• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak COVID-19 pada Kesehatan Ibu Hamil : Literature Review

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dampak COVID-19 pada Kesehatan Ibu Hamil : Literature Review"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

How to cite Herwani, C. K., Cukarso, S. N. A., Maulana I. M., & Utami, S. A. (2020). Dampak COVID-19 pada Kesehatan Ibu Hamil : Literature Review. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai. 13(2), 76-85. DOI: http://dx.doi.org/10.26630/jkm.v13i1.2253 Published by Politeknik Kesehatan Tanjung Karang, Indonesia. Open Acess

The Published Article is Licensed Under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Dampak COVID-19 pada Kesehatan Ibu Hamil : Literature Review

Impact of COVID-19 on Maternal Health: A Literature Review

Chahya Kharin Herbawani1, Salshabiyla Naura Almamira Cukarso1, Intan Muzdhalifa Maulana1, Flavia Stefanie Ananda Utami1

1Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta,

Indonesia  Corresponding: chahyakharin@upnvj.ac.id Article Information: Received Oktober 2020 Revised Desember 2020 Accepted Desember 2020 Keyword:

COVID-19; Public Health; Maternal; Pregnancy

Kata kunci:

COVID-19; Kesehatan Masyarakat; Kesehatan Ibu; Kehamilan

Abstracts

Background: Coronavirus is a large family of viruses that can cause illness from mild to

severe symptoms. COVID-19 attacks of all ages including vulnerable groups such as pregnant women. Numbers of previous studies on the coronavirus, (SARS-CoV and MERS-CoV), stated that pregnant women have a higher risk of severe disease, morbidity and mortality compared to the general population. Purpose: Currently there is limited research on COVID-19 in relation to pregnancy and childbirth. This study aims to determine the risks and impacts of COVID-19 on pregnancy and childbirth. Methods: This study used a systematic review method. Sources of literature data were obtained from Google Scholar, PubMed, and Proquest taken from 2019-2020. Results: The results of the study based on 13 articles with a total of 363 pregnant women showed that there was no difference in the signs and symptoms experienced by pregnant women with Covid-19 infection when compared to the general population. Until now, a number of studies have been conducted to determine the vertical transmission of COVID-19 from mother to fetus. A number of samples such as umbilical cord blood, amniotic fluid, neonatal throat swab, breast milk, and vaginal secretions were taken for examination and showed negative results. Conclusion: Maternal-fetal transmission of COVID-19 was undetected in the majority of reported cases. But, pregnancy monitoring with COVID-19 and steps to prevent neonatal infection is still needed. Mothers who are infected are at a higher risk of having severe respiratory complications.

Abstrak

Latar Belakang: Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang dapat mengakibatkan

penyakit dari gejala ringan sampai gejala berat. COVID-19 menyerang semua usia termasuk kelompok rentan, salah satunya ibu hamil. Sejumlah penelitian mengenai coronavirus sebelumnya, (SARS-CoV dan MERS-CoV), menyebutkan bahwa ibu hamil berisiko lebih tinggi terhadap penyakit parah, morbiditas, dan mortalitas dibandingkan dengan populasi umum. Tujuan: Saat ini masih sedikit penelitian mengenai COVID-19 hubungannya dengan kehamilan dan persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko dan dampak dari COVID-19 terhadap kehamilan dan persalinan.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode systematic review. Sumber data literatur

diperoleh dari Google Scholar, PubMed, dan Proquest yang diambil dari tahun 2019-2020.

Hasil: Hasil penelitian berdasarkan 13 artikel dengan total 363 ibu hamil menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan tanda dan gejala yang dialami oleh ibu hamil dengan infeksi Covid-19 bila dibandingkan dengan populasi umum. Hingga saat ini sejumlah studi telah dilakukan untuk mengetahui adanya transmisi vertikal COVID-19 dari ibu ke janin. Sejumlah sampel seperti darah tali pusat, cairan ketuban, swab tenggorokan neonatal, ASI, dan sekresi vagina telah diambil untuk dilakukan pemeriksaan dan menunjukkan hasil negatif. Simpulan: Penularan ibu-janin dari COVID-19 tidak terdeteksi pada sebagian besar kasus yang dilaporkan. Namun pemantauan kehamilan yang cermat dengan COVID-19 dan langkah-langkah untuk mencegah infeksi neonatal tetap diperlukan. Ibu yang terinfeksi berisiko lebih tinggi memiliki komplikasi pernapasan berat.

