• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR PERSETUJUAIY ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBAR PERSETUJUAIY ARTIKEL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR

PERSETUJUAIY

ARTIKEL

ANALISIS

KII{ERJA KEUANGAI{ BERDASARKAN RASIO

KEUAI\GAI\

PADA

PT.

HANJAYA MANDALA

SAMPOERNA, TbK

Oleh

Yulisnawafy Eka Pratama Dunggio

Nim :

931

411231

Telah Diperiksa dan

Disetujui

PEMBIMBING

I

PEMBIMBING

II

Drs. Maha Atma

Kadii,

M.Si

Nip:

19660113 200312

l00l

Dewi

Indrayani Hamin. SE..

MM

(2)

ANALISIS KINERJA KEUAI\IGAN BERDASARKAI{ RASIO KEUANGAI\I

PAI}A

PT.

HANJAYA

MANI}ALA

SAMPOERNA, TbK

Yulisnawaty Eka Pratama Dunggio

Pembimbing

I

: Drs. Maha Atma

Kadji, M.Si

Pembimbins

II

: Dewi Indriyani Hamin. SE..

MMI

ABSTRAK

Yulisnawaty

Eka Pratama

Dunggio,

"Analisis

Kinerja

Keuangan Berdasarkan

Rasio

Keuangan pada

PT.

Hanjaya Mandala

Sampoerna,

Tbk".

Jurusan

Manajemen,

Fakultas Ekonomi

dan Bisnis,

Universitas

Negeri

Gorontalo.

Dibawah

bimbingan

Bapak

Drs.

Maha

Atma

Kadji,

M.Si

selaku pembimbing

I

dan Ibu Dewi

Indriyani

Hamin, SE,

MM

selaku pembimbing

II.

Tujuan

Penelitian

ini

adalah

untuk

menganalisis

kinerja

keuangan pada

PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna"

Tbk, ditinjau

dari

rasio keuangan. Rumusan

dalam

penelitian

ini

adalah

bagaimana

kinerja

keuangan

pada

PT.

Hanjaya

Mandala Sampoema"

Tbk

untuk kurun waktu

tahun

2008

sampai dengan tahun

2AD

ditinjau dari rasio keuangan.

Hasil

penelitian menunjukkan bahwa : Rasio

Likuiditas

Perusahaan yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dari

harta lancar

perusahaan

current

ratio

pada

tahun

2012

sebesar 177,57Yo,

nalk

sebesar

33,l5yo

bila

dibandingkan dengan

posisi

tahun

2008

sebesar 144,43Yo.

Hal

ini

menggambarkan bahwa

kondisi

kinerja keuangan perusahaan sangat baik dan

likuid.

Rasio

ProJitabilitas

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba/keuntungan

dari

aktivitas

usaha

yang

dijalankan,

tahun

2008

NPM

sebesar 11,24 Yo

nuk

menjadi

14,72 Yo pada tafuin-2012,

demikian

pula dengan

ROA

dan ROE-nya terus

naik

Pada

tahun 2008

ROA

24,I4Yo

FIOE 48,4AoA

pada tahun 2012

naik

menjadi

ROA

37,36Vo

dan ROE

73,68Yo.

Menggambarkan kinerja perusahaan dalam mencapai laba yang maksimal sangat

baik dan efektif. Rasio Solvabilitas

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya

bila dilikuidasi, hal

ini

tergambar dan

DEBT

yang

relatif

stabil

dan

DER

yang

terus naik,

pada tahun

2008

DEBT

50,10yo,

tahun

2012 sedikit turun menjadi

sebesar 49,30o/o sebaliknya

DER

tahun 2008

5,48Yo, tahun 2012 naik menjadi 7,82ya Menggambarkan bahwa kemampuan Aset dan

modal

sendiri perusahaan dapat sewaktu-waktu menjamin bahkan melunasi hutang-hutangnya

bila

diperlukan.

