Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen
Penjualan Pada Perusahaan SIPLHO Corporation
Riza Hadiatullah, Bekti CahyoHidayanto dan Anisah Herdiyanti
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl.Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
Email :[email protected] Abstract— Pada era informasi seperti saat ini,
kecepatan dan realitas informasi data penjualan sangat berpengaruh terhadap proses bisnis perusahaan. Sebagai contoh penyebaran masalah yang terjadi di dalam suatu proses laporan penjualan suatu perusahaan. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan pengambilan keputusan, keterlambatan memasok barang, bahkan penurunan kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Banyak perusahaan telah menerapkan standarisasi pelaporan dari masalah yang telah terjadi dalam proses pencatatan penjualan berbasis web, namun hal tersebut belum didukung dengan teknologi dashboard bahkan masih ada yang berpegang pada sistem manual sehingga tampilan data yang dihasilkan kurang tertata rapi.Oleh karena itu dibutuhkan sebuah aplikasi sistem informasi manajemen penjualan dengan dukungan teknologi mini dashboard berbasis web.
Pengembangan sistem informasi manajemen penjualan dengan dukungan mini dashboard berbasis web ini menggunakan metode yang ada dalam kerangka Unified Process Model (UPM), yaitu terdiri dari tahapan inception, elaboration, construction, transition dan production. Pembuatan dokumentasi yang telah dilakukan menggunakan standardisasi dari ReadySET.
Pengerjaan aplikasi ini dapat menghasilkan sistem pelaporan barang dan jasa perusahaan dengan dukungan mini dashboard berbasis web dan, perusahaan akan mendapatkan hasil laporan yang benar-benar optimal.
Kata kunci : Mini dashboard, Unified Process Model, Readyset
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini tidak hanya digunakan untuk membantu mempermudah perkerjaan manusia, tetapi juga digunakan sebagai pendukung kinerja dan performa perusahaan. Khususnya dalam penerapan aplikasi hingga sistem informasi manajemen. Perusahaan harus menerapakan suatu sistem informasi manajemen untuk menghubungkan dan mengintegasrikan antar unit, divisi bahkan departemen, tidak terkecuali juga pada divisi penjualan. Seringkali data yang ada pada divisi penjualan pada suatu perusahaan rata-rata masih menggunakan catatan manual ataupun aplikasi website yang masih belum bisa menyajikan suatu informasi yang baik dan mudah dipahami oleh pihak perusahaan.
Saat ini dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaaan, Sistem Informasi Manajemen penjualan yang sudah berbasis websitepun dirasa belum cukup untuk membantu pihak manajemen perusahaan mengambil suatu keputusan dengan cepat dan akurat. Hal itu disebabkan karena pada dasarnya Sistem Informasi Manajemen tidak hanya bersifat cepat, tepat dan akurat dalam menyajikan informasi tetapi juga harus memiliki penyajian data yang dinamis dan efektif sehingga memudahkan perusahaan untuk mengakses informasi yang dibutuhkan.
Untuk itu, dibutuhkan penerapan teknologi dashboard pada suatu Sistem Informasi Manajemen penjualan pada perusahaan agar bisa menyajikan suatu informasi yang dapat membantu mengambil keputusan dengan cepat dengan tampilan yang dinamis untuk bisa membantu perusahaan mengambil langkah strategis guna bersaing di pasar.
Tugas Akhir ini bertujuan untuk membuat aplikasi sistem informasi manajemen penjualan didukung teknologi mini dashboard berbasis website pada perusahaan CV SIPLHO CORPORATION. Aplikasi ini dibuat agar semua tahapan dalam proses pencatatan penjualan dapat dilakukan secara online dan pegawai tidak perlu menyiapkan tempat khusus untuk membuat catatan pelaporan manual, sehingga lebih efisien dalam melakukan kontrol data. Dengan demikian, praktik-praktik tidak sehat yang biasa terjadi dalam tahapan pelaporan manual dapat dihindari. Aplikasi tersebut dinilai lebih efisien daripada sistem lama yang menggunakan sistem pelaporan secara manual.
