• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT INDO KOMODITI KORPORA TBK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT INDO KOMODITI KORPORA TBK"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PT Indo Komoditi Korpora Tbk

(“Perseroan”) Kegiatan Usaha Utama:

Bergerak di bidang perindustrian dan perdagangan karet melalui Entitas Anak. Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

Keterbukaan Informasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 24 Januari 2017

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT INDO KOMODITI KORPORA TBK

Dalam rangka memenuhi Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan

Transaksi Tertentu

KANTOR PUSAT

Equity Tower Lt. 28 Unit H,

Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 9 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Telp.: (62-21) 2903 5777; Faksimili: (62-21) 5155 222

Website :

www.indokomoditikorpora.com

Email :

corsec@indokomoditikorpora.com

INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI PENTING UNTUK DIBACA DAN DIPERHATIKAN OLEH PEMEGANG SAHAM PT INDO KOMODITI KORPORA TBK UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN MENGENAI TRANSAKSI.

KETERBUKAAN INI DAN INFORMASI YANG TERCANTUM DI DALAMNYA TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UMUM ATAU ANJURAN UNTUK MEMBELI, BAIK LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG ATAS EFEK PT INDO KOMODITI KORPORA TBK.

Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, bertanggung jawab penuh atas kebenaran informasi dalam pengumuman Keterbukaan Informasi ini dan menegaskan bahwa setelah melakukan pemeriksaan yang wajar dan sepanjang pengetahuan serta keyakinan mereka tidak terdapat fakta penting dan/atau material lainnya yang telah diabaikan sehingga menyebabkan informasi dalam pengumuman ini menjadi tidak benar atau menyesatkan.

Informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini adalah mengenai rencana Transaksi yang akan dilaksanakan Perseroan, dimana Transaksi akan dibedakan menjadi (2) yaitu: I) Rencana pembelian saham PT Sinar Citra Cemerlang oleh Perseroan, dan II) Perolehan pinjaman dari pemegang saham Perseroan untuk membiayai sebagian Transaksi I, dan oleh karenanya Transaksi I dan Transaksi II merupakan suatu rangkaian Transaksi yang tidak terpisahkan. Transaksi I dan Transaksi II masing-masing merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, dimana nilai Transaksi I dan Transaksi II masing-masing melebihi 50% (lima puluh persen) dari ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan per 30 September 2016, dan oleh karenanya, Transaksi I dan Transaksi II masing-masing harus terlebih dahulu disetujui oleh pemegang saham Perseroan atau para wakilnya yang telah diberikan wewenang untuk dapat mewakili pemegang saham dalam RUPSLB Perseroan. Lebih lanjut, Transaksi II juga merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu namun bukan merupakan transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan.

(2)

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

i

DEFINISI

ii

I.

PENDAHULUAN

1

II.

KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI

1

A. PENJELASAN, PERTIMBANGAN, DAN ALASAN MENGENAI TRANSAKSI

1

B. OBYEK TRANSAKSI

2

C. NILAI TRANSAKSI

2

D. KETERANGAN TENTANG PIHAK-PIHAK YANG MELAKUKAN TRANSAKSI

3

E. KETERANGAN SINGKAT TENTANG OBYEK TRANSAKSI (SCC)

9

F. SYARAT DAN KONDISI PINJAMAN SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI II

11

G. STRUKTUR PERSEROAN SEBELUM DAN SESUDAH RENCANA TRANSAKSI

12

III.

DAMPAK ATAS DILAKUKANNYA TRANSAKSI TERHADAP KONDISI KEUANGAN PERSEROAN 13

IV.

RINGKASAN LAPORAN PENILAI INDEPENDEN

14

A. RINGKASAN LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN ATAS TRANSAKSI I

14

B. RINGKASAN LAPORAN PENDAPAT KEWAJARAN ATAS TRANSAKSI II

23

V.

PELAKSANAAN RUPSLB SEHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN TRANSAKSI

32

A. TANGGAL-TANGGAL PENTING

33

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN RUPSLB PERSEROAN

33

VI.

PERNYATAAN DIREKSI

33

VII.

PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

33

(3)

ii

DEFINISI

ATA : Berarti PT Alam Tulus Abadi, yang merupakan salah satu Pemegang Saham Utama Perseroan dan salah satu calon kreditur Perseroan dalam Transaksi II.

BAE : Berarti Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang melaksanakan administrasi saham yang ditunjuk oleh Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Electronic Data Interchange Indonesia.

Bapepam-LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan liabilitasnya dari Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01.2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan tanggal 11 Oktober 2011 (sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagaimana didefinisikan pada bagian Definisi ini).

BEI : Berarti PT Bursa Efek Indonesia yang berkedudukan di Jakarta Selatan dan merupakan bursa efek dimana saham-saham Perseroan dicatatkan, sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM.

Benturan Kepentingan

: Berarti perbedaan antara kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama yang dapat merugikan Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No.IX.E.1.

DPS : Berarti Daftar Pemegang Saham Perseroan yang dikeluarkan oleh BAE. Keterbukaan

Informasi

: Berarti informasi-informasi sebagaimana tercantum dalam pengumuman dan/atau Keterbukaan Informasi ini dan setiap informasi tambahan yang mungkin atau akan tersedia.

Laporan Keuangan : Berarti Laporan Keuangan Audit Perseroan per tanggal 30 September 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra.

Menkumham : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Otoritas Jasa

Keuangan atau OJK

: Berarti Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan lembaga independen penerus Bapepam-LK, dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Pemegang Saham Utama

: Berarti adalah pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

(4)

iii

Peraturan No.IX.E.1 : Berarti Peraturan Bapepam–LK tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan

Transaksi Tertentu, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam–LK No. Kep-412/BL/2009, tanggal 25 November 2009.

Peraturan No. IX.E.2 : Berarti Peraturan Bapepam–LK tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam–LK No. Kep-614/BL/2011, tanggal 28 November 2011.

Perseroan : Berarti PT Indo Komoditi Korpora Tbk, berkedudukan di Jakarta Selatan, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia.

Rp : Berarti Rupiah, yaitu mata uang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

RUPSLB : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang akan rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 2 Maret 2017.

SCC : Berarti PT Sinar Citra Cemerlang, perusahaan target dalam Transaksi I. SI : Berarti PT Sampit International, entitas anak Perseroan.

Sinoasia : Berarti Sinoasia Holding Limited, yang merupakan pemegang saham Perseroan dan salah satu calon kreditur Perseroan dalam Transaksi II.

Transaksi : Berarti rencana Transaksi yang akan dilaksanakan Perseroan, yaitu:

I. Rencana pembelian saham PT Sinar Citra Cemerlang oleh Perseroan, dimana Perseroan bermaksud untuk membeli sekurang-kurangnya 74.104.454 (tujuh puluh empat juta seratus empat ribu empat ratus lima puluh empat) saham atau setara dengan 60% (enam puluh persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SCC dan sebanyak-banyaknya 123.507.424 (seratus dua puluh tiga juta lima ratus tujuh ribu empat ratus dua puluh empat) saham atau setara dengan 100% (seratus persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Sinar Citra Cemerlang; dan

II. Rencana perolehan pinjaman dari pemegang saham Perseroan untuk membiayai sebagian Transaksi I,

yang seluruhnya merupakan suatu rangkaian Transaksi yang tidak terpisahkan. Transaksi I : Berarti rencana pembelian saham PT Sinar Citra Cemerlang oleh Perseroan, dimana

Perseroan bermaksud untuk membeli sekurang-kurangnya 74.104.454 (tujuh puluh empat juta seratus empat ribu empat ratus lima puluh empat) saham atau setara dengan 60% (enam puluh persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SCC dan sebanyak-banyaknya 123.507.424 (seratus dua puluh tiga juta lima ratus tujuh ribu empat ratus dua puluh empat) saham atau setara dengan 100% (seratus persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Sinar Citra Cemerlang.

(5)

iv

membiayai sebagian Transaksi I.

Transaksi Afiliasi : Berarti transaksi yang dilakukan oleh Perseroan atau Perusahaan Terkendali dengan Afiliasi dari Perseroan atau Afiliasi dari anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama Perseroan, sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.1.

Transaksi Material : Berarti setiap transaksi yang berupa:

a. Penyertaan dalam badan usaha, proyek, dan/atau kegiatan usaha tertentu; b. Pembelian, penjualan, pengalihan, tukar menukar asset atau segmen usaha; c. Sewa menyewa aset;

d. Pinjam meminjam dana; e. Menjaminkan aset; dan/atau f. Memberikan jaminan perusahaan;

dengan nilai 20% (dua puluh persen) atau lebih dari ekuitas Perseroan, yang dilakukan dalam satu kali atau dalam suatu rangkaian transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan tertentu, sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.2. USD : Berarti Dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang sah Amerika Serikat.