Rusio

Aktivitss

menunjukkan bahwa kinerja

perusahaan dalam mengelola aset yang ada

baik

persediaan maupun aset/aktiva

lainya

pe{putarannya sangat

baik,

tergambar

dari rasio

alctivitas

ini

yg

terus

semakin cepat perputarannya,

sedikit

ada penurunan pada tahun-2011

ke

tahun-2012

(tahnn-2011

TATO

2,73Yo,

ITO

4,23ya, tahun-2012

TATO

2,54Yo,

ITA

3,A7Yo) namun penunman

ini

dinilai

masih

wajar

dan masih

efektif

dan

baik.

Dmi

hasil penilitian analisa rasio keuangan diatas perusahaan

dinilai

sangat

likuid,

1

-Yulisnawaty Eka Pralama Dunggio, Junrsan : Manajemen

(3)

profit,

solvabel,

dan

perputaran

aktivitasnya

sangat

baik,

diharapkan kedepan

kinerja

keuangan

ini

dapat

terus

dipertahankan

dan

bahkan

dapat

lebih ditingkatkan

Kata Kunci

:

Rasio

Keuangan

pikuiditas,

Profitabilitas, Solvabilitas,

dan

Aktivitas)

Laporan keuangan merupakan media

informasi

yang merangkum semua

akiifitas

perusahaan

bagi

manajemen, investor, bank pemerintah dan masyarakat umum.

Salah satu tugas penting yang

dilakukan

manajemen atau investor setelah akhir

tahun

adalah menganalisis laporan

keuangan,

laporan keuangan

pun

meliputi

neraca,

laporan laba/rugi,

dan

laporan

perubahan

posisi

keuangan. Neraca menunjukkan

j"tnlah

aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan padatanggal

tertentu. Laporan labalrugi menunjukkan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya-biaya yang telah

terjadi

selama periode tertentu. Laporan perubahan

posisi

keuangan menunjukkan sumber dan pengguna dana.

Untuk

memberikan gambaran tentang

kinerja

keuangan perusahaan, laporan keuangan tersebut harus dianalisis dengan menggunakan ketentuan yang telah ditetapkan.

Pihak berkepentingan dalam mengukur dan

menilai

kinerja keuangan perusahaan

perlu

memahami

kondisi

keuangan perusahaan sebelum

mengambil

keputusan yang tepat,

melalui

laporan keuangan yang telah disajikan oleh akuntan. Adapun

pihak-pihak

yang

berkepentingan

terhadap

kondisi

keuangan

maupun

gan

suatu perusahaan adalah

i

paft pemilik

perusahaan, manejemen

perusahaan

yang

bersangkutan,

karyawatr,

para kreditur, para investor,

dan

pemerintah.

Dan

salah

satu cara menilai kinerja

keuangan adalah

dengan

melakukan analisis keuangan perusahaan.

Analisis

keuangan merupakan analisis

atas laporan keuangan dalam perusahaan yang

terdiri

dari neraca dan laporan

laba-rugi.

Menurut Mudrajad Kuncoro dan

Suhardjono

(2002) Analisis

laporan keuangan akan memberikan hasil yang terbaik

jika

digunakan dalam suatu kombinasi untuk menu4jukkan suatu perubahan

kondisi

keuangan atau

kinerja

operasional selama

periode tertentu,

lebih

lanjut

dapat

memberikan

indikasi

adanya

resiko

dan

peluang

bisnis.

Dengan demikian

tujuan

laporan keuangan

yaitu

untuk menyajikan

informasi

mengenai

kondisi

keuangan suatu perusahaan

bagi

pihak intern dan ekstern perusahaan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan

ekonomi.

Seselain

itu,

menurut Harahap

(2004)

analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan misalnya, digunakan

sebagai alat

screanning awal dalam

memilih

alternatif investasi.

Sebagai alat

Forecasting mengenai

kondisi kinerja

keuangan masa datang, sebagai aat proses

terhadap manajemen operasi atau masalah

lainny4

atau

sebagai

alat

investasi terhadap manajemen.

(4)

Teknik

yang

biasa digunakan dalam melalcukan sesuatu analisis, dimana salah

satunya adalah analisis

rasio.