Copyright Holder © Herwani, C. K., Cukarso, S. N. A., Maulana I. M., & Utami, S. A. (2020). First Publication Righ : Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai.

(2)

77 Pendahuluan

COVID-19 menjadi perhatian serius dalam kesehatan masyarakat setelah dinyatakan sebagai pandemi. Kasus pertama COVID-19 dilaporkan terjadi di Wuhan pada tahun 2019 (Pradana, Casman,

& Nur’aini, 2020). Pada awalnya WHO menyebut penyakit ini dengan nama Novel Coronavirus 2019

atau 2019-nCoV (Pradana et al., 2020). Kemudian pada tanggal 11 Februari 2020, WHO mengumumkan secara resmi COVID-19 sebagai penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome

Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus tersebut menginfeksi dan merusak jaringan yang berada dalam

saluran napas manusia (Atmojo, Akbar, & Kuntari, 2020). Berdasarkan data yang dihimpun dari laman WHO, hingga tanggal 24 Juli 2020 dilaporkan sebanyak 15.257.287 kasus terkonfirmasi dan menyebabkan 628.240 kematian akibat COVID-19 di dunia (WHO, 2020b). Sedangkan di Indonesia, per tanggal 24 Juli 2020 sebanyak 95.418 kasus konfirmasi positif dan 4.665 kematian akibat COVID-19

(Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID, 2020). Jumlah tersebut masih terus mengalami

peningkatan hingga saat ini.

COVID-19 menyerang semua usia termasuk kelompok rentan, salah satunya yaitu ibu hamil. Pada kondisi hamil terjadi perubahan fisiologis tubuh dan imunitas ibu yang menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi penyakit (Zaigham & Andersson, 2020). Studi yang dilakukan oleh Elshafeey, dkk, dari 385 ibu hamil yang terinfeksi COVID-19, sebanyak 346 di antaranya terkonfirmasi positif dari hasil pemeriksaan RT-PCR. Sebanyak 7,5% ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 tidak menunjukkan gejala terkait COVID-COVID-19 (Elshafeey et al., 2020). Respon imun masing-masing individu menentukan tingkat keparahan kerusakan sel akibat infeksi virus (Atmojo et al., 2020).

Penularan COVID-19 dapat terjadi dari manusia ke manusia (WHO, 2020a). Namun, dalam kasus kehamilan sejumlah penelitian masih dilakukan untuk mengetahui transmisi COVID-19 dari ibu ke janin

(Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, 2020). Beberapa penelitian mengungkapkan

kasus-kasus komplikasi kehamilan yang terjadi pada ibu yang terinfeksi COVID-19. Pneumonia yang terjadi selama masa kehamilan berhubungan dengan beberapa kelainan obstetri, seperti ketuban pecah dini, kematian janin dalam rahim, gangguan pertumbuhan intrauterin, dan kematian neonatal (Schwartz &

Graham, 2020). Penelitian Chen, dkk pada sembilan ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 pada trimester

3, empat diantaranya melahirkan prematur di minggu ke-36 kehamilan dan dua bayi lahir dengan BBLR. Selain itu terdapat dua kasus lain yang mengalami gawat janin dan ketuban pecah dini (Chen et al., 2020). Penelitian lain yang dilakukan oleh Elshafeey, dkk menyebutkan 368 orang ibu hamil termasuk ke dalam kasus ringan, 14 orang memiliki kasus parah dan 3 orang lainnya termasuk kasus yang kritis. Pada saat melahirkan, dilaporkan masing-masing terdapat 20 kasus gawat janin dan berat badan bayi lahir rendah. Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa dari 256 kelahiran, terdapat dua kasus kematian bayi serta empat bayi dinyatakan positif berdasarkan hasil tes PCR (Elshafeey et al., 2020).

Sejumlah penelitian mengenai coronavirus sebelumnya (SARS-CoV dan MERS-CoV) menyebutkan bahwa ibu hamil berisiko lebih tinggi terhadap penyakit parah, morbiditas, dan mortalitas jika dibandingkan dengan populasi umum (Karimi-Zarchi, Neamatzadeh, & Alireza, 2020). Namun, saat ini masih sedikit penelitian mengenai COVID-19 hubungannya dengan kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko dan dampak dari COVID-19 terhadap kehamilan dan persalinan.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode systematic review. Penulis menggunakan pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA) untuk systematic

(3)

78

review. Sumber data literatur ini diperoleh dari Google Scholar, PubMed, dan Proquest. Data penelitian ini diambil dari tahun 2019-2020. Kriteria inklusi jurnal yang digunakan yaitu berupa jurnal yang dapat diakses secara lengkap, menggunakan Bahasa Indonesia dan atau Inggris, serta melaporkan kasus akibat COVID-19 yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan. Sedangkan kriteria eksklusi terdiri atas jurnal yang telah ditarik oleh penulisnya dan jurnal yang terduplikasi (Gambar 1).

