• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III PTPP Tahap I Tahun 2021 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PTPP Tahap I Tahun 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III PTPP Tahap I Tahun 2021 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PTPP Tahap I Tahun 2021"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

INDIKASI STRUKTUR OBLIGASI

Penerbit : PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (“Perseroan”)

Nama Instrumen :

• Obligasi Berkelanjutan III PTPP Tahap I Tahun 2021 ("Obligasi")

• Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I PTPP Tahap I Tahun 2021 ("Sukuk Mudharabah")

Target Dana PUB :

• Rp3.000.000.000.000 (tiga triliun Rupiah) untuk Obligasi

• Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah) untuk Sukuk Mudharabah

Nilai Emisi Tahap I :

Sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.500.000.000.00 (satu triliun lima ratus miliar Rupiah) Obligasi dan sebanyak-banyaknya sebesar Rp500.000.000.00 (lima ratus miliar Rupiah) Sukuk Mudharabah

Tenor : Seri A: 3 tahun

Seri B: 5 tahun

Kisaran Kupon dan

Ekuivalen Imbal Hasil :

• Seri A: 3 tahun: 8,25% - 9,25% • Seri B: 5 tahun: 8,75% - 9,75%

Indikasi Rating : idA (Single A) dan idA(sy) (Single A syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia

Pembayaran Kupon : Triwulanan (3 bulanan)

Jaminan :

Obligasi dan Sukuk Mudharabah ini tidak dijamin dengan agunan khusus berupa benda atau pendapatan atau aktiva lain milik Perseroan dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Perseroan, baik berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, kecuali aktiva Perseroan yang dijaminkan secara khusus atau tanpa hak istimewa termasuk Obligasi dan Sukuk Mudharabah ini secara pari passu berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan/atau Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, sesuai dengan Pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Rencana Penggunaan

Dana :

Obligasi : • ~69% untuk refinancing (Rp1,04 Triliun) • ~31% untuk Modal Kerja Perseroan Sukuk Mudharabah : Modal Kerja Perseroan

Agen Pembayaran : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Konsultan Hukum : Jusuf Indradewa & Partners

Wali Amanat : PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk

Notaris : Ir. Nanette Cahyanie Handari Adiwarsito, S.H.

(2)

2

SEKILAS MENGENAI PERSEROAN

RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan awal mulanya bernama NV Pembangunan Perumahan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Raden Mr. Soewandi di Jakarta Nomor 48 tanggal 26 Agustus 1953 dan selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1960 dilebur ke dalam Perusahaan Negara yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1961 tanggal 29 Maret 1961 tentang Pendirian Perusahan Negara Pembangunan Perumahan yang telah diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 1961, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2218. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1971 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Negara (“PN”) Pembangunan Perumahan menjadi Perusahaan Perseroan (“Perseroan”) yang telah diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1971, bentuk PN Pembangunan Perumahan diubah menjadi Persero dan didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Pembangunan Perumahan Nomor 78 tanggal 15 Maret 1973 juncto Akta Perubahan Nomor 247 tanggal 21 Maret 1974 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan keputusan Nomor: Y.A.5/105/2 tanggal 30 Maret 1974, telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta pada tanggal 03 April 1974 dibawah Nomor 1186 dan 1187 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 48 tanggal 14 Juni 1974, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 249 Tahun 1974.

Seiring dengan perkembangan usaha, Anggaran Dasar Perusahaan juga mengalami beberapa kali perubahan. Di antara yang signifikan adalah perubahan seluruh anggaran dasar yang disesuaikan dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Perubahaan tersebut juga diikuti dengan penambahan nama dari semula PT PP (Persero) menjadi PT PP (Persero) Tbk. Hal tersebut terjadi karena Perseroan melaksanakan aksi korporasi besar, yaitu Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/ IPO). Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham setelah memperoleh surat pernyataan efektif dari Bapepam Nomor S-858/BL/2010 tanggal 29 Januari 2010 dengan jumlah saham sebanyak 1.038.976.500 (satu miliar tiga puluh delapan juta sembilan ratus tujuh puluh enam ribu lima ratus) saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) untuk setiap saham pada harga penawaran Rp560 (lima ratus enam puluh Rupiah) setiap saham atau dengan total nilai penawaran sebesar Rp.581.826.840.000 (lima ratus delapan puluh satu miliar delapan ratus dua puluh enam juta delapan ratus empat puluh Rupiah). Perseroan melakukan pencatatan sahamnya di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 09 Februari 2010. Sebelumnya, pelaksanaan program IPO Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2009 tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru pada PT PP (Persero) Tbk tanggal 28 Desember 2009.