Analisis

rasio

merupakan salah satu

dari

teknik

analisis

yang

dapat

memberikan

petunjuk

atau

sebagai

indikator

yang menggambarkan

kondisi

perusahaan terutama dibagran keuangan.

Analisis

rasio

keuangan merupakan

metode analisis

yang

sering

dipakai

karena

merupakan

metode

yang paling cepat untuk

mengetahui

kinerja

keuangan perusahaan.

Analisis

rasio dapat memberikan penilaian terhadap

kinerja

perusahaan. Dalam hal

ini

perusahaan yang dimaksud adalah PT. Hanjaya Mandala Sampoema, Tbk.

Guna

menentukan

rasio

keuangan

yang

digunakan

oleh

perusahaan tersebut sebagai dasar dalam penilaian kinerja.

Dalam

menjalankan

bisnis

tentu

setiap perusahaan akan

timbul

permasalahan

yang akan

menghambat

lajunya bisnis

perusahaan

begitu

pula

dengan

PT.

Hanjaya Mandala

Sampoerna,

Tbk

manajemen perusahaan

dituntut

untuk

memperoleh

hasil

yang

jauh

lebih

baik

dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya.

Untuk

sementara data perkembangan keuangan

dilihat

dari tahun 2010

sampai

tahun 2012

menunjukkan perubahan

(naik

/

turun) dilihat dari

rasio

keuangan

yang meliputi dan mewakili rasio likuiditas, profitabilitas,

solvabilitas,

dan

aktivitas.

Tabel1.l

Data Perkembangan

Analisis

Rasio Keuangan

Tahun

20fi

-2012

PT,

Hanjaya Mandala

Sampoei:ra,

Tbk

Tahun 2010

20tl

2012

Curent

(Likuiditas)

161,250h 177,47yQ 177,570/a

Profitabilitas

(ROA)

31,29Yo 4l,65Yo 37,36Yo Solvabilitas

(DER) 5,zAYa 6,3T/a 7,82Yo

Aktivitas

(rAro)

2,ll%o

2,730/o 2,54oh

Sumber : Data Olahan Laporan Keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Dari

data

laporan

keuangan

diatas dapat

dijelaskan

bahwa

gambaran

perkembangan

kondisi

keuangan perusahan

ditinjau

dari rasio keuangan seperti,

Rasio

Likuiditas,(Current

Ratio) terus

menunjukkan

trend

peningkatan

yang

(5)

cukup baik,

hal

ini diikuti

juga

oleh Rasio

Profitabilitas

(Return on Asset)

yang

terus

mengalami peningkatan,

sedikit

ada penurunan pada

tahun 2012

namun penurunan tersebut masih dalam batas yang

wajar

dan

dinilai

masih cukup baik,

demikian

halnya

dengan

Rasio Solvabilitas

(Debt

To

Equity Ratio)

terus

mengalami

trend

peningkatan

yang cukup baik

menggambarkan kemampuan perusahaan membayar hutang-hutangnya

setiap

saat sangat

baik, hal

ini

juga

diikuti

oleh trend pertumbuhan Rasio

Aktvitas

(Total Asset Turn Over) yang terus

mengalami

peningkatan,

sedikit ada

penurunan

pada

tahun 2012

namun penurunan tersebut masih

dinilai

wajar

dan masih menggambarkan kemampuan perusahaan menjalankan aktivitas usaha dengan baik dan lancar.

METODE PEIruLISAFI

Penelitian

ini

merupakan penelitian analisis deskriptif. Penelitian desktiptif adalah

teknik

mengumpulkan,

mengolah,

menyederhanakan,

menyajikan,

dan

menganalisa data agar dapat memberikan gambaran yang

teratur

tentang suatu

peristiwa

dengan observasi

yang

dinyatakan

dalam

angka-angk4

Anton

Dajan (2000).

Lokasi penelitian

adalah

PT.