Gambar 1. PRISMA Flow Diagram

Hasil

Penulis mengidentifikasi 13 jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Terdapat 363 kasus total COVID-19 pada ibu hamil dengan rentang usia 16−41 tahun. Sebagian besar jurnal yang digunakan melaporkan kasus kehamilan dengan COVID-19 di China, tetapi terdapat jurnal lain yang melaporkan kasus di Amerika, Iran, Inggris, dan Prancis (Tabel 1).

1180records identified through google scholar search

88 records identified through PUBMED search

69 duplicates removed

1199 unique records screened

978 records excluded based on title screening

221 records eligible for abstract screening

149 records exclude based on abstract screening

Full text articles excluded: a. 7 not in English

b. 8 not focused on public health

c. 17 not focused on maternal health

Studies included in qualitative synthesis

(n =14 )

Studies included in quantitative synthesis

(4)

79 Tanda dan Gejala COVID-19 Pada Wanita Hamil

Berdasarkan gejala dan tanda yang terlaporkan, sebagian besar ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 mengalami demam (n=171, 47.10%), batuk (n=164, 45.17%), merasa lelah (n=69, 35.5%), sakit tenggorokan (n=29, 16.29%), mialgia (n=30, 15.07%), dan dispnea (n=16, 8.04%). Selain itu, terdapat gejala dan tanda lainnya yang dirasakan ibu hamil, seperti diare, malaise, dan nyeri dada. Sebanyak 67 ibu hamil dari 363 tidak menunjukkan gejala terkait COVID-19. Tanda dan gejala yang dialami oleh ibu hamil tidak terdapat perbedaan bila dibandingkan dengan populasi umum yang terinfeksi COVID-19

(Yu et al., 2020).

Komplikasi Kehamilan dan Kematian

Ditemukan 8 kasus kematian maternal dan 1 kematian neonatal (Antoun et al., 2020;

Hantoushzadeh et al., 2020;Yan et al., 2020). Selain itu pada studi yang dilakukan oleh London, dkk,

dilaporkan terdapat satu kasus kematian janin pada usia kehamilan 17 minggu (London et al., 2020). Terdapat komplikasi kehamilan yang muncul pada ibu dengan COVID-19 yaitu adanya gawat janin dan ketuban pecah dini (Chen et al., 2020).

Tabel 1.

Faktor Risiko Covid-19 pada Ibu Hamil

Penulis Tempat Desain Studi

Sampel (Kasus positif Covid-19)

Temuan Utama (9pt bold)

Liu et al., 2020 China Case Series 15 ibu hamil 1. Gejala umum COVID-19 yang terjadi adalah demam dan batuk.

2. Pada akhir penelitian 11 dari 15 sampel telah melahirkan dan tidak ada laporan terjadinya kasus infeksi COVID-19 pada bayi yang dilahirkan, kasus asfiksia neonatal, kematian neonatal, bayi lahir mati, atau aborsi.

Chen et al., 2020 China Retrospective Review

9 ibu hamil 1. Gejala yang paling banyak dirasakan ibu hamil yaitu demam, batuk, mialgia, sakit tenggorokan, dan malaise. Gejala klinis ini juga terjadi pada pasien umum yang terinfeksi COVID-19.

2. Terdapat dua kasus gawat janin.

3. Pada sembilan bayi lahir, dilaporkan tidak adanya kasus asfiksia neonatal.

4. Penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada bukti infeksi intrauterin akibat penularan vertikal yang terjadi pada wanita hamil. Khan et al., 2020 China Case Report 3 ibu hamil 1. Tidak terdapat kasus kematian akibat

COVID-19.

2. Ketiga ibu hamil melahirkan normal pervaginam dan tidak ada bukti penularan vertikal dari ibu ke janin.

London et al., 2020

Amerika Kohort Retrospektif

68 ibu hamil 1. 27,3% wanita yang memiliki gejala COVID-19 melahirkan prematur dan 26,1% membutuhkan bantuan pernafasan 2. Ibu hamil yang menunjukkan gejala

COVID-19 memiliki tingkat persalinan prematur dan bantuan pernafasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil tanpa gejala COVID-19.