UUPM : Berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Zonergy : Berarti Zonergy (Tianjin) Company Limited (dahulu bernama ZTE Energy (Tianjin) Company Limited), pihak penjual dalam Transaksi I.

(6)

1

I.

PENDAHULUAN

Informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini disampaikan kepada pemegang saham Perseroan sehubungan dengan rencana Transaksi yang akan dilaksanakan Perseroan, yaitu:

I. Rencana pembelian saham dalam PT Sinar Citra Cemerlang (“SCC”) oleh Perseroan, dimana Perseroan bermaksud untuk membeli sekurang-kurangnya 74.104.454 (tujuh puluh empat juta seratus empat ribu empat ratus lima puluh empat) saham atau setara dengan 60% (enam puluh persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SCC dan sebanyak-banyaknya 123.507.424 (seratus dua puluh tiga juta lima ratus tujuh ribu empat ratus dua puluh empat) saham atau setara dengan 100% (seratus persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SCC (“Transaksi I”); dan

II. Rencana perolehan pinjaman dari pemegang saham Perseroan untuk membiayai sebagian Transaksi I (“Transaksi II”);

yang seluruhnya merupakan suatu rangkaian transaksi yang tidak terpisahkan (selanjutnya Transaksi I dan Transaksi II secara bersama-sama disebut sebagai “Transaksi”).

Transaksi I dan Transaksi II merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2, dimana nilai Transaksi I dan Transaksi II masing-masing melebihi 50% (lima puluh persen) dari ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Audit Perseroan per 30 September 2016, dan oleh karenanya, pelaksanaan Transaksi I dan Transaksi II masing-masing harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan RUPSLB Perseroan.

Lebih lanjut, Transaksi II juga merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1, dimana Perseroan berencana untuk memperoleh pinjaman dari salah satu Pemegang Saham Utama Perseroan, yaitu PT Alam Tulus Abadi (“ATA”), sehingga memiliki hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM, dan disamping itu Perseroan juga berencana memperoleh pinjaman dari salah satu pemegang saham namun bukan pihak terafiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1 dan UUPM, yaitu Sinoasia Holding Limited. Perseroan telah mencantumkan rincian informasi terkait Transaksi II dalam Keterbukaan Informasi ini dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.E.1, mengingat Transaksi I dan Transaksi II merupakan suatu rangkaian transaksi yang tidak terpisahkan.

Dalam rangka memberikan informasi yang lebih lengkap kepada para pemegang saham Perseroan mengenai Transaksi yang akan dilakukan oleh Perseroan, maka sesuai dengan yang disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan No. IX.E.2 dan Peraturan No. IX.E.1. Perseroan menyampaikan Keterbukaan Informasi ini.

II.

KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI

A. Penjelasan, Pertimbangan, dan Alasan Mengenai Transaksi

Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perindustrian dan perdagangan karet melalui Entitas Anak Perseroan, yaitu PT Sampit International (“SI”), dimana saat ini Perseroan melaksanakan seluruh kegiatan usaha Perseroan melalui SI. Seiring dengan berjalannya kegiatan usaha Perseroan, Perseroan berencana untuk melakukan perluasan dan/atau diversifikasi bisnis ke industri kelapa sawit melalui pelaksanaan Transaksi I, dimana

(7)

2 menurut pertimbangan manajemen Perseroan, perluasan dan/atau diversifikasi bisnis ini memiliki prospek yang baik dan dapat mengurangi risiko bisnis Perseroan selaku perusahaan induk, dimana Perseroan akan memiliki lebih dari 1 (satu) Entitas Anak dan hal ini dapat menjaga kontinuitas usaha dan profitabilitas Perseroan secara khusus dan pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan Perseroan secara umum.

Lebih lanjut, alasan dan/atau pertimbangan Perseroan melakukan pengembangan dan/atau diversifikasi bisnis ke bisnis kelapa sawit adalah sebagai berikut:

- Kelapa sawit merupakan salah satu penggerak ekonomi Indonesia dan Indonesia merupakan produsen serta eksportir minyak kelapa sawit terbesar di dunia (sumber: www.indexmundi.com);

- Perseroan berkeyakinan bahwa industri kelapa sawit memiliki prospek yang sangat baik di masa yang akan datang dengan pertimbangan bahwa minyak kelapa sawit adalah minyak nabati yang paling banyak dipakai di dunia dimana terdapat banyak produk turunan dari minyak kelapa sawit, seperti minyak goreng, mentega, alat kosmetik, dan lain-lain.

Oleh karena alasan dan pertimbangan di atas, Perseroan berencana untuk melaksanakan Transaksi I, dimana dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Transaksi I rencananya akan dibiayai pihak perbankan dengan menggunakan jaminan perusahaan dari Perseroan dan sisanya akan dibiayai melalui Transaksi II, yaitu pinjaman dari pemegang saham Perseroan, yaitu Sinoasia dan ATA.

Alasan Dilakukannya Transaksi II, Dibandingkan Dengan Apabila Dilakukan Transaksi Lain Sejenis Yang Tidak Dilakukan Dengan Pihak Terafiliasi

Adapun Perseroan berencana untuk melaksanakan Transaksi II dengan ATA yang merupakan pihak terafiliasi Perseroan oleh karena ATA dapat memberikan fasilitas pinjaman dengan bunga yang lebih rendah dari suku bunga pinjaman yang berlaku umum dan dengan proses yang singkat. Kondisi tersebut tidak akan memberikan hasil yang sama apabila dilaksanakan oleh pihak lain yang tidak memiliki hubungan dengan Perseroan.

B. Obyek Transaksi

Obyek Transaksi adalah sekurang-kurangnya 74.104.454 (tujuh puluh empat juta seratus empat ribu empat ratus lima puluh empat) saham atau setara dengan 60% (enam puluh persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SCC dan sebanyak-banyaknya 123.507.424 (seratus dua puluh tiga juta lima ratus tujuh ribu empat ratus dua puluh empat) saham atau setara dengan 100% (seratus persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SCC.

C. Nilai Transaksi

1. Nilai Transaksi I

Perseroan telah menyampaikan surat minat kepada Zonergy (Tianjin) Company Limited (dahulu ZTE Energy (Tianjin) Company Limited dan selanjutnya disebut sebagai “Zonergy”), pemegang saham mayoritas SCC, yang menyatakan bahwa Perseroan berminat untuk membeli sebanyak-banyaknya 100% (seratus persen) saham SCC dengan harga maksimum sebesar USD 33.000.000 (tiga puluh tiga juta Dolar Amerika Serikat). Lebih lanjut pelaksanaan Transaksi I akan dilaksanakan berdasarkan hasil dari uji tuntas terhadap SCC.

(8)

3 2. Nilai Transaksi II

Perseroan telah memperoleh surat konfirmasi dari ATA dan Sinoasia yang memberikan konfirmasi bahwa Perseroan akan memperoleh pinjaman dari ATA dan Sinoasia dengan total pinjaman maksimum sebesar USD 15.000.000 (lima belas juta Dolar Amerika Serikat) dengan rincian sebagai berikut:

a. Sebesar USD 5.000.000 (lima juta Dolar Amerika Serikat) akan diperoleh dari ATA; b. Maksimum sebesar USD 10.000.000 (sepuluh juta Dolar Amerika Serikat) akan

diperoleh dari Sinoasia.

D. Keterangan Tentang Pihak-Pihak Yang Melakukan Transaksi 1. Transaksi I

a. Pihak Pembeli

PT Indo Komoditi Korpora Tbk Equity Tower Lt. 28 Unit H

Sudirman Central Business Disctrict Lot. 9 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53

Jakarta Selatan, 12190 Telp: (62-21) 2903 5777 Fax : (62-21) 5155 222

Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan didirikan dengan nama PT Indo Ayala Leasing Corporation dan saat ini berkedudukan di Jakarta Selatan. Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia, yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 125, tanggal 23 Februari 1982 dan diperbaiki dengan Akta No. 41 tanggal 18 April 1983, yang keduanya dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham (pada saat itu Menteri Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3535.HT.01.01.TH83, tanggal 3 Mei 1983, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 40 tanggal 18 Mei 1984, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 501 Tahun 1984.

Pada tanggal 3 November 1989, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan Surat No. SI-068/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat atas 1.200.000 (satu juta dua ratus ribu) saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000,- (seribu Rupiah), dimana per tanggal 27 Juli 1990, seluruh saham Perseroan telah dicatatkan di BEI.