TINJAUANPUSTAKA
A. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data (Alter, Steven. (2002)). Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen (Alter, Steven. (2002)). Manajemen organisasi memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi sebagai alat dalam pengambilan keputusan atau menjadi input untuk menghasilkan informasi yang lain. B. Sistem Informasi Manajemen Penjualann
Sistem Informasi Manajemen Penjualan adalah sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi penjualan dan mendukung keputusan yang berkaitan
dengan bauran pemasaran (Alter, Steven. (2002)), yang mencakup:
Produk : (barang dan jasa) yang perlu ditawarkan Tempat : Yang menjadi sasaran pemasaran Promosi : Usaha yang dilakukan
Harga : Produk yang dijual
Struktur model sistem informasi manajemen penjualan / pemasaran dapat dilihat pada Gambar 1
Subsistem riset pemasaran merupakan subsistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan, dan analisis semua data pelanggan dan calon pelanggan Subsistem informasi pemasaran merupakan subsistem
yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan, dan analisa semua data perusahaan pesaing yang memiliki hubungan dengan penjualan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Subsistem pemrosesan sistem informasi berupa sistem informasi akuntansi yang berhubungan dengan penjualan Subsistem tempat berguna bagi pengambil keputusan dalam rangka menentukan tempat yang cocok dan waktu yang tepat untuk melemparkan produk kepada konsumen.
Subsistem promosi berguna dalam rangka untuk melakukan analisis terhadap promosi yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
Subsistem harga digunakan untuk membantu penetapan harga suatu produk.
C. Dashboard BI
Business Intelligence Software (BI) secara singkat juga dikenal sebagai dashboard. Secara umum BI berfungsi seperti halnya dashboard pada kendaraan. BI memberikan metrik (ukuran-ukuran) yang menentukan performa kendaraan (organisasi). BI juga memberikan informasi kondisi internal, seperti halnya suhu pada kendaraan, dan BI juga memberikan sinyal-sinyal pada pengemudi bila terjadi kesalahan pada kendaraan, seperti bila bensin akan habis pada kendaraan. Semuanya berguna bagi pengemudi agar
mampu mengendalikan kendaraannya dengan lebih baik dan mampu membuat keputusan yang tepat dengan lebih cepat. D. Unified Process Modell
Unified Process Model (UPM) menyediakan teknologi yang mendukung praktek rekayasa perangkat lunak berbasis objek tetapi tidak menyediakan kerangka proses untuk memandu tim proyek dalam penerapan teknologi (W., & Boggs, M. (2002)). UPM dikembangkan oleh Jacobson, Rumbaugh, dan Booch. UPM merupakan kerangka kerja rekayasa perangkat lunak berorientasi objek dengan menggunakan Unified Model Language (UML). Saat ini, UPM dan UML telah digunakan secara luas pada proyek-proyek berorientasi objek. Model yang berulang dan terus bertambah diajukan berdasarkan UPM dan harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek yang spesifik. (Pressman, 2005).
E. ReadySET
ReadySET adalah salah satu template yang digunakan untuk mendokumentasikan proses perancangan dan pembangunan suatu perangkat lunak. Penggunaan template dokumentasi dari ReadySET ini, menjadikan tim pengembang perangkat lunak akan tetap terjaga dalam jalur yang semestinya. Template ReadySET disusun dengan mengikuti model pengembangan perangkat lunak Unified Process Model. Berikut ini adalah modul-modul dokumentasi dalam ReadySET yang telah dibagi berdasarkan tahapan dalam Unified Process Model :
METODEPENELITIAN
Metode penelitian dalam tugas akhir digunakan sebagai panduan proses pengerjaan proyek tugas akhir agar pengerjaan tugas akhir lebih terarah dan sistematis. Metode penelitian disusun sesuai dengan tahapan yang ada pada Unified Process Model dan MDRA Process serta disesuaikan dengan dokumen yang dihasilkan dengan standard Ready Set.