(5)

80

Tabel 2.

Faktor Risiko Covid-19 Pada Ibu Hamil (Lanjutan)

Penulis Tempat Desain Studi

Sampel

(Kasus positif

Covid-19)

Temuan Utama

Yan et al., 2020 China Case Series 116 ibu hamil 1. Dilaporkan terdapat satu kasus aborsi spontan pada wanita hamil trimester awal 2. Dari 99 ibu hamil, 22 di antaranya melahirkan prematur dan terdapat 6 kasus ketuban pecah dini.

3. Terdapat satu kasus asfiksia neonatal yang mengakibatkan kematian.

4. Infeksi COVID-19 selama kehamilan tidak meningkatkan risiko aborsi spontan dan kelahiran prematur.

Yu et al., 2020 China Single-centre Study

7 ibu hamil 1. Gejala klinis yang dialami ibu hamil sama dengan pasien umum yang terinfeksi COVID-19.

2. Satu bayi dilaporkan positif COVID-19 setelah 36 jam dilahirkan.

Breslin et al., 2020

Amerika Case Series 7 ibu hamil 1. Terdapat 2 kasus ibu hamil tanpa gejala COVID-19.

3. Tidak ada bayi yang terinfeksi COVID-19. Breslin, Baptiste,

Miller, et al., 2020

Amerika Retrospektif Review

43 ibu hamil 1. Terdapat 86% ibu hamil yang memiliki kasus ringan, 9,3% kasus berat, dan 4,7% kasus kritis. Data tersebut menunjukkan bahwa kasus COVID-19 ibu hamil sama dengan kasus COVID-19 orang dewasa pada umumnya.

2. Tidak ada kasus bayi yang terkonfirmasi positif COVID-19 setelah dilahirkan. Hantoushzadeh

et al., 2020

Iran Case Series 9 ibu hamil 1. Terdapat 7 kasus kematian ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 kategori parah 2. Penelitian ini mengumpulkan data kohort

keluarga yang menunjukkan hasil bahwa ibu hamil memiliki gejala yang lebih berat dibandingkan anggota keluarga lainnya. Antoun et al.,

2020

Inggris Kohort Prospektif

23 ibu hamil 1. Dari 23 ibu hamil, terdapat 4 kasus yang mengalami gangguan pernafaasan berat dan mengakibatkan 1 kasus kematian ibu hamil.

2. Terdapat 7 kasus kelahiran prematur dan 2 kasus pre-eklampsia.

3. COVID-19 berkaitan erat dengan kejadian kelahiran prematur, pre-eklampsia dan persalinan secara caesar dibandingkan dengan kehamilan tanpa kasus COVID-19.

Sentilhes et al., 2020

Prancis Single-centre

study

38 ibu hamil 1. Terdapat satu kasus keguguran.

2. Lima dari 21 wanita melahirkan secara prematur, 3 kasus persalinan sebelum 32 minggu kehamilan, dan 2 kasus persalinan sebelum 28 minggu kehamilan.

3. COVID-19 dikaitkan dengan

morbiditas ibu hamil dan persalinan prematur.

4. Tingkat pendarahan post-partum dan transfusi darah ibu hamil COVID-19 lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum wanita hamil.

(6)

81 Tabel 3.

Faktor Risiko Covid-19 Pada Ibu Hamil (Lanjutan)

Penulis Tempat Desain Studi

Sampel (Kasus Positif Covid-19)

Temuan Utama

Chen & Bai, 2020

China Case Series 21 ibu hamil 1. Seluruh ibu hamil yang memiliki gejala

ringan dan sedang dapat

disembuhkan dan melahirkan dengan sukses.

2. Gejala klinis yang timbul pada ibu hamil dengan COVID-19 lebih ringan dibandingkan dengan pasien yang tidak hamil terinfeksi COVID-19. 3. Tidak terdapat bukti transmisi vertikal

dari ibu ke bayi.

Chen et al., 2020 China Case Report 4 ibu hamil 1. Tidak ada bayi lahir terinfeksi COVID-19, tetapi terdapat laporan satu kasus bayi lahir yang mengalami dispnea.