Berdasarkan pengumuman BEI No. Peng-DEL-00001/BEI.PPJ/01-2013, tanggal 18 Januari 2013, BEI menghapuskan pencatatan saham Perseroan di BEI, dimana penghapusan pencatatan saham Perseroan ini telah efektif per tanggal 19 Februari 2013. BEI telah menyetujui pencatatan kembali atas seluruh saham Perseroan di BEI, dimana saham-saham Perseroan telah kembali dicatatkan di BEI pada tanggal 6 September 2016.

Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana perubahan terakhir dibuat berdasarkan Akta No. 18, tanggal 11 November 2015, dibuat di hadapan Dedy Pramono, S.H., M.Kn. Perubahan anggaran dasar terakhir ini

(9)

4 telah mendapat persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0946436.AH.01.02.TAHUN 2015 tanggal 23 November 2015.

Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan dan beralamat kantor di Equity Tower Lt. 28 Unit H, Sudirman Central Business District Lot. 9, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 dengan nomor telepon (62-21) 2903 5777 dan nomor faksimili (62-21) 5155 222.

Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Perseroan

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup usaha Perseroan meliputi bidang usaha pembangunan, perdagangan, pengangkutan darat, perbengkelan, pertanian, percetakan, industri dan jasa.

Lebih lanjut, kegiatan usaha yang saat ini dijalankan oleh Perseroan adalah di bidang perindustrian dan perdagangan karet melalui Entitas Anak, yaitu SI.

Susunan Pengurus dan Pengawasan Perseroan

Berdasarkan Akta No. 18 tanggal 11 November 2015, dibuat di hadapan Notaris Dedy Pramono, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01-03-0982054, tanggal 23 November 2015 (“Akta No. 18 Tanggal 11 November 2015”), susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sampai dengan diumumkannya Keterbukaan Informasi ini adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Sandy Hardi

Komisaris Independen : Vera Marlina Tanoto

Direksi

Presiden Direktur : Sujaka Lays Direktur Independen : Daniel Soelistyo

Struktur Permodalan Perseroan

Berdasarkan Laporan BAE Perseroan tertanggal 31 Desember 2016, susunan Pemegang Saham Perseroan sampai dengan diumumkannya Keterbukaan Informasi ini adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah Saham

Jumlah Nominal (Rp Juta)

% Modal Dasar - Saham Seri A 61.325.926 30.663

Modal Dasar - Saham Seri B 6.193.370.370 619.337

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Saham Seri A (Rp 500/saham)

Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 61.325.926 30.663 4,3%

Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Saham Seri A 61.325.926 30.663 4,3% Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Saham Seri B (Rp 100/saham)

PT Alam Tulus Abadi 575.348.186 57.535 40,0%

Joni Tanda Badak 553.057.845 55.306 38,5%

Peter Rulan Isman 138.981.000 13.898 9,7%

Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 109.657.508 10.966 7,6%

Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Saham Seri B 1.377.044.539 137.704 95,7% Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.438.370.465 168.367 100,0%

Saham dalam portepel - Seri A -

(10)

5

Ikthisar Data Keuangan Penting Konsolidasian Perseroan

Berikut adalah ikhtisar data keuangan penting konsolidasian Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan per 30 September 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra, Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan per 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry, dan Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan per 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra, seluruhnya dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material:

Laporan Posisi Keuangan

(Dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 30 September 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Total Aset 423.861 423.063 413.909

Total Liabilitas 285.984 288.193 414.787

Total Ekuitas 137.877 134.870 (878)

Total Liabilitas dan Ekuitas

423.861 423.063 413.909

Laba Rugi

(Dalam Jutaan Rupiah)

KETERANGAN 30 September 2016 30 September 2015 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Penjualan 291.396 294.071 374.407 105.839 Beban Pokok Penjualan 248.019 249.689 310.654 85.141 Laba Bruto 43.378 44.382 63.753 20.697 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan 4.138 1.963 5.396 (2.523)

Laba (Rugi) Periode Berjalan 3.007 1.359 4.948 (2.767) Laba (Rugi) Komprehensif Periode Berjalan 3.007 1.359 5.748 (3.312)

Keterangan Singkat tentang Entitas Anak Perseroan

Berdasarkan Akta No. 61 tanggal 7 Juli 2015, dibuat di hadapan B. Andy Widyanto, S.H., Notaris di Tangerang Selatan, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham melalui Surat Keputusan No. AHU-0939224.AH.01.02. TAHUN 2015 tanggal 10 Juli 2015 (“Akta SI No. 61/2015”), Perseroan memiliki 148.500 (seratus empat puluh delapan ribu lima ratus) Saham Seri B SI atau setara dengan 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SI.

Riwayat Singkat SI

Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai Entitas Anak Perseroan:

SI didirikan pada tanggal 25 Januari 1955 dengan nama Perdagangan dan Perindustrian Sampit N.V., yang disingkat berdasarkan Akta Pendirian No. 107 tanggal

(11)

6 25 Januari 1955, yang diperbaiki dengan Akta Pembetulan No. 30, tanggal 7 Mei 1955, keduanya dibuat di hadapan Goesti Djohan, S.H., wakil Notaris di Surabaya, akta mana telah memperoleh Penetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. J.A. 5/52/17, tanggal 25 Mei 1955 dan telah didaftarkan dalam buku register yang ada di Kepaniteraan Pengadilan Negeri di Banjarmasin No. 8/1955/N.V., tanggal 14 Juli 1955. Anggaran Dasar SI telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 61, tanggal 7 Juli 2015, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menkumham No. AHU-0939224.AH.01.02.TAHUN 2015, tanggal 10 Juli 2015, dan telah diterima oleh Menkumham sebagaimana dalam Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT SI No. AHU-AH.01.03.0950585, tanggal 10 Juli 2015 (“Akta SI No. 61”).

SI berkedudukan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah, dan beralamat kantor di Jl. Ketapang Hilir, Sampit 74325, Kalimantan Tengah, Indonesia.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar SI, SI bergerak di bidang perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, pertanian, dan jasa, dimana kegiatan usaha utama SI adalah bergerak di bidang perdagangan dan perindustrian karet.

Susunan Pengurus dan Pengawasan SI

Berdasarkan Akta SI No. 61, berikut adalah susunan Direksi dan Dewan Komisaris SI: Komisaris : Buni Lays

Direksi:

Direktur Utama : Sujaka Lays Direktur : Malvin Lays

Struktur Permodalan SI

Berdasarkan Akta SI No. 61, susunan Pemegang Saham SI sampai dengan diumumkannya Keterbukaan Informasi ini adalah sebagai berikut:

b. Pihak Penjual

Zonergy (Tianjin) Company Limited (dahulu ZTE Energy (Tianjin) Company Limited) Room 0808, Lantai 8, Ronghui Building,

No. 58 Dongting Road, Development Zone,

Pemegang Saham Jumlah Saham

Jumlah Nominal (Rp Juta)

% Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Saham Seri A (Rp 5.000.000/saham)

Sujaka Lays 1.500 7.500 1%

Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Saham Seri A 1.500 7.500 1%

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Saham Seri B (Rp 400.000/saham)

Perseroan 148.500 59.400 99%

Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Saham Seri B 148.500 59.400 99%

(12)

7 Tianjin, Republik Rakyat China 300457

Telp: (86-22) 6537 0060 Fax : (86-22) 6537 0013

Riwayat Singkat Zonergy

Zonergy merupakan suatu perseroan terbatas yang bergerak di bidang energi terbarukan dan bio-energi, manajemen investasi, dan perdagangan serta didirikan pada tanggal 01 Desember 2009 dan tunduk berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Rakyat Tiongkok.

Susunan Pengurus dan Pengawasan Zonergy Dewan Komisaris:

Presiden Komisaris : Qu Deqian Komisaris : Qiu Yunyuan Komisaris : Wang Bing Komisaris : Shi Chunmao Komisaris : Leng Jiming

Direksi

Presiden Direktur : Hou Weigui Direktur : Yuyong Direktur : Hongbo Direktur : Zhu Jing Yun Direktur : Xu Hui Jun Direktur : Mo Rong Direktur : Hu Xiang

Keterangan mengenai Hubungan Afiliasi Transaksi I

Zonergy bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan, sehingga pelaksanaan Transaksi I bukan merupakan Transaksi Afiliasi ataupun Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1.

2. Transaksi II a. Pihak Kreditur

- Kreditur I

PT Alam Tulus Abadi (“ATA”) Equity Tower Lt. 28 Unit H

Sudirman Central Business Disctrict Lot. 9 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53

Jakarta Selatan, 12190

Riwayat Singkat ATA

ATA didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 89 tanggal 12 Maret 2015 yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-2438421.AH.01.01.TAHUN 2015 tanggal 11 Mei 2015.

(13)

8 ATA beralamat kantor di Equity Tower Lt. 28 Unit H, Sudirman Central Business Disctrict Lot. 9, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan, 12190.