1. Pemahaman Permasalahan 2. Studi Literatur
3. Menentukan Metodologi Penyelesaian Masalah 4. Pembuatan Proposal Tugas Akhir
5. Identifikasi Kebutuhan Pengguna
Gambar 1. Model Sistem Informasi Manajemen
Penjualan (Prof. Kotler)
Gambar 2. Template inti ReadySET Pro
6. Menentukan Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak 7. Pembuatan GUI Storyboard
8. Pembuatan Domain Model 9. Pembuatan Use Case Model 10. Analisis Robustness 11. Update Domain Model
12. Membuat Technical Architecture 13. Pembuatan Sequence Diagram
14. Pembuatan Class Model dari Domain Model 15. Penyusunan Dokumen Desain
16. Pembuatan Coding 17. Pembuatan Test Plan
18. Pembuatan Implementation Notes dan User Guide 19. Release Aplikasi Versi Beta
20. Update Coding 21. Release Aplikasi Final 22. Penyusunan Buku Tugas Akhir
ANALISISDANDESAIN
Pada bab ini akan membahas proses bisnis penjualan produk CV SIPLHO CORPORATION Pada dasarnya bisnis penjualan tersebut adalah sebagai berikut :
Konsumen memesan jenis produk kepada sales Sales mencatat kebutuhan konsumen.
Pihak sales melakukan pemeriksaan ketersediaan produk yang dibutuhkan konsumen.
Bagian Logistic memeriksa pasokkan barang ke supplier Sales mendapat informasi tentang stok barang yang ada
pada supplier.
Sales mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang ada
Admin mengontrol seluruh kinerja Sales dan Logistik Sales dan Logistik membuat laporan penjualan.
Melaui proses bisnis diatas, maka dapat diperoleh analisis-analisis untuk pembuatan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Berikut ini merupakan tahap-tahap analisis yang dilakukan.
Hasil analisis dari kebutuhan pengguna dibuat berdasarkan wawancara dengan calon pengguna perangkat lunak
4.1 Kebutuhan Pengguna dan Cerita Pengguna (User Needs &User Stories)
Tujuan yang disepakati (Agreed Goals)
Perancangan Sistem Informasi perencanaan produksi untuk optimasi bahan baku produksi pada CV SIPLHO CORPORATION adalah untuk memberikan kemudahan dalam pengelolaan manajemen lpaoran penjualan yang ada pada perusahaan serta untuk memberikan suatu catatan terperinci dan teratur setiap tindakan manajemen pelaporan. Lingkungan (Environment)
a. Lingkungan Bisnis Sistem
CV SIPLHO CORPORATION merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang saat ini tengah berkembang dalam memajukan manajemen yang ada dengan bantuan dari teknologi informasi. Proses bisnis utama dari perusahaan ini adalah melakukan pencatatan laporan penjualan secara real time melalui grafik penjualan yang nantinya diaplikasikan dan didistribusikan ke seluruh perusahaan Indonesia.
b. Lingkungan Fisik Sistem
CV SIPLHO CORPORATION memiliki beberapa kantor yang terpisah dan menjual produk yang berbeda-beda setiap harinya. Sehingga perlu adanya suatu laporan yang baik sehingga nantinya manajemen penjualan meliputi penawaran produk hingga pencatatan kwitansi bisa terkontrol dengan baik.
c. Lingkungan Teknologi Sistem
Teknologi informasi yang digunakan oleh CV SIPLHO CORPORATION antara lain Microsoft Excel, Google Doc dan Microsoft Word untuk menunjang kebutuhan IT dalam proses bisnisnya.
Pelakuk/Aktor (Stakeholders/Actors)
Terdapat tiga pelaku atau aktor yang berperan penting dalam kelancaran penggunaan sistem informasi perencanaan produksi untuk optimasi bahan baku produksi pada CV SIPLHO CORPORATION yaitu :Administrator, Sales dan Logistic.