2. Dua bayi menunjukkan kasus ruam kulit setelah lahir.

Tanda dan Gejala COVID-19 Pada Wanita Hamil

Berdasarkan gejala dan tanda yang terlaporkan, sebagian besar ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 mengalami demam (n=171, 47.10%), batuk (n=164, 45.17%), merasa lelah (n=69, 35.5%), sakit tenggorokan (n=29, 16.29%), mialgia (n=30, 15.07%), dan dispnea (n=16, 8.04%). Selain itu, terdapat gejala dan tanda lainnya yang dirasakan ibu hamil, seperti diare, malaise, dan nyeri dada. Sebanyak 67 ibu hamil dari 363 tidak menunjukkan gejala terkait COVID-19. Tanda dan gejala yang dialami oleh ibu hamil tidak terdapat perbedaan bila dibandingkan dengan populasi umum yang terinfeksi COVID-19

(Yu et al., 2020).

Komplikasi Kehamilan dan Kematian

Ditemukan 8 kasus kematian maternal dan 1 kematian neonatal (Antoun et al., 2020;

Hantoushzadeh et al., 2020;Yan et al., 2020). Selain itu pada studi yang dilakukan oleh London, dkk,

dilaporkan terdapat satu kasus kematian janin pada usia kehamilan 17 minggu (London et al., 2020). Terdapat komplikasi kehamilan yang muncul pada ibu dengan COVID-19 yaitu adanya gawat janin dan ketuban pecah dini (Chen et al., 2020).

Persalinan Wanita Hamil Terinfeksi COVID-19

Dari 363 wanita hamil yang terinfeksi COVID-19, 262 di antaranya telah melahirkan. Sebanyak 187 wanita melahirkan dengan cara caesar dan 80 wanita melahirkan secara normal pervaginam. Dari 262 kelahiran, terdapat 22 kasus bayi lahir prematur pada ibu yang terinfeksi COVID-19. Terdapat 81 wanita yang masih hamil ketika studi telah selesai dilakukan.

Sebagian besar penelitian menyebutkan bayi yang lahir dengan ibu terinfeksi COVID-19 dilaporkan negatif COVID-19 setelah dilakukan uji RT-PCR. Sampel yang diambil berupa cairan ketuban, swab tenggorokan neonatal, darah tali pusat dan ASI (Chen et al., 2020). Namun, terdapat satu laporan kasus bayi terkonfirmasi positif COVID-19 dalam waktu 36 jam setelah dilahirkan (Yu et al., 2020). Setelah dinyatakan positif berdasarkan hasil uji swab tenggorokan neonatal, bayi tersebut dirujuk ke

(7)

82

rumah sakit anak untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Seluruh penelitian menyatakan bahwa bayi yang dilahirkan memiliki nilai APGAR score yang normal. Sebelum melahirkan, 11 ibu hamil diberikan bantuan oksigen dan antibiotik emipirik serta terapi antiviral setelah persalinan (Liu et al.,

2020).

Air Susu Ibu (ASI)

Dari 9 wanita hamil dengan Covid-19, 6 sampel ASI diambil setelah IMD, dan keseluruhan sampel ASI didapatkan negatif Covid-19 (Chen et al., 2020).

Pembahasan

Wanita hamil menjadi kelompok yang rentan terhadap patogen penyebab penyakit pernafasan dan pneumonia. Hal ini dapat terjadi karena saat hamil, wanita hamil berada pada keadaan imunosupresif dan mengalami perubahan fisiologis kehamilan, seperti peningkatan diafragma, peningkatan konsumsi oksigen, dan edema mukosa saluran pernafasan yang dapat membuat rentan terhadap hipoksia. Selain itu, imunitas ibu hamil yang menurun dapat menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi penyakit.

Pada kasus yang disebabkan oleh virus SARS, sebanyak 50% ibu hamil menjalani perawatan intensif di ruang ICU, 33% membutuhkan bantuan ventilator, dan terjadi kematian ibu hamil sebesar 25% akibat virus SARS. Selain itu, saat pandemi virus H1N1, ibu hamil dilaporkan memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi dari infeksi virus H1N1 dan memiliki risiko empat kali kemungkinan menjalani perawatan intensif di rumah sakit dibandingkan dengan populasi umum (Liu et al., 2020).

Beberapa penelitian menyatakan bahwa ibu hamil dengan COVID-19 menunjukkan tanda dan gejala yang serupa dengan penderita COVID-19 usia dewasa pada umumnya (Huang et al., 2020). Meskipun demikian, beberapa kasus dapat menunjukkan tanda dan gejala yang berbeda, bahkan tidak menunjukkan gejala apapun. Hasil uji laboratorium juga menyampaikan bahwa dapat terjadi limfopenia serta peningkatan kadar ALT dan ALS sebagai manifestasi klinis COVID-19. Wanita hamil yang menunjukkan gejala memiliki tingkat limfopenia lebih tinggi dibandingkan dengan wanita hamil tanpa gejala COVID-19 (n¼16, 66.7% vs. n¼8, 36.4%, p ¼ 0.022) (London et al., 2020).