Susunan Pengurus dan Pengawasan ATA

Susunan terakhir Direksi dan Dewan Komisaris ATA sebagaimana termuat dalam Akta No. 22, tanggal 16 Februari 2016, dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, S.H., Notaris di Kota Tangerang Selatan, perubahan mana telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0024735, tanggal 19 Februari 2016, adalah sebagai berikut:

Komisaris : Malvin Lays Direktur : Hendrik Rosandi - Kreditur II

Sinoasia Holding Limited (“Sinoasia”) 2310, 23/F CC Wu Building 302-308 Hennesy Road, Wanchai, Hong Kong Telp: +852 3622 3179

Fax : +852 3622 1205

Riwayat Singkat Sinoasia

Sinoasia merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang investasi serta didirikan pada tanggal 14 Oktober 2014 dan tunduk berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Hongkong. Sinoasia beralamat di 2310, 23/F, CC Wu Building 302-308 Hennesy Road Wanchai, Hongkong.

Susunan Pengurus dan Pengawasan Sinoasia

Berikut adalah Susunan Direksi Sinoasia saat Keterbukaan Informasi ini diumumkan:

Direksi

Direktur : Dyal K. Balasingam

Keterangan mengenai Hubungan Afiliasi Transaksi II

ATA merupakan pihak yang terafiliasi dengan Perseroan dimana ATA merupakan salah satu Pemegang Saham Utama Perseroan. Sinoasia merupakan pemegang saham Perseroan namun tidak terafiliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1 dan UUPM.

Lebih lanjut, pemberian pinjaman oleh ATA kepada Perseroan dalam Transaksi II merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1, dimana ATA memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam UUPM. namun transaksi pemberian pinjaman oleh ATA kepada Perseroan dimaksud bukan merupakan transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1 dikarenakan tidak adanya perbedaan kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis ATA (maupun Sinoasia - pemegang saham yang tidak terafiliasi dengan Perseroan), dimana ATA dan Sinoasia bermaksud untuk memberikan pinjaman kepada Perseroan dengan suku bunga di bawah suku bunga yang berlaku umum, yaitu 1% (satu persen) per

(14)

9 tahun. Sinoasia adalah salah satu pemegang saham Perseroan namun bukan pihak terafiliasi dari Perseroan.

Disamping pinjaman dari 2 (dua) kreditur di atas, terkait dengan pendanaan untuk Transaksi I, Perseroan juga akan mencari pinjaman perbankan dengan kemungkinan pemberian jaminan perusahaan (corporate guarantee) oleh Perseroan.

b. Pihak Debitur

Pihak Debitur dalam Transaksi II merupakan pihak yang sama dengan Pihak Pembeli pada Transaksi I dimana keterangan singkatnya telah dijabarkan di atas.

E. Keterangan Singkat Tentang Obyek Transaksi (SCC) Riwayat Singkat SCC

SCC didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 513 tanggal 20 September 2002 yang dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menkumham (pada saat itu Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia) berdasarkan Surat Keputusan No. C-01015HT.01.01.TH.2003 tanggal 17 Januari 2003.

Anggaran Dasar SCC telah beberapa kali mengalami perubahan, dimana perubahan terakhir dibuat berdasarkan Akta No. 105, tanggal 23 Oktober 2013, dibuat di hadapan Sugito Tedjamulja, S.H., Notaris di Jakarta, perubahan mana telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-05220.40.21.2014, tanggal 18 Agustus 2014 (“Akta No.

105/2013”).

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar SCC, maksud dan tujuan SCC adalah berusaha dalam bidang pertanian dan industri dan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, SCC dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian dan perkebunan terutama perkebunan kelapa sawit; dan

2. Menjalankan usaha-usaha di bidang industri antara lain industri pengolahan hasil-hasil pertanian, perkebunan, industri pengolahan kelapa sawit dan industri pengolahan crude palm oil (minyak nabati).

SCC berkedudukan di Jakarta Selatan dan beralamat kantor di Sona Topas Tower Lt. 7, Jl. Jend Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan 12920, dengan nomor telepon (021) 250 0888 dan nomor faksimili (021) 250 0908.

SCC merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing sehingga pelaksanaan Transaksi I akan tunduk pada pemenuhan persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Susunan Pengurus dan Pengawasan SCC

Susunan terakhir Dewan Komisaris dan Direksi SCC adalah sebagaimana termuat dalam Akta No. 05, tanggal 2 Desember 2015, dibuat di hadapan Angela Meilany Basiroen, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0985813 (“Akta No. 05/2015”), yaitu sebagai berikut:

(15)

10

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Zhang Wuhua Komisaris : Chandra Hamsa Komisaris : Li Guo Wei Komisaris : Alycius Hendry Komisaris : Sumarjono Saragih Komisaris : Syamsir Syahbana Komisaris : Ir. Supiya Raharta

Direksi

Direktur Utama : Ir. Anharrudin Direktur Keuangan : Zhang Yong Liu

Struktur Permodalan SCC

Berikut adalah susunan pemegang saham SCC berdasarkan Akta No. 105/2013:

Pemegang Saham

Nilai Nominal Rp 1.000,- per saham Jumlah Saham (saham) Jumlah Nominal (dalam Ribuan Rupiah) Persentase Kepemilikan (%) Modal Dasar 280.000.000 280.000.000

Modal ditempatkan dan disetor penuh:

Zonergy (Tianjin) Company Limited (sebelumnya bernama ZTE Energy (Tianjin) Company Limited)

74.104.454 74.104.454 60,00% Sabatini Pte. Ltd. Chandra Hamsa Alycius Hendry Sumarjono Saragih 35.498.199 5.561.587 4.171.592 4.171.592 35.498.199 5.561.587 4.171.592 4.171.592 28,74% 4,50% 3,38% 3,38%

Total modal ditempatkan dan disetor penuh 123.507.424 123.507.424 100,00%

Saham dalam portepel 156.492.576 156.492.576

Sebagai informasi tambahan, dalam Laporan Keuangannya, SCC masih mencatatkan kepemilikan modal saham SCC berdasarkan Akta No. 91, tanggal 7 Maret 2011, dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notaris di Jakarta Utara, akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Menkumham No. AHU-15174.AH.01.02.Tahun 2011, tanggal 24 Maret 2011 (“Akta No.

91/2011”), dimana total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SCC adalah Rp

92.160.000.000,-. Pencatatan struktur permodalan SCC belum disesuaikan dengan Akta No. 105/2013 mengingat pada tanggal 14 Juli 2015, para pemegang saham SCC telah memutuskan hal-hal sebagai berikut:

- Menarik sebagian dari uang muka setoran modal para pemegang saham SCC yaitu Rp 6.459.700.000,- untuk menyelesaikan piutang pemegang saham;

- Menetapkan sebagian dari uang muka setoran modal para pemegang saham SCC sebesar Rp 11.600.000.000,- untuk diubah menjadi pinjaman dari pemegang saham dengan bunga 8% per tahun. Pinjaman dimaksud telah diselesaikan oleh SCC pada tanggal 31 Juli 2015;

- Menyetujui perubahan uang muka setoran modal dari Rp 31.347.424.000,- menjadi Rp 13.287.724.000.

(16)

11 Adapun penyesuaian permodalan sebagaimana dimaksud di atas belum dilaksanakan oleh SCC sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Ikhtisar Data Keuangan Penting SCC

Berikut adalah ikthisar data keuangan penting SCC berdasarkan Laporan Keuangan Audit SCC per 30 September 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dan Laporan Keuangan Audit SCC per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro, & Surja, seluruhnya dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material:

Laporan Posisi Keuangan

(Dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan 30 September 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Total Aset 445.341 478.992 244.072 Total Liabilitas 307.674 341.907 83.108 Total Ekuitas 137.668 137.086 160.964

Total Liabilitas dan Ekuitas

445.341 478.992 244.072

Laba Rugi

(Dalam Jutaan Rupiah)

KETERANGAN 30 September 2016 30 September 2015 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Penjualan 32.854 47.260 62.335 77.863

Beban Pokok Penjualan 30.175 35.753 49.343 39.550

Laba Bruto 2.679 11.507 12.992 38.312

Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan

(136) (15.251) (8.840) 21.652

Laba Bersih Setelah Pajak 127 (10.747) (5.992) 16.854 Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan 582 (10.916) (5.819) 16.886

F. Syarat dan Kondisi Pinjaman Sehubungan Dengan Transaksi II

Sehubungan dengan pembiayaan Transaksi I, Perseroan bermaksud untuk mencari pinjaman dari pihak perbankan dengan kemungkinan pemberian jaminan perusahaan Perseroan dan sisanya akan dibiayai melalui Transaksi II, yaitu pinjaman dari pemegang saham Perseroan, yaitu Sinoasia dan ATA. Sehubungan dengan rencana perolehan pinjaman dari perbankan dan pemberian jaminan perusahaan oleh Perseroan kepada perbankan termasuk dalam Transaksi Material yang dikecualikan menurut Peraturan No. IX.E.2, sehingga pada saat pelaksanaannya Perseroan akan memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31 /POJK.04/2015 tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten.