Pada tahun 2019, terdapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang tercantum didalam Akta Nomor 46 tanggal 24 Juli 2019 yang dibuat oleh Notaris Ir. Nanette Cahyani Handari Adi Warsito, SH, dengan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: AHU-0046695.AH.01.02 Tahun 2019 tanggal 05 Agustus 2019 (“Akta No.46/2019”).

Struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan adalah sebagaimana termaktub dalam Akta No.46 Tahun 2019 Jo. Daftar Pemegang Saham Bulan Maret 2021 yang dikeluarkan oleh PT BSR Indonesia, yaitu sebagai berikut:

Uraian dan Keterangan Nilai Nominal Rp100,- per saham (%)

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp)

Modal Dasar

Saham Seri A 1 100 0,00

Saham Seri B 24.499.999.999 2.449.999.999.900 100,00

Nama Pendiri/Pemegang Saham

Saham Seri A:

1. Negara Republik Indonesia 1 100 0,00

Saham Seri B:

1. Negara Republik Indonesia 24.499.999.999 2.449.999.999.900 100,00

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Saham Seri A:

1. Negara Republik Indonesia 1 100 0,00

Saham Seri B:

1. Negara Republik Indonesia 3.161.947.835 316.194.783.500 51,00

(3)

3

Uraian dan Keterangan Nilai Nominal Rp100,- per saham (%)

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp)

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Saham Seri A 1 100 0,00

Saham Seri B 6.199.897.353 619.989.735.300 100,00

Saham dalam Portepel

Saham Seri B 18.300.102.646 1.830.010.264.600 KEGIATAN USAHA DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan membagi usahanya menjadi 2 (dua) bidang utama, yaitu: Jasa Konstruksi dan Investasi. Di bidang Jasa Konstruksi, yang merupakan kegiatan usaha utama Perseroan, Perseroan berperan sebagai Kontraktor Gedung, Sipil/Infrastruktur, dan EPC serta bergerak di bidang Kontraktor Spesialis dan Peralatan. Sedangkan dalam bidang Investasi, Perseroan memiliki beberapa segmen usaha, yaitu: Infrastruktur, Energi, Properti dan Realti.

PROSPEK USAHA PERSEROAN

Infrastruktur Indonesia masih berada dibawah negara-negara maju dimana rata-rata mencapai 70% dari PDB (Bank Dunia 2015 dan McKinsey Global Institute Report 2013). Selain itu, data dari the Global Competitiveness Report 2017-2019 menunjukkan ranking Indonesia di pilar infrastruktur masih menghadapi tantangan. Salah satu tantangan utama dalam pembangunan infrastruktur Indonesia adalah masih besarnya gap pembiayaan. Berdasarkan estimasi yang dilakukan, dengan sumber- sumber pendanaan yang tersedia, baik dari APBN maupun sumber pembiayaan lainnya, masih terdapat gap pendanaan yang perlu menjadi perhatian dalam pemenuhan target pembangunan infrastruktur dalam RPJMN 2020-2024.

Memasuki tahun 2020 yang terdampak oleh pandemi Covid-19, Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan luar biasa sebagai langkah cepat dalam penyelamatan ekonomi nasional. Anggaran infrastruktur merupakan salah satu pos yang harus mengalami refocusing/realokasi, baik melalui belanja K/L maupun Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Dengan adanya refocusing tersebut, anggaran infrastruktur dalam tahun 2020 diperkirakan mengalami kontraksi menjadi Rp281.141,7 miliar. Refocusing anggaran infrastruktur terutama terjadi di K/L yang melaksanakan fungsi pelayanan penyediaan infrastruktur, seperti Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan dan juga adanya relaksasi kewajiban Dana Transfer Umum untuk infrastruktur.

Namun demikian, Pemerintah berupaya memberikan perhatian pada pembangunan infrastruktur yang utilitasnya tinggi bagi penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat (padat karya). Pelaksanaan pembangunan infrastruktur melalui program-program padat karya merupakan salah satu prioritas utama pemerintah terutama dalam menghadapi dampak penurunan aktivitas ekonomi akibat wabah Covid-19. Tujuannya adalah untuk menjaga daya beli masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, utamanya keluarga miskin di pedesaan. Di tahun 2020, kegiatan program padat karya dilaksanakan antara lain oleh Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, dan KKP.