Hanjaya

Mandala

Sampoerna,

Tbk

yang

tercatat pada bursa

Data yang

digunakan

dalam penelitian

ini

adalah bersumber

dari

Bursa

Efek

Indonesia dengan

mengakses

di

internet

wwu;.samnoerna.com/id_id (dengan

memilihperusahaan PT. Hanjaya Mandala Sampoema" Tbk.

Teknik analisis dataadalah suatu usaha dalan rangka memperoleh jawaban dalam

penelitian.

Dengan

demikian

analisis data merupakan bagian

terpenting

dalam

suatu

penelitian

karena dengan melakukan

analisis data maka

fenomena dari

penelitian dapat

terpecahkan

analisis data

yang

digunakan

yaitu

dengan menggunakan rasio keuangan :

1.

Rasio

Likuiditas

Rasio-rasio yang termasuk dalam rasio likuiditas

yaitu:

a.

Rasio lancar (Current Rasio)

Rasio Lancar

yaitu

rasio yang

menghitung kemampuan perusahaan dalam

membayar

hutang

yang

harus

dipenuhi

dengan

aktiva

lancar

Riyanto

B

(1ee5).

Current Ratio

-Hutang Lancar

b.

Quick Ratio

Quick

Ratio

merupakan

ukuran

yang

digunakan

untuk

menghitung

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban atau hutang lancar dengan aktiva yang lebih

likuid

Lukman Syamsudin Q007).

Alctiva Lancar

(6)

Aktiva

Lancar - Persediaan

QuickRatio:

c.

Cash Ratio

xl00%

Hutang Lancar

Cash

ratio yaitu rasio yang

menunjukkan

kemampuan

untuk

membayar

kewajiban dengan kas yang tersedia dan

efek

yang segera

dicairkan

Sawir (200s).

Kas

Cash

Ratio:

XrcA%

Hutang Lancar

2.

Rasio Solvabilitas

Rasio-rasio yang termasuk dalam rasio Solvabilitas yaitu :

a.

Debt Ratio

Debt Ratio yang mengukur seberapa besar aktiva perusahaan yang digunakan

untuk menjamin utang Riyanto B (1995).

Total Hutang

Debt

Ratio:

x

100%

Total Alctiva

b.

Debt to Equity Ratio

Debt

to

equity

ratio

yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara

jumlah

pinjaman yang diberikan

oleh pemilik

perusahaan atau

bagian dan

seitap

rupiah

Modal

sendiri yang

drjadikan

jaminan untuk

keseluruhan utang

Riyanto

B

(1995).

Debt to Equity

Ratio:

Hutang Jangka Panjang

x

100%

Modal

Sendiri

3.

Rasio

Aktivitas

Rasio-rasio yang termasuk dalam rasio aktivitas yaitu

a.

Total Asset Turn Over

Yaitu

kemampuan dana

yang

tertanam

dalam

keseluruhan

aktiva

berputar dalam suatu periode

tertentu

atau kemampuan

modal yang

di

investasikan

untuk menghasilkan "revenue", Riyanto B( I 995)

Peniualan Bersih

TATO:

x

100%

Jurnlah

Aktiva

b.

Inventory Turn Over

Yaitu

kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar dalam suatu

periode

tertentu, atau

likuiditas

dari

inventary dan

tendensi

untuk

adanya

"Over Stoclf'Riyanto

B (1995).

Harga Pokok Penjualan

ITO:

x

100%

Rata-rata persediaan

4.

Rasio

Profibilitas

Rasio-rasio yang termasuk dalam

rxio profibilitas yaitu:

(7)

Mencerminkan laba

kotor

yang

dapat dicapai

dari

setiap

rupiah

penjualan.

Rasio

ini

dapat digunakan

untuk

mengukur efisiensi kegiatan

produksi

dan hubungan antara hargapokok dengan penjualan yang telah dicapai, Riyanto

B

(1ees).

Laba

Kotor

GPM:

x

100%

Penjualan Bersih

b.

Net Profit

Margin

Digunakan

untuk

menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu, Riyanto B (1995).