(17)

12 Perseroan telah memperoleh surat konfirmasi dari ATA dan Sinoasia yang memberikan konfirmasi bahwa Perseroan akan memperoleh pinjaman dari ATA dan Sinoasia dengan syarat dan kondisi sebagai berikut:

1. Syarat dan Kondisi dari ATA

Nilai Pinjaman : USD 5.000.000 (lima juta Dolar Amerika Serikat) Tujuan Pinjaman : Untuk membiayai sebagian Transaksi I

Suku Bunga : 1% per tahun

Jangka Waktu : 5 (lima) tahun, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama antara Perseroan dan ATA

Pencairan Pinjaman

: Pada atau setelah penandatanganan Perjanjian Utang antara Perseroan dan ATA yang akan dilaksanakan sebelum atau pada tanggal pelaksanaan Transaksi I

Jaminan : Tidak ada Prepayment

Penalty

: Tidak ada

2. Syarat dan Kondisi dari Sinoasia

Nilai Pinjaman : Maksimum sebesar USD 10.000.000 (sepuluh juta Dolar Amerika Serikat)

Tujuan Pinjaman : Untuk membiayai sebagian Transaksi I Suku Bunga : 1% per tahun

Jangka Waktu : 5 (lima) tahun, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama antara Perseroan dan Sinoasia

Pencairan Pinjaman

: Pada atau setelah penandatanganan Perjanjian Utang antara Perseroan dan Sinoasia yang akan dilaksanakan sebelum atau pada tanggal pelaksanaan Transaksi I

Jaminan : Tidak ada Prepayment

Penalty

: Tidak ada

Perseroan berencana untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas yang akan dilakukan pada akhir tahun 2017, dimana dana yang diperoleh akan digunakan untuk melunasi pinjaman dari ATA dan Sinoasia sebagaimana disebutkan di atas.

G. STRUKTUR PERSEROAN SEBELUM DAN SESUDAH RENCANA TRANSAKSI

1. Sebelum melakukan Transaksi, struktur grup Perseroan adalah sebagai berikut: Perseroan

PT Sampit International

(18)

13 2. Setelah melakukan Transaksi, struktur grup Perseroan adalah sebagai berikut:

III.

DAMPAK ATAS DILAKUKANNYA TRANSAKSI TERHADAP KONDISI KEUANGAN PERSEROAN

Proforma Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan semata-mata disusun untuk memperlihatkan dampak signifikan Transaksi atas informasi Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan per tanggal 30 September 2016 yang telah direviu oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra pada tanggal 18 Januari 2017. Kewajaran Ringkasan Proforma Posisi Keuangan Perseroan sangat tergantung pada asumsi dan estimasi. Hasil yang sebenarnya mungkin dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.

Berikut adalah Ringkasan Proforma Posisi Keuangan Perseroan per tanggal 30 September 2016 yang telah direviu oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra:

Laporan Posisi Keuangan

(Dalam Jutaan Rupiah)

KETERANGAN Historis 30 September 2016* Proforma 30 September 2016 Total Aset 423.861 1.043.962 Total Liabilitas 285.984 851.018 Total Ekuitas 137.877 192.944

Total Liabilitas dan Ekuitas 423.861 1.043.962

*Berdasarkan laporan keuangan audit konsolidasian Perseroan per 30 September 2016 yang telah diaudit oleh

Kantor Akutan Publik Rama Wendra.

Proforma Posisi Keuangan Perseroan menunjukkan:

 Secara keseluruhan proforma aset Perseroan mengalami peningkatan sebesar 146,30%;  Secara keseluruhan proforma liabilitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar

197,58%;

 Proforma ekuitas mengalami peningkatan sebesar 39,94%.

Berikut adalah Ringkasan Proforma Laba Rugi Perseroan per tanggal 30 September 2016:

Laba Rugi

( Dalam Jutaan Rupiah)

KETERANGAN Historis

30 September 2016*

Proforma 30 September 2016

Pendapatan Usaha 291.396 324.250

Beban Pokok Pendapatan 248.019 278.193

Laba kotor 43.378 46.057

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 4.138 4.001

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 3.007 3.134

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun

Berjalan 3.007 3.134

PT Sampit International PT Sinar Citra Cemerlang Perseroan

60%-100% 99%

(19)

14

*Berdasarkan laporan keuangan audit konsolidasian Perseroan per 30 September 2016 yang telah diaudit oleh

Kantor Akutan Publik Rama Wendra.

Proforma Laba Rugi Perseroan menunjukkan:

 Proforma pendapatan usaha mengalami peningkatan sebesar 11,27% dengan adanya peningkatan sebesar Rp 32.854 Juta;

 Proforma beban pokok pendapatan mengalami peningkatan sebesar 12,17% dengan adanya peningkatan sebesar Rp 30.175 Juta;

 Proforma laba sebelum pajak penghasilan mengalami penurunan sebesar 3,29% atau menurun sebesar Rp 136 Juta;

 Proforma laba (rugi) tahun berjalan mengalami peningkatan sebesar 4,22% dengan adanya penyesuaian penambahan sebesar Rp 127 Juta.

IV.

RINGKASAN LAPORAN PENILAI INDEPENDEN

Perseroan telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (“KJPP”) Iskandar dan Rekan (selanjutnya disebut “Penilai”) sebagai penilai independen untuk memberikan pendapat kewajaran atas Transaksi. Penilai independen menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal.

A. Ringkasan Laporan Pendapat Kewajaran atas Transaksi I

Berikut adalah ringkasan Laporan Pendapat Kewajaran atas Transaksi I No. 002.1/IDR/BFO/I/2017 tanggal 19 Januari 2017:

Pihak-Pihak Yang Bertransaksi

Pihak-pihak yang bertransaksi adalah Perseroan, Zonergy dan SCC, dimana Perseroan selaku pembeli dan Zonergy selaku penjual sebagai pemegang saham mayoritas yang memiliki 60% saham SCC dan pemegang saham lainnya di SCC serta SCC adalah perusahaan yang akan diakuisisi.

Obyek Penilaian

Obyek penilaian adalah rencana Transaksi I dan sebanyak-banyaknya 100% saham di SCC oleh Perseroan. Berdasarkan Letter of Intent to Acquire Shares of PT Sinar Citra Cemerlang dari Perseroan kepada Zonergy No. 047B/INCF/DIR/XI/2016 tanggal 7 November 2016 menerangkan bahwa maksimum harga pembelian 100% saham SCC adalah USD 33.000.000.

Maksud dan Tujuan Penilaian

Maksud penilaian adalah memberikan pendapat kewajaran atas rencana Transaksi I untuk tujuan pelaksanaan rencana Transaksi I.

Asumsi dan Kondisi Pembatas

 Pendapat Kewajaran disusun dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan pemerintah pada

(20)

15 tanggal Pendapat ini dikeluarkan. Penilaian Kewajaran ini hanya dilakukan terhadap Rencana Transaksi I seperti yang diuraikan di atas.

 Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan prinsip integritas informasi dan data. Dalam menyusun Pendapat Kewajaran ini, Penilai melandaskan dan berdasarkan pada informasi dan data sebagaimana diberikan manajemen Perseroan yang mana berdasarkan hakekat kewajaran adalah benar, lengkap, dapat diandalkan, serta tidak menyesatkan. Penilai tidak melakukan audit ataupun uji kepatuhan secara mendetail atas penjelasan maupun data-data yang diberikan oleh manajemen Perseroan, baik lisan maupun tulisan, dan dengan demikian Penilai tidak dapat memberikan jaminan atau bertanggung-jawab terhadap kebenaran dan kelengkapan dari informasi atau penjelasan tersebut.

 Sebagai dasar bagi Penilai untuk melakukan analisis dalam mempersiapkan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi I, Penilai menggunakan data-data sebagaimana tercantum pada Sumber Data pada laporan pendapat kewajaran sebagai bahan pertimbangan.