Cerita Pengguna (User Stories)
Menjelaskan tentang keadaan proses-proses yang terjadi oleh pengguna. Diklasifikasikan berdasarkan proses-proses yang terjadi di lingkungan CV SIPLHO CORPORATION, kemudian dijelaskan juga siapa saja aktor maupun stakeholder yang berhubungan dengan proses tersebut secara lengkap.
Catatan Wawancara (Interview Notes)
Menampilkan tentang hasil wawancara baik yang berupa mentahan maupun yang sudah diolah terkait dengan kebutuhan sistem informasi pembuatan sistem informasi manajemen pelaporan pada CV SIPLHO CORPORATION. Wawancara yang terjadi antara penulis dengan narasumber dari owner perusahaan.
4.2 Deskripsi Use Cases
Tahap ini melakukan pembuatan use case berdasarkan fungsi-fungsi yang ada pada perangkat lunak yang akan dikembangkan.
Pengelompokkan Use Case Berdasarkan Area Fungsi Pengelompokkan use case berdasarkan fungsionalitas meliputi :
a. Use Case Pengelolaan Data Quotation b. Use Case Pengelolaan Data Invoice
c. Use Case Pengelolaan Data Purchase Order d. Use Case Pengelolaan POfficial Receipt e. Use Case Pengelolaan Data Pelanggan f. Use Case Pengelolaan Data Supplier g. Use Case Pengelolaan Report
Mengelompokkan Use Case Berdasarkan Stakeholder Stakeholder terlibat dalam aktivitas yang menggunakan aplikasi:
a. Administrator, b. Sales
c. Logistik
Stakeholder terlibat dalam aktivitas yang menggunakan aplikasi administrator, sales dan logistic.
4.3 Analisis Pembuatan Feature Specs
Mengelompokkan Feature Berdasarkan Prioritas
Membagi feature mana yang akan terlebih dahulu dikerjakan, berdasarkan lampiran ReadySET prioritas dibagi atas:
o Penting (Essential) o Diharapkan (Expected) o Diinginkan (Desired) o Pilihan (Optional)
Mengelompokkan Feature Berdasarkan Resiko
Membagi feature berdasarkan tingkat resiko terhadap jalannya sistem, adapun pembagiannya adalah :
o Aman o Resiko
Mengelompokkan Feature Berdasarkan Area Fungsi Membagi feature dengan mengelompokkan feature berdasarkan area fungsi feature tersebut.
o Functional Area Security o Functional Area Usability o Functional Area Attentive
4.4 Kebutuhan Non Fungsional
Tahap ini melakukan inisialisasi kebutuhan non fungsional perangkat lunak sesuai dengan yang poin-poin yang telah disediakan pada ReadySET. Berikut ini merupakan poin-poin untuk menentukan kebutuhan non fungsional.
Usability Requirement
Reability and Up Time Requirement Safety Requirement
Supportability and Operability Requirement
4.5 Kebutuhan Lingkungan
Tahap ini melakukan inisialisasi kebutuhan lingkungan dimana perangkat lunak dapat bekerja dengan baik.
Terdapat dua poin yang merupakan kebutuhan lingkungan yaitu Hardware dan Software.
Kebutuhan Hardware
Menjelaskan tentang hardware yang akan cocok untuk digunakan pada sistem yang akan ditawarkan.
Kebutuhan Software
Menjelaskan tentang software yang akan cocok untuk digunakan pada sistem yang akan ditawarkan.
DESAINSISTEM
Pada bab ini akan dibahas tentang desain dari perangkat lunak dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) serta gambaran dari perangkat lunak yang akan dikembangkan mulai dari struktur model dan desain perangkat lunak. Berikut ini hasil desain perancangan perangkat lunak:
E. Desain Struktural
Pada bagian Structural Design ini akan memberi gambaran tentang aspek package, classes, behaviour, dan relationship serta gambaran spesifik dari sistem yaitu user interface dan desain dari database.