(4)

4

Industri Konstruksi

Kinerja perekonomian domestik di tahun 2021 diperkirakan mengalami pemulihan seiring meredanya pandemi Covid-19, meskipun dampak dari ketidakpastian ekonomi global masih tetap perlu diwaspadai. Pemerintah dan DPR sepakat di masa “new normal” perekonomian Indonesia diproyeksikan mampu tumbuh sebesar 5,0% di tahun 2021. Setelah mengalami tekanan di tahun 2020, kinerja ekonomi di tahun 2021 mengalami pemulihan. Meskipun begitu, mayoritas komponen ekonomi dan sektor produksi belum sepenuhnya kembali pada kinerja kapasitas normal sebelum terdampak pandemi Covid-19. Di samping proses pemulihan, kinerja ekonomi domestik di tahun 2021 juga akan didorong oleh upaya perbaikan iklim investasi dan bisnis, serta keberlanjutan pembangunan infrastruktur yang dampaknya terhadap peningkatan kapasitas produksi nasional akan mulai terlihat.

Pertumbuhan PDB Pengeluaran dan Sektoral Tahun 2016-2021 Sumber: Nota Keuangan & APBN 2021

Kinerja Sektor Konstruksi di tahun 2021 diperkirakan tumbuh sebesar 5,9%. Selanjutnya, di tahun 2021, pembangunan infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional, terutama dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Kebijakan pembangunan infrastruktur yang ditempuh pada tahun 2021, yaitu: (i) penguatan infrastruktur digital serta efisiensi logistik dan konektivitas, (ii) pembangunan diarahkan dalam bentuk infrastruktur padat karya yang mendukung kawasan industri dan pariwisata, (iii) pembangunan sarana kesehatan masyarakat dan penyediaan kebutuhan dasar (air, sanitasi, pemukiman) untuk mendukung penguatan sistem kesehatan nasional, dan (iv) penyelesaian kegiatan-kegiatan prioritas yang tertunda pada tahun 2020. Guna mendukung berbagai kebijakan tersebut, alokasi anggaran infrastruktur dalam APBN tahun 2021 adalah sebesar Rp417.351,2 miliar, atau meningkat sebesar 48,4 persen dari outlook tahun 2020.

(5)

5 Anggaran Infrastruktur diarahkan untuk penyediaan layanan dasar, peningkatan konektivitas, serta dukungan pemulihan ekonomi.

Adapun sasaran pembangunan infrastruktur dalam APBN tahun 2021 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Bidang pelayanan dasar: rumah susun dan rumah khusus 10.706 unit, akses sanitasi dan persampahan 1.643.844 KK, bendungan 53 unit (43 on-going/10 unit baru), dan pembangunan jaringan irigasi 600 km dan rehabilitasi 3.900 km; 2. Bidang konektivitas: pembangunan jalan sepanjang 965,4 km, pembangunan jalur kereta api sepanjang 446,6 km’sp,

pembangunan jembatan sepanjang 26,9 km dan pembangunan 10 bandara baru;

3. Bidang energi dan ketenagalistrikan: jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 120.776 SR dan pembangunan PLTS Rooftop dan PLTS Cold Storage 11,8 MWp; dan

4. Bidang teknologi Informasi: penyediaan BTS di daerah 3 T di 5.053 lokasi dan Palapa Ring: Barat 40%, tengah 30 % dan timur 30 %.

Pangsa Pasar

Kinerja perekonomian domestik di tahun 2021 diperkirakan mengalami pemulihan seiring meredanya pandemi Covid-19, meskipun dampak dari ketidakpastian ekonomi global masih tetap perlu diwaspadai. Pemerintah dan DPR sepakat di masa “new normal” perekonomian Indonesia diproyeksikan mampu tumbuh sebesar 5,0% di tahun 2021. Setelah mengalami tekanan di tahun 2020, kinerja ekonomi di tahun 2021 mengalami pemulihan. Meskipun begitu, mayoritas komponen ekonomi dan sektor produksi belum sepenuhnya kembali pada kinerja kapasitas normal sebelum terdampak pandemi Covid-19. Di samping proses pemulihan, kinerja ekonomi domestik di tahun 2021 juga akan didorong oleh upaya perbaikan iklim investasi dan bisnis, serta keberlanjutan pembangunan infrastruktur yang dampaknya terhadap peningkatan kapasitas produksi nasional akan mulai terlihat.