Penilai juga berpegang kepada surat pernyataan manajemen Perseroan (management representation letter) atas penugasan Penilai untuk mempersiapkan Laporan Pendapat Kewajaran, bahwa mereka telah menyampaikan seluruh informasi penting dan relevan berkenaan dengan Rencana Transaksi I dan sepanjang pengetahuan manajemen Perseroan tidak ada faktor material yang belum diungkapkan dan dapat menyesatkan.  Mengingat bahwa adanya kemungkinan terjadinya perbedaan waktu dari tanggal laporan

ini dengan pelaksanaan Rencana Transaksi I, maka kesimpulan di atas berlaku bila tidak ada perubahan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai dari Rencana Transaksi I. Perubahan tersebut termasuk perubahan baik secara internal pada masing-masing perusahaan maupun secara eksternal meliputi: kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan, serta peraturan pemerintah Indonesia setelah tanggal laporan ini dikeluarkan. Bilamana setelah tanggal laporan ini dikeluarkan terjadi perubahan tersebut di atas, maka pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi I ini mungkin berbeda.

Pendekatan dan Metode

Pendapat kewajaran diberikan setelah dilakukan analisis atas: - Nilai dari obyek yang ditransaksikan.

- Dampak keuangan dari Transaksi I terhadap kepentingan perusahaan dan pemegang saham.

- Pertimbangan bisnis dari manajemen terkait dengan rencana Transaksi I terhadap kepentingan pemegang saham.

Dalam melakukan analisis tersebut diatas, maka dilakukan analisis sebagai berikut: a. Melakukan analisis Transaksi I.

b. Melakukan analisis kualitatif atas rencana Transaksi I. c. Melakukan analisis kuantitatif atas rencana Transaksi I. d. Melakukan analisis kewajaran nilai Transaksi I.

Kesimpulan

A. Analisis Transaksi I

(21)

16 Jumlah ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan audit per 30 September 2016 adalah sebesar Rp. 137.877.162 ribu dan transaksi adalah sebesar USD 33.000.000 atau Rp. 428.934.000 ribu (USD 1 = Rp. 12.998,-, sumber : kurs tengah Bank Indonesia per 30 September 2016), dengan demikian materialitas Transaksi I 311,10% dari ekuitas Perseroan.

Dengan jumlah nilai Transaksi I sebesar 311,10% dari jumlah ekuitas Perseroan maka Transaksi I merupakan Transaksi Material sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.2.

2. Hubungan antara pihak-pihak yang bertransaksi.

Berdasarkan analisis hubungan kepemilikan saham dan analisis hubungan kepengurusan, antara Perseroan dengan Zonergy dan pemegang saham lainnya di SCC dan antara Perseroan dengan SCC tidak terdapat hubungan dalam kepemilikan saham dan kepengurusan sehingga rencana transaksi tidak termasuk Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No.IX.E.1.

3. Analisis perjanjian dan persyaratan yang telah disepakati.

Sampai dengan saat ini belum ada Perjanjian Jual Beli Saham antara Perseroan dengan Zonergy dan pemegang saham lainnya di SCC. Namun berdasarkan informasi Pemberi Tugas Perjanjian Jual Beli Saham akan dibuat sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian kami berpendapat bahwa Transaksi I tersebut adalah wajar bagi Perseroan.

4. Analisis manfaat dan risiko dari Transaksi I. Manfaat Transaksi I adalah sebagai berikut:

 Dengan terlaksananya Transaksi I, Perseroan dapat mengembangkan usahanya dibidang industri perkebunan kelapa sawit yang akan meningkatkan penjualan dan laba Perseroan.

 Meningkatkan kinerja keuangan Perseroan secara konsolidasi yang dapat meningkatkan nilai saham Perseroan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

 Dengan dilakukannya Transaksi I, Perseroan akan memiliki dan memperoleh pengendalian atas SCC.

Risiko Transaksi I adalah sebagai berikut:

 Tidak tercapainya kinerja SCC seperti yang diharapkan, sehingga Perseroan dapat mengalami kerugian atas investasi yang telah dilakukan. Risiko tersebut dapat dimitigasi dengan mengelola SCC secara profesional oleh manajemen yang kompeten dibidang industri perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan CPO dan turunannya yang merupakan produk komoditas perdagangan internasional, dimana Perseroan melalui SI (anak perusahaan Perseroan) telah berpengalaman dibidang industri dan perdagangan produk komoditas internasional yaitu karet.

(22)

17 B. Analisis Kualitatif

1. Analisis industri dan lingkungan.

Industri karet menjadi sektor prioritas karena pertimbangan besarnya potensi lahan yang akan mendukung pemenuhan kebutuhan bahan baku industri barang-barang karet untuk jangka panjang. Saat ini produksi karet alam di Indonesia melebihi 3 juta ton/tahun dan akan terus ditingkatkan lagi mengingat potensi lahan yang ada mencapai 3,5 juta hektar. Selain itu, peningkatan produksi karet alam nasional perlu didukung dengan program-program penelitian dan pengembangan yang dilakukan baik oleh pemerintah, institusi pendidikan maupun pihak swasta.

Sesuai Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) yang tertuang dalam UU No 3/2014 tentang Perindustrian dan PP No 14/2015 tentang RIPIN 2015-2035, industri karet merupakan salah satu industri prioritas untuk dikembangkan karena pertimbangan besarnya potensi lahan yang akan mendukung pemenuhan kebutuhan bahan baku industri barang-barang karet untuk jangka panjang. Selain itu juga masih terbukanya pasar, baik lokal maupun ekspor untuk produk-produk bernilai tinggi seperti ban, sarung tangan, komponen otomotif, komponen elektronik, bahan pendukung infrastruktur, maupun barang-barang keperluan rumah tangga.

Produksi minyak sawit dunia didominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Kedua negara ini secara total menghasilkan sekitar 85-90% dari total produksi minyak sawit dunia. Pada saat ini, Indonesia adalah produsen dan eksportir minyak sawit yang terbesar di seluruh dunia.

Hanya beberapa industri di Indonesia yang menunjukkan perkembangan secepat industri minyak kelapa sawit dalam 15 tahun terakhir. Pertumbuhan ini tampak dalam jumlah produksi dan ekspor dari Indonesia dan juga pertumbuhan luas area perkebunan sawit. Didorong oleh permintaan global yang terus meningkat dan keuntungan yang juga naik, budidaya kelapa sawit telah ditingkatkan secara signifikan baik oleh petani kecil maupun para pengusaha besar di Indonesia (dengan imbas negatif pada lingkungan hidup dan penurunan jumlah produksi hasil-hasil pertanian lain karena banyak petani beralih ke budidaya kelapa sawit).

2. Analisis operasional dan prospek Perseroan

Perseroan merupakan Non-operating Holding Company yang memiliki Entitas Anak yaitu PT Sampit International (SI) yang bergerak dibidang perdagangan dan industri hasil hutan yang mengolah karet alam menjadi crumb rubber SIR 20 dan dry jelutung. Crumb Rubber merupakan Technical Specified Rubber (TSR) atau karet siap olah yang dipergunakan untuk membuat ban. Demikian juga dengan jelutung bisa digunakan untuk membuat ban, selang tube untuk mesin, isolator, water proofing dan lain-lain. SI memperoleh bahan baku dari pembelian dari petani dan pengumpul (pemasok), tidak dari kebun sendiri.

Karet merupakan salah satu komoditas yang memiliki keterkaitan terhadap minyak mentah karena minyak mentah merupakan komoditas yang bisa digunakan untuk memproduksi karet sintetis yang merupakan substitusi karet alam.

Dengan menurunnya harga minyak mentah, maka harga karet sintetis akan menurun dan akan menurunkan harga karet alam.

(23)

18 Meskipun harga SIR 20 terus menurun, tingkat profitabilitas usaha SI terus meningkat setiap tahun. Hal ini disebabkan penurunan harga produk SIR 20 selalu diikuti dengan penurunan harga bahan baku latex dari pembelian dari petani dan pengumpul (pemasok). Sedangkan untuk industri perkebunan kelapa sawit, pertumbuhan industri CPO nasional meningkat seiring dengan harga jual CPO yang tinggi di pasar dunia. Minyak Kelapa Sawit Dunia (world palm oil) dibanding minyak nabati lainnya, palm oil menempati urutan tertinggi dari tahun 2007-2008 sampai periode 2012-2013 yaitu produksi 52,77 Million Ton dan jumlah ekspor 40,43 Million Ton, dimana Indonesia menempati posisi pertama di dunia disusul Malaysia. Dengan konsumsi lokal Indonesia menempati posisi kedua, yang pertama India dan ketiga Cina dengan lahan Indonesia dalam palm oil terbesar didunia 8,04 Million Ha dari total 14,99 Million Ha di dunia.