F. Desain Tingkah Laku
Pada bagian ini akan menjelaskan tentang pola dan komunikasi dari setiap objek dan realisasinya. Sehingga dapat terlihat hubungan interaksi antara pengguna atau aktor dan busuness object dengan sistem sebagai berikut:
Memodelkan Sequence Diagram Memodelkan Collaboration Diagram Antarmuka
IMPLEMENTASIDANUJICOBA
G. Pembangunan Perangkat Lunak
Untuk membangun aplikasi ini penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP standar. Database dalam aplikasi ini menggunakan MySQL. Tool yang digunakan dalam membuat aplikasi ini adalah sebagai berikut:
Aptana, tool ini penulis gunakan untuk desain grafis aplikasi, baik itu HTML dan CSS
Notepad++, tool ini digunakan untuk menulis program XAMPP, tool ini merupakan paket dari web server
Apcahe, MySQL, dan PHP
MySQL Workbrench 5.2, digunakan untuk mendesain database yang akan diimplementasikan di aplikasi. Semua tool diatas merupakan aplikasi gratis dan powerful serta banyak digunakan oleh pengembang web. Selain itu ada beberapa plugin yang penulis gunakan untuk membantu dalam pembuatan aplikasi. JQuery penulis gunakan untuk membantu tampilan, membuat validasi dan membuat AJAX. Penulis menggunakan Fusionchart untuk membuat grafik atau chart dan JqGrid untuk membuat tabel yang lebih interaktif.
H. Uji Coba Perangkat Lunak
Secara umum tujuan dari uji coba aplikasi pemantau performa jaringan telekomunikasi ini antara lain:
1. Untuk mengetahui apakah semua fungsi yang dideskripsikan di deskripsi use case semuanya sudah diimplementasikan di dalam aplikasi. Tolok ukur yang digunakan yaitu apabila fungsi-fungsi yang tercantum dalam dokumentasi di deskripsi use case telah dipenuhi oleh aplikasi ini.
2. Untuk mengetahui apakah semua fungsi yang dideskripsikan di deskripsi use case berjalan dengan baik tanpa ada kesalahan saat aplikasi dijalankan. Tolok ukur kebenaran yang digunakan adalah apabila fungsi pada aplikasi telah berjalan sesuai dengan alur use case. Skenario Uji Coba
Pada tahap ini penulis membuat beberapa skenario untuk melakukan pengujian aplikasi ini. Skenario ini tentunya sudah mencakup keseluruhan dari fungsi-fungsi yang diidentifikasikan pada tahap kebutuhan perangkat lunak. Di dalam skenario pengujian ini terdapat dua bagian, yaitu :
a. Skenario Uji Coba Melihat Detail Grafik Penjualan
Skenario melihat detail grafik penjualan pada skenario ini penulis memberikan contoh ketika melihat detail grafik quotation, invoice dan purchase order beserta status dari masing – masing transaksi. Penulis menunjukkan skenario uji coba normal melihat detail grafik.
b. Skenario uji coba normal melihat detail grafik penjualan
Tujuan dari skenario ini digunakan untuk menguji aktor dapat melihat detail grafik penjualan ketika data di database tersedia. Untuk melakukan hal tersebut langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1.
Aktor harus berperan terlebih dahulu sebagai admin atau user dengan cara melakukan login terlebih dahulu. Pada contoh ini aktor sebagai admin. Gambar7 merupakan hasil dari proses login.Gambar 7. Tampilan Login
2.
Selanjutnya sistem akan secara otomatis akan masuk ke dalam halaman Home.3.
Aktor memilih menu Report > Report Growth. Selanjutnya akan masuk ke halaman Growth Report (Gambar 8).Gambar 8. Menu Grafik Growth Report
4.
Aktor memilih tahun pada kolom Growth 1 year. Sistem akan secara otomatis kan menunjukkan grafik sesuai pilihan aktor. lihat Gambar 9Gambar 9. Detail Laporan per tahun
5.