Berdasarkan data yang diolah perseroan, pangsa pasar perseroan pada tahun 2021 sebesar 3,71% dengan target kontrak baru sebesar Rp30.196 Miliar.

(6)

6

KINERJA KEUANGAN PERSEROAN

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Ikhtisar data keuangan penting Perseroan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Perusahaan Anak yang telah diaudit untuk periode-periode tersebut, dimana atas laporan keuangan konsolidasian auditan tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, yang laporannya tercantum dalam Prospektus ini.

Laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2020 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowe Indonesia), akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini Tanpa Modifikasian, yang laporannya tertanggal 9 Maret 2021 dan telah diterbitkan kembali pada tanggal 9 April 2021 tercantum dalam Prospektus ini. Laporan Akuntan Publik tersebut ditandatangani oleh Ali Hery. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 sebelum disajikan kembali di audit oleh Kantor Akuntan Publik Hertanto, Grace, Karunawan berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini Tanpa Modifikasian tertanggal 20 Februari 2020 yang di tanda tangani oleh Bambang Karunawan, CPA.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(dalam juta Rupiah)

Uraian 31 Desember

2020 2019*

Jumlah Aset Lancar 33.924.938 38.948.536

Jumlah Aset Tidak Lancar 19.547.512 17.181.990

Jumlah Aset 53.472.450 56.130.526

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 27.986.826 29.768.644

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 11.478.634 11.349.924

Jumlah Liabilitas 39.465.460 41.118.567

Jumlah Ekuitas 14.006.990 15.011.959

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 53.472.450 56.130.526

* Disajikan Kembali

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian

(dalam juta Rupiah)

Uraian 31 Desember

2020 2019*

PENDAPATAN USAHA 15.831.389 23.573.192

LABA KOTOR 2.173.458 3.315.392

LABA SEBELUM PAJAK 289.567 1.079.646

LABA TAHUN BERJALAN 266.270 1.048.153

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 235.019 1.082.975

* Disajikan Kembali

Rasio

Uraian 31 Desember

2020 2019

RASIO USAHA (%)

Laba kotor / pendapatan 13,73% 14,06%

Laba tahun berjalan / pendapatan 1,68% 4,45%

Laba tahun berjalan / Total Ekuitas 1,90% 6,98%

(7)

7 Uraian 31 Desember 2020 2019 RASIO KEUANGAN (x) Rasio Lancar 1,21 1,31 Rasio Kas 0,29 0,32

Jumlah liabilitas terhadap jumlah ekuitas 2,82 2,74

Jumlah liabilitas terhadap jumlah aset 0,74 0,73

Debt service coverage ratio 1,33 1,83

EBITDA terhadap beban bunga pinjaman (Interest service coverage ratio) 2,94 4,17 Debt to EBITDA 7,05 5,02 Gearing Ratio 1,32 1,09 RASIO PERTUMBUHAN Pendapatan Usaha -32,84% -4,15% Laba kotor -34,44% 19,08%

Laba tahun berjalan -74,60% -21,68%

Jumlah aset -4,74% 11,81%

Jumlah liabilitas -4,02% 14,16%

Jumlah ekuitas -6,69% 5,85%

FAKTOR RISIKO

Risiko-risiko yang diungkapkan di bawah ini merupakan risiko-risiko material bagi Perseroan dan Perusahaan Anak dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan Perusahaan Anak, dimulai dari risiko utama:

Risiko Utama yang mempunyai Pengaruh Signifikan terhadap Kelangsungan Usaha Perseroan

• Risiko Penurunan Market.

Risiko Usaha Perseroan

• Risiko Persaingan Usaha. • Risiko Pelaksanaan Proyek. • Risiko Piutang Usaha Meningkat. • Risiko Target Penjualan Tidak tercapai. • Risiko Aksi Korporasi (Investasi).

• Risiko EPC (“Engineering, Procurement dan Construction”). • Risiko Pembayaran.

• Risiko Keterbatasan Sumber Daya dan Pasokan Bahan Baku. • Risiko Kurs Valuta Asing.

• Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Politik. • Risiko Denda dan Tuntutan/Gugatan Hukum.

• Risiko Kegagalan Perseroan Memenuhi Perundang-undangan yang Berlaku dalam Industrinya. • Risiko Perubahan Teknologi.

• Risiko Pandemi dapat menimbulkan dampak merugikan terhadap Perseroan.

Risiko Umum

• Risiko kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait bidang usaha Perseroan. • Risiko ketentuan negara lain atau peraturan Internasional.