Produksi CPO tidak akan lebih dari 40 juta ton karena terhambat sulitnya perluasan lahan dan perijinan. Apalagi muncul perhatian besar kepada masalah lingkungan sehingga kenaikan produksi tidak akan begitu besar. Dukungan lain berasal dari produktivitas CPO yang wajib ditingkatkan sampai 4 ton per hektare per tahun. Ekspor minyak sawit Indonesia kepada pasar dunia tidak akan optimal setelah muncul mandatori pengunaan minyak sawit untuk biofuel di dalam negeri. Karena pencampuran bahan bakar fosil dengan biodiesel mencapai 10% pada 2014 dan sebanyak 20% pada tahun 2020. Apalagi, pembangkit listrik juga membutuhkan biodiesel untuk campuran mereka sebesar 30% pada 2020.

Pada 2020, tingginya kebutuhan minyak nabati dunia merupakan peluang Indonesia untuk mengisi permintaan. Mengingat dengan jumlah produksi CPO 38 juta ton, Indonesia akan mengungguli negara produsen minyak sawit lain. Artinya, Indonesia dapat memainkan peranan dan nilai tawar produk sawitnya di luar negeri.

3. Alasan dilakukannya Transaksi I.

Alasan dilakukannya Transaksi I antara lain adalah:

- Perseroan dapat melakukan pengembangan usahanya dibidang industri perkebunan sawit yang akan meningkatkan penjualan dan laba Perseroan.

- Meningkatkan kinerja keuangan Perseroan secara konsolidasi yang dapat meningkatkan nilai saham Perseroan dan memberikan nilai tambah bagi Pemegang Saham.

- Perseroan akan memiliki pengendalian atas SCC. 4. Keuntungan dan kerugian yang bersifat kualitatif.

Keuntungan Perseroan adalah dapat melakukan pengembangan usahanya dibidang industri perkebunan sawit, sehingga dapat lebih dikenal masyarakat sebagai perusahaan yang terus berkembang.

Kerugian Perseroan adalah jika tidak tercapainya proyeksi yang direncanakan, sehingga target yang direncanakan tidak tercapai yang berakibat menurunnya kinerja Perseroan dan Perseroan dianggap gagal mengembangkan SCC oleh stakeholders SCC yang dapat berpengaruh negatif terhadap kredibilitas Perseroan terhadap stakeholders.

(24)

19 C. Analisis Kuantitatif

1. Penilaian Atas Potensi Pendapatan, Aset, Kewajiban Dan Kondisi Keuangan

Dengan dilakukannya Transaksi I, potensi pendapatan, aset dan kewajiban Perseroan akan bertambah sebesar pendapatan, aset dan kewajiban SCC dan kondisi keuangan dengan likuiditas meningkat dan solvabilitas menurun namun masih solvable.

1.1. Penilaian kinerja historis dan Rasio Keuangan

Selama beroperasi komersial periode 2014-2015, rasio profitabilitas Perseroan cenderung meningkat. Rata-rata profitabilitas Perseroan yang diukur menggunakan EBITDA/Sales, EBIT/Sales, EBT/Sales, dan EAT/Sales berturut-turut adalah 7,79%, 6,47%, -0,47%, dan -0,65% Artinya, perusahaan memperoleh laba rata-rata Rp 0,0779 EBITDA, Rp 0,0647 EBIT, dan secara bersamaan menderita kerugian rata-rata –Rp 0,0047 EBT dan –Rp 0,0065 EAT untuk setiap Rp1 penjualan yang berhasil dilakukan.

Sedangkan profitabilitas perseroan yang dikaitkan dengan pengembalian terhadap perusahaan dan pemegang saham diukur dengan Return on Equity (ROE) dan Return on Asset (ROA). Rata-rata ROE dan ROA Perseron dalam periode 2014-2015 masing-masing 159,34% dan 0,25% artinya Perseroan memperoleh pengembalian sebesar Rp 1,5934 atas penggunaan setiap Rp 1 ekuitasnya dan memperoleh pengembalian sebesar Rp 0,0025 atas penggunaan setiap Rp 1 asetnya.

Kondisi likuiditas Perusahaan dalam periode tahun 2014 – 2015 meningkat yang ditunjukkan oleh current ratio yang besarnya berkisar 64,50% - 99,42% dengan rata-rata 81,96%, pada periode 30 September 2016 sebesar 112,09%. Dengan angka rasio tersebut, kondisi likuiditas Perseroan baik.

Solvabilitas Perseroan dalam periode tahun 2014 – 2015 ditunjukkan oleh debt to equity ratio dan debt to aset ratio cenderung meningkat masingmasing berkisar 47217,09% 213,68% dan 68,12% 100,21% dengan ratarata masingmasing -23501,70% dan 84,17%, pada periode 30 September 2016 masing-masing sebesar 207,42% dan 67,47%. Dengan angka rasio tersebut, kondisi solvabilitas Perseroan masih solvable.

Rasio perputaran piutang usaha dalam tahun 2014-2015 cenderung meningkat dari 7,28x pada tahun 2014 menjadi 50,87x pada tahun 2015 atau selama periode tersebut rata-rata 29,07x. Pada periode 30 September 2016, tingkat perputaran piutang usaha sebesar 15,217x, artinya dalam satu tahun Perseroan dapat menagih piutang usahanya selama ±24 hari.

Rasio perputaran persediaan dalam tahun 2014-2015 cenderung meningkat dari 0,88x di tahun 2014 menjadi 2,40x pada tahun 2015 atau selama periode tersebut rata-rata 1,64x. Pada periode 30 September 2016, tingkat perputaran persediaan sebesar 1,74x, artinya dalam satu tahun Perseroan menghabiskan persediaannya selama ±209 hari.

Rasio perputaran aset dalam tahun 2014-2015 cenderung meningkat dari 0,26x pada tahun 2014 menjadi 0,88x pada tahun 2015 atau selama periode tersebut rata-rata 0,57x. Pada periode 30 September 2016, tingkat perputaran aset sebesar 0,69x. Rasio perputaran utang usaha dalam tahun 2014-2015 cenderung meningkat dari 4,84x pada tahun 2014 menjadi 51,04x pada tahun 2015 atau selama periode tersebut rata-rata 27,94x. Pada periode 30 September 2016, tingkat perputaran

(25)

20 utang usaha sebesar 65,90x, artinya dalam satu tahun Perseroan melunasi utang usahanya dalam waktu +6 hari.

1.2. Penilaian arus kas

Selama beroperasi komersial tahun 2014-2015, penggunaan arus kas dari aktivitas operasi cenderung meningkat. Pada tahun 2014, Perseroan menggunakan kas untuk aktivitas operasi sebesar –Rp 13.574.088 ribu yang utamanya digunakan untuk pembayaran bunga dan beban operasional. Di tahun 2015, penggunaan kas untuk aktivitas operasi meningkat menjadi –Rp 35.401.387 ribu disebabkan oleh pembayaran bunga dan beban operasional. Pada periode 30 September 2016, Perseroan menggunakan kas untuk aktivitas operasi sebesar –Rp 29.701.951 ribu, yang utamanya digunakan untuk pembayaran bunga dan beban operasional.

Selanjutnya, penggunaan arus kas untuk aktivitas investasi pada tahun 2014 tercatat sebesar –Rp 2.407.912 ribu yang digunakan untuk membeli aset tetap. Di tahun 2015, penggunaan kas tersebut menurun menjadi –Rp 900.111 ribu. Pada periode 30 September 2016, terjadi penggunaan arus kas untuk aktivitas investasi yaitu sebesar –Rp 1.090.570 ribu yang sepenuhnya digunakan untuk membeli aset tetap. Perolehan kas dari aktivitas pendanaan di tahun 2014 tercatat sebesar Rp 57.393.520 ribu yang diperoleh dari utang bank. Di tahun 2015, Perseroan memperolah kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 21.488.095 ribu yang umumnya berasal dari utang bank. Pada periode 30 September 2016, Perseroan memperoleh kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp_38.850.312 ribu yang utamanya berasal dari pinjaman pihak berelasi.

Perubahan kas bersih pada tahun 2014 tercatat Rp 41.411.520 ribu dan menurun menjadi –Rp_14.813.404 ribu pada periode 2015. Pada periode 30 September 2016, perubahan kas tercatat sebesar Rp 8.057.790 ribu sehingga saldo kas pada tahun 2014 - 2015 dan 30 September 2016, berturut-turut menjadi Rp 42.253.158 ribu, Rp 27.439.754 ribu, dan Rp_35.497.544 ribu.