Proses persalinan secara normal ataupun caesar tidak menjadi suatu akibat dari infeksi COVID-19 pada ibu. Persalinan prematur yang terjadi pada ibu terinfeksi COVID-COVID-19 dapat disebabkan oleh stres atau tekanan psikis selama kehamilan akibat sang ibu terinfeksi COVID-19 (Khan et al., 2020). Persalinan caesar juga tidak dapat dihubungkan akibat ibu terinfeksi COVID-19. Terdapat beberapa indikasi kehamilan yang menyebabkan harus menjalani proses persalinan secara caesar, seperti pre-eklampsia berat, memiliki riwayat operasi caesar, dan kasus gawat janin. Selain itu, persalinan prematur juga dapat disebabkan oleh komplikasi kehamilan seperti terjadinya pre-eklamsi atau sebab-sebab lainnya (Chen et al., 2020).

Penelitian yang dilakukan oleh London, dkk menyebutkan bahwa dari sembilan kasus persalinan prematur, delapan diantaranya mengalami iatrogenik (tujuh kasus gangguan pernafasan dan satu kasus akibat penurunan gerakan janin) (London et al., 2020). Penelitian Yan, dkk. melaporkan terdapat satu kasus bayi asfiksia dan satu kasus kematian neonatal. Pada kasus kematian neonatal, sebelumnya ibu dari bayi tersebut mengalami kasus pneuomonia berat dan syok septik sehingga memerlukan perawatan di ICU (Yan et al., 2020). Kasus asfiksia pada bayi baru lahir dapat dispekulasi akibat infeksi

(8)

83

COVID-19 pada ibi yang menyebabkan peningkatan hipoksemia sehingga berdampak pada asfiksia

(Huang et al., 2020).

Meskipun beberapa penelitian melaporkan kasus ibu hamil terinfeksi COVID-19 pada trimester akhir kehamilan, hingga saat ini masih belum ada bukti bahwa COVID-19 dapat menjadi penyebab timbulnya dampak yang parah akibat transmisi vertikal intrauterin . enelitian yang telah dilakukan oleh Chen, dkk mengambil sampel dari cairan ketuban penderita COVID-19 pada saat persalinan. Selain itu sampel berupa darah tali pusat, swab tenggorokan neonatal dan ASI juga dikumpulkan untuk dilakukan pemeriksaan. Sampel diperiksa di laboratorium milik School of Basic Medical Sciences di Universitas Wuhan. Hasilnya seluruh sampel dinyatakan negatif COVID-19 (Chen et al., 2020). Penelitian yang dilakukan Yan, dkk, mengambil sampel dari sekresi vagina dan hasil yang ditunjukkan juga negatif COVID-19 (Yan et al., 2020).

Simpulan

Kelompok ibu hamil menjadi kelompok yang rentan terhadap infeksi Covid-19. Hal ini disebabkan oleh karena dalam keadaan hamil hamil, tubuh berada pada keadaan imunosupresif dan mengalami perubahan fisiologis kehamilan, seperti peningkatan diafragma, peningkatan konsumsi oksigen, dan edema mukosa saluran pernafasan yang dapat membuat rentan terhadap hipoksia. Gejala dan tanda yang timbul akibat infeksi COVID-19 dapat berbeda pada masing-masing individu. Gejala yang timbul pada ibu hamil tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan gejala yang terjadi pada populasi umum dengan infeksi COVID-19.

Sampai saat ini sejumlah studi telah dilakukan untuk mengetahui adanya transmisi vertikal COVID-19 dari ibu ke janin. Sejumlah sampel seperti darah tali pusat, cairan ketuban, swab tenggorokan neonatal, ASI, dan sekresi vagina telah diambil untuk dilakukan pemeriksaan dan menunjukkan hasil negatif. Kasus komplikasi dan kematian yang terjadi tidak memiliki hubungan dengan infeksi COVID-19. Diharapkan adanya studi lebih lanjut mengenai transmisi vertikal. Pada ibu hamil dengan kasus COVID-19 diharapkan untuk menjalani perawatan secara intensif untuk meminimalisasi dampak yang mungkin timbul akibat infeksi COVID-19.