Laba Bersih

NPM:

xr0a%

Penjualan Bersih

c.

Return On Invesment

Rasio

ini

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih

atas keseluruhan investasi yang digunakan, Riyanto B (1995) Laba Bersih Setelah Pajak

ROI:

xl0AYo

Total

Aktiva

d.

Return on Equity

Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas

modal yang

di

investasikan dalam perusahaan, Riyanto B (1995). Laba Bersih

ROE:

xr00%

Modal Sendiri

e.

Return Of Asset

Mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan

laba bersih

berdasarkan

tingkat ase yang tertentu, Riyanto B (1995). Laba Bersih

ROA:

xt00%

Total Aset

HASIL PEMBAIIASAN

Tujuan

Penelitian

ini

adalah

untuk

menganalisis

kinerja

keuangan

pada

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk, ditinjau dari rasio keuangan.

Berdasarkan

hasil

perhitungan

Rasio

keuangan

yang

tergambar bahwa kinerja

keuangan perusahaan selama

lima

tahun

terakhir

yaitu

dari 2008 sampai dengan tahun 2012, PT. Hanjaya Mandala Sampoema, Tbk tergambar sebagai

berikut

:

Ditinjau

dari Rasio

Likuiditas

seperti Current Ratio,

fuick

Ratio, dan Cash Ratio tergambar bahwa

trend

pertumbuhan

ketiga rasio

keuangan

(Rasio Likuiditas)

tersebut terus mengalami peningkatan,

sedikit

ada penurunan pada

Quick

Ratio

tahun

2012

sebagai

akibay

adanya peningkatan

yang cukup signifikan

pada persediaan (persediaan tahun

2011

sebesar Rp.8,9

trilyun, naik

menjadi sebesar

(8)

Rp.

15.7

trilyun

atau 175,80% pada tahun 2012) nrlmun penurunan tersebut pada

Quick

Ratio

di nilai

masih wajar,

baik

dan sangat stabil, demikian pula terhadap

Cssh

Ratio

terjadi

penurunan

yang cukup

signifftan

pada

tahun 2012

sebagai akibat dari terjadinya penrnrnan posisi saldo kas dan naiknya saldo hutang lancar (Posisi Kas tahun 2011 Rp. 2,07

trilyun

turun menjadi Rp. 0,78

trilyun

pada tahun 2012, demikian posisi hutang lancm tahun 2011 Rp.8,36

trilyun

naik menjadi Rp.

11,90

trilyun

padaZAl2)

Posisi

ini

dinilai

masih cukup wajar dan stabil.

Demikian

pula bila

di

tinjau dari

Rasio

Profitabilitas (NPM, GPM, ROI

dan

ROE)

dinilai

batrwa erusahaan selang

lima

tahun

terakhir, tahun 2008

sampai dengan tahun 2012 mampu menunjukkan trend pertumbuhan perolehan laba yang

relatif

terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun, tergambar dari tren rasio keuangan

Net

Profit Margin

dan Gross

Profit Margin

yang terus

mengalami

peningkatan,

sedikit

ada penurunan pada periode tahun 2012 namwr

penrunan

tersebut masih

dinilai

wajar

dan

positif;

penuflrnan tersebut diakibatkan adarrya peningkatan omset penjualn, dimana tahun 2011 omset penjuaan sebesar Rp. 52,8

hilyun

naik

menjadi

Rp.

66,6

Trilyun

pada tahun 2012. Demikian

juga

dengan perkernbangan

Ratia Return on

Investmenr

(ROI),

Return

on

Asset

(ROA)

dan

Return

on

Equity

(ROE), terus mengalami

pertumbuhan

mengikuti

trend pertumbuhan Net

Profit Margin

dan Gross

Profit

lv[argin, sedikit ada penurunan pada tahun 2Ol2disebabkan adanya peningkatan

jumlah

aktiva

dan

modal

pada tahun 2012 (f,adatahun 2011 Total

Akliva

sebesar

Rp.