1.3. Penilaian atas proyeksi keuangan.

Berdasarkan penilaian atas proyeksi keuangan tanpa dan dengan dilakukannya Transaksi I yang diperoleh dari manajemen dapat disimpulkan sebagai berikut:

- Tanpa dilakukannya Transaksi I rata-rata EBITDA/Sales, EBIT/Sales, EBT/Sales dan EAT/Sales Perseroan masing-masing sebesar 8,25%, 6,80%, 0,74% dan 0,51%. Sedangkan dengan dilakukannya Transaksi I rata-rata EBITDA/Sales, EBIT/Sales, EBT/Sales dan EAT/Sales Perseroan masing-masing sebesar 26,06%, 22,74%, 10,14% dan 7,36%. Dengan demikian dengan dilakukannya Transaksi I terdapat peningkatan penjualan dan efektifitas beban pokok penjualan dan beban usaha yang akan meningkatkan profitabilitas Perseroan.

- Dengan Transaksi I, proyeksi laporan posisi keuangan Perseroan menunjukkan bahwa likuiditas jangka pendek meningkat dibandingkan tanpa Transaksi I dan likuiditas jangka panjang menurun dibandingkan tanpa Transaksi I, namun masih solvable selama umur proyeksi.

(26)

21

- Dengan dan tanpa Transaksi I proyeksi arus kas Perseroan menunjukkan tidak ada cash deficiency dan kelangsungan usaha Perseroan selama umur proyeksi terjamin.

1.4. Analisis laporan keuangan sebelum Transaksi I dan proforma laporan keuangan setelah Transaksi I.

Berdasarkan analisis laporan keuangan sebelum Transaksi I dan proforma laporan keuangan setelah Transaksi I dapat disimpulkan dengan dilakukannya rencana Transaksi I kondisi likuiditas Perseroan akan meningkat dan solvabilitas akan menurun serta masih solvable dan kondisi profitabilitas Perseroan akan menurun. 2. Analisis Inkremental

2.1. Analisis uji nilai tambah.

Berdasarkan analisis kelayakan investasi menunjukan bahwa investasi untuk akuisisi 100% saham di SCC oleh Perseroan tersebut adalah layak yang ditunjukan dengan nilai IRR sebesar 24,61% lebih besar dan tingkat WACC sebesar 11,90% dan NPV positif sebesar Rp 400.465 juta. Dengan nilai-nilai indikator tersebut, maka rencana investasi layak dilaksanakan dan akan memberikan konstribusi nilai tambah terhadap laba Perseroan.

Dengan dilakukannya Transaksi I memberikan konstribusi nilai tambah terhadap laba Perseroan setiap tahun. Konstribusi nilai tambah selama periode 1 Oktober – 31 Desember 2016 hingga tahun 2021 terhadap laba Perseroan EBITDA, EBIT, EBT, EAT masing-masing sebesar Rp. 521.929.627 ribu, Rp. 471.790.451 ribu, Rp. 323.522.701 ribu dan Rp. 241.625.826 ribu.

Dengan dilakukannya Transaksi I memberikan konstribusi nilai tambah terhadap profitabilitas Perseroan setiap tahun. Konstribusi nilai tambah selama periode 1 Oktober – 31 Desember 2016 hingga tahun 2021 terhadap profitabilitas Perseroan EBITDA, EBIT, EBT, EAT masing-masing sebesar 106,88%, 95,69%, 56,43%, dan 41,15%.

2.2. Biaya dan pendapatan yang relevan.

Perseroan akan memperhatikan biaya dan pendapatan yang relevan sesuai dengan keadaan industri dan margin laba yang diharapkan. Apabila pendapatan berkurang Perseroan akan menurunkan biaya secara proporsional hingga margin laba yang diharapkan dapat tercapai. Dengan demikian Transaksi I yang dilakukan memberikan nilai tambah bagi Perseroan.

2.3. Informasi non keuangan yang relevan.

Informasi non keuangan yang relevan adalah Perseroan akan dapat mengembangkan usahanya dibidang industri perkebunan sawit yang merupakan diversifikasi usaha Perseroan sehingga lebih dikenal masyarakat sebagai perusahaan yang dapat terus berkembang mengembangkan usahanya.

(27)

22 Prosedur pengambilan keputusan oleh Perseroan dalam menentukan transaksi dan nilai transaksi dengan memperhatikan alternatif lain dilakukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan. Rencana transaksi dan nilai transaksi dengan persyaratan yang mudah, transparan dan akuntabel yang dapat dipenuhi Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Alternatif lain dari rencana Transaksi I apabila dilakukan dengan pihak lain telah dijajaki, namun pihak lain yang ada kondisinya tidak memenuhi harapan Perseroan. D. Analisis kewajaran nilai Transaksi I

1. Hasil Penilaian Obyek Transaksi I

Obyek Transaksi I adalah 100% saham SCC.

Berdasarkan Laporan Penilaian Saham SCC File No. 001.1/IDR/BS/I/2017 yang diterbitkan oleh Penilai, menyatakan bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham SCC per 30 September 2016 adalah Rp 438.199.000.000,-.

2. Nilai Transaksi I

Nilai Transaksi I berdasarkan Letter of Intent to Acquire Shares of PT Sinar Citra Cemerlang dari Perseroan kepada Zonergy No. 047B/INCF/DIR/XI/2016 tanggal 7 November 2016 menerangkan bahwa maksimum harga pembelian 100% saham SCC adalah USD 33.000.000 atau Rp. 428.934.000.000,- (USD 1 = Rp. 12.998,-, sumber : kurs tengah Bank Indonesia per 30 September 2016).

3. Analisis Kewajaran Nilai Transaksi I

Dengan nilai Transaksi I sebesar Rp. 428.934.000.000,- dan Nilai Pasar Wajar obyek transaksi dari hasil penilaian adalah Rp. 438.199.000.000, maka nilai Transaksi I lebih rendah dan masih dalam kisaran Nilai Pasarnya, dengan demikian kami berpendapat bahwa nilai Transaksi I tersebut adalah wajar.

Berdasarkan analisis kelayakan investasi menunjukkan bahwa investasi untuk rencana transaksi adalah layak dengan Nilai IRR sebesar 24,61% lebih besar dan tingkat WACC sebesar 11,19% dan NPV positif sebesar Rp 400.465 juta, memberikan konstribusi nilai tambah terhadap laba Perseroan pada akhir umur proyeksi tahun 2021 terhadap EBITDA, EBIT, EBT dan EAT masing-masing Rp. 521.930 juta, Rp. 471.790 juta, Rp. 323.523 juta dan Rp. 241.626 juta dan memberikan konstribusi nilai tambah terhadap profitabilitas Perseroan pada akhir umur proyeksi tahun 2021 terhadap EBITDA, EBIT, EBT dan EAT masing-masing 106,88%, 95,69%, 56,43%, dan 41,15%.

Berdasarkan analisis tersebut, kami berpendapat bahwa nilai Transaksi I adalah wajar dan Transaksi I memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan pemegang saham Perseroan.

Pendapat Kewajaran Atas Transaksi

Hasil analisis atas nilai Transaksi I adalah nilai Transaksi I dalam kisaran wajar Nilai Pasarnya memberikan kesimpulan bahwa nilai Transaksi I adalah wajar.

Hasil analisis atas dampak keuangan dari Transaksi I yang akan dilakukan terhadap kepentingan Perseroan dan pemegang saham memberikan kesimpulan bahwa dengan dilakukannya Transaksi I akan meningkatkan penjualan dan laba Perseroan yang akan

Referensi

Dokumen terkait

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM (“KETERBUKAAN INFORMASI”) INI DISAMPAIKAN SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PENGAMBILALIHAN YANG DILAKUKAN PERSEROAN TERHADAP

Rencana Transaksi berarti rencana Perseroan untuk menjual dan mengalihkan Saham Yang Dijual kepada Pembeli pada Harga Pembelian, di mana berdasarkan masing-masing Laporan

Seluruh Saham Baru yang akan diterbitkan dalam rangka PMTHMETD akan diambil bagian oleh pemegang saham Perseroan yaitu PT Sentosa Bersama Mitra (“SBM”) yang

Perseroan dengan ini memberitahukan kepada para pemegang saham Perseroan bahwa Perseroan bermaksud untuk melakukan pembelian kembali atas saham yang telah

Sehubungan dengan hal-hal yang telah dijelaskan di atas, Perseroan akan mengajukan usulan kepada Pemegang Saham Perseroan melalui RUPSLB sesuai dengan prosedur yang diatur

Sehubungan dengan rencana pemberian pembelian kembali saham sebagaimana telah diuraikan dalam Informasi Kepada Pemegang Saham ini, Perseroan bermaksud untuk meminta

Salah Satu Sumber Pendanaan Melalui Transaksi Penerbitan Obligasi Dalam hal pendanaan Transaksi Pembelian Saham berasal dari rencana Transaksi Penerbitan Obligasi,

Selain itu, hubungan afiliasi antara Perseroan dan UFS terjadi karena terdapat hubungan kepemilikan saham antara Perseroan dan UFS dalam Rencana Transaksi, yaitu