Referensi

Antoun, L., Taweel, N. El, Ahmed, I., Patni, S., & Honest, H. (2020). Maternal COVID-19 infection , clinical characteristics , pregnancy , and neonatal outcome : A prospective cohort study. European Journal of

Obstetrics and Gynecology, (2019), 8–11.https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2020.07.008

Atmojo, J. T., Akbar, P. S., & Kuntari, S. (2020). Definisi dan Jalur Penularan Severe Acute Respiratory Syndrome

Coronavirus 2 (SARS-Cov-2). Jurnal Pendidikan Kesehatan, 9(1), 57–64.

https://doi.org/10.31290/jpk.v9i1.1513

Breslin, N., Baptiste, C., Gyamfi-Bannerman, C., Miller, R., Martinez, R., Bernstein, K., … Goffman, D. (2020). Coronavirus Disease 2019 Infection Among Asymptomatic and Symptomatic Pregnant Women: Two Weeks of Confirmed Presentations to An Affiliated Pair of New York City Hospitals. American Journal of

Obstetrics & Gynecology MFM, 2(2), 1–7.https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ajogmf.2020.100118 Breslin, N., Baptiste, C., Miller, R., Fuchs, K., & Goffman, D. (2020). Coronavirus disease 2019 in pregnancy: early

lessons, 2019(May), 1–3.https://doi.org/10.1016/j.ajogmf.2020.100111

Chen, H., Guo, J., Wang, C., Luo, F., Yu, X., Zhang, W., … Yang, H. (2020). Clinical characteristics and intrauterine vertical transmission potential of COVID-19 infection in nine pregnant women : a retrospective review of medical records. The Lancet, 395(10226), 809–815.https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30360-3

(9)

84

Chen, Yan, Peng, H., Wang, L., Zhao, Y., Zeng, L., Gao, H., & Liu, Y. (2020). Infants Born to Mothers With a New Coronavirus (COVID-19). Frontiers in Pediatrics, 8(104), 1–5.https://doi.org/10.3389/fped.2020.00104 Chen, Yanfen, & Bai, J. (2020). Maternal and infant outcomes of full-term pregnancy combined with COVID-2019

in Wuhan, China: retrospective case series. Archives of Gynecology and Obstetrics, 1–7. https://doi.org/10.1007/s00404-020-05573-8

Elshafeey, F., Magdi, R., Hindi, N., Elshebiny, M., Nasser, M., Kamel, M., … Maher, M. (2020). A systematic Scoping Review of COVID-19 During Pregnancy and Childbirth, (May), 47–52.https://doi.org/10.1002/ijgo.13182 Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID. (2020). Informasi terbaru seputar penanganan COVID-19 di

Indonesia. Retrieved fromhttps://covid19.go.id/

Hantoushzadeh, S., Shamshirsaz, A. A., Aleyasin, A., Seferovic, M. D., Aski, S. K., Arian, S. E., … Aagaard, K. (2020). Maternal death due to COVID-19. The American Journal of Obstetrics & Gynecology, 223(1), 109.e1-109.e16.https://doi.org/10.1016/j.ajog.2020.04.030

Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J., Hu, Y., … Cao, B. (2020). Clinical features of patients infected with

2019 novel coronavirus in Wuhan, China. The Lancet, 395(10223), 497–506.

https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30183-5

Karimi-Zarchi, M., Neamatzadeh, H., & Alireza, S. (2020). Vertical Transmission of Coronavirus Disease 19 ( COVID-19 ) from Infected Pregnant Mothers to Neonates : A Review. Fetal and Pediatric Pathology, 0(0), 1–5.https://doi.org/10.1080/15513815.2020.1747120

Khan, S., Peng, L., Siddique, R., Nabi, G., Nawsherwan, Xue, M., … Han, G. (2020). Impact of COVID-19 infection on pregnancy outcomes and the risk of maternal-to-neonatal intrapartum transmission of COVID-19 during natural birth. Infection Control & Hospital Epidemiology, 41(6), 748–750. https://doi.org/10.1017/ice.2020.84

Liu, D., Li, L., Zheng, D., Wang, J., Yang, L., & Zheng, C. (2020). Pregnancy and Perinatal Outcomes of Women With Coronavirus Disease (COVID-19) Pneumonia: A Preliminary Analysis. American Journal of Roentgenology,

215(July), 1–6.https://www.ajronline.org/doi/full/10.2214/AJR.20.23072

London, V., Jr, R. M., Atallah, F., Cepeda, C., Mccalla, S., Fisher, N., … Minkoff, H. (2020). The Relationship between Status at Presentation and Outcomes among Pregnant Women with COVID-19. American Journal of