19, 33

trilyun

naik menjadi

sebesar Rp 26,25

hilyun

pada tahun 2012, modal sendiri

tahu20l2,

modal sendiri

tahun2011 sebesarRp.

l0,30trilyunnaikmenjadi

sebesar 13,31

trilyunpadatahu

zAn.

Rasio Solvabilitas yang ditunjukkan dengan Debt to Asset Ratio

(Debt)

dan Debt

to

Equity Ratio (DER)

selang

dari

tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 terus

menunjukkan adanya Trend peningkatan tergambar seperti pada tahun 2008 Total

Aset

yang dicapai

sebesar

Rp.

16.13

Trilyun naik

menjadi

sebesar Fl:p. 26,26

Trilyua

demikian pula dengan modal sendri perusahaan pada tahun

20l

l

sebesar

Rp. 8,05

trilyun

naik menjadi sebesar

Rp.

13,31

Trilyun

pada tahun 2012.

Hal

ini

menggambarkan bahwa perusahaan solvable mampu menutupi hutang-hutangnya setiap saat.

Rasio

Aktivitas

yang digambarkan dengan Total Asset

Turn Over

(TATO)

dan

Inventory

Turn Over

(ITO) dari

tahun 2008

sampai dengan

tahun

2012, menunjukkan adanyatrend pertumbuhan yang baik terus mengalami peningkatan"

sedikit terjadi

penurunan

pada periode

tahu 2012

tergambar sebagai berikut

TATO

sebesar 2,73o/o menjadi 2,54s/o pada tahun 2012 demikian pula

ITO

tahun

2011

sebesar 4,23Yo

turun menjadi

sebesar 3,07Yo pada

tahun

2012, penuruoan

TATO

dan

ITO

disebabkan adanya peningkatan

junlah

Total

Aktiva

dan Total

Persediaan,

Kondisi

ini

dinilai

masih

cukup wajar

dan

baik,

karena

kondisi

ini

(9)

KESIMPULAN

Berdasarkan

data

rasio

keuangan

yang

tergambar

dari

kondisi

keuangan

perusahaan

disimpulkan bahwa

perusahaan

sangat

baik

dan

efektif

dalam mencapai laba maksimal yang terus meningkat dari

tahur

ke tahun, yang

diikuti

oleh

kemampuan perusahaan

dalam menyisihkan

laba

perusahaan

untuk

diakumulasikan menjadi modal sendiri , sedikit ada penurunan pada periode tahun

2011 dan

2A12,

namun

penurunan tersebut sangat

obyektif

dan masih

wajar,

sehingga perusahaan

dinilai

sangat

profit

dan

solvable, demikian

juga

dengan

kemampuan perusahaan dalam mengelola

harta

atau aset perusahaan

yang

di

tunjukkan

dengan perkembangan

aktiva

lancar

berbanding

hutang lancar

yang

terus meningkat

dari

tahun

ke

tahun yang

diikuti

dengan perkembangan trend

perputaran

aktivitas

usaha

dari

perusahaan

yang

terus mengalami

percepatan

perputaranny4 walawpun ada

sedikit

penurunan pada

periode tahun 2011

ke tahun

2Al2

nar.r.;;un penurunan tersebut sangat

obyektif

dan masih wajar, sehingga perusahaan

dinilai

sangat

likuid

baik

dan

efektif

dalam

menjaankan aktivitas

usahanya

Dari

data laporan keuangan yang teah dibahas

dinilai

bahwa

kondisi

keuangan peusahaan perputaran asset perusahaarurya sangat

baik, kondisi

keuangan sangar

likuid, profit

dan solvable.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1.

Secara

keseluruhan

kondisi

kinerja

keuangan

perusahaan

ditinjau

dari

berbagu

aspek

ratio

keuangan

PT.

Hanjaya Mandala

Sampoerna,

Tbk

memberikan gambaran bahwa kinerja keuangan

relatif

sangat

baik

dan stabil

terus

menunjukkan adanya peningkatan

dari

tahun

ke

tahun,

sedikit

ada

penurunan pada tahun 2011

ke

tahun 2012

dinilai

dari ratio

prosentasenya.