Risiko Bagi Investor Obligasi Dan/Atau Sukuk Mudharabah

• Risiko tidak likuidnya Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yang antara lain disebabkan karena tujuan pembelian Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah sebagai investasi jangka panjang;

• Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga/pendapatan bagi hasil sukuk serta utang pokok/pembayaran kembali dana sukuk pada waktu yang telah ditetapkan atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.

(8)

8

INDIKASI JADWAL

Masa Penawaran Awal (bookbuilding) : 9 - 16 Juni 2021

Pernyataan Efektif dari OJK : 25 Juni 2021

Indikasi Penawaran Umum : 29 Juni 2021

Indikasi Tanggal Penjatahan : 30 Juni 2021

Indikasi Tanggal Pembayaran dari Investor ke JLU : 1 Juli 2021

Indikasi Tanggal Distribusi secara Elektronik : 2 Juli 2021

(9)

9

DEBT CAPITAL MARKET TEAM Ditto Pramudya ditto.pramudya@mandirisek.co.id Ph. 5296 – 9559 Sita Arvianti sita.arvianti@mandirisek.co.id Ph. 5296 – 9561 Syarif Edwin syarif.edwin@mandirisek.co.id Ph. 5296 – 9641 Inge Kencana inge.kencana@mandirisek.co.id Ph. 5296 – 9558

Aldri Partamaputra Suyoso

aldri.suyoso@mandirisek.co.id Ph. 5296 – 9638

INVESTMENT BANKING TEAM Juwita Lestari juwita.lestari@mandirisek.co.id Ph. 5296 - 9577 Novi Triyogawati novi.triyogawati@mandirisek.co.id Ph. 5296 – 9583 Budi Suwasono budi.suwasono@mandirisek.co.id Ph. 5296 – 9582

Siti Nabila Yusianti

siti.yusianti@mandirisek.co.id Ph. 5296 - 9465

Kurnia Rahmawati Sholihat

kurnia.rahmawati@mandirisek.co.id Ph. 5296 - 3445

FIXED INCOME RESEARCH TEAM Handy Yunianto handy.yunianto@mandirisek.co.id Ph. 5296 – 9568 Ali Hasanudin ali.hasanudin@mandirisek.co.id Ph. 5296 – 9629 Yudistira Yudadisastra yudistira@mandirisek.co.id Ph. 5296 – 9698 Teddy Hariyanto teddy.hariyanto@mandirisek.co.id Ph. 5296 – 9408 Ariestya Adzhani ariestya.adzhani@mandirisek.co.id Ph. 5296 – 9408 DISCLAIMER:

Informasi yang terdapat dalam dokumen ini diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya. Meskipun demikian Mandiri Sekuritas dan atau afiliasinya dan atau pegawainya tidak bertanggung jawab terhadap akurasi ataupun kelengkapan informasi ataupun pendapat yang terdapat dalam dokumen ini. Dokumen ini bukan dan tidak dimaksudkan sebagai penawaran umum atau undangan umum kepada pihak manapun. Pihak manapun yang menerima dokumen ini, dilarang untuk menyebarluaskan, menduplikasi, atau memperbanyak dengan cara apapun tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Mandiri Sekuritas. Untuk keterangan lebih lanjut, mohon menghubungi telepon kami: 021-526 3445 atau faksimili kami: 021-526 5701.

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan respirator harus berdasarkan pada tingkat pemaparan yang sudah diketahui atau diantisipasi, bahayanya produk dan batas keselamatan kerja dari alat pernafasan yang

Terdapat sekitar 250 produk sepatu dengan berbagai merk dan jenis sepatu ditawarkan online shop Choicefashion, menyebabkan customer sulit menentukan sepatu berdasarkan kriteria

Laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja

Perusahaan yang melakukan penawaran umum berkelanjutan obligasi/sukuk tahun 2017 Tahap I. Perusahaan yang melakukan penawaran umum berkelanjutan obligasi/sukuk

Laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja

Perusahaan yang melakukan penawaran umum berkelanjutan EBUS tahun 2020. Tahap

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah model simulasi pada lini produksi untuk mengidentifikasi stasiun kerja yang mengalami bottleneck dan penentuan jumlah mesin

Begitu pula halnya dalam penelitian ini, bahwa penggunaan k-karagenan yang diperkirakan memiliki kandungan polisakarida sulfat (±17%) selama empat minggu pemberian,