Perinatology, 37(10), 991–994.https://doi.org/10.1055/s-0040-1712164

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. (2020). Rekomendasi Penanganan Infeksi Virus Corona (Covid-19) Pada Maternal (Hamil, Bersalin Dan Nifas). Penanganan Infeksi Virus Corona Pada Maternal, 1(3), 9– 11. Retrieved from https://pogi.or.id/publish/rekomendasi-penanganan-infeksi-virus-corona-Covid-19-pada-maternal/

Pradana, A. A., Casman, & Nur’aini. (2020). Pengaruh Kebijakan Social Distancing Pada Wabah Covid-19 Terhadap Kelompok Rentan di Indonesia. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 09(2), 61–67. https://doi.org/10.22146/jkki.55575

Schwartz, D. A., & Graham, A. L. (2020). Potential Maternal and Infant Outcomes from Coronavirus 2019-nCoV (SARS-CoV-2) Infecting Pregnant Women: Lessons from SARS, MERS, and Other Human Coronavirus Infections. Viruses, 12(194), 1–16.https://doi.org/10.3390/v12020194

Sentilhes, L., Marcillac, F. De, Jouffrieau, C., Kuhn, P., Thuet, V., Hansmann, Y., … Deruelle, P. (2020). Coronavirus disease 2019 in pregnancy was associated with maternal morbidity and preterm birth. American Journal

of Obstetrics & Gynecology MFM, 1–15.https://doi.org/10.1016/j.ajog.2020.06.022 WHO. (2020a). Situation Report-49 Situation in Numbers total and new cases in last 24 hours.

WHO. (2020b). WHO Coronavirus Disease (COVID-19) Dashboard. Retrieved from

https://covid19.who.int/?gclid=Cj0KCQjwjer4BRCZARIsABK4QeU0FrvzuF-h2mKCUvm87kFcy4bsmwMagbdvlsUJqY8Db9tAEbuo1REaAgpBEALw_wcB

(10)

85

Yan, J., Guo, J., Fan, C., Juan, J., Yu, X., Li, J., … Yang, H. (2020). Coronavirus disease 2019 in pregnant women: a report based on 116 cases. The American Journal of Obstetrics & Gynecology, 223(1), 111.e1-111.e14. https://doi.org/10.1016/j.ajog.2020.04.014

Yu, N., Li, W., Kang, Q., Xiong, Z., Wang, S., Lin, X., … Chen, S. (2020). Clinical features and obstetric and neonatal outcomes of pregnant patients with COVID-19 in Wuhan , China : a retrospective , single-centre, descriptive study. The Lancet Infectious Diseases, 20(5), 559–564. https://doi.org/10.1016/S1473-3099(20)30176-6

Zaigham, M., & Andersson, O. (2020). Maternal and perinatal outcomes with COVID-19 : A systematic review of 108 pregnancies, 1–7.https://doi.org/10.1111/aogs.13867

Gambar

Gambar 1. PRISMA Flow Diagram

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas telah banyak dilakukan penelitian terkait dengan kecemasan ibu hamil pada masa pandemi Covid-19, namun hasil tingkat kecemasannya berbeda-beda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil usia trimester kedua dan ketiga tingkat kecemasannya lebih tinggi terhadap covid-19 dari pada mereka dengan usia

Dapat dilakukan bila status ibu adalah kontak erat atau kasus suspek Covid-19 dan dapat dipertimbangkan pada ibu dengan status terkonfirmasi Covid-19 (gejala ringan atau tanpa

Ibu yang melahirkan di isolasi melaporkan merasa lebih terpengaruh secara negatif oleh pandemi dan isolasi baik dalam hal perasaan bahwa mereka tidak mendapatkan

Hingga data telah lebih banyak tersedia, ibu hamil sebaiknya menerima Vaksin COVID-19 Janssen hanya jika manfaat vaksinasi bagi ibu hamil melebihi kemungkinan risikonya..

Untuk membantu ibu hamil melakukan penilaian ini, informasi tentang risiko COVID-19 pada kehamilan (termasuk, misalnya, peningkatan risiko pada sebagian ibu hamil atau

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Istqomah, Syamsulhuda BM tahun 2017 tentang hubungan antara sarana prasana terhadap upaya pencegahan DBD pada Ibu Rumah Tangga

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan Pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat terutama ibu hamil dan