Aktor juga dapat memilih laporan per bulan pada kolom Growth 1 month. Sistem akan secara otomatis kan menunjukkan grafik sesuai pilihan aktor. Lihat pada Gambar 10Gambar 10. Detail Laporan per bulan
Melalui hasil uji coba diperoleh hasil yang yang telah sesuai dengan harapan dan tidak terdapat kesalahan yang muncul pada sistem, sehingga pada skenario ini dapat dikatakan sukses
PENUTUP
I. Kesimpulan
Dalam membuat rancang bangun system informasi manajemen penjualan berbasis mini dashboard terdapat beberapa aspek fungsional yang telah dibangun menyesuaikan kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan perusahaan terdapat fiturfitur di dalam spesifikasi perangkat lunak, yaitu:
o Quotation (Surat Penawaran) o Invoice (Surat Penagihan
o Purchase Order (Surat Pemesanan) o Official Receipt (Kuitansi Pembayaran)
o Report Grow (Laporan Perkembangan Penjualan) o Customer (Data Pelanggan)
o Supplier (Data Pemasok Barang)
Rancang bangun sistem informasi manajemen penjualan berbasis mini dashboard ini dirancang dan dibangun untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan CV SIPLHO CORPORATION. Terdapat 34 usecase di dalamnya dan mendukung 78 sistem aplikasi pelaporan berbasis web, dengan memenuhi beberapa fungsional sistem:
o Sistem dapat mengelola konsep manajemen penjualan
o (UC Edit, UC Tambah)
o Sistem dapat melakukan pencarian setiap transaksi o penjualan (UC Cari)
o Sistem dapat mencetak laporan penjualan (UC Cetak)
o Sistem dapat melihat laporan penjualan secara detail dan
o spesifik (UC Lihat)
o Sistem dapat melihat laporan penjualan melalui grafik
o penjualan (UC Report Growth)
Berdasarkan hasil perancangan dan pembangunan perangkat lunak ini, proses pembangunan tersebut telah disesuaikan kebutuhannya. Hal tersebut telah dijelaskan pada poin pertama pada kesimpulan yang telah dibuat dan juga hasilnya dapat dilihat pada Matriks Kerunutan yang tertera pada ReadySet pada bagian C.7.2. Proses kebutuhan sistem juga telah disesuaikan berdasarkan kebutuhan pengguna yang menghasilkan dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) dan dokumen Deskripsi Perancangan Perangkat Lunak (DPPL)
J. Saran
Saran yang ingin dicapai agar kedepannya aplikasi yang sudah dibuat dapat dikembangkan dengan baik adalah: 1. Aplikasi ini hanya mampu digunakan pada tiap kantor
cabang tanpa adanya integrasi antar kantor cabang dan diharapkan kedepannya aplikasi ini mampu digunakan pada level integrasi antar kantor cabang
2. Aplikasi ini masih menggunakan bahasa pemrograman standard, diharapkan kedepannya mampu dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang lebih baik.
3. Aplikasi ini masih belum mampu memanfaatkan sistem penjumlahan total transaksi yang ada pada database, diharapkan kedepannya sistem tersebut mampu diterapkan agar user dapat dengan mudah mengetahui jumlah income yang masuk.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Boggs. W., & Boggs, M. (2002). Mastering UML with Rational Rose 2002. San Francisco: Sybex. [2 ]Method, L. (2010, May). ReadySET Pro
Document Map.Retrieved May 16, 2012, from ReadySET Pro. Retrieved 2012, from Website: http://www.readysetpro.com.
[3] Oksiana, J. (2003). Menulis Surat Dinas. Departemen Pendidikan Nasional.
[4] Putri, R. R.(2011). Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Persuratan Dengan Dukungan Teknologi Sms Getaway di Fakultas Informasi ITS Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Sistem Informasi. Surabaya. [5] Rosenberg, D. D. (2007). Use Case Driven
Modelling with UML:Theory and Practice. Newyork: Apress.
[6] Sholiq. (2010). Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek. Bandung: Muara Indah. [7] Alter, Steven. (2002). The Information Systems: A
Management Perspective.
[8] Laudon, Kenneth C., Jane P (2008). Essen-tials of Business Information Sys-tems. 7th Edition. Pearson Prentice Hall