Diharapkan kepada

PT.

Hanjaya Mandala

Sampoerna,

Tbk

dapat mempertahankan

kondisi

kinerja

keuangan perusahaan

yang telah

berhasil

dicapai, dan kedepan sedapat

mungkin lebih

ditingkatkan

kinerja

keuangan perusahaan kearah yang lebih baik.

2.

Diharapkan kepada

PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna

Tbk

untuk dapat lebih memperhatikart

rasio

likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas/lwerage,

dan

Ahivitas yang

mengalami

pergerakan

tidak stabil (turun),

terutama rasio

Profitabilitas,

Iikuiditas, dan

Aktivitas

yang

sedikit

mengalami penurunan pada periode tahun 2011 ke tahun 2012.

3.

Diharapkan kepada

PT.

Hanjaya Mandala

Sampoerna,

Tbk

untuk

dapat mempertahankan

ratio

profitabalitasnya tetap berada pada

posisi

yang telah

berhasil dicapai dan

kedepan diusahakan

dapat

lebih

ditingkatkan

kearah yang lebih baik.

4.

Dalam menilai

kinerja

keuangan

perusahaan

diharapkan

PT.

Hanjaya

Mandala. Sampoerna,

Tbk

dapat

juga

memperhatikan

faktor-faktor lain

yang mempengaruhi tingkat

profitabilitas

perusahaan, antara

lain

seperti kontribusi

para investor

yang

dapat memrnjang keberhasilan operasional perusahaan

(10)

dalam mencapai

atau

menghasilkan labdkeuntungan

perusahaan yang maksimal, perlu di pertimbangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Agnes,

Sawir.

2005.

Analisis Kinerja

Keuangan

dan

Perencanaan

Keuangan Perusahaan. PT Gramedia

Pustaka

Utama,

Jakarta

Anto

Dajan. 2000 Pengantar Metode Statistik

Jilid

I. Jakarta: Pustaka LP3ES. Harahap, S. S. (2004).

Analisa

Kritts

Atas Laporan Keuangan

jakaria:

PT. Raja

Grafindo Persada.

Kuncoro, Mudrajad

Suhardjono(2002).

Manajemen

Perbanlun

:

Teori

dan

Ap I ikns i. Yo gyakarta: BPFE.

Lukman Syamsudin QA07) Manajemen Keuangan

Perusahaan.Iakarla:

PT. Raja grafrndo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil wawancara mendalam juga dengan petugas LSM dan penjangkau lapangan, didapatkan mobile VCT lebih banyak diminati oleh partisipan dibandingkan dengan

Desain tersebut sesuai dengan pendapat Gravenmeijer (dalam Bahan Ajar PLPG, 2010), yang melukiskan penelitian desain dengan pendekatan realistik adalah

Hasil penelitian mengenai faktor risiko obesitas sentral pada orang dewasa di DKI Jakarta: Analisis lanjut data Riskesdas 2007 menunjukkan prevalensi obesitas

Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa program KPU untuk meningkatkan partisipasi adalah dengan pelaksanaan sosialisasi yang efektif dan untuk meningkatkan kualitas partisipasi

Dibutuhkaa sebuah aaalisa terseadiii yaag bertujuan untuk mencari volume maksimal (di mana Q/C = 1 ) yang dapat ditampung oleh jalan Kertajaya, dengan asumst

Dampak ekonomi dari masuknya sekitar 15.000 staf asing yang erat kaitannya dengan perekonomian (khususnya mengingat daya beli mereka yang tinggi dibandingkan penduduk setempat),

Sumbangan pemikiran ini diharapkan dapat menemukan solusi/pemecahan sekaligus pengambilan langkah- langkah mengenai kebijakan masalah klaim masyarakat hukum adat melayu

Selain itu semakin besar ukuran hiu umumnya cenderung memiliki kemampuan bertahan hidup lebih besar, upaya penanganan hiu yang tertangkap sebagai tangkapan sampingan (bycatch)