sarang dengan kandungan lempung30-50%, pasir 30-50%, dan liat 7-12%.
· Tanah yang subur dan sarang atau mudah meresapkan air, karena tidak tahan terhadap genangan air.
· Tinggi air tanah tidak boleh kurang dari satu meter dari permukaan tanah.
· Tanah yang baik adalah lempung berpasir sampai pasir berlempung.
· Derajat kemasaman tanah (pH) berkisar 5,5-7,3 6. Benih anggur
a) Jelas varietasnya/berlabel
b) Umur benih 3-4 bulan, semakin tua makin bagus c) Pertumbuhan daun dan tunas baru bagus
d) Bebas hama dan penyakit
Gambar 2. Benih anggur 7. Pengolahan Lahan
A. Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah : - Menentukan lokasi tanam
- Menentukan pola tanam (dengan cara pergola atau kniffen) - Mengatur jarak tanam/ploting
- Membuat lubang tanam
- Menyiapkan pupuk kandang yang diperlukan sesuai dengan dosis dan jumlah tanaman
B. Pembukaan lahan/Lubang Tanam
- Lahan yang akan di tanami dibersihkan dari gulma dan tidak terlindung dari sinar matahari.
- Buat lubang tanam dengan ukuran 60X60X60 cm, pisahkan galian tanah 30 cm bagian atas (A) dan 30 cm bagian bawah (B).
- Biarkan 15-20 hari sebelum tanam, dan diberi pasir kali/sungai setebal 5 cm pada dasar lubang tanam. - Tutup lubang tanam dengan memasukan galian sesuai dengan lapisan. Untuk bagian lapisan atas (A) campur dengan pupuk kandang sebanyak 10-20 kg/lubang.
Gambar 3. Lubang tanam C. Jarak Tanam
Pengaturan jarak tanam perlu diperhatikan dan juga disesuaikan dengan pola tanam tanaman anggur, yaitu dengan pola pergola atau knefing (pagar) - Jarak tanam dengan pola pergola : 3X3 m, 3X4 m, 4x4 m, 4X6 m
D. Cara Penanaman
- Penanaman benih anggur yang baik dilakukan pada akhir musim hujan atau atau awal musim kemarau - Benih dikeluarkan dari polybag
- Benih ditanam kedalam lubang tanam
- Ditutup dengan tanah dan ditekan (dipadatkan) - Pasang ajir (setinggi pergola)
Gambar 4. Tanam anggur 8. Pembuatan Rambatan Tanaman Anggur
A. Pembuatan Para-Para/Pergola
- Dapat dibuat dari kayu, besi atau beton. - Jarak tiang para- para 3×3 m atau 4×5 m. - Jarak anyaman 40 x 40 cm.
- Tingginya bervaiasi antara 2-3,5 m.
Gambar 5. Bentuk rambatan pergola
B. P embuatan Kniffen (pagar)
- Dapat dibuat dari kayu, besi atau beton - Jarak tiang 2x1.5 m atau 3x1.5 m - Jarak kawat 40-50 cm (3-4) - Tinggi tiang 2-2,5 m
Gambar 6. Bentuk rambatan kniffen 9. Pemeliharaan Tanaman Anggur
A. Pengairan
- Pengairan untuk tanaman anggur umur 0-8 bulan di musim kemarau dapat diberikan 3 hari sekali.
- Pada tanaman yang sudah produksi, tiga hari sebelum pangkas tanaman perlu diairi lagi sampai buah
menjelang tua.
- Pemberian air dihentikan pada saat 2 minggu sebelum buah dipanen. Kemudian 4 hari sebelum buah dipanen, tanaman kembali diairi sampai panen berlangsung
B. Pemupukan
- Pemupukan bisa di berikan cair atau padat
- Pada masa pertumbuhan 0-11 bulan lebih banyak unsur N
- Pemberian pupuk 20 hari sebelum pangkas - Pupuk kandang diberikan 1 kali dalam setahun
Gambar 7. Pemupukan anggur
Tabel 1. Pemupukan tanaman anggur berdasarkan umur tanaman Umur tanamandi lapang Pukan kg/pohon NPK (15:15:15) g/pohon ZA
g/pohon Waktu pemberian
0-3 bln - 10 7,5 Diberikan 2 kali, pada umur 1 bulan dan
3 bulan setelah tanam
3-6 bln - 15 15 Diberikan 2 kali, pada umur 4 bulan dan
6 bulan
6-9 bln 10 20 25 Pukan umur 9 bln , NPK dan Urea pada
umur 8 bulan
9-12 bln 30 25 35 Pukan umur 12 bln. NPK dan Urea pada
umur 11 bulan
1 tahun 50 150 100 Pukan 30 hari sebelum pangkas. NPK
dan Urea 10 hari sebelum pangkas
2 tahun 50 300 150 Pukan 30 hari sebelum pangkas. NPK
dan Urea 10 hari sebelum pangkas
3 tahun 75 450 200 Pukan 30 hari sebelum pangkas. NPK
dan Urea 10 hari sebelum pangkas
4 tahun 75 600 250 Pukan 30 hari sebelum pangkas. NPK
dan Urea 10 hari sebelum pangkas
5 tahun 100 750 350 Pukan 30 hari sebelum pangkas. NPK
dan Urea 10 hari sebelum pangkas
10. Pemangkasan
Tanaman anggur merupakan jenis tanaman merambat sehingga sangatlah penting dilakukan pemangkasan. Ada 2 tipe pemangkasan yaitu :
A. Pemangkasan bentuk
Pemangkasan yang dilakukan untuk melakukan pembentukan pohon :
- Pilih salah satu cabang primer yang diameternya paling besar
- Pangkas cabang primer setelah melampaui sisi para-para
- Pelihara cabang sekunder dan sisakan 3-5 mata tunas untuk menghasilkan cabang tersier
Gambar 8. Pemangkasan bentuk pohon B. Pemangkasan pembuahan
Pemangkasan pembuahan dilakukan untuk menghasilkan buah. Ada beberapa yang perlu dilakukan dalam pemangkasan pembuahan : - Pemberian pupuk kandang 1 bulan sebelum pemangkasan
- Penggemburan tanah sekitar cabang utama - Pemberian pupuk kimia 10 hari sebelum pemangkasan
- Penyiraman dilakukan 1-2 kali yang cukup sebelum dipangkas
- Pemangkasan cabang tersier, sisakan 3-4 mata tunas
- Penyemprotan ZPT dilakukan 7 hari setelah pemangkasan
- 5-10 hari setelah pemangkasan akan muncul tunas baru dan bunga muncul 8-24 hari setelah
pemangkasan tergantung varietas
Gambar 9. Pemangkasan pembuahan
Hal yang penting dalam pemangkasan pembuahan • Tindakan pemangkasan harus diikuti dengan tindakan lain seperti pengairan, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit.
• Sebelum pemangkasan diperiksa dulu salah satu cabang, potong ujungnya. Apabila pada bekas potongan tersebut tidak meneteskan air, maka pemangkasan perlu ditunda dulu dan pengairannya perlu ditambah sampai ketika ujung cabang dipotong maka akan meneteskan air. Setelah ujung cabang yang dipotong akan meneteskan air, maka
pemangkasan dapat dilaksanakan.
• Semua cabang dibuang. Cabang subur dapat ditinggalkan 4-6 mata
• Pemangkasan pertama bulan Maret/April dan ke dua bulan Juli/Agustus.
Gambar 10. Cabang tersier yang meneteskan air 11. Penjarangan Buah
Penjarangan buah sangat penting dilakukan. Dalam penjarangan yang perlu dilakukan adalah dengan membuang ujung tandan buah (tipe tandan bersayap), butiran buah yang berpenyakit, tidak seragam, buah terjepit, dan pecah. Buah yang disisakan adalah yang buah dengan ukuran seragam, sehat dan tanpa cacat.
Penjarangan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama saat umur satu bulan setelah pembungaan dan buah masih pentil sebesar (saat buah sebesar kedelai ±30-40% dan saat buah sebesar jagung ± 20-30%)
12. Penyakit Utama
A. Downy Mildew (jamur)
Gejala : daun nampak kuning bagian bawah terlihat ada tepung warna putih kuning. Daun, bunga maupun tandan muda bisa mati bila terkena penyakit ini terutama saat musim hujan dan kelembaban tinggi
Gambar 12. Gejala Downy mildew pada daun dan buah anggur
B. Powdery Mildew
Gejala : pada permukaan daun terdapat bedak tipis putih kelabu.
Gambar 13. Gejala Powdery mildew pada daun
C. Karat Daun
Gambar 14. Gejala karat pada daun
Gejala : Pada sisi bawah daun terdapat tepung berwarna merah jingga hingga merah sawo yang berisi spora jamur. Jika dilihat dari sisi atas tampak berwarna hijau kekuningan. Pada serangan yang berat seluruh permukaan bawah daun tertutup oleh lapisan spora dan daun akan segera rontok. Tanaman yang sakit hanya mempunyai sedikit daun sehingga produksi buahnya menjadi berkurang.
D. Busuk buah
Gambar 15. Gejala busuk buah
Gejala : Stadia awal serangan ditandai dengan merekahnya jaringan bagian dalam kulit. Buah yang terinfeksi menjadi mengkerut dan berubah menjadi coklat tua.
E. Kudis
Gambar 16. Gejala Antraknose
Gejala : Pada buah mula-mula menunjukkan gejala berupa bintik-bintik coklat yang meluas dan mengendap ke bawah. Selanjutnya pada bagian tengah bercak timbul massa berwarna jingga (spora).
13. Panen
A. Ciri dan Umur Panen
Umur panen buah anggur tergantung dari varietas yang ditanam (95-125 HSP), iklim dan tinggi tempat. Hal yang perlu dilakukan sebelum panen adalah:
- Penyemprotan dihentikan 1 bulan sebelum panen - Pengairan dikurangi (10 hr sekali)
B. Cara Panen
Panen dilakukan dalam cuaca cerah di pagi hari dengan menggunakan guting pangkas secara hati-hati.
Gambar 17. Buah siap panen dan cara panen
Ray, PK. 2002. Breeding Tropical and Subtropical Fruits . Alpha science International Ltd. Pangbourne England. 338h
Setiadi. 2004. Bertanam Anggur. Penebar Swadaya. Jakarta. Winarno, M, Yudowati, U.H, Kusumo, S, Primawati N, dan Sulihanti, S, 1991. Budidaya Anggur. Balai Penelitian Hortikultura Solok. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Tabel
Tabel 1. Pemupukan Tanaman Anggur Berdasarkan
Umur Tanaman... 9
iii Daftar Gambar Gambar 1. Keragaman Buah Anggur Berdasarkan Varietas... 2
Gambar 2. Benih Anggur... 5
Gambar 3. Lubang Tanam... 6
Gambar 4. Tanam Anggur... 7
Gambar 5. Bentuk Rambatan Pergola... 7
Gambar 6. Bentuk Rambatan Kniffen... 8
Gambar 7. Pemupukan Anggur... 9
Gambar 8. Pemangkasan Bentuk Anggur... 10
Gambar 9. Pemangkasan Pembuahan... 11
Gambar 10. Cabang Tersier yang Meneteskan Air... 12
Gambar 11. Penjarangan Buah Anggur... 12
Gambar 12. Gejala Downy Mildew pada Daun dan Buah Anggur... 13
Gambar 13. Gejala Powdery Mildew... 13
Gambar 14. Gejala Karat Pada Daun... 14
Gambar 15. Gejala Busuk Buah... 14
Gambar 16. Gejala Antraknose... 15
Gambar 17. Buah Siap Panen dan Cara Panen... 15